kab/kota: Gunung

  • BKSDA NTB Buka Suara soal Temuan Tambang Emas Ilegal Dekat Mandalika: Sudah Ditutup Sejak 2018

    BKSDA NTB Buka Suara soal Temuan Tambang Emas Ilegal Dekat Mandalika: Sudah Ditutup Sejak 2018

    Kepala Balai Penegakan Hukum Kehutanan (Gakkumhut) Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) Aswin Bangun menjelaskan pihaknya sudah memasang papan peringatan dan berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait serta unit teknis pertambangan guna memastikan penanganan lintas kewenangan berjalan efektif untuk areal penggunaan lain (APL).

    “Kami sedang menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum dan memperkuat koordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk tokoh-tokoh masyarakat setempat. Tahun-tahun sebelumnya kami sudah lakukan operasi penertiban dan penegakan hukum, namun aktivitas penambangan ilegal kembali terjadi,” ujar Aswin.

    Dia mengatakan di dalam TWA Gunung Prabu, petugas menemukan tiga lubang bekas aktivitas yang sudah ditinggalkan dan tidak ada kegiatan penambangan berlangsung.

    Aktivitas tambang ilegal serupa pernah ditindak Ditjen Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut bersama BKSDA NTB dan Polda NTB pada 2018. Sejak itu Ditjen Gakkum melakukan langkah-langkah persuasif kepada masyarakat.

    Selain di dalam TWA Gunung Prabu dan APL di Desa Prabu, Aswin menyampaikan pihaknya juga mengidentifikasi PETI di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.

    Terhadap hal tersebut, ia mengatakan pihaknya akan melakukan penertiban di wilayah Sekotong dan wilayah lain yang teridentifikasi terdapat PETI di dalam kawasan hutan.

  • Xiaomi 17 Ultra Tampil Beda: Punya Kamera 200MP, Tapi Minus Layar Sekunder

    Xiaomi 17 Ultra Tampil Beda: Punya Kamera 200MP, Tapi Minus Layar Sekunder

    Sebelumnya, Xiaomi dikabarkan sedang bersiap merilis ponsel flagship terbarunya, Xiaomi 17 Ultra, ke pasar global.

    Salah satu fitur Xiaomi 17 Ultra yang paling banyak jadi sorotan adalah kemampuan komunikasi satelit, sebuah teknologi yang sebelumnya eksklusif cuma ada di Tiongkok.

    Lewat fitur ini, pengguna bisa tetap mengirim SMS langsung lewat satelit yang mengorbit, meski sama sekali tidak ada jaringan seluler.

    Teknologi HP flagship Xiaomi ini akan sangat bermanfaat dalam situasi darurat, misalnya saat berada di tengah laut, mendaki gunung, menjelajah hutan lebat, atau berada di daerah terpencil yang biasanya sulit sinyal.

    Mengutip XiaomiTime, Jumat (3/10/2025), fitur komunikasi satelit ini pertama kali dikenalkan di Tiongkok lewat seri Xiaomi 15.

    Selain konektivitas yang makin canggih, HP Xiaomi juga dikabarkan bakal dibekali spesifikasi kelas atas, mulai dari sistem lima kamera hingga chipset terbaru yang siap memberikan performa terbaik. 

    Debutnya di versi global lewat Xiaomi 17 Ultra, nantinya menjadi bukti gebrakan besar dalam kepemimpinan teknologi Xiaomi. 

  • Menhut pastikan tindak tegas tambang emas ilegal Halimun sesuai aturan

    Menhut pastikan tindak tegas tambang emas ilegal Halimun sesuai aturan

    Semua akan ditindak setegas-tegasnya.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memastikan akan menindak tegas aktivitas aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Jawa Barat.

    “Semua akan ditindak setegas-tegasnya. (Sanksi) Nanti baca di regulasi, bahwa semuanya yang memungkinkan untuk dilakukan, (akan) kita lakukan,” kata Menhut Raja Antoni saat ditemui di Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Jakarta, Rabu.

    Lebih lanjut, Menhut menegaskan telah memberikan instruksi kepada Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Gakkum) untuk menangani hal tersebut, termasuk di dalamnya pemberian sanksi.

    “Sesuai undang-undang yang berlaku. Ditjen Gakkum secara reguler akan meng-update kepada teman-teman (media),” ujar Menhut.

    Sebelumnya, keberadaan deretan tenda biru di kawasan TNGHS sempat viral di media sosial setelah muncul dari citra Google Maps.

    Tak hanya di Halimun, dugaan adanya aktivitas tambang ilegal juga ada di sekitar Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

    Ditjen Gakkum Kehutanan (Gakkumhut) telah mengambil tindakan tegas dengan memperketat pengawasan, memasang papan peringatan di TWA Gunung Prabu, dan menyiapkan langkah penegakan hukum bersama aparat penegak hukum.

    Untuk titik di luar kawasan hutan (Areal Penggunaan Lainnya/APL), Ditjen Gakkumhut berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait serta unit teknis pertambangan guna memastikan penanganan lintas kewenangan berjalan efektif.

    “Pertambangan tanpa izin dilarang keras, terlebih jika memasuki atau berdampak pada kawasan hutan dan kawasan konservasi. Kami menerapkan instrumen administratif, perdata, dan pidana sesuai aturan. Pelaku wajib menghentikan kegiatan, memulihkan lingkungan, dan bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan,” kata Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Dwi Januanto Nugroho pada Senin (27/10).

    “Untuk lokasi di APL, kami memperkuat sinkronisasi kewenangan dengan pemerintah daerah dan instansi teknis agar penanganan komprehensif, mulai dari penertiban, kepatuhan perizinan, hingga pemulihan lahan,” katanya pula.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Selat Muria Muncul Setelah Hilang 300 Tahun, Ini Kata Pakar Geologi

    Selat Muria Muncul Setelah Hilang 300 Tahun, Ini Kata Pakar Geologi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada 2024 lalu, wilayah pesisir Utara Jawa Tengah dilanda banjir besar. Salah satu yang terparah terjadi di Demak dan Kudus.

    Hal ini sempat menghebohkan masyarakat dan memicu spekulasi kemunculan selat Muria yang sudah lama hilang.  Dulunya, selat Muria memisahkan Pulau Jawa dan Gunung Muria. Seiring perkembangan waktu, selat itu menjadi daratan sekitar 300 tahun lalu.

    Pakar Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eko Soebowo mengatakan penurunan tanah di wilayah tersebut mudah terjadi. Tak menutup kemungkinan Selat Muria bisa kembali muncul, namun penyebabnya bukan banjir.

    Eko menjelaskan penurunan permukaan tanah di wilayah Semarang, Demak, dan sekitarnya bervariasi dengan intensitas tertinggi mencapai 10 sentimeter per tahun, seperti yang terjadi di wilayah Semarang timur. Perbedaan ini tergantung dengan tipikal tanah di daerah masing-masing dan faktor pendukung penurunan tanah yang ada di wilayah tersebut.

    Faktor penurunan muka tanah terbagi menjadi dua, yakni faktor alami dan faktor antropogenik atau dampak aktivitas manusia.

    Faktor alamiah adalah aktivitas tektonik. Faktor ini tidak memiliki dampak yang terlalu besar, karena hanya menyebabkan penurunan sekitar beberapa milimeter.

    Faktor antropogenik atau ulah manusia menjadi kontributor terbesar. Beban infrastruktur tanah lunak bisa menyebabkan penurunan 1 sentimeter per tahun.

    Lalu, eksploitasi air tanah merupakan faktor dominan yang bisa menyebabkan penurunan hingga 7-8 sentimeter per tahun.

    Selain penurunan permukaan tanah, Eko menyebut kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim juga bisa menyebabkan Selat Muria berpotensi muncul kembali.

    Selat Muria Muncul Bukan Gara-gara Banjir

    Eko menegaskan banjir bukan faktor penyebab kembalinya Selat Muria. Ia mengatakan banjir malah akan membuat daratan menjadi lebih tinggi.

    “Kalau soal banjir, justru malah banjir itu mengisi sedimentasi di daerah selat tersebut. Dari Muria, dari selatan Demak, selatan Semarang, semua sungai-sungainya kan bermuara di daerah pantura,” ujar Eko.

    “Itu kan membawa material, membuat pendangkalan. Tetapi banjir bukan menyebabkan terjadi selat lagi,” lanjutnya.

    Selain itu, banjir akan membawa sedimen ke wilayah terdampak dan hasilnya meningkatkan ketinggian daratan tersebut.

    Nah, seperti itu penjelasan dari pakar geologi BRIN. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BPKN Pastikan Aqua Tidak Melanggar Hak Konsumen soal Sumber Air

    BPKN Pastikan Aqua Tidak Melanggar Hak Konsumen soal Sumber Air

    Jakarta

    Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) memastikan tidak ditemukan pelanggaran hak konsumen dalam proses produksi maupun klaim sumber air pada produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Aqua. BKPN menilai persoalan yang muncul lebih berkaitan dengan aspek iklan, bukan substansi produk.

    “Kalau sampai hari ini kami belum temukan pelanggaran apapun karena ini hanya persoalan iklan. Kalau sumber, clear kita mengakui bahwa memang air gunung,” ujar Ketua BPKN RI Muhammad Mufti Mubarok dalam keterangan tertulis pada Rabu, (29/10/2025). Hal ini disampaikan usai pertemuan tertutup antara BPKN dan manajemen Aqua pada Selasa (28/10).

    Ia menjelaskan kesimpulan tersebut diambil setelah BPKN menerima penjelasan ilmiah dan detail bahwa sumber bahan baku Aqua memang berasal dari air pegunungan yang diambil melalui proses pengeboran.

    Ia juga menekankan bahwa masyarakat perlu mendapatkan edukasi yang mudah dipahami terkait jenis dan sumber bahan baku industri AMDK, karena banyak yang belum memahami perbedaannya secara teknis.

    Meski demikian, Mufti memberikan catatan agar perusahaan menyesuaikan materi iklan produknya. Menurutnya, BPKN masih memerlukan pandangan dari pakar periklanan sebelum menyimpulkan apakah terdapat kekeliruan dalam iklan tersebut.

    “Mungkin kami bisa menerima, tetapi masyarakat perlu penjelasan yang lebih simpel,” katanya.

    Sementara itu, VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menegaskan bahwa Aqua berkomitmen menyajikan produk berkualitas bagi masyarakat. Menurutnya, setiap produksi AMDK Aqua telah memenuhi seluruh standar dan parameter Standar Nasional Indonesia (SNI), bahkan dengan lebih dari 400 parameter yang diterapkan di atas SNI.

    “Jadi insyaallah dimanapun pabrik Aqua berasal tetap produknya adalah dengan standar dan kualitas yang sama dan juga pasti disetujui oleh Badan POM,” katanya.

    Vera memastikan bahwa klaim sumber air pegunungan pada label Aqua sesuai dengan fakta di lapangan dan dapat dibuktikan secara ilmiah, mulai dari aspek geologi hingga hidrologi. Namun, pengambilan sumber air tersebut dilakukan melalui pengeboran.

    “Jadi sumber airnya sumber air pegunungan sesuai dengan klaim kami di label. Tetapi cara pengambilannya tentunya industri manapun yang menggunakan air tanah dalam pasti penggunaannya, pengambilannya dengan pengeboran. Jadi pengeboran itu adalah caranya tetapi sumber airnya adalah sumber air pegunungan,” pungkasnya.

    (akd/ega)

  • Marak Maling PJU, Eks Bupati Pangandaran Tawarkan Rp 5 Juta: Lampu Bagus, Kabel Hilang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        29 Oktober 2025

    Marak Maling PJU, Eks Bupati Pangandaran Tawarkan Rp 5 Juta: Lampu Bagus, Kabel Hilang Bandung 29 Oktober 2025

    Marak Maling PJU, Eks Bupati Pangandaran Tawarkan Rp 5 Juta: Lampu Bagus, Kabel Hilang
    Tim Redaksi
    PANGANDARAN, KOMPAS.com
    – Mantan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, membuat sayembara untuk menangkap pencuri kabel dan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Pangandaran.
    Dia menyiapkan hadiah Rp 5 juta bagi siapa pun yang berhasil menangkap pelaku.
    “Lampu bagus-bagus kabelnya hilang,” kata Jeje saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (29/10/2025).
    Lampu-lampu tersebut dipasang saat ia menjabat sebagai bupati.
    Jeje ingin mempercantik Pangandaran dan menerangi jalan hingga ke desa-desa.
    “Baru dipasang sebulan sudah hilang, baik lampu dan kabelnya,” ujarnya.
    Jeje mencontohkan lampu penerangan di daerah Pager Gunung. Dia sempat bertanya kepada warga kenapa lampu mati.
    “Katanya ada yang
    nyuri
    ,” kata Jeje.
    Dia meminta lampu dipasang lagi, tetapi sebulan kemudian ada yang mencuri lagi.
    “Sampai sekarang masih padam,” ujarnya.
    Hal serupa terjadi di pinggir pantai, mulai Kampung Turis hingga Tugu Marlin Cikembulan Pass.
    Menurut Jeje, di jalur tersebut pernah tiga kali dipasang kabel, tetapi tetap ada yang mencuri.
    “Jadi, sekarang mati, ada yang nyuri kabelnya,” kata dia.
    Jeje menjelaskan, anggaran untuk penerangan jalan di Pangandaran tidak sedikit.
    Enam tahun lalu, Pemprov Jawa Barat mengucurkan anggaran puluhan miliar untuk penerangan jalan.
    “Sayang kan (kalau hilang dicuri),” keluhnya.
    Dengan sayembara ini, Jeje menginginkan semua masyarakat memiliki kesadaran untuk memelihara aset yang sangat baik untuk Kabupaten Pangandaran.
    Dia mengajak masyarakat agar memiliki rasa tanggung jawab menjaga aset yang tentunya berperan signifikan mengingat Pangandaran sebagai daerah wisata.
    “Wisata ini perlu keindahan,” kata Jeje.
    Sementara secara psikologis, tambah dia, adanya sayembara membuat para pencuri berpikir seribu kali saat akan beraksi.
    Musababnya, banyak yang mengawasi karena ada sayembara.
    “Rp 5 juta kan lumayan,” tutur Jeje.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Solusi Cerdas Hadapi Konflik Finansial Pernikahan Tanpa Drama

    6 Solusi Cerdas Hadapi Konflik Finansial Pernikahan Tanpa Drama

    Jakarta, Beritasatu.com – Bertengkar soal uang adalah salah satu tantangan paling umum dalam hubungan pernikahan, bahkan bagi pasangan yang saling mencintai dan memiliki komunikasi yang baik di aspek lain.

    Perselisihan finansial sering kali tidak hanya berkaitan dengan jumlah uang, melainkan mencerminkan isu yang lebih dalam, seperti rasa aman, kebutuhan akan kontrol, atau ekspektasi yang tidak pernah diungkapkan.

    Dikutip dari CNN, Selasa (28/10/2025), para pakar terapi keluarga dan perencana keuangan bersertifikat menekankan solusi konflik finansial dalam pernikahan dimulai dari perubahan cara pandang terhadap perbedaan tersebut.

    Kuncinya adalah berfokus pada tujuan bersama, menunjukkan empati, dan memahami pasangan bukanlah lawan, melainkan rekan satu tim dalam membangun stabilitas finansial dan emosional.

    Tiga Sumber Utama Perselisihan Finansial dalam Pernikahan

    Menurut Thomas Faupl, seorang terapis keluarga dan pernikahan yang fokus pada terapi finansial, sebagian besar pertengkaran soal uang dipicu oleh tiga faktor utama. Ketiganya sering berakar dari pengalaman masa kecil serta aturan pribadi yang kita bentuk tentang uang.

    1. Menabung vs pengeluaran

    Salah satu pasangan mungkin memiliki standar keamanan finansial tinggi dan fokus menabung, sedangkan yang lain lebih menikmati hidup di masa kini. Kedua pandangan ini sama-sama valid, dan tantangannya adalah menemukan titik tengah yang bisa diterima bersama.

    2. Tingkat utang yang tinggi

    Baik utang yang dimiliki bersama maupun yang dibawa dari masa lalu, bisa menjadi sumber pertengkaran. Pasangan yang memiliki anak, misalnya, kerap berdebat antara kebutuhan liburan keluarga atau prioritas melunasi utang.

    3. Kesenjangan kekayaan dan pendapatan

    Perbedaan gaji atau latar belakang ekonomi dapat menimbulkan ketegangan dalam hal pembagian tanggung jawab dan keputusan finansial. Isu ini sering kali menyangkut dinamika kekuasaan dan kontrol dalam hubungan.

    Mengenali Pola Tersembunyi di Balik Angka

    Masalah keuangan di permukaan, seperti anggaran, tagihan, atau keputusan belanja, sering kali hanya puncak gunung es dari isu yang lebih dalam. Beberapa pola umum yang sering muncul antara lain:

    Dinamika mengejar dan menghindar (pursuer withdrawer): Salah satu pihak mendesak untuk bicara, sementara pihak lain menghindar karena cemas atau merasa tertekan.Kisah uang di masa lalu: Pengalaman atau trauma finansial masa kecil tanpa disadari membentuk perilaku kita saat ini.Rasa malu dan ketakutan: Rasa takut gagal, takut ditolak, atau tidak berdaya sering tersembunyi di balik argumen keras.Ilusi kontrol: Keyakinan semuanya akan baik-baik saja jika pasangan melakukan hal yang kita katakan kerap menjadi penghalang utama dalam membangun kepercayaan dan rasa aman.Solusi Konflik Finansial Pernikahan

    Untuk mengubah konflik menjadi kesempatan memperkuat hubungan, pasangan perlu membangun pola komunikasi baru dan cara berpikir yang lebih sehat. Berikut ini enam langkah praktis yang bisa diterapkan.

    1. Ubah waktu dan situasi diskusi

    Jangan membahas masalah uang saat sedang lelah atau emosi. Pilih waktu dan tempat yang kondusif agar diskusi tetap rasional. Tanyakan pada diri sendiri, “apakah ini harus dibahas sekarang, atau bisa dijadwalkan di waktu yang lebih tenang?”,

    2. Gali akar masalah yang sebenarnya

    Reaksi berlebihan terhadap hal kecil sering kali berasal dari kekhawatiran yang lebih besar, seperti rasa takut kehilangan pekerjaan atau ketidakpastian masa depan. Pahami konteks di balik tindakan pasangan sebelum mengambil kesimpulan.

    3. Bangun rasa ingin tahu, bukan kepastian

    Keyakinan diri sendiri selalu benar bisa menutup ruang empati. Alih-alih berdebat, tanyakan “apa yang paling penting bagi saya tentang hal ini?” dan “apa yang paling penting bagi kamu?” Rasa ingin tahu membuka ruang dialog yang lebih sehat.

    4. Pisahkan niat dan dampak

    Tidak semua niat baik berdampak positif. Sering kali seseorang berkata, “itu bukan maksudku”, tetapi pasangannya menjawab, “namun itu yang aku rasakan”. Akui niat dan dampak bisa berbeda, dan komunikasikan keduanya secara terbuka.

    5. Tetapkan tujuan keuangan bersama

    Fokus pada visi jangka panjang, misalnya “kita berdua ingin pensiun di usia 60 tahun”. Dengan tujuan bersama, perbedaan gaya finansial bisa dijembatani tanpa saling menyalahkan.

    6. Ubah perspektif terhadap uang

    Lihat uang bukan sebagai sumber konflik, tetapi sebagai kesempatan untuk memahami nilai, ketakutan, dan harapan pasangan. Dengan empati dan komunikasi yang jujur, keuangan menjadi alat untuk memperkuat hubungan, bukan merusaknya.

    Solusi konflik finansial pernikahan tidak ditemukan dalam angka atau strategi keuangan semata, melainkan dalam kemauan kedua pihak untuk saling memahami dan bekerja sama.

    Dengan berfokus pada empati, tujuan bersama, serta komunikasi terbuka, pertengkaran soal uang bisa berubah menjadi kesempatan membangun tim finansial yang solid dan hubungan yang lebih sehat.

  • Detik-detik Wanita di Bogor Gagalkan Aksi Curanmor

    Detik-detik Wanita di Bogor Gagalkan Aksi Curanmor

    Viral di media sosial aksi seorang wanita menggagalkan pencurian sepeda motor (curanmor) di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat pada Senin (27/10) pagi.

    Dalam video tersebut, terlihat pelaku berhasil menjebol motor dan berusaha kabur. Namun, tiba-tiba seorang wanita menghampiri pelaku dari dalam toko.

  • Hudoq Pekayang, Napas Leluhur dari Tanah Mahakam

    Hudoq Pekayang, Napas Leluhur dari Tanah Mahakam

    Liputan6.com, Jakarta Di tengah embusan angin hutan Kalimantan yang membawa aroma tanah basah dan daun segar, Kampung Liu Mulang di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur berubah menjadi panggung hidup budaya Dayak Bahau.

    Pada Selasa, 21 Oktober 2025, ritual sakral Hudoq Pekayang dimulai, sebuah pagelaran budaya yang bukan sekadar parade adat, melainkan napas kolektif masyarakat Mahakam Ulu untuk merayakan panen syukur, dan ikatan leluhur dengan alam.

    Di sebuah lapangan terbuka yang menjadi saksi bisu generasi, ratusan warga berkumpul, menyaksikan tarian hudoq, penari bertopeng kayu yang melambangkan roh penjaga tanah, berkecamuk dalam irama gendang dan gong. Bukan hanya hiburan, ini adalah doa hidup yaitu agar tanah subur, sungai deras, dan hati manusia tetap teguh seperti akar beringin.

    Hudoq Pekayang adalah ritual sakral masyarakat Dayak Bahau di Mahakam Ulu yang berfokus pada siklus tanam padi gunung. Ritual ini dimulai setelah upacara Menugal atau penanaman padi selesai, biasanya antara September hingga November.

    Dalam upacara tersebut, para pawang memimpin pembacaan mantra untuk memanggil roh leluhur dan dewa, yang kemudian menjelma melalui penari Hudoq. Para penari mengenakan topeng kayu yang unik dan kostum dari daun pisang untuk melambangkan kesuburan dan menyembunyikan kemuliaan roh.

    Mereka menari diiringi tabuhan gong dan gendang dengan gerakan yang memiliki makna simbolis, seperti mengusir hama dan memohon berkah. Ritual ini bertujuan untuk meminta perlindungan dan hasil panen yang melimpah dari roh leluhur dan alam.

    Setelah ritual berakhir, diadakan syukuran sebagai ucapan terima kasih atas berkat yang diberikan. Ritual Hudoq Pekayang menjadi cara bagi masyarakat Dayak untuk menjaga harmoni dengan alam dan leluhur mereka.

    Pagelaran ini, yang berlangsung selama tiga hari penuh, menghidupkan kembali tradisi yang telah pudar di banyak sudut Kalimantan. Seni pahat kayu, kerajinan manik, dan ragam ritual, menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan.

    Di tengah hiruk-pikuknya, Bupati Mahakam Ulu Angela Idang Belawan dan Wakil Bupati Suhuk, hadir bukan sebagai tamu kehormatan semata, melainkan sebagai bagian dari keluarga adat. Kehadiran mereka menambah lapisan makna yakni pemimpin baru yang datang untuk mendengar, bukan hanya memerintah.

    “Ini adalah momen di mana budaya bukan lagi kenangan, tapi denyut nadi pembangunan kita,” kata Angela dalam sambutannya.

    Puncak emosional datang saat prosesi pemberian nama kehormatan dari Lembaga Adat Kampung Liu Mulang dalam ritual Amin Lalii Umaq Lekwai. Di hadapan para tetua berbalut pakaian adat, Bupati Angela dianugerahi “Livang Urip Jayaa”, yang berarti “Merindukan Kehidupan yang Sejahtera”.

    Nama ini, seperti bisikan angin dari zaman leluhur, mencerminkan kerinduan warga Mahulu akan masa di mana sungai Mahakam bukan hanya urat nadi ekonomi, tapi juga sumber kedamaian.

    Sementara itu, Wakil Bupati Suhuk menerima “Tegelung Ubung Do”, atau “Pilar Penyangga Kehidupan yang Tegak Lurus seperti Matahari yang Tak Pernah Padam”.

    Perwakilan Lembaga Adat, Livenius Ling, menjelaskan lebih dalam. Arti dari Livang itu adalah merindukan sesuatu yang sudah lalu. Sementara Urip adalah kehidupan, Jayaa adalah kemakmuran, kedamaian, ketentraman. Dan Tegelung Ubung Do bermakna matahari yang menjadi simbol kehidupan yang besar, menyala, memberi semangat. Ia menekankan, nama-nama ini sakral, tak boleh disandang sembarangan.

    “Diberikan karena Ibu Bupati dan Bapak Wabup layak. supaya kita hidup damai dan sejahtera serta jaya,” ujarnya.

    Penjelasan Livenius seolah menyulam benang makna dari akar tradisi. Kedua nama itu memang nama besar dan sangat sakral.

    “Sehingga dibuat nama itu karena beliau berdoa memegang kita sekarang di Mahakam Ulu ini. Biar kita sesuai dengan nama mereka, kita hidup damai, tenteram, mendadak jaya,” paparnya.

    Kamis, 23 Oktober 2025, rombongan Angela melangkah ke Kecamatan Long Apari, wilayah terpencil di ujung Mahakam yang berbatasan dengan hutan belantara Kalimantan dan Malaysia.

    Kunjungan perdana ini disambut hangat oleh masyarakat Kampung Tiong Bu’u melalui ritual adat penuh makna, menegaskan ikatan erat antara pemerintah dan budaya lokal.

    Setibanya di dermaga Tiong Bu’u, rombongan disambut dengan ritual Purli Beruon, dipimpin Lembaga Adat Noha Buan dan Long Kerioq. Ritual ini, simbol doa keselamatan, menjadi pembuka penyambutan yang sarat nilai budaya.

    Tarian Tunggal Putra dari Kampung Noha Buan mengiringi langkah rombongan, diikuti prosesi Seruang, simbol kehormatan, menuju Lamin Adat. Puncaknya, prosesi pemasangan Usut (gelang manik) oleh Lembaga Adat Long Kerioq dan Tiong Bu’u, menandakan penerimaan resmi dan restu masyarakat adat.

    Makna ritual tersebut adalah segala kebaikan, tanpa pahit bagi pemberi dan penerima, semuanya aman, damai, dan sejahtera. Sebagai wujud persaudaraan, Camat Long Apari menyerahkan cinderamata berupa topi, kalung manik, dan pasuk, simbol perlindungan dan ikatan keluarga.

    “Topi untuk perlindungan, kalung tanda kita sudah bersaudara, dan gelang menunjukkan tamu telah menjadi bagian dari warga kampung,” kata anggota Dewan Adat Mahakam Ulu, Livenius Ling.

    Di Lamin Adat, ritual Kesik Uwat Dawan, pemasangan gelang berpasangan disertai persembahan makanan, mengukuhkan ikatan keluarga antara pemimpin dan masyarakat.

    “Ini tanda kita satu keluarga. Mereka yang memimpin kita di sini,” ujar Livenius, menegaskan kedalaman makna budaya dalam setiap prosesi.

    Angela menyapa warga dan membeberkan program 100 hari kerja, termasuk Gerakan Pangan Murah dan Bakti Sosial Kesehatan Gratis yang langsung diluncurkan di Long Apari.

    “Kami ingin meringankan beban pangan yang mahal di sini. Program ini akan terus berjalan, termasuk pelayanan kesehatan gratis, agar pemerintah hadir langsung di tengah warga,” tegasnya.

  • KDM Setop Operasi 26 Tambang di Parung Panjang-Rumpin, Bahlil: Saya Belum Tahu

    KDM Setop Operasi 26 Tambang di Parung Panjang-Rumpin, Bahlil: Saya Belum Tahu

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia belum mengetahui penghentian sementara 26 aktivitas tambang di Parung Panjang dan Rumpin oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau Kang Dedi Mulyadi (KDM) beberapa waktu lalu.

    “Saya belum tahu, belum baca (berita itu),” kata Bahlil usai menghadiri acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

    Dikutip dari CNN Indonesia, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghentikan sementara aktivitas pertambangan di wilayah Kecamatan Parung Panjang, Kecamatan Rumpin dan Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Dalam surat bernomor 7920/ES.09/PEREK yang ditandatangani Dedi, tertulis perintah untuk penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan sejak tanggal 26 September 2025 hingga waktu yang tidak ditentukan. Surat itu dibenarkan Kepala Dinas Kominfo Jawa Barat, Adi Komar.

    Permintaan penghentian aktivitas pertambangan dilakukan lantaran masih terdapat permasalahan terkait aspek lingkungan dan keselamatan sehingga menyebabkan terganggunya ketertiban umum, kemacetan, polusi, kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan serta berpotensi terjadinya kecelakaan.

    Kemudian pelaksanaan tata kelola kegiatan tambang termasuk rantai pasok masih belum sesuai sebagaimana yang diamanatkan pada surat edaran sebelumnya dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

    “Diminta kepada saudara menghentikan sementara kegiatan usaha pertambangan sejak tanggal 26 September 2025 sampai dengan terpenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 2 (dua) di atas dan setelah menyampaikan laporan secara tertulis disertai bukti dukung kepada Gubernur Jawa Barat c.q Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat,” tulis surat yang dikeluarkan pada Kamis (25/9).

    26 Pemilik Izin Usaha Pertambangan:

    A. Kecamatan Rumpin

    1. PT. KARYA CITRA QUARINDO

    2. PT. MUSIKA PURBANTARA UTAMA

    3. PT. LOLA LAUTTIMUR

    4. PT. SOLUSI BANGUN BETON

    5. CV ANEKA SRI

    6. PT. LOTUS SG LESTARI

    B. Kecamatan Cigudeg

    1. PT WINDOE ANDESIT UTAMA

    2. PT GUNUNG MAS JAYA INDAH

    3. PT BATUJAYA MAKMUR

    4. PT MEGANTA BATU SAMPURNA

    5. KUD SERBA GUNA

    6. PT ALOMA WANGI

    7. PT BATUTAMA MANIKAM NUSA

    8. PT DIAN PURNAWIRASWASTA

    9. PT SINAR MANDIRI MITRASEJATI

    10. PT TARUNA TANGGUH MANDIRI

    11. PT ANDESIT PRATAMA

    12. PT BATU MULTINDO PERKASA

    13. PT SUDAMANIK

    14. PT GUNUNG PRIMA BOGOR

    15. PT WIJAYA KARYA BETON

    16. PT BATU SARANA PERSADA

    17. PT CENTRAL PASIFIC DEVELEOPMENT

    18. PT ANDESIT PRATAMA JAYA

    19. PT MEGA MAS CORPORINDO

    C. Kecamatan Parung Panjang:

    1. PT SOFA NUGRAHA.

    (ara/ara)