kab/kota: Gunung

  • Kocak Banget! Aa Juju Langsung ke Dokter Gigi Sepulang dari Trip India

    Kocak Banget! Aa Juju Langsung ke Dokter Gigi Sepulang dari Trip India

    Jakarta

    Perjalanan kocak influencer Aa Juju di India menjadi viral di media sosial. Selama di sana, ia jalan-jalan ke banyak tempat dan mencoba banyak kuliner yang tidak biasa.

    Ia mencoba berbagai makanan seperti jajanan di kereta, hingga jajanan kaki lima yang terkenal dengan cara penyajiannya. Ada beberapa jenis makanan yang ia suka, tapi tak sedikit juga yang tidak cocok dengan lidahnya, hingga membuatnya bahkan mual.

    Setelah dari India, salah satu tujuan utamanya adalah pergi ke dokter gigi. Ia memutuskan pergi ke dokter lantaran giginya yang menguning dan mulutnya terasa lebih bau.

    “(Waktu periksa) dokternya nggak bilang apa-apa, cuma memang agak kuning, keraknya banyak banget,” kata Aa Juju menceritakan konsultasinya dengan dokter gigi sepulangnya dari India pada detikcom, Rabu (5/6/2025).

    “Karena aku tuh makan kari tuh bener-bener tiap hari. Makan kari, makan bawang, kari, bawang. Bawang di sana bener-bener enak banget. Aku ngerasa gigiku kuning, dan aku ngerasa bau,” sambungnya.

    Selama pergi ke India, ia mengaku tidak merasakan masalah pencernaan sama sekali. Ia mengaku bersyukur meskipun dirinya sudah mempersiapkan obat diare dari Indonesia, apabila masalah pencernaan muncul.

    Untuk menjaga daya tahan tubuhnya selama di India ia juga mengonsumsi vitamin C secara rutin.

    “Kalau di sana aku nggak ada olahraga sama sekali, cuma aku minum vitamin sih bawa dari Indonesia,” ceritanya.

    “Aku juga sudah siapin obat-obatan, siapin obat diare, terus minyak angin, vitamin C, dan itu aja. Untungnya nggak terpakai, aku udah siapin padahal,” sambung Aa Juju.

    Aa Juju mengaku tidak kapok ke India. Setelah mendapatkan respons baik dari netizen, ia berencana akan kembali ke India. Selain itu, ia juga berencana akan pergi ke negara-negara lain, salah satunya Bangladesh.

    Ia menuturkan alasan mengapa memilih negara-negara yang tidak umum untuk turis Indonesia, lantaran ia ingin melihat hal-hal yang tidak biasa dan tidak ada di Indonesia.

    “Indonesia itu juara 1 menurutku. Kita punya alam, kita punya gunung, kita punya laut, dan menurutku itu cukup keliling Indonesia pun. Makanya aku pengin melihat dunia lain yang menurutku yang di Indonesia nggak ada, nggak punya,” kata Aa Juju.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer Disertai 11 Kali Guguran Lava Pijar

    Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 1 Kilometer Disertai 11 Kali Guguran Lava Pijar

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi berupa letusan asap dengan kolom abu mencapai 1000 meter diatas puncak, Kamis (6/11/2025).

    Erupsi Gunung Semeru ini terekeman CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang sekitar pukul 06.07 WIB.

    Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom letusan yang dikeluarkan Gunung Semeru dengan ketinggian 1.000 meter ini berwarna putih hingga kelabu.

    “Intensitasnya tebal condong kearah utara dan timur laut, erupsi terjadi dengan amplitudo maksimal mencapai 22 milimeter dan berdurasi sekitar 2 menit 37 detik,” terang petugas Pos Pantau Gunung Semeru (PPGA) Yadi Yuliadi dalam pesan tertulisnya, Kamis (6/11/2025).

    Sementara itu, berdasarkan laporan PVMBG, selama 24 jam terakhir secara visual Gunung Semeru juga mengalami 22 kali letusan dengan kolom abu setinggi 300-800 meter di atas puncak.

    Selain itu, pada, Rabu (5/11/2025) malam juga tercatat adanya guguran lava pijar sebanyak 11 kali dengan jarak luncur mencapai 300 hingga 2000 meter mengarah ke sisi tenggara.

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, erupsi yang terjadi ini dipastikan masih berada di radius aman dan jauh dari pemukiman penduduk.

    Meski begitu, Yudhi menghimbau agar warga yang beraktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru untuk tetap waspada. Sebab, tingginya potensi hujan dapat memicu terjadinya banjir lahar.

    “Erupsi ini masih di jarak aman dari kawasan penduduk, tapi tetap harus waspada sesuai rekomendasi petugas pos pantau. Apalagi saat ini masih musim penghujan, jadi bisa berpotensi terjadi banjir lahar,” terang Yudhi.

    Menurutnya, hiingga kini status aktivitas Gunung Semeru masih berada berada di level II (waspada). Untuk itu, warga dihimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sejauh 8 kilometer dari puncak.

    “Di luar jarak itu (8 kilometer) warga juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang besuk koboan,” ungkap Yudhi. (has/ted)

  • Sosok Khamozaro Waruwu, Hakim yang Rumahnya Terbakar Pernah Minta Bobby Dihadirkan Sidang Korupsi

    Sosok Khamozaro Waruwu, Hakim yang Rumahnya Terbakar Pernah Minta Bobby Dihadirkan Sidang Korupsi

    GELORA.CO – Sosok Khamozaro Waruwu, Hakim PN Medan yang rumahnya mengalami kebakaran, Selasa (4/11/2025) kemarin pernah memerintahkan jaksa penuntut umum (JPU) untuk menghadirkan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution pada sidang korupsi jalan di Sumut.

    Saat itu, Khamozaro Waruwu memimpin sidang dugaan korupsi proyek jalan di Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Sumut dengan terdakwa Muhammad Akhirun Piliang alias Kirun selaku Direktur Utama PT Dalihan Na Tolu Grup, serta Rayhan Dulasmi sebagai Direktur PT Rona Mora Muhammad.

    Kala mengadili para terdakwa tersebut, Khamozaro Waruwu merasa curiga dengan Peraturan Gubernur tentang pergeseran anggaran dari sejumlah dinas di Pemprov Sumut ke Dinas PUPR provinsi.

    Sehingga, Khamozaro Waruwu meminta agar jaksa menghadirkan mantu Presiden ke 7 RI tersebut ke persidangan.

    Selain meminta menghadirkan Bobby Nasution, Khamozaro Waruwu juga sempat meminta agar Pj Sekda Muhammad Haldun ikut dihadirkan.

    Saat ini, kasus korupsi jalan di Sumut masih bergulir di Pengadilan Tipikor Medan.

    Khamozaro Waruwu menegaskan dirinya tidak akan pernah mundur dalam menjalankan tugas.

    “Sama pimpinan di kantor saya bilang, saya tak pernah mundur dalam menjalani tugas dengan segala tantangan,” ujar Khamozaro saat diwawancarai di depan rumahnya, Jalan Pasar II, Komplek Taman Harapan Indah, Lingkungan XIII, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. 

    Ia mengatakan, perkara besar yang saat ini ditangani merupakan sebuah tantangan dalam pekerjaan.

    “Ini adalah sebuah tantangan dan Tuhan pakai agar kami lebih kuat lagi. Hidup ini hanya sebentar, tetapi hidup kita harus berarti, itu jauh lebih penting,” tuturnya. 

    Sosok Khamozaro Waruwu

    Khamozaro Waruwu adalah seorang hakim yang saat ini bertugas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan.

    Ia saat ini ditunjuk sebagai hakim ketua yang menangani perkara korupsi proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut), yang menjerat Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Ginting.

    Sebelum bertugas di PN Tipikor Medan, Khamozaro Waruwu pernah bertugas sebagai Ketua Pengadilan Negeri Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2014.

    Kemudian, Khamozaro Waruwu juga pernah menjadi Ketua Pengadilan Negeri Rantau Prapat di Kabupaten Labuhanbatu pada 2018, serta Wakil Ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi, Jawa Timur pada Februari 2021.

    Pada 4 November 2025, rumah Khamozaro Waruwu di Jalan Pasar II, Komplek Taman Harapan Indah, Lingkungan XIII, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan kebakaran.

    Belum diketahui darimana sumber api.

    Namun, sebelum kebakaran terjadi, rumah tersebut dalam keadaan kosong.

    Kronologis Kebakaran 

    Kebakaran rumah hakim Khamozaro Waruwu di Komplek Taman Harapan Indah, Medan Selayang, Medan terjadi sekira pukul 10.30 WIB.

    Saat kejadian, tidak ada orang di dalam rumah.

    Istri Khamozaro baru 20 menit meninggalkan rumah ketika kebakaran terjadi.

    Api diduga bermula dari kamar tidur utama dan sebagian dapur.

    Kebakaran menghanguskan kamar tidur utama, pakaian, perabotan, dokumen penting termasuk dokumen kepegawaian dan perhiasan milik keluarga.

    Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.18 WIB oleh petugas pemadam kebakaran yang dibantu warga sekitar.

    Saat kejadian, Khamozaro sedang memimpin sidang.

    Ia mendapat kabar kebakaran dari tetangga melalui panggilan telepon yang tidak sempat dijawabnya karena sedang memimpin sidang.

    Setelah mengirim pesan singkat, Khamozaro segera menutup sidang dan menuju rumah dengan pengawalan petugas keamanan.

    Setibanya di lokasi, rumah sudah dipadati warga dan pintu rumah sudah dijebol untuk pemadaman.

    Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran, namun belum dapat menyimpulkan penyebabnya. Kebakaran ini terjadi di tengah penanganan kasus korupsi besar yang sedang disidangkan oleh Khamozaro, yang membuat peristiwa ini diduga sebagai tindakan teror terkait pekerjaan hakim tersebut.

    Sering Ditelfon Nomor tak Dikenal

    Sebelum kebakaran terjadi, hakim Khamozaro Waruwu sering mendapat telepon dari nomor tidak dikenal.

    Khamo tidak tahu, siapa yang sering menghubunginya tersebut.

    Namun peristiwa in i terjadi ketika ia mengadili perkara korupsi jalan di Sumut.

    “Cuma sering kali mendapatkan telfon, lalu dimatikan, hanya itu saja. (Tidak ada pengancam) cuma itu sering (telfon), lalu diangkat dimatikan,” kata Khamozaro diwawancarai usai rumahnya terbakar, Selasa (4/10/2025).

    Meski sering mendapat telepon dari nomor tidak dikenal, Khamaro mengaku dirinya tidak pernah mendapat ancaman.(*)

  • Diterjang Banjir Lahar Gunung Semeru, BPBD Lumajang Bakal Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana

    Diterjang Banjir Lahar Gunung Semeru, BPBD Lumajang Bakal Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana

    Lumajang (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berencana untuk memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor.

    Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang telah menetapkan status tanggap darurat bencana sejak 1 hingga 7 November 2025.

    Sebelumnya, penetapan status tanggap darurat bencana ini merupakan kebijakan yang diambil imbas dari kejadian bencana alam yang berdampak di 8 kecamatan pada, Sabtu (1/11/2025) malam.

    Selanjutnya, masa tanggap darurat bencana ini akan kembali diperpanjang imbas terjadinya banjir lahar Gunung Semeru yang menerjang pada, Rabu (5/11/2025).

    Akibat banjir lahar ini, tanggul penahan di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian sepanjang 200 meter jebol.

    Hal ini menyebabkan sawah dan sejumlah warung rusak disapu derasnya aliran lahar. Selain itu, akses warga antar Kecamatan Pasirian dan Tempursari juga ikut terputus hingga membuat warga di tiga dusun setempat terisolasi.

    Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Isnugroho mengatakan, masa tanggap darurat bencana rencananya akan diperpanjang kembali selama 7 hari.

    Meski begitu, proses perpanjangan masih harus diajukan dan mendapat persetujuan dari Bupati Lumajang terlebih dahulu.

    “Ini rencananya kami memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor. Inikan (sebelumnya) sampai tanggal 7, nanti akan diajukan ke bupati dan akan perpanjangan 7 hari lagi,” terang Isnugroho di kawasan banjir lahar Sungai Regoyo, Rabu (5/11/2025).

    Menurutnya, sesuai ketentuan, penetapan masa tanggap darurat bencana bisa dilakukan hingga tiga kali perpanjangan.

    Langkah perpanjangan masa tanggap darurat bencana ini dinilai penting untuk dilakukan. Sebab, dari segi kesiapan teknis masih belum bisa mengikuti penanganan kedaruratan dari bencana.

    “Jika melihat melihat kondisi kesiapan teknis belum bisa mengikuti untuk penanganan kedaruratan ini. Jadi saya menyarankan ke bu indah selaku Bupati Lumajang untuk memperpanjang (masa tanggap darurat bencana),” ungkap Isnugroho. (has/ian)

  • Umat Katolik Malang Raya Gelar Upacara Misa Arwah

    Umat Katolik Malang Raya Gelar Upacara Misa Arwah

    Malang (beritajatim.com) – Umat Katolik se Malang Raya menggelar Misa Arwah dan doa arwah yang dipersembahkan bagi semua arwah para leluhur Umat Beriman dan khususnya tiga tokoh Umat Katolik dalam perwujudan kesaksian hari Paskah kebangkitan Tuhan Yesus, Selasa (4/11/2025) di Taman Pemakaman Sukun Kota Malang.

    Josephus Cuperano Eko Atmono, Pr. (atau RD. J. C. Eko Atmono). Menjelaskan, sudah tradisi tahun ke tahun umat Katolik se -dunia setiap tanggal 2 November Gereja Universal seluruh dunia mengenang para arwah umat beriman.

    “Dalam memperingati tidak selalu tanggal 2 November karena belum tentu hari biasa, kita mengambil tanggal 4 November pukul 15.00 karena orang pulang sekolah dan kerja,” ungkapnya, Rabu (5/11/2025).

    Kata Josephus, Misa arwah untuk mengenang bagi arwah umat Katolik dan secara khusus bagi tiga tokoh keuskupan Malang dan untuk semua yang di kenangkan.

    Hanya secara khusus di pemakaman Kristen Sukun Malang, ada makam tiga tokoh terkenal yang berjalan dalam keuskupan Malang. Diantaranya, Mgr Clemens Van Der Pas O.Carm, Mgr.AEJ.Albers,O.Carm, Mgr.HJS Pandoyoputro, O.Carm juga mendoakanromo romo dan biarawan biarawati.

    “Jasa ketiga tokoh tersebut demi umat manusia menggalang dana dari umat untuk kepentingan pengembangan pendidikan waktu itu, di wilayah terpencil seperti Malang Selatan untuk sekolah Rakyat,” tegasnya.

    Tujuan Misa Arwah merayakan peringatan arwah umat beriman, bahwa Gereja tidak hanya di dunia ini saja tapi juga ada Gereja yang mulia para suci yang diselenggarakan setiap tanggal 1 November hari raya orang Kudus dan tanggal 2 November pengenangan arwah orang beriman

    Tiga Komunitas Gereja selalu bersama sama Merayakan Ekaristi suci ini ada tiga tingkat atau tiga lapis dalam mendoakan sebagai wujud kesaksian tentang Paskah tentang kebangkitan Tuhan Yesus .

    “Dalam ajaran Katolik Kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan tapi itu adalah proses diubah tidak dilenyapkan,” ucapnya.

    Josephus melanjutkan, Umat Katolik melakukan Tradisi Misa Arwah atau mendoakan arwah ini sudah tertuang di dalam Kitab Makabe ada di bacaan pertama, dan bagi umat Kristen tidak mempunyai hal ini.

    Misa arwah atau mendoakan arwah ini tertuang di dalam kitab Makabe bahwa tindakan ini adalah tindakan saleh karena waktu itu Bangsa Israel sudah memberikan contoh tentang hal ini.

    Peserta Misa Arwah Malang Raya diikuti oleh Delapan paroki antara lain Paroki Ijen (Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel), , Paroki Batu (Gembala Baik), Paroki Langsep (Santo Vincentius a Paulo), Paroki Tidar (Santo Andreas), Paroki Blimbing (Santo Albertus de Trapani), Paroki Janti (Santo Yohanes Pemandi), Paroki Kayutangan (Hati Kudus Yesus), dan Paroki Kesatrian (Maria Ratu Rosari) dan wakil-wakil komunitas biarawan dan biarawati. (yog/ian)

  • Bandit Curanmor Terbakar di Jojoran Tewas di RS Bhayangkara

    Bandit Curanmor Terbakar di Jojoran Tewas di RS Bhayangkara

    Surabaya (beritajatim.com) – RK (28), bandit pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Jalan Jojoran III, Gubeng, yang terbakar saat akan diamankan pihak kepolisian, Jumat (31/10/2025), dinyatakan meninggal dunia usai dirawat di RS Bhayangkara.

    Kabar meninggalnya RK dikonfirmasi oleh Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, Kombes Pol dr. Bayu Dharma Santi. Ia mengatakan bahwa RK tewas pada Minggu (2/11/2025) akibat luka bakar di tubuh hingga 78 persen.

    “Pasien meninggal dunia karena komplikasi akibat luka bakar berat dan sudah dimakamkan di TPU Keputih di hari yang sama,” kata Bayu, Rabu (5/11/2025).

    Terkait dengan kematian RK, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku yang memantik api. Namun, dari video yang beredar di media sosial, tampak api membakar tubuh RK saat seorang petugas memantik api untuk memutus tali pengikat di pergelangan tangan pelaku.

    “Sampai saat ini kami masih menyelidiki peristiwa tersebut. Nanti jika sudah terang benderang pasti akan kami sampaikan,” ujar Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto.

    Dari penelusuran Beritajatim, RK memiliki mantan mertua yang tinggal di wilayah Gunung Sari, Wiyung, berinisial PO. Saat dikonfirmasi, PO menjelaskan RK memang pernah tinggal di wilayah Gubeng. Namun, ia tidak mengetahui secara pasti alamat rumah RK.

    “Pasca bercerai, saya tidak ingin mengetahui kehidupan RK. Yang saya tahu memang kedua orang tuanya sudah meninggal dunia,” jelas PO.

    Diketahui sebelumnya, seorang bandit pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Jojoran, Surabaya, terbakar saat diamankan, Kamis (30/10/2025). Belum jelas penyebab terbakarnya pelaku curanmor tersebut.

    Informasi yang dihimpun Beritajatim menyebutkan, penyebab terbakarnya pelaku curanmor itu adalah pemantik korek yang dinyalakan oleh anggota Polsek Gubeng untuk memutus tali yang mengikat di bagian pergelangan tangan pelaku. Api membesar karena sebelumnya pelaku disiram bensin oleh warga.

    Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Darma, mengatakan bahwa saat menerima laporan adanya pelaku curanmor yang diamankan, pihaknya langsung menuju lokasi. Saat sampai di lokasi, pelaku sudah dalam kondisi diikat dan dipukuli oleh warga.

    “Setelah dilakukan penangkapan oleh warga, warga menghubungi 110. Kami menuju ke sana. Setelah sampai di sana, kebetulan pelaku sudah diamankan oleh warga,” kata Eko. (ang/kun)

  • Akses Terputus, Warga di Lumajang Nekat Gotong Kendaraan Seberangi Derasnya Aliran Lahar Gunung Semeru

    Akses Terputus, Warga di Lumajang Nekat Gotong Kendaraan Seberangi Derasnya Aliran Lahar Gunung Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar Gunung Semeru menyebabkan akses warga di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terputus.

    Kondisi ini terjadi setelah sungai Regoyo diterjang banjir lahar dan menyebabkan tanggul penahan di Desa Gondoruso jebol.

    Akibat banjir, akses keluar masuk warga antar Kecamatan Pasirian-Tempursari terputus dan membuat terisolasi.

    Adapun tiga dusun yang terisolir banjir yakni Dusun Liwek, Glendang Petung, dan Dusun Kali Welang.

    Terputusnya akses membuat banyak warga nekat menggotong kendaraan sepeda motor mereka melintasi banjir.

    Warga tampak saling bantu menggotong satu persatu kendaraan bermotor melintasi luapan banjir lahar yang menutup akses mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.

    Diyah, salah satu warga mengatakan, banjir lahar Gunung Semeru telah menutup akses keluar masuk kendaraan bagi warga yang hendak menuju ke Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian dari arah Kecamatan Tempursari.

    Menurut Diyah, saat berangkat di pagi hari jalanan masih dapat dilewati kendaraan. Namun, kondisi itu langsung berubah saat banjir datang.

    Untuk bisa pulang, Diyah mendapat bantuan dari warga dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang untuk menggotong kendaraannya menyeberangi derasnya banjir lahar.

    “Baru kali ini kendaraannya (digotong, Red), biasanya gak pernah, ini tadi habis dari rumah saudara di Jugosari, mau balek. Tadikan belum kayak gini, sekarang banjir. Tapi untungnya ada yang membantu menyeberangkan,” terang Diyah, Rabu (5/11/2025).

    Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang Yudhi Cahyono menjelaskan, aksi nekat warga yang menggotong kendaraan melintasi aliran lahar dilakukan lantaran tidak ada akses penghubung lain antar Kecamatan Pasirian dan Tempursari.

    Menyikapi hal ini, petugas dari BPBD Lumajang ikut terjun untuk membantu warga menyeberang lantaran sangat berbahaya.

    “Ini untuk warga yang menggotong kendaraannya kita ikut bantu evakuasi. Hal ini karena warga ada yang terisolir di wilayah sungai Regoyo,” katanya.

    Yudhi mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan asesmen terhadap dampak yang disebabkan banjir lahar Gunung Semeru.

    Proses asesmen juga sudah dilakukan terhadap warga yang terisolir. Seluruhnya dipastikan aman.

    Meski begitu, Yudhi tetap menghimbau agar warga yang berdekatan dengan daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru tetap waspada.

    “Sebab di bulan ini rilis dari BMKG masih hujan lebat, untuk itu warga tetap harus waspada dan mengutamakan keselamatan karena tanggul jebol,” ungkap Yudhi. (has/ian)

  • TNI AU gandeng Angkatan Udara Australia dalam Latma Rajawali Ausindo

    TNI AU gandeng Angkatan Udara Australia dalam Latma Rajawali Ausindo

    Jakarta (ANTARA) – TNI AU menggandeng Angkatan Udara Australia atau Royal Australian Air Force (RAAF) dalam Latihan Bersama (Latma) Rajawali Ausindo 2025 yang bergulir pekan ini.

    Dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, latihan itu digelar untuk meningkatkan kemampuan prajurit di bidang operasi bantuan kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (Humanitarian Assistance and Disaster Relief/HADR).

    “Latihan ini memiliki makna strategis karena dirancang untuk menguatkan kesiapan, interoperabilitas, serta koordinasi kedua angkatan udara dalam menghadapi situasi darurat di kawasan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    I Nyoman menjelaskan pembukaan latihan ini sudah digelar di Baseops Barat Lanud Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, pada Senin (3/11).

    Sejak saat itu, TNI AU dan RAAF menggelar latihan dengan beragam simulasi. Salah satunya yakni latihan simulasi evakuasi korban bencana gunung meletus.

    “Dalam skenarionya, disimulasikan terjadi bencana alam berupa letusan gunung berapi di Pulau Morotai yang menyebabkan terputusnya jalur transportasi dan mengisolasi sejumlah wilayah,” kata I Nyoman.

    Dalam kondisi tersebut, TNI AU dan RAAF bekerja sama memberikan bantuan logistik kepada korban lewat alutsista udara menggunakan metode container delivery system (CDS) dan low cost aerial delivery system (LCADS).

    “Selain itu, dilaksanakan pula latihan evakuasi medis udara (airmedical evacuation/AE) guna melatih prosedur pemindahan korban dari lokasi bencana menuju fasilitas kesehatan di Manado dengan cepat dan aman,” kata I Nyoman.

    I Nyoman berharap ragam latihan tersebut bisa berjalan dengan lancar sehingga hubungan militer antara TNI AU dan RAAF bisa semakin erat.

    “Latihan ini juga menjadi ajang penting untuk memperkuat pemahaman operasional dan kerja sama antara para awak pesawat, teknisi, serta personel pendukung dari kedua angkatan udara,” tutup I Nyoman.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban Jiwa Topan Kalmaegi di Filipina Bertambah Jadi 100 Orang

    Korban Jiwa Topan Kalmaegi di Filipina Bertambah Jadi 100 Orang

    Jakarta

    Jumlah korban jiwa akibat Topan Kalmaegi di Filipina tengah telah bertambah menjadi 100 orang pada hari Rabu (5/11). Topan ini memicu banjir terburuk dalam sejarah yang dampaknya paling parah dirasakan di Provinsi Cebu.

    Banjir yang digambarkan belum pernah terjadi sebelumnya itu, telah melanda kota-kota di provinsi tersebut sehari sebelumnya, menyapu mobil, gubuk-gubuk di tepi sungai, dan bahkan kontainer pengiriman besar.

    Juru bicara Cebu, Rhon Ramos, dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/11/2025), bahwa 35 jenazah telah ditemukan dari daerah banjir di Liloan, sebuah kota yang merupakan bagian dari wilayah metropolitan ibu kota provinsi Cebu, Kota Cebu. Berita buruk ini menambah jumlah korban tewas di Cebu menjadi 76 orang.

    Di Pulau Negros, setidaknya 12 orang tewas dan 12 orang lainnya hilang setelah hujan deras akibat Topan Kalmaegi meluruhkan lumpur vulkanik, yang kemudian mengubur rumah-rumah di Kota Canlaon, kata Letnan Polisi Stephen Polinar.

    “Letusan gunung berapi Kanlaon sejak tahun lalu telah mengendapkan material vulkanik di bagian atasnya. Ketika hujan turun, endapan tersebut bergemuruh turun ke desa-desa,” katanya kepada AFP.

    Sebelumnya pada hari Selasa (4/11), Gubernur Cebu, Pamela Baricuatro menyebut situasi ini “belum pernah terjadi sebelumnya” dan “menghancurkan”.

    Secara total, hampir 800.000 orang telah dievakuasi dari jalur topan tersebut.

    Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang secara rutin menghantam daerah rawan bencana, di mana jutaan orang hidup dalam kemiskinan.

    Lihat juga Video: Korban Tewas Akibat Topan Kalmaegi di Filipina Jadi 40 Orang

    (ita/ita)

  • Dituntut 3 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Jalan Sumut, Akhirun Piliang: Berat
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        5 November 2025

    Dituntut 3 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Jalan Sumut, Akhirun Piliang: Berat Medan 5 November 2025

    Dituntut 3 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Jalan Sumut, Akhirun Piliang: Berat
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Muhammad Akhirun Piliang, terdakwa kasus korupsi jalan di Sumatera Utara, dituntut selama 3 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (5/11/2025).
    Selama pembacaan, Akhirun alias Kirun tampak tunduk saat duduk di kursi terdakwa dan suasana ruang sidang utama semakin hening ketika Jaksa Eko Wahyu Prayitno menegaskan tuntutan terhadap Direktur Utama PT Dalihan Natolu Grup (DNG) tersebut.
    Setelah selesai, Eko menyerahkan pembahasan lanjutan kepada Ketua Majelis Hakim, Khamozaro Waruwu. Khamozaro yang ditemani dua hakim anggota, Muhammad Yusafrihardi dan Fiktor Panjaitan, melanjutkan sidang.
    Dia langsung bertanya kepada Akhirun, mengenai tuntutan yang disampaikan oleh jaksa.
    “Kirun, apakah hukuman tersebut berat?” kata Khamozaro 
    “Berat,” ucap Kirun dengan nada pelan, yang duduk bersebelahan dengan anaknya, Reyhan Dulsani, Direktur Utama PT Rona Mora.
    Khamozaro kemudian berpesan kepada Kirun supaya ke depannya sudah harus bertanggung jawab menyikapi segala sesuatunya.
    Penasihat hukum Kirun, Rahmat Gunawan, berpendapat bahwa tuntutan yang diberikan jaksa kepada kliennya cukup berat.
    “Posisi klien kami kan bukan orang yang menginginkan memberikan suap itu. Kalau tidak diberikan kami tidak dapat proyek. Nanti kami sampaikan di pleidoi saja,” ucap Rahmat, singkat.
    Rahmat mengatakan, kliennya akan menyampaikan nota pembelaan (pleidoi) pada sidang selanjutnya, Rabu (12/11/2025).
    Sebelumnya, JPU KPK menuntut
    Akhirun Piliang
    selama 3 tahun penjara dan Reyhan selama 2,6 tahun penjara dalam kasus
    korupsi jalan
    di
    Sumatera Utara
    .
    “Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa pertama, Akhirun Piliang dengan pidana penjara 3 tahun, dan terdakwa dua, Reyhan Dulsani, 2 tahun 6 bulan,” kata JPU KPK, Eko Wahyu Prayitno.
    Menurut Jaksa, perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur dakwaan, yaitu alternatif pertama Pasal 5 ayat (1) huruf a UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP.
    Kemudian dakwaan kedua, Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP.
    Atas pertimbangan di atas, penuntut umum menyatakan Akhirun Piliang dan Reyhan Dulsani telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dalam dakwaan alternatif.
    Selain pidana penjara, Eko juga menjatuhkan hukuman denda terhadap Akhirun sebesar Rp 150 juta subsider kurungan 6 bulan, dan Reyhan Dulsani Rp 100 juta subsider kurungan 6 bulan
    Dalam kasus ini, para terdakwa memberikan sejumlah uang kepada pejabat PUPR
    Sumut
    sebesar Rp 100 juta pada tahun 2025 dan Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) 1 Wilayah Sumut sebesar Rp 3,9 miliar.
    Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 28 Juni 2025 terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara senilai total Rp 231,8 miliar.
    KPK menetapkan lima tersangka, yakni Topan Obaja Putra Ginting, eks Kepala UPTD Dinas PUPR Gunung Tua, Rasuli Efendi Siregar dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PJN Wilayah I Sumatera Utara, Heliyanto.
    Lalu kontraktor dari pihak swasta yaitu Direktur Utama PT Dalihan Natolu Grup (DNG), Akhirun Piliang dan Direktur Utama PT Rona Mora, Reyhan Dulsani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.