kab/kota: Gunung

  • Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Jakarta

    Bumi zaman purba tidak terlihat seperti sekarang. Sebelum ada pohon, hewan, atau bahkan jamur, planet ini telah berubah secara signifikan, baik di atas maupun di bawah permukaan.

    Sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu, sebuah daratan besar bernama Nuna mulai terpecah. Pergeseran ini mungkin memainkan peran kunci dalam membentuk jenis planet tempat kehidupan kompleks pada akhirnya dapat berakar.

    Pada saat itu, permukaan Bumi sebagian besar berupa lautan yang membungkus satu benua raksasa. Namun, jauh di bawah tanah, lempeng tektonik terus bergerak, dan gerakan lambat itu mulai memisahkan Nuna.

    Perpecahan itu lebih dari sekadar mengubah peta, tetapi juga memicu perubahan di lautan, atmosfer, dan iklim yang membantu kehidupan menjadi lebih kompleks.

    Para ilmuwan pernah menyebut satu blok sejarah Bumi, dari sekitar 1,8 hingga 0,8 miliar tahun yang lalu, menamainya sebagai periode ‘Boring Billion’ yang berarti Miliaran yang Membosankan. Mereka mengira tidak banyak yang terjadi di sana, baik secara geologis maupun biologis.

    Namun, konsep itu tidak berlaku lagi. Saat Nuna mulai terpecah, ia memicu serangkaian perubahan yang membentuk kembali permukaan planet dan membuatnya lebih cocok untuk kehidupan yang kompleks.

    Untuk memahami bagaimana semua ini terjadi, para peneliti membangun model terperinci yang menelusuri pergerakan lempeng selama 1,8 miliar tahun. Model ini memetakan bagaimana benua bergeser dan terpecah, serta bagaimana karbon bergerak di antara interior Bumi, lautan, dan atmosfer.

    Satu hal utama yang terjadi ketika Nuna mulai terpecah, tercipta lebih banyak garis pantai dan laut dangkal. Sekitar 1,46 miliar tahun lalu, jumlah landas kontinen dangkal meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai sekitar 129 ribu kilometer.

    Perairan dangkal ini penting. Kemungkinan besar, perairan tersebut memiliki lebih banyak oksigen, suhu sedang, dan stabilitas jangka panjang, persis seperti lingkungan yang dibutuhkan kehidupan kompleks awal.

    Hal ini bertepatan dengan momen penting lainnya. Catatan fosil menunjukkan kemunculan pertama eukariota, organisme dengan nukleus di dalam selnya, sekitar 1,05 miliar tahun yang lalu. Eukariota mencakup semua tumbuhan, hewan, dan jamur. Sebelum mereka, Bumi sebagian besar dihuni oleh kehidupan bersel tunggal yang sederhana.

    Bumi Mendingin

    Pada saat yang sama dengan periode terbentuknya laut-laut dangkal baru ini, siklus karbon planet juga bergeser. Gunung berapi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara, menjadi kurang aktif.

    Selain itu, karbon disimpan di kerak samudra dengan lebih efektif. Seiring meluasnya punggungan samudra, air laut meresap ke dalam retakan, bereaksi dengan batuan, dan membantu membentuk batu kapur, yang mengunci karbon.

    “Efek ganda ini, berkurangnya pelepasan karbon vulkanik dan peningkatan penyimpanan karbon geologis, mendinginkan iklim Bumi dan mengubah kimia lautan, menciptakan kondisi yang sesuai untuk evolusi kehidupan yang lebih kompleks,” kata Profesor Adriana Dutkiewicz dari School of Geosciences di University of Sydney, dikutip dari Earth.com, Sabtu (8/11/2025).

    Pergerakan Bumi

    Kebanyakan orang menganggap lempeng tektonik hanya sebagai pergerakan benua yang lambat. Namun, para peneliti di balik studi ini melihat lebih dalam, secara harfiah.

    Tim berfokus pada bagaimana pergerakan lempeng tektonik terhubung dengan sistem besar seperti siklus karbon dan evolusi biologis. Para peneliti menggabungkan rekonstruksi lempeng waktu dalam dengan model termodinamika tentang bagaimana karbon disimpan dan dilepaskan melalui zona vulkanisme dan subduksi.

    “Pendekatan kami menunjukkan bagaimana lempeng tektonik telah membantu membentuk kelayakhunian Bumi. Pendekatan ini memberikan cara baru untuk memahami bagaimana tektonik, iklim, dan kehidupan berevolusi bersama melalui waktu yang panjang,” ujar Profesor Dietmar Müller.

    Ketika Nuna terpecah, lautan baru tak hanya terbentuk, tetapi juga tetap ada. Stabilitas seperti itu penting. Eukariota awal membutuhkan lebih dari sekadar kondisi yang menguntungkan dalam waktu singkat, mereka membutuhkan dukungan kimia dan fisik selama jutaan tahun.

    “Kami pikir landas kontinen yang luas dan laut dangkal ini merupakan inkubator ekologi yang penting,” kata Profesor Juraj Farkaš dari University of Adelaide.

    “Mereka menyediakan lingkungan laut yang stabil secara tektonik dan geokimia dengan kadar nutrisi dan oksigen yang tinggi, yang pada gilirannya sangat penting bagi evolusi dan diversifikasi bentuk kehidupan yang lebih kompleks di planet kita,” jelasnya.

    Studi ini adalah yang pertama menghubungkan perubahan tektonik jangka panjang dengan siklus karbon dan tonggak biologis selama hampir dua miliar tahun. Penelitian ini memperjelas satu hal, bahwa apa yang terjadi di bawah permukaan planet dapat membentuk kehidupan di atasnya.

    Dari terbelahnya benua hingga mendinginkan iklim hingga membuka lingkungan baru, proses Bumi yang mendalam membantu menulis kisah kehidupan di Bumi. Dan apa yang dulunya disebut sebagai ‘Boring Billion’ mungkin merupakan salah satu bab terpenting dalam cerita itu.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Ngerinya Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Disertai Badai Petir”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 8 November 2025

    Prakiraan Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 8 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Sabtu 8 November 2025.

    “Beberapa wilayah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan hujan dengan intensitas ringan pada sore hari ini. Untuk suhu, yakni antara 24°C hingga 30°C. Sedangkan kelembabannya antara 69%-98%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Jumat (7/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut wilayah di Surabaya cenderung berawan hari ini. Adapun pada sore harinya, hampir semua wilayah diguyur hujan. Termasuk di Kecamatan Gunung Anyar, Bubutan, Bulak, Karangpilang, Pabean Cantian, Rungkut, hingga Tenggilis Mejoyo.

    Suhu udara: 24°C – 30°C
    Kelembapan: 69% – 97%
    Kecepatan angin: 8,9 Km/jam dari arah Selatan.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sidoarjo diprakirakan diguyur hujan ringan hari ini. Namun, dengan waktu yang berbeda-beda di setiap wilayah. Termasuk di antaranya Kecamatan Sedati, Wonoayu, Waru, Sukodono, Prambon, Krian, Jabon, Gedangan, Buduran, dan Balongbendo.

    Suhu udara: 24°C – 30°C
    Kelembapan: 71%-98%
    Kecepatan angin: 15,6 km/jam dari arah Timur.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, beberapa wilayah tampak hujan di pagi hari, seperti di Kecamatan Dukun, Panceng, Sangkapura, dan Sidayu. Adapun beberapa wilayah lainnya, yakni Driyorejo, Gresik, Kedamean, Ujungpangkah, dan Wringinanom, diprediksi turun hujan pada sore harinya.

    Suhu udara: 25°C – 29°C
    Kelembapan: 76%-92%
    Kecepatan angin: 11,1 km/jam dari arah Timur.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ian)

  • Profil Khamozaro Waruwu, Hakim yang Rumahnya Terbakar saat Tangani Kasus Korupsi di Medan

    Profil Khamozaro Waruwu, Hakim yang Rumahnya Terbakar saat Tangani Kasus Korupsi di Medan

    Liputan6.com, Medan – Rumah milik hakim Pengadilan Negeri Medan, Khamozaro Waruwu terbakar. Dia tengah menangani kasus korupsi proyek jalan Dinas PUPR Sumatera Utara pada Selasa (4/11/2025). Kasus yang ditangani Khamozaru melibatkan Topan Ginting, mantan Kadis PUPR. Beruntung Khamozaru tidak ada di lokasi kejadian saat rumahnya terbakar.

    “Saya masih sidang tiba-tiba dihubungi bahwa ada kejadian di rumah. Tapi enggak diangkat karena saya lagi sidang. Lalu, dapat informasi jika rumah saya terbakar,” kata Khamozaro.

    Khamozaro dikenal sebagai hakim tindak pidana korupsi Pengadilan Negeri Medan. Dia mendapatkan gelar sebagai Pembina Utama Madya. Golongan ini merupakan salah satu jenjang kepangkatan tertinggi dalam karier hakim di Indonesia.

    Dilansir Liputan6.com dari website Pengadilan Ngeri Medan, Khamozaro sempat menempuh jenjang S-1 di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Padang pada tahun 1996. Selesai menuntut ilmu di Padang, ia melanjutkan pendidikan tingkat S-2 Ilmu Hukum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan pada tahun 2009.

    Baru-baru ini, Khamozaru diketahui melanjutkan lagi pendidikannya di universitas yang sama. Dia memilih untuk mengambil S-3 Ilmu Hukum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara pada Februari 2025. 

    Khamozaru mengawali kariernya sebagai staf Pengadilan Tata Usaha Negeri Padang pada tahun 1993 hingga tahun 1994. Dia kemudian melanjutkan kariernya sebagai hakim tingkat pertama pada tahun 2000 hingga 2009 di tiga pengadilan yang berbeda, yakni Pengadilan Negeri Lubuk Basung, Pengadilan Negeri Mandailing Natal, dan Pengadilan Negeri Dumai.

    9 Tahun menjalani profesi sebagai hakim tingkat pertama, karier Khamozaro mula naik. Pada tahun 2012 ia diamanahkan sebagai wakil ketua pengadilan di Pengadilan Negeri Sanggau. Kemudian, masih di pengadilan yang sama, Khamozaru naik jabatan sebagai ketua pengadilan pada Maret 2014. Namun, pada September 2014, ia pindah ke Pengadilan Negeri Gunung Sitoli.

    Khamozaro memulai kembali kariernya sebagai hakim tingkat pertama di Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tahun 2016. Kemudian, pada tahun 2018 menempati posisi sebagai ketua pengadilan di Pengadilan Negeri Rantau Prapat dan menjadi wakil ketua pengadilan di Pengadilan Negeri Banyuwangi pada tahun 2021. Kini, ia menjabat sebagai hakim tingkat pertama di Pengadilan Negeri Medan sejak tahun 2022.

     

  • 10
                    
                        Rumah Hakim Khamozaro Terbakar: Ada Teror Usai Tangani Kasus Korupsi
                        Nasional

    10 Rumah Hakim Khamozaro Terbakar: Ada Teror Usai Tangani Kasus Korupsi Nasional

    Rumah Hakim Khamozaro Terbakar: Ada Teror Usai Tangani Kasus Korupsi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rumah milik Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Khamozaro Waruwu yang berada di Kompleks Taman Harapan Indah, Tanjungsari, Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara, terbakar pada Selasa (4/11/2025).
    Peristiwa itu terjadi ketika hakim yang menangani kasus korupsi itu tengah memimpin jalannya sidang di PN Medan. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, lantaran rumah dalam kondisi sepi saat peristiwa terjadi.
    Meski
    polisi
    telah mendatangi kediaman Khamozaro untuk mengecek penyebab kebakaran dan menggali informasi pada Rabu (5/11/2025), hingga kini belum ada kepastian terkait penyebab terbakarnya rumah tersebut.
    Khamozaro hanya mengaku mendapat teror dari orang tak dikenal (OTK) melalui sambungan telepon sebelum peristiwa itu terjadi. Oleh karenanya, polisi pun didesak mengusut tuntas peristiwa ini.
    Khamozaro mengungkapkan dirinya tak sedang berada di tempat saat peristiwa itu terjadi. Ketika sedang memimpin sidang di PN Medan, ia dihubungi tetangganya yang ngin memberi kabar bahwa rumahnya terbakar.
    “Mereka menelpon. Karena (sedang) sidang, makanya enggak saya angkat. Saya WA (WhatsApp), saya bilang kalau saya sedang ada sidang. Lalu dibalas, ‘rumah bapak kebakar’,” ujar Khamozaro saat diwawancarai di depan rumahnya pada Selasa malam.
    Setelah mendapat kabar tersebut, Khamozaro segera menutup sidang dan bergeas ke rumah untuk melihat kondisinya. Adapun bagian rumah yang terbakar adalah kamar.
    Meski hanya kamarnya yang terbakar, namun banyak dokumen penting serta barang berharga yang ludes terbakar. 
    Ketua Umum Ikatan Hakim Indonesia (
    Ikahi
    ) Yasardin mengungkapkan, berdasarkan keterangan Khamozaro banyak dokumen penting yang hangus terbakar, meski tak dirinci dokumen apa saja yang dimaksud.
    “Akibat kebakaran tersebut semua penyimpanan dokumen serta barang berharga terbakar, hanya tinggal baju di badan saja,” kata Yasardin dalam konferensi pers di Gedung Mahkamah Agung, Kamis (6/11/2025).
    Sebelum rumahnya terbakar, kepada Ikahi, Khamozaro mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendapatkan teror telepon dari orang tak dikenal hingga sepuluh kali.
    Dalam terornya, penelepon tidak berbicara sama sekali ketika Khamozaro mengangkatnya. Sebaliknya, penelepon itu justru langsung mematikan sambungan teleponnya.
    “Memang menurut informasi yang bersangkutan, yang bersangkutan itu sebelum terjadinya kebakaran ini sering ditelepon dan ditelepon itu tidak dijawab (saat diangkat). Hanya sekedar mengganggu gitu,” ujarnya.
    “Ada datanya. Jadi sering. Dan lebih dari 10 kali itu berulang-ulang. Dan orangnya tidak mau diajak bicara. Jadi dijawab HP-nya tapi tidak mau ngomong,” ujarnya lagi.
    Peristiwa ini, menurut Yasardin, terjadi usai Khamozaro menangani kasus dugaan korupsi terkait proyek jalan di Sumatera Utara dengan total nilai mencapai Rp 231,8 miliar, sejak September 2025 lalu.
    Kasus ini melibatkan Topan Ginting, mantan Kepala Dinas PUPR Pemprov Sumut; Rasuli Efendi Siregar, eks Kepala UPTD Dinas PUPR Gunung Tua; serta Heliyanto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker PJN Wilayah I Sumut.
    “Beliau angkat tetapi orang yang menelpon itu diajak bicara tidak mau. Jadi dimatikan lagi. Tapi itu berulang-ulang, terjadi berulang-ulang setelah menangani perkara ini,” ungkap Yasardin.
    Meski demikian, Yasardin enggan berspekulasi bahwa peristiwa itu terkait dengan kasus hukum yang tengah ditangani Khamozaro. 
    Ikahi masih menunggu pengusutan resmi yang saat ini tengah dilakukan oleh pihak kepolisian.
    “Nah ini, kalau dikatakan indikasi ya boleh juga-juga indikasi. Tapi belum juga bisa kita pastikan berhubungan dengan perkara yang bersangkutan yang sedang menjadi perhatian masyarakat, terutama masyarakat Sumatera Utara,” tuturnya.
    Secara terpisah, anggota
    Komisi III
    DPR, Sarifuddin Sudding berharap agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menurunkan tim investigasi khusus dan memastikan proses penyelidikan dilakukan secara terbuka dan profesional.
    Ia menduga bahwa insiden ini adalah kejahatan terencana, sehingga harus diusut tuntas.
    “Ini bukan lagi intimidasi, akan tetapi sudah kejahatan terencana yang bisa mengancam keselamatan jiwa hakim dan keluarganya. Dan karenanya, aparat kepolisian harus bertindak untuk melakukan penyelidikan atas kasus tersebut,” kata Sudding pada Kamis.
    “Konteksnya menyentuh jantung sistem keadilan kita, dan publik berhak tahu kebenaran yang sesungguhnya,” tegas Sudding.
    Sementara itu, Yasardin menyayangkan apabila kasus terbakarnya rumah Khamozaro ini berkaitan dengan kasus korupsi yang tengah ditanganinya. Oleh karenanya ia mendesak agar kasus ini diusut tuntas.
    Selain itu, ia juga mendorong agar hakim bisa mendapatkan pengamanan yang memadai. Selama ini, hakim hanya memperoleh pengamanan ketika mereka sedang menjalankan tugasnya mengadili kasus di pengadilan. Sedangkan di rumah tidak.
    “Berharap kondisi saat ini bisa menjadi alasan kuat untuk segera merealisasikan konsep pengamanan hakim yang ada dalam RUU Jabatan Hakim yang sekarang sudah berada di Komisi III,” kata dia.
    Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo menilai, perlu dipastikan ada atau tidaknya unsur kesengajaan dalam peristiwa kebakaran di rumah tersebut. 
    “Kita tanpa suuzan berharap kebakaran yang dialami hakim Tipikor di PN Sumut ini polisi harus mengungkap motif, dalang, atau siapa pelaku kebakaran rumah yang dinilai janggal. Itu harapan kita,” ujar Rudianto.
    Menurut Rudianto, pengusutan tuntas harus dilakukan agar hakim-hakim lain merasa terlindungi, dan tetap bisa independen dalam menangani perkara apapun termasuk kasus korupsi.
    Politikus Nasdem itu menegaskan bahwa negara berkewajiban menjamin keamanan dan keselamatan para hakim, termasuk anggota keluarganya.
    Sementara Sudding mendorong penerapan penuh Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, serta menjamin independensi peradilan sebagaimana amanat konstitusi.
    Selain itu, ia meminta Mahkamah Agung dan Polri untuk meningkatkan sistem keamanan bagi hakim-hakim yang menangani kasus strategis dan bernilai tinggi.
    “Negara harus memastikan bahwa keadilan tidak surut hanya karena kebenaran yang terancam,” sambung dia.
    Lebih lanjut, Yasardin menilai perlindungan terhadap hakim di Indonesia masih sangat minim. Ia berharap, Presiden Prabowo Subianto bisa memberikan atensi terkait perlindungan dan keamanan hakim.
    “Ya mudah-mudahan ke depan dengan pemerintah Bapak Prabowo, pemerintahan Bapak Prabowo ini sangat concern kepada dunia peradilan. Mudah-mudahan ini bisa terpecahkan pada saatnya nanti,” ujarnya.
    Menurutnya, keamanan hakim sudah diatur dalam Undang-Undang 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
    Namun, kenyataannya, hakim saat ini masih diamankan oleh pihak keamanan kantor apabila sedang ada di kantornya. Sementara pengamanan di rumah hakim tidak ada.
    Secara terpisah, Khamozaro menegaskan bahwa dirinya tidak akan mundur dari tanggung jawabnya sebagai hakim. Ia melihat bahwa peristiwa yang dialaminya sebagai ujian dalam menjalankan tugas penegakan hukum.
    “Sama pimpinan di kantor, saya bilang, saya tak pernah mundur dalam menjalani tugas dengan segala tantangan,” ujar Khamozaro.
    Pria berusia 51 tahun itu menganggap kebakaran yang menimpa keluarganya sebagai cobaan yang harus dihadapi dengan tegar.
    “Ini adalah sebuah tantangan dan Tuhan pakai agar kami lebih kuat lagi. Hidup ini hanya sebentar, tetapi hidup kita harus berarti, itu jauh lebih penting,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Rumah Hakim Khamozaro Terbakar: Ada Teror Usai Tangani Kasus Korupsi
                        Nasional

    Anggota DPR Minta Polisi Usut Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro

    Anggota DPR Minta Polisi Usut Kebakaran Rumah Hakim Khamozaro
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi III DPR RI Rudianto Lallo meminta kepolisian mengusut kejanggalan dalam peristiwa kebakaran rumah milik hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Khamozaro Waruwu, di Medan, Sumatera Utara.
    Langkah tersebut diperlukan untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kesengajaan dalam peristiwa kebakaran rumah yang disebut terjadi secara mendadak.
    “Kita tanpa suuzan berharap kebakaran yang dialami hakim Tipikor di PN Sumut ini polisi harus mengungkap motif, dalang, atau siapa pelaku kebakaran rumah yang dinilai janggal. Itu harapan kita,” ujar Rudianto saat dihubungi, Kamis (6/11/2025).
    Menurut Rudianto, pengusutan tuntas harus dilakukan agar hakim-hakim lain merasa terlindungi, dan tetap bisa independen dalam menangani perkara apapun termasuk kasus korupsi.
    “Jangan sampai teror yang dialami penegak
    hukum
    kemudian menurunkan tekad untuk memberantas korupsi. Supaya dalam memutus perkara betul-betul independensi terjaga,” ucapnya.
    Politikus Nasdem itu menegaskan bahwa negara berkewajiban menjamin keamanan dan keselamatan para hakim, termasuk anggota keluarganya.
    Dia juga mengingatkan bahwa hakim adalah benteng terakhir pencari keadilan, sehingga negara harus memastikan independensi mereka terjaga dari ancaman maupun tekanan.
    “Hakim itu adalah pejabat negara di bidang yudikatif. Karena itu penting untuk mendapatkan perlindungan, jaminan keamanan oleh negara,” kata Rudianto.
    “Bagaimanapun pidato Pak Presiden bahwa hakim itu benteng terakhir pencari keadilan, yang oleh beliau gajinya pun dispesialkan. Karena penghormatan negara terhadap profesi yudikatif,” sambungnya.
    Rudianto menambahkan, perlindungan yang dimaksud meliputi pengamanan bagi hakim dan keluarganya, termasuk tempat tinggal mereka.
    “Negara harus menjamin keamanannya supaya rumah tempat tinggalnya, keluarganya itu dijaga,” kata dia.
    Dia pun memandang perlu adanya penjagaan atau pengawalan oleh TNI-Polri bagi hakim.
    “Termasuk. Teknisnya seperti itu,” pungkasnya.
    Rumah milik hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Khamozaro Waruwu, di Komplek Taman Harapan Indah, Jalan Pasar II, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, terbakar, pada Selasa (4/11/2025).
    Peristiwa ini terjadi saat Khamozaro sedang memimpin sidang di pengadilan. Ia mengaku baru mengetahui kebakaran setelah dihubungi oleh tetangganya.
    Setelah menerima kabar tersebut, Khamozaro segera menutup sidang dan bergegas ke rumahnya.

    Bagian rumah yang terbakar adalah bagian kamar. Saat terbakar, rumah sedang dalam keadaan kosong sehingga tak ada korban jiwa.
    Khamozaro diketahui merupakan hakim yang beberapa kali menangani perkara korupsi di Sumatera Utara.
    Sejak akhir September 2025, ia memimpin sidang kasus korupsi proyek pembangunan jalan yang menyeret sejumlah pejabat, di antaranya Topan Ginting, mantan Kepala Dinas PUPR Pemprov Sumut.
    Selain itu, turut terlibat eks Kepala UPTD Dinas PUPR Gunung Tua, Rasuli Efendi Siregar; Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja PJN Wilayah I Sumatera Utara, Heliyanto; serta dua kontraktor, Direktur Utama PT Dalihan Natolu Grup (DNG) Akhirun Piliang dan Direktur Utama PT Rona Mora, Reyhan Dulsani.
    Kedua kontraktor itu dijadwalkan menjalani sidang tuntutan pada Rabu (3/11/2025).
    Mereka sebelumnya ditangkap dalam dua operasi tangkap tangan (OTT) terkait proyek jalan di Sumatera Utara dengan total nilai proyek yang diduga bermasalah mencapai Rp 231,8 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 20 Makam Hilang Terseret Lahar Semeru, Jenazah Berhamburan

    20 Makam Hilang Terseret Lahar Semeru, Jenazah Berhamburan

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 20 makam di Dusun Glendang Petung, Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur hilang diseret banjir lahar Gunung Semeru.

    Selain menyapu habis puluhan makam, sisa-sisa banjir juga membuat beberapa jenazah lama berhamburan.

    Sebelumnya, banjir lahar Gunung Semeru menerjang daerah aliran sungai (DAS) Regoyo di Desa Gondoruso, Rabu (5/11/2025).

    Bencana ini menyebabkan tanggul penahan sungai sepanjang 150 meter jebol setelah dihantam derasnya banjir lahar.

    Hal ini membuat aliran lahar meluap hingga menutup akses penghubung dua kecamatan dan sempat mengisolasi warga di tiga dusun. Meliputi Dusun Liwek, Glendang Petung dan Dusun Kali Welang.

    Kondisi makam di Dusun Glendang Petung, Desa Gondoruso yang rusak setelah dihantam banjir lahar Gunung Semeru. (Muhammad Hasbi/Beritajatim.com)

    Dampak banjir lahar yang meluap ini membuat puluhan makam di Dusun Glendang Petung rusak.

    Pantauan langsung di lokasi, banyak terlihat jenazah lama yang menyisakan tulang-belulang berhamburan keluar makam.

    Perangkat Desa Gondoruso Defi Efendi mengatakan, banjir lahar Gunung Semeru telah menyapu habis sejumlah makam.

    Sampai saat ini, sedikitnya 20 makam beserta jenazahnya masih hilang bersama material banjir. Sementara, beberapa makam yang rusak terpaksa harus dipindah ke tempat lain.

    “Untuk pemakaman yang terdampak 18-20 makam, ini semuanya hilang beserta jenazahnya dibawa arus banjir. Sebagian lagi ada juga yang bisa dipindahkan ke tempat lain,” terang Defi di kawasan pemakaman, Kamis (6/11/2025).

    Menurutnya, untuk mengantisipasi banjir susulan yang bisa muncul, warga sedang mengupayakan untuk membuat penahan darurat agar dampak kerusakan makam tidak semakin meluas.

    “Untuk antisipasi lagi kita bersama warga akan membuat dek atau penahan darurat menggunakan bambu,” tambah Defi.

    Selain itu, Defi mengaku, bebera jenazah lama yang masih berhamburan akan kembali dimakamkan.

    Namun, pihaknya masih harus menunggu keluarga atau ahli waris dari jenazah untuk meminta persetujuan.

    “Memang banyak ditemukan tulang-belulang dan kain kafan yang berhamburan di sekitar makam. Ini nanti akan dimakamkan lagi, dipanggil yang punya makam atau keluarga ahli waris,” ungkap Defi. (has/but)

  • Temuan Tambang Emas Ilegal di Gunung Halimun Salak dan Ancaman Bahaya Intai Warga

    Temuan Tambang Emas Ilegal di Gunung Halimun Salak dan Ancaman Bahaya Intai Warga

    Ilham melanjutkan lokasi persis tambang ilegal itu berada di dua tempat, yakni Kampung Ciear, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya dan Gunung Cibuluh, Desa Cisarua, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

    “Dalam operasi penertiban tersebut, Tim Yonif 315/Garuda bersama tim polisi hutan resort seksi wilayah 2 Bogor berhasil menertibkan dan menyegel ratusan tenda dan bangunan semi permanen,” jelas Ilham.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga mendapatkan beberapa barang bukti yakni mesin giling batu, genset, bahan pembuatan emas, dan lubang galian tambang.

    Selain melalukan penindakan, tim juga berupaya mengedukasi masyarakat sekitar terkait aturan larangan aktivitas penambangan di wilayah taman nasional karena dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana alam.

    Dengan upaya edukasi tersebut, diharapkan masyarakat dapat memahami dan tidak mengulangi aktivitas ilegal tersebut.

    “Ini merupakan wujud nyata kehadiran negara dan manivestasi delapan wajib TNI dalam mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya,” jelas Ilham.

     

  • Gus Ipul Ajak Sri Sultan dan Menhub Dudy Sambangi Siswa SRMA 20 Sleman

    Gus Ipul Ajak Sri Sultan dan Menhub Dudy Sambangi Siswa SRMA 20 Sleman

    Yogyakarta (beritajatim.com) – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengajak Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, Kamis (6/11/2025).

    Kunjungan ini sekaligus menjadi ajang interaksi langsung antara para pejabat negara dengan para siswa yang tinggal dan menuntut ilmu di sekolah rakyat tersebut.

    Pada kesempatan ini, rombongan melihat sejumlah ruang belajar, termasuk kelas Biologi yang tengah diampu oleh Fransiska Ari Puspita, guru muda asal Gunung Kidul. Ia menjelaskan konsep klasifikasi makhluk hidup menggunakan game edukatif Word Wall.

    “Dengan cara ini, anak-anak lebih cepat mengingat materi karena tampilannya menarik dan mereka bisa berkompetisi sehat,” ujar Fransiska di depan para tamu.

    Di kelas itu pula, tampak sejumlah siswa yang bersemangat mengikuti permainan, meski rasa grogi tak bisa disembunyikan. Salah satunya Pramudya Dwi Ardiansyah (16), remaja asal Kalasan.

    “Deg-degan tapi senang bisa ketemu langsung sama beliau,” ucapnya polos saat melihat kedatangan dua menteri dan Sri Sultan.

    Rombongan kemudian beralih meninjau asrama serta ruang makan siswa. Gus Ipul menegaskan bahwa SRMA bukan hanya fokus pada akademik, tetapi juga pembentukan karakter.

    “Ritme hidup anak-anak di sini tidak hanya menuntut kedisiplinan, tapi juga melatih tanggung jawab dan spiritualitas mereka,” kata Gus Ipul.

    Suasana penuh kehangatan tercipta saat para siswa memperkenalkan diri hingga menyampaikan cita-citanya. Lambang menjawab lantang ketika Gus Ipul bertanya apakah ia betah tinggal di sekolah rakyat.

    “Siap, kerasan, Pak!” balasnya tegas.

    Bahkan, Ikhsan Fajar Susandi menceritakan rutinitas mereka bangun pukul 03.00 WIB untuk salat tahajud, belajar, hingga mengisi hari dengan aktivitas pendidikan lainnya.

    Keragaman keyakinan juga tampak hidup di Sekolah Rakyat. Renatha Merah Delima (16), siswi Katolik asal Kalasan, mengatakan dirinya nyaman tinggal di sekolah ini.

    “Di sini enak, teman-temannya baik dan ada Bu Gita yang selalu mengajak kami ke gereja setiap Sabtu sore,” ungkapnya.

    Sri Sultan pun mengapresiasi proses pendidikan karakter yang terbangun di sekolah rakyat. “Semangat menuntut ilmu, karakter yang baik harus dibentuk dari sekarang,” ujarnya.

    Sementara Menhub Dudy menegaskan dukungannya terhadap program Sekolah Rakyat yang menjadi prioritas Presiden.

    “Kami tidak hanya memberi bantuan transportasi, tapi ingin memastikan anak-anak ini mendapatkan akses pendidikan yang layak, dari Sabang sampai Merauke. Karena dari sinilah masa depan negeri ini dimulai,” tegasnya.

    Kunjungan diakhiri dengan peninjauan dapur dan menu makan siang. Aroma nasi hangat, ayam goreng, dan sayur kacang menjadi penutup agenda, menegaskan bahwa kehidupan sehari-hari para siswa Sekolah Rakyat bukan sekadar belajar, tetapi juga pembentukan mental dan karakter secara utuh.(ted)

  • Ikahi: Perlindungan Hakim Minim, Harap Prabowo Beri Atensi

    Ikahi: Perlindungan Hakim Minim, Harap Prabowo Beri Atensi

    Ikahi: Perlindungan Hakim Minim, Harap Prabowo Beri Atensi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum (Ketum) Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Yasardin menyebut perlindungan hakim di Indonesia masih sangat minim.
    Hal ini ditegaskannya saat merespons kasus terbakarnya rumah Hakim Pengadilan Negeri Medan, Khamazaro Waruwu, pada Selasa (4/11/2025).
    “Nah itu jadi intinya pengamanan hakim sampai dengan saat ini sangat minim,” kata
    Yasardin
    dalam konferensi pers di Gedung MA, Jakarta, Kamis (6/11/2025).
    Oleh karenanya, ia berharap Presiden
    Prabowo
    Subianto bisa memberikan atensi terkait perlindungan dan keamanan hakim.
    “Ya mudah-mudahan ke depan dengan pemerintah Bapak Prabowo, pemerintahan Bapak Prabowo ini sangat concern kepada dunia peradilan. Mudah-mudahan ini bisa terpecahkan pada saatnya nanti,” ujarnya.
    Dia mengatakan perihal keamanan hakim sudah diatur dalam Undang-Undang 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
    Namun, kenyataannya, hakim saat ini masih diamankan oleh pihak keamanan kantor apabila sedang ada di kantornya. Sementara pengamanan di rumah hakim masih tidak ada.
    “Tapi realisasinya sekarang ini, hakim hanya diamankan oleh security kantor. Kalau dia sedang berada di kantor. Kalau di rumah tidak ada sama sekali pengamanan,” ujar Yasardin.
    Menurutnya, pengamanan dari pihak Kepolisian baru ada ketika ada permintaan.
    Sebab, aparat Kepolisian juga memiliki keterbatasan jumlah dan tugas yang banyak.
    “Kecuali ada ancaman misalnya kita minta kepada kepolisian agar mengamankan. Itu baru ada pengamanan biasanya. Dan itu incidental,” ungkapnya.
    Sebagai informasi, rumah hakim Khamozaro yang terbakar pada Selasa lalu berlokasi di Komplek Taman Harapan Indah, Jalan Pasar II, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.
    Adapun bagian rumah yang terbakar adalah bagian kamar. Saat terbakar, rumah sedang dalam keadaan kosong sehingga tak ada korban jiwa.
    Khamozaro diketahui merupakan hakim yang beberapa kali menangani perkara korupsi di Sumatera Utara.
    Sejak akhir September 2025, ia memimpin sidang kasus korupsi proyek pembangunan jalan senilai Rp 231,8 miliar yang menyeret sejumlah pejabat di antaranya Topan Ginting, mantan Kepala Dinas PUPR Pemprov Sumut.
    Selain itu, turut terlibat eks Kepala UPTD Dinas PUPR Gunung Tua, Rasuli Efendi Siregar; Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja PJN Wilayah I Sumatera Utara, Heliyanto; serta dua kontraktor, Direktur Utama PT Dalihan Natolu Grup (DNG) Akhirun Piliang dan Direktur Utama PT Rona Mora, Reyhan Dulsani.
    Kedua kontraktor itu dijadwalkan menjalani sidang tuntutan pada Rabu (3/11/2025).
    Mereka sebelumnya ditangkap dalam dua operasi tangkap tangan (OTT) terkait proyek jalan di Sumatera Utara dengan total nilai proyek yang diduga bermasalah mencapai Rp 231,8 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres dan BPBD Tuban Cek Kesiapan Tim dan Perlengkapan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Polres dan BPBD Tuban Cek Kesiapan Tim dan Perlengkapan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Tuban (beritajatim.com) – Polres Tuban bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban melakukan pengecekan kesiapan personel dan perlengkapan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi saat musim penghujan. Kegiatan siaga tanggap bencana tersebut melibatkan unsur TNI/Polri, BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta berbagai elemen relawan kebencanaan di Kabupaten Tuban.

    Wakapolres Tuban Kompol Achmad Robial menjelaskan, langkah kesiapsiagaan ini merupakan tindak lanjut arahan Kapolri agar setiap daerah memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana. Indonesia yang berada di cincin api atau Ring of Fire termasuk salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia.

    “Data BNPB hingga 19 Oktober 2025 mencatat telah terjadi 2.606 bencana di Indonesia, meliputi 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi, serta bencana lainnya yang mengakibatkan 361 orang meninggal dunia, 37 hilang, 615 luka, dan lebih dari 5,2 juta warga mengungsi,” ujar Kompol Robial, Rabu (5/11/2025).

    Ia menegaskan, apel siaga ini menjadi langkah awal untuk memastikan seluruh personel, sarana, dan prasarana siap digunakan dalam situasi darurat. Pemeriksaan meliputi kendaraan operasional, perahu karet, alat evakuasi, hingga perlengkapan medis yang akan digunakan jika bencana terjadi.

    “Berdasarkan data BMKG, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Untuk Kabupaten Tuban, potensi banjir, tanah longsor, puting beliung, dan gelombang tinggi perlu diantisipasi sejak dini,” imbuhnya.

    Kompol Robial juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan segera melapor ke layanan darurat apabila menemukan potensi bencana di lingkungan sekitar. Menurutnya, penanggulangan bencana tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi membutuhkan sinergi seluruh elemen masyarakat.

    “Kami berharap masyarakat ikut berperan aktif. Kesiapsiagaan ini penting agar kita bisa mengurangi risiko dan dampak bencana sejak awal,” tegasnya.

    Dari hasil pemetaan, terdapat empat kecamatan di Kabupaten Tuban yang tergolong rawan banjir karena dilalui aliran Sungai Bengawan Solo, yaitu Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Selain menjadi sumber air bagi pertanian, wilayah ini juga berpotensi mengalami banjir akibat curah hujan tinggi maupun luapan air kiriman dari wilayah hulu. [dya/beq]