kab/kota: Gunung

  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, Polres Magetan Imbau Wisatawan Sarangan Tingkatkan Kewaspadaan

    Antisipasi Cuaca Ekstrem, Polres Magetan Imbau Wisatawan Sarangan Tingkatkan Kewaspadaan

    Magetan (beritajatim.com) – Polres Magetan melalui Satuan Samapta meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di kawasan wisata Sarangan sebagai langkah antisipasi potensi bencana hidrometeorologi di musim cuaca ekstrem. Patroli dilakukan pada Minggu (9/11/2025) dengan menyasar sejumlah titik wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.

    Kasat Samapta Polres Magetan, AKP Agus Wibowo, mengatakan bahwa wilayah Sarangan yang berada di lereng Gunung Lawu memiliki kerentanan terhadap cuaca ekstrem, seperti hujan deras, angin kencang, hingga potensi tanah longsor. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat dan pelaku wisata untuk meningkatkan kewaspadaan selama beraktivitas di kawasan tersebut.

    “Kami mengingatkan wisatawan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan tidak memaksakan beraktivitas di luar ruangan ketika terjadi hujan deras atau angin kencang. Jika situasi tidak mendukung, segera cari tempat aman dan hindari area yang berisiko longsor,” ujar AKP Agus Wibowo.

    Selain memberikan imbauan keselamatan, personel Polisi Pariwisata Sat Samapta melakukan patroli dialogis dengan menyambangi beberapa titik wisata seperti Telaga Sarangan, Kebun Stroberi, Mojosemi Park, hingga Lawu Green Forest Park (LGF). Patroli ini juga sekaligus memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif.

    AKP Agus Wibowo menambahkan bahwa peningkatan jumlah wisatawan pada akhir pekan menjadi salah satu alasan Polres Magetan memperkuat kehadiran personel di lapangan. Namun, prioritas utama saat ini tetap pada keselamatan pengunjung terkait potensi bencana hidrometeorologi.

    “Kami berharap wisatawan dapat menikmati liburan dengan aman. Namun keselamatan tetap yang utama. Mohon perhatikan imbauan petugas, selalu waspada, dan jaga keselamatan diri maupun keluarga,” tegasnya.

    Polres Magetan menegaskan komitmennya untuk terus memberi pelayanan terbaik, termasuk memberikan edukasi risiko bencana kepada masyarakat, guna mendukung aktivitas pariwisata yang aman dan nyaman. [fiq/suf]

  • Gunung Baru Muncul di Jawa, Ahli Geologi Jelaskan Asal-Usulnya

    Gunung Baru Muncul di Jawa, Ahli Geologi Jelaskan Asal-Usulnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena munculnya ‘gunung’ baru di Grobogan, Jawa Tengah, sempat menghebohkan masyarakat pada Maret 2024 lalu. Menariknya, gundukan tersebut tampak mengeluarkan semburan tanah yang sekilas menyerupai letusan gunung berapi. Sontak hal itu ramai diperbincangkan publik di media sosial.

    Peristiwa tak biasa ini pun memunculkan berbagai pertanyaan dan dugaan dari masyarakat. Sebelum kemunculan gundukan itu, tercatat terjadi gempa berkekuatan M 6,5 pada 22 Maret 2024, yang diduga berkaitan dengan fenomena tersebut.

    Menanggapi kehebohan yang ada, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid A.N buka suara. Ia menegaskan kemunculan gundukan lumpur di Grobogan adalah gunung lumpur atau diistilahkan ‘mud volcano’.

    Gundukan tersebut memiliki ketinggian 25 meter di atas permukaan tanah. Pembentukannya disebabkan natural gas yang naik ke permukaan ketika menemukan sesar mendatar yang tegak (konduit) dan membawa lumpur dengan densitas lebih ringan dari sedimen di sekitarnya, dikutip dari laman resmi EGSA UGM, Senin (20/10/2025).

    “Berbagai material, seperti lumpur, gas, batuan, belerang, garam, dan air akan diletuskan di permukaan membentuk kerucut seperti gunung,” tertulis dalam artikel pada laman EGSA UGM, mengutip Sabdaningsih, 2020.

    Ia mengatakan gempa yang terjadi menyebabkan migrasi hidrokarbon maupun lumpur yang lebih aktif karena rekahan atau patahan sebagai akibat gempa dangkal. Hal ini mendorong lumpur panas keluar dengan kekuatan besar menyerupai gunung api.

    EGSA UGM menuliskan bahwa fenomena mud volcano di Grobogan bukan insiden luar biasa. Pasalnya, sering terjadi mud volcano di daerah tersebut.

    Anomali mud volcano di Grobogan dikatakan berasal dari batuan yang mengalami sesar memanjang dari arah Barat Daya menuju timur laut. Sesar yang terjadi kemudian mengakibatkan keluarnya aliran gas ke permukaan Bumi melalui batuan yang mudah dilalui.

    Risiko kemunculan gunung lumpur

    Dalam artikel di EGSA UGM, disebutkan bahwa mud volcano tidak terlalu eksplosif seperti letusan gunung api. Namun, semburannya tetap menimbulkan dampak bagi wilayah sekitarnya.

    Salah satunya berupa dampak kerusakan pada lahan pertanian warga di sekitar lokasi. Selain itu, semburan lumpur panas yang keluar berkala dan berpindah-pindah tempat bisa menghancurkan sawah dan ladang warga sekitar.

    Tak cuma itu, gas-gas beracun seperti hidrogen sulfida dan karbondioksida yang dikeluarkan oleh semburan lumpur panas dapat membahayakan keselamatan jika terhirup dalam konsentrasi tinggi.

    “Gas hidrogen sulfida yang berbau menyengat seperti telur busuk dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan jika terhirup dalam jumlah banyak. Sementara gas karbondioksida dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sesak nafas, pusing, dan bahkan kematian jika terhirup dalam waktu lama,” tertulis dalam laporan EGSA UGM.

    Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi alternatif bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena rusaknya lahan pertanian.

    Potensi kemunculan gunung lumpur

    Meski demikian, fenomena ini juga bisa mendatangkan peluang besar bagi warga sekitar. Misalnya di sektor pariwisata dan industri kreatif, dengan memanfaatkan potensi alam mud volcano.

    “Melalui proses penggabungan kandungan mineral berharga seperti litium, kaolinit, dan kalsit dengan keberadaan mikroorganisme yang unik seperti bakteri halofilik, lumpur pada mud volcano menjadi bahan yang menjanjikan untuk berbagai aplikasi mulai dari industri hingga konservasi lingkungan. Potensi ini dapat dioptimalkan melalui penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan,” tertulis dalam laporan tersebut.

    Lebih lanjut, mud volcano juga bisa dijadikan objek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan geologi, biologi, dan lingkungan. Pasalnya, para ilmuwan bisa mempelajari komposisi kimia dan material yang terkandung dalam semburan lumpur panas.

    Dari situ bisa ditelaah informasi berharga terkait proses-proses kerak bumi, potensi sumber daya alam, serta dampak terhadap lingkungan sekitar. Beberapa komponen yang terkandung dalam lumpur panas juga berpotensi memiliki manfaat dalam industri atau aplikasi lainnya, seperti dalam bidang pertanian, energi, atau bahkan kesehatan.

    Nah, itu dia penjelasan ahli geologi terkait kemunculan mud volcano yang bikin heboh. Semoga informasi ini mencerahkan!

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hujan di Jam Ini, Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 9 November 2025

    Hujan di Jam Ini, Berikut Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 9 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu 9 November 2025.

    “Beberapa wilayah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan hujan dengan intensitas ringan pada siang hari ini. Untuk suhu, yakni antara 24°C hingga 32°C. Sedangkan kelembabannya antara 65%-98%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Sabtu (8/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut wilayah di Surabaya cenderung berawan hari ini. Adapun sekitar pukul 13.00 WIB diprediksi hujan dengan intensitas ringan di hampir semua wilayah. Termasuk di Kecamatan Sukolilo, Wonokromo, Rungkut, Gunung Anyar, dan Mulyorejo.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 69% – 94%
    Kecepatan angin: 18,4 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo diprakirakan diguyur hujan ringan pad siang hari ini. Adapun selebihnya cenderung berawan. Termasuk di antaranya Kecamatan Jabon, Sedati, Waru, Tulangan, Tarik, Taman, Porong, dan Krian.

    Suhu udara: 24°C – 32°C
    Kelembapan: 65%-98%
    Kecepatan angin: 18,5 km/jam dari arah Tenggara.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, Kecamatan Sangkapura dan Tambak sempat diguyur hujan ringan pada Minggu dini hari. Untuk wilayah lainnya cenderung hujan pada siang hari, sekitar pukul 13.00 WIB. Termasuk di Kecamatan Driyorejo, Gresik, Kebomas, Sidayu, Bungah, dan Manyar.

    Suhu udara: 26°C – 31°C
    Kelembapan: 66%-91%
    Kecepatan angin: 18,5 km/jam dari arah Barat Daya.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/suf]

  • Israel Kembali Bombardir Lebanon, 3 Orang Tewas

    Israel Kembali Bombardir Lebanon, 3 Orang Tewas

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan serangan Israel di Lebanon menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya. Israel mengklaim salah satu serangannya menyasar penyelundup senjata dari kelompok yang berafiliasi dengan Hizbullah.

    Dilansir AFP, Sabtu (8/11/2025), dua bersaudara dari kota Shebaa terkena serangan Israel saat keduanya berkendara di lereng Gunung Hermon di Lebanon tenggara.

    “Menyebabkan SUV (mobil) mereka terbakar dan mengakibatkan kematian mereka,” tulis laporan Kantor Berita Nasional resmi Lebanon.

    Militer Israel mengonfirmasi bahwa serangannya di dekat kota Shebaa menewaskan dua penyelundup dari Brigade Perlawanan Lebanon, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Hizbullah.

    “Mereka terlibat dalam penyelundupan senjata yang digunakan oleh Hizbullah dan aktivitas mereka merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kesepahaman antara Israel dan Lebanon,” kata militer Israel.

    Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi jumlah korban tewas di Shebaa, dan kemudian melaporkan bahwa serangan lain terhadap sebuah mobil di desa Baraashit di selatan telah menewaskan satu orang dan melukai empat orang.

    Serangan serupa yang dilakukan Israel pada Sabtu pagi terhadap sebuah mobil di dekat rumah sakit di kota Bint Jbeil di selatan Lebanon melukai tujuh orang.

    Serangan terbaru ini terjadi ketika Uni Eropa menyuarakan keprihatinan internasional atas serangan Israel yang terus berlanjut meskipun gencatan senjata telah berlangsung hampir setahun.

    “Fokus semua pihak harus tertuju pada pemeliharaan gencatan senjata dan kemajuan yang telah dicapai sejauh ini,” kata juru bicara urusan luar negeri Komisi Eropa, Anouar El Anouni.

    Israel berpendapat bahwa Lebanon bertindak terlalu lambat untuk melucuti senjata Hizbullah dan bersikeras bahwa mereka berhak melakukan operasi untuk melindungi perbatasan dan warganya dari serangan.

    Pada Kamis lalu, Israel mengumumkan serangkaian serangan di Lebanon selatan, dan mendesak warga sipil untuk mengungsi dari daerah-daerah yang menjadi sasaran.

    (fas/whn)

  • Viral Video Warga di Kebumen Tandu Pasien karena Jalan Rusak Parah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 November 2025

    Viral Video Warga di Kebumen Tandu Pasien karena Jalan Rusak Parah Regional 8 November 2025

    Viral Video Warga di Kebumen Tandu Pasien karena Jalan Rusak Parah
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menunjukkan warga menandu pasien di jalan berlumpur viral di media sosial TikTok.
    Video tersebut diunggah akun @KOMENGJW empat hari lalu dan telah menarik perhatian publik.
    Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat sejumlah warga di Dukuh Gunung Mujil, Desa Wonosari, Kecamatan Sadang, Kabupaten
    Kebumen
    , Jawa Tengah, bergotong royong menandu seorang warga pulang dari rumah sakit.
    Hal ini dilakukan karena kondisi jalan yang rusak parah, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
    Video tersebut menunjukkan empat pria bergantian memikul tandu kayu sederhana di tengah jalan tanah yang licin dan berlubang.
    Keterangan dalam video menyebutkan, jalan tersebut “sudah dari zaman merdeka puluhan tahun tidak ada pembangunan sama sekali”.
    Sejak diunggah, video ini telah ditonton lebih dari 46 ribu kali, mendapatkan ribuan tanda suka, serta beragam komentar dari warganet.
    Banyak komentar yang menyoroti kondisi infrastruktur di wilayah perbatasan Kebumen.
    “Pak Prabowo lihat paakk ????,” tulis akun @yuyunaxstroy pada Sabtu (8/11/2025).
    Banyak warganet juga menyinggung soal penggunaan dana desa dan perhatian pemerintah daerah terhadap wilayah pelosok.

    Dana desane nggo ngapa kue
    ,” komentar salah satu pengguna yang ikut berkomentar dalam kolom tersebut.
    Menanggapi
    video viral
    ini, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kebumen, Joni Hernawan, mengonfirmasi bahwa jalan tersebut merupakan jalan kabupaten.
    Pihaknya telah mengecek lokasi dan berencana untuk mengambil tindakan atas kejadian ini.
    “Dinas PUPR akan membangun jalan tersebut dan dianggarkan pada tahun 2026. Tadi Kabid Bina Marga mengecek lokasi yang sempat viral di medsos untuk memastikan informasi di lapangan, dan hasilnya benar merupakan jalan kabupaten di akhir ruas jalan lingkar selatan Karangsambung-Sadang, tepatnya di Desa Wonosari Kecamatan Sadang,” kata Joni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Istri Dilecehkan, Pria di Tulang Bawang Tikam Pelakunya hingga Tewas

    Istri Dilecehkan, Pria di Tulang Bawang Tikam Pelakunya hingga Tewas

    Liputan6.com, Lampung – Seorang pemuda di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, tewas setelah ditusuk rekannya sendiri dalam insiden yang dipicu dugaan pelecehan verbal terhadap istri pelaku. Peristiwa itu terjadi di sebuah lapo tuak di Kampung Penawar Rejo, Kecamatan Banjar Margo, Jumat (7/11/2025).

    Korban, Arif Rodian, 27 tahun, warga Banjar Margo, ditemukan dalam kondisi kritis dengan luka tusuk di punggung dan kemudian meninggal dunia.

    Pelaku penusukan diketahui bernama Sahat Naibaho, 37 tahun, warga Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, pelaku mengaku menyerang korban karena marah akibat istrinya dilecehkan.

    “Berdasarkan keterangan pelaku, ia emosi karena korban diduga menyentuh istrinya. Dari situ terjadi keributan, lalu pelaku mengambil pisau dan mengejar korban,” kata Yuni, Sabtu (8/11).

    Yuni bilang, korban sempat berupaya melarikan diri, namun pelaku berhasil mengejar dan menikam punggungnya. Warga yang mengetahui kejadian itu segera menghubungi polisi.

    Tak lama berselang, tim Polres Tulang Bawang menangkap Sahat di lapo tuak miliknya. Polisi juga menyita sebilah pisau yang diduga digunakan untuk menyerang korban.

    “Kasus tersebut kini ditangani penyidik Polres Tulang Bawang untuk pendalaman lebih lanjut,” terangnya.

     

     

     

  • Bumi di Ambang Kiamat, Ilmuwan Usul Tebar 5 Juta Ton Berlian ke Langit

    Bumi di Ambang Kiamat, Ilmuwan Usul Tebar 5 Juta Ton Berlian ke Langit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan berupaya mencari solusi dari permasalahan pemanasan global yang melanda Bumi. Beberapa ahli mengusulkan untuk menebarkan 5 juta ton debu berlian ke langit.

    Studi yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters oleh sekelompok pakar klimatologi dan ilmu Bumi ETH Zurich menyarankan menyemprotkan debu berlian ke arah atmosfer. Ternyata debu langit berfungsi untuk mendinginkan Bumi.

    Penelitian itu dilakukan untuk membuat model iklim 3D, untuk mengeksplorasi dampak aerosol pada lingkungan. Termasuk mengurangi panas selama 45 tahun.

    Para peneliti melakukan penelitian pada tujuh zat. Ternyata debu berlian ditemukan jadi yang paling efektif dalam memerangi pemanasan global.

    Debu berlian dilaporkan bisa memantulkan sinar Matahari dan panas. Selain itu dapat bertahan di udara lebih lama tanpa menggumpal, yang penting untuk mengurangi efek retensi panas.

    Para peneliti juga menemukan debu berlian tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan. Termasuk tak aktif secara kimia, dan tidak akan menyebabkan hujan asam dan efek lainnya.

    Menurut para peneliti, melepas 5 juta ton debu berlian bisa mengurangi suhu 1,6 derajat celcius dalam 45 tahun.

    Meski begitu, temuan itu butuh biaya sangat besar. Diperkirakan biaya latihan mencapai US$200 triliun atau sekitar 2.400 kali lebih besar dari menyebar sulfur dioksida sebagai aerosol.

    Sebagai informasi, penggunaan aerosol terinspirasi dari letusan gunung berapi. Letusan Gunung Pinatubo tahun 1991 yang menunjukkan dampak sulfur bisa menurunkan suhu global.

    Namun aerosol bukan metode yang inovatif dan baik untuk lingkungan. Beberapa dampak penggunaannya seperti hujan asam hingga degradasi lapisan ozon.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dampak Banjir Lahar Gunung Semeru, 30 Hektar Lahan Pertanian di Lumajang Tertutup Material Vulkanik

    Dampak Banjir Lahar Gunung Semeru, 30 Hektar Lahan Pertanian di Lumajang Tertutup Material Vulkanik

    Lumajang (beritajatim.com) – Total ada sekitar 30 hektar lahan pertanian warga di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang terdampak banjir lahar Gunung Semeru.

    Sebelumnya, banjir lahar Gunung Semeru melanda daerah aliran sungai (DAS) Regoyo di Desa Gondoruso pada, Rabu (5/11/2025).

    Bencana ini menyebabkan tanggul penahan sungai sepanjang 150 meter jebol dihantam derasnya banjir lahar yang membawa material vulkanik dari Gunung Semeru.

    Peristiwa ini membuat aliran lahar meluap hingga sempat menutup akses penghubung dua kecamatan dan mengisolasi warga di tiga dusun.

    Tidak hanya itu, tercatat ada sebanyak 30 hektar lahan petani setempat yang saat ini rusak karena tertutup material pasca-banjir.

    Kondisi lahan terdampak sangat memprihatinkan, pasir yang dibawa banjir menutup keseluruhan lahan warga.

    Budi, salah satu warga yang lahannya terdampak mengatakan, banyak tanaman pertanian seperti palawija bahkan padi tidak dapat diselamatkan. Bahkan, banjir juga menyapu habis satu petak lahan miliknya yang ditanami kacang.

    “Banyak yang rusak, ini punya saya satu petak di tanami kacang juga sudah disapu habis sama banjir,” terang Budi saat dijumpai di kawasan banjir Desa Gondoruso, Sabtu (8/11/2025).

    Menurutnya, dampak banjir bisa menjangkau lahan warga akibat tanggul penahan yang sudah jebol.

    Kondisi ini membuat lahan terdampak tidak bisa kembali digarap dan ditanami sampai tanggul selesai diperbaiki.

    “Ya semoga tanggulnya cepat diperbaiki, inikan lahannya juga belum bisa digarap lagi karena takut ada banjir susulan,” tambah Budi.

    Sementara itu, Pengawas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nur Affandi menjelaskan, saat ini proses penanganan pasca-banjir dilakukan dengan menormalisasi sungai agar aliran lahar kembali ke jalurnya.

    Selain itu, pembuatan tanggul darurat sepanjang 150 meter juga akan ditargetkan bisa selesai dalam pengerjaan tujuh hari kedepan.

    “Fokus utama sekarang membangun tanggul darurat dan normalisasi sungai agar aliran lahar kembali ke jalurnya,” ungkap Nur Affandi. (has/ted)

  • 3 Pemuda Lumajang Nekat Mandi Saat Banjir Lahar Semeru Minta Maaf

    3 Pemuda Lumajang Nekat Mandi Saat Banjir Lahar Semeru Minta Maaf

    Lumajang (beritajatim.com) – Aksi tiga pemuda di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang nekat mandi di aliran banjir lahar hujan Gunung Semeru viral di media sosial.

    Tiga pemuda ini terekam nekat bermain di aliran sungai Regoyo yang sedang diterjang banjir lahar Gunung Semeru. Padahal, saat kejadian arus sungai sangat deras disertai material vulkanik Gunung Semeru.

    Dalam rekaman video terlihat ketiga pemuda ini bermain-main di tepi sungai dengan berpegangan pada kawat bronjong yang menjadi penagan lahar Gunung Semeru.

    Tindakan pemuda nekat ini menuai banyak kecamatan dari warganet karena dinilai sangat berbahaya.

    Atas tindakan ini, ketiga pemuda yang diketahui berinisial DN (19), MAS (16), dan YT (20) berakhir harus meminta maaf.

    Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar menjelaskan, Kapolres Lumajang, pihaknya telah menerima laporan atas aksi pemuda yang ada dalam video viral tersebut.

    Selain itu, ketiga pemuda juga telah dipanggil untuk diberi teguran dan melakukan permohonan maaf atas aksi berbahayanya.

    “Ini sudah mendapat laporan. Yang bersangkutan sudah diberi imbauan, dan mereka sudah menyampaikan permintaan maaf,” terang Alex, Sabtu (8/11/2025).

    Menurutnya, pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mendekati kawasan aliran sungai saat terjadi banjir lahar.

    Sebab, arus banjir lahar dari Gunung Semeru selalu datang dengan membawa material berat yang bisa menyeret apapun.

    Hal ini, dinilai sangat berbahaya dan harus diwaspadai masyarakat dengan menjaga jarak rekomendasi aman dari perluasan dampak lahar Gunung Semeru.

    “Kami mengimbau agar warga menjaga jarak dan waspada saat terjadi banjir lahar. Selalu patuhi imbauan serta peringatan dini dari petugas. Jangan sekali-kali berenang saat banjir lahar terjadi,” ungkap Alex.

    Sebelumnya, banjir lahar melanda sejumlah daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu langsung dengan Gunung Semeru.

    Peristiwa ini menyebabkan kerusakan tanggul sepanjang 150 meter di Desa Jugosari, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

    Atas dampak bencana ini, masyarakat diimbau untuk terus waspada dengan potensi bencana susulan. (has/ted)

  • Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Superbenua Pecah, Bikin Bumi Jadi Rumit Seperti Sekarang

    Jakarta

    Bumi zaman purba tidak terlihat seperti sekarang. Sebelum ada pohon, hewan, atau bahkan jamur, planet ini telah berubah secara signifikan, baik di atas maupun di bawah permukaan.

    Sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu, sebuah daratan besar bernama Nuna mulai terpecah. Pergeseran ini mungkin memainkan peran kunci dalam membentuk jenis planet tempat kehidupan kompleks pada akhirnya dapat berakar.

    Pada saat itu, permukaan Bumi sebagian besar berupa lautan yang membungkus satu benua raksasa. Namun, jauh di bawah tanah, lempeng tektonik terus bergerak, dan gerakan lambat itu mulai memisahkan Nuna.

    Perpecahan itu lebih dari sekadar mengubah peta, tetapi juga memicu perubahan di lautan, atmosfer, dan iklim yang membantu kehidupan menjadi lebih kompleks.

    Para ilmuwan pernah menyebut satu blok sejarah Bumi, dari sekitar 1,8 hingga 0,8 miliar tahun yang lalu, menamainya sebagai periode ‘Boring Billion’ yang berarti Miliaran yang Membosankan. Mereka mengira tidak banyak yang terjadi di sana, baik secara geologis maupun biologis.

    Namun, konsep itu tidak berlaku lagi. Saat Nuna mulai terpecah, ia memicu serangkaian perubahan yang membentuk kembali permukaan planet dan membuatnya lebih cocok untuk kehidupan yang kompleks.

    Untuk memahami bagaimana semua ini terjadi, para peneliti membangun model terperinci yang menelusuri pergerakan lempeng selama 1,8 miliar tahun. Model ini memetakan bagaimana benua bergeser dan terpecah, serta bagaimana karbon bergerak di antara interior Bumi, lautan, dan atmosfer.

    Satu hal utama yang terjadi ketika Nuna mulai terpecah, tercipta lebih banyak garis pantai dan laut dangkal. Sekitar 1,46 miliar tahun lalu, jumlah landas kontinen dangkal meningkat lebih dari dua kali lipat, mencapai sekitar 129 ribu kilometer.

    Perairan dangkal ini penting. Kemungkinan besar, perairan tersebut memiliki lebih banyak oksigen, suhu sedang, dan stabilitas jangka panjang, persis seperti lingkungan yang dibutuhkan kehidupan kompleks awal.

    Hal ini bertepatan dengan momen penting lainnya. Catatan fosil menunjukkan kemunculan pertama eukariota, organisme dengan nukleus di dalam selnya, sekitar 1,05 miliar tahun yang lalu. Eukariota mencakup semua tumbuhan, hewan, dan jamur. Sebelum mereka, Bumi sebagian besar dihuni oleh kehidupan bersel tunggal yang sederhana.

    Bumi Mendingin

    Pada saat yang sama dengan periode terbentuknya laut-laut dangkal baru ini, siklus karbon planet juga bergeser. Gunung berapi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara, menjadi kurang aktif.

    Selain itu, karbon disimpan di kerak samudra dengan lebih efektif. Seiring meluasnya punggungan samudra, air laut meresap ke dalam retakan, bereaksi dengan batuan, dan membantu membentuk batu kapur, yang mengunci karbon.

    “Efek ganda ini, berkurangnya pelepasan karbon vulkanik dan peningkatan penyimpanan karbon geologis, mendinginkan iklim Bumi dan mengubah kimia lautan, menciptakan kondisi yang sesuai untuk evolusi kehidupan yang lebih kompleks,” kata Profesor Adriana Dutkiewicz dari School of Geosciences di University of Sydney, dikutip dari Earth.com, Sabtu (8/11/2025).

    Pergerakan Bumi

    Kebanyakan orang menganggap lempeng tektonik hanya sebagai pergerakan benua yang lambat. Namun, para peneliti di balik studi ini melihat lebih dalam, secara harfiah.

    Tim berfokus pada bagaimana pergerakan lempeng tektonik terhubung dengan sistem besar seperti siklus karbon dan evolusi biologis. Para peneliti menggabungkan rekonstruksi lempeng waktu dalam dengan model termodinamika tentang bagaimana karbon disimpan dan dilepaskan melalui zona vulkanisme dan subduksi.

    “Pendekatan kami menunjukkan bagaimana lempeng tektonik telah membantu membentuk kelayakhunian Bumi. Pendekatan ini memberikan cara baru untuk memahami bagaimana tektonik, iklim, dan kehidupan berevolusi bersama melalui waktu yang panjang,” ujar Profesor Dietmar Müller.

    Ketika Nuna terpecah, lautan baru tak hanya terbentuk, tetapi juga tetap ada. Stabilitas seperti itu penting. Eukariota awal membutuhkan lebih dari sekadar kondisi yang menguntungkan dalam waktu singkat, mereka membutuhkan dukungan kimia dan fisik selama jutaan tahun.

    “Kami pikir landas kontinen yang luas dan laut dangkal ini merupakan inkubator ekologi yang penting,” kata Profesor Juraj Farkaš dari University of Adelaide.

    “Mereka menyediakan lingkungan laut yang stabil secara tektonik dan geokimia dengan kadar nutrisi dan oksigen yang tinggi, yang pada gilirannya sangat penting bagi evolusi dan diversifikasi bentuk kehidupan yang lebih kompleks di planet kita,” jelasnya.

    Studi ini adalah yang pertama menghubungkan perubahan tektonik jangka panjang dengan siklus karbon dan tonggak biologis selama hampir dua miliar tahun. Penelitian ini memperjelas satu hal, bahwa apa yang terjadi di bawah permukaan planet dapat membentuk kehidupan di atasnya.

    Dari terbelahnya benua hingga mendinginkan iklim hingga membuka lingkungan baru, proses Bumi yang mendalam membantu menulis kisah kehidupan di Bumi. Dan apa yang dulunya disebut sebagai ‘Boring Billion’ mungkin merupakan salah satu bab terpenting dalam cerita itu.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Ngerinya Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Disertai Badai Petir”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)