kab/kota: Gunung

  • Meme Lucu Kenaikan BBM: Kangen Zaman Majapahit dan Megawati Nangis

    Meme Lucu Kenaikan BBM: Kangen Zaman Majapahit dan Megawati Nangis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9) masih jadi topik pembicaraan. Serangkaian aksi demo bermunculan baik di lapangan maupun di jagat maya yang salah satunya hadir dalam bentuk meme.

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan kenaikan harga pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000. Selain itu, harga solar dan Pertamax juga naik dengan harga masing-masing kini Rp6.800 dan Rp14.500.

    Meski telah berselang tiga hari sejak pengumumannnya, perbincangan soal kenaikan BBM masih santer terdengar, salah satunya dalam bentuk meme.

    Sejumlah koleksi meme diunggah oleh @vudikiddiw di Twitter. Salah satu meme menampilkan potongan gambar klip video lagu anak “naik-naik ke puncak gunung,” tetapi dengan kalimat yang diganti menjadi “naik naik BBM naik, tinggi-tinggi sekali.”

    Meme-meme BBM a thread pic.twitter.com/hLYKfcc0ak

    — budi ramadhana (@vudikiddiw) September 4, 2022

    Kemudian meme lain juga menampilkan sosok penyanyi papan atas Iwan Fals yang sedang menyanyi, tetapi dengan kalimat lirik yang diganti menjadi “orang pintar tarik subsidi, main slot jadi solusi.” Selain menyindir kenaikan BBM, meme ini juga memberikan sindiran pada industri judi online yang kini marak di masyarakat.

    Dalam unggahan tersebut, akun ini juga mengunggah meme bertuliskan “kangen jaman majapahit, apa-apa murah.”

    Lebih lanjut, meme juga diunggah oleh akun @dandelionei pada Sabtu (3/9). Meme tersebut menampilkan adegan Harry Potter mengeluarkan mantra “Expecto Patronum” tetapi dibarengi caption “Expensive Petroleum” atau bensin mahal.

    Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (6/9) pukul 18.09 WIB, jagat maya diramaikan oleh demo soal kenaikan harga BBM, salah satunya dengan kehadiran tagar BatalkanKenaikanBBM yang sudah mencapai lebih dari tujuh ribu cuitan.

    Akun dengan nama @ArieMutyara antara lain mengunggah meme yang memuat foto Megawati Sukarnoputri dan Puan Maharani sedang menangis. “BREAKING NEWS. 2 orang ini kedapatan sedang menangis krn sangat terpukul akibat kenaikan bbm hari ini,” tulisnya.

    BREAKING NEWS

    2 orang ini kedapatan sedang menangis krn sangat terpukul akibat kenaikan bbm hari ini pic.twitter.com/JhB4Bnli0p

    — 𝐀𝐫𝐢𝐞 𝐌𝐮𝐭𝐲𝐚𝐫𝐚 💎 (@ArieMutyara) September 3, 2022 (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Apa yang Terjadi Jika Inti Bumi Jadi Dingin?

    Apa yang Terjadi Jika Inti Bumi Jadi Dingin?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Inti Bumi diketahui memiliki suhu sangat panas hingga ribuan derajat Celcius. Suhu ini disebabkan panas dari saat planet terbentuk serta panas dari peluruhan unsur radioaktif di inti Bumi. Bagaimana jika inti ini mendingin?

    Bumi terbentuk melalui proses yang disebut akresi. Setelah penciptaan tata surya kita, meteorit secara gravitasi menarik satu sama lain dan membentuk objek yang lebih besar, yang menarik massa yang lebih besar, hingga planet kita mencapai ukurannya saat ini.

    Dilansir dari Earth Observatory, proses ini mengumpulkan banyak panas dikarenakan ketika dua benda bertabrakan menghasilkan panas.

    Itulah sebabnya tangan kita akan menjadi panas ketika kita bertepuk terlalu lama, atau paku menjadi sangat panas ketika kita memukulnya untuk waktu yang lama.

    Panas yang dihasilkan dari proses akresi tersebut belum hilang sepenuhnya dan mewakili sekitar 10 persen dari total panas di dalam Bumi.

    Sementara itu, sumber utama panas di inti Bumi adalah peluruhan unsur radioaktif.

    Peluruhan radioaktif adalah proses alami di mana elemen tidak stabil seperti 238U (Uranium) atau 40K (Kalium) berubah menjadi stabil seiring waktu dan menghasilkan apa yang disebut produk anak. Produk anak ini terdiri 206P (Timbal) untuk Uranium dan 40Ar (Argon) untuk Kalium.

    Proses peluruhan radioaktif menghasilkan panas yang mewakili sekitar 90 persen dari total panas di dalam Bumi.

    Bumi sendiri terdiri dari 6 lapisan, mulai dari inti Bumi yang memiliki kedalaman 6370 kilometer di bawah tanah, lapisan inti luar (5150 kilometer), mesosfer (2900 kilometer), astenosfer (700 kilometer), litosfer (100 kilometer), serta kerak Bumi yang sebagian berada di dasar laut dan sebagian lainnya menjadi daratan.

    Inti Bumi sendiri memiliki suhu yang sangat tinggi mulai dari 5.000 hingga 7.000 derajat Celcius, seperti dikutip Science ABC.

    Meski memiliki suhu yang sangat tinggi seperti itu, inti bagian dalam Bumi memiliki struktur benar-benar padat dengan ketebalan sekitar 1.200 kilometer.

    Inti Bumi merupakan pilar kehidupan di Bumi karena berkaitan dengan banyak fenomena alam.

    Inti luar Bumi memiliki struktur cair dan terus mengalir. Arus konveksi dihasilkan karena gerakan ini, yang merupakan penyebab di balik medan magnet Bumi.

    Medan magnet tersebut berfungsi melindungi Bumi dari semburan Matahari dan mempertahankan atmosfer layak huni Bumi. Sementara inti luar menghasilkan medan magnet, inti Bumi bagian dalam membantu menstabilkan medan magnet ini.

    Medan magnet Bumi

    Jika inti Bumi kehilangan suhunya yang sangat panas, maka medan magnet Bumi akan menghilang.

    Kemudian jika medan magnet Bumi menghilang, maka kompas tak akan lagi menunjuk ke utara, burung akan kehilangan arah ketika migrasi, dan Bumi akan kehilangan atmosfernya.

    Hal-hal tersebut akan membuat manusia dan makhluk hidup lain yang ada di Bumi kesulitan untuk hidup.

    Ketika inti Bumi mendingin sepenuhnya, pergerakan di dalam mantel Bumi juga akan berhenti. Kemudian, lempeng-lempeng di permukaan tidak lagi bergerak dan akan lebih sedikit terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi.

    Berkurangnya intensitas gempa dan letusan gunung berapi mungkin tampak bagus untuk sebagian orang, terutama mereka yang tinggal di tempat seperti Tokyo. Namun letusan gunung berapi juga menghasilkan tanah yang subur untuk pertanian, dan gas yang membentuk udara yang kita hirup, seperti dikutip The Conversation.

    (lom/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kelapa Cuma Tumbuh di Pantai, Mitos atau Kurang Piknik?

    Kelapa Cuma Tumbuh di Pantai, Mitos atau Kurang Piknik?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelapa banyak ditemui tumbuh di wilayah pantai. Namun apakah tanaman ini hanya dapat ditemui di wilayah tersebut?

    Faktanya, pohon kelapa tak hanya dapat tumbuh di wilayah pantai, melainkan wilayah lain asalkan syarat-syarat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ini terpenuhi.

    “Waktu itu sedang jalan-jalan keliling sendiri naik motor tanpa tujuan dan pas banget mogok di tempat ini. Nunggu motor bisa nyala lagi sambil memandangi Gunung Agung di bawah semilir angin pohon kelapa,” ujar @fajrinamaya dalam sebuah cuitan pada Desember 2021 yang menunjukkan kelapa dapat tumbuh di wilayah selain pantai.

    #melalidesabali Desa Datah, Karangasem

    Waktu itu sedang jalan-jalan keliling sendiri naik motor tanpa tujuan dan pas banget mogok di tempat ini. Nunggu motor bisa nyala lagi sambil memandangi Gunung Agung di bawah semilir angin pohon kelapa. pic.twitter.com/Tlmc8vAp2J

    — माया (@fajrinamaya) December 28, 2021

    Pohon kelapa adalah jenis palem tegak dalam keluarga Arecaceae. Tanaman ini banyak digunakan terutama untuk ekstraksi minyak kelapa untuk digunakan dalam memasak.

    Pohon kelapa memiliki batang tegak atau sedikit melengkung yang tumbuh dari pangkal. Batangnya halus, berwarna abu-abu muda dan memiliki bekas luka daun yang menonjol. Batang atasnya memiliki mahkota 60-70 daun diatur secara spiral.

    Persyaratan dasar pohon kelapa untuk dapat tumbuh adalah daerah tropis yang lembap karena kelapa adalah tanaman tropis. Tanaman ini dapat tumbuh optimal di daerah dengan suhu rata-rata tahunan 27 derajat Celcius dengan lebih dari 2000 jam sinar matahari per tahun.

    Pohon palem akan tumbuh subur di berbagai jenis tanah mulai dari pasir hingga tanah liat selama tanah tersebut memiliki drainase yang baik dan aerasi yang baik dengan pH antara 4,3 dan 8,0, seperti dikutip The Pennsylvania State University.

    Meski palem sering ditemukan tumbuh di pantai berpasir karena tanaman ini dapat mentolerir tanah payau dan paparan garam. Meski demikian, kelapa tidak memerlukan garam untuk tumbuh.

    Kelapa sendiri dapat tumbuh baik dengan intensitas hujan tahunan dari 70-130 sentimeter per tahun.

    Dilansir University of Florida, pohon kelapa tidak cocok untuk daerah yang secara teratur mengalami suhu beku. Namun tanaman ini cukup tahan dalam sejumlah kondisi, seperti angin kencang dan banjir sementara.

    Pohon kelapa dapat diperbanyak dengan menanam bijinya. Benih siap untuk ditanam ketika santan terdengar mengalir di dalam benih saat dikocok.

    Pohon kelapa mulai berbuah 6-10 tahun setelah benih berkecambah dan mencapai produksi penuh pada usia 15-20 tahun. Lebih lanjut, ada dua jenis kelapa yang banyak tumbuh di berbagai daerah, yakni kelapa tinggi dan kerdil.

    Dilansir dari sebuah makalah berjudul “Peran tanaman kelapa dalam kaitannya dengan penanggulangan bencana di wilayah pesisir tropis,” kedua varietas tersebut bukanlah spesies sensitif yang tumbuh di daerah tertentu. Kedua varietas ini dapat tumbuh dengan mudah di daerah tropis yang dapat ditemukan di daerah pegunungan, pedalaman, hingga pesisir.

    (lom/lth)

  • Ahli Temukan Bagian Sisi Gelap Bulan Jelang Misi Artemis I

    Ahli Temukan Bagian Sisi Gelap Bulan Jelang Misi Artemis I

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ahli menemukan bagian tergelap di Bulan yang sangat misterius dan penting untuk penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan menjelang misi Artemis I.

    Peneliti menyebut wilayah tergelap Bulan ini terdiri kawah besar dan dalam yang suhunya diprediksi mencapai -163 derajat Celcius sehingga terbentuk hamparan es.

    Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru bisa membuktikannya pada 2024 lewat misi Artemis III.

    Misi Artemis III merupakan kelanjutan dari misi Artemis I yang akan dilaksanakan pada Sabtu (3/9).

    Dalam misi Artemis III, penelusuran area tergelap Bulan akan dilakukan di total 13 wilayah. Penelitian ini dapat memberikan para peneliti pengetahuan tentang area misterius yang belum pernah mereka jamah.

    Misi pencarian ini tentunya tak akan berjalan mulus. Menurut ahli glasiologi Valentin Bickel dari ETH Zurich di Swiss yang juga pemimpin penelitian, penelusuran area-area kawah ini sepertinya mengharuskan para peneliti melakukan penggalian jika ingin menemukan es.

    “Tidak ada bukti es permukaan murni di dalam area tergelap tersebut, menyiratkan bahwa es sepertinya bercampur dengan tanah bulan atau berada di bawah permukaan,” kata Bickel, seperti dikutip Science Alert, Kamis (1/9).

    Lebih lanjut, sejumlah cahaya diketahui memantul dari gunung dan dinding kawah di area dekat area tergelap Bulan. Cahaya ini kemudian ditangkap oleh Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) yang saat ini sedang meluncur di sekitar Bulan. Namun, data itu terlalu samar untuk melihat detail apa yang ada di kawah.

    Peneliti lantas mencoba memasukkan algoritma pembelajaran mesin yang disebut Hyper-efektif nOise Removal U-net Software (HORUS). Algoritma ini dapat membersihkan noise dalam data LRO dan mengungkapkan apa yang tersembunyi di wilayah tergelap di Bulan.

    Tim menggunakan HORUS untuk mencitrakan 44 daerah yang dibayangi secara permanen dengan diameter lebih dari 40 meter di wilayah eksplorasi Artemis III. Gambar-gambar ini disebut akan membantu dalam perencanaan eksplorasi bulan pada 2024.

    “Rute yang terlihat ke daerah yang dibayangi secara permanen sekarang dapat dirancang, sangat mengurangi risiko bagi astronot Artemis dan penjelajah robot,” jelas ahli geologi David Kring dari Lunar and Planetary Institute dan NASA.

    Ini sangat berarti karena pakaian antariksa Artemis hanya akan memberikan waktu eksplorasi terbatas karena dinginnya bagian kawah Bulan. Waktu maksimal eksplorasi mungkin hanya dua jam.

    Dengan demikian penggunaan HORUS memungkinkan peneliti secara efisien memetakan area mana yang harus dikunjungi dan mana yang harus dihindari untuk memaksimalkan durasi tersebut.

    (lom/mik)