kab/kota: Gunung

  • Kata Psikolog soal Dugaan Pemicu Anak Bisa Jadi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    Kata Psikolog soal Dugaan Pemicu Anak Bisa Jadi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

    Jakarta

    Kasus ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta menyisakan tanda tanya besar terkait motif di balik pelaku yang masih berstatus pelajar.

    Psikolog Joice Manurung menilai peristiwa ini tidak bisa dilihat semata-mata sebagai tindakan kriminal remaja, melainkan gejala dari masalah psikologis yang kompleks.

    “Kasus seperti ini sangat kompleks. Tidak pernah ada satu penyebab tunggal yang bisa menjelaskan perilaku anak,” ujar Joice saat ditemui detikcom, Senin (10/11/2025).

    Menurutnya, perlu dilakukan asesmen psikologis menyeluruh terhadap pelaku untuk mengetahui kondisi mental dan faktor-faktor yang memengaruhi tindakannya.

    “Pertama, kita pasti cek dulu kondisi mental anak, apakah memang sehat betul-betul, dalam kondisi stabil atau tidak,” jelasnya.

    Selain kondisi mental, Joice menekankan pentingnya menelaah lingkungan keluarga, terutama keseimbangan peran orang tua dan keberadaan figur pendamping yang memberi rasa aman bagi anak.

    “Kita lihat juga bagaimana kondisi rumah, apakah fungsi ayah dan ibu seimbang, apakah ada rasa aman di rumah, atau justru tidak ada figur yang bisa menjadi tempat anak berkeluh kesah. Kalau itu tidak ada, berarti ada situasi yang bolong,” beber dia.

    Menurut Joice, anak yang tumbuh dalam lingkungan tanpa dukungan emosional sering kali kesulitan mengelola stres dan emosi negatif. Dalam beberapa kasus, hal itu dapat memicu perilaku impulsif atau agresif, terutama jika tidak ada ruang aman untuk menyalurkan perasaan.

    Joice juga menyoroti peran penting sekolah dalam membentuk karakter dan empati siswa. Ia menilai, sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga ruang pembelajaran moral dan sosial.

    “Di sekolah itu seharusnya ada sistem, tidak hanya sistem pembelajaran, tapi juga sistem pembentukan empati dan moral,” ujarnya.

    @detikhealth_official Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Apa yang Terjadi? Dari perspektif psikolog, perilaku kekerasan seperti ini seringkali merupakan puncak dari gunung es masalah yang lebih dalam. Mari kita buka diskusi tentang kesehatan mental remaja dan pentingnya dukungan. #SMAN72 #KesehatanMental #Psikologi #ledakan ♬ suara asli – detikHealth

    Namun, menurut Joice, masih banyak sekolah yang belum secara konsisten menerapkan sistem tersebut dalam praktik sehari-hari.

    “Seyogianya sudah ada, tapi kadang sistem itu hanya tertulis di atas kertas, tidak diterapkan dalam perilaku,” lanjut dia.

    Ia menekankan empati bukan sifat bawaan, melainkan hasil proses belajar dan pembiasaan. Karenanya, pendidikan karakter perlu diwujudkan dalam bentuk nyata, termasuk penerapan sanksi moral bagi pelaku kekerasan atau perundungan di sekolah.

    “Anak-anak yang melakukan perundungan perlu diberi sanksi, bukan hanya administratif, tapi juga sanksi perilaku dan moral. Dari situ mereka belajar bahwa tindakannya salah dan berdampak pada orang lain,” tegas Joice.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

    Dampak Psikis Game Online

    4 Konten

    Game online bertema kekerasan tengah jadi sorotan, dituding mempengaruhi perilaku agresif anak dan remaja. Muncul wacana pembatasan berdasarkan usia.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Catat Lokasi dan Waktu Pemutihan Denda Pajak Kendaraan di Jakarta

    Catat Lokasi dan Waktu Pemutihan Denda Pajak Kendaraan di Jakarta

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar program pemutihan denda pajak kendaraan bermotor. Catat lokasi dan waktunya!

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kembali memberikan insentif penghapusan sanksi administrasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Program pemutihan denda pajak di Jakarta ini berlaku mulai hari ini, Senin (10/11/2025) sampai dengan akhir tahun 2025.

    Kebijakan tersebut diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor e-0104 Tahun 2025tentang Pembebasan Sanksi Administratif Secara Jabatan Untuk Jenis Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

    Dikutip dari situs resmi Bapenda DKI Jakarta, ketentuan utama dari kebijakan insentif ini sebagai berikut:

    1.Denda keterlambatan pembayaran PKB dan BBNKB dibebaskan sepenuhnya

    2.Tidak perlu mengajukan permohonan, pembebasan dilakukan otomatis melalui sistem pajak daerah

    3.Berlaku bagi pembayaran pokok pajak yang dilakukan mulai tanggal10 November 2025sampai dengan31 Desember 2025.

    Menurut Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Lusiana Herawati, kebijakan ini diambil sebagai bentuk stimulus bagi warga Jakarta agar semakin taat pajak. Program ini juga menjadi wujud komitmen Pemerintah dalam meringankan beban kewajiban perpajakan serta mendorong peningkatan kepatuhan pajak. Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kebijakan ini secara optimal.

    Pembebasan ini diberikan secara otomatis tanpa perlu pengajuan permohonan dari wajib pajak. Penyesuaian dilakukan langsung melalui sistem informasi manajemen pajak daerah, sehingga wajib pajak cukup membayar pokok pajak sesuai ketentuan tanpa dikenakan denda keterlambatan.

    “Sanksi administratif yang dihapus adalah denda yang timbul akibat keterlambatan pembayaran pajak terutang. Jadi cukup bayar pokok pajaknya saja,” jelasnya.

    Untuk mempermudah proses pembayaran PKB, masyarakat dapat memilih tempat pembayaran melalui Kantor Samsat Induk, Gerai Samsat, Samsat Keliling ataupun secara online melalui aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL).

    Kalau memilih mengurus di Kantor Samsat, berikut lokasi Kantor Samsat di Jakarta:

    Samsat Jakarta Pusat dan Utara: Kantor Bersama Samsat Jakarta Utara Pusat, Jl. Gunung Sahari No. 13, Pademangan, Jakarta UtaraSamsat Jakarta Selatan: Komplek Gedung Polda Metro Jaya, Jl. Jendral Gatot Subroto, Kebayoran Baru, Jakarta SelatanSamsat Jakarta Barat: Kantor Bersama Samsat Jakarta Barat, Jl. Daan Mogot KM. 13, Cengkareng, Jakarta BaratSamsat Jakarta Timur: Kantor Bersama Samsat Jakarta Timur, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 55, Jatinegara, Jakarta Timur.

    (rgr/din)

  • Soal PUBG Bakal Dibatasi Imbas Ledakan SMAN 72, Psikolog Singgung ‘Gaming Disorder’

    Soal PUBG Bakal Dibatasi Imbas Ledakan SMAN 72, Psikolog Singgung ‘Gaming Disorder’

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mempertimbangan pembatasan gim daring (online) buntut ledakan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Prabowo menyoroti gim online tembak-tembakan yang digandrungi anak-anak, seperti Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG) Mobile.

    Psikolog dan grafolog, Joice Manurung, mengatakan ada kondisi yang disebut ‘gaming disorder’ yang sebenarnya bisa berdampak buruk kepada kehidupan anak-anak.

    “Kalau game itu ada tanda kutip nuansa agresivitas, kekerasan, anak-anak itu sering mencontoh. Karena di usia remaja dia ingin mendapatkan pengakuan sebagai orang yang hebat,” kata Joice kepada detikcom, saat ditemui di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025).

    “Makannya tanpa ada sensor lebih lanjut, nggak dicerna, nggak ada pendampingan, nggak ada penjelasan dari orang-orang yang paham, dia anggap itu hal yang bisa dilakukan juga pada orang lain,” sambungnya.

    Menurut Joice, anak-anak yang mulai mengalami gangguan ‘gaming disorder’ ini sebenarnya menunjukkan tanda-tanda yang bisa dilihat, baik oleh guru atau orang tua.

    “Pertama mereka itu tidak bisa melepaskan diri dari gimnya. Setiap hari di kepalanya gim. Kedua dia tidak memiliki minat lain selain gim,” katanya.

    “Ketiga, biasanya dia tidak fokus pada pelajaran, kehidupan sosialnya, teman-temannya. Fokusnya hanya bagaimana dia bisa melakukan permainan itu dan bisa menaklukkan karena adrenalin,” sambungnya.

    Ciri lain yang bisa terlihat, lanjut Joice adalah anak ini lebih suka menyendiri. Sedikit atau bahkan tidak memulai interaksi dengan bapak dan ibunya atau saudara-saudaranya.

    “Bisa ngantukan di sekolah, nggak fokus belajar atau ada unsur emosi yang muncul. Misalnya karena dia kurang tidur (akibat gim) jadi makan tidak teratur, mudah tersinggung, dan mudah marah,” katanya.

    Joice menyarankan kepada orang tua agar lebih ‘masuk’ ke dalam dunia sang anak. Selain untuk mengawasi, mereka juga bisa membatasi sejauh mana gim ini dapat berdampak.

    “Orang tua harus lebih cerdas dari anaknya, kalau anak bisa main game A, orang tua juga harus lebih pinter dari itu,” katanya.

    “Kalau anaknya browsing dari internet tentang A, B, C, D, E, nah orang tuanya harus (mengerti) sampai F misalnya,” tutupnya.

    @detikhealth_official Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Apa yang Terjadi? Dari perspektif psikolog, perilaku kekerasan seperti ini seringkali merupakan puncak dari gunung es masalah yang lebih dalam. Mari kita buka diskusi tentang kesehatan mental remaja dan pentingnya dukungan. #SMAN72 #KesehatanMental #Psikologi #ledakan ♬ suara asli – detikHealth

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: CISDI Ungkap Alasan Kesehatan Mental Masih Disepelekan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Dampak Psikis Game Online

    4 Konten

    Game online bertema kekerasan tengah jadi sorotan, dituding mempengaruhi perilaku agresif anak dan remaja. Muncul wacana pembatasan berdasarkan usia.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Penjelasan Lengkap Aqua ke DPR soal Tudingan Pakai Air Bor, Ungkap Fakta Ini

    Penjelasan Lengkap Aqua ke DPR soal Tudingan Pakai Air Bor, Ungkap Fakta Ini

    Jakarta

    Aqua buka suara soal tudingan yang menyebut produk Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) mereka bersumber dari sumur bor, bukan air pegunungan. Menurut Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, pengeboran memang menjadi tahapan produksi yang perlu dilakukan.

    Vera menjelaskan, PT Tirta Investama selaku produsen Aqua perlu melakukan pengeboran untuk mendapatkan air yang berada di sumber tanah dalam atau akuifer. Air tersebut terlindungi secara alami oleh lapisan batuan serta tidak memiliki risiko terkontaminasi.

    “Kalau ada persepsi ataupun pendapat bahwa air Aqua adalah air dibor, izin kami menyampaikan pengeboran itu adalah cara yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan air dari sumber tanah dalam atau kita menyebutnya akuifer yang tertekan atau akuifer yang terlindungi,” ujar Vera saat rapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (10/11/2025).

    “Karena di situ terlindungi secara alami ratusan tahun oleh lapisan-lapisan batuan, sehingga tidak ada resiko terkontaminasi mengenai cemaran-cemaran seputar dari sumber air tersebut. Sehingga sumber airnya adalah air pegunungan, sesuai dengan hidrogeologi tersebut,” tambah dia.

    Kedalaman pengeboran disesuaikan dengan kondisi akuifer dan izin yang diperoleh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pada kesempatan itu, Vera menjelaskan bahwa pihaknya melakukan studi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjajaran (Unpad) demi menemukan sumber air yang memenuhi kualifikasi.

    “Studi yang dilakukan adalah studi hidrogeologi atau studi isotop. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana kah letak sumber air yang memang secara sains geologi atau hidrogeologinya itu bisa dibuktikan bahwa memang sumber air tersebut berasal dari daerah tangkapan air hujan di pegunungan,” tuturnya.

    Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty sempat mengkonfirmasi kembali apakah air AQUA bersumber dari air tanah atau air pegunungan. Evita berpendapat bahwa semua air berasal dari pegunungan.

    “Kalau Ibu kan memang ngebor air tanah, semua air juga dari pegunungan, Semuanya kan meresap ke tanah. Jadi sumber air Ibu dari tanah, biar saya nggak salah catat, sumber daya air Ibu adalah dari tanah, bukan langsung dari pegunungan?” tanya Evita.

    Menjawab ini, Vera menjawab bahwa lokasi pabrik AQUA rata-rata berlokasi di kaki pegunungan demi mendapat sumber air pegunungan yang berada di akuifer terdalam atau terlindungi. Ia menjelaskan bahwa tidak semua lokasi bisa serta-merta dikategorikan sebagai sumber air pegunungan.

    Penentuannya harus lewat studi hidrogeologi yang bisa melacak asal usul aliran air secara ilmiah. Studi isotop dan pemetaan hidrogeologi akan menunjukkan apakah air di titik A benar berasal dari lereng gunung tertentu, misalnya Gunung Salak atau Merapi.

    “Jadi, statement kami penjelasan sesuai dengan bukti yang ada, sumber air kami adalah sumber air pegunungan. Tentunya untuk mengambilnya untuk keperluan komersialisasi dan industri harus dilakukan pengeboran. Dan pengeboran itu dilakukan untuk satu, mengambil airnya,” ujar Vera.

    “Tetapi lebih dari itu, cara pengeboran yang dilakukan adalah untuk memastikan sumber air yang memang didapat dari akuifer terlindungi tersebut pada saat diambil melalui pipa, itu tidak terdapat cemaran-cemaran lain. Jadi, pengeboran itu hanya caranya, tetapi sumber air pegunungannya bisa dibuktikan dengan studi yang ada adalah air pegunungan,” tutupnya.

    (ily/kil)

  • Anggota DPR minta Kemenhut gandeng Polri jaga taman nasional

    Anggota DPR minta Kemenhut gandeng Polri jaga taman nasional

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi IV DPR RI Rajiv mendorong Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menggandeng Polri dalam rangka penegakan hukum dan penguatan perlindungan terhadap kawasan hutan dan taman nasional.

    Ia menegaskan tidak ada alasan bagi Kemenhut, khususnya Ditjen Penegakan Hukum (Gakkum) untuk menangani persoalan ini secara parsial dan sporadis, dan tidak melibatkan kepolisian dalam semua aspek penegakan hukum.

    “Dalam kondisi skala kejahatan sebesar ini, Ditjen Gakkum LHK terbukti tidak dapat bekerja sendiri. Kepolisian khususnya Bareskrim harus dilibatkan dan menjadi bagian integral, sistematis, dalam setiap penanganan kasus perambahan hutan dan tambang ilegal di kawasan hutan dan taman nasional,” kata Rajiv dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Hal itu disampaikan Rajiv setelah polisi mengungkap penambangan pasir ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Magelang, Jawa Tengah, yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp3 triliun.

    Menurut Rajiv, jika Ditjen Gakkum kesulitan mengimbangi kecepatan dan skala kerusakan yang terjadi, maka pelibatan kepolisian akan membuat pemberantasan tambang ilegal dan perambahan hutan berlangsung cepat dan efektif.

    “Angka ratusan perkara tambang ilegal yang sudah ditangani Bareskrim dan jajaran Polda menunjukkan bahwa Polri memiliki infrastruktur penegakan hukum yang sesungguhnya bisa menjadi force multiplier bagi Kemenhut,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Rajiv juga mengapresiasi kesigapan Polri dalam mengungkap kasus tersebut dan menyampaikan keprihatinan dengan perusakan taman nasional yang sudah berlangsung cukup lama tersebut.

    “Saya apresiasi gerak cepat Polisi yang berhasil mengungkap penambangan ilegal di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, yang berlangsung sudah cukup lama dan merusak ekosistem hutan,” kata Rajiv.

    Menurutnya, perambahan kawasan taman nasional tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena sudah banyak hutan dan taman nasional di Indonesia hancur akibat kurang cepatnya penegakan hukum oleh Kemenhut.

    “Persoalan utama hari ini bukan lagi sekadar ketiadaan aturan, melainkan kurangnya kesigapan dan lemahnya daya paksa penegakan hukum oleh Kementerian Kehutanan di lapangan,” ujarnya.

    Legislator asal Dapil Jawa Barat II ini juga mendorong Kemenhut melakukan pemutakhiran data dan menetapkan target pemulihan hutan secepatnya serta memperkuat Ditjen Gakkum.

    “Saya mengharapkan Kemenhut segera memutakhirkan data dan membuka peta nasional perambahan hutan dan tambang ilegal di kawasan hutan lindung dan taman nasional untuk periode 2020–2025, menetapkan target pemulihan yang terukur, serta memperkuat mandat dan sumber daya Ditjen Gakkum,” Kata Rajiv.

    Hutan lindung dan taman nasional adalah warisan ekologis bangsa; membiarkan perambahan dan tambang ilegal terus berlangsung di dalamnya sama saja dengan menggadaikan masa depan generasi yang akan datang.

    “Komisi IV DPR RI akan menggunakan seluruh fungsi pengawasan yang dimiliki untuk memastikan bahwa negara tidak abai dan penegakan hukum benar-benar berpihak pada kelestarian hutan Indonesia,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Profil Syaikhona Muhammad Kholil, Kiai Bangkalan yang Sukses Cetak Ulama Mahsyur di Indonesia

    Profil Syaikhona Muhammad Kholil, Kiai Bangkalan yang Sukses Cetak Ulama Mahsyur di Indonesia

    Abdul Karim adalah keturunan dari Kiai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati.

    Sejak kecil Mbah Kholil sudah haus akan ilmu agama, terutama Fikih dan Nahwu. Bahkan, beliau mampu menghafal 1.002 bait nadzom Alfiyah Ibnu Malik sejak muda.

    Perjalanan pendidikan Mbah Kholil cukup panjang. Beliau berguru kepada ulama di Madura hingga Makkah. Beliau sangat bersungguh-sungguh ketika menimba ilmu hingga akhirnya menjadi ulama yang dihormati di Tanah Air.

    Keturunan Mbah Kholil generasi kelima, Lora Akhmad Kholily Kholil membeberkan tentang jaringan murid Mbah Kholil.

    Mbah Kholil memiliki murid yang tersebar ke berbagai penjuru Indonesia. Lebih dari 500 ribu orang di Tanah Air pernah berguru kepadanya. Maka tidak heran jika beliau disebut sebagai ‘Pintu Gerbang’ para santri yang kemudian menyebarkan kembali ilmunya di daerah masing-masing.

    “Pengaruh Syekh Kholil tidak hanya dikalangan pesantren tetapi para negarawan, bahkan para founding father justru mengambil inspirasi dari Syekh Kholil Bangkalan,” tutur Lora.

    Lora menerangkan, perjalanan dakwah Mbah Kholil patut diteladani meski tekanan demi tekanan pernah dihadapi oleh ulama kelahiran Bangkalan ini.

    “Beliau di masa hidupnya mendapat tekanan dari pemerintah Bangkalan agar ketika khutbah jumat dipaksa untuk memuji kerajaan bangkalan atau sesuatu yang mereka tidak miliki,” katanya.

    Mbah Kholil tidak tinggal diam. Beliau melakukan perlawanan dengan cara membangun banyak masjid di pesisir Bangkalan. Setiap salat Jumat, beliau membuat satu teks khutbah Jumat yang akan disiarkan di masjid-masjid pesisir tersebut.

     

  • Jatuhan Batu Besar di Lembang karena Kondisi Geologi yang Labil

    Jatuhan Batu Besar di Lembang karena Kondisi Geologi yang Labil

    JAKARTA – Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kejadian jatuhan tiga batu berukuran besar di Gunung Batu, Lembang, Bandung Barat, Sabtu, 8 November, merupakan fenomena alami akibat kondisi geologi lokasi setempat yang labil.

    “Ini fenomena alami akibat kondisi geologi yang labil. Kemungkinan dipicu oleh getaran kecil atau faktor internal batuan,” kata Kepala Badan Geologi M Wafid, ANTARA, Minggu, 9 November.

    Berdasarkan laporan yang diterima Badan Geologi, jatuhan batu berukuran besar dari tebing Gunung Batu, Lembang tersebut berlangsung tanpa adanya hujan lebat atau gempa signifikan yang tercatat di sekitar lokasi.

    Menurut pengamatan awal dari tim yang diturunkan, kata Wafid, lokasi jatuhan batu tersebut berada pada lereng terjal dengan kemiringan lebih dari 60 derajat, yang tersusun oleh batuan vulkanik yang telah mengalami retakan dan pelapukan.

    “Terdapat juga bidang rekahan yang memanjang sejajar lereng, dan menunjukkan potensi pelepasan blok batuan. Kondisi ini menandakan bahwa batuan berada pada keadaan mendekati batas kestabilan (limit equilibrium),” ujar Wafid.

    Berdasarkan analisis mekanisme, lanjut Wafid, fenomena ini termasuk dalam kategori gerakan massa batuan tipe jatuhan (rockfall) dengan pemicu utama kemungkinan kelemahan internal batuan akibat retakan dan pelapukan alami, getaran gempa mikro yang tak tercatat dalam sistem utama namun cukup untuk memicu pelepasan blok batuan yang telah rapuh, serta perubahan suhu dan pelapukan berulang yang kemungkinan juga dapat berkontribusi terhadap keretakan lebih lanjut.

    “Wilayah tebing memiliki potensi terpapar jatuhan batu lanjutan, khususnya pada musim peralihan atau saat terjadi getaran ringan. Kemudian area jalan dan bangunan warga di bawah tebing berisiko tinggi terhadap bahaya serupa,” katanya.

    Oleh karena itu, Badan Geologi merekomendasikan agar dilakukan pemasangan jaring kawat pengaman (rock mesh) dan pagar penahan batu (rockfall barrier) di kaki tebing. Kemudian pembatasan aktivitas dan pembangunan di zona rawan jatuhan batu.

    Kemudian dilakukan monitoring mikro-seismik oleh instansi teknis untuk mengetahui potensi getaran pemicu di area sesar Lembang serta edukasi masyarakat mengenai tanda-tanda awal retakan baru dan pelapukan lereng.

    “Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi kejadian serupa, terutama di sekitar tebing curam yang tersusun oleh batuan vulkanik terlapuk dan beretakan,” tutur Wafid.

    Warga Kampung Sukamulya, RT 01/10, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, dikejutkan dengan sejumlah batu berukuran besar yang tiba-tiba berjatuhan dari atas Gunung Batu pada Sabtu (8/11).

    “Berdasarkan informasi, ada longsoran tiga batu dari Gunung Batu. Kejadiannya pukul 12.10 WIB,” ujar Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Asep Sehabudin saat dikonfirmasi.

    Tiga batu besar tiba-tiba jatuh dari tebing tanpa hujan, tanpa gempa, tanpa angin kencang. Asep memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja sebuah green house mengalami kerusakan usai terkena batu besar yang menggelinding dari atas Gunung Batu.

    “Satu batu paling besar bahkan menimpa dinding green house kaktus milik warga, membuat dinding green house sobek,” kata Asep.

  • Gunung Semeru Kembali Erupsi Senin Pagi 10 November 2025, Tinggi Letusan 800 Meter di Atas Puncak

    Gunung Semeru Kembali Erupsi Senin Pagi 10 November 2025, Tinggi Letusan 800 Meter di Atas Puncak

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim) kembali erupsi dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak pada Senin pagi (10/11/2025).

    “Terjadi erupsi G. Semeru pada pukul 04.36 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl),” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulis yang diterima, melansir Antara, Senin (10/11/2025).

    Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

    “Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 131 detik,” tutur Sigit.

    Aktivitas Gunung Semeru masih didominasi letusan setiap harinya, tercatat pengamatan kegempaan pada Minggu 9 November 2025 tercatat 135 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 54-156 detik.

    “Selain itu, terekam terjadi 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-8 mm dan lama gempa 37-100 detik,” papar Sigit.

    Dia menjelaskan, Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    “Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” terang Sigit.

     

    Tiga pemuda asal Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, viral di media sosial setelah nekat bermain di aliran banjir lahar hujan Gunung Semeru.

  • Menggapai swasembada energi-mineral dengan optimalisasi eksplorasi

    Menggapai swasembada energi-mineral dengan optimalisasi eksplorasi

    Dengan kedaulatan tersebut, rakyat dan industri akan memperoleh energi atau mineral dengan harga terjangkau dan aman, karena pasokannya terjamin.

    Bandung (ANTARA) – “Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman”, adalah penggalan bait dalam lagu “Kolam Susu” dari band legendaris Koes Plus, yang mendeskripsikan betapa kayanya tanah Indonesia.

    Walaupun yang tergambarkan dalam bait itu hanya soal kekayaan di atas tanah, penggalan lagu tersebut ternyata juga cocok dengan kondisi di dalam tanah Indonesia yakni energi dan sumber daya mineralnya.

    Terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia yakni lempeng Samudera Hindia-Australia, lempeng Benua Asia, dan lempeng Samudera Pasifik, menjadikan Indonesia memiliki kesuburan tanah yang tinggi, 128 cekungan sedimen, 362 manifestasi panas bumi, 421 cekungan air tanah, dan lima jalur metalogenic. Tentu, dengan dampak negatifnya seperti letusan gunung, gempa bumi, tsunami dan tanah longsor.

    Indonesia memiliki 128 cekungan potensi minyak dan gas, serta cadangan sumber daya alam yang cadangannya melimpah dengan nikel (5,32 miliar ton), timah (6,9 miliar ton), emas (3,8 miliar ton), bauksit (3,1 miliar ton), tembaga (3 miliar ton), dan batu bara (31,7 miliar ton).

    Belum lagi, terdapat mineral kritis atau logam tanah jarang (LJT) yang didapat dari batuan granit dan batuan vulkanik felsik. Lalu ada vanadium dan galium, batuan ultramafik: kobalt, kromium, skandium, PGM, juga ada pasir besi.

    Dengan kekayaan alam itu, sektor energi dan mineral sangat berperan penting bagi perekonomian Indonesia dan menjadi salah satu motor pertumbuhan, baik dari sisi investasi serta industri.

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi sektor ini pada paruh pertama 2025 mencapai 13,9 miliar dolar AS atau setara Rp225,8 triliun (kurs Rp16.251) yang tumbuh sekitar 24,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 11,2 miliar dolar AS.

    Dari total investasi tersebut, subsektor mineral dan batubara menyumbang sebesar 3,1 miliar dolar AS (Rp50,38 triliun). Kemudian subsektor minyak dan gas bumi masih menjadi penyumbang terbesar dengan realisasi 8,1 miliar dolar AS.

    Selain penarik dari sisi investasi, sektor energi juga berperan besar dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), di mana hingga Semester I tahun 2025, PNBP sektor energi mencapai Rp138,8 triliun atau 54,5 persen dari target nasional.

    Kemudian, Penyerapan tenaga kerja selama semester I 2025 di sektor Migas, Minerba, Ketenagalistrikan, dan Energi Baru Terbarukan sebanyak 753.578 orang.

    Dilihat dari data tersebut, energi dan mineral memainkan peranan penting bagi negara bahkan dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga kedaulatan dalam sumber daya tersebut perlu dijaga, dengan dipastikan ketersediaan cadangannya. Di sinilah pentingnya kegiatan eksplorasi.

    Seperti yang disampaikan mantan Dirjen Minerba Kementerian ESDM R Sukhyar, beberapa waktu lalu, bahwa tidak ada negara yang tidak berangkat dari sumber daya alam, karena sumber daya alam digunakan sebagai basis pengembangan dalam industri manufaktur pada negara-negara maju.

    “Namun yang terpenting adalah bagaimana hasil eksplorasi sumberdaya mampu meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya termasuk meningkatkan pendidikan untuk kemajuan,” ucap Sukhyar.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sentra Toko Buku Kwitang Sepi Bak Kuburan, Boroknya Terbongkar

    Sentra Toko Buku Kwitang Sepi Bak Kuburan, Boroknya Terbongkar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sentra toko buku kawasan Kwitang, Jakarta Pusat kini tampak tak seindah dahulu, di mana dulu banyak pedagang menjajakan buku-buku di sepanjang jalan Kwitang, mulai dari dekat flyover Senen hingga toko buku Gunung Mulia.

    Namun kini, hanya tersisa beberapa saja yang masih bertahan. Sedangkan lainnya ada yang pindah ke kawasan Blok M Jakarta Selatan dan sebagian lainnya beralih pekerjaan lainnya.

    Dari sekitar ratusan lapak buku di kawasan tersebut, tersisa sekitar delapan toko, di mana salah satunya masih mengemper di trotoar Jalan Kwitang.

    Beberapa pedagang mengungkapkan penyebab sepinya sentra toko buku di Kwitang, mulai dari dampak pandemi Covid-19, pergeseran minat baca masyarakat dari datang langsung menjadi ke marketplace atau toko online, minimnya minat baca masyarakat, hingga daya beli masyarakat.

    Mirna (samaran) salah satunya, di mana penyebab sepinya toko buku Kwitang bukanlah Covid-19, melainkan minat baca masyarakat yang sudah mulai tergeser sejak kemunculan ponsel pintar atau smartphone.

    “Sebenarnya penyebab utama bukan Covid-19 ya, tapi gempuran hape, sepertinya mulai 2015, hape saat itu makin canggih, orang-orang sudah malas ke sini, bisa baca di hape saja,” kata Marni saat ditemui CNBC Indonesia, Minggu (9/11/2025).

    Foto: Pedagang buku menunggu pembeli di Sentra Toko Buku Kwitang, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Sentra toko buku Kwitang masih cukup eksis meski kondisinya tak seramai dahulu ditengah gempuran marketplace. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
    Pedagang buku menunggu pembeli di Sentra Toko Buku Kwitang, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Sentra toko buku Kwitang masih cukup eksis meski kondisinya tak seramai dahulu ditengah gempuran marketplace. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

    Selain itu, minimnya minat baca masyarakat juga turut mempengaruhi penjualan buku di Kwitang.

    “Orang-orang sejak kehadiran hape pintar, jadi minat baca bukunya makin berkurang, dulu waktu hape belum canggih banget, masih banyak yang cari seperti buku ensiklopedia, sekarang kan tinggal cari saja di google, apalagi sekarang ada teknologi AI, langsung ketemu informasinya, ya di sini makin ditinggalkan,” lanjut Marni.

    Meski begitu, ada beberapa masyarakat yang tetap datang ke tokonya, terutama yang sedang mencari buku tertentu seperti politik, filsafat, dan lain-lainnya.

    “Tapi ada beberapa yang masih ke sini, mungkin karena di google engga ada informasinya, tapi kalau di sini ada bukunya, ya itu soal politik gitu-gitu, ya berharap dari buku itu sih sekarang,” ujarnya.

    Senada dengan Marni, Risna (samaran) juga mengungkapkan sepinya toko buku di Kwitang memang sudah terjadi sejak lama. Namun, adanya Covid-19 memperburuk kondisi.

    “Kalau dibilang sepi, sebenarnya sudah lama, ya sejak era sosial media makin eksis lah, karena sekarang kan orang-orang nyari informasi di sosmed, dulu belum ada, makanya ke sini, sejak makin banyak sosial media, ya di sini makin ditinggalkan, ditambah ada Covid-19, makin memburuk dah,” jelasnya.

    Ia pun juga sudah mencoba untuk membuka penjualan melalui toko online. Namun hasilnya tak berbeda jauh.

    “Sudah buka penjualan online, tapi ya sama saja, sepi-sepi juga, memang minat baca kita dengan buku sudah kurang banget,” ungkapnya.

    Selain itu, daya beli masyarakat yang juga sedang lesu, turut mempengaruhi penjualan buku.

    “Daya beli juga tuh, mungkin pas masih biasa-biasa saja, orang-orang tinggal ke sini, semenjak sekarang banyak orang yang nahan beli-beli, ya juga terjadi di buku, biasanya bisa beli, sekarang mungkin cari yang gratisan,” ucapnya.

    (chd/wur)

    [Gambas:Video CNBC]