kab/kota: Gunung

  • PJ Bupati Lumajang Kunjungi Rumah Korban Banjir Lahar Semeru

    PJ Bupati Lumajang Kunjungi Rumah Korban Banjir Lahar Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar menjadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten Lumajang karena memakan korban jiwa 3 orang.

    Berdasarkan pengamatan BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi dan cuaca ekstrem masih akan terus mengguyur Kabupaten Lumajang sehingga saat ini statusnya menjadi Tanggap Darurat Bencana.

    Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni menghimbau kepada warga yang tinggal di sekitar bantaran aliran sungai yang berpotensi banjir lahar Gunung Semeru agar selalu waspada. Selain itu, status Tanggap Darurat Bencana akan berlaku sampa 21 April mendatang.

    Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni yang mengunjungi kediaman dan menemui keluarga korban dalam rangka belasungkawa yang mendalam sembari memberikan santunan.

    “Kami mengucapkan turut berduka cita apa yang dialami korban. Ini menjadi perhatian khusus kami pemerintah kabupaten Lumajang” ungkapnya saat mengunjungi kediaman pasutri terjatuh dari Jembatan Kali Mujur yang terputus Jumat siang.

    Selain itu, pemerintah juga akan membuat Dapur Umum untuk bantuan logistik yang nantinya akan diberikan kepada korban terdampak banjir lahar Gunung Semeru selama status Tanggap Darurat diberlakukan.

    “Bagi warga yang tinggal di sekitar maupun bibir aliran sungai mohon untuk waspada. Pemkab Lumajang juga menetapkan kondisi saat ini menjadi status Tanggap Darurat Bencana sampai di atas 21 April nanti. Teruntuk korban, semoga amalnya diterima di sisi Allah SWT” pungkasnya. (vid/ted)

  • Bukan Harimau Jawa, Hewan Buas Ini Penunggu JLS Blitar

    Bukan Harimau Jawa, Hewan Buas Ini Penunggu JLS Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Belakang ini masyarakat Blitar dihebohkan dengan kabar bohong soal kemunculan Harimau Jawa di Jalur Lintas Selatan (JLS). Meski itu kabar bohong, namun sebagian besar masyarakat masih bertanya-tanya benarkah masih ada harimau jawa di JLS Blitar.

    Mendengar kehebohan kabar tersebut BKSDA Kediri angkat bicara. Kepala seksi konservasi Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam, Andik Sumarsono, mengatakan jika hal tersebut adalah hoaks dan tidak benar.

    Ditegaskan Andik jika hewan endemik di Pulau Jawa tersebut sudah sulit untuk ditemukan. Bahkan bisa disebut jika keberadaannya sudah punah.

    “Berdasarkan referensi dan fakta-fakta di lapangan sampai saat ini belum pernah dijumpai Harimau Jawa,” kata Andik, Jumat (19/4/2024).

    Andik menjelaskan bahwa keberadaan harimau jawa di hutan selatan Kabupaten Blitar diperkirakan sudah punah. Namun ada hewan buas lain yang menghuni hutan di sekitar JLS Blitar.

    Hewan itu adalah macan dahan. Hewan buas ini memang memiliki perawakan seperti harimau.

    Macan dahan benua memiliki nama ilmiah yakni Neofelis nebulosa. Hewan ini merupakan sejenis kucing berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95 cm.

    Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di belakang telinga.

    Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam. Macan dahan betina serupa.

    “Bisa saja itu merupakan macan dahan yang saat ini masih bisa ditemui,” tegasnya lagi.

    Untuk diketahui, jika Harimau Jawa atau nama latinnya Panthera tigris sondaica merupakan subspesies harimau yang hidup terbatas (endemik) di Pulau Jawa.

    Mengutip wikipedia, hewan ini telah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis.

    Sebelumnya, di tahun 2020 lalu, sejumlah warga di Tulungagung juga mengaku melihat hewan tersebut.

    Bahkan konon ada dua ekor yang terlihat di lereng Gunung Wilis Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung.

    Setelah dilakukan penelusuran hal tersebut juga dipastikan jika hoaks dan tidak benar. [owi/beq]

  • Rumah Pasutri Terseret  Banjir Lahar di Lumajang Dipadati Petakziah

    Rumah Pasutri Terseret Banjir Lahar di Lumajang Dipadati Petakziah

    Lumajang (beritajatim.com) – Hujan deras yang disebabkan curah hujan tinggi menyebabkan kerusakan infrastruktur di sejumlah tempat. Selain itu, banjir lahar juga sampai memakan korban jiwa sedikitnya 3 orang.

    Adapun korban jiwa sebelumnya adalah Mira (47) warga asal Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo yang tertimbun tanah longsor di kediamannya dan kedua pasutri Bambang (50) dan Ngatini (47) pasangan suami istri Bambang (50) dan Ngatini (47) meninggal dunia setelah melintasi Jembatan Kloposawit Kecamatan Candipuro yang putus akibat diterjang banjir lahar Gunung Semeru, Kamis (18/4/2024) malam sekitar pukul 20.20 WIB.

    Tampak Jumat siang, kediaman rumah pasutri yang meninggal dunia setelah terjatuh pada saat melintasi Jembatan Kali Mujur Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro yang putus diterjang banjir lahar Gunung Semeru, dipadati puluhan orang takziah termasuk petugas gabungan dari BPBD, TNI-Polri dan sejumlah relawan sosial Kabupaten Lumajang.

    Hasyim keluarga korban mengatakan, kedua pasutri terjatuh di bantaran sungai kali Mujur setelah pulang dari bersilaturahmi ke kerabat di Kecamatan Candipuro. Kemudian, tubuh keduanya ikut terseret arus hingga sejauh 1 kilometer. Keduanya dievakuasi dan dikembumikan di TPU setempat Jumat siang sekitar pukul 13.35 WIB.

    “Keduanya hendak pulang berkunjung ke kerabat. Namun, tidak mengetahui bahwa jembatan putus diterjang banjir” ungkapnya

    Diketahui, jalan yang dilalui pasutri tersebut memang tidak ada penerangan jalan yang cukup, sehingga diduga kedua korban tidak melihat jembatan yang pada saat itu telah putus.

    “Saya bersaksi keduanya orang baik. Semoga amalnya diterima di sisi Allah SWT” lanjutnya. (vid/ted)

  • Jembatan Gondoruso Terputus, Akses Lumajang-Malang Lumpuh Total

    Jembatan Gondoruso Terputus, Akses Lumajang-Malang Lumpuh Total

    Lumajang (beritajatim.com) – Jembatan Gondoruso Kecamatan Pasirian, Lumajang terputus diterjang banjir lahar Gunung Semeru, Kamis (18/4/2024) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

    Hujan deras yang mengguyur hamlir di seluruh wilayah Kabupaten Lumajang dinilai menjadi penyebab terputusnya sejumlah akses seperti jembatan. Selain itu, Kecamatan lain yang juga paling terdampak selain Kecamatan Pasirian adalah Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pronojiwo.

    Hingga saat ini, untuk wilayah Kecamatan Pasirian masih belum ada laporan korban jiwa yang disebabkan oleh bencana banjir maupun longsor. Namun, sejumlah bangunan toko dan bengkel di sekitar aliran sungai banjir lahar tampak amblas.

    “Sejak Kamis malam sekitar setengah sembilan jembatan putus. Penyebabnya hujan deras yang disusul dengan banjir lahar Gunung Semeru” ungkap Suwarno Mitra BPBD Gondoruso Kabupaten Lumajang

    Sejumlah warga yang mengungsi pada Kamis malam diketahui telah ke rumah masing-masing. Namun, bagi yang tinggal di sekitar aliran lahar, masih menetap di sejumlah titik seperti Balai Desa Gondoruso dan rumah warga terdekat.

    “Ada yang mengungsi tadi malam, tapi sekarang sudah kembali. Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada akan banjir susulan”

    Terbaru, BPBD Kabupaten Lumajang akan menetapkan banjir lahar Gunung Semeru saat ini menjadi status Tanggap Darurat Bencana. [aje]

  • Pasca Meluapnya DAS Regoyo, Warga Lumajang Evakuasi Mandiri

    Pasca Meluapnya DAS Regoyo, Warga Lumajang Evakuasi Mandiri

    Jakarta (beritajatim.com) – Sejumlah warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur lakukan evakuasi mandiri ke tempat lebih aman pasca banjir lahar dingin Gunung Semeru. Banjir disebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo hingga merendam permukiman warga pada Kamis (19/4) pukul 19.30 WIB.

    Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, luapan lahar dingin itu terjadi setelah hujan dengan itensitas sedang hingga tinggi melanda wilayah Gunung Semeru sejak sore hari. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang pada pukul 22.50 WIB.

    “Sebanyak 32 Kepala Keluarga (KK) mengungsi ke tempat lebih aman,” ujar Mujari.

    Dia menambahkan, tiga jembatan dilaporkan rusak akibat terjangan lahar dingin ini, yaitu Jembatan penghubung Desa Gondoruso dan Desa Bades di Kecamatan Pasirian dan Jembatan di Dusun Sumberbulus Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo serta Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko. Jalan Nasional Candipuro juga tergenang luapan lahar dingin.

    Dia memastikan, tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan langsung menuju lokasi tersebut guna melakukan assessment dan melakukan percepatan penanganan banjir lahar dingin tersebut. Selain itu pelayanan Kesehatan sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan, BPBD Kabupaten Lumajang menurunkan satu unit perahu guna mempercepat proses evakuasi. Hingga kini tim gabungan masih berada di lokasi untuk melakukan monitoring.

    “Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan langkah-langkah penanganan dengan melihat potensi curah hujan secara berkala dan memberikan informasi secara rutin bagi masyarakat yang berada di sekitar DAS Regoyo agar dapat meminimalisir dampak apabila banjir lahar dingin kembali terjadi,” katanya. [hen/aje]

  • BPBD Lumajang: 32 Kepala Keluarga Mengungsi Dampak Banjir Lahar Dingin Semeru

    BPBD Lumajang: 32 Kepala Keluarga Mengungsi Dampak Banjir Lahar Dingin Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Kamis (19/4) malam. Debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga, menyebabkan warga di beberapa desa melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

    Hujan deras dengan intensitas sedang hingga tinggi melanda wilayah Gunung Semeru sejak sore hari, memicu terjadinya luapan lahar dingin. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, 32 Kepala Keluarga (KK) telah mengungsi hingga pukul 22.50 WIB.

    Banjir lahar dingin ini juga mengakibatkan kerusakan pada beberapa infrastruktur, termasuk tiga jembatan:

    Jembatan penghubung Desa Gondoruso dan Desa Bades di Kecamatan Pasirian
    Jembatan di Dusun Sumberbulus Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo
    Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersuko
    Selain itu, Jalan Nasional Candipuro juga tergenang luapan lahar dingin.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan langsung turun ke lokasi untuk melakukan assessment dan penanganan banjir lahar dingin. Dinas Kesehatan juga telah memberikan pelayanan kesehatan, dan BPBD menurunkan satu unit perahu untuk membantu proses evakuasi. Hingga saat ini, tim gabungan masih berada di lokasi untuk melakukan monitoring.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan langkah-langkah penanganan, seperti:

    Memantau potensi curah hujan secara berkala
    Memberikan informasi rutin kepada masyarakat yang tinggal di sekitar DAS Regoyo
    Menerapkan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalisir dampak jika banjir lahar dingin kembali terjadi
    Upaya ini diharapkan dapat membantu melindungi masyarakat dan meminimalisir kerusakan akibat bencana.

    Menanggapi situasi ini, Penjabat Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Yuyun), segera menetapkan status tanggap darurat bencana lahar dingin Semeru.

    “Besok kami akan menggelar rapat untuk menetapkan status tanggap darurat, dan segera membentuk satuan tugas komando. Saya meminta Pak Sekda untuk menjadi koordinator, melibatkan berbagai instansi seperti BPBD, Dishub, Dinas Sosial, Dinas PUTR, TNI-POLRI, untuk bergerak bersama dalam situasi darurat ini,” ungkap Yuyun setelah meninjau lokasi terdampak pada Kamis malam.(ted)

  • 10 Desa di Lumajang Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

    10 Desa di Lumajang Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 10 desa/keluarahan yang tersebar di lima kecamatan Kabupaten Lumajang terdampak lahar dingin Gunung Semeru, Jumat (19/4/2024). Sedangkan, warga yang mengungsi berdasarkan laporan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lumajang, sebanyak 42 orang.

    Dalam laporannya, BPBD Lumajang menyebut, sebanyak lima kecamatan terdampak banjir lahar dingin. Dari lima kecamatan itu terdapat 10 desa/keluarahan. Masing-masing adalah Kecamatan Pronojiwo, terdapat satu desa yakni Pronojiwo.

    Kemudian Kecamatan Candipuro. Di kecamatan ini desa yang terdampak adalah Jugosari dan Sumberwuluh. Selanjutnya Kecamatan Pasirian yang meliputi Desa Gondoruso dan Pasirian. Serta Kecamatan Lumajang yang terdapat tiga kelurahan terdampak.

    “Yaitu Kelurahan Jogoyudan, Rogotrunan, serta Kelurahan Citrodewangsan. Terakhir adalah Kecamatan Sukodono. Di kecamatan ini desa yang terdampak adalah Sukodono dan Kutorenon,” tulis laporan BPBD Lumajang yang ditujukan untuk BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).

    Laporan tersebut juga mencatat bahwa banjir lahar dingin dipicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Gunung Semeru. Nah, hal tersebut mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin dan membuat DAS (daerah alirah sungai) Regoyo meluap pada Kamis, 18 April 2024, sekitar pukul 19:00 WIB.

    Peristiwa tersebut menyebabkan satu warga meninggal akibat tertimbung longsor. Korban meninggalbernama Mira (47) warga Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Korban tertimbun longsor saat hujan deras berlangsung sekitar pukul 22.53 WIB di kediamannya Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo.

    Bagaimana dengan warga lainnya? Dalam laporannya, BPBD Lumajang menulis sebanyaj 42 KK mengungsi. Rinciannya, sekitar 32 KK (kepala keluarga) mengungsi di Masjid Jami Al Mutadin Jarit, kemudian 10 KK mengungsi di rumah Sulikah di Bondeli Selatan.

    Sejumlah upaya juga dilakukan oleh BPBD Lumajang. Di antaranya, berkoordinasi dengan pihak PVMBG terkait status aktivitas Gunung Semeru, kemudian bersama jajaran TNI/POLRI, perangkat Kecamatan/Desa dan unsur relawan melakukan evakuasi, pendataan dan penanganan.

    Serta, memberikan himbauan kepada warga sekitar DAS Regoyo sektor Gondoruso untuk tidak mendekati area DAS dan memutus sementara jaringan listrik demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. [suf]

  • Banjir Lahar Dingin Semeru Terjang Lumajang, Pj Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

    Banjir Lahar Dingin Semeru Terjang Lumajang, Pj Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

    Lumajang (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Lumajang sejak siang hingga malam hari pada Kamis (18/4/2024) memicu banjir lahar dingin di sejumlah wilayah.

    Banjir ini mengakibatkan warga di Kecamatan Candipuro mengungsi ke tempat yang lebih aman dan merusak infrastruktur penting seperti jembatan.

    Menurut informasi dari Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru, amplitudo maksimal (amak) getaran banjir mencapai level “overscale” atau di atas skala.

    Pada pukul 18.30 WIB, amplitudo mencapai 35 mm, kemudian naik menjadi 40 mm dalam waktu dua menit berikutnya, dan terus tinggi di level 40 mm.

    Menanggapi situasi ini, Penjabat Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Yuyun), segera menetapkan status tanggap darurat bencana lahar dingin Semeru.

    “Besok kami akan menggelar rapat untuk menetapkan status tanggap darurat, dan segera membentuk satuan tugas komando. Saya meminta Pak Sekda untuk menjadi koordinator, melibatkan berbagai instansi seperti BPBD, Dishub, Dinas Sosial, Dinas PUTR, TNI-POLRI, untuk bergerak bersama dalam situasi darurat ini,” ungkap Yuyun setelah meninjau lokasi terdampak pada Kamis malam.(ted)

  • Penerbangan Lion Group Surabaya-Manado PP Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Ruang

    Penerbangan Lion Group Surabaya-Manado PP Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Ruang

    Manado (beritajatim.com) – Lion Group mengumumkan pembatalan sementara penerbangan dari dan ke Manado menyusul penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi akibat erupsi Gunung Ruang. Penutupan bandara dijadwalkan hingga pukul 24.00 WITA hari ini.

    Penutupan ini dilakukan sebagai langkah utamakan keselamatan dan keamanan penerbangan. Rute yang terdampak meliputi:

    Jakarta
    Surabaya
    Balikpapan
    Makassar
    Sorong
    Gorontalo
    Kao
    Labuha
    Luwuk
    Melonguane
    Palu
    Tahuna
    Ternate

    Lion Group telah menginformasikan kepada seluruh penumpang yang terdampak dan menawarkan beberapa pilihan, seperti:

    Perubahan jadwal penerbangan: Lion Group akan mengakomodasi permintaan perubahan jadwal sesuai ketentuan yang berlaku.

    Pengembalian dana: Penumpang dapat mengajukan pengembalian dana tiket pesawat.

    “Lion Group menegaskan bahwa pembatalan ini disebabkan oleh keadaan force majeure, yaitu erupsi Gunung Ruang yang merupakan peristiwa di luar kendali perusahaan,” kata  Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis kepada beritajatim.com, Kamis (18/4/2024).

    Penerbangan Lion Group dari dan ke Manado akan kembali beroperasi normal setelah Bandara Sam Ratulangi dinyatakan aman untuk penerbangan oleh otoritas terkait.

    Lion Group terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk memantau situasi dan memberikan informasi terbaru kepada para penumpang.

    Mengapa Abu Vulkanik Berbahaya Bagi Penerbangan?

    Abu vulkanik dapat membahayakan penerbangan karena beberapa alasan:

    Abrasi: Partikel abu yang keras dan tajam dapat mengikis permukaan pesawat, termasuk kaca depan kokpit dan sayap.

    Gangguan Visibilitas: Abu vulkanik di atmosfer dapat secara signifikan mengurangi visibilitas, yang membahayakan keselamatan saat lepas landas dan mendarat.

    Gangguan Aerodinamika: Abu vulkanik dapat mengganggu aliran udara di sekitar pesawat, yang dapat memengaruhi kinerja aerodinamika.

    Kerusakan Mesin: Abu vulkanik yang terhisap ke dalam mesin dapat meleleh dan mengeras, mengganggu aliran udara dan efisiensi mesin. Dalam kondisi ekstrim, hal ini dapat menyebabkan mesin mati.

    Gangguan Sistem Elektronik: Partikel abu bersifat konduktif dan abrasif, yang dapat merusak sistem elektronik dan instrumen pesawat.

    Gangguan Infrastruktur Bandara: Akumulasi abu vulkanik di landasan pacu dapat meningkatkan risiko kecelakaan saat lepas landas dan mendarat. Selain itu, abu juga dapat menyumbat dan merusak sistem serta instrumen bandara.

    Lion Group berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan para penumpang dan kru. Penumpang yang memiliki pertanyaan atau membutuhkan bantuan lebih lanjut dapat menghubungi Call Center Lion Group di 0804-1700017 atau mengunjungi website resmi Lion Air di http://www.lionair.co.id/. (ted)

  • Pemkot Surabaya Usulkan SERR Gantikan Tol Tengah Kota

    Pemkot Surabaya Usulkan SERR Gantikan Tol Tengah Kota

    Surabaya (beritajatim.com)  – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengusulkan proyek Surabaya East Ring Road (SERR) sebagai alternatif pengganti Jalan Tol Tengah Kota (JLLT) kepada pemerintah pusat.

    “Kami mengusulkan SERR ke pemerintah pusat sebagai alternatif pengganti Tol Tengah Kota,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, Kamis (18/4/2024).

    Menurutnya, SERR memiliki beberapa keunggulan dibandingkan JLLT. Pertama, trase SERR berada lebih luar dan melintasi kawasan konservasi mangrove dengan konsep elevated atau jalan layang.

    “Jadi itu memang harus elevated, berada di atas. Karena memang di bawahnya tetap kawasan hijau,” beber Irvan.

    Kedua, pembangunan SERR diprediksi meminimalisir biaya pembebasan lahan karena banyak melewati aset milik Pemkot Surabaya. Ketiga, SERR diharapkan dapat meminimalisir dampak kemacetan lalu lintas dibandingkan JLLT.

    “Tol Tengah banyak melintasi kawasan padat. Dari faktor Amdal Lalin sesuai kajian kita, itu akan membebani, di gate-gate tolnya itu akan menimbulkan dampak lalu lintas,” bebernya.

    Oleh karena itu, Irvan berharap SERR dapat dimasukkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya. “Jadi harapan yang kita usulkan ke pemerintah pusat dalam RTRW itu (Tol Tengah) tidak dimasukkan, tapi diganti SERR,” ujar Irvan.

    Lebih lanjut, Irvan menjelaskan, proyek SERR ini akan menghubungkan Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak. Trase proyek tersebut akan membentang mulai kawasan Kedung Cowek hingga Gunung Anyar.

    “Itu akan menghubungkan Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak,” kata Irvan.

    Pihaknya berharap, keberadaan SERR akan semakin meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus lalu lintas kendaraan di Kota Surabaya. Rencananya, proyek SERR ini akan melibatkan banyak pihak, mulai dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) hingga Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR). [asg/beq]