kab/kota: Gunung

  • Pj Gubernur Jatim Kunjungi Lokasi Terdampak Banjir Lahar di Lumajang

    Pj Gubernur Jatim Kunjungi Lokasi Terdampak Banjir Lahar di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Pj Gubernur Provinsi Jatim Adhy Karyono kunjungi rumah korban terdampak banjir lahar Gunung Semeru di Lumajang, Minggu (21/4/2024) sekitar pukul 12.15 WIB

    Beserta jajaran Forkopimda Jatim dan PJ Bupati Lumajang Indah Wahyuni tampak melayat ke rumah Bambang (50) dan Ngatini (47) yang menjadi korban jiwa banjir lahar Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro, Lumajang sembari memberikan santunan kematian sebagai bentuk belasungkawa yang mendalam.

    Setelah itu, PJ Gubernur Jatim meninjau lokasi terdampak yaitu Jembatan Kali Mujur Desa Kloposawit yang rusak parah akibat diterjang banjir lahar, Kamis (18/4/2024) lalu. Tampak di lokasi, 3 alat berat dikerahkan untuk membersihkan material banjir berupa bebatuan berukuran besar.

    “Kami turut prihatin dengan apa yang menimpa warga setempat. Sebenarnya jembatan sudah diperbaiki sebelumnya. Namun, ini di luar dugaan meskipun bangunan jembatan sudah dibangun dan diresmikan, ternyata kena lagi” terang Adhy Karyono PJ Gubernur Jatim, Minggu (21/4/2024) di Jembatan Kali Mujur Desa Kloposawit.

    Pihaknya akan kembali mengevaluasi rencana perbaikan jembatan bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim dalan waktu dekat. Selain itu, sejak masa Tanggap Darurat Bencana diberlakukan, pihaknya menekankan kepada semua dinas terkait untuk terjun langsung ke lokasi terdampak serta sejumlah alat berat yang digunakan tanpa harus menunggu keputusan kepala pemerintahan.

    “Kepala dinas harus turun, alat-alat berat harus turun, tanpa menunggu lagi adanya keputusan sambil berjalan, karena ini masa darurat” lanjutnya

    Lebih lanjut, PJ Gubernur Jatim menambahkan, akan merekapitulasi beberapa pertimbangan dan mengambil keputusan bersama pihak BNPB jatim terkait usulan dan anggaran untuk perbaikan infrastruktur, bukan hanya di Desa Kloposawit saja.

    “Kita akan recovery semua secepatnya, untuk saat ini masih belum kami rapatkan dengan BNPB dan usulan-usulan terkain anggaran yang dibutuhkan pada saat perbaikan infrastruktur” pungkasnya.

  • Sejumlah Tiang Listrik di Lumajang Roboh Diterjang Banjir Lahar Semeru

    Sejumlah Tiang Listrik di Lumajang Roboh Diterjang Banjir Lahar Semeru

    Lumajang (beritajatim.comn) – Sejumlah tiang listrik roboh akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Oleh sebab itu, petugas PLN melakukan perbaikan jaringan listrik itu.

    Perbaikan dilakukan di sejumlah titik yang terdampak banjir di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Salah satunya di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari. Petugas yang turun ke lokasi adalah tim ULP PLN Tempeh dan Lumajang dibantu tim PLN UP3 Jember.

    Seperti diketahui, banjir lahar dingin Gunung Semeru yang terjadi pada Kamis 18 April 2024 menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum. Selain jembatan dan jalan, banjir juga merobohkan empat tiang listrik.

    Hal tersebut mengakibatkan putusnya arus listrik di Dusun Sumberlangsep Dusun Jugosari selama beberapa hari terakhir.

    Buyung Marthinus, Team Leader Pemeliharaan PLN UP3 Jembe menjelaskan, ada empat tiang listrik yang roboh akibat diterjang banjir dan longsor. Pihaknya telah melakukan proses perbaikan dengan menambah jumlah tiang listrik.

    “Yang roboh 4 tiang, terus dipasang dengan merubah konstruksi agak lebih handal, dipasang di atas tebing total 8 tiang, panjang 13 meter sebanyak 2 buah dan panjang 9 meter sebanyak 6 buah,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemkab Lumajang, Minggu (21/4/2024).

    Kurang lebih ada 107 pelanggan PLN di Dusun Jugosari. Buyung menargetkan, perbaikan tersebut akan diselesaikan pada hari ini. Sementara untuk memenuhi kebutuhan listrik warga selama masa perbaikan, PLN memberikan bantuan genset sebanyak 2 buah, dengan kapasitas 10.000 watt dan 5.500 watt.

    “Kami berharap dengan kerjasama Tim UP3 Jember, PLN ULP Tempeh, ULP Lumajang dan Tim vendor penanganan kelistrikan pasca-bencana bisa tertangani dengan cepat,” pungkasnya. [suf]

  • Kronologi Meninggalnya Wisatawan China di Kawah Ijen Banyuwangi

    Kronologi Meninggalnya Wisatawan China di Kawah Ijen Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kronologi jatuhnya wisatawan China di Kawah Ijen Banyuwangi, HL (31), diungkap oleh Kapolsek Licin, AKP Junaedi.

    Jenazah warga negara China berhasil dievakuasi usai terjatuh di Kawah Ijen Banyuwangi. Petugas dan warga membawa jenazah korban ke RSUD Blambangan untuk dilakukan pemeriksaan.

    Menurut Kapolsek Licin AKP Junaedi, korban terjatuh saat berada di puncak Kawah Ijen Banyuwangi. Korban bersama suaminya yang juga wisatawan asal China saat itu tengah berswafoto mengambil latar pemandangan di puncak.

    Namun naas, korban yang tidak lain adalah istrinya terpeleset dan terjatuh ke bibir Kawah Ijen Banyuwangi. Akibatnya, korban saat dievakuasi mengalami sejumlah luka.

    Kuat dugaan, korban mengalami benturan hebat saat terjatuh. Bahkan, ada beberapa bagian tubuh yang mengalami patah tulang. “Korban dalam kondisi meninggal dunia,” terang AKP Junaedi.

    Sementara berdasarkan keterangan lain, sejumlah luka tampak pada korban. Termasuk, bagian kaki mengalami patah tulang. “Mengalami luka bekas benturan, dan tulang kakinya patah,” ungkapnya lagi.

    Usai mendapatkan pemeriksaan di RSUD Blambangan, rencananya jenazah korban akan dibawa pulang ke negaranya China. Petugas pengelola kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen mengimbau agar seluruh wisatawan yang mendaki Gunung Ijen Banyuwangi untuk berhati-hati.

    “Peristiwa ini murni terjadi akibat kecelakaan, ini sudah kesekian kalinya, padahal kami sudah mengingatkan kepada seluruh wisatawan agar selalu berhati-hati,” jelas Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, Dwi Putro Sugiarto. [rin/suf]

  • Wisatawan China Tewas Usai Jatuh di Kawah Ijen Banyuwangi

    Wisatawan China Tewas Usai Jatuh di Kawah Ijen Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Seorang wisatawan asal China dikabarkan meninggal saat berwisata di Gunung Ijen, Banyuwangi, Sabtu (20/4/2024). Korban merupakan seorang wanita berinisial (HL) berusia 31 tahun.

    Berdasarkan keterangan, korban saat di Gunung Ijen, Banyuwangi bersama suaminya. Saat itu, mereka sempat summit dan melihat langsung ke lokasi blue fire.

    Usai itu, korban bersama suaminya kembali ke atas puncak untuk mengabadikan momen. Namun, sayang saat itu terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban terjatuh.

    “Mereka sempat turun pendakian setelah menyaksikan blue fire, kemudian naik kembali ke Gunung Ijen untuk menyaksikan matahari terbenam,” ungkap Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, Dwi Putro Sugiarto.

    Peristiwa itu, kata Dwi, merupakan murni kecelakaan. Selain itu, pihaknya mengimbau dan mengingatkan kepada semua wisatawan untuk berhati-hati saat melakukan pendakian ke Gunung Ijen.

    “Peristiwa ini murni terjadi akibat kecelakaan, ini sudah kesekian kalinya, padahal kami sudah mengingatkan kepada seluruh wisatawan agar selalu berhati-hati,” pungkasnya.

    Usai kejadian, pihak pemandu dan beberapa warga membawa jenazah ke RSUD Blambangan. Korban meninggal dalam kondisi penuh luka dan kaki mengalami patah. Rencananya, jenazah korban akan dibawa ke negaranya untuk disemayamkan. [rin/suf]

  • Jembatan Rusak Akibat Banjir Lahar di Lumajang Jadi 17 Bangunan

    Jembatan Rusak Akibat Banjir Lahar di Lumajang Jadi 17 Bangunan

    Lumajang (beritajatim.com) – Jumlah jembatan rusak akibat banjir lahar Gunung Semeru di Lumajang menjadi 17 bangunan. Tingginya curah hujan menjadi pemicunya.

    Hujan deras yang terjadi sebelumnya pada Kamis (18/4/2024), juga telah menelan sedikitnya 3 korban jiwa. Seperti yang dialami oleh Bambang (50) dan istrinya Ngatini (47) meninggal dunia setelah melintasi Jembatan Kali Mujur Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro dan terjatuh hingga terseret arus banjir lahar.

    Sementara, korban lainnya Mira (47) meninggal dunia setelah tertimpa material dan bangunan rumahnya yang longsor di Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo.

    Terbaru, sebanyak 9 kecamatan di Lumajang terdampak banjir lahar Gunung Semeru di antaranya Kecamatan Paasrujambe, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Tempeh, dan Kecamatan Pasirian. Ini berdasarkan laporan dari pihak BPBD Kabupaten Lumajang yang merilis informasi terbaru dampak bencana alam banjir dan tanah longsor.

    Selain itu, 4 kecamatan lainnya yang terdampak banjir akibat naiknya debit aliran sungai seperti Kecamatan Senduro, Kecamatan Lumajang, Kecamatan Sumbersuko, dan Kecamatan Sukodono. Terakhir, sebagian wilayah di Kecamatan Pronojiwo juga terdampak tanah longsor, terutama jalur Piket Nol.

    “Sembilan kecamatan di Lumajang terdampak banjir dan tanah longsor. Sejauh ini bencana alam juga memakan 3 korban jiwa,” ungkap Patria Dwi Hastiadi, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Sabtu (20/4/2024)

    Patria menambahkan, sebanyak 4 rumah warga yang berada di sekitar aliran sungai mengalami kerusakan. Tidak hanya itu, sedikitnya 17 jembatan juga rusak akibat diterjang banjir lahar dan banjir luapan sungai.

    “Ada 17 jembatan yang mengalami kerusakan, kemudian ada 4 rumah warga yang juga terdampak. Assesment masih kami lakukan terkait dampak bencana alam. Kami juga memberikan bantuan darurat kepada warga terdampak,” pungkasnya. [vid/suf]

  • Gunung Semeru Erupsi Setinggi 1500 Meter, PPGA: Waspada

    Gunung Semeru Erupsi Setinggi 1500 Meter, PPGA: Waspada

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru (Jatim) terpantau keluarkan letusan erupsi setinggi 1500 meter pada Sabtu (20/4/2024) pukul 17.41 WIB. Petugas pengamatan Gunung Api mengimbau masyarakat Lumajang untuk waspada.

    Tampak visual Gunung Semeru mengeluarkan letusan erupsi berwarna putih kelabu berintesitas sangat tebal. Asap membumbung tinggi tersebut bertiup ke arah barat daya di atas puncak kawah dengan sebutan Jonggring Saloko tersebut

    Tidak hanya itu, letusan erupsi juga terekam seismograf sebesar 22 milimeter dengan durasi 110 detik. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Sigid Rian Alfian mengatakan, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas langsung di sepanjang sempadan sungai Besuk Kobokan dan sungai lainnya sejauh 13 kilometer.

    “Tidak beraktivitas langsung di area Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dan berlaku untuk area sungai yang lain” terang Sigid.

    Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai jarak 500 meter dari area sungai Besuk Sat, Besuk Bang dan Besuk Kembar serta sungai kecil lainnya yang berpotensi terkena imbas perluasan awan panas guguran, guguran lava, dan lahar langsung dari hulu di Puncak Gunung Semeru.

    “Waspada terhadap potensi perluasan awan panas guguran, guguran lava, dan lahar yang mengalir langsung di area Besuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk Sat serta sungai-sungai kecil lainnya” pungkasnya. [vid/suf]

  • Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, 3 Meninggal Dunia

    Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, 3 Meninggal Dunia

    Jakarta (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat tiga warga meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dipicu intensitas hujan tinggi di Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berdasarkan laporan dari BPBD Lumajang, Jumat (19/4/2024). Hujan juga menyebabkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik.

    “Satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.

    Dia menjelaskan, banjir lahar dingin ini menyebabkan sembilan kecamatan terdampak. Sembilan kecamatan tersebut yaitu Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh.

    Tercatat empat rumah warga, satu unit sepeda motor, 24 unit DAM irigasi, dan 17 jembatan rusak berat. Bahkan delapan jembatan di antaranya putus total akibat luapan lahar dingin dari Daerah Aliran Sungai Regoyo, DAS Mujur, dan DAS Glidik.

    “Peristiwa ini mengakibatkan putusnya akses jalan Nasional Lumajang – Malang via Piket Nol Pronojiwo yang hingga saat ini masih ditutup dan dalam penanganan PT. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa -Bali,” kata Muhari.

    Sementara itu, lanjut Muhari, Pos Pantau Gunung Api Semeru pada pukul 18.30 WIB mencapai amak 40mm overscale. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau untuk seluruhnya yang berada di sekitaran Daerah Aliran Sungai agar berhati hati dan siaga serta meningkatkan kewaspadaannya dikarenakan visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak serta potensi Awan Panas yang sewaktu waktu bisa terjadi.

    Dia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih melakukan asesmen dan melakukan pembersihan material lahar dingin serta terus memonitoring dampak lahar dingin ini ke aparat Kecamatan, aparat Kelurahan serta aparat Desa setempat guna melihat dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi, dikarenakan hujan lebat masih akan terjadi di wilayah Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. [hen/beq]

  • Tinjau Banjir Lahar Dingin Semeru Lumajang, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Logistik

    Tinjau Banjir Lahar Dingin Semeru Lumajang, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Logistik

    Surabaya (beritajatim.com) – Banjir lahar dingin Semeru yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang, Kamis (18/4/2024) malam, langsung direspons cepat BPBD Jatim.

    Beberapa saat setelah kejadian, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) ke Kabupaten Lumajang untuk membantu percepatan penanganan banjir dan assessment kejadian di sejumlah lokasi terdampak.

    Pada Jumat (19/4/2024), Gatot juga langsung meninjau beberapa lokasi terdampak dan menyerahkan bantuan logistik, baik untuk warga terdampak maupun untuk kebutuhan dapur umum Tagana yang berlokasi di Kantor Dinas Sosial setempat.

    Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan kepada Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni di area Dapur Umum Tagana dan Kalaksa BPBD setempat, Patria Dwi Hastiadi.

    Adapun bantuan yang diserahkan di antaranya, lauk pauk (rendang ayam) 50 dus, lauk pauk (ikan saus cabe) 70 dus, siap saji 50 dus , air mineral 100 dus, glangsing 1000 pcs, selimut 5 koli, pacul 100 pcs, sekop 100 pcs, matras 100 lbr, Family kid 50 paket, paket kebersihan 50 dus, beras 500 kg, mie instan 20 dus dan minyak goreng @2 ltr 60 Pcs.

    Dalam peninjauan lokasi terdampak di Dusun Krajan, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono bersama Pj Bupati Lumajang, hadir juga Kadinsos Jatim, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, perwakilan Dinas PU SDA Jatim, Sekda kabupaten Lumajang dan sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Lumajang, termasuk Kades setempat, Faisal.

    Berdasarkan data BPBD Jatim, banjir lahar dingin Gunung Semeru kali ini telah membuat sejumlah fasilitas umum di sejumlah wilayah mengalami kerusakan.

    Di antaranya, Jembatan Mujur II (Desa Klopo Sawit, Kecamatan Candipuro), Jembatan Sumbersuko, Jembatan Gondoruso, Hembatan Joho dan beberapa fasilitas umum lainnya.

    “Kejadian ini juga mengakibatkan 495 KK terdampak dan dua orang meninggal dunia. Yakni, warga Desa Klopo Sawit yang hanyut saat melintasi jembatan yang tiba-tiba terputus akibat terseret air,” pungkas Gatot. (tok/ted)

  • PJ Bupati Lumajang Kunjungi Rumah Korban Banjir Lahar Semeru

    PJ Bupati Lumajang Kunjungi Rumah Korban Banjir Lahar Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar menjadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten Lumajang karena memakan korban jiwa 3 orang.

    Berdasarkan pengamatan BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi dan cuaca ekstrem masih akan terus mengguyur Kabupaten Lumajang sehingga saat ini statusnya menjadi Tanggap Darurat Bencana.

    Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni menghimbau kepada warga yang tinggal di sekitar bantaran aliran sungai yang berpotensi banjir lahar Gunung Semeru agar selalu waspada. Selain itu, status Tanggap Darurat Bencana akan berlaku sampa 21 April mendatang.

    Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni yang mengunjungi kediaman dan menemui keluarga korban dalam rangka belasungkawa yang mendalam sembari memberikan santunan.

    “Kami mengucapkan turut berduka cita apa yang dialami korban. Ini menjadi perhatian khusus kami pemerintah kabupaten Lumajang” ungkapnya saat mengunjungi kediaman pasutri terjatuh dari Jembatan Kali Mujur yang terputus Jumat siang.

    Selain itu, pemerintah juga akan membuat Dapur Umum untuk bantuan logistik yang nantinya akan diberikan kepada korban terdampak banjir lahar Gunung Semeru selama status Tanggap Darurat diberlakukan.

    “Bagi warga yang tinggal di sekitar maupun bibir aliran sungai mohon untuk waspada. Pemkab Lumajang juga menetapkan kondisi saat ini menjadi status Tanggap Darurat Bencana sampai di atas 21 April nanti. Teruntuk korban, semoga amalnya diterima di sisi Allah SWT” pungkasnya. (vid/ted)

  • Bukan Harimau Jawa, Hewan Buas Ini Penunggu JLS Blitar

    Bukan Harimau Jawa, Hewan Buas Ini Penunggu JLS Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Belakang ini masyarakat Blitar dihebohkan dengan kabar bohong soal kemunculan Harimau Jawa di Jalur Lintas Selatan (JLS). Meski itu kabar bohong, namun sebagian besar masyarakat masih bertanya-tanya benarkah masih ada harimau jawa di JLS Blitar.

    Mendengar kehebohan kabar tersebut BKSDA Kediri angkat bicara. Kepala seksi konservasi Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam, Andik Sumarsono, mengatakan jika hal tersebut adalah hoaks dan tidak benar.

    Ditegaskan Andik jika hewan endemik di Pulau Jawa tersebut sudah sulit untuk ditemukan. Bahkan bisa disebut jika keberadaannya sudah punah.

    “Berdasarkan referensi dan fakta-fakta di lapangan sampai saat ini belum pernah dijumpai Harimau Jawa,” kata Andik, Jumat (19/4/2024).

    Andik menjelaskan bahwa keberadaan harimau jawa di hutan selatan Kabupaten Blitar diperkirakan sudah punah. Namun ada hewan buas lain yang menghuni hutan di sekitar JLS Blitar.

    Hewan itu adalah macan dahan. Hewan buas ini memang memiliki perawakan seperti harimau.

    Macan dahan benua memiliki nama ilmiah yakni Neofelis nebulosa. Hewan ini merupakan sejenis kucing berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95 cm.

    Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil dan terdapat totol putih di belakang telinga.

    Macan dahan mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang dengan garis dan bintik hitam. Macan dahan betina serupa.

    “Bisa saja itu merupakan macan dahan yang saat ini masih bisa ditemui,” tegasnya lagi.

    Untuk diketahui, jika Harimau Jawa atau nama latinnya Panthera tigris sondaica merupakan subspesies harimau yang hidup terbatas (endemik) di Pulau Jawa.

    Mengutip wikipedia, hewan ini telah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis.

    Sebelumnya, di tahun 2020 lalu, sejumlah warga di Tulungagung juga mengaku melihat hewan tersebut.

    Bahkan konon ada dua ekor yang terlihat di lereng Gunung Wilis Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung.

    Setelah dilakukan penelusuran hal tersebut juga dipastikan jika hoaks dan tidak benar. [owi/beq]