kab/kota: Gunung

  • Banjir Lahar Susulan Gunung Semeru Rusak 7 Rumah Warga di Lumajang

    Banjir Lahar Susulan Gunung Semeru Rusak 7 Rumah Warga di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Ada sedikitnya 7 rumah warga di Dusun Rojobalen, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Lumajang rusak diterjang banjir lahar susulan Gunung Semeru akibat hujan deras yang mengguyur selama Selasa (22/4/2024) semalam.

    Astro (57) mengatakan, pada Kamis (18/4/2024) sebelumnya terjadi banjir lahar pertama yang menggerus sebagian tanggul, namun derasnya aliran DAS Kali Mujur membuat hanya sebagian rumah terdampak.

    “Sebelumnya banjir hari Kamis sebelumnya merusak di sebelah sini. Kerusakan tidak begitu parah, karena masih ada tanggul” ungkap Astro, Kamis (25/4/2024) siang.

    Sejumlah rumah warga terdampak dengan kerusakan sedang hingga parah akibat banjir lahar susulan pada Selasa (23/4/2024) kemarin sekitar pukul 19.00 WIB. Rumah warga terdampak setelah tanggul sepanjang 50 meter yang meminimalisir arus deras DAS Kali Mujur jebol.

    “Kemarin malam itu lebih parah. Ada 7 rumah yang terdampak” lanjutnya.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun beberapa hewan ternak milik warga ikut terseret arus banjir lahar karena tidak sempat diselamatkan warga. Sumarno mengatakan, ia beruntung karena masih sempat mengungsi sebelumnya.

    Bahkan, saat banjir lahar datang ia bersama rekan-rekannya menyelamatkan ternak milik warga. Ada sedikitnya 11 hewan kambing yang selamat, 2 di antaranya terseret banjir lahar susulan.

    “Banjir lahar menyeret kambing milik warga. 11 ekor berhasil ditolong, 2 ekor hilang” ungkap Sumarno.

    Tampak di lokasi, 2 alat berat dikerahkan untuk menormalisasi dampak banjir lahar seperti bebatuan besar dan pasir yang menutupi jalan yang menghubungkan Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pasirian.

    Selain itu, aliran banjir lahar DAS Kali Mujur saat ini berkurang, karena arus dipindah ke sisi selatan, menjauh dari area pemukiman. Selain itu, pemkab Lumajang masih menetapkan kondisi saat ini sebagai Status Tanggap Darurat Bencana sejak Jumat (19/4/2024) lalu sampai 2 Mei 2024 nanti. [ian]

  • Gunung Semeru Erupsi Lagi, Letusan Setinggi 1 Kilometer

    Gunung Semeru Erupsi Lagi, Letusan Setinggi 1 Kilometer

    Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru (Jatim) terpantau keluarkan letusan erupsi setinggi 1 kilometer pada Kamis (25/4/2024) pukul 08.34 WIB.

    Letusan erupsi tersebut teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang membumbung tinggi 1 kilometer yang beritup ke arah selatan di atas puncak kawah. Selain itu, saat laporan ini ditulis letusan masih terus berlangsung.

    Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Liswanto mengatakan, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas langsung di sepanjang sempadan sungai Besuk Kobokan dan sungai lainnya sejauh 13 kilometer.

    “Tidak beraktivitas langsung di area Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dan berlaku untuk area sungai yang lain” terang Liswanto

    Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai jarak 500 meter dari area sungai Besuk Sat, Besuk Bang dan Besuk Kembar serta sungai kecil lainnya yang berpotensi terkena imbas perluasan awan panas guguran, guguran lava, dan lahar langsung dari hulu di Puncak Gunung Semeru.

    “Waspada terhadap potensi perluasan awan panas guguran, guguran lava, dan lahar yang mengalir langsung di area Besuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk Sat serta sungai-sungai kecil lainnya” pungkasnya. (ian)

  • Warga Tawarkan Jasa Panggul Motor Seberangi Aliran Banjir Lahar Tarif Seikhlasnya

    Warga Tawarkan Jasa Panggul Motor Seberangi Aliran Banjir Lahar Tarif Seikhlasnya

    Lumajang (beritajatim.com) – Jembatan Limpas Gondoruso terputus akibat diterjang banjir lahar Gunung Semeru. Muncul sejumlah relawan yang menawarkan jasa panggul motor bagi warga yang hendak melintas dengan tarif seikhlasnya.

    4 orang menggunakan tampar untuk mengikat motor ke 2 buah kayu, kemudian motor milik warga diangkut di atas pundak mereka. Menerjang deras arus banjir lahar Gunung Semeru bukan hal yang sulit bagi mereka.

    Meskipun, tampak beberapa kali tergelincir, relawan mampu menyebrangkan hingga puluhan baik motor setiap hari dari Kecamatan Tempursari menuju Kecamatan Pasirian maupun sebaliknya, selama banjir lahar masih berlangsung.

    Mengingat sebelumnya, jembatan limpas Gondoruso yang menjadi satu-satunya akses terdekat masyarakat setempat bekerja atau membeli kebutuhan sehari-hari, putus diterjang banjir lahar Gunung Semeru, Kamis (18/4/2024) lalu.

    “Memang ini jalan satu-satunya. Di sana terputus, di sana gunung. Tadi 4 orang membopong motor warga biar bisa lewat. Sehari bisa puluhan motor dari Dampar, Tlepuk, bahkan Kecamatan Termpursari. Bisa bayar seikhlasnya” ungkap Ponari, setelah menyebrangi sungai Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 08.00 WIB

    Jalur alternatif yang bisa dilalui warga saat jembatan limpas Gondoruso terputus adalah dengan memutar sejauh 13 kilometer. Sehingga, banyak warga yang merasa terbantu dengan jasa panggul motor yang ditawarkan sejumlah relawan.

    “Tidak ada akses lain, ini mau ke Pasirian. Harus dibopong biar bisa lewat. Tadi saya beri 10 ribu karena membantu menyebrangkan motor saya” ungkap Alfan

    Sementara itu, Andriyanto, warga yang ingin pergi ke sawahnya di Dusun Glendang Petung, Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Lumajang mengatakan, sebenarnya da akses lain yang bisa dilewati. Namun, demi keselamatan dan keamanan, ia memilih bantuan jasa panggul motor.

    “Ada jalan lain, lewat pesisir pantai Dampar, tapi ya gitu masalah keamanan, terus takut ban bocor. Seikhlasnya kalau ngasih, tapi biasanya 10 sampai 20 ribu” terang Andriyanto. [ian]

  • Pemkot Mojokerto Sinergi Turunkan Stunting di Peringatan Hari Otoda

    Pemkot Mojokerto Sinergi Turunkan Stunting di Peringatan Hari Otoda

    Mojokerto (beritajatim.com) – Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) setiap 25 April dirayakan dengan penuh makna oleh segenap jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Tidak hanya menggelar upacara, Pemkot Mojokerto juga memberikan bantuan bagi balita stunting di Kota Mojokerto.

    Segenap jajaran di lingkungan Pemkot Mojokerto turun langsung menyalurkan bantuan tersebut ke rumah warga penerima. Mulai dari Pejabat (Pj) Wali Kota Moh Ali Kuncoro, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Gaguk Tri Prasetyo, Asisten, Kepala Bagian, Kepala Dinas hingga Camat, turut terlibat.

    Ada 117 balita stunting yang tersebar di 18 wilayah kelurahan se-Kota Mojokerto yang menjadi sasaran penerima bantuan. Masing-masing sasaran menerima paket bantuan berisi telur 2 kg dan susu UHT 125 ml sebanyak 1 karton. Dalam penyalurannya pun dibagi ke masing-masing sasaran.

    Mas Pj Wali (sapaan akrab, red) di Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. Sementara Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyasar dua balita stunting di Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari.

    Dinas Pendikan dan Kebudayaan (P&K) beserta UPT Sekolah menyalurkan ke 10 balita stunting di wilayah Kecamatan Kranggan. Upaya kolaborasi dan sinergi berbagai pihak secara konsisten dilakukan sehingga terbukti pada penurunan angka stunting secara signifikan.

    “Sudah dibagi, dinas apa menyerahkan ke mana, semua ikut turun langsung. Aksi ini sebagai cermin, kalau persoalan stunting itu bukan hanya kerja OPD tertentu. Semua memiliki kewajiban yang sama untuk terlibat,” unglap Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, Kamis (25/4/2024).

    Pengentasan persoalan stunting juga menjadi salah satu upaya mencetak genarasi berkualitas di masa depan. Mengingat, usia balita adalah masa emas dalam tumbuh kembang manusia. Sehingga diharapkan, calon generasi penerus Kota Mojokerto dapat tumbuh sehat, aktif, dan ceria sejak dini.

    “Ini sebagai wujud komitmen Pemkot Mojokerto untuk berperan aktif menurunkan angka stunting,” ungkap orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto yang juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Timur (Jatim) ini.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto, dr Farida Mariana mengungkapkan bahwa, pemberian bantuan berupa protein dipilih karena hal tersebut cukup signifikan dalam upaya penurunan stunting.

    “Ini bagian dari kampanye kita, double protein hewani. Bagimana asupan protein hewani bisa optimal terutama pada anak-anak stunting,” terang dr. Farida yang juga turut mendampingi Mas Pj menyerahkan bantuan di Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari.

    Berdasarkan data dari Dinkes PPKB Kota Mojokerto, pada bulan Maret 2024 prevelensi stunting berada di 1,96 persen. Angka tersebut turun, dibandingkan persentase Desember tahun lalu, yakni 2,04 persen. [tin/but] 

  • Longsor Wonomulyo Magetan, Petani Rugi Puluhan Juta Rupiah

    Longsor Wonomulyo Magetan, Petani Rugi Puluhan Juta Rupiah

    Magetan (beritajatim.com) – Hujan deras yang melanda kawasan Kecamatan Poncol Magetan mengakibatkan lahan ladang warga di Dusun Wonomulyo Desa Genilangit mengalami longsor, Rabu (24/4/2024) pukul 12.00 WIB siang. Akibatnya, empat orang petani pemilik lahan mengalami kerugian total Rp25 juta.

    Data dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Magetan, lahan milik Kasto (40) warga setempat longsor menimpa lahan milik Sudar (50), luasan lahan yang rusak mencapai 700 meter persegi. Kemudian, lahan milik Jono (40) warga setempat longsor menimpa lahan milik Hartono Lanjar (70), luas lahan terdampak yakni 750 meter persegi. Masing-masing mengalami kerugian Rp15 juta dan Rp 10 juta. 

    ‘’Kemudian, talud bahu jalan di desa setempat juga mengalami longsor sepanjang 12 meter,  dengan tinggi lima meter. Perangkat Desa Genilangit melakukan pemasangan tanda bahaya untuk pengguna jalan di lokasi kejadian tanah longsor. Kami bersama perangkat desa melakukan pemasangan terpal dan glangsing / tanggul penahan darurat sebagai upaya mitigasi longsor susulan. Dilakukan pemantauan secara berkala oleh pihak Desa,’’ kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Eka Wahyudi. 

    Tak hanya Wonomulyo, longsor lebih dulu terjadi di Desa Giripurno, Kawedanan, Magetan yang berada di lereng Gunung Bancak. Tebing jalan Dukuh Suci RT 22 RW 07, Desa Giripurno, Kecamatan Kawedanan longsor. Tebing longsor dengan ketinggian 4 meter, panjang 20 meter.  Material longsor berjarak -+4m dari rumah warga dan menutup 75 persen badan jalan desa.

    ‘’Perangkat desa dan masyarakat setempat sudah melakukan kerja bakti menggunakan eskavator milik masyarakat. Kami  memberikan bantuan terpal, glangsing dan sesek bambu sebagai upaya mitigasi longsor susulan,’’ terang Eka. 

     BPBD Kabupaten Magetan menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, berhati-hati dampak cuaca ekstrim peralihan musim penghujan ke musim kemarau apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Kabupaten Magetan.  [fiq/but]

     

  • Pembangunan Jalan Flexible Pavement Kolektor Kedung Baruk-Kali Rungkut Dimulai

    Pembangunan Jalan Flexible Pavement Kolektor Kedung Baruk-Kali Rungkut Dimulai

    Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya memulai pembangunan jalan flexible pavement kolektor ruas Kedung Baruk-Kali Rungkut awal Mei 2024.

    Pembangunan sepanjang 1,5 km ini dibagi menjadi lima segmen. Segmen pertama akan menutup Jalan Raya Kedung Baruk sepenuhnya.

    “Pengerjaan segmen pertama ini akan fokus pada betonisasi sepanjang 50 meter di jalur yang mengarah ke traffic light MERR,” ujar Kepala Bidang Jembatan dan Jalan DSDABM Surabaya, Adi Gunita, Selasa (23/4/2024).

    Selain betonisasi, segmen pertama ini juga akan melakukan peninggian jalan dengan aspal sepanjang 349 meter. “Peninggian ini dilakukan untuk mengikuti elevasi yang sudah tinggi di depan Hotel Novotel Samator,” jelas Adi.

    Penutupan Jalan Raya Kedung Baruk di segmen pertama ini diperkirakan akan berlangsung selama satu setengah hingga dua bulan. Pengguna jalan yang ingin menuju ke arah MERR atau Jalan Gunung Anyar dari Jalan Panjang Jiwo dan Jalan Prapen disarankan untuk memutar melalui Jalan Raya Kali Rungkut ke arah Jalan Rungkut Madya.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami upayakan agar pembangunan ini selesai secepat mungkin,” ujar Adi.

    Setelah segmen pertama selesai, DSDABM Surabaya akan melanjutkan pengerjaan ke segmen kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Seluruh proses pembangunan ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan.

    DSDABM Surabaya juga telah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya dan Polsek Rungkut untuk mengatur arus lalu lintas selama proses pembangunan.

    “Semoga pembangunan jalan ini dapat meningkatkan kualitas infrastruktur di kawasan tersebut dan memperlancar arus lalu lintas,” pungkas dia. [asg/beq]

  • Mengaku Jaksa, Guru Honorer di Pasuruan Tipu Rp28 Juta

    Mengaku Jaksa, Guru Honorer di Pasuruan Tipu Rp28 Juta

    Pasuruan (beritajatim.com) – Dicky Firman Rizard (29), warga Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya ditangkap petugas Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pasuruan. Pria yang berprofesi sebagai guru honorer ini mengaku sebagai seorang jaksa dan melakukan penipuan dengan nilai kerugian mencapai Rp28 juta.

    Dicky ditangkap di sebuah rumah makan di Pandaan pada Rabu (17/4/2024). Penangkapan tersebut melibatkan personel dari Polsek Pandaan.

    Dalam melancarkan aksinya, Dicky mengaku sebagai jaksa yang bisa membantu pengurusan bebas bersyarat serta meloloskan CPNS di Kejaksaan Agung. Selama beraksi, Dicky menginap di salah satu wisma di Prigen.

    Kepada pemilik wisma, Dicky mengaku bisa meloloskan CPNS bahkan menjadikan seseorang sebagai pegawai kejaksaan. Dia juga mengaku sebagai pejabat Kejaksaan Negeri Surabaya agar korbannya semakin yakin.

    Beberapa korban sudah pernah melakukan transaksi dengan Dicky. Sementara, nilai kerugian korban bervariasi, mulai dari Rp2 juta hingga Rp28 juta.

    “Tidak ada perlawanan saat kami lakukan upaya paksa penangkapan terhadap pelaku,” kata Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan, Agung Tri Radityo.

    Terungkap bahwa Dicky sebenarnya bukan jaksa, melainkan seorang guru honorer yang mengajar di salah satu sekolah swasta di Surabaya. Agung menyayangkan masih saja ada orang yang memanfaatkan profesi jaksa untuk aksi tipu-tipu.

    Kejaksaan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap aksi serupa. Terlebih bila mendapati orang tak dikenal yang menawarkan bantuan dengan imbalan uang. Kasus DFR saat ini sudah dilimpahkan ke Polres Pasuruan.

    “Kami sudah melimpahkan kasus ini ke kepolisian karena kewenangan penyidikan ada di sana,” tutupnya. [ada/beq]

  • Sempat Tersesat, Dua Pendaki Gunung Penanggungan Mojokerto Berhasil Dievakuasi

    Sempat Tersesat, Dua Pendaki Gunung Penanggungan Mojokerto Berhasil Dievakuasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua pendaki Gunung Penanggungan Mojokerto berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Senin (22/4/2024).

    Dua pendaki asal Kota Surabaya ini sempat dikabarkan tersesat saat melakukan pendakian dari Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    Dua pendaki tersebit yakni Moh Saiful Nasir (19) warga Jalan Asem 4, Kelurahan Asemrowo, Kecamatan Asemrowo dan Hasbullah (19) warga Jalan Kemayoran Baru No 3a, Pasar Turi, Kota Surabaya. Keduanya melakukan pendakian sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (21/4/2024).

    “Mereka melakukan pendakian, awalnya berniat tidak ngecamp atau tektok setelah sampai puncak langsung turun. Saat hendak turun dari puncak, keduanya terkena kabut tebal akibat guyuran hujan hingga membuat mereka kesasar ke arah timur,” ungkap salah satu relawan Galena Rescue, Fatkur.

    Menurutnya, seharusnya keduanya turun dari jalur awal keduanya melakukan pendakian yakni ke arah utara. Namun karena kabut tebal sehingga keduanya ke arah timur dan tersesat. Keduanya tersesat ke arah timur wilayah Wonosunyo, Kabupaten Pasuruan.

    “Mereka sempat melapor ke 112 untuk meminta pertolongan. Laporan tersebut langsung masuk ke BPBD Pasuruan yang kemudian diteruskan ke kami berada di wilayah terdekat. Sebelum kehabisan baterai, survivor sempat mengirimkan titik koordinat dan kami arahkan menunggu di titik itu,” ucapnya.

    Keduanya menunggu bantuan dari tim SAR di padang sabana di atas ketinggian 1.300 mdpl. Tim SAR gabungan dari Basarnas Surabaya, BPBD Pasuruan, TNI/Polri, SAR Penanggungan, Galena rescue, LPBI NU Mojokerto, FPRB Mojokerto dan warga setempat, langsung menuju titik koordinat survivor berada.

     

    “Tim SAR mulai naik dan mencari survivor sekitar pukul 21.00 WIB dan alhamdulillah sekitar pukul 00.00 WIB survivor berhasil ditemukan selamat dan tidak cedera. Survivor kemudian dievakuasi tim SAR gabungan sampai pos 1 pendakian Gunung Penanggungan via Kunjorowesi,” jelasnya.

    Kedua pendaki saat tiba di Pos Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. [Foto : ist]Namun, lanjut Fatkur, salah satu pendaki yakni Saiful harus digendong saat turun karena kondisinya lemas akibat kelelahan. Lantaran bekal dan air minum kedua pendaki sudah habis. Tim SAR gabungan dan kedua pendaki tiba di Pos Kunjorowesi sekitar pukul 02.30 WIB.

    Sementara itu, Petugas Basarnas Surabaya, Novix Heryadi menambahkan, kedua pendaki tersebut memang baru pertama kali mendaki Gunung Penanggungan lewat jalur Kunjorowesi. “Sudah pernah tapi lewat jalur lain, kalau jalur Kunjorowesi baru pertama kali,” imbuhnya.

    Karena kondisi kesehatan keduanya cukup baik, mereka lantas diserahkan ke keluarga setelah mendapatkan pertolongan pertama. Ini lantaran di Pos Kunjorowesi, keluarga dari kedua pendaki tersebut sudah menunggu sehingga keduanya bisa langsung dibawa pulang.

    “Tidak sampai dibawa ke rumah sakit, karena kondisinya tidak parah dan tidak sampai hipotermia. Di pos juga sudah ditunggu keluarganya, akhirnya kami serahkan kepada keluarganya,” pungkasnya. [tin/ted]

  • Banjir Lahar Dingin Semeru Putuskan Jembatan, Siswa di Lumajang Digendong Orang Tua ke Sekolah

    Banjir Lahar Dingin Semeru Putuskan Jembatan, Siswa di Lumajang Digendong Orang Tua ke Sekolah

    Lumajang (beritajatim.com) – Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang terjadi pasca hujan deras di Lumajang pada Kamis (18/4/2024) mengakibatkan jembatan penghubung Dusun Sumberlangsep dan Dusun Sumber Kajar putus.

    Hal ini membuat puluhan siswa di SDN Jugosari 3 harus digendong orang tua mereka saat berangkat sekolah, Senin (22/4/2024).

    Menurut Harianto, salah satu orang tua siswa, mereka tidak memiliki pilihan lain selain menyeberangi arus deras Sungai DAS Kali Regoyo untuk mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah. “Tidak ada jalan lain. Agak takut juga sih kalo menyebrang. Arusnya juga deras,” ungkapnya.

    Jembatan yang putus akibat material pasir dan batu-batu besar ini membuat akses jalan menjadi terhambat. “Jembatannya tertutup batu-batu besar. Ya harus dilewati kalau mau nyebrang,” lanjut Harianto.

    Sementara itu, pihak sekolah memberikan toleransi bagi siswa yang berasal dari Dusun Sumberlangsep yang terisolir akibat putusnya jembatan. Hal ini dikarenakan lebih dari separuh dari total 84 siswa di SDN Jugosari 3 berasal dari dusun tersebut.

    “Lebih dari separuh siswa tinggal di Sumberlangsep, terisolir akibat jembatan terputus. Saat ini assesment tengah semester. Kalau dibuat daring, tidak memungkinkan juga. Kami mentolerir itu, sampai anaknya yang oenting bisa masuk,” ungkap Erni, salah satu guru di SDN Jugosari 3.

    Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Jugosari 3 sudah dimulai kembali secara efektif hari ini. Kelas 1 sampai 5 melaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS), sedangkan kelas 6 mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

    Pihak sekolah berharap jembatan yang putus tersebut dapat segera diperbaiki agar aktivitas belajar mengajar dapat berjalan normal kembali.

    Dampak Banjir Lahar Semeru
    Banjir lahar dingin Gunung Semeru tidak hanya berdampak pada putusnya jembatan dan terisolirnya warga Dusun Sumberlangsep, tetapi juga menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah warga dan lahan pertanian. Petani di wilayah tersebut mengalami gagal panen akibat terendam lumpur lahar.

    Pemerintah Kabupaten Lumajang telah mengambil langkah-langkah untuk membantu warga yang terdampak banjir lahar, seperti menyediakan tempat pengungsian dan bantuan logistik.

    Upaya Penanganan
    Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya banjir lahar Gunung Semeru, terutama saat musim hujan. Selain itu, penting untuk mengikuti instruksi dari pihak berwenang terkait dengan evakuasi atau relokasi jika diperlukan.

    Dukungan untuk Warga Terdampak
    Masyarakat luas dapat memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir lahar Semeru melalui berbagai lembaga kemanusiaan yang terpercaya. Bantuan berupa sembako, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya sangat dibutuhkan oleh para korban. (ted)

  • Gerak Cepat Pj Gubernur Jatim Adhy Tangani Banjir Lahar Dingin Lumajang

    Gerak Cepat Pj Gubernur Jatim Adhy Tangani Banjir Lahar Dingin Lumajang

    Surabaya (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono meninjau wilayah terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Lumajang, Minggu (21/4/2024). Dalam tinjauannya, ia memastikan semuanya telah tertangani.

    Adhy mengatakan, gerak cepat telah dilakukan Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial dan BPBD dengan memberikan bantuan logistik, menerjunkan alat berat, dan mendirikan dapur umum.

    “Begitu mendapat laporan terjadinya banjir lahar dingin, saya langsung perintahkan kepala perangkat daerah terkait untuk turun ke lapangan, alat berat turun, dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi,” ujarnya.

    Diketahui, intensitas hujan yang lebat di Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin dan membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap pada Kamis (18/4/2024) malam. Luapan DAS Regoyo ini menyebabkan 7 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, Pasirian, Lumajang, dan Sukodono terdampak banjir dengan ketinggian air 15-20 cm.

    Total terdapat 495 KK terdampak. 42 KK diantaranya sempat mengungsi di 2 titik pengungsian. BPBD juga mencatat terdapat 3 korban meninggal dunia. Dua diantaranya merupakan pasangan suami istri warga Dusun Jurang Geger, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. Saat ini, genangan air telah surut dan para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.

    Selain itu, banjir lahar dingin juga menyebabkan 6 jembatan mengalami kerusakan, 1 fasilitas umum, dan 5 hewan ternak warga. Salah satu jembatan yang mengalami kerusakan ialah Jembatan Mujur II Kelopo Sawit yang baru saja diperbaiki dan diresmikan pada September tahun lalu.

    “Kami tidak ingin ada jeda, jadi jembatan yang rusak begitu juga perbaikan DAM akan segera dilakukan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) BPBD Provinsi Jatim,” kata Adhy.

    Adhy mendorong upaya perbaikan jembatan dan Dam bisa diselesaikan sesegera mungkin. Khusus Jembatan Mujur II Keloposawit, Ia menargetkan selesai dalam 1 bulan lebih 1 minggu. Berkaca pada perbaikan Jembatan Mujur II Keloposawit tahun lalu, ditargetkan selesai dalam kurun waktu 3 bulan, namun Dinas PU Bina Marga bisa merampungkannya dalam 2 bulan.

    “Tadi Kepala Dinas PU Bina Marga menyanggupi proses perbaikan Jembatan Mujur II Keloposawit bisa dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan lebih 1 minggu. Tahun lalu bisa lebih cepat dari target, jadi kalau targetnya 1 bulan 1 minggu, semoga bisa lebih cepat dari itu,” jelasnya.

    Selain meninjau Jembatan Mujur II Keloposawit, Adhy juga meninjau tanggul jebol di Desa Keloposawit dan Dam Trubus Mujur II Kecamatan Candipuro.

    “Jadi, proses perbaikannya dilakukan secara simultan, bukan dikerjakan satu per satu. Sehingga diharapkan bisa selesai dalam waktu singkat dan masyarakat tidak menunggu lama,” katanya.

    Lebih lanjut, terkait relokasi Pj. Gubernur Adhy menambahkan, akan melihat kebutuhannya dengan melihat masih di bawah jalan sepadan atau tidak.

    “Namun, yang sudah pasti dilakukan adalah rekonstruksi untuk lengsengan tanggul karena sifatnya sangat penting,” ucapnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Adhy juga menyerahkan bantuan senilai Rp 933.450.000 kepada Pemkab Lumajang untuk penanganan korban bencana banjir lahar dingin.

    Selain itu, Adhy juga menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia akibat bencana alam ini. Ia menemui langsung Edy Suryanto ahli waris sekaligus anak kandung dari Alm Bambang dan Almh Ngatini warga warga Dusun Jurang Geger, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.

    Sedangkan santunan untuk korban bernama Ernawati desa sumber Urip, Kecamatan Pronojiwo yang diserahkan kepada Sekretaris Kecamatan Pronojiwo untuk diteruskan kepada ahli warisnya. [tok/but/*]