kab/kota: Gunung

  • Kaesang Bin Jokowi Turun Gunung ke Sulsel, Titip Pesan Penting ke Andi Sudirman-Fatmawati

    Kaesang Bin Jokowi Turun Gunung ke Sulsel, Titip Pesan Penting ke Andi Sudirman-Fatmawati

    FAJAR.CO.ID, BARRU – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, mengunjungi Sulawesi Selatan (Sulsel). Mengikuti kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi (Andalan Hati), termasuk dalam agenda putra bungsu Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

    Kehadiran Kaesang bersama Andalan Hati pun disambut antusias ribuan warga Kabupaten Barru, Selasa (29/10/2024). Kampanye dialogis tatap muka ini berlangsung di Gedung Islamic Center, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Barru.

    Masyarakat yang memadati lokasi kampanye, yang dikenal dengan sebutan Bumi Colliq Pujie, menunjukkan semangat tinggi dengan teriakan yel-yel nomor 2 menggema di dalam gedung. Kaesang dan Andalan Hati tampil kompak mengenakan baju putih, ramah menyapa, bersalaman, dan berfoto bersama tokoh masyarakat, agama, pemuda, serta perempuan setempat.

    Andi Sudirman pada kesempatannya menegaskan Barru merupakan salah satu daerah prioritas pembangunan selama masa jabatannya sebagai gubernur periode 2021-2023. Dia juga menyoroti proyek jalan tembus dari Takkalasi menuju Soppeng sebagai salah satu pencapaian terbesar.

    “Salah satunya kita kasih tembus jalan dari Takkalasi menuju Soppeng itu terbesar,” kata Andi Sudirman didampingi Fatmawati di atas panggung.

    Dia juga menyampaikan kolaborasi apik antara Pemprov Sulsel dengan Pemkab Barru jadi satu kunci kesuksesan tersebut. Selain itu, Barru memiliki kesan memorial dalam masa kecilnya.

    “Karena bapak saya dulu pernah bertugas di sini. Banyak cerita masa kecil bersama Pak Mentan (Andi Amran Sulaiman),” ungkapnya.

  • Bandit Curanmor Bikin Heboh Jalan Darmo, Ternyata Curi Motor 9 Kali di Surabaya Timur

    Bandit Curanmor Bikin Heboh Jalan Darmo, Ternyata Curi Motor 9 Kali di Surabaya Timur

    Surabaya (beritajatim.com)- Bandit curanmor yang membuat heboh di Jalan Darmo, Jumat (25/10/2024) kemarin ternyata sudah beraksi di 9 lokasi. Selain itu, Pria berinisial AR (24) asal Kamal, Madura ini ternyata pernah dipenjara.

    Kapolsek Rungkut, AKP Grandika mengatakan tersangka mengaku sudah melakukan aksi pencurian sebanyak 9 kali di Surabaya Timur. Saat ini, polisi masih memverifikasi keterangan AR. Kuat dugaan, ia tidak hanya beraksi di wilayah hukum Polsek Rungkut.

    “Jadi untuk perkembangan untuk saat ini dari pengakuan pelaku itu di wilayah rungkut itu 9, nah cuman untuk pastinya mungkin dari 9 itu ada yg mungkin masuk Gunung Anyar mungkin masuk Tenggilis ya,” kata Grandika, Rabu (30/10/2024).

    Grandika menjelaskan bahwa AR sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polsek Rungkut. Saat penangkapan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa AR akan bepergian ke Surabaya sehingga anggota opsnal Polsek Sukolilo melakukan pemantauan.

    “Iya sudah masuk DPO kami sejak lama,” tutur Grandika.

    Grandika menegaskan saat ini masih memburu komplotan rekan-rekan AR. Dari hasil penyelidikan, ada rekaman CCTV pelaku lain yang melakukan aksi pencurian bersama AR dengan mengendarai mobil yang sama.

    “Kalau sudah berkali2 gini pasti ada jaringannya, pasti ada timnya, terus di rekaman CCTV ada temannya naik mobil kan gitu,” imbuhnya.

    Selain mengamankan pelaku, Polsek Rungkut juga terus mendampingi keluarga pelaku yang kebetulan juga mengendarai satu mobil saat penangkapan.

    “Untuk keluarga tetap kami perhatikan dan kami komunikasikan secara berkala,” pungkasnya.

    Aksi penangkapan bandit curanmor di Surabaya diwarnai aksi kejar-kejaran dan suara tembakan, Jumat (25/10/2024). Aksi polisi bak film action itu terjadi di Jalan Darmo depan Taman Bungkul.

    Dari keterangan beberapa saksi di lokasi, terdengar suara tembakan hingga 2 kali. Pelaku mengendarai mobil Calya putih dan sempat menabrak pemotor, dan kendaraan mobil lainnya. [ang/aje]

  • Bisnis Keadilan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Oktober 2024

    Bisnis Keadilan Nasional 30 Oktober 2024

    Bisnis Keadilan
    Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    MANTAN
    pejabat Mahkamah Agung, Zarof Ricar, ditangkap oleh Kejaksaan Agung karena diduga menjadi makelar kasus Ronald Tannur.
    Uang tunai dan emas batangan dengan nilai mencapai hampir Rp 1 triliun ikut disita dalam operasi penangkapan yang dilakukan secara senyap.
    Dalam rangkaian yang sama, tiga orang hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang memeriksa kasus Ronald Tannur ditangkap tim Kejaksaan (
    Kompas.com
    , 28/10/2024).
    Kejadian itu semakin membuat masyarakat mengelus dada lebih dalam lagi. Tidak berlebihan kalau kita mengatakan bahwa
    keadilan
    telah diperlakukan sebagai barang dagangan oleh sejumlah oknum yang menggawangi tatanan hukum.
    Peradilan tak lagi menjadi pilar kokoh yang menaungi hak dasar manusia, melainkan bertransformasi menjadi ladang bisnis.
    Keadilan
    dipasangi label harga oleh mereka. Siapa saja yang berani membayar lebih akan mendapat pelayanan “lebih baik”.
    Miris dan ironi, pengadilan berubah fungsi, bukan lagi tempat di mana argumen hukum diperdebatkan dengan sengit dan jujur.
    Pengadilan dijadikan arena tawar-menawar yang mirip pasar malam, penuh intrik, bisikan “diskon” atau “penawaran khusus” bagi mereka yang berani manawar harga tinggi.
    Ruang sidang yang semestinya menjunjung tinggi kebenaran menjadi lapak transaksi para oknum makelar, menjadi tempat di mana “harga keadilan” dapat dikompromikan demi kepentingan “peminat” yang mau menebak harga.
    Ketika kita tidak berniat dan berupaya menghentikan keadilan dijadikan barang dagangan, para penegak hukum akan kehilangan jati diri.
    Hakim, jaksa, hingga aparat penegak hukum lain yang “masih suci” bisa tergiur ikut-ikutan menjadi pedagang, bukan penjaga keadilan dan kebenaran.
    Kita sangat miris apabila proses penegakan keadilan tidak lagi merujuk pada pasal dan ayat di undang-undang, tetapi pada negosiasi yang terjadi di belakang layar. Praktik ini akan menciptakan ketidakadilan berantai (
    cumulative injustice
    ).
    Mereka yang tidak memiliki akses atau tidak mampu “membeli” keadilan cukup sekadar meratapi nasib yang direnggut oleh ketidakadilan struktural.
    Para pencari keadilan dari kalangan bawah akan menjadi sekadar penyumbang angka-angka laporan jumlah kasus. Lain halnya dengan mereka yang berduit bisa tersenyum lebar dengan hasil putusan yang dikendalikan harga penawaran.
    Implikasi dari praktik perdagangan keadilan akan berdampak secara sosial. Masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada institusi hukum, menciptakan sinisme terhadap siapa pun yang mewakili hukum.
    Hukum yang seharusnya menjadi simbol kesucian akan dilihat sebagai instrumen kotor keuntungan finansial. Hal ini akan memperlemah keutuhan sosial dan memicu rasa frustasi kolektif yang semakin dalam.
    Ketika keadilan diperdagangkan, maka hukum dan tatanannya akan kehilangan keabsahannya. Seperti kapal tanpa jangkar, hukum menjadi hanyut ke mana arus uang membawanya.
    Akibatnya, putusan hukum yang dihasilkan oleh sistem ini tidak lagi memiliki legitimasi moral di mata masyarakat, baik lokal maupun global.
    Peraturan menjadi tidak jelas atau abu-abu, dan interpretasi hukum tergantung siapa yang memiliki keleluasaan finansial.
    Ketika keadilan diperdagangkan, peraturan akan banyak bermunculan, tapi kebenaran menjadi langka. Praktik dagang keadilan akan melahirkan budaya pura-pura bermoral.
    Akan banyak penegak hukum di depan publik berpidato tentang pentingnya integritas, tetapi tetap terjebak dalam kubangan “bisnis” keadilan.
    Ketidaksingkronan antara realitas sebenarnya di balik layar dengan retorika di panggung semakin merusak kredibilitas tatanan hukum.
    Ketika keadilan didagangkan para makelar, tatanan hukum, terutama lembaga peradilan, akan menjadi seperti arena pialang saham yang dipenuhi kalkulasi untung-rugi,
    selling and buying
    , dan spekulasi liar.
    Harga keadilan bisa naik atau turun sesuai siapa yang mampu membayar harga tertinggi.
    Para makelar hukum memainkan peran sebagai spekulan, “memutar” nasib para pihak yang berperkara.
    Keadilan bukan lagi tujuan luhur, melainkan sekadar instrumen permainan yang makin menjauh dari prinsip-prinsip keadilan yang sebenarnya.
    Keputusan hukum tak akan lagi murni berdasarkan kebenaran dan bukti, melainkan lebih sering dipengaruhi oleh tawar-menawar di balik layar, layaknya perdagangan saham yang ditentukan oleh informasi orang dalam.
    Nilai keadilan bergeser dari sakralitas hukum menjadi komoditas yang siap dijual bagi siapa pun yang sanggup memenuhi nominal yang mereka tetapkan.
    Praktik dagang saham keadilan akan mengancam ritual hukum yang serius menjadi praktik spekulasi.
    Sistem hukum yang semestinya berjalan objektif berubah menjadi mesin kalkulasi, tempat keputusan hukum yang ditakar dengan perhitungan untung-rugi.
    Pasal dan ayat dalam undang-undang yang semula diharap menjadi pilar kokoh malah menjadi “aset spekulatif” yang naik-turun sesuai permintaan pasar.
    Sementara itu, mereka yang tak sanggup “berinvestasi” terpaksa menerima risiko ditinggalkan dalam pusaran pasar keadilan yang penuh intrik, taktik dan spekulasi.
    Perdagangan saham keadilan hanya menguntungkan “investor” kelas atas yang bisa menjangkau “harga hukum”.
    Keadilan semakin sulit diakses oleh mereka yang benar-benar membutuhkan. Keadilan bukan lagi soal benar atau salah, melainkan soal besar kecilnya modal yang dikeluarkan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peternak Sapi Perah dan Industri Pengolahan Susu Siap Genjot Produksi Susu demi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

    Peternak Sapi Perah dan Industri Pengolahan Susu Siap Genjot Produksi Susu demi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran

    Sleman, Gatra.com – Peternak sapi perah dan produsen susu segar siap mendukung program makan bergizi gratis pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Dengan kemampuan dslam menyediakan susu nasional baru 20 persen, sejumlah langkah untuk meningkatkan produksi susu harus disiapkan.

    “Kebutuhan susu untuk program pemerintah, seperti makan bergizi gratis, pasti disuplai koperasi susu yang ada di daerah itu. Untuk Yogyakarta, kami siap menyuplai,” kata Ruslan, Ketua Koperasi Sapi Merah Sejahtera (Samesta), Jumat 26/7).

    Koperasi Samesta adalah koperasi peternak sapi perah di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Plosokerep, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Anggotanya sekitar 250 peternak yang memelihara 600-an ekor sapi perah yang mampu menghasilkan 2700 liter susu segar per hari.

    Ruslan menambahkan, dukungan terhadap penyediaan susu segar dalam program pemerintah itu disertai catatan. “Kami harapkan ada tambahan populasi (sapi) dan jangan sampai mengganggu pasar kami yang telah terjalin dengan mitra,” tuturnya.

    Menurut dia, Koperasi Samesta sudah mengajukan tambahan 100 sapi untuk menyambut program tersebut. Apalagi usai merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) ternak, jumlah sapi di koperasi itu menyusut.

    “Sebelumnya sapi di sini pernah sampai 900 ekor dan menghasilkan 4000 liter susu per hari. Produksi susu turun 50 persen karena PMK,” katanya.

    Dukungan untuk program pemerintah juga ditunjukkan industri produsen susu yang selama ini mendapat suplai susu dari peternak sapi perah lokal.

    “Kami sangat bersemangat membantu menyukseskan program pemerintah dan ini sudah kami rintis pilot project-nya di salah satu kabupaten di Jawa Barat,” kata Rachmat Hidayat, Direktur Government and External Scientific Affair Danone Indonesia, mewakili PT Sarihusada Generasi Mahardhika.

    Selama ini PT Sarihusada telah menyerap susu sapi lokal, seperti dari Koperasi Samesta. “Bukan wacana lagi, tapi kami sudah bergerak. Produksi susu segar nasional yang baru mencukupi 20 persen itu menjadi PR bersama,” ujar dia, saat mengunjungi Koperasi Samesta dalam lokakarya perusahaan itu.

    Kementerian Pertanian (Kementan) juga menyatakan siap memberi berbagai pendampingan ke peternak sapi perah demi mendongkrak produksi susu lokal. Mengingat, saat ini 80 persen kebutuhan susu nasional dipenuhi lewat impor.

    Ketua Kelompok Ruminansia Perah Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan, Argi Argiris, menyatakan, program-program peningkatan produktivitas sapi perah seperti di Samesta bisa ditiru di peternakan lain.

    “Seiring program makan bergizi gratis, permintaan susu dari industri pengolahan susu (IPS) pasti meningkat. Kita maksimalkan dulu yang ada di dalam negeri, baru impor. Impornya juga bukan bahan baku susu, tapi sapi dan mesinnya,” papar Argi.

    206

  • Zul Zivilia Dihukum 18 Tahun Penjara, Retno Paradinah: Mau Gila Rasanya

    Zul Zivilia Dihukum 18 Tahun Penjara, Retno Paradinah: Mau Gila Rasanya

    Jakarta, Beritasatu.com – Istri Zul Zivilia, Retno Paradinah, mengaku hampir stres ketika mendengar vonis hukuman suaminya atas kasus narkoba. Kala itu, Zul Zivilia divonis 18 tahun penjara.

    “Mau gila rasanya. Hidup sudah kacau,” jelas Retno Paradinah dikutip dari channel YouTube, Selasa (29/10/2024).

    Retno menyebut, dirinya bisa bertahan tanpa kehadiran Zul Zivilia karena kehadiran empat orang anak.

    “Aku bisa bertahan karena satu hal, anak-anak. Apalagi anak aku dan Bang Zul kan ada empat,” tuturnya menangis.

    “Maaf ya, aku kalau bicara anak-anak selalu menangis. Rasanya enggak kuat,” katanya lagi.

    Ia mengatakan selalu tidak pernah putus asa dalam menjalankan kehidupan, terlebih selama berumah tangga, Zul Zivilia lah yang selalu mencari nafkah untuk keluarganya.

    “Allah memberikan ujian kepada manusia yang tidak akan di luar batas kemampuan manusia, jadi saya berharap ada hal yang indah buat saya dengan anak-anak,” ungkapnya meneteskan air mata.

    Retno Paradinah selalu bersyukur kepada keempat anaknya yang tidak pernah mengeluh, meski sedang ada masalah yang harus dirasakan akibat suaminya tersandung kasus narkoba.

    “Alhamdulillah, anak-anak tidak mengeluh kekurangan apa pun. Alhamdulillah, anak-anak bisa menjadi anak yang mengerti dengan keadaan kami yang harus dijalani. Berat, sudah pasti berat tetapi kami tidak mau pasrah dengan kehidupan yang Allah berikan kepada kami,” tandasnya menangis.

    Seperti diketahui, Zul Zivilia mendapat hukuman 18 tahun penjara atas kasus narkoba pada 1 Maret 2019. Ia terbukti bersalah melakukan tindakan penyalahgunaan narkotika golongan satu dengan berat melebihi 5 gram.

    Hingga saat ini, Zul Zivilia mendekam di Lapas Narkotika Kelas 2A Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

  • Promosi investasi, Pemkot Magelang gelar MASSIF ke-11 Tahun 2024

    Promosi investasi, Pemkot Magelang gelar MASSIF ke-11 Tahun 2024

    Sumber foto: Kurniawati/elshinta.com.

    Promosi investasi, Pemkot Magelang gelar MASSIF ke-11 Tahun 2024
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Senin, 28 Oktober 2024 – 18:55 WIB

    Elshinta.com – Magelang Investment and Business Forum (MASSIF) diadakan kembali oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Magelang di Hotel Atria Magelang, Minggu (27/10/2024). 

    MASSIF merupakan kegiatan Promosi Investasi yang mempertemukan calon investor potensial baik investor lokal maupun nasional dengan pemerintah dan stakeholder di wilayah ini.

    MASSIF tahun 2024 adalah kegiatan yang ke-11 dengan tema “Peran Strategis Pemerintah sebagai Garda Terdepan Dalam Mendorong Investasi Berkelanjutan”. Kegiatan dibalut dalam forum dialog antara investor (pelaku usaha) dengan Pemkot Magelang terkait peningkatan investasi.

    Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang Hamzah Kholifi.  Selanjutnya, acara diisi oleh dua narasumber yaitu Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah ST Khasanaturodhiyah dan Kepala DPUPR Kota Magelang Muhammad Syarifudin Kurniawan.

    Kepala DPMPTSP Kota Magelang Susilowati menjelaskan, MASSIF bertujuan untuk mempromosikan kebijakan terkait investasi kepada investor bahwa berinvestasi di Kota Magelang sangat menguntungkan dan prospektif.

    Kegiatan ini membuka peluang kerjasama antara pemerintah daerah dengan investor/pelaku usaha luar daerah dalam berbagai sektor, serta mempromosikan potensi investasi dan peluang investasi yang dimiliki oleh Pemkot Magelang kepada investor baik investor dalam daerah dan luar daerah.

    “Sasaran kegiatan ini adalah untuk menarik minat investor untuk berinvestasi di Kota Magelang, pengembangan usaha bagi investor baru dan investor lama,” papar Susilowati seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Senin (28/10). 

    Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan 3 Letter of Intent (LOI) oleh PT Mitra Migas Sejati, Hotel Ardiva dan Tony Purnama Sidi.

    Selain itu juga ada pemberian penghargaan kepada 4 pelaku usaha terbaik Kota Magelang tahun 2024. Para pelaku usaha tersebut adalah Dona Yuan Giovina (Danayu Aesthetic Clinic), PT Sumber Baru Central (Perdagangan Besar Mobil Baru), PT Indo Transport Abdimas (Angkutan Bus AKAP) dan PT Mitra Migas Sejati (Perdagangan eceran BBM, Gas dan LPG).

    Kemudian penyerahan penghargaan dari Kementrian Investasi/BKPM kepada TKL Ekopark dan DPMPTSP Kota Magelang sebagai peluang investasi daerah terpilih dalam penyusunan memo info peluang investasi daerah berbasis spasial.

    Sementara itu, Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi menjelaskan, Penanaman modal (investasi) mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu sebagai driving force setiap proses pembangunan ekonomi, karena kemampuannya yang dapat menggerakkan aspek-aspek pembangunan lainnya.

    Beberapa kebijakan pro-investasi diciptakan Pemerintah Kota Magelang untuk memberikan daya tarik berusaha di Kota Magelang, antara lain fasilitasi informasi terkait potensi dan peluang usaha dalam Sistem Informasi Potensi Investasi Kota Magelang (Sipoint) dan Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan konsep “one stop service”.

    Hamzah menambahkan, Kota Magelang berada di posisi strategis pada simpul jalur ekonomi dan wisata regional yang dipadukan dengan penataan fisik wajah kota, akan menjadi potensi yang dominan dalam mempertegas fungsi kota sebagai kota jasa serta salah satu daerah pendukung KSPN kawasan candi Borobudur.

    Kota Magelang juga mempunyai titik Kawasan strategis daerah yakni Kawasan Sidotopo, Kawasan Sport Center, Kawasan Kebonpolo, Kawasan Gunung Tidar, Kawasan Soekarno Hatta, pengembangan TKL Ekopark, dan pengembangan kawasan Alun-alun.

    “Dalam tahun-tahun kedepan, keberadaan dan posisi Kota Magelang akan menjadi lebih strategis mengingat adanya berbagai kebijakan pengembangan wilayah dalam skala nasional,” paparnya.

    Kebijakan-kebijakan itu, antara lain KSPN Borobudur; Pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta dimana salah satu pintu masuk (entrance) dan pintu keluar (exit) di wilayah Kecamatan Magelang Selatan, pembangunan fly over, hingga rencana reaktivasi jalur kereta api Ambarawa-Yogyakarta yang salah satu stasiunnya akan berlokasi di Kota Magelang.

    Secara regulasi, Pemkot Magelang juga telah membuat perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Magelang tahun 2011-2031 dalam Perda No 2 tahun 2020 dimana di beberapa kawasan diberi peluang untuk pengembangan sektor jasa.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Jelang Musim Hujan, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup mulai 1 November
                
                    
                            Surabaya
                        
                        29 Oktober 2024

    Jelang Musim Hujan, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup mulai 1 November Surabaya 29 Oktober 2024

    Jelang Musim Hujan, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup mulai 1 November
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Mulai 1 November 2024, aktivitas pendakian
    Gunung Arjuno-Welirang
    ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
    Keputusan itu seiring dikeluarkannya surat pengumuman UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo selaku pengelola Gunung Arjuno-Welirang Nomor 500.4.6.10/1240 /123.7.2/2024 tertanggal 29 Oktober 2024.
    Kepala UPT Tahura Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi, mengatakan, penutupan itu meliputi semua jalur pendakian, baik dari jalur Lawang, Kabupaten Malang, Sumber Brantas, Tretes di Prigen, maupun Tambaksari di Purwodadi.
    “Khusus pendakian Bukit Lincing dan Bukit Cendono penutupan mulai tanggal 11 November 2024,” ungkapnya melalui pesan singkat, Selasa (29/10/2024).
    Wahyudi mengatakan, penutupan itu bertujuan menjaga keselamatan dan kenyamanan pendaki karena cuaca ekstrem.
    “Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, pada bulan November 2024 akan mulai memasuki musim penghujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan petir,” ujarnya.
    “Selain itu, bertujuan untuk pemulihan ekosistem dalam kawasan Tahura R Soerjo,” imbuhnya.
    Sebagai informasi, Gunung Arjuno adalah gunung yang berada di Jawa Timur, terletak bersebelahan dengan Gunung Welirang, termasuk Gunung Kembar I dan Gunung Kembar II.
    Wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo secara administratif berada di wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu.
    Gunung Arjuno-Welirang memiliki empat jalur pendakian, yaitu melalui Tretes di Prigen, Kabupaten Pasuruan, jalur Tambaksari di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Sumber Brantas di Cangar, Kota Batu, serta jalur Lawang, Kabupaten Malang.
    Gunung Arjuno dan Gunung Welirang merupakan kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi serta sebagai kawasan cagar alam, dengan luas 27.868,30 hektar di mana 22.908,3 hektar di antaranya merupakan kawasan hutan lindung.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kala Nama Tito Karnavian Disebut-sebut di Sidang PK Jessica Wongso
                
                    
                            Megapolitan
                        
                        29 Oktober 2024

    Kala Nama Tito Karnavian Disebut-sebut di Sidang PK Jessica Wongso Megapolitan 29 Oktober 2024

    Kala Nama Tito Karnavian Disebut-sebut di Sidang PK Jessica Wongso
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Nama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sempat disebutkan dalam sidang peninjauan kembali (PK) yang diajukan oleh Jessica Kumala Wongso untuk kasus pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin.
    Nama Tito muncul saat salah satu kuasa hukum Jessica, Sordame Purba membacakan percakapan antara ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin yang diwawancara oleh jurnalis senior Karni Ilyas pada salah satu stasiun televisi pada Oktober 2023 lalu.
    Saat itu, Edi dan Karni tengah membahas sebuah rekaman CCTV terkait peristiwa pembunuhan yang terjadi di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Lebih tepatnya, ketika cairan yang diduga adalah sianida tengah dimasukkan ke dalam suatu wadah.
    “Ini lihat nih. Ini dia (Jessica) masukin sesuatu nih, sianida nih. Ini kita di Polda waktu itu ramai ramai, sama Pak Tito, Pak Krishna. Jadi kita potong dulu ini, lagi tunggu
    loading
    dulu,” ujar Sordame meniru ucapan Edi dalam persidangan di Ruang Kusuma Atmadja 4 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
    Dalam rangkaian percakapan yang dibacakan Sordame, Karni Ilyas disebutkan mempertanyakan kehadiran Tito dalam momen pengecekannya rekaman CCTV saat itu.
    Seperti yang diketahui, Tito Karnavian menjabat sebagai kapolda Metro Jakarta dari Juni 2015 sampai Maret 2016. Sementara, Krishna Murti menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
    “Pak Tito melihat ini justru dia panas tuh, ‘Wah lu buka lah, bukalah sidangnya nih
    scientific
    , ramai nih’, dia bilang begitu,” lanjut Sordame masih meniru Tito.
    Saat itu, Edi disebutkan tidak membuka rekaman CCTV ini di persidangan karena dia ingin Jessica tidak dihukum mati. Edi meyakini, jika rekaman CCTV ini dibuka , Jessica dapat mendapatkan hukuman maksimal.
    “Ini kenapa kita enggak keluarkan dulu waktu sidang? Kita enggak mau dia dihukum mati. Biarin, dia kesiksa kalau bisa seumur hidup, maksud saya begitu. Saya menginginkan begitu, jangan dihukum mati, keenakan dia,” lanjut Sordame sebagai Edi.
    Mengetahui adanya rekaman CCTV yang tidak dibuka di persidangan, kuasa hukum meyakini hal ini menjadi salah satu landasan untuk pihaknya mengajukan permohonan peninjauan kembali lagi.
    Sebelumnya diberitakan, Jessica Kumala Wongso, kembali mengajukan peninjauan kembali (PK) atas kasus yang dikenal sebagai kasus kopi sianida itu.
    Jessica bersama kuasa hukumnya, Otto Hasibuan, datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (9/10/2024) untuk mendaftarkan PK.
    “Jadi begini saya datang ke tempat ini, datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini untuk mendaftarkan permohonan Peninjauan Kembali atas putusan Mahkamah Agung yang telah dijatuhkan kepada Jessica,” kata Otto saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu.
    Otto mengatakan, PK merupakan upaya hukum yang menjadi hak setiap pihak berperkara ketika dia tidak merasa melakukan perbuatan yang dituduhkan.
    Berkas dengan nomor No.7/ Akta.Pid.B/2024/PN.Jkt.Pst tanggal 9 Oktober 2024 akan terlebih dahulu dilengkapi administrasinya dan diproses sesuai mekanisme hukum yang ada sebelum diteruskan ke Mahkamah Agung untuk diputus.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuasa Hukum Jessica Wongso Yakini Rekaman CCTV di Kafe Olivier Telah Dimanipulasi
                
                    
                            Megapolitan
                        
                        29 Oktober 2024

    Kuasa Hukum Jessica Wongso Yakini Rekaman CCTV di Kafe Olivier Telah Dimanipulasi Megapolitan 29 Oktober 2024

    Kuasa Hukum Jessica Wongso Yakini Rekaman CCTV di Kafe Olivier Telah Dimanipulasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso meyakini rekaman CCTV di Kafe Olivier, tempat pertemuan Jessica dengan Wayan Mirna Salihin, sebenarnya telah  dimanipulasi.
    Rekayasa ini diyakini terjadi setelah membandingkan sejumlah kesaksian para ahli dalam beberapa berita acara pemeriksaan (BAP).
    “Apabila dikaitkan dengan BAP dari saksi ahli Christopher dan BAP ahli Muhammad Nur Al Azhar, maka benar rekaman CCTV 9 (di Kafe Olivier) memang telah direkayasa karena ada 100
    frame
    yang dihilangkan,” ujar salah satu penasehat hukum
    Jessica Wongso
    , Andra Reinhard Pasaribu dalam persidangan di Ruang Kusuma Atmadja 4 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
    Andra menjelaskan, dalam BAP milik ahli Muhammad Nur Al Azhar pada 8 Januari 2016 lalu, rekaman CCTV bernomor 9 di Kafe Olivier ini disebut memiliki 50.910 frame.
    Sementara, dalam BAP milik ahli Christopher Hariman, untuk rekaman CCTV yang sama hanya memiliki 50.810 frame.
    “Adanya selisih 100 frame ini membuktikan bahwa ada dugaan rekayasa yang telah dilakukan pada rekaman CCTV tersebut,” imbuh Andra.
    Terlebih rekaman CCTV 9 yang diyakini versi lengkap ini disebutkan belum pernah ditampilkan di persidangan. Kuasa hukum mengatakan, rekaman CCTV 9 ini justru dimiliki oleh ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin dan belum pernah dihadirkan di persidangan.
    “Dalam wawancara dengan Karni Ilyas, saksi Darmawan mengakui secara tegas bahwa ada bagian rekaman CCTV tersebut yang selama ini dia miliki atau simpan dan belum pernah ditampilkan di persidangan,” imbuh Andra.
    Kuasa hukum meyakini, rekaman yang belum pernah dihadirkan di sidang ini adalah sesuatu yang janggal. Terlebih, ada sejumlah bagian yang telah dipotong-potong.
    Sebelumnya diberitakan, Jessica Kumala Wongso, kembali mengajukan peninjauan kembali (PK) atas kasus yang dikenal sebagai kasus kopi sianida itu.
    Jessica bersama kuasa hukumnya, Otto Hasibuan, datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (9/10/2024) untuk mendaftarkan PK.
    “Jadi begini saya datang ke tempat ini, datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini untuk mendaftarkan permohonan Peninjauan Kembali atas putusan Mahkamah Agung yang telah dijatuhkan kepada Jessica,” kata Otto saat ditemui wartawan di lokasi, Rabu.
    Otto mengatakan, PK merupakan upaya hukum yang menjadi hak setiap pihak berperkara ketika dia tidak merasa melakukan perbuatan yang dituduhkan.
    Berkas dengan nomor No.7/ Akta.Pid.B/2024/PN.Jkt.Pst tanggal 9 Oktober 2024 akan terlebih dahulu dilengkapi administrasinya dan diproses sesuai mekanisme hukum yang ada sebelum diteruskan ke Mahkamah Agung untuk diputus.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Driver Taksi Online Tewas Sebulan Usai Dibegal Wanita & Sosok Maria, Pelaku Beraksi Sendirian

    Kisah Driver Taksi Online Tewas Sebulan Usai Dibegal Wanita & Sosok Maria, Pelaku Beraksi Sendirian

    GELORA.CO  – Kasus pembegalan driver taksi online yang terjadi hampir sebulan lalu oleh wanita bernama Maria Livia memakan korban jiwa.

    Korban Pudjiyono (47) meninggal dunia setelah hampir sebulan dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.

    Maria sang pelaku ternyata beraksi seorang diri.

    Wanita asal NTT ini nekat membegal sopir taksi online lantaran butuh uang untuk liburan ke Australia.

    Mobil pelaku dibawa kabur dan rencananya hendak dijual dengan harga Rp 50 juta.

    Namun rencana itu tak terlaksana karena Maria keburu ditangkap setelah mencoba kabur dari kejaran warga, berikut dengan mobil hasil begal.

    Kepada polisi, dia sempat mengelabui dengan mengaku mereka adalah komplotan.

    Namun pengakuan itu ternyata hanya akal bulus Maria untuk menghindari jerat hukum.

    Belakangan Pudjiyono, korban begal akhirnya menghembuskan napas terakhirnya, Senin (28/10/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Dia meninggal setelah 28 hari menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya.

    Peristiwa pembegalan itu terjadi hampir sebulan sebelumnya tepatnya pada Selasa (1/10/2024).

    Bagaimana kronologis peristiwa pembegalan yang dilakukan oleh Maria, sosok pelaku Maria hingga meninggalnya korban driver taksi online, berikut dirangkum Tribunnews dari Tribunjatim.com.

    Kronologis Pembegalan 

    Kasus ini berawal saat ML alias Maria Livia memesan taksi online di kawasan Manyar, Surabaya, Selasa (1/10/2024) sekitar pukul 09.10 WIB. 

    Saat itu Maria berangkat dari apartemennya di kawasan Surabaya bagian timur dan menuju ke sebuah toko print. 

    Wanita berusia 23 tahun ini ternyata memesan taksi online dengan ponsel milik orang lain.

    Dia kemudian mendapat taksi online yang dikemudikan oleh Pudjiyono (47).

    Maria kemudian duduk di kursi belakang sopir, Pudjiyono.

    Ia duduk di bangku belakang seperti penumpang biasa.

    Namun saat memasuki kawasan sepi di Gunung Anyar Tambak, Maria tiba-tiba melumpuhkan korbannya dengan cara menjerat lehernya dengan tali.

    Kemudian, karena korban melawan, pelaku lantas menusuk leher korban dengan pisau dapur.

    Pisau itu juga sempat menancap di leher korban.

    Korban yang terluka di bagian leher berhasil keluar dari mobil melalui pintu depan. 

    Maria kemudian mengambil alih mobil Daihatsu Sigra bernopol L-1867-CAS tersebut dan membawanya kabur. 

    Warga yang tahu kemudian mengejar pelaku. 

    Sekitar 100 meter dari lokasi, mobil yang dibawa ML bertabrakan hingga rusak parah di kawasan perumahan dan tak bisa dikemudikan lagi. 

    ML kemudian ditangkap di kawasan hutan mangrove di kawasan Gunung Anyar, Surabaya. 

    Belakangan terungkap, ML sengaja membawa pisau untuk merencanakan perampokan.

    Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya menggunakan unit ambulans PMI. 

     

    Sempat Kelabui Polisi

    Menurut Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Sumianto Harsya Fahroni, pelaku sempat membuat alibi jika aksi pembegalannya ini dilakukan secara berkomplot dan temannya menunggu di jalanan kawasan Galaxy Mall.

    Namun setelah ditelusuri, polisi tidak menemukan komplotan itu. 

    Penyidik menyimpulkan pernyataan itu sebagai upaya pelaku untuk mengelabui polisi.

    “Dalam kasus ini pelaku dijerat dengan pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara,” pungkas mantan Kanit Reskrim Polsek Genteng itu. 

    Pelaku Terinspirasi Film

    Mengutip Kompas.com, pelaku begal taksi online, ML alias Maria Livia asal NTT, terinspirasi film saat melakukan aksinya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Selasa (1/10/2024). 

    Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Sumianto Harsya Fahroni mengatakan, dugaan tersebut muncul setelah anggotanya melakukan pengecekan handphone pelaku. 

    “Ya mungkin itu terinspirasi dari internet, film karena dia juga suka nonton film,” kata Sumianto di Mapolsek Gunung Anyar, Rabu (2/10/2024).

    Penyidik juga menemukan sejumlah pencarian terkait cara menjual mobil tanpa disertai surat, ketika melakukan pengecekan di riwayat internet pelaku.

    “Ya sejauh ini hanya browsing-browsingnya dia saja. Jadi browsing dia itu cara dia menjual mobil tanpa surat-surat itu ada browsingnya, kita lihat historinya,” ungkap Sumianto.

    Sumianto menyimpulkan aksi pelaku dalam melakukan kejahatan tersebut tanpa bantuan orang lain. 

    Sebab, tersangka mencari semua caranya melalui internet. 

    “Ya intinya dia internet saja. Lebih banyak di internet tanpa campur tangan orang lain,” ucapnya. 

    Maria Butuh Uang Liburan ke Australia

    Sementara itu pelaku begal, Maria Livia mengaku melakukan kejahatan jalanan secara brutal karena membutuhkan uang untuk liburan ke Australia.

    “Pengakuannya seperti itu. Dia ingin liburan dan bekerja di sana (Australia),” kata Kapolsek Gunung Anyar Iptu Hersa Fathoni.

    Maria sehari-hari tinggal bersama kakak perempuannya di apartemen Amor.

    Ia merantau ke Surabaya sejak kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta. 

    Namun sejak tahun 2022, ia tidak memiliki pekerjaan.

    Merasa bosan dan kesulitan mencari kerja, Maria berencana untuk bekerja di Negeri Kanguru.

    “Dia mendapat informasi bahwa untuk bekerja di sana (Australia) harus menyiapkan sejumlah dana,” ujarnya.

    Tanpa tabungan, Maria kemudian berpikir untuk mendapatkan uang dengan cara membegal mobil.

    Ia sudah mencari informasi bahwa mobil tanpa surat-surat bisa dijual seharga Rp 50 juta. 

    Meskipun demikian, polisi memastikan bahwa meskipun Maria nekat membegal, ia belum pernah menjalin hubungan dengan penadah.

    Kondisi Sempat Stabil, Pudjiyono Meninggal Setelah 28 Hari

    Sementara itu Pudjiyono yang terluka dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.

    Namun nyawanya tak tertolong setelah dirawat 28 hari di RS.

    Korban mengembuskan napas terakhir, Senin (28/10/2024) pukul 10.00 WIB.

    Sepupu korban Nanang mengatakan, kondisi kesehatan Pudjiyono sempat stabil.

    Namun belakangan kondisinya kian memburuk hingga tak sadarkan diri. 

    “Sejak kejadian. Karena begitu dibawa ke puskesmas dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Berarti korban sempat membaik, sempat sadar,” kata Nanang. 

    Sementara itu sahabat korban, Fajar Zainuri (58) mengungkapkan, korban diperkirakan sudah menjalani serangkaian tahapan operasi sebanyak empat kali. 

    Operasi terakhir dilakukan tim medis sekitar dua hari lalu.

    Kondisi korban ditengarai cenderung melemah (drop), hingga akhirnya serangkaian tindakan medis, harus dilakukan. 

    Menurut Fajar, salah satunya, operasi tersebut. 

    Jenazah Pudjiyono dimakamkan ke TPU Keputih, Surabaya. 

    Adik korban, Sugeng tak menyangka kakaknya akan bernasib nahas.

    Apalagi sebelumnya, sang kakak tampak menunjukkan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. 

    “Kecewa, kita kan gak tahu. Namanya takdir gimana lagi,” ujar Sugeng di lokasi. 

    Terkait penanganan hukum terhadap tersangka, Sugeng memasrahkan semua tahapan penanganan hukum terhadap tersangka kepada pihak kepolisian. 

    “Berdoa. Kalau sama pelaku sih namanya sama musibah. Kita dari korban kena musibah pelaku kena musibah. Soal itu urusan pihak berwajib,” ujarnya