kab/kota: Gunung

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 7 Kali Kamis, Ini Kata PVMBG

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 7 Kali Kamis, Ini Kata PVMBG

    JABAR EKSPRES – Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pada Kamis (7/11/2024).

    Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada pukul 5.49 WITA.

    Tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter dari puncak gunung api, atau sekitar 1.884 meter diatas permukaan laut. Dan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.

    BACA JUGA:Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 10 Tewas, Puluhan Luka-Luka

    Melansir ANTARA, asap terpantau ke luar hingga terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Wulanggitang, Flores Timur. Serta terdengar dentuman dari arah kawah gunung dengan ketinggian 1.584 mdpl tersebut pada pukul 8.53 WITA.

    Adapun kolom abu yang teramati, berada pada ketinggian sekitar 2.500 meter di atas puncak gunung api. Atau sekitar 4.048 mdpl. Aktivitas gunung api ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimul 47,3 mm dan durasi sementara ini sekitar 2 menit 33 detik.

    Erupsi tersebut juga disertai awan panas guguran ke arah Barat Laut sejauh 1.000 meter dari pusat erupsi.

    BACA JUGA:Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur Kembali Erupsi Setinggi 1000 Meter

    Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-Laki berada pada Status Level IV (Awas), sehingga PVBMG ESDM mengimbau masyarakat maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi.

    Selain itu masyarakat di sekitar gunung api diminta untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hukan dengan intensitas tinggi.

    Kemudian masyarakat diharap tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda, dan tidak termakan isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

    Berdasarkan catatan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, erupsi menerus hingga tujuh kali, terekam dan teramati dari pukul 5.09 WITA hingga berita ini diturunkan.

  • Sekjen Kemenkumham Sebut ASN Profesional Kunci Wujudkan Indonesia Emas

    Sekjen Kemenkumham Sebut ASN Profesional Kunci Wujudkan Indonesia Emas

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Nico Afinta menyoroti pentingnya peran aparatur sipil negara (ASN) yang profesional dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurutnya, salah satu kunci membentuk ASN yang profesional adalah kemampuan untuk mantap bekerja sama.

    “Mantap bekerja sama itu tak sekedar istilah. Mantap sendiri merupakan akronim dari iman, kemauan, dan pengetahuan. Berbicara iman, siapapun tahu bahwa berdoa itu penting. Berdoa itu bagaikan kompas bagi orang berlayar yang mengarungi lautan,” ujar Nico dalam keterangan tertulis, Kamis (7/11/2024)

    “Kalau pelaut tidak tahu arah utara, nanti bisa tersasar. Maka saya yakin di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia (BPSDM Hukum dan HAM) penguatan iman itu menjadi bagian penting. Kita semua juga harus sering-sering mengasah, memperbaharui, dan mengupdate (iman) setiap hari,” imbuhnya.

    Hal ini disampaikan saat memberikan materi pada Rapat Koordinasi (Rakor) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia (BPSDM Hukum dan HAM) Tahun 2024, Rabu (6/11).

    Lebih lanjut, Nico menjelaskan mengatakan mantap tentunya tidak datang dengan sendirinya, melainkan perlu kemauan.

    “Seperti orang mendaki gunung, kalau naik ke puncak selalu mengawali dari bawah. Kalau melihat (dari bawah, gunung itu) tinggi sekali. Begitu kita melangkah, maka banyak tantangan, tapi kemauan yang membuat kita mencapai puncak itu,” paparnya/

    Selanjutnya, di tengah perubahan globalisasi dan digitalisasi, lanjut Nico, ASN juga perlu memiliki pengetahuan. Nico pun mengibaratkan pengetahuan seperti lampu yang dapat menerangi dua komponen lainnya.

    “Tiga gabungan ini kalau ada di seseorang maka dia mempunyai kepekaan rasa, kata hati nurani. Kalau sudah punya iman, punya kemauan, punya pengetahuan, maka sering dibisiki oleh hati kecil. Kalau sudah sering dibisiki hati kecil itu ikuti, dia tidak pernah salah,” ucapnya

    “Tapi saya meyakini bahwa tanpa komunikasi, apa yang menjadi keinginan organisasi kita tidak akan tercapai,” tutur Nico.

    “Jadi komunikasi itu penting. Ingatlah bahwa apa yang saya pikirkan, dengan yang teman-teman pikirkan itu tidak sama. Nah kalau komunikasi sudah baik, saya yakin koordinasi dan kolaborasi bisa berjalan baik. Tapi nomor satu komunikasi, datang, berbicara,” sambungnya.

    Nico menambahkan, terdapat empat pilar penting pendukung Indonesia Emas, yaitu ASN, masyarakat, swasta, dan media.

    “Nah sudah tahu mantap, sudah tahu kerja sama, maka change (perubahan). Lakukan evaluasi perubahan-perubahan itu sehingga, seperti yang diharapkan, SDM kita itu mampu adaptif dan transformatif,” pungkasnya.

    (ega/ega)

  • Gunung Dukono Erupsi Dahsyat 1.200 Meter, Pendaki Dilarang Mendekat ke Kawah Malupang Warirang

    Gunung Dukono Erupsi Dahsyat 1.200 Meter, Pendaki Dilarang Mendekat ke Kawah Malupang Warirang

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Dukono mengalami erupsi dahsyat pada Kamis pagi (7/11/2024), pukul 09.06 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan teramati mencapai 1.200 meter di atas puncak, atau sekirar 2.287 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar lokasi Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km.

    Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

    Sepanjang 2024, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 43 kali. Hingga hari ini, Kamis, 7 November 2024, pukul 08.06 WIB, Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, masih berstatus Waspada (Level II).

  • Ratusan Pengungsi Mandiri Kekurangan Stok Makanan, Distribusi Bantuan Belum Merata

    Ratusan Pengungsi Mandiri Kekurangan Stok Makanan, Distribusi Bantuan Belum Merata

    Liputan6.com, Flores Timur – Ribuan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, kini mengungsi ke tiga posko yang disiapkan pemerintah. Meski demikian, banyak warga memilih mengungsi secara mandiri.

    Ironisnya, korban terdampak yang mengungsi mandiri ini belum tersentuh bantuan apapun, termasuk 116 warga Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

    Selain 116 warga Desa Nawokote, masih ada 400-an warga Desa Pululera yang mengungsi ke Desa Nileknoheng. Nasib mereka juga sama, belum tersentuh bantuan.

    Tiga hari bertahan tanpa bantuan makanan, padahal di lokasi ini banyak balita, ibu hamil, dan lansia. Mereka bahkan tidur tanpa kasur yang layak. Posko bagi 116 jiwa ini berada di areal perkebunan Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang yang jaraknya sekira 3 kilometer dari Nawokote.

    Selama tiga hari pengungsi mandiri bertahan tanpa tersentuh bantuan layaknya para korban bencana umumnya.

    Maria Noba, salah satu warga meminta distribusi bantuan dari pemerintah merata bagi pengungsi mandiri.

    “Pagi dan siang kami hanya makan ubi (singkong) dan pisang rebus. Kadang kami campur dengan kelapa supaya tidak bosan,” ujar Maria Noba.

    Maria mengatakan, karena belum tersentuh bantuan, warga memakan nasi hanya di malam hari. Sebab stok beras tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan makan beberapa hari kedepan.

    Potret pengungsi di tempat itu adalah fakta bahwa ditribusi bantuan tak menjangkau bagi mereka yang mengungsi secara mandiri. Tak heran jika warga kecewa dengan penanganan bencana oleh Pemkab Flores Timur.

     

  • Suram! 2024 Jadi Tahun Pertama Lewati Ambang Batas 1,5 Derajat Celcius

    Suram! 2024 Jadi Tahun Pertama Lewati Ambang Batas 1,5 Derajat Celcius

    Jakarta

    Tahun 2024 akan tercatat dalam sejarah sebagai tahun yang suram bagi planet kita. Berbagai lembaga klimatologi dunia telah mengkonfirmasi bahwa suhu rata-rata global tahun ini telah melewati ambang batas 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

    Batas ini, yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015, merupakan tonggak penting yang menandai percepatan dampak perubahan iklim.

    “Pada titik ini, kecuali dampak asteroid atau letusan gunung berapi besar-besaran… Saya pikir aman untuk mengatakan ini akan menjadi tahun pertama di atas 1,5 derajat,” kata Zeke Hausfather di organisasi nirlaba AS Berkeley Earth dikutip dari New Science.

    Suhu udara rata-rata tahunan adalah tolok ukur penting dari perubahan iklim kita. Ada variasi dari tahun ke tahun, tetapi melacak tren menunjukkan suhu dunia terus menghangat.

    Tahun lalu saja rata-rata temperatur dunia mencapai kenaikan 1,45 derajat Celcius di atas suhu rata-rata di masa pra-industri.

    Konsekuensi yang Mengancam

    Perubahan 1,5 derajat mungkin tampak kecil. Memang kita kerap mengalami perubahan suhu yang jauh lebih besar dari ini selama sehari.

    Tetapi ini adalah perubahan dalam rata-rata klimatologis (rata-rata semua hari selama periode seperti 30 tahun). Artinya mewakili perubahan besar dalam sistem iklim kita.

    Dampaknya akan terasa nyata di seluruh dunia, antara lain:

    Peningkatan Kejadian Cuaca Ekstrem: Gelombang panas yang lebih intens dan berkepanjangan, kekeringan parah, banjir bandang, dan badai dahsyat akan menjadi lebih sering terjadi.Kenaikan Permukaan Laut: Mencairnya es di kutub akan mempercepat kenaikan permukaan laut, mengancam pulau-pulau kecil dan wilayah pesisir yang padat penduduk.Krisis Ketahanan Pangan: Perubahan iklim akan mengganggu produksi pangan global, meningkatkan risiko kelaparan dan malnutrisi.Kepunahan Spesies: Banyak spesies akan kesulitan beradaptasi dengan perubahan iklim yang cepat, meningkatkan risiko kepunahan.Apa yang Bisa Kita Lakukan?

    Setiap individu, pemerintah, dan sektor swasta memiliki peran penting dalam mengatasi krisis iklim ini. Menurut Zeke ada beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan antara lain:

    Transisi ke Energi Terbarukan: Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke sumber energi terbarukan seperti surya dan angin.Meningkatkan Efisiensi Energi: Menggunakan energi secara lebih bijak di rumah, tempat kerja, dan dalam transportasi.Melindungi dan Memulihkan Hutan: Hutan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer.

    (afr/afr)

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Semburan Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Semburan Abu Vulkanik Capai 2.000 Meter

     

    Liputan6.com, Flores Timur – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT kembali meletus dahsyat pada Kamis pagi (7/11/2024), pukul 06.25 Wita. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.584 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat diimbau agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diminta waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

    Warga yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

    Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga meletus pada Rabu malam (6/11/2024).

    Letusan kali ini dengan gemuruh, guguran disertai lontaran lava pijar ke arah utara sejauh 1.000 meter dari puncak erupsi/letusan.

    “Telah telah jadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tanggal 6 November 2024 pukul 18.57 Wita, namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 2 menit 52 detik,” kata Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, dalam keterangan tertulis, Rabu (6/11/2024) malam.

    Badan Geologi PVMBG Pos PGA Lewotobi Laki-laki juga menyebutkan, erupsi tersebut teramati guguran lava pijar ke arah utara sejauh 1000 meter dari puncak erupsi. Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada pada Status Level IV Awas.

    “Erupsi disertai gemuruh dan lontaran lava pijar,” katanya.

     

     

     

  • Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, PVMBG Sebut di Luar Perkiraan – Page 3

    Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, PVMBG Sebut di Luar Perkiraan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hadi Wijaya menyebut erupsi atau letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, sebagai sesuatu yang tidak biasa.

    Hadi menjelaskan erupsi yang terjadi di gunung berapi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, di mana jenis erupsinya merupakan erupsi eksplosif yang melontarkan batu-batu pijar.

    “Tadi kita lihat lubang sampai 13 meter diameternya, dengan kedalaman hingga 5 meter,” kata dia di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Wulanggitang, Flores Timur, Rabu (6/11/2024), yang  menceritakan dampak yang ditimbulkan oleh erupsi tersebut.

    Pada dampak yang lain, lanjut Hadi, terlihat pula sekolah yang hancur akibat dihujani benda yang berasal dari dalam perut bumi tersebut.

    “Kenapa sekolah hancur? Saya kira seperti Gunung Merapi di Yogyakarta, yang ambruk karena tebalnya abu vulkanik, tapi ini tidak. Ini karena adanya lontaran batu pijar, sehingga mampu membentuk lubang sampai 5 meter tadi, ini luar biasanya,” jelasnya.

    Menurut Hadi, kejadian tersebut belum pernah ada di Gunung Lewotobi Laki-laki sebelumnya, sehingga hal ini menjadi di luar perkiraan.

    Oleh karena itu, ia menyebut pihaknya akan melakukan analisis dan kajian yang mendalam terkait apa yang sebenarnya terjadi di gunung tersebut.

     

  • Waspada Gunung Marapi Meletus, Simak Panduan Evakuasi Darurat

    Waspada Gunung Marapi Meletus, Simak Panduan Evakuasi Darurat

    Jakarta: Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Rabu pagi, 6 November 2024. Letusan kali ini menghasilkan abu pekat yang menyembur dari kawah dan mengakibatkan lontaran batu di sekitar puncak.

    Berdasarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG), letusan ini terjadi pada pukul 05.44 WIB. Erupsi Marapi tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimal mencapai 30 meter, berlangsung selama 4 menit 35 detik. 

    Saat ini, status Gunung Marapi berada pada level waspada, dan masyarakat diminta untuk tidak mendekati area dalam radius 3. 
     

    Dalam status darurat, pemahaman tentang panduan evakuasi sangat penting untuk keselamatan masyarakat, terutama di daerah Gunung Marapi. 

    Melansir laman resmi BNPB, berikut panduan evakuasi darurat yang dapat diikuti:
    Panduan evakuasi saat terjadi erupsi gunung

    Sebelum bencana:

    1. Ikuti informasi dan arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai aktivitas gunung berapi.

    2. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk melindungi dari abu vulkanik.

    3. Pahami jalur evakuasi dan lokasi penampungan (shelter) yang telah disediakan oleh pihak berwenang.

    4. Buat rencana evakuasi alternatif untuk mengantisipasi situasi di luar prediksi.

    5. Persiapkan perlengkapan penting seperti:
    – Makanan siap saji dan air minum,
    – Senter beserta baterai cadangan,
    – Uang tunai secukupnya, dan
    – Obat-obatan yang diperlukan.

    Saat bencana:

    1. Pastikan Anda berada di shelter atau tempat aman yang terlindung dari letusan.

    2. Gunakan masker dan kacamata pelindung untuk menghindari paparan abu.

    3. Dengarkan dan ikuti petunjuk dari pihak berwenang saat berada di shelter.

    Setelah bencana:

    1. Jika harus tinggal lebih lama di shelter, pastikan kebutuhan pokok terpenuhi. Berikan perhatian khusus kepada anak-anak dan remaja agar mereka merasa aman dan terhindar dari stres.

    2. Tetap pakai masker dan kacamata pelindung jika Anda berada di area yang terkena abu vulkanik.

    3. Pantau informasi terkini dari pihak berwenang melalui radio atau pengumuman resmi.

    4. Waspadai risiko bahaya lanjutan seperti banjir lahar dingin, terutama jika terjadi hujan lebat. Pastikan untuk menghindari area sekitar sungai yang mungkin meluap membawa material vulkanik atau kayu yang terbawa aliran.

    (Nithania Septianingsih)

    Jakarta: Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Rabu pagi, 6 November 2024. Letusan kali ini menghasilkan abu pekat yang menyembur dari kawah dan mengakibatkan lontaran batu di sekitar puncak.
     
    Berdasarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG), letusan ini terjadi pada pukul 05.44 WIB. Erupsi Marapi tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimal mencapai 30 meter, berlangsung selama 4 menit 35 detik. 
     
    Saat ini, status Gunung Marapi berada pada level waspada, dan masyarakat diminta untuk tidak mendekati area dalam radius 3. 
     

    Dalam status darurat, pemahaman tentang panduan evakuasi sangat penting untuk keselamatan masyarakat, terutama di daerah Gunung Marapi. 
     
    Melansir laman resmi BNPB, berikut panduan evakuasi darurat yang dapat diikuti:

    Panduan evakuasi saat terjadi erupsi gunung

    Sebelum bencana:
     
    1. Ikuti informasi dan arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai aktivitas gunung berapi.
     
    2. Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk melindungi dari abu vulkanik.
     
    3. Pahami jalur evakuasi dan lokasi penampungan (shelter) yang telah disediakan oleh pihak berwenang.
     
    4. Buat rencana evakuasi alternatif untuk mengantisipasi situasi di luar prediksi.
     
    5. Persiapkan perlengkapan penting seperti:
    – Makanan siap saji dan air minum,
    – Senter beserta baterai cadangan,
    – Uang tunai secukupnya, dan
    – Obat-obatan yang diperlukan.
     
    Saat bencana:
     
    1. Pastikan Anda berada di shelter atau tempat aman yang terlindung dari letusan.
     
    2. Gunakan masker dan kacamata pelindung untuk menghindari paparan abu.
     
    3. Dengarkan dan ikuti petunjuk dari pihak berwenang saat berada di shelter.
     
    Setelah bencana:
     
    1. Jika harus tinggal lebih lama di shelter, pastikan kebutuhan pokok terpenuhi. Berikan perhatian khusus kepada anak-anak dan remaja agar mereka merasa aman dan terhindar dari stres.
     
    2. Tetap pakai masker dan kacamata pelindung jika Anda berada di area yang terkena abu vulkanik.
     
    3. Pantau informasi terkini dari pihak berwenang melalui radio atau pengumuman resmi.
     
    4. Waspadai risiko bahaya lanjutan seperti banjir lahar dingin, terutama jika terjadi hujan lebat. Pastikan untuk menghindari area sekitar sungai yang mungkin meluap membawa material vulkanik atau kayu yang terbawa aliran.
     

    (Nithania Septianingsih)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • NHM Berpartisipasi dalam Pelatihan Penyelamatan di Maluku Utara

    NHM Berpartisipasi dalam Pelatihan Penyelamatan di Maluku Utara

    Ternate: PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keselamatan kerja dan kesiapsiagaan bencana, tidak hanya untuk karyawan di situs Gosowong, tetapi juga untuk masyarakat luas di Maluku Utara.

    Hal ini terbukti dari partisipasi tim Emergency Response Team (ERT) NHM dalam Pelatihan Teknis Pencarian dan Pertolongan Gunung dan Hutan (Jungle Rescue) yang diselenggarakan oleh Kantor Basarnas Ternate.

    Tim ERT NHM akan bergabung dengan tim SAR Provinsi Maluku Utara untuk aksi tanggap bencana. Pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan UU No. 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam operasi penyelamatan.

    Dengan mengikuti pelatihan ini, NHM memperkuat perannya sebagai aktif dalam upaya pencarian dan pertolongan di Maluku Utara, terutama dalam kondisi medan yang menantang.

    Kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari, dari 14 hingga 20 Oktober 2024, dengan dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai instansi, termasuk TNI/Polri, sektor swasta, dan masyarakat umum. Materi pelatihan disampaikan di Gedung Serbaguna KPP Tenate, diikuti dengan praktik lapangan di area hutan Foramadiahi. 

     

    Keterlibatan NHM dalam pelatihan ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan teknis anggota tim ERT, khususnya dalam situasi pencarian dan pertolongan di kawasan gunung dan hutan. NHM mengirimkan empat anggota ERT, yaitu Zakaria Barham, Aristo Elly, Fans Daniel Ambeua, dan Ricky Akbar Darmin.

    Koordinator ERT-Technical sekaligus Komandan Tim ERT dalam pelatihan Zakaria Barham menekankan, pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan keterampilan tim.

    “Pelatihan ini akan mendukung tim ERT NHM untuk menjadi lebih responsif dan terampil dalam operasi pencarian dan pertolongan, serta memperkuat kerja sama dengan Basarnas untuk menjalankan misi penyelamatan yang cepat, tepat, dan aman,” ujarnya.

    Zakaria juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada manajemen NHM yang telah memberikan dukungan penuh agar tim ERT terus meningkatkan kapabilitasnya dalam berpartisipasi pada kegiatan Basarnas wilayah Ternate.

    Ternate: PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keselamatan kerja dan kesiapsiagaan bencana, tidak hanya untuk karyawan di situs Gosowong, tetapi juga untuk masyarakat luas di Maluku Utara.
     
    Hal ini terbukti dari partisipasi tim Emergency Response Team (ERT) NHM dalam Pelatihan Teknis Pencarian dan Pertolongan Gunung dan Hutan (Jungle Rescue) yang diselenggarakan oleh Kantor Basarnas Ternate.
     
    Tim ERT NHM akan bergabung dengan tim SAR Provinsi Maluku Utara untuk aksi tanggap bencana. Pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan UU No. 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam operasi penyelamatan.
    Dengan mengikuti pelatihan ini, NHM memperkuat perannya sebagai aktif dalam upaya pencarian dan pertolongan di Maluku Utara, terutama dalam kondisi medan yang menantang.
     
    Kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari, dari 14 hingga 20 Oktober 2024, dengan dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai instansi, termasuk TNI/Polri, sektor swasta, dan masyarakat umum. Materi pelatihan disampaikan di Gedung Serbaguna KPP Tenate, diikuti dengan praktik lapangan di area hutan Foramadiahi. 
     
     

     
    Keterlibatan NHM dalam pelatihan ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan teknis anggota tim ERT, khususnya dalam situasi pencarian dan pertolongan di kawasan gunung dan hutan. NHM mengirimkan empat anggota ERT, yaitu Zakaria Barham, Aristo Elly, Fans Daniel Ambeua, dan Ricky Akbar Darmin.
     
    Koordinator ERT-Technical sekaligus Komandan Tim ERT dalam pelatihan Zakaria Barham menekankan, pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan keterampilan tim.
     
    “Pelatihan ini akan mendukung tim ERT NHM untuk menjadi lebih responsif dan terampil dalam operasi pencarian dan pertolongan, serta memperkuat kerja sama dengan Basarnas untuk menjalankan misi penyelamatan yang cepat, tepat, dan aman,” ujarnya.
     
    Zakaria juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada manajemen NHM yang telah memberikan dukungan penuh agar tim ERT terus meningkatkan kapabilitasnya dalam berpartisipasi pada kegiatan Basarnas wilayah Ternate.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • 15 Menit Jelang Petaka Besar Dekat RI, Ternyata Ini yang Terjadi

    15 Menit Jelang Petaka Besar Dekat RI, Ternyata Ini yang Terjadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memprediksi bencana alam seperti gunung berapi meletus sangat sulit. Tetapi para ilmuwan baru-baru ini menemukan penemuan yang mengejutkan, bahwa beberapa gunung berapi memberikan petunjuk dalam beberapa menit sebelum letusan dahsyat terjadi.

    Para peneliti meninjau ulang beberapa data yang terlewatkan dalam kejadian gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai yang meletus dua tahun lalu.

    Letusan gunung berapi besar yang mengguncang Samudra Pasifik dekat wilayah Indonesia pada 2022 lalu itu didahului oleh gelombang seismik yang melintasi permukaan Bumi.

    Data tersebut dikumpulkan oleh seismometer yang berlokasi cukup jauh. Namun ahli berpendapat meskipun sinyal yang didapat jauh, dapat membantu orang bersiap menghadapi bencana letusan gunung berapi di masa mendatang.

    “Peringatan dini sangat penting untuk mitigasi bencana,” kata salah satu penulis studi Mie Ichihara, seorang ahli vulkanologi di Universitas Tokyo, dikutip dari Gizmodo, Rabu (6/11/2024).

    “Gunung berapi di pulau dapat menimbulkan tsunami, yang merupakan bahaya yang signifikan,” imbuhnya.

    Tim tersebut memeriksa data seismometer dari stasiun di Fiji dan Futuna, lebih dari 750 kilometer dari pusat letusan.

    Dalam data tersebut, para peneliti menemukan jenis gelombang seismik yang bergerak di permukaan, yang disebut gelombang Rayleigh. Gelombang tersebut berasal dari arah letusan sekitar 15 menit sebelum kejadian. Gelombang Rayleigh memang tidak dapat dirasakan oleh manusia, tetapi seismometer tidak mengalami masalah dalam mendeteksinya.

    “Mengacu pada sinyal seismik dan citra satelit lainnya, kami menyimpulkan bahwa gelombang Rayleigh merupakan prekursor letusan paling signifikan tanpa aktivitas permukaan yang tampak,” tulis para peneliti dalam karya mereka, yang diterbitkan di Geophysical Research Letters.

    “Termasuk temuan kami dan hasil penelitian sebelumnya, kami mengusulkan skenario awal letusan pembentuk kaldera,” imbuhnya.

    Letusan yang terjadi pada 15 Januari 2022 itu penuh dengan gumpalan vulkanik setinggi 58 kilometer. Itu adalah yang terbesar yang pernah tercatat, bahkan ketinggiannya mencapai mesosfer Bumi hanya dalam waktu setengah jam.

    Seperti yang dicatat tim peneliti, letusan Hunga Tonga-Hunga Ha’apai tidak didahului oleh aktivitas permukaan yang tampak. Akibatnya, gelombang Rayleigh menjadi indikator utama kehancuran yang akan segera terjadi.

    “Ketika gempa bumi biasa terjadi, gelombang seismik termasuk gelombang Rayleigh langsung digunakan untuk memperkirakan parameter sumber, seperti episentrum, kedalaman, magnitudo, dan mekanisme,” kata Ichihara.

    “Kemudian, parameter sumber digunakan untuk menyebarkan peringatan dini Tsunami. Akan tetapi, belum ada infrastruktur yang dapat memanfaatkan gelombang Rayleigh dari prekursor letusan seperti yang diidentifikasi dalam artikel kami, meskipun kami yakin hal itu bermanfaat,” imbuhnya.

    Pada saat letusan, para peneliti tidak berpikir untuk menggunakan analisis semacam ini secara langsung.

    Dalam makalah mereka, para peneliti menyarankan bahwa retakan pada kerak samudra di bawah dinding kaldera gunung berapi melepaskan gelombang seismik yang terdeteksi di Fiji dan Futuna.

    Kemudian, magma dari bawah kerak dan air laut di atasnya mengalir ke ruang magma gunung berapi di bawah permukaan, yang menyebabkan daratan di atasnya runtuh seingga memicu letusan.

    Tim menyarankan bahwa menganalisis data dari stasiun seismik yang terletak bahkan ratusan mil dari letusan dapat mengungkap kejadian tersebut sebelum dampak terburuknya terjadi.

    (fab/fab)