kab/kota: Gunung

  • Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspadai Abu Vulkanik dan Bahaya Lahar Gunung Merapi

    Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspadai Abu Vulkanik dan Bahaya Lahar Gunung Merapi

    Yogyakarta, Beritasatu.com — Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah masih cukup tinggi. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan erupsi Gunung Merapi sudah berlangsung selama empat tahun.

    “Jumlah kejadian guguran hari ini mencapai 70 kali per hari kalau rata-rata per hari mencapai 150-an per hari, jadi intensitas erupsinya cukup tinggi,” ujar Agus Budi Santoso di lokasi, Kamis (7/11/2024).

    Terkait aktivitas sejumlah gunung berapi di Indonesia yang mengalami peningkatan, Agus mengatakan hal tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Merapi.

    “Kalau aktivitas gunung api itu sepertinya independen karena masing-masing gunung memiliki sistem tersendiri, sehingga sampai dengan saat ini yang kita amati seperti Gunung Lewotobi dan yang lain tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Merapi,” lanjutnya.

    BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya, terutama di sektor selatan-barat daya, mencakup Sungai Boyong hingga 5 km dan Sungai Bedog, Krasak, serta Bebeng sejauh 7 km.

    Pada sektor tenggara, ancaman meliputi Sungai Woro hingga 3 km dan Sungai Gendol hingga 5 km dari puncak.

    Masyarakat juga diingatkan untuk waspada terhadap potensi abu vulkanik dan bahaya lahar, terutama saat turun hujan di sekitar Gunung Merapi. BPPTKG akan terus memantau kondisi, dan status aktivitas dapat ditinjau kembali jika terjadi perubahan signifikan.

  • Potret “Malapetaka” di AS, California Merah Membara

    Potret “Malapetaka” di AS, California Merah Membara

    CNBC Indonesia

    News

    Foto News

    FOTO Internasional

    Reuters, AP Photo, CNBC Indonesia

    07 November 2024 21:20

    Gelombang kebakaran dahsyat melanda California Selatan sejak Rabu waktu setempat. Ini menghancurkan rumah-rumah di Camarillo dan meninggalkan jejak kehancuran. (REUTERS/David Swanson)

    Rumah-rumah terbakar habis sementara kolom asap tebal mendominasi langit. Jalan-jalan di sekitarnya dipenuhi puing-puing mobil yang hangus dan masih membara. (REUTERS/David Swanson)

    Kebakaran hutan terus melanda California Selatan pada Rabu, dengan Kebakaran Gunung di Ventura County menghanguskan lebih dari 10.400 hektar hingga sore hari, menurut media lokal. (REUTERS/David Swanson)

    Dalam kebakaran hutan itu, pemerintah memerintahkan evakuasi segera warga untuk mencegah korban jiwa. (REUTERS/David Swanson)

    Sementara itu, Kebakaran Broad di Malibu muncul pada Rabu pagi dan dengan cepat menyebar hingga 50 hektar, dengan pengendalian baru mencapai 15% pada sore hari. (AP Photo/Noah Berger)

    `;
    });

    let elem = document.querySelector(“#samsung”);

    elem.innerHTML = elem.innerHTML + html;
    }
    })
    .catch(function (err) {
    // There was an error
    console.warn(“Something went wrong.”, err);
    });
    }

    (function () {
    // panggil fungsi fetch Data G20
    // pastikan memanggil fungsi fetch dengan nama yg sudah didefine di atas
    fetchData20();
    })();

  • 9
                    
                        Status Gunung Marapi Naik Jadi Siaga! Sejumlah Hewan Turun ke Permukiman Warga
                        Regional

    9 Status Gunung Marapi Naik Jadi Siaga! Sejumlah Hewan Turun ke Permukiman Warga Regional

    Status Gunung Marapi Naik Jadi Siaga! Sejumlah Hewan Turun ke Permukiman Warga
    Editor
    KOMPAS.com –
     
    Status Gunung Marapi
    di Sumatera Barat naik dari status waspada ke level III atau siaga akibat meningkatnya aktivitas vulkanik.
    Peningkatan status ini berlaku sejak Rabu (6/11/2024) pukul 15.00 WIB.
    “Status ini diumumkan setelah terjadinya erupsi yang semakin sering dalam beberapa hari terakhir,” kata Teguh, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA), yang dihubungi Kompas.com, Kamis (7/11/2024) pagi.
    Pada hari ini tercatat Gunung Marapi mengalami dua kali erupsi dalam rentang waktu pukul 06.00-08.00 WIB.
    Dengan meningkatnya status menjadi siaga, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi diminta untuk menjauh sejauh 4,5 kilometer dari kawah.
    Warga yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
    Firdaus, Kepala Desa Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumbar, mengatakan, dia mendapat informasi dari masyarakat yang berada di sekitar puncak Gunung Marapi, bahwa ada sejumlah hewan gunung turun ke permukiman warga.
    “Kami menerima laporan masyarakat kemudian mencek dan melihat langsung ada beberapa ekor monyet jenis simpai, kijang hingga beruang madu yang turun ke sekitar permukiman warga,” kata Firdaus, dikutip dari
    Antara
    .
    Ia mengungkap adanya kekhawatiran dari warga yang menganggap itu sebagai pertanda alam terkait bencana dari Gunung Marapi.
    “Ini menjadi kecemasan warga karena jika dilihat ke masa sebelumnya, hewan-hewan gunung juga turun ke permukiman warga sebelum erupsi utama di awal Desember 2023 lalu,” kata Firdaus.
    “Ini yang juga terjadi hari ini, warga menganggap itu pertanda bagi warga bahwa Gunung Marapi sedang tidak aman, semoga tidak terjadi yang ditakutkan,” kata Firdaus.
    Pemerintah desa telah melakukan sosialisasi untuk langkah antisipasi dan imbauan kewaspadaan terkait erupsi atau banjir bandang lahar dingin.
    “Kami tentu tidak ingin ada warga yang menjadi korban, baik saat erupsi atau banjir lahar dingin yang tidak bisa diprediksi waktunya. Sejauh ini belum ada perintah mengevakuasi warga,” kata dia.
    Ia menyebut ada sekitar 1.300 jiwa yang bermukim di radius 4-5 kilometer dari puncak Gunung Marapi dan masih beraktivitas normal.
    Sebagian besar warga yang berada di sekitar Marapi, bekerja sebagai petani dan penggarap kebun serta pencari buah di dalam hutan Gunung Marapi.
    ( Penulis: Perdana Putra| Editor:Teuku Muhammad Valdy Arief)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Status Gunung Marapi Siaga Level 3, Warga Diminta Menjauh dari Kawasan Rawan

    Status Gunung Marapi Siaga Level 3, Warga Diminta Menjauh dari Kawasan Rawan

    Padang, Beritasatu.com – Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi terbesar pada 1 hingga 7 November 2024, dengan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 600 meter. Status gunung ini dinaikkan dari level 2 (waspada) menjadi level 3 (siaga) sebagai langkah antisipasi.

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, kolom abu yang dikeluarkan Gunung Marapi berwarna kelabu pekat dengan intensitas tebal dan mengarah ke timur.

    Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi menjelaskan, aktivitas erupsi Gunung Marapi sudah terpantau sejak 1 November 2024.

    “Sejak 1 hingga 7 November 2024, terpantau erupsi dengan ketinggian kolom abu berkisar antara 300 hingga 600 meter dari atas kawah,” ujar Ahmad kepada warrtawan, Kamis (7/11/2024).

    Selama periode erupsi, Ahmad juga melaporkan Gunung Marapi mengalami beberapa kali gempa. Kondisi ini menjadi salah satu alasan peningkatan status gunung dari level 2 ke level 3.

    “Kami merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi untuk tidak memasuki wilayah dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi,” jelasnya.

    Selain itu, Ahmad juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah dan aliran sungai di kaki Gunung Marapi untuk mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

    Di lokasi terpisah, Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, turut mengingatkan masyarakat di Kabupaten Agam dan sekitarnya agar lebih waspada terhadap ancaman erupsi dan abu vulkanik.

    “Dengan adanya erupsi dan hujan abu, masyarakat merasa khawatir karena erupsi sering terjadi. Saya mengimbau agar masyarakat selalu menggunakan masker dan berhati-hati saat berkendara,” tutupnya.

  • 5 Gunung Kompak Meletus Hari Ini, dari Semeru hingga Marapi

    5 Gunung Kompak Meletus Hari Ini, dari Semeru hingga Marapi

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak lima gunung kompak meletus pada hari ini, Kamis 7 November 2024.

    Menurut data PVMBG kelima gunung yang meletus itu yakni gunung Lewotobi laki-laki, gunung Semeru, gunung Marapi, gunung Ibu dan gunung Dukono

    Berikut aktivitas gunung meletus hari ini

    1. Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 11:55 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 1925 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 59 detik.

    2. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 11:37 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    3. Terjadi erupsi G. Marapi pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 11:19 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 3591 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 1.5 mm dan durasi 77 detik.

    5. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 10:48 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 5000 m di atas puncak (± 6584 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal ke arah barat daya, barat dan barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    6. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 10:40 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak (± 3584 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    7. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 10:02 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak (± 3584 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    8. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:45 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    9. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:39 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    10. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:09 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    11. Terjadi erupsi G. Dukono pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:06 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 1200 m di atas puncak (± 2287 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    12. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:04 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    13. Terjadi erupsi G. Marapi pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 08:54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 3691 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut dan timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    14. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 08:53 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2500 m di atas puncak (± 4084 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    15. Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 08:52 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 1925 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 51 detik.

    16. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 08:37 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 3084 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23.6 mm dan durasi 362 detik.

  • 5 Gunung Kompak Meletus Hari Ini, dari Semeru hingga Marapi

    5 Gunung di Tanah Air Kompak Meletus Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak lima gunung kompak meletus pada hari ini, Kamis 7 November 2024.

    Menurut data PVMBG kelima gunung yang meletus itu yakni gunung Lewotobi laki-laki, gunung Semeru, gunung Marapi, gunung Ibu dan gunung Dukono

    Berikut aktivitas gunung meletus hari ini

    1. Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 11:55 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 1925 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 59 detik.

    2. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 11:37 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    3. Terjadi erupsi G. Marapi pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 11:19 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 3591 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 1.5 mm dan durasi 77 detik.

    5. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 10:48 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 5000 m di atas puncak (± 6584 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal ke arah barat daya, barat dan barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    6. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 10:40 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak (± 3584 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    7. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 10:02 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 m di atas puncak (± 3584 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna coklat dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    8. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:45 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    9. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:39 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    10. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:09 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    11. Terjadi erupsi G. Dukono pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:06 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 1200 m di atas puncak (± 2287 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    12. Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 09:04 WIB. Visual letusan tidak teramati. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    13. Terjadi erupsi G. Marapi pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 08:54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 3691 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut dan timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    14. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 08:53 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2500 m di atas puncak (± 4084 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    15. Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 08:52 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 1925 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 51 detik.

    16. Terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 08:37 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 3084 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23.6 mm dan durasi 362 detik.

  • 8
                    
                        Fenomena Lubang Misterius di Blitar, Pakar Geologi ITS Beri Penjelasan
                        Surabaya

    8 Fenomena Lubang Misterius di Blitar, Pakar Geologi ITS Beri Penjelasan Surabaya

    Fenomena Lubang Misterius di Blitar, Pakar Geologi ITS Beri Penjelasan
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pakar Geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo mengungkapkan,
    lubang misterius
    yang ditemukan di
    Blitar
    , Jawa Timur disebabkan oleh pelarutan
    batuan kapur
    akibat air.
    Amien menyebut, kondisi geologi di sisi selatan Blitar didominasi oleh batu gamping atau kapur, yang mirip dengan daerah Wonosari di Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
    “Daerah Blitar selatan itu kalau geologinya didominasi oleh batu gamping atau kapur seperti di daerah Wonosari. Karena itu satu deretan dengan Wonosari,” kata Amien, di Surabaya, Kamis (7/11/2024).
    Amien menambahkan, struktur batuan gamping sering kali memiliki goa di bawahnya. Proses pelarutan ini dapat menyebabkan penipisan tanah yang berujung pada amblesnya permukaan tanah.
    “Batu gamping itu biasanya di bawahnya ada goa. Gua itu bisa semakin menipis, sehingga bisa ambles atau
    sinkhole
    . (Fenomena) alami, jadi goa di daerah batu gamping itu dia larut oleh air,” sebut Amien.
    Dia juga menjelaskan, seiring pembesaran goa, lubang yang terbentuk akan semakin mendekati permukaan tanah, sehingga meningkatkan risiko ambles.
    “Sehingga goa tadi lubangnya semakin membesar. Berarti
    kan
    mendekati permukaan makin tipis, goanya semakin membesar, sehingga semakin bolong,” tambah dia.
    Amien lalu memperingatkan, ukuran lubang yang terus meluas dapat mengakibatkan hilangnya aliran sungai, karena air akan berpindah ke dalam goa yang terbentuk.
    Meskipun fenomena ini biasa terjadi di daerah batu gamping, pembentukan goa tetap berpotensi membahayakan manusia yang tinggal di sekitarnya.
    “Salah satu fenomena di daerah batu gamping itu sungainya bisa menghilang karena masuk di goa. Fenomena itu (bisa menyebabkan) sungainya hilang. Kalau
    nggak
    ada orang,
    nggak
    masalah,” ujar dia.
    Dia juga meminta pejabat terkait segera melakukan penelitian terhadap ukuran goa yang tersembunyi di bawah tanah, dan menyarankan agar lubang tersebut ditambal jika sungai diperlukan oleh masyarakat.
    “Saya menyarankan kalau bisa di-
    mapping,
    dipetakan, jadi lubang tadi apakah hanya sekecil itu atau jangan-jangan luas. Kalau hanya sekecil itu
    ya
    bisa ditambal, kalau mau memanfaatkan sungai,” ucap Amien.
    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar melaporkan adanya lubang dengan diameter 1,5 meter di aliran Sungai Kalisat Tenggong yang melintas di Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan.
    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttryanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan kajian cepat di lokasi lubang misterius tersebut.
    “Berdasarkan hasil asesmen cepat yang kami lakukan, lubang tersebut memiliki kedalaman lebih dari 10 meter,” ujar Ivong kepada
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, kemarin.
    Ivong juga menambahkan, tim yang melakukan kajian mencoba mengarahkan semua aliran air sungai ke lubang tersebut.
    Hasilnya, aliran air sungai seolah tertelan tanpa diketahui pasti ke mana perginya. “Air sungai diarahkan masuk seluruhnya ke lubang itu. Kemudian ditunggu sampai lima jam, bablas (habis) semua airnya,” ungkap Ivong.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Foto-foto Letusan Gunung Lewotobi Hari Ini, Kamis 7 November 2024

    Foto-foto Letusan Gunung Lewotobi Hari Ini, Kamis 7 November 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – PVMBG melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 05:49 WITA.

    Tinggi kolom letusan teramati ± 300 m di atas puncak (± 1884 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    PVMBG memberikan rekomendasi berikut ini bagi warga sekitar

    1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki.

    2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

    3. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

    4. Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

    5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

    Berikut foto-foto letusan gunung Lewotobi Laki-laki

    Perbesar

    Perbesar

    Perbesar

    Perbesar

    Perbesar

    Perbesar

  • BNPB Hadapi Sejumlah Tantangan di Pengungsian Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    BNPB Hadapi Sejumlah Tantangan di Pengungsian Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyampaikan sejumlah tantangan untuk kebutuhan dan kekurangan yang masih ada di tempat pengungsian korban erupsi.

    Hal tersebut diungkapkan dalam update penanganan darurat pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang digelar secara daring pada Kamis (7/11/2024).

    Meskipun penanganan pengungsi di hari keempat pascaerupsi sudah berjalan lebih baik, tetapi masih terdapat beberapa kebutuhan yang perlu dipenuhi, antara lain alat memasak, air minum dan air bersih, tempat mandi, cuci, kakus (MCK), serta tempat tidur.

    “Masih ada kekurangan di masing-masing tempat pengungsian, seperti alat memasak yang akan dilengkapi secara bertahap. Kebutuhan air minum juga sangat penting, namun kami sudah memiliki solusi dengan menyediakan tangki air dan beberapa sumber bor yang sebelumnya terkendala masalah jaringan listrik, kini sudah dapat difungsikan kembali,” ungkap Suharyanto.

    Untuk kebutuhan tempat tidur dan toilet portable, Suharyanto juga mengungkapkan pemenuhannya masih terus dilengkapi secara bertahap. BNPB, lanjutnya, bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, seperti Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, serta TNI dan Polri, dalam upaya pemenuhan kebutuhan tersebut.

    Terkait dengan tempat pengungsian, Suharyanto menyebutkan korban erupsi tersebar di tiga lokasi, yaitu 663 orang di Desa Lewolaga, 662 orang di Desa Bokang, dan 1.367 orang di Desa Konga.

    Sementara itu, sebanyak 1.709 orang pengungsi berada di Sikka. Untuk korban luka berat, Suharyanto melaporkan bahwa empat orang telah dirawat di rumah sakit umum dan kondisinya kini sudah membaik.

    Demi kelancaran upaya penyelamatan, PVMBG dan BNPB menegaskan larangan segala aktivitas dalam radius 7 kilometer dari puncak Gunung Lewotobi. Aktivitas yang diperbolehkan hanya yang berkaitan langsung dengan upaya penyelamatan dan mitigasi.

  • Terjadi Hujan Batu Saat Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Ini Penjelasan PVMBG
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 November 2024

    Terjadi Hujan Batu Saat Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Ini Penjelasan PVMBG Regional 7 November 2024

    Terjadi Hujan Batu Saat Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Ini Penjelasan PVMBG
    Editor
    KOMPAS.com –

    Gunung Lewotobi Laki-laki
    meletus pada Minggu (3/11/2024). Erupsi ini disertai dengan hujan batu.
    Warga Kabupaten
    Flores Timur
    , Nusa Tenggara Timur, yang berada di sekitar gunung tersebut, merasakan malam mencekam.
    Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hadi Wijaya mengatakan, karakteristik erupsi Lewotobi Laki-laki merupakan erupsi eksplosif yang ditandai dengan lontaran batu.
    “Tadi kita lihat lubang sampai 13 meter diameternya, dengan kedalaman hingga 5 meter,” ujarnya, Rabu (6/11/2024), dikutip dari
    Antara.
    Dampak lainnya, hujan batu tersebut merusak sejumlah bangunan, seperti rumah warga maupun fasilitas umum.
    “Kenapa sekolah hancur? Saya kira seperti Gunung Merapi di Yogyakarta, yang ambruk karena tebalnya abu vulkanik, tapi ini tidak. Ini karena adanya lontaran batu pijar, sehingga mampu membentuk lubang sampai 5 meter tadi, ini luar biasanya,” ucapnya di Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur.
    Hadi menuturkan, PVMBG akan menganalisis dan mengkaji secara mendalam mengenai fenomena erupsi itu.
    PVMBG akan menerjunkan ahli ilmu bumi untuk meneliti gunung tersebut.

    Lewotobi Laki-laki meletus pada pukul 23.57 Wita. Agnes Wungu Belen (60) menceritakan detik-detik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
    Minggu malam itu, di tengah hujan lebat, Agnes dan keluarga yang belum tertidur tiba-tiba mendengar gemuruh dari arah gunung.
    Beberapa saat kemudian, atap rumah Agnes dihujani batu. Mereka lantas menyelamatkan diri ke bawah meja.
    “Malam itu kami duduk di bawah kolong meja. Kami pasrah dengan keadaan. Karena kalau kami lari, bisa saja kami terkena batu dari gunung,” ungkapnya, Selasa (5/11/2024).
    Mereka baru keluar rumah pada Senin (4/11/2024) pagi. Agnes dan keluarga terkaget lantaran banyak rumah warga yang rusak.
    “Pagi itu saya melihat banyak rumah yang hancur. Sekolah juga rusak,” tuturnya.
    Kini, Agnes dan keluarga mengungsi di Desa Bokang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.
    Tak cuma merusak rumah, hujan batu juga mengakibatkan jalan berlubang. Jalur yang paling terdampak ialah di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura; dan Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang.
    Sepanjang jalan Trans Flores, lubang-lubang besar. Selain itu, terdapat pula material vulkanik, seperti kerikil dan pasir, yang menumpuk di badan jalan.
    “Sejauh pengamatan kami, ada empat lubang yang cukup dalam,” jelas anggota Kepolisian Resor (Polres) Flores Timur, Aiptu Yakobus Alelang, di Wulanggitang, Rabu.
    Lubang-lubang tersebut telah dipasangi garis polisi agar mudah terlihat oleh pengendara, terutama ketika malam hari.
     
    Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, mengungkapkan, batu-batu berukuran besar merusak banyak rumah. Sedangkan, batu api mengakibatkan beberapa rumah dan sekolah terbakar.
    “Jadi korban itu kebanyakan karena reruntuhan atau terbakar,” terangnya sewaktu meninjau dampak letusan Lewotobi Laki-laki di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Rabu.
    Agus menjelaskan, kedatangannya ke Flores Timur untuk membawa bantuan darurat, sekaligus memastikan para pengungsi ditangani secara baik.
    “Setiap titik pengungsian kita bangun dapur umum untuk memberikan makan kepada para pengungsi,” bebernya.
    Hingga Kamis (7/11/2024), status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level IV atau Awas.
    Sumber: Kompas.com (Penulis: Serafinus Sandi Hayon Jehadu | Editor: Andi Hartik, Glor K Wadrianto, Dita Angga Rusiana), Antara
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.