kab/kota: Gunung

  • Kakek Kediri Hilang di Hutan Gunung Wilis Saat Jalan ke Rumah Saudara, Kondisi Awal Korban Terkuak

    Kakek Kediri Hilang di Hutan Gunung Wilis Saat Jalan ke Rumah Saudara, Kondisi Awal Korban Terkuak

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luthfi Husnika

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Seorang pria lanjut usia (lansia) bernama Surip (67), warga Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, dilaporkan hilang saat berjalan kaki menuju rumah saudaranya di Desa Parang, Kecamatan Banyakan, melewati Hutan Gunung Wilis. 

    Hingga saat ini, pencarian kakek hilang masih terus dilakukan oleh keluarga, warga sekitar, dan tim gabungan. 

    Menurut informasi, si kakek ini meninggalkan rumah pada Selasa (5/11/2024) lalu.

    Surip diketahui terbiasa berjalan kaki melewati hutan menuju Dusun Klepu, Desa Parang.

    Namun, kali ini perjalanan kakek berjalan kaki lewat hutan itu tidak seperti biasanya. 

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno mengatakan, ada saksi yang sempat melihat Surip tampak sempoyongan saat berangkat dari rumah.

    “Pihak keluarga awalnya mengira beliau sudah sampai di rumah saudara di Dusun Klepu. Namun, keesokan harinya, ketika ditanyakan, ternyata beliau tidak pernah sampai di sana,” kata Djoko saat dikonfirmasi, Jumat (22/11/2024).

    Pihak keluarga sempat menunggu kepulangan Surip selama dua hari, namun tidak ada kabar dari lansia tersebut.

    Warga sekitar kemudian membantu keluarga untuk melakukan pencarian di sekitar jalur yang biasa dilalui Surip. Sayangnya, hingga beberapa hari pencarian, Surip belum juga ditemukan.  

    Setelah pencarian mandiri tak membuahkan hasil, keluarga akhirnya melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian dan diteruskan ke BPBD dan Basarnas.

    “Kami kemudian membuka posko pencarian dan sudah berada di posko sejak pagi tadi untuk kemudian melakukan operasi SAR bersama,” ujar Djoko.

    Sementara itu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Trenggalek sudah menerjunkan tim untuk melakukan pencarian terhadap Surip. 

  • Bali Masuk Daftar Destinasi yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi Wisatawan Tahun 2025, Ini Alasannya

    Bali Masuk Daftar Destinasi yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi Wisatawan Tahun 2025, Ini Alasannya

    TRIBUNJATENG.COM – Penerbit panduan perjalanan asal Amerika Serikat (AS), Fodor’s, memasukkan Bali dalam daftar destinasi yang sebaiknya tidak dikunjungi wisatawan tahun 2025.

    Apa alasannya?

    “Pembangunan yang cepat dan tidak terkendali yang dipicu oleh overtourism merambah habitat alami Bali, mengikis warisan lingkungan dan budayanya, dan menciptakan ‘kiamat plastik’,” bunyi keterangan dari laman resmi Fodor’s, dikutip Kamis (21/11/2024).

    Adapun overtourism terjadi ketika jumlah wisatawan yang berkunjung melebihi kapasitas suatu destinasi.

    Sebagai informasi, daftar tersebut tidak dimaksudkan untuk memboikot sejumlah destinasi wisata, melainkan untuk meningkatkan kesadaran mengenai dampak pariwisata yang tidak berkelanjutan terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.

    Daftar ini disusun berdasarkan sejumlah faktor, antara lain popularitas yang berlebihan, kerusakan lingkungan, tekanan sosial terhadap penduduk lokal, dan kurangnya infrastruktur yang memadai.

     Daftar ini terbagi menjadi dua: Perennial no list yang berisi sejumlah destinasi yang tergolong “sering” masuk daftar tersebut, serta Destinations beginning to suffer yang berisi sejumlah destinasi yang dinilai mulai mengalami tekanan.

    Destinasi yang tak layak dikunjungi turis tahun 2025

    1. Bali

    Bali menghadapi masalah serius akibat overtourism, dilansir dari Independent.co.uk. Pada tahun 2023, lebih dari lima juta wisatawan tercatat mengunjungi Pulau Dewata. 

    Meskipun angka tersebut menandakan mulai pulihnya pariwisata Bali dari pandemi Covid-19, sekaligus mendorong perekonomiannya, hal itu juga menyebabkan tekanan luar biasa bagi infrastruktur Bali.

    Bali Partnership, sebuah koalisi akademisi dan lembaga swadaya masyarakat yang bekerja untuk mempelajari dan memecahkan masalah pengelolaan sampah, memperkirakan Bali menghasilkan 1,6 juta ton sampah setiap tahunnya, dengan sampah plastik mencapai hampir 303.000 ton.

    Hanya 48 persen dari seluruh sampah yang dikelola secara bertanggung jawab, dan hanya tujuh persen sampah plastik yang didaur ulang.

    Akibatnya, tidak sedikit sampah yang mencemari sejumlah pantai di Bali. Contohnya di Kuta dan Seminyak.

    Tidak hanya itu, overtourism juga disebut memperburuk hubungan antara wisatawan dengan masyarakat setempat. Salah satu sebabnya adalah kurangnya rasa hormat wisatawan terhadap masyarakat lokal.

    “Tanpa perubahan, kita mempertaruhkan lebih dari sekadar pemandangan yang indah-kita berisiko kehilangan identitas budaya itu sendiri,” ucap pakar perjalanan berkelanjutan yang berfokus pada Asia Tenggara, Kristin Winkaffe.

    Adapun sebelumnya Bali juga masuk daftar yang sama untuk kategori yang sama tahun 2020.

    2. Barcelona

    Barcelona, Spanyol, menjadi salah satu destinasi di Eropa yang masyarakatnya disebut semakin tidak menyukai wisatawan.

    Protes terhadap overtourism menjadi pemandangan umum selama musim panas di kota ini.

    Masalah kepadatan wisatawan dan minimnya perhatian terhadap penduduk lokal telah menciptakan ketegangan di Barcelona.

    3. Mallorca

    Seperti Barcelona, Mallorca di Spanyol juga tengah menghadapi tekanan besar akibat membeludaknya jumlah wisatawan.

    Penduduk lokal mengeluhkan perubahan yang mengurangi kualitas hidup mereka dan meningkatnya biaya hidup akibat pariwisata massal.

    4. Kepulauan Canary

    Kepulauan Canary di Spanyol pun menghadapi tantangan serupa dengan destinasi di Eropa lainnya.

    Pariwisata intensif telah memengaruhi keseimbangan lingkungan serta menciptakan kerumitan sosial bagi penduduk setempat.

    5. Venesia

    Venesia, Italia terus menjadi sorotan karena kepadatan wisatawan yang ekstrem.

    Biaya masuk wisatawan yang tinggi menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi dampak negatif, tapi tantangan keberlanjutan masih menjadi masalah besar.

    6. Lisbon

    Lisbon, Portugal, menghadapi kurangnya tempat tinggal bagi penduduk lokal karena meningkatnya penggunaan properti untuk sewa jangka pendek oleh wisatawan.

    Hal ini mengakibatkan kenaikan harga properti yang signifikan, sekaligus memengaruhi masyarakat setempat secara negatif.

    7. Koh Samui

    Koh Samui, Thailand, disebut menderita akibat semakin terkenal usai serial The White Lotus.

    Peningkatan lalu lintas wisatawan memperburuk masalah pengelolaan limbah dan pasokan air, yang sudah menjadi isu lama di pulau ini.

    8. Gunung Everest

    Gunung Everest di Nepal menghadapi masalah sampah yang mencemari jalur pendakian, sedangkan para pekerja lokal menghadapi risiko besar saat membantu wisatawan.

    Pariwisata ekstrem di wilayah ini telah mengancam kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat setempat.

    9. Agrigento

    Sebagai Ibu Kota Kebudayaan Italia tahun 2025, Agrigento menghadapi tantangan serius dengan krisis air yang dapat diperburuk oleh lonjakan jumlah wisatawan.

    Kondisi ini dapat merusak ekosistem lokal dan keseimbangan sumber daya.

    10. Kepulauan Virgin

    Kepulauan Virgin di Inggris mulai menunjukkan tanda-tanda tekanan akibat pariwisata berlebihan.

    Kehadiran wisatawan dalam jumlah besar berpotensi mengganggu ekosistem laut dan kehidupan masyarakat lokal.

    11. Kerala

    Kerala, yang dikenal sebagai “God’s Own Country” di India, mulai terpengaruh oleh pariwisata yang tidak terkelola dengan baik.

    Dampak terhadap lingkungan dan masyarakat setempat menjadi perhatian utama.

    12. Kyoto dan Tokyo

    Dua kota terbesar di Jepang ini menghadapi masalah karena lonjakan kunjungan wisatawan asing.

    Kyoto, khususnya, mengalami tekanan besar terhadap budaya lokalnya, sedangkan Tokyo menghadapi tantangan urban akibat pariwisata massal.

    13. Oaxaca

    Oaxaca di Meksiko semakin populer di kalangan wisatawan, tapi popularitas ini membawa tekanan terhadap masyarakat adat dan budaya lokal.

    Perlindungan terhadap warisan budaya menjadi isu mendesak untuk wilayah ini.

    14. Pantai Utara Skotlandia 500

    Rute perjalanan darat ini telah menjadi sangat populer sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas dan minimnya fasilitas berkemah yang memadai.

    Hal ini menciptakan ketidaknyamanan bagi penduduk setempat serta kerusakan lingkungan. (*)

     

  • Burung Julang Emas dan Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Bromo

    Burung Julang Emas dan Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Bromo

    Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan pelepasliaran satwa burung Julang Emas (Rhyticeros undulatus) dan burung raptor Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Pelepasliaran satwa langka ini dilakukan untuk menambah populasi dan variasi genetik di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya.

    Humas Balai Besar TNBTS, Korina Tasya K, mengatakan, pelepasliaran burung Julang Emas ini dilaksanakan di Blok Bendolawang wilayah kerja Resort PTN Wilayah Jabung, Seksi PTN Wilayah I, Bidang PTN Wilayah I pada Selasa 19 November 2024. Pelepasliaran dilakukan setelah satwa menjalani proses habituasi selama 7 hari.

    “Burung Julang Emas berjumlah empat ekor, berjenis kelamin betina tiga ekor dan jantan satu ekor. Satwa ini merupakan hasil penyerahan dari masyarakat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta yang telah menjalani proses rehabilitasi selama 2-3 tahun di Unit Perlindungan Satwa (UPS) Bunder,” katanya, Kamis, 21 November 2024.

    Korina menerangkan, berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, burung Julang Emas terpantau berada di Blok Bendolawang usai dilakukan pengamatan Elang Jawa pada 2019 lalu. Sebaran Julang Emas di kawasan TNBTS berada di wilayah Resort PTN Wilayah Jabung, Resort PTN Coban Trisula, Resort PTN Taman Satriyan, Resort PTN Ranu Darungan, dan Resort PTN Candipuro.

    Selain Julang Emas, TNBTS juga melakukan pelepasliaran satu ekor Elang Jawa berjenis kelamin jantan berumur kurang lebih 1 tahun. Satwa ini dilepasliarkan pada Rabu 20 November 2024 di blok sentral Wilayah kerja Resort PTN Senduro, Seksi PTN Wilayah III, Bidang PTN Wilayah II. 

    “Satwa ini juga dari hasil penyerahan masyarakat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta yang telah menjalani proses rehabilitasi selama kurang lebih 7 bulan di UPS Bunder,” imbuhnya.
     

    Proses pelepasliaran dipimpin oleh Tri Cahya Nugroho, selaku Kepala Seksi PTN Wilayah III,dan Wisnu Utoro, selaku Kepala Seksi PTN Wilayah IV. Sebelum dilepasliarkan, Elang Jawa tersebut telah menjalani uji kesehatan Avian Influenza dengan hasil negatif yang dilakukan di BBVET Wates pada November 2024 dan menjalani proses habituasi selama delapan hari.

    Korina mengaku, sebaran Elang Jawa di TNBTS terhitung merata. Satwa ini mendiami tipe ekosistem hutan hujan pegunungan tengah atau hutan campur dan hutan hujan pegunungan atas atau hutan cemara, dari ketinggian 700 mdpl sampai dengan 2.000 mdpl. 

    “Sampai dengan tahun 2024 terdapat 61 lokasi perjumpaan Elang Jawa, dengan frekuensi perjumpaan yang cukup reguler pada hampir semua site yang dipantau,” bebernya.

    Elang Jawa sendiri dikenal sebagai Garuda. Satwa ini merupakan spesies burung pemangsa yang dilindungi serta menjadi simbol keanekaragaman hayati di Indonesia dan berperan sebagai satwa kunci di Indonesia dan satwa kunci di TNBTS.

    “Bersamaan dengan pelepasliaran Julang Emas, untuk menambah semarak diadakan ruang edukasi tentang konservasi pada masyarakat berupa acara Talkshow Cangkruk Bahas Konservasi dengan tema GenZervasi: Saatnya Generasi Muda Paham Konservasi,” bebernya.

    Kegiatan talkshow ini menghadirkan narasumber Mutia Hanifah dari Birdpacker dan Koestriadi Nugra Prasetya, Pengendali Ekosistem Hutan TNBTS serta dipandu moderator Dewangga Pribaditya, stand up comedian dan Rudijanta Tjahja Nugraha Kepala Balai Besar TNBTS sebagai keynote speaker. Kegiatan ini diadakan langsung secara live di Youtube dan Zoom.

    Pelepasliaran Julang Emas ini diikuti oleh para pelajar yang tergabung dalam Green Youth Movement simpul belajar Balai Besar TNBTS, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan pecinta alam secara offline serta masyarakat umum secara online.

    Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melakukan pelepasliaran satwa burung Julang Emas (Rhyticeros undulatus) dan burung raptor Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Pelepasliaran satwa langka ini dilakukan untuk menambah populasi dan variasi genetik di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya.
     
    Humas Balai Besar TNBTS, Korina Tasya K, mengatakan, pelepasliaran burung Julang Emas ini dilaksanakan di Blok Bendolawang wilayah kerja Resort PTN Wilayah Jabung, Seksi PTN Wilayah I, Bidang PTN Wilayah I pada Selasa 19 November 2024. Pelepasliaran dilakukan setelah satwa menjalani proses habituasi selama 7 hari.
     
    “Burung Julang Emas berjumlah empat ekor, berjenis kelamin betina tiga ekor dan jantan satu ekor. Satwa ini merupakan hasil penyerahan dari masyarakat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta yang telah menjalani proses rehabilitasi selama 2-3 tahun di Unit Perlindungan Satwa (UPS) Bunder,” katanya, Kamis, 21 November 2024.
    Korina menerangkan, berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, burung Julang Emas terpantau berada di Blok Bendolawang usai dilakukan pengamatan Elang Jawa pada 2019 lalu. Sebaran Julang Emas di kawasan TNBTS berada di wilayah Resort PTN Wilayah Jabung, Resort PTN Coban Trisula, Resort PTN Taman Satriyan, Resort PTN Ranu Darungan, dan Resort PTN Candipuro.
     
    Selain Julang Emas, TNBTS juga melakukan pelepasliaran satu ekor Elang Jawa berjenis kelamin jantan berumur kurang lebih 1 tahun. Satwa ini dilepasliarkan pada Rabu 20 November 2024 di blok sentral Wilayah kerja Resort PTN Senduro, Seksi PTN Wilayah III, Bidang PTN Wilayah II. 
     
    “Satwa ini juga dari hasil penyerahan masyarakat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta yang telah menjalani proses rehabilitasi selama kurang lebih 7 bulan di UPS Bunder,” imbuhnya.
     

    Proses pelepasliaran dipimpin oleh Tri Cahya Nugroho, selaku Kepala Seksi PTN Wilayah III,dan Wisnu Utoro, selaku Kepala Seksi PTN Wilayah IV. Sebelum dilepasliarkan, Elang Jawa tersebut telah menjalani uji kesehatan Avian Influenza dengan hasil negatif yang dilakukan di BBVET Wates pada November 2024 dan menjalani proses habituasi selama delapan hari.
     
    Korina mengaku, sebaran Elang Jawa di TNBTS terhitung merata. Satwa ini mendiami tipe ekosistem hutan hujan pegunungan tengah atau hutan campur dan hutan hujan pegunungan atas atau hutan cemara, dari ketinggian 700 mdpl sampai dengan 2.000 mdpl. 
     
    “Sampai dengan tahun 2024 terdapat 61 lokasi perjumpaan Elang Jawa, dengan frekuensi perjumpaan yang cukup reguler pada hampir semua site yang dipantau,” bebernya.
     
    Elang Jawa sendiri dikenal sebagai Garuda. Satwa ini merupakan spesies burung pemangsa yang dilindungi serta menjadi simbol keanekaragaman hayati di Indonesia dan berperan sebagai satwa kunci di Indonesia dan satwa kunci di TNBTS.
     
    “Bersamaan dengan pelepasliaran Julang Emas, untuk menambah semarak diadakan ruang edukasi tentang konservasi pada masyarakat berupa acara Talkshow Cangkruk Bahas Konservasi dengan tema GenZervasi: Saatnya Generasi Muda Paham Konservasi,” bebernya.
     
    Kegiatan talkshow ini menghadirkan narasumber Mutia Hanifah dari Birdpacker dan Koestriadi Nugra Prasetya, Pengendali Ekosistem Hutan TNBTS serta dipandu moderator Dewangga Pribaditya, stand up comedian dan Rudijanta Tjahja Nugraha Kepala Balai Besar TNBTS sebagai keynote speaker. Kegiatan ini diadakan langsung secara live di Youtube dan Zoom.
     
    Pelepasliaran Julang Emas ini diikuti oleh para pelajar yang tergabung dalam Green Youth Movement simpul belajar Balai Besar TNBTS, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dan pecinta alam secara offline serta masyarakat umum secara online.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MEL)

  • Kemendagri pastikan pengungsi di Flores Timur dapat gunakan hak pilih

    Kemendagri pastikan pengungsi di Flores Timur dapat gunakan hak pilih

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Kemendagri pastikan pengungsi di Flores Timur dapat gunakan hak pilih
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 21 November 2024 – 20:48 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan para pengungsi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dapat menyalurkan hak pilihannya pada Pilkada 2024 yang akan berlangsung 27 November mendatang.

    “Dukcapil (dinas kependudukan dan pencatatan sipil) sudah kami instruksikan untuk memudahkan para pengungsi. Jadi cukup selembar kartu keterangan saja atau kependudukan sudah bisa digunakan untuk mencoblos,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto di Jakarta, Kamis (21/11). 

    Bima Arya mengatakan bahwa di lokasi bencana erupsi terdapat kurang lebih 13 ribu warga yang memiliki hak pilih dan tersebar di 29 tempat pemungutan suara (TPS).

    Jumlah tersebut kata Bima Arya, tentu perlu diperhatikan agar dapat menyalurkan hak pilihnya, untuk itu Kemendagri terus berupaya dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar para pengungsi bisa mencoblos.

    “Saya sendiri akan ke daerah tersebut pada hari Minggu (24/11) untuk memastikan hak pengungsi tetap bisa disalurkan,” tuturnya.

    Ia melanjutkan bahwa semua warga yang mengungsi baik secara mandiri maupun yang disediakan oleh pemerintah dapat mencoblos pada pelaksanaan Pilkada 2024.

    Selain itu lanjut Wamendagri, pihaknya juga akan mengecek persiapan pencoblosan mulai dari TPS, logistik, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di lokasi pengungsian agar semua benar-benar siap.

    “Kami akan cek kesiapan nya, kemudian yang paling penting adalah penyelenggaranya. Karena KPPS-nya kan juga harus disiapkan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan saat ini korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur sudah mulai berangsur meninggalkan posko pengungsian terpadu.

    “Pengungsi yang terpusat kami kurangi sehingga mereka mengungsi ke tempat yang lebih baik seperti rumah saudara atau kerabat,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/11).

    Berdasarkan data BNPB sampai dengan Selasa (19/11) diketahui jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berjumlah sebanyak 12.673 jiwa dari sebelumnya 12.761 jiwa dari tujuh posko pengungsian terpusat yang disediakan BNPB dengan Kementerian Sosial.

    Dia menjelaskan, hal tersebut dapat dilakukan oleh para korban seiring aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mulai berangsur menurun.

    Sumber : Antara

  • Ayu Sakit Hati Tertipu, Uang Rp10,5 Raib Dibawa Kabur Pacarnya yang Polisi, Tak Pernah Dicicil

    Ayu Sakit Hati Tertipu, Uang Rp10,5 Raib Dibawa Kabur Pacarnya yang Polisi, Tak Pernah Dicicil

    TRIBUNJATIM.COM – Tipu pacar sendiri, oknum polisi Polrestabes Palembang embat uang Rp10,5 juta.

    Uang milik pacarnya bernama Ayu Wulandari (24) tersebut kini raib dibawa kabur.

    Korban pun kini melaporkan pacarnya yang berprofesi sebagai oknum polisi.

    Warga Dewa Remban, Kabupaten Musi Rawas Utara, ini melapor atas dugaan penipuan dan penggelapan uang.

    Laporan tersebut dibuat pada Rabu (20/11/2024) siang.

    Yakni setelah Ayu merasa tertipu oleh janji pacarnya yang tidak kunjung memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan uang yang telah dipinjamkan.

    Ayu menceritakan bahwa kejadian ini bermula pada 16 Agustus 2022, sekitar pukul 18.45, di Jalan Musi Raya, Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako, Palembang.

    Saat itu, pacarnya yang dikenal sebagai terlapor berniat untuk pindah dari Polda Sumsel ke Empat Lawang.

    Terlapor pun mengaku butuh uang untuk biaya kepindahan.

    Karena tidak memiliki uang, terlapor meminjam uang sebesar Rp10,5 juta kepada Ayu.

    “Karena saya merasa sudah dekat dengan terlapor, saya terpaksa meminjam uang melalui aplikasi Shopee untuk memenuhi permintaannya,” tuturnya.

    “Ada perjanjian bahwa dia akan mencicil uang tersebut setiap bulan,” ungkap Ayu.

    Namun Ayu tetap harus mengembalikan uang pinjaman tersebut.

    Padahal terlapor sudah pindah dan janji untuk mencicil, akan tetapi tidak pernah dipenuhi.

    Ayu Wulandari (24), seorang warga Dewa Remban, Musi Rawas Utara, melaporkan pacarnya yang berprofesi sebagai oknum polisi ke Polrestabes Palembang, Rabu (20/11/2024). (Sripoku.com/Andi Wijaya)

    “Saya merasa sakit hati karena uang tersebut belum dikembalikan.”

    “Terlapor tidak bertanggung jawab dan tidak mau mencicil,” kata Ayu dengan kesal.

    KA SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery, membenarkan bahwa laporan korban telah diterima.

    “Laporan sudah kami terima dan akan segera ditindaklanjuti,” ujar AKP Hery.

    Aksi serupa juga dilakukan Kevin (28) yang nekat curi uang kantor senilai Rp210.000.000.

    Ia nekat mengambil uang kantor demi bisa hedon dan membiayai pacarnya.

    Kevin mencuri uang kantornya yang disimpan di brankas.

    Pencurian tersebut ternyata dilakukan Kevin secara bertahap mulai dari September 2024 hingga November 2024.

    Kevin santai embat Rp210 juta milik perusahaan demi bayar cicilan motor pacar Rp15 juta (IST)

    Total uang yang Kevin curi sebesar Rp 210 juta dicurigai oleh pihak kantor PT Eureka Management dan Servis.

    Pasalnya setiap kantor mengadakan audit, selalu saja terdapat selisih.

    Pada Senin, 18 November 2024, Operasional Manager kantor bersama dengan Tim Admin melakukan audit keuangan setiap bulan sebanyak dua kali audit.

    Setiap melakukan audit, pelapor menemukan ada selisih kekurangan uang.

    Kemudian didapat informasi dari tukang kunci bernama Rian dan Nova.

    Mereka memberitahukan bahwa staf atas nama Kevin sering memanggil tukang kunci tersebut di tengah malam.

    Yakni untuk membuka kunci brankas dengan alasan untuk mengambil dokumen.

    Setelah ada pemberitahuan dari tukang kunci tersebut, operasional manajer bersama tim admin kembali melakukan audit keuangan.

    Didapati selisih keuangan selama tiga bulan sebesar Rp210.000.000.

    Pihak kantor yang berlokasi di Perum Bali Griya Resident Jalan Gunung Athena No 15, Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Denpasar, Bali, itupun mengalami kerugian.

    Mereka langsung melaporkan hal itu ke pihak berwajib. 

    “Pelaku mengambil uang tunai yang tersimpan di kotak brankas dengan anak kunci palsu diduplikat,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, pada Rabu, 20 November 2024.

    Kevin gasak uang kantor Rp210.000.000 demi biayai dan belikan pacar iPhone (Tribun Bali – Pexels)

    Pemuda yang berasal dari Desa Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, tersebut dibekuk polisi di tempat kejadian perkara (TKP) kantor tempatnya bekerja, kemudian mengamankan barang bukti. 

    Pelaku mengakui mengambil uang tersebut dengan menggunakan anak kunci palsu tersebut mulai dari bulan September 2024 sampai November 2024.

    “Pelaku mengakui mempergunakan uang tersebut untuk membayar kreditan sepeda motor Honda PCX milik pacarnya sebesar Rp15.000.000,” jelasnya.

    Uang hasil pencurian tersebut juga dipakai untuk membeli handphone mewah berjenis Iphone 15 Pro Max, serta menyewa mobil selama tiga bulan kurang lebih 20.000.000. 

    Selain itu juga digunakan pelaku untuk membeli berbagai barang.

    Seperti beberapa sepatu berbagai merek dan beberapa potong pakaian hingga parfum berbagai merk.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Mengenal Marit yang Mencari Berkah di Upacara Labuh Sesaji Yadnya Kasada
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        21 November 2024

    Mengenal Marit yang Mencari Berkah di Upacara Labuh Sesaji Yadnya Kasada Surabaya 21 November 2024

    Mengenal Marit yang Mencari Berkah di Upacara Labuh Sesaji Yadnya Kasada
    Editor
    KOMPAS.com –

    Yadnya Kasada
    adalah salah satu upacara adat suku Tengger yang dilakukan setiap tahun di
    Gunung Bromo
    .
    Upacara Yadnya Kasada dilakukan setiap bulan Kasada hari ke-15 dalam penanggalan tradisional suku Tengger.
    Dalam ritualnya, terdapat prosesi ngelabuh atau melempar sesaji atau ongkek ke kawah Gunung Bromo sebagai bentuk persembahan.
    Sesaji yang dilempar ke dalam kawah sangat beragam, bisa berupa hasil bumi, hewan ternak, dan juga uang.
    Disinilah dapat terlihat sebuah kearifan lokal, di mana para
    Marit
    berusaha mencari berkah dari sesaji yang dilemparkan.
    Marit adalah sebutan bagi orang-orang yang sengaja mengumpulkan barang-barang atau sesaji (ongkek) yang dilabuh dengan cara dilempar ke kawah Gunung Bromo pada upacara Yadnya Kasada.
    Keberadaan para Marit ini cukup mencuri perhatian karena mereka akan terlihat bersiap di bibir kawah menanti sesaji untuk dilemparkan.
    Beberapa orang yang melihatnya mungkin akan merasa ngeri, karena para Marit ini berpijak di dinding kawah yang miring dan terjal seperti tengah menantang maut.
    Terlebih ketika sesaji mulai dilempar, para Marit akan mulai berlarian untuk mengambil atau menangkapnya seperti tanpa rasa takut.
    Bahkan ada juga Marit yang sengaja membawa jaring yang dipasang pada tongkat atau bambu yang panjang sebagai alat bantu.
    Para Marit yang berasal dari sekitar wilayah Bromo biasanya sudah datang sejak sehari sebelum acara dilaksanakan.
    Mereka akan bermalam dengan membuat tenda darurat di dekat bibir kawah, di dekat beton pembatas yang sudah dipasang oleh petugas.
    Setelah upacara ngelabuh dilakukan, para Marit juga masih terlihat hingga siang hari untuk mengais sesaji yang bisa dibawa pulang.
    Selain menangkap sesaji yang dilempar ke kawah, para Marit ini juga ada yang mengais rezeki di pelataran Astana yang berada tepat sebelum anak tangga menuju kawah Gunung Bromo.
    Hal ini karena ada beberapa warga suku Tengger yang menyuguhkan sesaji di Astana, sehingga ada juga Marit yang berburu rezeki di sana.
    Meski aksi Marit saat mengambil sesaji di tepi kawah terlihat berbahaya, namun ternyata di balik itu mereka memegang keyakinan bahwa ada yang melindunginya.
    Dikutip dari laman Pemkab Probolinggo, sebagian besar dari Marit percaya dan yakin bahwa mereka mendapatkan perlindungan dari Sang Hyang Widhi dan para leluhurnya.
    Sehingga tidak heran jika para Marit tetap berani dan tak bergeming walaupun dalam kondisi hujan bahkan erupsi sekalipun.
    Hal ini seperti diungkap salah satu Marit, Agus Sugianto yang berasal dari Pasuruan.
    “Ndak pernah takut jatuh atau celaka, karena kami yakin dijaga oleh Mbah Bromo. Karena sebelumnya kami juga selalu meminta ijin terlebih dahulu untuk mencari rezeki yang halal dan barokah di sekitar kawah Bromo,” ungkapnya.
    Saat itu, ia sudah tujuh tahun menjalani profesi sebagai Marit pada setiap Yadnya Kasada.
    Selama itu pula Agus mengaku tidak pernah tergelincir atau terjatuh yang kemudian dapat mencelakainya.
    Dikutip dari SuryaMalang.com, sebenarnya ada beberapa aturan yang harus dipatuhi Marit pada saat mengambil sesaji di kawah Gunung Bromo.
    Yang pertama, sesaji yang dilempar peserta upacara harus menyentuh tanah dulu sebelum bisa diambil.
    Berikutnya, Marit tidak boleh berebut atau meminta sesaji kepada peserta upacara sebelum prosesi larung.
    Aktivitas para Marit ini memang seperti telah menjadi kearifan lokal yang ditemukan pada upacara Yadnya Kasada.
    Dilansir dari Antara (17/06/2022), Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto menjelaskan bahwa keberadaan Marit memang sangat lekat dengan Yadnya Kasada yang dilakukan masyarakat Tengger di Gunung Bromo.
    “Marit sudah ada seiring dengan adanya ritual Yadnya Kasada karena masyarakat Tengger secara turun temurun juga meyakini setiap sesaji yang sudah dilabuh itu juga memiliki berkah tersendiri, terlebih lagi yang berupa hasil bumi,” katanya.
    Beberapa hasil bumi yang didapat oleh Marit memang kemudian ditanam kembali di ladang dengan kepercayaan bahwa hasil panennya akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
    Hal ini sesuai keyakinan warga suku Tengger, bahwa keberkahan dari japa mantra yang sebelumnya dibacakan oleh para Rama dukun sebelum sesaji di labuh di kawah Gunung Bromo salah satunya adalah pengharapannya atas kesuburan bumi.
    Lebih lanjut, menurut Bambang halyang dilakukan Marit bukanlah usaha untuk mencari keuntungan dengan mengumpulkan sesaji sebanyak-banyaknya.
    Menurutnya sesaji yang didapat Marit bukan untuk dimakan atau dijual, melainkan untuk dikembangkan lagi.
    Terkait aktivitas Marit pada upacara Yadnya Kasada, Bambang juga memberikan sedikit himbauan.
    Salah satunya adalah agar Marit menjaga etika karena seharusnya labuh sesaji itu baru boleh diambil ketika sudah menyentuh tanah.
    Sehingga sesaji yang dilempar oleh peserta upacara tidak direbut dan dipaksakan, apalagi sampai harus membuat alat berupa jaring tangkap dan sebagainya.
    Bambang juga menjelaskan bahwa himbauan ini sebenarnya sudah sering disampaikan atau diinformasikan, hanya saja beberapa orang seperti tidak menghiraukan.
    Walau begitu Bambang tetap berharap bahwa keberadaan Marit ini menjadi penanda berkahnya perayaan Yadnya Kasada.
    Sumber:

    kemenparekraf.go.id
      

    repositori.kemdikbud.go.id
     

    referensi.data.kemdikbud.go.id
       

    probolinggokab.go.id
      

    suryamalang.tribunnews.com
     

    jatim.tribunnews.com
      
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suara Aneh Terdengar di Tempat Paling Terpencil di Muka Bumi

    Suara Aneh Terdengar di Tempat Paling Terpencil di Muka Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lokasi paling terpencil di Bumi menjadi sumber suara misterius, yang sampai saat ini belum diketahui sumbernya oleh para ilmuwan.

    Tempat tersebut diberi nama Point Nemo. Jarak terdekat Point Nemo dengan daratan adalah 2.689 kilometer.

    Lokasinya yang sangat terpencil membuat Point Nemo sebagai lokasi pembuangan “sampah” luar angkasa seperti satelit yang sudah tidak digunakan. Seperti stasiun luar angkasa milik Rusia yang bernama Mir, dijatuhkan di Point Nemo saat dipensiunkan.

    Point Nemo ternyata juga menyimpan sebuah misteri yang sampai saat ini belum terpecahkan.

    Pada 1997, Badan Lautan dan Atmosfer Amerika Serikat (NOAA) mendeteksi suara frekuensi sangat rendah di titik tersebut. Suara lantang tersebut ditangkap oleh hydrophones yang diposisikan di beberapa tempat di Samudra Pasifik.

    Saking kerasnya suara yang berasal dari Point Nemo, mikrofon bawah laut yang jaraknya 4.800 kilometer dari titik tersebut turut menangkapnya.

    Sebagian peneliti, seperti Chris Fox dari NOAA menduga suara yang kemudian disebut sebagai “bloop” tersebut, disebabkan oleh makhluk laut.

    “Banyak hal yang membuat suara di bawah sana. Paus, lumba-lumba, dan ikan, bergema di seluruh Bumi,” kata Fox kepada CNN seperti dikutip oleh IFL Science, Kamis (21/11/2024).

    Karena tidak ada binatang laut yang bisa memproduksi suara sekeras “bloop”, beberapa ahli menduga ada cumi raksasa atau monster laut lain yang hidup di Point Nemo.

    Namun, Fox juga punya penjelasan alternatif. “Saya menduga ini terkait dengan es yang patah [ice calving]. Suaranya selalu berasal dari selatan. Kami curiga sumbernya es di pesisir Antartika, dalam hal ini suaranya sangat keras.”

    NOAA pernah mendeteksi suara serupa dengan “bloop” sebelumnya, bahkan mereka menggunakannya untuk memantau gunung es A53 yang rontok.

    “Suara yang direkam pada musim panas 1997 konsisten dengan gempa es yang disebabkan oleh bongkahan es besar yang retak dan patah,” kata Pacific Marine Environmental Laboratory.

    (dem/dem)

  • PU siapkan infrastruktur dasar untuk dukung huntara bencana Lewotobi

    PU siapkan infrastruktur dasar untuk dukung huntara bencana Lewotobi

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan kementeriannya mempersiapkan infrastruktur dasar untuk mendukung pembangunan hunian sementara (huntara) yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bagi para pengungsi yang terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Kita juga harus menyediakan infrastruktur dasarnya, air minumnya, persampahan, jalan dan sebagainya. Kita harus bersinergi bersama-sama antar kementerian,” ujar Diana di Semarang, Jawa Tengah.

    Menurut dia, pemerintah saat ini bergerak cepat untuk mempersiapkan terkait pasca-bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, salah satunya adalah persiapan untuk pembangunan huntara.

    Hal ini dikarenakan bahwa saat ini memasuki musim penghujan dan para pengungsi yang ada di sana tentunya juga membutuhkan huntara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengingatkan terkait masalah hujan yang sering terjadi di sana.

    Sebagai informasi, Pemerintah bergerak cepat membangun hunian sementara bagi para pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat seiring memasuki musim penghujan.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan, hunian sementara ini disegerakan karena sebentar lagi akan menghadapi risiko musim hujan dan juga nanti ada liburan Natal juga, jadi pemerintah akan mempercepat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan segera melakukan hunian sementara.

    Berdasarkan keterangan dari kementerian/lembaga teknis bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi masih berlangsung, tetapi tidak ada gejala peningkatan. Di samping itu, radius untuk daerah keamanan juga sudah dikurangi dan layanan pengungsian tetap dijaga.

    Jumlah pengungsi terpusat juga sudah mengalami penurunan yang kini sekitar 5.117 jiwa. Kendati demikian, pengungsi mandiri jumlahnya masih banyak hingga 6 ribuan jiwa.

    Selain membangun hunian sementara, pemerintah juga akan membantu proses relokasi mandiri, renovasi rumah, dan penyiapan untuk hunian tetap.

    Pemerintah pusat dan daerah sudah memetakan lokasi mana saja yang akan dibangun hunian tetap. Nantinya pembangunan hunian tetap ini tidak akan terkonsentrasi di satu wilayah. Namun Pratikno memastikan proses pendataannya akan melibatkan warga yang terdampak.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Gebrakan Empat Hari Kerja Pasca Pelantikan: Pasangan Badami Akan Wujudkan Inovasi di Kota Banjar

    Gebrakan Empat Hari Kerja Pasca Pelantikan: Pasangan Badami Akan Wujudkan Inovasi di Kota Banjar

    JABAR EKSPRES – Dalam momen yang penuh ketegangan dan harapan, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar nomor urut 4, Bambang Hidayah dan Dani Danial Muhklis, mencuri perhatian publik pada debat publik terakhir yang diadakan oleh KPU Kota Banjar pada Rabu, 20 November 2024 malam. Kejutan yang mereka hadirkan memicu antusiasme warga Kota Banjar dan menjadi sorotan media.

    Dengan pernyataan yang tegas dan penuh keyakinan, pasangan yang akrab disapa Badami ini mengungkapkan rencana ambisius mereka untuk memberikan gebrakan dalam empat hari kerja setelah dilantik, jika terpilih sebagai pemimpin daerah. Ini bukan sekadar janji, melainkan sebuah komitmen untuk membawa perubahan yang nyata.

    Dani Danial Muhklis, dalam penjelasannya, menekankan bahwa salah satu langkah awal yang akan mereka ambil adalah mendatangkan investor ke Kota Banjar.

    BACA JUGA: Lewat Iqtishaduna Conference, UIN Sunan Gunung Djati Bandung Siap Entaskan Persoalan Krisis Ekonomi Islam Secara Global

    “Kita akan segera membangun jaringan investasi, karena Kota Banjar ini butuh investor. Kami akan menggelar Banjar Investments Summit, dengan menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi), dan berbagai pihak lainnya,” ujarnya dengan semangat.

    Langkah ini diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi Kota Banjar, yang selama ini masih menghadapi berbagai tantangan dalam menarik minat investasi.

    Dengan adanya investasi yang masuk, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Tak hanya fokus pada investasi, pasangan Badami juga dalam empat hari pertama kerja, akan menekankan pentingnya mesin tata kelola pemerintahan dan struktur birokrasi yang sesuai.

    BACA JUGA: Daftar Aplikasi Game Penghasil Uang ini dan Dapatkan Keuntungan Setiap Harinya

    Dani menegaskan, hal itu penting untuk memastikan bahwa mesin birokrasi berfungsi dengan baik, karena ini adalah dasar untuk menjalankan pemerintahan yang baik dan akuntabel.

    “Kami berkomitmen untuk menciptakan good governance yang transparan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” katanya.

    Dengan visi yang jelas dan langkah-langkah konkrit, pasangan Badami bertekad untuk membawa Kota Banjar ke arah yang lebih baik.

  • Lewat Iqtishaduna Conference, FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung Siap Entaskan Persoalan Krisis Ekonomi Islam Secara Global

    Lewat Iqtishaduna Conference, FEBI UIN Sunan Gunung Djati Bandung Siap Entaskan Persoalan Krisis Ekonomi Islam Secara Global

    JABAR EKSPRES – Krisis ekonomi Islam, saat ini tengah menjadi pembahasan penting bagi sejumlah lembaga, salah satunya perguruan tinggi.

    Sehingga melalui Iqtishaduna Conference, yang digelar di Hotel Shakti, Kota Bandung, Kamis (21/11), lembaga perguruan tinggi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mengaku siap mengentaskan persoalan krisis ekonomi Islam secara global.

    Melalui pernyataannya, Ketua Pelaksana Iqtishaduna Conference Dr. Iwan Setiawan, M.Pd.,M.Sy menjelaskan, bahwa hal ini sangat penting dilakukan khususnya oleh lembaga perguruan tinggi Islam.

    Sebab kata dia, melalui conprence internasional ini dinilai akan memiliki peran penting dalam memikirkan, membantu, hingga mengentaskan krisis kemanusiaan secara global.

    BACA JUGA: Bandung Belum Ramah untuk Disabilitas, Begini Kata Aktivis!

    “Kita tahu bahwa hari ini krisis kemanusiaan terjadi di Palestine, dan bagaimana Palestine ini menjadi bulan-bulanan Israel. Jadi saya kira conference ini sangat penting, karena teman-teman para dosen, para mahasiswa, dan para perguruan tinggi kita berkumpul di sini untuk bagaimana merumuskan penyelesaian persoalan ini,” ujarnya saat ditemui di lokasi.

    Tak hanya berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi, Iwan menambahkan conference internasional ini juga menghadirkan beberapa pembicara seperti salah satunya Mahmet Asutay dari Durham University inggris.

    “Jadi selain diikuti oleh 17 perguruan tinggi, kita juga bersama-sama melakukan kegiatan conprence dengan beberapa pembicara yaitu dari Durham University Prof Mahmet Asutay dari Inggris, lalu dari Universitas Of Lund Swedia Dr Altea Pericoli, lalu dari Internasional Islamic Universitas Malaysia Dr Arbiah Abdul Razak, dan juga dari dompet dhuafa, lalu dari UIN nya saya sendiri,” ucapnya.

    BACA JUGA: Persib Kembali Bermarkas di Stadion GBLA, Nick Kuipers: Kami Harus Menang

    Adapun untuk peserta, Iwan menyebut bahwa sampai pada hari ini peserta yang akan mempresentasikan artikelnya yakni ada sekitar 250 orang.

    “Jadi ini adalah kegiatan internasional yang berkaitan dengan ekonomi Islam, bisnis, management, dan akuntansi,” imbuhnya.

    Di lokasi yang sama, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag menilai bahwa kegiatan conprence internasional ini cukup bagus dilakukan.