kab/kota: Gunung

  • Bandara Maumere Dibuka Lagi setelah Ditutup Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Bandara Maumere Dibuka Lagi setelah Ditutup Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perhubungan menyebut, Bandara Fransiskus Xaverius Seda yang berada di Maumere kembali beroperasi setelah ditutup akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Pengoperasian itu sudah sesuai dengan diterbitkannya aturan Notam Aerodrome Normal Operation oleh Notam Office Nomor : C1979/24 NOTAMC C1978/24 tanggal 1 Desember 2024 pukul 15.43 Wita.

    Bandara Maumere telah ditutup operasi sejak 17 Juli 2024 karena alasan keselamatan penerbangan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    “Setelah memperhatikan hasil evaluasi terhadap informasi Ashtam, Berita Sigmet dan peta prediksi penyebaran abu vulkanik menunjukkan bahwa sejak 1 Desember 2024 ruang udara di bandara tersebut tidak terdampak abu vulkanik,” kata kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Kelas II Fransiskus Xaverius Seda Maumere Partahian Panjaitan kepada awak media, Rabu (3/12/2024).

    Berdasarkan informasi dari Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda, tentang Prakiraan Angin Wilayah Kabupaten Sikka 2-6 Desember 2024,  pergerakan arah angin menunjukkan dominan bergerak dari barat hingga utara.

    Akibatnya, maskapai penerbangan Wings Air dan Nam Air telah melakukan penjualan tiket kembali untuk penerbangan mulai 16 Desember 2024.

    “Beroperasinya kembali Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda Maumere tentunya menjadi hadiah menjelang Natal, sehingga saudara-saudara kita dari dan ke Maumere dan sekitarnya bisa mudik untuk berkumpul dengan keluarga,” katanya lagi.

    Partahian menuturkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Stasiun Meteorologi Fransiskus Xaverius Seda, Airnav Indonesia dan maskapai untuk memantau perkembangan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    “Keselamatan merupakan prioritas dalam penerbangan. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait demi penerbangan yang selamat, aman dan nyaman,” ujarnya.

    Adapun jadwal penerbangan yang beroperasi sebagai berikut :

    Maskapai Wings Air dengan rute penerbangan Maumere – Kupang (pulang pergi) dan Labuan Bajo – Maumere (pulang pergi).

    Maskapai Nam Air dengan rute penerbangan Kupang – Maumere (pulang pergi).

  • Pemuda di Ciputat Diadang dan Ditendang Begal, Motor Pun Raib
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Desember 2024

    Pemuda di Ciputat Diadang dan Ditendang Begal, Motor Pun Raib Megapolitan 3 Desember 2024

    Pemuda di Ciputat Diadang dan Ditendang Begal, Motor Pun Raib
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Seorang pria berinisial FAW (20) menjadi korban komplotan begal di Jalan Gunung Raya, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tepatnya di depan TK Darul Muminah.
    Saat itu, FAW pulang dari rumah temannya di Bumi Serpong Damai (BSD) dengan sepeda motor, Senin (2/12/2024), pukul 01.00 WIB.
    Kemudian, FAW didatangi dua begal yang berboncengan di sepeda motor.
    “Sesampainya di TKP, pelapor didahului oleh mereka (begal). Salah satu orang pelaku menendang hingga korban terjatuh,” ujar Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin saat ditemui di Jalan Barcelona, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel, Selasa (3/12/2024).
    Ketika terjatuh, korban langsung didatangi pelaku yang membawa senjata tajam jenis celurit. Tanpa perlawanan, korban langsung melarikan diri dan meninggalkan motornya di TKP.
    Pelaku langsung mengambil sepeda motor FAW dan langsung membawa motor itu pergi.
    “Jadi korban tidak mengalami luka apapun karena kendaraan diserahkan dan langsung diambil pelaku,” kata dia.
    Usai kejadian itu, FAW melaporkannya ke Polsek Ciputat Timur pada pukul 14.30 WIB. Kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
    “Kasusnya masih kami dalami,” ucap Kemas.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru Alami Sembilan Kali Erupsi, Ini Rekomendasi PVMBG

    Gunung Semeru Alami Sembilan Kali Erupsi, Ini Rekomendasi PVMBG

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru dengan ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami erupsi terus-menerus sejak pukul 02.30 WIB hingga 08.48 WIB pada Selasa (3/12/2024). Bahkan tercatat sudah sembilan kali Semeru mengalami erupsi. Erupsi pertama terjadi pada pukul 02.30 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak, kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 04.27 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak.

    “Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 06.12 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl),” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, Selasa (3/12/2024).

    Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Selang tiga menit, erupsi kembali terjadi pada pukul 06.15 WIB dengan  tinggi kolom letusan  teramati sekitar 300 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Kemudian pada pukul 06.31 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak dan pukul 06.49 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak.

    Erupsi Gunung Semeru kembali tercatat pada pukul 07.44 WIB, kemudian pukul 07.49 WIB dan 08.48 WIB dengan letusan setinggi 500 meter hingga 600 ,meter di atas puncak. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang kea rah timur laut,” katanya.

    Liswanto menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

  • Gunung Dukono Meletus Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 2.000 Meter ke Arah Timur

    Gunung Dukono Meletus Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 2.000 Meter ke Arah Timur

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Dukono kembali erupsi pada Selasa sore (3/12/2024), pukul 17.18 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.087 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 3 km.

    Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

    Sepanjang 2024, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 53 kali. Hingga hari ini, Selasa, 3 Desember 2024, Gunung Dukono di Halmahera Barat Maluku Utara masih berstatus Waspada (Level II).

  • Gunung Semeru 9 Kali Erupsi Pagi Ini

    Gunung Semeru 9 Kali Erupsi Pagi Ini

    Lumajang: Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, erupsi terus menerus sejak pukul 02.30 WIB hingga 08.48 WIB pada Selasa, 3 Desember 2024. Bahkan, tercatat sudah mengalami sembilan kali erupsi.

    Erupsi pertama terjadi pada pukul 02.30 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 04.27 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak.

    “Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 06.12 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Desember 2024.

    Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.  Selang tiga menit, erupsi kembali terjadi pada pukul 06.15 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. 

    Kemudian pukul 06.31 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak. Selanjutnya, pukul 06.49 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak.

    Erupsi Gunung Semeru kembali tercatat pada pukul 07.44 WIB, kemudian pukul 07.49 WIB, dan 08.48 WIB dengan letusan setinggi 500 meter hingga 600 meter di atas puncak. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut,” kata dia.

    Liswanto menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Selanjutnya di luar jarak tersebut masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ungkap dia.

    Selain itu masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

    Lumajang: Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, erupsi terus menerus sejak pukul 02.30 WIB hingga 08.48 WIB pada Selasa, 3 Desember 2024. Bahkan, tercatat sudah mengalami sembilan kali erupsi.
     
    Erupsi pertama terjadi pada pukul 02.30 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 04.27 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak.
     
    “Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 06.12 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Desember 2024.
    Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.  Selang tiga menit, erupsi kembali terjadi pada pukul 06.15 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. 
     
    Kemudian pukul 06.31 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak. Selanjutnya, pukul 06.49 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak.
     
    Erupsi Gunung Semeru kembali tercatat pada pukul 07.44 WIB, kemudian pukul 07.49 WIB, dan 08.48 WIB dengan letusan setinggi 500 meter hingga 600 meter di atas puncak. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut,” kata dia.
     
    Liswanto menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
     
    Selanjutnya di luar jarak tersebut masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
     
    “Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ungkap dia.
     
    Selain itu masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (LDS)

  • Inilah 5 Misteri Dunia yang Belum Terpecahkan hingga Sekarang

    Inilah 5 Misteri Dunia yang Belum Terpecahkan hingga Sekarang

    3. Letak Kuburan Cleopatra

    Cleopatra, ratu terakhir Mesir Ptolemaic, adalah sosok yang sangat terkenal dalam sejarah. Namun, lokasi pasti makamnya masih menjadi misteri. Beberapa ahli berpendapat bahwa makam Cleopatra berada di bawah sebuah kuil di dekat Alexandria.

    Teori juga ada yang mengatakan bahwa makam Cleopatra telah dihancurkan. Beberapa ahli berpendapat bahwa makam Cleopatra telah dihancurkan oleh orang-orang yang ingin menghapus jejaknya.

    4. Goa Misterius di Ujung Antartika

    Antartika adalah benua yang sangat dingin dan terpencil, sehingga masih banyak misteri yang belum terungkap. Salah satunya adalah keberadaan goa-goa misterius di ujung benua ini.

    Beberapa teori yang beredar bahwa goa tersebut adalah hasil dari aktivitas vulkanik. Goa di Antartika ini terbentuk akibat aktivitas vulkanik di masa lalu.

    Ada juga teori yang mengatakan bahwa goa tersebut menyimpan rahasia tentang sejarah bumi. Beberapa orang percaya bahwa goa-goa di Antartika menyimpan rahasia tentang bukti keberadaan kehidupan purba.

    5. Piramida di Balik Gunung Padang

    Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, menjadi pusat perhatian para peneliti karena ditemukan struktur batu yang menyerupai piramida di dalamnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa struktur batu tersebut terbentuk secara alami akibat proses geologi.

    Ada juga yang berpendapat bahwa struktur batu tersebut dibangun oleh manusia purba ribuan tahun yang lalu. Beberapa orang juga percaya bahwa struktur batu tersebut memiliki makna spiritual dan digunakan untuk ritual keagamaan.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Potret Pria Pembunuh Wanita Open BO di Bogor Kini Jadi Tersangka

    Potret Pria Pembunuh Wanita Open BO di Bogor Kini Jadi Tersangka

    Bogor

    Polisi telah menetapkan pria berinisial AP (19) sebagai tersangka pembunuhan wanita open BO di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Ini potret tersangka AP.

    Dalam foto yang diterima detikcom, Selasa (3/12/2024), dia terlihat mengenakan kaos berwarna putih. AP menjalani pemeriksaan di Mako Polsek Gunung Putri.

    AP sendiri ditangkap pada hari Senin (2/11) malam. AP ditangkap usai melakukan pembunuhan terhadap korban berinisial R (20) dini hari tadi.

    Pelaku Ditetapkan Tersangka

    Sebelumnya, AP memesan wanita open BO kemudian membunuhnya. AP ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka.

    “Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kapolsek Gunung Putri Kompol Aulia Robby dalam keterangannya.

    Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 338 dan/atau Pasal 340 KUHP. Akibat perbuatannya, tersangka terancam hukuman 20 tahun penjara hingga hukuman mati.

    Untuk sementara, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Termasuk apakah ada unsur perencanaan dalam aksi kejinya tersebut.

    (rdh/mea)

  • Hadapi Risiko Bencana, Lindungi Harta Benda Anda dengan Asuransi Griya Proteksi Maksima dari BRI

    Hadapi Risiko Bencana, Lindungi Harta Benda Anda dengan Asuransi Griya Proteksi Maksima dari BRI

    Jakarta, Beritasatu.com – Bencana alam, kebakaran, dan berbagai risiko lain bisa datang tanpa terduga dan membahayakan aset berharga, termasuk tempat tinggal Anda. 

    Kerugian yang ditimbulkan tak hanya dapat berdampak pada materi, tetapi juga mengganggu stabilitas finansial Anda. Untuk itu, memiliki perlindungan yang tepat menjadi langkah penting dalam menjaga aset dan harta benda dari potensi kerusakan atau kehilangan.

    Asuransi Griya Proteksi Maksima memberikan jaminan atas berbagai kerusakan material, seperti kebakaran, petir, ledakan asap, dan berbagai dampak kecelakaan lainnya yang bisa terjadi pada harta benda atau tempat tinggal Anda. Selain kerusakan materi, risiko kehilangan nyawa atau cacat tetap akibat bencana juga ditanggung dengan pemberian santunan biaya pengobatan serta perawatan medis. 

    Sementara, bila objek pertanggungan mengalami kerugian yang dijamin polis dan sudah tidak layak dihuni, Asuransi Griya Proteksi Maksima akan memberikan bantuan sewa.

    Untuk perlindungan hukum, Asuransi Griya Proteksi Maksima dari BRI memberikan jaminan kerugian atas kerusakan fisik atau materi akibat kerugian yang dijamin dalam polis. Jaminan yang diberikan berupa biaya kepada tertanggung dengan nilai setinggi-tingginya sesuai dengan santunan yang tercantum pada polis.

    Pembayaran santunan diberikan atas dasar surat tuntutan dari pihak ketiga dengan rate premi yang berbeda-beda. Untuk Griya Proteksi Maksima Silver akan mendapatkan santunan sebesar 0,294 persen. Premi ini berlaku khusus untuk obyek pertanggungan yang mengalami kerusakan akibat kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, asap, dan semacamnya.

    Untuk Proteksi Maksima Gold akan diberikan 1,5 persen jika mengalami bencana alam (banjir, angin topan, badai, dan kerusakan akibat air), pengrusakan (kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, dan perbuatan kriminal), serta terorisme dan sabotase. Premi ini juga memberikan jaminan untuk santunan duka meninggal dunia dan rawat inap maksimal 30 hari serta bantuan sewa rumah.

    Terakhir, Griya Proteksi Maksima Platinum yang memberikan penggantian sebesar 2,25 persen. Premi ini mencakup hampir seluruh jaminan secara komprehensif, bahkan untuk gempa bumi, letusan gunung merapi, hingga tsunami. Anda akan mendapatkan 100 persen dari nilai pertanggungan yang diberikan.

    Untuk memberikan keamanan berganda, Anda juga dapat melindungi surat-surat berharga dengan mengandalkan safety deposit box (SDB) dari BRI Private dan BRI Prioritas. Pilihan ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaga keamanan dokumen dalam kotak penyimpanan khusus berbahan baja.

    SDB bahkan disimpan dalam ruang khazanah yang kokoh dan tahan api untuk menjamin perlindungan kepada dokumen Anda.

    Ada beberapa ukuran yang dapat dipilih, mulai dari Tipe A (3x5x24 inci), Tipe B (3x10x24 inci), Tipe C (5x10x24 inci), Tipe  D (10x10x24 inci), dan Tipe E (15x10x24 inci). Untuk menggunakan layanan SDB, Anda dapat langsung mendatangi Sentra Layanan Prioritas dan Private di BRI.

    Jadi, tunggu apa lagi? Segera jadi member Asuransi Griya Proteksi Maksima dari BRI. Dengan biaya polis mulai dari Rp 50.000, Anda bisa mendapatkan perlindungan untuk harta benda dari bencana yang tak terduga.

    Promo Asuransi Griya Proteksi Maksima dan SBD dari BRI berlaku mulai 26 September 2024 dan tanpa batas waktu. Jangan lupa untuk segera kunjungi BRI di seluruh Indonesia untuk mendapatkan informasi lebih lengkap atau kunjungi laman ini untuk keterangan lebih lanjut.

  • Warga Ponorogo Ditemukan Tewas di Lereng Gunung Semampir
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Desember 2024

    Warga Ponorogo Ditemukan Tewas di Lereng Gunung Semampir Surabaya 3 Desember 2024

    Warga Ponorogo Ditemukan Tewas di Lereng Gunung Semampir
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Sunarno (58), seorang warga Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten
    Ponorogo
    , Jawa Timur, ditemukan tewas dengan luka di kepala, di lereng
    Gunung Semampir
    .
    Kepala Polsek Ngebel, AKP Tutut Ariyanto, Selasa (3/12/2024) menjelaskan, korban sebelumnya pamit untuk mencari kayu bakar di hutan, Senin kemarin (2/12/2024), sekitar pukul 14.00 WIB.
    “Ditemukan oleh warga sekitar pukul 15.00 WIB dalam keadaan sudah meninggal,” ujar Tutut saat ditemui di Polsek Ngebel.
    Berdasarkan keterangan sejumlah warga, diketahui Sunarno memang terbiasa mencari kayu bakar di kawasan Gunung Semampir.
    Saat ditemukan, pada jasad ada luka pada bagian kepala, dan di dekatnya terdapat sebuah batu besar yang diduga longsor.
    “Dugaannya korban terpeleset, kemudian terkena batu saat melintas di tebing. Di sebelah korban ada batu besar,” imbuh Tutut.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetya mengaku, timnya menerima laporan sekitar pukul 15.15 WIB.
    Sejumlah anggota BPBD, dibantu oleh Tagana Dinsos, aparat Polsek Ngebel, dan warga setempat, langsung melakukan langkah pengangkatan jenazah.
    Medan yang sulit di bagian tebing yang curam, serta kondisi basah dan licin akibat hujan, membuat tim gabungan memerlukan waktu hingga empat jam untuk mengangkat jasad tersebut.
    “Evakuasi dilakukan mulai pukul 20.00 WIB. Karena medan cukup sulit, korban baru bisa dievakuasi dan diturunkan dari Gunung sekitar pukul 23.00 WIB,” ucap Agung.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengenal Macam-macam Jenis Nanas dari Lereng Kelud, Kediri 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Desember 2024

    Mengenal Macam-macam Jenis Nanas dari Lereng Kelud, Kediri Surabaya 3 Desember 2024

    Mengenal Macam-macam Jenis Nanas dari Lereng Kelud, Kediri
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Lahan pertanian di wilayah Kediri, Jawa Timur, terkenal dengan kesuburannya karena endapan vulkanik Gunung Kelud yang sarat nutrisi kebutuhan tumbuhan.
    Di sekitar lereng Gunung Kelud, terhampar luas aneka jenis tanaman pangan hingga hortikultura. Luasan lahan
    nanas
    di wilayah sekitaran Gunung Kelud itu mencapai ratusan hektar.
    “Orang-orang sini
    ya
    memang rata-rata
    nanemnya
    nanas. Kalau
    diitung-itung
    , jumlah nanas hasil panen harian di sini setiap hari, ini setiap hari
    loh ya
    , sekitar 100 ribu buah.”
    Demikian ujar Suryadi Sanding, Ketua Kelompok Tani
    Nanas
    Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Senin (3/12/2024).
    Komoditas nanas itu menjadi salah satu jenis tanaman unggulan pertanian di Kediri. Jenis nanas yang dibudidayakan terdiri dari berbagai jenis, termasuk varietas lokal Kediri.
    Sub Koordinator Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura Dispertabun Kabupaten Kediri Vinorita mengatakan, di wilayah Kediri terdapat empat jenis nanas yang banyak dibudidayakan petani.
    “Yaitu nanas PK-1 (pasir Kelud 1), nanas queen, nanas madu, serta
    nanas simplek
    ,” ujar Vinorita kepada
    Kompas.com
    , Senin (2/12/2024) kemarin.
    Aneka jenis nanas tersebut mempunyai keunggulan masing-masing. Jenis nanas PK-1 misalnya, mempunyai rasa yang manis dan cenderung
    juicy
    , serta mata luarnya tidak berduri sehingga memudahkan pengupasan.
    Nanas jenis ini masuk dalam kategori nanas kelas premium yang cocok untuk buah tangan hingga hidangan meja.
    “Nanas ini merupakan salah satu unggulan Kabupaten Kediri. Sudah dilepas pada tahun 2018 sebagai varietas unggul nasional,” lanjut Vinorita.
    Selanjutnya, nanas
    smooth cayenne
    atau nanas madu. Jenis ini memiliki keunggulan berupa ukuran buah yang besar. Namun rasanya cenderung masam dan berair.
    Selanjutnya juga ada nanas
    queen
    , yang bercirikan ukuran buah yang relatif kecil namun mempunyai rasa yang manis. Jenis ini sempat menjadi primadona di kalangan petani.
    Terakhir adalah nanas jenis simplek. Jenis ini merupakan varietas terbaru dengan sejumlah keunggulan. Yakni kategori genjah atau relatif lebih cepat panen dan terkenal produktivitas yang tinggi.
    Selain itu ciri khasnya buahnya adalah ukuran seragam kisaran 900-1.300 gram, ukuran mahkotanya kecil, tidak berserat, serta rasanya yang sangat manis.
    Sehingga dengan sejumlah keunggulan itu, saat ini sekitar 70 persen petani nanas di lereng Gunung Kelud telah mengalihkan tanaman nanasnya ke jenis simplek tersebut.
    “Dulu yang paling banyak ditanam adalah jenis
    queen
    , sekarang mayoritas petani atau sekitar 70 persen beralih ke simplek ini,” ujar Vinorita.
    Jenis simplek ini juga mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Kediri dengan mendaftarkannya ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan).
    Kepala Dispertabun Kabupaten Kediri Anang Widodo mengatakan, tujuan pendaftaran itu untuk perlindungan varietas dan sertifikat patennya sudah turun.
    “Sertifikatnya telah turun pada Agustus 2024 lalu,” ujar Anang Widodo. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.