kab/kota: Gunung

  • Gunung Ibu Halmahera Barat 2 Kali Erupsi Selasa Pagi, Kolom Abu Capai 3.000 Meter – Halaman all

    Gunung Ibu Halmahera Barat 2 Kali Erupsi Selasa Pagi, Kolom Abu Capai 3.000 Meter – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Halmahera Barat – Gunung Api Ibu di Halmahera Barat kembali mengalami erupsi pada Selasa, 7 Januari 2024.

    Erupsi ini terjadi dalam dua kali kejadian berturut-turut dengan interval waktu hanya 4 menit.

    Erupsi pertama terjadi pada pukul 11.12 WIT, melontarkan kolom abu vulkanik setinggi 3.000 meter di atas puncak gunung, yang memiliki ketinggian 4.325 meter di atas permukaan laut.

    Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 2 menit 1 detik.

    Erupsi susulan terjadi tepatnya pada pukul 11.16 WIT, dengan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak atau 3.325 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu yang teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal, condong ke arah barat laut.

    Status Gunung dan Imbauan

    Saat ini, status Gunung Ibu berada pada Level III atau siaga.

    Masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 km dari puncak gunung, serta memperhatikan perluasan sektor berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara.

    “Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata,” ungkap pihak PVMBG.

    Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat terus berkoordinasi dengan PVMBG dan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi terkini mengenai aktivitas gunung.

    Masyarakat dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi melalui aplikasi Android Magma Indonesia, serta website resmi PVMBG di www.vsiesdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id.

    Diharapkan masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya, serta menjaga kondusivitas di lingkungan sekitar.

    (TribunTernate.com/Faisal Amin)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gunung Ibu Meletus Dahsyat Selasa Siang 7 Januari 2025, Kolom Abu Capai 3.000 Meter

    Gunung Ibu Meletus Dahsyat Selasa Siang 7 Januari 2025, Kolom Abu Capai 3.000 Meter

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Ibu kembali erupsi dahsyat pada Selasa (7/1/2025), pukul 11.12 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu kali ini teramati mencapai 3.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.325 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 121 detik.

    Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

    Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

    Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong alias hoaks, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

    Sebelumnya, Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, juga erupsi pada Selasa pagi (7/1/2025), pukul 05.40 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 2.325 meter di atas permukaan laut.

    Sepanjang awal tahun 2025, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 39 kali. Hingga hari ini, Selasa, 7 Januari 2025, pukul 09.32 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Lelel III).

  • Pantas Juragan Bakso yang Bangun Jalan Desa Tak Mau Buka Bujet yang Dikeluarkan, Bukan Rp 10 Miliar?

    Pantas Juragan Bakso yang Bangun Jalan Desa Tak Mau Buka Bujet yang Dikeluarkan, Bukan Rp 10 Miliar?

    TRIBUNJATIM.COM – Pantas juragan bakso yang bangun jalan desa menggunakan dana pribadi tak mau membuka bujet yang sudah ia keluarga.

    Diketahui, bos Bakso Gunung, Ferry Suwadi menjadi sorotan karena sudah membangun jalan di Dusun Segelan Sidumulyo, Desa Balesari, Ngajum, Kabupaten Malang. 

    Bukan menggunakan dana pemerintah, namun menggunakan dana pribadinya.

    Pria berusia 52 tahun itu menjalankan proyek pembangunan jalan sepanjang 1,5 kilometer demi memudahkan warga dalam mengangkut hasil pertanian mereka.

    Meski viral di media sosial dengan klaim pengeluaran dana sebesar Rp 10 miliar, Ferry menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengumumkan total biaya yang dikeluarkan.

    “Kalau seperti yang ada di medsos kemarin saya keluarkan dana Rp10 miliar, itukan pendapat warga. Kalau ditanya ke saya, saya sudah berjanji biarlah itu menjadi amal ibadah saya dan saya tidak akan membuka informasi itu ke siapapun,” jelas Ferry saat ditemui di salah satu cabang Bakso Gunung di Ruko Kara Junction, Senin (6/1/2025) sore, dikutip dari Kompas.com.

    Ferry menerangkan bahwa ide untuk membangun jalan ini berawal setelah ia menyelsaikan pembangunan Masjid Al Ikhlas pada tahun 2018.

    Sang istri menyarankan agar akses jalan juga diperbaki agar warga merasa nyaman saat pergi ke masjid.

    Kemudian permintaan warga untuk memperbaiki jalan utama di dusun tersebut pun menguatkan niatnya.

    Ferry merasa prihatin terhadap para petani yang kerap mengalami kesulitan ketika melewati jalan tanah yang licin dan dipenuhi pecahan batu.

    Semangat gotong royong warga dalam pembangunan jalan itu membuat Ferry senang, sebuah tradisi yang masih dipertahankan sejak ia meninggalkan desa pada tahun 1992 untuk merantau ke Batam.

    Selain membangun jalan, Ferry juga telah berkontribusi pada pembangunan fasilitas lain di kampung halamannya, seperti lapangan sepak bola, TPQ dan masjid.

    “Sekarang saya lihat warga desa saya sangat senang sekali, Alhamdulillah hal ini turut membuat saya juga sangat senang. Doakan saja saya bisa melanjutkan pembangunan jalan ini hingga 5 kilometer,” harapnya.

    Rintis usaha sejak 1992

  • Di Atas Gunung Muncul Tanda Kiamat, Pertama dalam 4.000 Tahun

    Di Atas Gunung Muncul Tanda Kiamat, Pertama dalam 4.000 Tahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah penelitian menemukan fenomena yang disebabkan oleh perubahan iklim. Hal itu terjadi di Tibet, saat permukaan sebuah danau Siling naik dan meluap ke danau garam yang ada di dekatnya, Bange.

    Fenomena ini disebut baru pertama kali terjadi dalam lebih dari 4.000 tahun. Penyatuan dua danau itu akan berdampak signifikan bagi mereka yang tinggal di dekatnya.

    Lei Yanbin dari Institute of Tibetan Plateau Research di Chinese Academy of Sciences menjelaskan Siling berkembang dalam dua dekade terakhir. Danau itu memiliki luar 1.640 km persegi pada 1970, namun 2023 makin meluas menjadi 2.445 km persegi.

    Siling dan Bange menjadi dua danau yang terpisah dan tidak memiliki hubungan hidrologis sejak 4.000 tahun lalu. Namun kemungkinannya sudah ada sejak 8.200 tahun lalu, saat gletser mencair dan permukaan air laut naik.

    “Walaupun permukaan air Danau Bange menurun sekitar 1 meter selama dekade terakhir, permukaan air Danau Siling meningkat hingga 4 meter,” tulis Lei, demikian dikutip dari South China Morning Post.

    Meluapnya Siling terjadi pada September 2023 yang membuat jalan provinsi terputus. Terdapat saluran selebar 200 meter dan dalamnya hampir 2 meter.

    “Banjir bandang akan menyebabkan perluasan Bange yang cepat,” kata Lei dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh lembaga tersebut.

    Ternyata Bange juga kian meluas dalam waktu sebulan setelah luapan terjadi. Data satelit memaparkan luasnya bertambah 10 persen.

    Kenaikan muka air yang terjadi selama 20 tahun terakhir jadi penyebab luapan. Bahkan dalam 25 tahun (1998-2023), mula air naik lebih dari 13 meter.

    Perubahan iklim, Lei menjelaskan juga menjadi penyebab fenomena ini terjadi. Tercatat pada 1970 hingga 2014 suhu tahunan rata-rata di Tibet meningkat 0,35 derajat Celcius per dekade, atau dua kali lipat rata-rata global.

    “Disertai dengan ketidakseimbangan yang nyata dalam pola presipitasi, dengan peningkatan di bagian dalam dataran tinggi dan penurunan di tepi selatan dan timurnya,” kata Lei.

    Fenomena ini bakal terus terjadi. Para ilmuwan menggunakan pemodelan dan mengungkapkan permukaan Siling naik hingga 16.8 meter pada 2100 mendatang.

    Bukan hanya itu, para peneliti memprediksi luapan terus terjadi. Bahkan Siling dan Bange bakal menyatu pada 2030 mendatang.

    Lei mengingatkan perubahan akan berdampak pada mereka yang berada di dekat danau. Jadi pihak berwenang diminta mengidentifikasi potensi bahaya dari fenomena perubahan iklim itu.

    (dem/dem)

  • Manusia Makan Kucing, Rubah dan Luwak 10.000 Tahun Lalu

    Manusia Makan Kucing, Rubah dan Luwak 10.000 Tahun Lalu

    Jakarta

    Para arkeolog menemukan tulang belulang hewan karnivora yang diperkirakan ada sejak awal Neolitikum, di Levant. Analisis awal, sisa hewan-hewan tersebut adalah sisa pembuatan baju. Namun, muncul dugaan lain, yaitu sisa hewan itu ada karena mereka dimasak sebagai makanan. Bukan ayam, hewan tersebut termasuk kucing liar hingga rubah.

    Melansir IFLScience, Selasa (7/1/2024) sekitar 15.000 hingga 11.700 tahun yang lalu, selama periode Epi-Paleolitikum akhir, para pemburu dan pengumpul di Levant mulai beralih ke pertanian dan peternakan. Kemudian, ada momen penting dalam sejarah manusia yang dikenal sebagai ‘Revolusi Neolitikum’.

    Pada saat itu, orang-orang mulai memburu lebih sedikit spesies hewan buruan besar, seperti rusa merah (Cervus elaphus), dan lebih memilih spesies yang lebih kecil, seperti rusa, dan mamalia lainnya, serta hewan yang lebih kecil, seperti burung dan ikan.

    Kendati demikian, di antara banyak tulang yang ditemukan di situs-situs ini, para peneliti juga menemukan sisa-sisa berbagai spesies karnivora kecil. Misalnya, sekitar 11.660 hingga 10.000 tahun yang lalu, tulang-tulang rubah merah (Vulpes vulpes) sering muncul dalam catatan arkeologi. Bahkan terkadang jumlahnya lebih banyak daripada tulang-tulang hewan buruan seperti babi hutan dan rusa.

    Di situs lain di Levant, sisa-sisa kucing liar (Felis silvestris lybica) juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kumpulan hewan, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit daripada rubah merah.

    Di masa lalu, tulang-tulang ini dianggap sebagai sisa dari pemburu bulu, atau tulang dan gigi untuk tujuan simbolis. Karena itu, kemungkinan bahwa mereka dibunuh untuk diambil dagingnya sempat diabaikan para arkeolog.

    Nah, dalam penelitian terbaru, Shirad Galmor dan rekan-rekannya menyelidiki tulang-tulang hewan yang ditemukan di situs Aḥihud yang berusia 10.000 tahun di Galilea Barat. Tim mengidentifikasi tulang-tulang rubah, kucing hutan, dan kelinci Cape. Menggunakan asam asetat untuk menghilangkan lapisan kerak kapur, tulang itu kemudian dicuci dengan air dan diperiksa di bawah mikroskop. Tujuannya agar mereka dapat diklasifikasikan ke dalam taksonomi masing-masing.

    Tim menemukan total 1.244 tulang yang dibongkar dan menghitung bahwa sekitar 30% dari tulang-tulang tersebut di daerah dengan rumah-rumah adalah milik rusa gunung, sementara 12% adalah milik rubah merah. Sementara itu, tulang-tulang rubah merah, kucing hutan, beech martens (Martes foina), luwak Mesir (Herpestes ichneumon), luwak Eropa (Meles meles), dan mustelida lainnya masuk ke dalam 16% dari temuan tersebut.

    Lebih lanjut, banyak tulang yang mengandung bukti pemotongan daging, termasuk ditemukannya bekas pisau.

    “Lebih dari 52% bekas sayatan pada sisa-sisa rubah dapat dikaitkan langsung dengan aktivitas pemotongan (pemotongan & pemotongan fillet), berdasarkan lokasi dan morfologinya. Sembilan dari 10 bekas sayatan ini ditemukan pada tulang lengan atas dan tulang paha,” tulis tim peneliti pada studi yang telah dipublikasikan di Environmental Archaeology ini.

    “Bekas sayatan pada tulang lengan atas dan tulang paha tidak pernah disebabkan oleh aktivitas menguliti,” lanjut tim.

    Untuk kucing liar, sekitar 83% bekas pisau terkait dengan pemotongan dan semuanya terletak pada tulang kaki hewan. Sisa bekas pisau dikaitkan dengan pengulitan.

    Selain itu, ditemukan pula bekas luka bakar pada tulang karnivora dengan tingkat yang sama. Hampir 56% bekas luka bakar yang ditemukan pada tulang rubah merah terletak di tungkai mereka, sedangkan bekas luka bakar pada kucing liar terlokalisasi di bagian atas tungkai mereka. Hasilnya sangat menunjukkan bahwa rubah dan kucing liar dicari sebagai sumber makanan, bukan hanya untuk bulunya.

    “Penduduk Aḥihud memburu karnivora kecil, khususnya rubah dan kucing liar, untuk memanfaatkan sisa-sisa hewan tersebut secara ekstensif. Mereka menguliti bulunya, mengambil dagingnya untuk makanan, dan mungkin memanfaatkan sisa-sisa hewan tersebut untuk keperluan lain, seperti membuat perkakas dari tulang dan ornamen,” simpul tim peneliti.

    (ask/ask)

  • India Kini Jadi Pusat Peredaran Metamfetamina dan Kokain? – Halaman all

    India Kini Jadi Pusat Peredaran Metamfetamina dan Kokain? – Halaman all

    Dalam penangkapan narkoba terbesar di New Delhi di bulan Oktober 2024, petugas menyita lebih dari 560 kilogram kokain dan sekitar 40 kilogram mariyuana hidroponik. Zat-zat yang disita tersebut bernilai sekitar $669 juta (lebih dari Rp10 triliun).

    Beberapa tersangka penyelundup dan pengedar yang terhubung dengan sindikat narkoba internasional juga turut ditangkap.

    Hanya beberapa hari setelahnya, polisi menyita 208 kilogram kokain lainnya yang disembunyikan dalam bungkusan keripik dan makanan lainnya di sebuah toko sewaan.

    Pada bulan yang sama, operasi gabungan antara departemen kepolisian negara bagian Delhi dan Gujarat berhasil menyita 518 kilogram kokain bernilai sekitar $595 juta atau sekitar Rp9,6 triliun dari sebuah perusahaan farmasi di Gujarat. Ini adalah bagian dari investigasi yang lebih besar yang mengungkap sindikat narkotika.

    “Fakta bahwa India selalu menjadi pusat penyelundupan (narkoba) sudah diketahui, tetapi jumlah rute (penyelundupan) telah meningkat dan metode perdagangannya menjadi lebih canggih akhir-akhir ini,” Romesh Bhattacharjee, mantan komisioner narkotika, mengatakan kepada DW.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Nilai total narkoba yang disita pada tahun 2024 mencapai $1,07 miliar, menurut perkiraan berbagai badan keamanan. Namun para ahli mengatakan hal ini mungkin hanya puncak gunung es.

    G. Shreekumar Menon, mantan direktur jenderal Akademi Nasional Bea Cukai, Pajak Tidak Langsung dan Narkotika, mengatakan kepada DW bahwa situasi ini memberi gambaran mengkhawatirkan tentang volume narkoba yang masuk ke India.

    India, pusat transit narkoba jadi pemasok dan konsumen

    Menurut Direktorat Intelijen Pendapatan (DRI), penyelundupan kokain melalui jalur udara telah menjadi metode dominan untuk memperdagangkan narkoba jenis mahal ini.

    “Penyelundup sering menyembunyikan obat-obatan di dalam koper, paket kurir, atau menelannya dengan memakai kurir manusia. Selain kokain, ada peningkatan penyelundupan metamfetamina, khususnya di negara bagian timur laut seperti Assam dan Mizoram,” demikian laporan DRI.

    Tren yang sangat mengkhawatirkan yang disorot dalam laporan tersebut adalah munculnya jenis kokain hitam, bentuk obat baru yang sulit dideteksi oleh pihak berwenang.

    Kokain hitam secara kimiawi ditutupi dengan zat-zat seperti arang atau oksida besi, sehingga menghasilkan bubuk hitam yang dapat menghindari metode penciuman obat yang dipakai selama ini.

    “Kita ditantang oleh metode penyelundupan yang semakin canggih, pola perdagangan global yang berubah, dan penyalahgunaan teknologi baru,” kata seorang pejabat DRI yang menolak disebutkan namanya kepada DW.

    Pengguna kokain di usia muda kian meningkat

    “Ada peningkatan yang nyata dalam konsumsi kokain oleh Gen Z, yang didorong oleh peningkatan daya beli,” kata Menon.

    “Kokain adalah obat yang mahal, dan peningkatan konsumsinya menunjukkan adanya perubahan dalam kebiasaan dan preferensi gaya hidup. Analisis pasar juga mengungkapkan bahwa pengguna kokain juga mengonsumsi metamfetamina,” tambahnya.

    Tahun 2018, Kementerian Keadilan Sosial dan Pemberdayaan memperkirakan bahwa ada 23 juta pengguna opioid di India. Angka ini menandai peningkatan 600% sejak tahun 2004.

    Heroin, sabu kristal, obat-obatan sintetis, dan mariyuana hidroponik juga semakin banyak digunakan oleh kaum muda, yang memicu permintaan domestik yang terus meningkat.

    Selain itu, terkuak pula peningkatan jumlah laboratorium rumahan yang memproduksi sabudi seluruh India, yang menggambarkan peningkatan yang meresahkan dalam konsumsi sabu.

    Terkait jejaring narkoba internasional

    Badan antinarkoba PBB UNODC mengutip India sebagai pusat utama pengiriman gelap obat prekursor untuk laboratorium sabu di seluruh dunia, termasuk negara tetangga seperti Myanmar dan tujuan yang jauh di Amerika Tengah dan Afrika.

    Di Greater Noida yang dekat dengan Delhi misalnya, tiba-tiba banyak sekali penggerebekan laboratorium narkoba yang melibatkan orang asing sebagai pengelolanya. Pada akhir tahun 2024, Biro Pengawasan Narkotika dan Kepolisian Delhi mengungkap laboratorium sabu gelap di Greater Noida, yang terkait dengan kartel narkoba Meksiko. Sekitar 95 kilogram sabu disita, bersama dengan berbagai bahan kimia prekursor dan peralatan produksi.

    “Keberadaan industri farmasi yang aktif secara signifikan meningkatkan kemungkinan laboratorium metamfetamin ilegal, terutama karena tersedianya bahan kimia prekursor seperti efedrin dan pseudoefedrin,” kata A. P. Kala, mantan direktur jenderal DRI, kepada DW.

    Pemerintah India telah membentuk mekanisme NCORD (Koordinasi Narkoba) empat tingkat untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai kementerian, departemen, dan lembaga penegak hukum di tingkat pusat dan negara bagian, dalam upaya untuk mengatasi masalah narkoba.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Badan Geologi Sebut Gunung Lewotobi Masih Berisiko Alami Erupsi Regional 6 Januari 2025

    Badan Geologi Sebut Gunung Lewotobi Masih Berisiko Alami Erupsi

    Regional

    6 Januari 2025

  • Supervisor Minimarket Bingung Uang Rp40 Juta di Brankas Hilang, Rupanya Ditilap Karyawan untuk Judol

    Supervisor Minimarket Bingung Uang Rp40 Juta di Brankas Hilang, Rupanya Ditilap Karyawan untuk Judol

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang karyawan minimarket tilap uang perusahaan Rp 40 juta lebih.

    Karyawan berinisial AQW (24) pun kini diamankan Polres Bangka Selatan.

    Warga Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu menghabiskan uang itu untuk bermain judol atau judi online.

    Kronologi terungkapnya kasus ini pun dibeberkan polisi.

    Kasat Reskrim Polres Bangka Selatan, AKP Raja Taufik Ikrar Bintani mengungkapkan, pelaku ditahan petugas setelah dilaporkan oleh pihak perusahaan ke polisi pada Sabtu (4/1/2024) kemarin sekitar pukul 03.30 WIB. 

    Sebelumnya, pelaku terlebih dahulu diamankan oleh pihak keamanan perusahaan di kediamannya. 

    Diketahui, pelaku juga menjabat sebagai Kepala Toko Indomaret Cabang Sadai yang berada di Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai.

    “Pelaku penggelapan dalam jabatan sudah kita amankan. Pelaku diamankan setelah dilaporkan pada Sabtu (4/1/2025) kemarin,” kata Raja Taufik, Senin (6/1/2025), melansir dari PosBelitung.

    Ia mengungkapkan, kasus penggelapan itu terendus pada Jumat (3/1/2025) pekan lalu sekitar pukul 20.00 WIB. 

    Pelapor berinisial KW (34) warga Kelurahan Gabek, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang yang memegang jabatan Area Supervisor, mendapatkan kabar dari bawahannya inisial YGS (30) warga Kelurahan Semabung Baru,  Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.

    Bahwa uang di dalam brankas Indomaret Cabang Sadai diduga telah digelapkan dan tidak disetorkan kepada vendor oleh pelaku. 

    Nilai uang tersebut mencapai Rp40.950.600.

    Mendapatkan informasi itu, pelapor bersama koordinator keamanan Indomaret dari Kota Pangkalpinang langsung menuju ke wilayah Kecamatan Tukak Sadai guna memastikan laporan itu. 

    Sesampainya di sana, pelapor langsung mencari dan menemui pelaku di kediamannya yang beralamat di Desa Terap, Kecamatan Tukak Sadai. 

    Setelah itu, pelapor bersama petugas pengamanan langsung membawa pelaku menuju Indomaret Cabang Sadai. 

    Keesokan harinya pada Sabtu (4/1/2025) sekitar pukul 03.30 WIB setibanya di toko Indomaret Sadai pelapor bersama petugas pengamanan langsung melakukan pengecekan uang tersebut.

    “Hasilnya, memang benar uang di dalam brankas telah berkurang senilai Rp.40.950.600. Sampai kemudian langsung dilaporkan ke Polres Bangka Selatan pada hari yang sama,” jelas Raja Taufik Ikrar Bintani.

    Saat kasus itu dilaporkan, lanjut dia, pelapor dan petugas keamanan turut langsung membawa terduga pelaku ke kantor polisi. Termasuk pula bukti-bukti dan data penggelapan yang dilakukan oleh pelaku. 

    Setelah dilakukan serangkaian proses penyelidikan dan penyidikan oleh anggota Unit Pidana Umum Satreskrim Polres Bangka Selatan, akhirnya pelaku ditetapkan sebagai tersangka.

    Diduga kuat tersangka telah menggelapkan uang hasil pendapatan perusahaan. 

    Modusnya, tersangka tidak menyerahkan uang hasil pendapatan toko kepada pihak vendor. 

    Dalam kasus ini, petugas menyita sejumlah barang bukti lainnya berupa satu unit handphone android merek Realme 5 Pro warna biru dan dokumen transaksi toko Indomaret.

    “Motif pelaku melakukan penggelapan karena faktor ekonomi. Seluruh uang yang tidak disetor itu digunakan tersangka untuk bermain judi online,” ucapnya.

    Tersangka saat ini telah ditahan di rumah tahanan (Rutan) Polres Bangka Selatan sejak akhir pekan kemarin. 

    Akibat perbuatannya, tersangka dipersangkakan melanggar pasal 374 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penggelapan dalam Jabatan, dengan ancaman pidana lima tahun penjara.

    “Dampak dari judi online bisa membuat ekonomi memburuk. Perlu digarisbawahi bahwa tidak ada yang namanya orang main judi online itu menang,” tegasnya. 

    Seorang pemuda bernama Kevin tilap uang perusahaan Rp 210 juta.

    Pria berusia 28 tahun ini beraksi sejak September hingga November 2024.

    Kevin melakukan aksinya secara bertahap.

    Ia diketahui bekerja di PT Eureka Management dan Servis.

    Perusahaan yang berada di Perum Bali Griya Resident Jalan Gunung Athena No. 15, Padangsambian Kelod, Denpasar Barat, Denpasar, Bali ini awalnya curiga karena setiap audit selalu saja terdapat selisih.

    Pada Senin 18 November 2024, Operasional Manager kantor bersama dengan Tim Admin melakukan audit keuangan setiap bulan sebanyak dua kali audit, setiap melakukan audit pelapor menemukan ada selisih kekurangan uang.

    Kemudian mendapat informasi dari tukang kunci bernama Rian dan Nova memberitahukan bahwa Staf atas nama Kevin sering memanggil tukang kunci tersebut di tengah malam untuk membuka kunci brankas dengan alasan untuk mengambil dokumen. 

    Setelah ada pemberitahuan dari tukang kunci tersebut operasional manajer bersama tim admin kembali melakukan audit keuangan terdapat selisih keuangan selama 3 bulan sebesar Rp 210.000.000.

    “Pelaku mengambil uang tunai yang tersimpan di kotak brankas dengan anak kunci palsu diduplikat,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, pada Rabu 20 November 2024, melansir dari TribunBali.

    Pemuda yang berasal dari Desa Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan tersebut dibekuk polisi di tempat kejadian perkara (TKP) kantor tempatnya bekerja kemudian mengamankan barang bukti. 

    Pelaku mengakui mengambil uang tersebut dengan menggunakan anak kunci palsu tersebut mulai dari bulan September 2024 sampai bulan November 2024.

    “Pelaku mengakui mempergunakan uang tersebut untuk membayar kreditan sepeda motor Honda PCX milik pacarnya sebesar Rp 15.000.000,” jelasnya.

    Uang hasil pencurian tersebut juga dipakai untuk membeli handphone mewah berjenis Iphone 15 Pro Max, serta menyewa mobil selama 3 bulan kurang lebih 20.000.000. 

    Selain itu juga digunakan pelaku untuk membeli beberapa sepatu berbagai merek dan beberapa potong pakaian dan membeli parfum berbagai merk.

    Sebelumnya, MS, seorang relationship manager bank plat merah di Kabupaten Pacitan ditahan penyidik Kejaksaan Negeri Pacitan. 

    Pria berusia 35 tahun menyelewengkan dana perusahaan senilai Rp 1,3 milliar.

    “Kami tetapkan MS sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan kewenangan dalam pengelolaan Kredit Modal Kerja,” ungkap Kasi Pidsus, Kejaksaan Negeri Pacitan, Ratno Pasaribu, Rabu (12/6/2024).

    Dia menjelaskan MS, melakukan kelonggaran tarik pada nasabah prioritas yang memohon kredit modal kerja. 

    Karena kepercayaan nasabah, dimanfaatkan tersangka MS. Sehingga tersangka MS membuat dokumen palsu untuk mengambil kredit dari plafon nasabah tersebut.

    “Awal dugaan korupsi kredit ini bermula dari laporan nasabah yang kesulitan mencairkan dana pinjaman,” katanya.

    Kemudian, nasabah mengadu pada pihak bank. Pasca mengadu, terbongkar plafon kredit nasabah tersebut sudah digunakan oleh tersangka.

    “Pengaduan dari nasabah kemudian ditindaklanjuti pihak bank dan diketahui ada penyimpangan,” jelas Ratno. 

    Menurutnya, dari pemeriksaan penyidik, uang senilai milliaran rupiah itu digunakan tersangka untuk judi online, game online dan investasi mata uang crypto.

    “Ya pengakuan tersangka bermain judi online itu sudah sejak tahun 2020,” tegasnya. 

    Atas perbuatannya tersangka yang merupakan warga Kabupaten Pacitan dijerat Pasal 2 dan 3 junto Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 junto UU Nomor 30 tahun 2001 tentang Pemberantasan korupsi dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • India Kini Jadi Pusat Peredaran Metamfetamin dan Kokain?

    India Kini Jadi Pusat Peredaran Metamfetamin dan Kokain?

    New Delhi

    Dalam penangkapan narkoba terbesar di New Delhi di bulan Oktober 2024, petugas menyita lebih dari 560 kilogram kokain dan sekitar 40 kilogram mariyuana hidroponik. Zat-zat yang disita tersebut bernilai sekitar $669 juta (lebih dari Rp 10 triliun).

    Beberapa tersangka penyelundup dan pengedar yang terhubung dengan sindikat narkoba internasional juga turut ditangkap.

    Hanya beberapa hari setelahnya, polisi menyita 208 kilogram kokain lainnya yang disembunyikan dalam bungkusan keripik dan makanan lainnya di sebuah toko sewaan.

    Pada bulan yang sama, operasi gabungan antara departemen kepolisian negara bagian Delhi dan Gujarat berhasil menyita 518 kilogram kokain bernilai sekitar $595 juta atau sekitar Rp9,6 triliun dari sebuah perusahaan farmasi di Gujarat. Ini adalah bagian dari investigasi yang lebih besar yang mengungkap sindikat narkotika.

    “Fakta bahwa India selalu menjadi pusat penyelundupan (narkoba) sudah diketahui, tetapi jumlah rute (penyelundupan) telah meningkat dan metode perdagangannya menjadi lebih canggih akhir-akhir ini,” Romesh Bhattacharjee, mantan komisioner narkotika, mengatakan kepada DW.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Nilai total narkoba yang disita pada tahun 2024 mencapai $1,07 miliar, menurut perkiraan berbagai badan keamanan. Namun para ahli mengatakan hal ini mungkin hanya puncak gunung es.

    India, pusat transit narkoba jadi pemasok dan konsumen

    Menurut Direktorat Intelijen Pendapatan (DRI), penyelundupan kokain melalui jalur udara telah menjadi metode dominan untuk memperdagangkan narkoba jenis mahal ini.

    “Penyelundup sering menyembunyikan obat-obatan di dalam koper, paket kurir, atau menelannya dengan memakai kurir manusia. Selain kokain, ada peningkatan penyelundupan metamfetamina, khususnya di negara bagian timur laut seperti Assam dan Mizoram,” demikian laporan DRI.

    Tren yang sangat mengkhawatirkan yang disorot dalam laporan tersebut adalah munculnya jenis kokain hitam, bentuk obat baru yang sulit dideteksi oleh pihak berwenang.

    Kokain hitam secara kimiawi ditutupi dengan zat-zat seperti arang atau oksida besi, sehingga menghasilkan bubuk hitam yang dapat menghindari metode penciuman obat yang dipakai selama ini.

    “Kita ditantang oleh metode penyelundupan yang semakin canggih, pola perdagangan global yang berubah, dan penyalahgunaan teknologi baru,” kata seorang pejabat DRI yang menolak disebutkan namanya kepada DW.

    Pengguna kokain di usia muda kian meningkat

    “Ada peningkatan yang nyata dalam konsumsi kokain oleh Gen Z, yang didorong oleh peningkatan daya beli,” kata Menon.

    “Kokain adalah obat yang mahal, dan peningkatan konsumsinya menunjukkan adanya perubahan dalam kebiasaan dan preferensi gaya hidup. Analisis pasar juga mengungkapkan bahwa pengguna kokain juga mengonsumsi metamfetamina,” tambahnya.

    Tahun 2018, Kementerian Keadilan Sosial dan Pemberdayaan memperkirakan bahwa ada 23 juta pengguna opioid di India. Angka ini menandai peningkatan 600% sejak tahun 2004.

    Heroin, sabu kristal, obat-obatan sintetis, dan mariyuana hidroponik juga semakin banyak digunakan oleh kaum muda, yang memicu permintaan domestik yang terus meningkat.

    Selain itu, terkuak pula peningkatan jumlah laboratorium rumahan yang memproduksi sabu di seluruh India, yang menggambarkan peningkatan yang meresahkan dalam konsumsi sabu.

    Terkait jejaring narkoba internasional

    Badan antinarkoba PBB UNODC mengutip India sebagai pusat utama pengiriman gelap obat prekursor untuk laboratorium sabu di seluruh dunia, termasuk negara tetangga seperti Myanmar dan tujuan yang jauh di Amerika Tengah dan Afrika.

    Di Greater Noida yang dekat dengan Delhi misalnya, tiba-tiba banyak sekali penggerebekan laboratorium narkoba yang melibatkan orang asing sebagai pengelolanya. Pada akhir tahun 2024, Biro Pengawasan Narkotika dan Kepolisian Delhi mengungkap laboratorium sabu gelap di Greater Noida, yang terkait dengan kartel narkoba Meksiko. Sekitar 95 kilogram sabu disita, bersama dengan berbagai bahan kimia prekursor dan peralatan produksi.

    “Keberadaan industri farmasi yang aktif secara signifikan meningkatkan kemungkinan laboratorium metamfetamin ilegal, terutama karena tersedianya bahan kimia prekursor seperti efedrin dan pseudoefedrin,” kata A. P. Kala, mantan direktur jenderal DRI, kepada DW.

    Pemerintah India telah membentuk mekanisme NCORD (Koordinasi Narkoba) empat tingkat untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai kementerian, departemen, dan lembaga penegak hukum di tingkat pusat dan negara bagian, dalam upaya untuk mengatasi masalah narkoba.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (nvc/nvc)

  • 10 Tambang Emas Terbesar di Indonesia, Papua hingga Aceh

    10 Tambang Emas Terbesar di Indonesia, Papua hingga Aceh

    Indonesia yang dikenal dengan kekayaan alamnya memiliki sejumlah Tambang Emas besar di berbagai wilayah. Setiap tahunnya, diperkirakan Indonesia menghasilkan sekitar 48 ton emas dan cadangan emas sekitar 5% dari total cadangan dunia atau sekitar 2.600 ton.

    Tambang emas utama di Indonesia terletak di sejumlah wilayah, mulai dari Papua, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Kalimantan, hingga Sumatra. Berikut daftar tambang emas terbesar di Indonesia serta perusahaan yang mengelolanya. Simak selengkapnya di bawah ini.

    1. Tambang emas Grasberg, Mimika, Papua

    Tambang emas terbesar di Indonesia terletak di Mimika, Papua yang dikenal dengan nama Tambang Grasberg. Tambang emas ini memiliki kapasitas produksi mencapai 3 juta konsentrat per tahun dan bahkan diklaim menghasilkan 240 kg emas murni setiap hari.

    Lokasi tambang di Mimika, Papua ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia dan berada hanya 4 km dari puncak Pegunungan Jayawijaya, yang juga dikenal dengan nama Cartensz.

    2. Tambang emas Deep Mill Level Zone, Papua Tengah

    Tanah Papua telah lama dikenal sebagai wilayah dengan potensi tambang yang besar di Indonesia. Salah satu tambang terbesar di sana adalah Deep Mill Level Zone yang merupakan tambang emas bawah tanah.

    Pengembangan tambang ini dimulai pada 2016 dan diperkirakan akan beroperasi hingga tahun 2040. Deep Mill Level Zone dikelola oleh PT Inalum. Pada 2021, produksi emas dari tambang ini tercatat mencapai 548,8 ribu ons.

    3. Tambang emas Tujuh Bukit, Banyuwangi

    Banyuwangi dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah, termasuk tambang emas. Salah satu tambang besar di daerah ini adalah Tambang Tujuh Bukit atau Tumpang Pitu yang merupakan salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia.

    Daerah tambang ini memiliki cadangan mineral yang sangat besar, yaitu mencapai 1,9 miliar ton dengan sekitar 28 juta ons di antaranya berupa emas. Tambang ini dikelola oleh PT Bumi Suksesinfo Tbk (BSI).

    Keunikan dari tambang ini terletak pada penggunaan teknologi heap leach yang dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan metode lainnya. Alasannya teknologi heap leach tidak menghasilkan tailing atau limbah merkuri dari proses pengolahan emas.

    4. Tambang emas Pohuwato, Gorontalo

    Selanjutnya, ada Tambang Pani di Gorontalo yang merupakan salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia. Pertambangan di Gorontalo ini dikelola oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk.

    Pada Februari 2023, cadangan emas di tambang ini diperkirakan mencapai 6,35 juta ons. Lokasi tambang ini terletak di area Zona Baganite, yang belum pernah diuji sejak pengeboran terakhir pada 1982.

    5. Tambang emas Halmahera, Maluku Utara

    Di Maluku Utara, tepatnya di Halmahera, terdapat tambang emas dengan cadangan emas terbesar di Indonesia, yaitu Tambang Emas Gosowong. Pertambangan ini dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) dan telah ditemukan sejak 1996 dengan sumber daya sekitar 770 ribu ons.

    Selain Gosowong, terdapat dua wilayah lain di sekitar Halmahera, yaitu Ngailamo dan Sesewet, yang diperkirakan juga memiliki cadangan emas yang melimpah.

    6. Tambang emas Sumbawa, Nusa Tenggara Barat

    Sumbawa, Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu daerah penghasil emas terbesar di Indonesia, khususnya di Batu Hijau. Di kawasan ini, ditemukan cadangan emas mentah sebanyak 2,77 juta ons.

    Awalnya, Tambang Batu Hijau dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara. Namun, kini menjadi bagian dari anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk. Nama tambang ini pun diubah menjadi PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

    Pada akhir 2020, PT Amman Mineral memulai tahap akhir penambangan di Batu Hijau, menghasilkan 4,12 juta ons emas dan 4,47 miliar pon tembaga.

    7. Tambang emas Kapuas, Kalimantan Tengah

    Tambang emas terbesar di Indonesia selanjutnya berada di Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Wilayah ini memang terkenal sebagai wilayah penghasil emas. Sebagian besar penduduk desa mengandalkan penambangan emas, baik legal maupun ilegal, sebagai mata pencaharian.

    Sejak 1980-an, aktivitas ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Namun, warga juga sering kali menghadapi masalah bencana dan konflik akibat penambangan ilegal.

    8. Tambang emas Gunung Pongkor, Bogor

    Tambang emas terbesar di Indonesia lainnya terletak di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Bogor. Tambang emas di Gunung Pongkor oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

    Pada 1989, PT Antam melalui tim geologinya melakukan survei di Gunung Pongkor dan berhasil menemukan potensi emas di daerah tersebut. Untuk melakukan penambangan, PT Antam membangun tujuh terowongan meskipun hanya tiga yang digunakan.

    Areal tambang yang dimiliki PT Antam mencakup sekitar 6.042 hektare. Produksi emas di Pongkor diperkirakan mencapai 1,5 hingga 2 ton per tahun, setara dengan sekitar 48.226 hingga 64.301 ons.

    9. Tambang emas Martabe, Sumatra Utara

    Daerah penghasil emas di Indonesia berikutnya terdapat di Martabe, Sumatra Utara, tepatnya di perbukitan Tapanuli Selatan. Pulau Sumatra memang dikenal memiliki cadangan emas yang melimpah, dengan estimasi sekitar 168 juta ton.

    Tambang emas Martabe mulai beroperasi pada 2008 dan dikelola oleh PT Agincourt Resources (PT AR). Luas area tambang ini mencapai 1.303 km persegi.

    Pada 2017, tambang emas di Martabe telah menghasilkan sekitar 8,8 juta ons emas dan 72 juta ons perak, serta masih memiliki cadangan bijih emas sekitar 4,7 juta ons emas.

    10. Tambang emas di Aceh Tengah

    Tambang emas di Aceh Tengah dikelola oleh PT Linge Mineral Resources dan terletak di Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah. Tambang ini telah menjadi sorotan publik karena berbagai isu kontroversial yang menyertainya.

    Meskipun menuai kontroversi, tambang emas di Aceh Tengah tetap memainkan peran penting sebagai aset ekonomi bagi daerah tersebut. Potensi sumber daya alam, terutama emas, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian baik lokal maupun nasional.

    Pengelolaan dari PT Linge Mineral Resources fokus pada keberlanjutan dan dampak sosial, menjadi kunci agar manfaat tambang ini dapat dinikmati oleh masyarakat setempat secara lebih luas.

    Demikianlah daftar tambang emas terbesar di Indonesia serta perusahaan pengelola dan perkiraan cadangan emas yang dimiliki.