kab/kota: Gunung

  • Teh Novi Masih Lanjut Bantu Orang, Kini Cari Dika Bocah Yatim Piatu yang Telantar di Jalanan

    Teh Novi Masih Lanjut Bantu Orang, Kini Cari Dika Bocah Yatim Piatu yang Telantar di Jalanan

    TRIBUNJATIM.COM – Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi masih tak kapok untuk mencari orang yang membutuhkan bantuan.

    Meski sempat dipusingkan dengan masalah donasi ke Agus Salim, namun Teh Novi masih mencari orang yang butuh belas kasih.

    Seperti baru-baru ini, Teh Novi mencari sosok Dika, bocah di Bekasi yang viral di media sosial.

    Dika merupakan yatim piatu yang telantar.

     

    Tak memiliki orangtua, malangnya bocah laki-laki itu hidup terlantar di jalanan dan kerap kali mendapat kekerasan.

    Dalam video viral, Dika tampak lusuh duduk di pinggir jalan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.

    Kini, keberadaan Dika dicari aktivis kemanusiaan, Teh Novi.

    Diketahui Dika ditinggal ayah dan ibunya sejak lama.

    Sembari melamun, Dika mengurai curhatan soal kehidupan malangnya kepada TikTokers bernama Herdhitaap.

    Dalam kontennya, Herdhitaap yang tak sengaja bertemu Dika pun merekam obrolannya.

    Diungkap Dika, ia merasa lesu kaerna baru saja dipukuli oleh orang tak dikenal.

    Hal itulah yang akhirnya membuat Dika duduk meringkuk di pinggir kali.

    “Di sini dipukulin? dipukuli sama siapa?” tanya herdhitaap, dilansir TribunnewsBogor.com pada Jumat (17/1/2025).

    “Sama orang di Stasiun Bekasi,” akui Dika.

    Bercerita soal orang tuanya, Dika mengurai kisah pilu.

    Diakui Dika, awalnya ia dan orang tuanya tinggal di Bandung.

    Namun setelah ayah dan ibunya tiada, Dika hidup luntang-lantung di jalanan.

    Dika akhirnya ke Jakarta gara-gara diajak oleh seseorang.

    “Asli Bandung?” tanya herdhitaap.

    “Papa mama pertamanya meninggalnya di Bandung. Terus (saya) diajak orang. Ada orang (ajak). Aku kan tinggalnya di Stasiun Bandung,” ungkap Dika.

    Mendengar kisah Dika yang memilukan, herdhitaap ikut kasihan.

    “Tujuannya orang itu ngajak ke Bekasi ngapain?” tanya herdhitaap.

    “Soalnya kan stasiun Bandung sepi, terus serem,” imbuh Dika.

    “Tapi orang yang ngajak kamu ke sini enggak ngurusin kamu. Itu salah harusnya kalau emang ngajak kamu pergi ke sini harusnya orang itu ngurusin minimal ngasih tempat tinggal,” ungkap herdhitaap.

    Diakui Dika, sehari-hari ia tidur di jalanan.

    Tak punya keluarga, Dika pun hanya mengharap belas kasihan orang lain untuk makan sehari-hari.

    “Bapak mama meninggalnya kapan?” tanya herdhitaap.

    “Udah lama. (Saya tinggal) di jalanan. Tidur kadang di sini, kadang di jalanan,” ungkap Dika.

    “Makan?” tanya herdhitaap.

    “Makan nungguin kalau ada orang ngasih,” ujar Dika.

    Video yang dibagikan herdhitaap itu pun viral hingga ditonton 6,5 juta penonton TikTok.

    Sadar kontennya menuai atensi, herdhitaap pun kembali mencari Dika keesokan harinya.

    Hal itu dilakukan Dika karena kontennya direspon aktivis sosial Pratiwi Noviyanthi.

    Wanita yang karib disapa Teh Novi itu rupanya iba dengan nasib Dika yang tidur di jalanan.

    Langsung mencari Dika di hari berikutnya, herdhitaap pun keliling wilayah Kalimalang hingga Stasiun Bekasi.

    Namun herdhitaap tak menemukan keberadaan Dika.

    Update hari nyari si dika dari siang sampai larut malam gak ada hasil dan seharian ini gak keliatan, besok rencana kita akan nyari lagi semoga aja ada hasil. Aminn,” imbuh herdhitaap.

    Dua hari mencari Dika, herdhitaap akhirnya menemukan titik terang.

    Usut punya usut, Dika kini berada di Cikarang, Jawa Barat.

    Karenanya, herdhitaap meminta bantuan kepada netizen yang berasal dari Cikarang, agar bisa ikut membantu mencari Dika.

    “Bagi kalian teman-teman khususnya yang di Cikarang, saya minta tolong kepada teman-teman semua, untuk ikut serta mencari Dika. Saya dapat info, terakhir melihat Dika lagi di Stasiun Cikarang lagi ngamen,” pungkas herdhitaap.

    Nantinya jika Dika ditemukan, herdhitaap akan membawanya ke Teh Novi.

    “Untuk selanjutnya, kalau Dika ketemu, dari tim Teh Novi akan mau membantu Dika,” ujar herdhitaap.

    Terkait nasib miris Dika yang hidup menggelandang seorang diri, netizen ramai memberikan simpati.

    Ada juga netizen yang mengaku mengenal Dika dan pernah bertemu.

    “Aku kenal adek ini, dulu dia jualan jas ujan daerah jakbar, klo ke jakbar naik kereta katanya,”

    “Tolong diantar ke panti asuhan saja kak. setidaknya dia punya atap buat berteduh,”

    “Anak sekecil itu di dewasa kan oleh keadaan, sumpah nyesek bet,”

    Agus Salim merana

    Kondisi terkini Agus Salim kian merana karena tidak mendapat uang donasi.

    Di sisi lain, Teh Novi justru memberi kabar baik soal Faisal Hadad Nasution.

    Korban congkel mata di Cileungsi Bogor, Faisal Hadad Nasution bernasib jauh lebih beruntung dari Agus Salim.

    Pria yang akrab disapa Icang itu kini sudah menjalani operasi mata di Jakarta Eye Center (JEC), Kedoya, Jakarta.

    Icang terlihat sedang terbaring di kasur rumah sakit di JEC.

    Kemudian ada video Icang dalam kondisi kedua matanya sudah ditutupi perban.

    Icang yang terbaring di atas kasur itu sedang didorong oleh petugas rumah sakit.

    “Alhamdulillah operasinya berjalan lancar,” tulisan pada video di akun Instagram milik Pratiwi Noviyanthi.

    Lalu ada pula momen Icang sudah bisa duduk dengan posisi kedua matanya masih diperban.

    “Semoga Bang Icang sembuh kembali seperti sedia kala,” tulisnya lagi.

    Teh Novi juga menuliskan caption foto sambil menyindir seseorang.

    “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”

    Ada manusia yg baru sedikit bantu aja, langsung sombong bahwa dia mengganggap dirinya baik!

    Ingat orang baik, ga akan pernah ngaku dirinya baik dan haus pujian, supaya terlihat bijaksiniii wkkwkwk,” tulisnya.

    Pada postingan yang lain di akun Instagram teh Novi, terlihat Icang sedang dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan.

    Tampak pula mata Icang sedang diberi bola mata buatan.

    Teh Novi kemudian memperlihatkan foto terbaru Icang dengan bola mata buatannya itu.

    Terlihat Icang hanya menggunakan bola mata palsu itu di sebelah matanya.

    Sementara matanya yang lain masih tampak menutup.

    Agus nangis tak dapat apa-apa

    Korban penyiraman air keras Agus Salim masih belum menjalani operasi dan tak dapat uang donasi.

    Di samping itu, korban penyiraman air keras Agus Salim masih belum menjalani operasi.

    Alvin Lim yang sempat berencana membiayai pengobatan mata Agus Salim pun telah meninggal dunia.

    Sedangkan uang donasi Rp 1,3 M yang jadi polemik sudah diserahkan oleh Denny Sumargo dan pihak yayasan ke korban bencana alam Gunung Lewatobi Laki-laki, di NTT.

    Mengetahui hal itu, Agus Salim pun menangis meraung-raung mempertanyakan nasibnya.

    Agus bahkan menyebut Denny Sumargo telah mendzolimi dirinya.

    Menanggapi hal itu, Denny Sumargo pun santai.

    Ia mempersilakan Agus Salim untuk datang ke rumahnya jika ingin melakukan pengobatan.

    “Silakan datang ke saya, nanti saya kasih biaya pengobatan,” kata Densu.

    Densu pun mengaku berhak memutuskan uang donasi itu karena berasal dari YouTube-nya.

    “Kalau tidak terima, ya silakan buat donasi sendiri di akun medsos sendiri,” katanya.

    Sementara itu, bukannya datang ke Densu, Agus kini asyik live di TikTok.

    Ia membagikan kegiatannya bersama sang istri, Elmi.

    Mulai dari membuat puisi, hingga membantu Elmi mengupas bawang merah.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Pendakian Gunung Semeru Ditutup hingga 8 Februari 2025 Akibat Cuaca Ekstrem

    Pendakian Gunung Semeru Ditutup hingga 8 Februari 2025 Akibat Cuaca Ekstrem

    Malang, Beritasatu.com – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) memperpanjang penutupan pendakian Gunung Semeru (3.676 mdpl) hingga 8 Februari 2025. Penutupan dilakukan karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca ekstrem yang bisa membahayakan pendaki.

    Kepala BB TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menjelaskan, pihaknya memutuskan untuk melakukan penutupan sementara kegiatan pendakian di Gunung Semeru berdasarkan imbauan dari BMKG terkait cuaca ekstrem selama Januari 2025.

    “Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan memastikan keselamatan dan kenyamanan pengunjung dari ancaman bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem,” kata Kepala BB TNBTS Rudijanta kepada awak media, di Kota Malang, Sabtu (18/1/2025).

    Ia menambahkan, menteri kehutanan telah mengimbau kepada seluruh calon pengunjung untuk mematuhi keputusan ini dan tidak melakukan aktivitas pendakian secara ilegal.

    Pihaknya berharap kepada masyarakat, pengunjung, pelaku jasa wisata dan pihak-pihak terkait untuk memperhatikan perihal penutupan pendakian di Gunung Semeru ini dan tidak melanggarnya.

  • 34 Kali Gunung Ibu Erupsi

    34 Kali Gunung Ibu Erupsi

    TERNATE – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara melaporkan pada Jumat (17/1) sejak  terjadi 34 kali letusan di gunung itu dengan ketinggian abu vulkanik bervariasi.

    Petugas Pos PGA Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Rivaldi Hasan menerangkan letusan terjadi sejak Jumat, 17 Januari dini hari.

    “Untuk cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah Barat Daya dan Barat,” katanya dilansir ANTARA.

    Dia menjelaskan, saat ini kondisi Gunung Ibu berstatus Level IV atau Awas, karena beberapa hari terakhir ini gunung itu menunjukkan peningkatan aktivitas.

    “Naik status dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas sejak ditetapkan pada Rabu (15/1) kemarin,” ujarnya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun pengunjung diminta tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian Utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

    “Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata, hal itu bertujuan untuk terhindar dari paparan abu vulkanik.

  • Dampak Banjir Bandang di Lampung: Warga Tewas Tersetrum saat Hendak Evakuasi, Rumah & Mobil Hanyut – Halaman all

    Dampak Banjir Bandang di Lampung: Warga Tewas Tersetrum saat Hendak Evakuasi, Rumah & Mobil Hanyut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandar Lampung hingga Jumat (17/1/2025) sore mengakibatkan sejumlah kerusakan.

    Banjir ini juga menimbulkan korban jiwa.

    Seorang warga meninggal akibat tersetrum listrik saat hendak evakuasi di wilayah Way Lunik, Panjang, Bandar Lampung.

    Korban adalah Suhendi (30), warga RT 16, Kampung Sinar Binglu, Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.

    Camat Panjang Hendry Satria Jaya mengatakan korban saat kejadian salah pegang tiang listrik hingga tersetrum dan meninggal dunia. 

    “Jadi korban ini hendak melakukan evakuasi saat banjir melanda daerah rumah korban sekitar Pura Kerthi Bhuana, hingga akhirnya kesetrum meninggal dunia,” kata Camat Panjang, Hendry Satria Jaya, Jumat (17/1/2025). 

    Hendry mengatakan posisi rumah korban berada di bawah. 

    Saat itu dia hendak membantu evakuasi barang-barang karena banjir. 

    “Korban itu salah pegang tiang listrik,” kata Hendry. 

    Hendry mengatakan, air yang membuat banjir wilayah rumah korban diduga kiriman dari Kecamatan Sukabumi.

    Ditambah dengan kondisi air laut yang sedang pasang. 

    Pihaknya mencatat ada sekitar puluhan rumah di kelurahan terendam banjir.

    Di antaranya di Kelurahan Way Lunik, Kuala, Panjang Selatan.

    Suhendi, warga Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, meninggal dunia setelah kesetrum, Jumat (17/1/2025). Insiden tersebut saat korban hendak mengevakuasi barang-barang di rumahnya yang dilanda banjir. (Dok Warga)

    Mobil dan Rumah Hanyut 

    Banjir sejak pukul 15.30 WIB menyebabkan rumah, motor hingga mobil di Kecamatan Panjang hanyut terbawa arus banjir. 

    Banjir di wilayah Panjang, Kota Bandar Lampung juga menenggelamkan mobil jenis minibus hitam dan putih. 

    Mobil hitam ketika melintas ke terowongan ke arah Batu Suluh, Lampung Selatan, hanyut terbawa banjir tersebut. 

    Kemudian mobil putih juga terperosok karena banjir hingga jembatan di Sumur Putri juga patah terbawa aliran air di sungai tersebut. 

    Ani, warga Kecamatan Panjang, Bandar Lampung mengatakan motornya mogok karena knalpot kemasukan air. 

    “Iya motor saya mogok karena kemasukan air, banjir di depan kantor Pelindo,” kata Ani, Jumat (17/1/2025). 

    Ia mengatakan, pengendara motor banyak yang mogok ketika melintas di depan kantor Pelindo. 

    Langganan Banjir

    Sejumlah wilayah di Bandar Lampung terdampak banjir mulai dari mata kaki hingga dengkul orang dewasa.

    Salah satunya di Jalan Yos Sudarso, Gang Ikan Semagar, RT 005, Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.

    Panca, seorang warga mengatakan, banjir yang menggenangi wilayah tersebut sudah mencapai dengkul orang dewasa.

    “(Banjirnya) pas lah sedengkul orang dewasa. Bahkan ini sampai masuk-masuk rumah airnya,” ujarnya saat dikonfirmasi.

    Menurut Panca, daerah tempat tinggalnya tersebut merupakan lokasi yang memang rawan banjir ketika hujan turun.

    “Apalagi kalau memang terjadi hujan deras seperti ini, pastinya sudah jadi langganan banjir di sini,” jelas Panca.

    Ia berharap agar pemerintah bisa lebih memperhatikan persoalan banjir di tempat tinggalnya khususnya Bandar Lampung.

    Sebab ia menilai, saat ini masalah banjir merupakan persoalan yang penting dan harus cepat dicari solusinya.

    “Harapannya semoga pemerintah bisa turun melihat kondisi di lokasi banjir. Dilihat penyebabnya dan semoga bisa cepat teratasi,” tandasnya.

    Sementara itu, ada beberapa lokasi lagi di Bandar Lampung yang diketahui mengalami banjir akibat hujan deras.

    Salah satu lokasi banjir tersebut yakni depan RS Hermina, Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung.

    Lalu banjir juga terjadi di Jalan Pulau Sebesi, Kecamatan Sukarame tepatnya di gerbang belakang kampus UIN Raden Intan Lampung.

    Titik Banjir

    Kota Bandar Lampung dikepung banjir imbas hujan yang terus mengguyur hingga Jumat sore.

    Dikutip Tribunlampung.co.id, banjir rata menggenangi sejumlah wilayah di beberapa kecamatan di Bandar Lampung.

    Salah satu banjir terparah yang terjadi di Bandar Lampung berada di Kelurahan Tanjung Gading, Kecamatan Kedamaian.

    Banjir di daerah tersebut mencapai dada orang dewasa sehingga mengganggu arus mobilitas di lokasi sekitar.

    Tak hanya di Kelurahan Tanjung Gading, Kelurahan Tanjung Baru Kecamatan Kedamaian pun menjadi sasaran banjir.

    Selain itu, banjir juga menggenangi sejumlah jalan, salah satunya jalan yang berada di Polsek Tanjung Seneng Way Kandis.

    Hujan deras yang terus mengguyur Bandar Lampung ini juga menyebabkan sungai meluap dan menghantam Jembatan Merah Sumur Putri.

    Selain menyebabkan banjir, hujan deras juga membuat tembok di Jalan Rasuna Said, Teluk Betung Utara dekat Taman Anggur juga roboh.

    Banjir juga melanda Simpang PJR di Kecamatan Panjang dan Gang Pancur Mas, Kelurahan Gunung Mas, Kecamatan Teluk Betuk Selatan.

    BPBD Sebar Personel ke Sejumlah Titik Banjir

    BPBD Bandar Lampung mulai menurunkan personel untuk atasi banjir di kota setempat.

    Kepala Pelaksana BPBD Bandar Lampung, Wakhidi mengatakan, banyak titik banjir di Kota Tapis Berseri imbas hujan deras.

    “Iya benar, banyak. Banyak sekali titik banjirnya di Bandar Lampung. Anggota sudah menyebar ke titik-titik banjir,” ujarnya, Jumat (17/1/2025).

    Ditanya soal di mana saja titik banjir, ia belum bisa memastikan sebab pihaknya masih fokus mengatasi banjir.

    Bahkan beberapa personel BPBD juga diturunkan untuk mengevakuasi sejumlah warga yang terjebak banjir tersebut.

    “Untuk datanya kami belum ada, karena terlalu banyak. Anggota masih melakukan proses evakuasi untuk warga yang masih terjebak,” tandasnya.

    Sumber: (TribunLampung.co.id/Bayu Saputra/Bobby Zoel Saputra)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Banjir di Bandar Lampung Telan Korban Jiwa, Tersengat Listrik saat Evakuasi

  • KAI dan Kementerian BUMN bagikan bantuan TJSL di DIY

    KAI dan Kementerian BUMN bagikan bantuan TJSL di DIY

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    KAI dan Kementerian BUMN bagikan bantuan TJSL di DIY
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 18:34 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama dengan Kementerian BUMN serta perusahaan BUMN lainnya berkolaborasi membagikan bantuan sosial di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Bantuan diberikan ke 5 lokasi yaitu SD BOPKRI Karangwaru 2, Yogyakarta, GKJ Medari Wilayah 2 Cebongan, Sleman, Panti Asuhan Bhakti Luhur, Sleman, Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran, Bantul, dan SD BOPKRI Gunung Ijo, Kulonprogo.   

    Seremonial kegiatan penyerahan bantuan dilakukan oleh Wakil Menteri 3 BUMN Aminuddin Ma’ruf didampingi Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana KAI John Robertho, Kepala Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Bambang Respationo, dan Executive Vice President of Subsidiary Management  Emanuel Kurniawan Kriswijayanto,  Vice President of Corporate Social Responsibility Sandra Pridaswara serta perwakilan dari BUMN lainnya di SD BOPKRI Karangwaru 2 dan GKJ Medari Wilayah 2 pada Kamis (16/1).

    Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan bahwa pada kesempatan ini KAI turut serta menyalurkan bantuan yang sudah menjadi kegiatan sosial rutin perusahaan.

    “Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang menjadi komitmen BUMN dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Jumat (17/1). 

    Ia menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan diantaranya berupa perbaikan sarana prasarana sekolah, tempat ibadah, dan panti asuhan. Selain itu juga diberikan sembako serta fasilitas penunjang belajar mengajar sekolah dan panti asuhan.

    “Kolaborasi antar-BUMN ini sangat penting untuk memberikan dampak positif yang lebih besar. Sinergi antara BUMN tidak hanya menunjukkan komitmen kami terhadap kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membangun semangat gotong-royong untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” imbuhnya.

    Adapun perusahaan BUMN lainnya yang turut dalam pemberian bantuan sosial ini diantaranya adalah Pupuk Indonesia, Jasa Marga, dan Injourney. 

    Dengan terselenggaranya program ini, KAI bersama Kementerian BUMN dan BUMN lainnya berharap dapat terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • 19 Titik di Bandar Lampung Terendam Banjir Usai Diguyur Hujan Deras

    19 Titik di Bandar Lampung Terendam Banjir Usai Diguyur Hujan Deras

    Lampung

    BPBD Provinsi Lampung mencatat adanya 19 titik banjir di Lampung. Titik-titik banjir itu muncul usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak sore kemarin.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sebagian besar wilayah di Provinsi Lampung pada hari ini sejak pukul 15.00 WIB,” kata Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung Wahyu Hidayat dilansir Antara, Sabtu (18/1/2025).

    Dia menjelaskan beberapa wilayah yang mengalami hujan sedang dan lebat di Provinsi Lampung meliputi Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesisir Barat, dan Pesawaran.

    “Berdasarkan hasil pantauan Pusdalops PB BPBD Provinsi Lampung beberapa wilayah terdampak yakni di Kota Bandar Lampung tepatnya di 19 lokasi seperti di daerah Way Halim jalur dua Korpri, daerah Sumur Putri Kecamatan Teluk Betung Selatan, Way Laga Kecamatan Panjang, Simpang PJR, Jalan WR Supratman Gang Pancurmas, Way Lunik,” katanya.

    Daerah lain di Bandar Lampung yang terdampak banjir mulai dari Jualang Kecamatan Bumi Waras, Jalan Singosari Kecamatan Enggal, Jalan Hi Aminta Tanjung Gading, Pasar Ambon Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur, Jalan Soekarno Hatta, Jalan RE Martadinata, Rajabasa Nunyai, Jalan Ahmad Yani, Jalan WR Monginsidi Gang Rozali, Kelurahan Kuripan Kecamatan Teluk Betung Barat, Jalan Ridwan Rais Gang Hi Syarif, dan Gang. Toyib.

    “Selain di Kota Bandar Lampung ada juga daerah terdampak banjir di Kabupaten Lampung Tengah yakni di Kecamatan Bekri dan Kecamatan Bumiratu Nuban,” ucap Wahyu.

    “Sedangkan di Kabupaten Pesawaran di Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan, Desa Kertasana, Desa Way Kepayang, Desa Gunung Sugih Kecamatan Kedondong,” tambahnya.

    Titik banjir juga terjadi di Kabupaten Lampung Selatan. Di wilayah ini banjir tersebar di Kecamatan Tanjung Bintang yakni di Desa Sinar Ogan dan Desa Galik Lunik, di Kecamatan Candipuro ada di Desa Titi Wangi, Desa Gelam, Desa Beringin Kencana, Desa Bumi Jaya, Kecamatan Natar di Perumahan Tridarma Hajimena, Kecamatan Jati Agung di Desa Way Huwi Dusun 9.

    (ygs/ygs)

  • Warga 2 Desa dalam Radius Bahaya Erupsi Gunung Ibu Akhirnya Mau Dievakuasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Januari 2025

    Warga 2 Desa dalam Radius Bahaya Erupsi Gunung Ibu Akhirnya Mau Dievakuasi Regional 17 Januari 2025

    Warga 2 Desa dalam Radius Bahaya Erupsi Gunung Ibu Akhirnya Mau Dievakuasi
    Tim Redaksi
    HALMAHERA BARAT, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten
    Halmahera Barat
    , melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri, berhasil membujuk warga dari dua desa untuk menempati lokasi aman.
    Sebelumnya, pada Jumat (17/1/2025) sekitar pukul 22.41 WIT, warga Desa Borona dan Togoreba Sungi menolak untuk dievakuasi ke tempat
    pengungsian

    Warga Desa Borona yang terdiri dari 18 jiwa itu kini telah menempati pos pengungsian di kantor Desa Tongute Sungi.
    Sementara itu, warga Desa Togoreba Sungi yang berjumlah 45 jiwa kini menempati gedung gereja tua di Desa Akesibu.
    Pengungsi tersebut didominasi oleh wanita, lansia, dan anak-anak.
    Dua truk milik TNI dikerahkan untuk mengevakuasi warga dari kedua desa ini.
    Saat ini, total pengungsi yang telah menempati pos pengungsian mencapai 284 jiwa, dengan tiga desa yang terdampak, yaitu Desa Sangaji Nyeku, Borona, dan Togoreba Sungi.
    Dari enam desa yang direkomendasikan untuk dievakuasi, diperkirakan jumlah keseluruhan pengungsi dapat mencapai 3.000 jiwa.
    “Untuk sementara pada malam ini, ada pengungsi yang datang berasal dari Desa Borona sebanyak 18 jiwa dan Togoreba Sungi sebanyak 45 jiwa. Baru malam ini mereka mau.”
    Demikian kata Sekretaris BPBD Kabupaten Halmahera Barat, Ade Fabanyo, saat ditemui di lokasi pengungsian.
    Proses evakuasi dilakukan dengan pendekatan persuasif, baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat dan tokoh agama.
    Sosialisasi dan pemahaman mengenai bahaya erupsi
    Gunung Ibu
    juga dilakukan, mengingat warga masih bertahan di desa mereka yang masuk dalam radius bahaya.
    “Melalui pemerintah daerah, kami melakukan rapat bersama kepala desa, pendeta, dan seluruh
    stakeholder.

    “Kemudian kembali melakukan pendekatan pada masyarakat hingga mereka menyadari bahaya dari erupsi Gunung Ibu yang naik statusnya ke level IV Awas,” sebut Ade.
    Ade menambahkan, pada Sabtu (18/1/2025), akan dilakukan evakuasi besar-besaran terhadap tiga desa lainnya, yaitu Todoke, Tuguis, dan Soa Sangaji.
    “Jadi, direncanakan besok itu akan terjadi evakuasi paling besar-besaran. Karena malam ini setelah kami berupaya, mereka meminta besok saja,” sebut dia.
    PVMBG telah merekomendasikan enam desa untuk dievakuasi ke tempat aman, mengingat status Gunung Api Ibu yang telah naik dari level III Siaga menjadi level IV Awas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kiamat Makin Dekat, 100 Gunung Berapi di Bawah Laut Mulai Bergejolak

    Kiamat Makin Dekat, 100 Gunung Berapi di Bawah Laut Mulai Bergejolak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perubahan iklim menyebabkan lapisan es mencair, sehingga menaikkan permukaan air laut global. Berdasarkan catatan para ahli, ada lebih dari 100 gunung berapi yang terletak di bawah lapisan es Antartika.

    Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa mencairnya lapisan es terbukti meningkatkan aktivitas vulkanik di gunung berapi.

    Saat lapisan es mencair, jumlah massa yang menekan permukaan berkurang yang menciptakan efek pengangkatan di bawah permukaan.

    Hal ini, memungkinkan ruang magma yang terkompresi mengembang. Pemuaian ini mempercepat proses yang menyebabkan letusan dengan memberi tekanan pada dinding ruang dan melepaskan gas yang terperangkap di dalam magma.

    Beberapa ruang magma juga menyimpan gas yang mudah menguap dalam jumlah besar, yang biasanya terlarut ke dalam magma, demikian dikutip dari LiveScience, Jumat (17/1/2025).

    Ketika magma mendingin dan ketika tekanan lapisan penutup berkurang, gas-gas tersebut keluar dari larutan seperti karbonasi dari botol soda yang baru dibuka, sehingga meningkatkan tekanan di dalam ruang magma. Tekanan ini berarti bahwa es yang mencair dapat mempercepat terjadinya letusan gunung berapi subglasial.

    Letusan gunung berapi subglasial mungkin tidak terlihat di permukaan, tetapi dapat berdampak pada lapisan es. Panas dari letusan ini dapat meningkatkan pencairan es jauh di bawah permukaan dan melemahkan lapisan es di atasnya. Kejadian tersebut berpotensi menyebabkan berkurangnya tekanan dari permukaan dan letusan gunung berapi lebih lanjut.

    Para peneliti menekankan bahwa proses ini berjalan lambat dan berlangsung selama ratusan tahun.

    Namun, hal ini berarti dampak yang telah diteorikan dapat terus berlanjut meskipun dunia mengurangi pemanasan antropogenik.

    Lapisan es Antartika jauh lebih tebal selama zaman es terakhir, dan ada kemungkinan bahwa proses pembongkaran dan perluasan magma dan gas yang sama mungkin berkontribusi pada letusan-letusan di masa lalu.

    (dem/dem)

  • Gunung Ibu Masih Erupsi, 6 Desa Masuk Zona Bahaya Ancaman Lava Pijar

    Gunung Ibu Masih Erupsi, 6 Desa Masuk Zona Bahaya Ancaman Lava Pijar

    Halmahera Barat, Beritasatu.com – Setelah statusnya naik dari level III ke level IV awas, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara masih terus erupsi. Tinggi kolom asap teramati sekitar 400-800 meter di atas puncak gunung.

    Analis Data Ilmia Pertama Badan Geologi Sulistiyani melaporkan terjadi 13 kali gempa letusan dengan amplitudo maksimal 28 milimeter dan durasi maksimal 70 detik. 

    “Kemudian sudah tercatat sudah 28 kali gempa embusan, 80 kali gempa vulkanik dangkal, delapan kali gempa vulkanik dalam, dan lima kali gempa tektonik jauh,” kata Sulistiyani di Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Jumat (17/1/2025).

    Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Ibu dan radius enam kilometer untuk daerah rekomendasi bahaya ke arah bukaan kawah di arah utara dari puncak gunung Ibu.

    “Terdapat enam desa yang harus dilakukan evakuasi. Jadi kami memang rekomendasinya seperti itu karena memang ada potensi bahaya yang ke daerah tersebut,” ucapnya.

    Menurutnya, eupsi Gunung Ibu tidak hanya teramati pada siang hari, tetapi juga pada malam hari terjadi lontaran lava pijar dari puncak gunung. Terdapat enam desa di Kecamatan Tabaru, masuk pada area zona merah sehingga benar-benar ada ancaman bahaya awan panas.

    “Betul kalau malam hari beberapa kali ada lava pijar dan terlihat dari beberapa sisi yaitu ada api diam yang ada di puncak Gunung Ibu. Nah, ini merupakan ancaman bahayanya saat ini berupa awan panas guguran kemudian aliran lava kemudian jatuhan material vulkanik”, jelasnya.

    Hingga di hari ke tiga status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu, tercatat sebanyak 207 jiwa mengungsi. Mereka ditempatkan di gedung, gereja dan kantor desa di Desa Tongute Sungi, yang berada di Kecamatan Ibu Tengah.

    Meski begitu masih banyak warga yang belum mau diungsikan. Saat ini pemerintah daerah melalui Badan Pelanggulangan Bencana (BPBD), TNI, dan Polri terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait ancaman bahaya erupsi Gunung Ibu.

  • Arti Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek, Ini Sejarahnya – Halaman all

    Arti Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek, Ini Sejarahnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perayaan Imlek, atau Tahun Baru China, merupakan momen yang sangat penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

    Selain dihiasi dengan berbagai tradisi dan ritual, makanan khas juga memiliki peran penting dalam perayaan ini. 

    Salah satu makanan yang tak pernah absen adalah kue keranjang.

    Kue manis ini tidak hanya lezat, tetapi juga sarat dengan makna simbolis yang mendalam.

    Makna Filosofis Kue Keranjang

    Kue keranjang memiliki arti simbolis yang erat kaitannya dengan harapan dan doa untuk keberuntungan serta kemakmuran. 

    Dalam bahasa Mandarin, “Nian Gao” memiliki pelafalan yang mirip dengan frasa “makin tinggi setiap tahun” (年年高升/nián nián gāo shēng). 

    Hal ini melambangkan pertumbuhan, peningkatan, dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan seperti karier, kesehatan, dan hubungan keluarga.

    Bentuk dan Penyajian Kue Keranjang

    Kue keranjang biasanya berbentuk bulat, yang melambangkan keutuhan dan kesatuan dalam keluarga. Bentuk bulat ini juga mencerminkan harmoni, yang menjadi nilai penting dalam budaya Tionghoa. 

    Selain itu, kue ini sering disusun bertumpuk, dengan kue berukuran lebih kecil di atas kue yang lebih besar.

    Penyusunan ini melambangkan peningkatan bertahap dalam kehidupan.

    Kue keranjang terbuat dari tepung ketan dan gula, yang memberikan tekstur kenyal dan rasa manis.

    Rasa manis pada kue ini melambangkan kehidupan yang manis dan menyenangkan di tahun yang baru. 

    Selain itu, tekstur lengket dari kue keranjang dipercaya dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga dan menjaga keharmonisan.

    Sejarah Kue Keranjang

    Kue keranjang dalam istilah Cina adalah Nian Gao (kue ketan).

    Bagi warga etnis Tionghoa, kue keranjang memiliki cerita tersendiri

    KUE KERANJANG – Pekerja menata kue keranjang di rumah produksi kue keranjang di Jalan Sadewo Atas, Kampung Sawah, Tanjungkarang Timur, Senin (8/2/2021). Pemilik usaha menyebutkan, permintaan dan produksi kue keranjang jelang perayaan Imlek yang dijual Rp 24 ribu per kilogram tersebut menurun hingga 30 persen dari tahun sebelumnya akibat pandemi Covid 19.(Tribunlampung.co.id/Deni) (TRIBUN LAMPUNG/TRIBUN LAMPUNG/Deni Saputra)

    Nama ‘nian’ dalam istilah ‘nian gao’ menurut mitologi Tiongkok Kuno adalah seorang raksasa yang tinggal di sebuah gua di gunung.

    Kemudian saat ia lapar, ia melakukan perburuan.

    Karena banyak hewan yang berhibernasi pada saat musim dingin, Nian memanfaatkan waktunya untuk turun ke desa mencari korban.

    Namun banyak penduduk desa yang takut dengan Nian, dikutip dari laman Sastra Cina Universitas Brawijaya.

    Kemudian seorang penduduk desa bernama ‘Gao’ membuat kue dari tepung ketan dan gula.

    Kue tersebut ditaruh di depan pintu untuk dimakan oleh Nian.

    Sejak saat itu, kue keranjang selalu dibuat ketika musim dingin dan dihidangkan untuk raksasa Nian.

    Kemudian nama Nian dan Gao digabung untuk menjadi nama kue tersebut.

    Oleh karena itu, setiap tahun baru Imlek yang bertepatan dengan musim dingin, kue keranjang selalu dihidangkan.

    (Tribunnews.com/Farrah Putri)

    Artikel Lain Terkait Kue Keranjang