kab/kota: Gunung

  • Ada HGB 656 Hektare di Atas Laut Surabaya, Mirip Tangerang

    Ada HGB 656 Hektare di Atas Laut Surabaya, Mirip Tangerang

    Surabaya (beritajatim.com) – Muncul temuan mengejutkan terkait adanya status Hak Guna Bangunan (HGB) di atas perairan laut Surabaya. Fenomena ini menyerupai kasus yang sebelumnya terjadi di Tangerang, yang memicu kontroversi karena dianggap melanggar aturan tata ruang dan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

    Cuitan dari akun media sosial X, @thanthowy, mengungkap data mencengangkan bahwa terdapat area HGB seluas 656 hektare di kawasan perairan timur Eco Wisata Mangrove Gunung Anyar, Surabaya. Data tersebut merujuk pada situs resmi bhumi.atrbpn.go.id, dengan tiga titik koordinat yang terdaftar: 7.342163°S, 112.844088°E; 7.355131°S, 112.840010°E; dan 7.354179°S, 112.841929°E.

    “Tak hanya di Tangerang, sekarang ada area HGB di atas laut Surabaya. Bagaimana ini bisa terjadi? Putusan MK 85/PUU-XI/2013 sudah melarang pemanfaatan ruang seperti ini,” ujar peneliti pusat kajian perkotaan Urbaning, Reno Eza Mahendra saat dihubungi, Senin (20/1/2025).

    Dugaan Pelanggaran Aturan Tata Ruang

    Reno menyebut penemuan ini memicu pertanyaan besar mengenai implementasi Putusan MK 85/PUU-XI/2013, yang secara tegas melarang pemanfaatan ruang dengan status HGB di atas wilayah perairan. Putusan tersebut menegaskan bahwa laut adalah ruang publik yang tidak dapat dimanfaatkan untuk kepentingan privat atau komersial.

    Dia menilai bahwa kasus ini mengindikasikan adanya ketidaksinkronan antara aturan hukum dan praktik administrasi pertanahan.

    “Jika benar ada HGB di atas laut, ini jelas merupakan pelanggaran serius terhadap aturan tata ruang dan merugikan masyarakat luas,” ujar Reno.

    Kementerian ATR/BPN Diminta Klarifikasi

    Reno mengatakan temuan ini mengingatkan kembali pada kasus di Tangerang, di mana area perairan tercatat memiliki sertifikat tanah. Dia mendesak Kementerian ATR/BPN untuk memberikan penjelasan terkait fenomena serupa yang terjadi di Surabaya.

    “Situs ATR/BPN menunjukkan area HGB tersebut dengan jelas. Kalau ini hanya kesalahan administrasi, harus segera diperbaiki. Jika tidak, ini bisa jadi celah untuk eksploitasi ruang publik,” tandas Reno. [asg/beq]

  • Cara Jual Minyak Jelantah ke Pertamina, Bisa Dapat Untung

    Cara Jual Minyak Jelantah ke Pertamina, Bisa Dapat Untung

    Jakarta, FORTUNE – Jangan terburu-buru membuang sisa Minyak Jelantah karena bisa dapat keuntungan dengan cara jual minyak jelantah. Pertamina Patra Niaga menghadirkan program Green Movement UCO. Melalui program ini, masyarakat dapat menyetorkan minyak jelantah rumah tangga ke titik pengumpulan (UCOllect Box) dan mendapatkan keuntungan, mulai dari saldo e-wallet hingga e-voucher

    “Besaran saldo e-wallet ini akan fluktuatif menyesuaikan harga minyak jelantah di pasaran. Saat ini per liter dihargai di kisaran Rp6.000 per liter dengan update harian melalui apps Mypertamina,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dalam keterangannya, dikutip Senin (20/1).

    Program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga mendukung pembuatan bahan bakar ramah lingkungan seperti Hydro Treated Vegetable Oil (HVO) dan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Ia menambahkan, Green Movement UCO adalah langkah nyata dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi sirkular.

    “Program ini merupakan adaptasi kami untuk implementasi ekonomi sirkular, di mana UCO yang selama ini dianggap sebagai limbah rumah tangga setelah dikumpulkan maka akan kami bawa ke anak perusahaan Pertamina Group untuk diolah menjadi biofuel seperti HVO (Hydro Treated Vegetable Oil) dan SAF (Sustainable Aviation Fuel) sehingga inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga tetapi menjadi bagian dari solusi energi bersih yang lebih ramah lingkungan,” kata Heppy.

    Cara jual minyak jelantah ke Pertamina

    Untuk ikut serta dalam program Green Movement UCO dan menjual minyak jelantah ke Pertamina, berikut langkah-langkahnya:

    Unduh dan daftarkan diri di Aplikasi MyPertamina
    Pastikan Anda memiliki aplikasi MyPertamina di smartphone. Lakukan registrasi dengan data diri yang lengkap dan benar, terutama nama dan nomor telepon. Data ini diperlukan untuk pencatatan dan keperluan sertifikasi internasional. Hubungkan dengan aplikasi UCollect by Noovoleum
    Setelah registrasi, aplikasi MyPertamina akan terintegrasi dengan UCollect by Noovoleum. Nomor telepon yang didaftarkan akan digunakan sebagai identitas untuk masuk ke sistem ini. Kumpulkan dan persiapkan minyak jelantah
    Pastikan minyak jelantah yang akan disetorkan dalam kondisi bersih dari sisa makanan, air, atau bahan kimia lainnya. Minyak yang bersih akan memudahkan proses pengolahan. Cari lokasi UCOllect Box terdekat
    Cek lokasi UCOllect Box melalui aplikasi MyPertamina. Titik pengumpulan tersebar di beberapa SPBU Pertamina dan Rumah Sakit IHC, seperti SPBU Dago Bandung atau Rumah Sakit Pusat Pertamina di Jakarta. Setorkan dan pindai QR Code
    Bawa minyak jelantah ke lokasi UCOllect Box. Gunakan aplikasi MyPertamina untuk memindai QR code yang ada di UCOllect Box sebagai konfirmasi penyetoran. Terima saldo dan poin secara otomatis
    Minyak jelantah yang sudah dituangkan ke UCOllect Box akan dihitung dan otomatis dikonversi menjadi saldo e-wallet sebesar Rp6.000 per liter. Poin MyPertamina juga akan langsung ditambahkan ke akunmu.

    Titik lokasi UCOllect Box untuk jual minyak jelantah

    Minyak jelantah dapat disetorkan ke UCOllect Box yang tersedia di sejumlah titik, seperti SPBU Pertamina dan Rumah Sakit IHC.

    Lokasi-lokasi UCOllect Box lainnya, yakni:

    SPBU Dago Bandung – Jl. Ir. H. Juanda No.139, Lb. Siliwangi, Kec. Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, 40132 SPBU MT Haryono Jakarta – Jl. MT Haryono, RT.11/RW.5, Tebet Barat, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12810 SPBU Kalimalang Jakarta – Jl. Raya Kalimalang, RT.1/RW.7, Duren Sawit, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13440 SPBU BSD Tangerang – Jl. Letnan Sutopo No.2, Lengkong Gudang Tim., Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310 Rumah Sakit Pusat Pertamina – Jl. Kyai Maja No.43, Gunung, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12120 Rumah Sakit Pelni – Jl. K.S. Tubun No.92 – 94, RT.10/RW.1, Slipi, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11410 Kantor PT Pertamina Patra Niaga – Marketing Regional Jawa Bagian Barat – Jl. Kramat Raya No.59, RT.8/RW.8, Kramat, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450

    Keuntungan jual minyak jelantah ke Pertamina

    Setiap liter minyak jelantah yang disetorkan ke UCOllect Box akan dikonversi menjadi saldo e-wallet sebesar Rp6.000 per liter, dan tambahan 5 poin MyPertamina. Selain itu, ada undian e-voucher senilai Rp25 ribu untuk 50 konsumen beruntung setiap bulan.

    Dengan menyetorkan minimal 1 liter minyak jelantah, masyarakat berkesempatan mendapatkan hadiah menarik ini, yang diumumkan melalui situs MyPertamina. Program ini tidak hanya mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga memberi keuntungan ekonomi langsung bagi masyarakat.

    Heppy menjelaskan program pengumpulan minyak jelantah di Indonesia memiliki potensi besar karena konsumsi minyak goreng rumah tangga mencapai 2,66 juta ton per tahun.

    “Di Indonesia sendiri, konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga mencapai 2,66 juta ton per tahun sehingga insiasi Green Movement UCO ini adalah upaya kami untuk membawa Indonesia sejalan dengan tren global perusahaan migas yang terbukti efektif mendukung pengelolaan limbah UCO dan membantu mempercepat transisi energi bersih serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,” ujar Heppy.

  • Seram, Jepang Diprediksi Kena Gempa ‘Monster’

    Seram, Jepang Diprediksi Kena Gempa ‘Monster’

    Jakarta

    Berada di kawasan Ring of Fire, Jepang memang rentan gempa. Bahkan kemungkinan gempa ‘monster’ atau megaquake melanda Jepang yang dapat memicu tsunami dahsyat dan menewaskan ratusan ribu orang kini mencapai 82%. Estimasi itu datang dari panel pemerintah Jepang sendiri.

    Komite Penelitian Gempa Bumi Jepang menaikkan perkiraannya tentang kemungkinan gempa bumi dahsyat tersebut terjadi di Palung Nankai, palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang kira-kira sejajar dengan pantai Pasifik Jepang.

    Palung itu terletak di Cincin Api Pasifik tempat dua bagian raksasa kerak Bumi bertemu yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Laut Filipina. Lempeng terakhir bergerak perlahan di bawah lempeng pertama dan menciptakan tekanan serta potensi gempa bumi sebagai akibatnya.

    Dikutip detikINET dari Newsweek, kedua lempeng tersebut dapat saling menempel saat bergerak melewati satu sama lain. Hal ini menciptakan penumpukan tekanan sangat besar.

    Menurut otoritas Jepang, pola aktivitas gempa bumi di sana selama 1.400 tahun terakhir memperlihatkan gempa besar terjadi di Palung Nankai setiap 100 hingga 200 tahun.

    Gempa monster terakhir yang melanda Jepang terjadi tahun 1946, yang terasa di seluruh Jepang dan menghancurkan 36.000 rumah di selatan pulau Honshu saja. “Sudah 79 tahun sejak gempa terakhir, dan kemungkinan terjadinya megaquake lain meningkat tiap tahun dengan kecepatan sekitar satu persen,” kata pejabat Earthquake Research Committee Jepang.

    Menurut perkiraan pemerintah Jepang sebelumnya, jika terjadi megaquake, pulau-pulau kecil di lepas pantai Jepang dapat dibanjiri tsunami setinggi lebih dari 30 meter, sementara gelombang besar dapat menghantam daerah di pulau-pulau utama Honshu dan Shikoku dalam beberapa menit.

    Asosiasi Meteorologi Jepang pada bulan Agustus lalu pernah mengeluarkan peringatan kemungkinan megaquake pertamanya berdasarkan peraturan yang dibuat setelah gempa bumi dan tsunami dahsyat tahun 2011, yang menewaskan 18.500 orang.

    Mereka saat itu mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya gempa besar lebih tinggi dari biasanya setelah gempa berkekuatan 7,1 skala Richter melanda. Peringatan ini sempat menimbulkan kepanikan, mengakibatkan kekurangan beras dan makanan lainnya.

    Menilik sejarah di tahun 1707, semua segmen Palung Nankai pecah sekaligus, melepaskan gempa yang menjadi gempa bumi terkuat kedua di negara itu dan memicu letusan terakhir Gunung Fuji. Akhir Perang Dunia II, Jepang mengalami dua megaquake yang terjadi di sepanjang palung Nankai tahun 1944 dan 1946.

    (fyk/fyk)

  • Kriminal sepekan, pembunuh Sandy ditangkap hingga Bung Towel di-doxing

    Kriminal sepekan, pembunuh Sandy ditangkap hingga Bung Towel di-doxing

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan dan kriminalitas menghiasi Jakarta yang terjadi pada sepekan ini, penangkapan pelaku pembunuh aktor Sandy Permana hingga Bung Towel lapor ke Polda Metro Jaya karena mendapat serangan doxing.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    Sosok Nanang “Gimbal”, pelaku pembunuhan Sandy Permana yang ditangkap hari ini

    Kepolisian telah menangkap terduga pelaku bernama Nanang Irawan (45) alias Gimbal yang diduga membunuh aktor laga pemeran sinetron “Misteri Gunung Merapi 3”, Sandy Permana.

    “Iya, sudah ditangkap,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bekasi Kabupaten Komisaris Polisi Onkoseno Grandiarso Sukahar saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polisi tangkap empat pelaku perdagangan orang di Jaksel

    Jajaran Polsek Kebayoran Baru menangkap empat pelaku yang terlibat dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    Kanit Reskrim Polsek Metro Kebayoran Baru Kompol Nunu Suparmi kepada wartawan di Jakarta, Selasa, mengatakan, keempat pelaku itu pria berinisial RA alias A, MRC alias B, MR alias M, dan R.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Warga temukan mayat laki-laki dengan kartu anggota TNI di perairan Marunda

    Nelayan yang tengah mencari ikan menemukan sesosok mayat laki-laki mengambang di perairan wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (10/1).

    Setelah dilakukan evakuasi dari mayat tersebut terdapat sejumlah kartu Identitas dengan inisial nama HO, Kartu Anggota TNI berpangkat Brigjen, dan Kartu Anggota Badan Intelijen Negara (BIN) berpangkat Pembina Utama.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Polisi tahan pemilik ponpes di Jaktim usai diduga lecehkan santrinya

    Pihak kepolisian telah menahan pemilik Pondok Pesantren Ad-Diniyah yang berada di RT 09/RW 07, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, berinisial H (47) yang diduga melakukan tindakan asusila (sodomi) kepada tujuh orang santrinya.

    “Benar, sudah ditahan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly ketika dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Dapat serangan “doxing”, Bung Towel lapor Polda Metro Jaya

    Pengamat sepak bola Tommy Welly atau akrab disapa Bung Towel melaporkan dugaan tindakan “doxing” atau penyebaran data serta informasi pribadi terkait dirinya dan orang-orang sekitarnya ke Polda Metro Jaya pada Jumat.

    “Hari ini saya melaporkan tindakan penyebaran data pribadi, termasuk juga penyebaran nama sejak tanggal 17 Desember 2024, istilahnya kan di-‘doxing’, data pribadi saya disebarkan, ” katanya saat ditemui di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ngesti Nugraha dan Para Kader PDIP Tanam Tanaman Pengganti Beras di Kabupaten Semarang

    Ngesti Nugraha dan Para Kader PDIP Tanam Tanaman Pengganti Beras di Kabupaten Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – DPC PDIP Kabupaten Semarang berupaya turut terlibat dalam mendukung ketahanan pangan nasional, program dari pemerintah.

    Dukungan itu ditunjukkan dengan para kadernya yang bersama-sama menanam tanaman pengganti padi atau beras di lahan warga.

    Lahan yang ditanami terletak di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

    Beberapa di antara tanaman pengganti beras yang ditanam meliputi jagung, pisang, ketela, dan umbi-umbian lainnya.

    Pemilihan jenis-jenis tanaman itu disesuaikan dengan kondisi lingkungan, iklim dan kontur tanah di Kabupaten Semarang.

    Ketua DPC PDIP kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha beserta para pengurus dan kader terjun langsung melakukan penanaman itu ke lahan petani di Desa Lerep pada Jumat (17/1/2025).

    “Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut instruksi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam rangka memeringati HUT ke-52 PDIP.

    Nanti hasilnya biar dinikmati masyarakat, sekaligus tanaman pengganti beras ini bisa mendukung ketahanan pangan kita,” kata Ngesti.

    Menurut pria yang juga menjabat sebagai Bupati Semarang tersebut, hasil panen dari komoditas tanaman pengganti beras bisa diolah menjadi bermacam-macam produk.

    Satu di antaranya contohnya yakni pisang yang dapat diolah menjadi tepung, pisang goreng, pisang crispy, lapis pisang, bolu dan lain sebagainya.

    “Untuk ketela juga saat ini banyak sekali olahannya, bisa dijadikan tepung mocaf makanan-makanan lainnya,” imbuh Ngesti.

    Sementara itu, Kepala Desa Lerep, Sumaryadi menanggapi bahwa kontur tanah di desa yang dipimpinnya sangat cocok ditanami bahan pangan selain beras.

    Pasalnya, dengan kontur tanah yang terbilang miring karena berada di dekat lereng Gunung Ungaran, pasokan irigasi untuk tanaman padi menjadi terbatas.

    “Dengan keterbatasan pasokan air tersebut, kami juga mengembangkan tanaman durian dan buah-buahan lainnya. 

    Di sela-sela tanaman durian, bisa ditanami umbi-umbian dan jagung sehingga sangat cocok dengan kondisi kami,” ungkap Maryadi.

    Desa Lerep sendiri terbilang dikenal dengan pasar jajanan di mana terdapat berbagai macam makanan dari olahan singkong.

    “Masyarakat setempat mengandalkan pisang rebus, jagung rebus, dan singkong rebus untuk memenuhi kebutuhan pangan,” pungkas dia. (*)

  • Remaja yang Hilang di Gunung Seulawah Ditemukan, Berikut Kronologinya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Januari 2025

    Remaja yang Hilang di Gunung Seulawah Ditemukan, Berikut Kronologinya Regional 19 Januari 2025

    Remaja yang Hilang di Gunung Seulawah Ditemukan, Berikut Kronologinya
    Editor
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan seorang remaja laki-laki yang sebelumnya dilaporkan
    hilang di Gunung
    Seulawah, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.
    Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Minggu (19/1/2025) mengatakan, korban M Zhafran Nadra, berusia 17 tahun, warga Gampong Blang Paseh, Sigli. Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
    “Korban dilaporkan hilang sejak Jumat (17/1/2025) malam, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat. Saat ditemukan, korban dalam kondisi linglung dan kelelahan,” katanya.
    Sebelumnya, kata Ibnu Harris, korban bersama orangtuanya pergi ke kebun di kawasan
    Gunung Seulawah
    , Gampong Sukadamai Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, pada Jumat (17/1/2025).
    Namun, hingga pukul 18.30 WIB, korban belum kembali dari kebun.
    Kemudian, keluarga menunggu korban hingga pukul 19.30 WIB, tetapi korban tidak kunjung kembali, sehingga keluarga melaporkan ke Polsek Lembah Seulawah, Polres Aceh Besar.
    Pihak Polsek bersama keluarga mencari korban hingga dini hari. Namun, juga tidak ditemukan hingga Sabtu (18/1/2025) dini hari.
    Pada Sabtu (18/1/2025), pihak Polsek melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Basarnas Banda Aceh.
    “Berdasarkan laporan tersebut, kami mengerahkan dan memberangkatkan tim untuk mencari korban. Pencarian dibagi dua tim, tim pertama mencari dengan menyisir jalan naik ke gunung yang diperkirakan dilalui korban.
    Sementara itu, tim kedua mencari dan menyusuri lembah di pegunungan tersebut yang berada di sekitar kebun.
    Lokasi tersebut diperkirakan tempat kejadian korban dilaporkan hilang. Pencarian juga menggunakan drone untuk memantau dari udara.
    “Korban akhirnya ditemukan sekitar 600 meter dari lokasi terakhirnya terlihat. Korban langsung dievakuasi ke posko pencarian di Saree, Kabupaten Aceh Besar,” katanya.
    Selain personel Basarnas, pencarian korban juga melibatkan personel Polsek Lembah Seulawah, Koramil Lembah Seulawah, Brimob Polda Aceh, kalangan pencinta alam, masyarakat, dan keluarga korban.
    “Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR ditutup dan personel yang terlibat pencarian dikembalikan ke satuan atau instansi masing-masing,” kata Ibnu Harris Al Hussain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Dukono Halmahera Utara Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,1 Kilometer, Status Waspada

    Gunung Dukono Halmahera Utara Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,1 Kilometer, Status Waspada

    TERNATE – Gunung Api Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara pada Minggu siang sekitar pukul 11:47 WIT dilaporkan kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1,1 kilometer di atas puncak gunung.

    “Memang benar ada erupsi Gunung Dukono,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, M Saum Amin dalam keterangan rilis yang terima ANTARA di Ternate, Minggu, 19 Januari. 

    Erupsi Gunung Dukono mengeluarkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Daya, Barat Laut, dan Barat.

    Dia menjelaskan erupsi gunung itu berhasil terekam pada seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 73.38 detik.

    “Saat ini kondisi Gunung Dukono masih berstatus Level II atau Waspada,”ujarnya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Dukono maupun pengunjung diimbau agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati kawah ‘Malupang Warirang’ dalam radius 4 kilometer.

    Dia mengatakan letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.

    “Masyarakat di sekitar Gunung Dukono diminta untuk selalu menyediakan masker guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” katanya.

    Sebagai informasi, Gunung Dokuno tercatat pada periode 17 Januari gunung itu sebanyak 347 kali letusan dengan teramati setinggi 100 – 800 meter di atas puncak gunung. Dia menjelaskan gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu, letusannya kebanyakan tertutup kabut dari atas puncak.

  • BNPB Catat Lampung Jadi Provinsi Paling Banyak Dilanda Banjir, Ini Wilayahnya – Halaman all

    BNPB Catat Lampung Jadi Provinsi Paling Banyak Dilanda Banjir, Ini Wilayahnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa banjir menjadi bencana alam yang mendominasi pada minggu ini. 

    Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Provinsi Lampung menjadi provinsi yang paling banyak dilanda banjir dalam dua hari terakhir.

    BNPB menerima laporan banjir terjadi di Provinsi Lampung sejak Jumat (17/1). 

    Wilayah terdampak banjir di ‘Gerbang Pulau Sumatra’ ini antara lain di Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung, Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Bandar Lampung.

    Di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, hujan intensitas tinggi picu banjir di dua kecamatan pada Jumat, (17/1) pukul 18.30 WIB. 

    Lokasi terdampak yakni Kecamatan Teluk Pandan Desa Sukajaya Lempasing dan Kecamatan Kedondong Desa Kertasana, Way Kepayang dan Gunung Sugih. Sebanyak 211 KK terdampak. Sebanyak 211 unit rumah terdampak dan satu unit fasilitas pendidikan terdampak.

    “BPBD Kabupaten Pesawaran berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan assessment. Kondisi mutakhir pada Sabtu (18/1) pukul 04.00 WIB banjir sudah surut,” ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Minggu, (19/1/2025).

    Sehari pascabanjir di Kecamatan Teluk Pandan Desa Sukajaya Lempasing dan Kecamatan Kedondong Desa Kertasana, Kabupaten Pesawaran kembali di landa banjir. Kali ini wilayah terdampak yakni Desa Negarasaka dan Desa Sindang Garut.

    Luapan sungai Way Semah di Kecamatan Negeri Katon dan Sungai Way Lima di Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran saat terjadinya hujan deras menjadi penyebabnya. Air menggenangi rumah masyarakat pada Sabtu, (18/1) pukul 08.00 WIB. Sebanyak 53 KK rumah terdampak.

    “BPBD Kab. Pesawaran melakukan assessment dan kaji cepat serta berkoordinasi dengan aparat setempat. Kondisi Mutakhir pada Sabtu (18/1) pukul 16.56 WIB banjir masih belum surut,” katanya.

    Banjir yang melanda Kabupaten Lampung telah dilaporkan surut pada Sabtu (18/1). Sementara itu, banjir yang menggenang Kecamatan Sekampung Udik di Kabupaten Lampung Timur terpantau belum surut hingga Sabtu. Sebanyak 54 KK terdampak.

    Ia mengatakan Kota Lampung mengalami banjir yang cukup parah. Sebanyak 20 kecamatan tergenang banjir sejak hujan deras melanda pada Jumat (17/1). Kejadian ini menimbulkan korban jiwa dua warga meninggal dunia.

    “Satu orang tewas akibat tersengat alliran listrik sementara satu orang lainnya tewas terseret arus. Hingga Minggu (19/1) pagi, terpantau air masih menggenangi beberapa wilayah,” pungkasnya.

     

  • 5 Terowongan Terpanjang yang Dilalui kereta api Indonsia

    5 Terowongan Terpanjang yang Dilalui kereta api Indonsia

    Jakarta: Perjalanan kereta api di Indonesia tak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga menyugukan berbagai pengalaman. Salah satunya terowongan-terowongan yang dilalui oleh kereta.
     
    Mengutip siaran pers, Minggu, 19 Desember 2024, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki 16 terowongan. Dari jumlah tersebut, ada lima terowongan terpanjang yang tidak hanya penting secara operasional, tetapi juga menjadi saksi bisu sejarah perkeretaapian di Tanah Air.
     
    Setiap terowongan ini memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi panjang, lokasi, hingga fungsi. Misalnya, Terowongan Sasaksaat di Daop 2 Bandung yang menjadi terowongan terpanjang dengan panjang mencapai 950 meter. 

    Tak hanya sebagai jalur strategis, terowongan-terowongan ini juga dirawat dengan baik untuk memastikan keselamatan dan efisiensi perjalanan kereta api. 
     

    Berikut daftar lima terowongan terpanjang milik KAI:

    Terowongan Sasaksaat (950 meter) di Daop 2 Bandung.
    Terowongan Karangkates 2 (892 meter) di Daop 8 Surabaya.
    Terowongan Lubuk Kalam (828 meter) di Divre II Sumatera Barat.
    Terowongan Mrawan (690 meter) di Daop 9 Jember.
    Terowongan Lampegan (680 meter) di Daop 2 Bandung.

    Selain lima terowongan itu, KAI juga memiliki 11 terowongan lainnya seperti Notog, Kebasen 1, Kebasen 2, Ijo di Daop 5 Purwokerto; Kadipiro 1 dan Kadipiro 2 di Daop 6 Yogyakarta; Karangkates 1 di Daop 8 Surabaya; Garahan di Daop 9 Jember; serta Gunung Gajah, Tebing Tinggi di Divre III Palembang, dan Pidada di Divre IV Tanjungkarang.
     
    “Selain menjaga infastruktur terowongan, KAI juga terus berupaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dengan melakukan serangkaian penggantian material pada prasarana jalan rel sepanjang tahun 2024,” kata Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.
     
    Hingga akhir tahun, KAI melakukan penggantian rel baru sepanjang 495.562 meter, memasang 24.007 batang bantalan sintetis untuk memperkuat infrastruktur rel, serta menambah balas sebanyak 251.565 m³ dan mengganti 210 unit wesel baru.
     
    KAI terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur demi kenyamanan dan keselamatan para pelanggan. Langkah-langkah ini dilakukan sebagai upaya KAI menggerakkan transportasi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 
     
    “Program perawatan dan peningkatan keandalan prasarana dilakukan dengan mematuhi standar keselamatan yang ketat dan prosedur operasi yang teruji. Langkah ini mendukung upaya KAI meningkatkan frekuensi perjalanan, percepatan kecepatan kereta api, serta on-time performance,” jelas Anne.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • 4 Spot dengan View Gunung Sumbing di Temanggung

    4 Spot dengan View Gunung Sumbing di Temanggung

    Liputan6.com, Temanggung – Keanggunan Gunung Sumbing setinggi 3.371 mdpl menyapa pengunjung dari kejauhan dengan perpaduan tebing curam dan lembah yang membentang di sisi-sisinya. Gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo, Jawa Tengah ini memiliki jalur pendakian yang menantang sekaligus memikat.

    Puncak Sumbing yang sering diselimuti awan memberikan panorama matahari terbit yang memukau, dengan latar belakang Gunung Sindoro yang berdiri kokoh di sebelah baratnya. Saat cuaca cerah, hamparan awan putih terlihat seperti lautan yang membentang di bawah puncak, menciptakan pemandangan yang memesona.

    Kekayaan flora di sepanjang jalur pendakian menambah daya tarik Gunung Sumbing. Sabana dan hutan alpine yang tumbuh di ketinggian memberikan sentuhan hijau pada lereng-lereng gunung.

    Keberadaan bunga edelweis di puncak menjadi penanda bahwa pendaki telah mencapai titik tertinggi gunung vulkanik ini. Mengutip dari berbagai sumber, berikut empat spot view Gunung Sumbing di Temanggung:

    1. Sigandul View

    Sigandul View menjadi destinasi wisata alam yang menawarkan pemandangan spektakuler Gunung Sumbing dan Sindoro di Temanggung. Berlokasi di Jl. Raya Parakan – Wonosobo Km. 8, Kwadungan Jurang, tempat ini mengusung konsep kedai kopi dan resto yang tidak hanya memanjakan mata dengan keindahan alam sekitarnya, tetapi juga menyajikan pengalaman kuliner yang memikat lidah pengunjungnya.

    Suasana asri dan pemandangan alam yang memukau menjadikan Sigandul View sebagai tempat yang sempurna untuk mengabadikan momen-momen berharga melalui spot foto yang instagramable. Destinasi ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik dan wahana permainan yang seru, menambah keseruan liburan bersama keluarga dan teman.

    Akses menuju Sigandul View terbilang mudah karena lokasinya yang strategis, dapat dijangkau baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dengan kombinasi panorama alam yang indah, kuliner lezat, dan beragam fasilitas yang menghibur, destinasi ini memastikan setiap kunjungan akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

    2. Lapangan Kledung

    Lapangan Kledung merupakan sebuah area terbuka yang berlokasi di Desa Kledung, tepat di depan pos pendakian Gunung Sindoro via Kledung. Tempat ini menjadi salah satu spot favorit wisatawan untuk mengabadikan momen dengan latar belakang Gunung Sumbing yang menjulang gagah.

    Selain fungsinya sebagai destinasi wisata, lapangan ini juga berperan penting dalam kehidupan masyarakat setempat, digunakan untuk berbagai kegiatan kemasyarakatan, festival desa dan kecamatan, serta menjadi tempat penjemuran tembakau pasca panen.