kab/kota: Gunung

  • Dalam Sepekan, 3 Warga Alami Kecelakaan Saat Mendaki Gunung Klabat

    Dalam Sepekan, 3 Warga Alami Kecelakaan Saat Mendaki Gunung Klabat

    Liputan6.com, Minahasa Utara – Dalam sepekan terakhir, ada 3 warga yang mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Satu mendetita cedera, sedangkan dua mengalami penurunan suhu tubuh secara drastis atau hipotermia.

    Personel Kantor Basarnas Manado pada, Kamis (30/1/2025), mengevakuasi seorang pendaki Gunung Klabat yang mengalami cedera kaki. Hal ini diungkapkan Humas Basarnas Manado Nuriadin Gumelang.

    “Pendaki yang bernama Josua Kodoati, berusia 16 tahun, asal Perumahan SBY 4 Airmadidi, Minahasa Utara, mengalami kecelakaan di Pos 5 Gunung Klabat,” ungkap Nuriadin.

    Dia mengatakan pendaki tersebut mengalami cedera kaki bagian bawah sehingga kesulitan berjalan.

    Mendapat informasi tersebut, Kantor Basarnas Manado segera mengerahkan satu tim untuk menuju lokasi kejadian.

     “Setibanya di Pos 5 pada pukul 07.00 Wita, tim rescue bertemu dengan korban dan langsung memberikan perawatan pertama untuk mengatasi cedera yang diderita,” ujarnya.

    Setelah melakukan penanganan medis, tim kemudian mengevakuasi Josua menuju Rumah Sakit Walanda Maramis di Airmadidi, Minahasa Utara.

    Korban tiba di rumah sakit dalam kondisi stabil dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    “Proses evakuasi berjalan lancar berkat respons cepat tim Basarnas yang segera turun ke lokasi begitu mendapatkan informasi mengenai kecelakaan tersebut,” ujarnya.

    Dua Pendaki Alami Hipotermia

    Sebelumnya, seorang pendaki mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh saat mendaki Gunung Klabat di Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, pada Sabtu (25/1/2025), pukul 16.30 Wita.

    Humas Basarnas Manado Nuriadin Gumelang mengungkapkan, korban laki-laki bernama Larry Sundah (25), asal Desa Kaasar, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.

    Kejadiannya bermula pada, Sabtu (25/1/2025), sekitar pukul 16.30 Wita, Larry Sundah bersama dua orang temannya memulai pendakian Gunung Klabat.

    Namun, saat mereka hendak turun pada pukul 17.00 Wita, korban mengalami hipotermia di Pos 5 akibat kehujanan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan.

    Salah satu temannya berusaha turun menuju Pos 4 untuk mencari sinyal telepon, namun karena cuaca buruk yang hujan dan berangin, tidak ada sinyal yang ditemukan.

    “Rekan korban kemudian turun gunung dan melaporkan kejadian tersebut ke KPP Manado, meminta bantuan tim SAR,” ujarnya.

    Tim Rescue KPP Manado segera merespons laporan tersebut. Pada pukul 22.05 Wita, Tim SAR bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Setelah melakukan perjalanan semalaman, pada pukul 04.20 Wita dini hari, tim berhasil menemukan korban di Pos 5.

    “Tim SAR segera melakukan asesmen dan memastikan kondisi korban,” ujarnya.

    Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 12.15 Wita, Selasa (28/1/2025). Korban berhasil dibawa turun dengan selamat dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga dalam keadaan baik.

    Di waktu yang hampir bersamaan, seorang perempuan muda dilaporkan mengalami hipotermia atau penurunan suhu tubuh di Pos 12 Gunung Klabat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Peristiwa ini terjadi pada, Sabtu (25/1/2025), sekitar pukul 19.20 Wita.

    Pendaki itu diketahui bernama Icha (21), wanita asal Desa Matungkas, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Icha mengalami hipotermia setelah terjebak hujan deras saat di Gunung Klabat bersama enam rekannya.

    Salah satu dari kelompok pendaki tersebut tidak mampu melanjutkan perjalanan dan akhirnya terjatuh sakit di Pos 12 Gunung Klabat. Dua orang rekan korban kemudian turun menuju Pos 6 untuk mencari sinyal telepon guna melaporkan kejadian tersebut.

    Laporan diterima oleh Kantor Basarnas Manado pada pukul 21.50 Wita, yang segera mengerahkan Tim Rescue Basarnas Manado. Tim SAR bergerak menuju lokasi kejadian dan tiba di sana sekitar pukul 22.00 Wita.

    “Korban ditemukan dalam keadaan selamat, meski kondisinya lemah, dan segera dievakuasi,” tutur Kepala Basarnas Manado George Randang. 

  • Didesak Tertibkan Tambang Pasir, Ini Respon Kapolres Blitar

    Didesak Tertibkan Tambang Pasir, Ini Respon Kapolres Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menindak tegas kegiatan eksploitasi tambang berupa pasir dan batu (sirtu) di kawasan wilayah lahar (KWL) di Blitar yang dikhawatirkan dapat merusak lingkungan.

    Terkait hal itu, Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman mengatakan jika pihaknya sangat berterima kasih atas masukan dari PC PMII Blitar, dan pihaknya sudah mengambil langkah-langkah strategis terkait hal tersebut (aktifitas eksploitasi tambang).

    “Kami sangat berterima kasih sekali atas masukan dari adik-adik mahasiswa. Ini menandakan bahwa tingkat kepedulian adik-adik mahasiswa terhadap Kabupaten Blitar sangat bagus, dan perlu diapresiasi,” ungkap Arif Fazlurrahman, Jumat (31/1/2025).

    Meski baru memasuki minggu kedua masa jabatannya sebagai Kapolres Blitar, AKBP Arif mengatakan jika apa yang menjadi masukan terkait masalah pertambangan tersebut, sedang didalami. Sehingga pihaknya juga berharap peran serta dan masukan informasi dari masyarakat.

    “Sedang kami pelajari, dan dalami. Karena terkait regulasinya, masalah eksploitasi pertambangan ini, musti hati-hati. Makanya kami tetap berharap adanya asupan informasi dari masyarakat,” jelasnya.

    Lebih lanjut AKBP Arif menegaskan jika pihaknya siap mengawasi secara aktif terhadap aktifitas pertambangan yang berada di wilayah blitar tersebut. Sehingga jika terbukti ada yang tidak sesuai aturan perundangan, pihaknya siap menindak.

    “Kalau ternyata tidak sesuai aturan, kami pastikan akan ditindak,” tegas perwira lulusan Akpol 2005 ini.

    Sebelumnya, Ketua PC PMII Blitar Muhammad Thoha Ma’ruf melalui rilis resminya pada Kamis (30/1/2025) mengatakan jika pihaknya memiliki temuan terkait aktifitas pertambangan sirtu yang merusak lingkungan.

    “Blitar dilewati oleh sungai yang jadi aliran lahar Gunung Kelud, seperti Kali Putih dan Kali Bladak. Namun, pemanfaatan yang asal-asalan hanya akan memberi banyak mudharat daripada manfaatnya,” katanya.

    Selain itu, dalam rilis, Thoha juga menunjukkan potret di lapangan terkait aktifitas eksploitasi yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan bencana seperti tanah longsor, kerusakan sawah petani, kerusakan jalan, polusi udara, dan beberapa dampak buruk lainnya akibat eksploitasi tambang. [owi/beq]

  • Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Segera Meletus

    Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Segera Meletus

    Jakarta

    Ring of Fire atau Cincin Api Samudra Pasifik adalah sebutan untuk area paling aktif secara vulkanik di Bumi. Bagian dari cincin itu membelah Pasifik Barat Laut melalui Pegunungan Cascade, dan di sinilah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dapat ditemukan, Axial Seamount (Gunung Laut Aksial).

    Para ilmuwan memperkirakan, puncak bawah laut yang terletak sekitar 482 km dari pantai Oregon ini akan meletus sebelum 2025 berakhir.

    Beberapa gunung berapi di wilayah perairan tersebut dapat bertahan selama berabad-abad (bahkan ribuan tahun) tanpa meletus, tetapi frekuensi Gunung Laut Aksial dapat diukur hanya dalam hitungan tahun.

    Faktanya, gunung berapi tersebut sangat aktif sehingga menjadi lokasi observatorium gunung berapi bawah laut pertama di dunia, salah satunya oleh New Millennium Observatory (NEMO) yang memantau perubahan yang sedang berlangsung di kaldera puncak.

    Meskipun dipantau dengan cermat sejak 1997, gunung berapi tersebut telah mengalami letusan pada 1998, 2011, 2015, dan tampaknya 2025 akan menjadi tahun ia meletus lagi.

    Axial Seamount berbeda dari gunung berapi lain di wilayah Northwest, baik dari segi frekuensi maupun tingkat keparahannya. Dikutip dari Science Alert, struktur perisai puncaknya terbentuk dari lava tipis, yang berarti bahwa setiap letusan kemungkinan akan mengeluarkan magma dan membentuk dasar laut baru. Hal ini membuat ancaman tsunami yang mungkin terjadi sangat rendah.

    Gunung Laut Aksial juga bukan bagian dari Zona Subduksi Cascadia, yang merupakan area berbahaya yang menurut para ahli akan terjadi gempa Bumi yang dijuluki ‘The Big One’. Sebaliknya, gunung ini berada di punggung bukit Juan de Fuca lebih jauh ke barat, dan letusannya yang akan terjadi kemungkinan tidak akan berdampak pada aktivitas seismik zona subduksi di sepanjang pantai Oregon.

    Para ilmuwan di Oregon State University (OSU) dan University of North Carolina di Wilmington telah secara aktif mempelajari bagaimana magma bergerak dalam sistem Axial menggunakan perekam tekanan dasar. Setiap dua tahun, para ilmuwan mengeluarkan perekam tekanan dasar ini, mengumpulkan perekam lama, dan menganalisis datanya. Bill Chadwick dari OSU kemudian menggunakan data tersebut untuk mencoba memperkirakan kapan Axial Seamount akan meletus lagi.

    Pada musim panas 2024, Chadwick melaporkan bahwa laju inflasi di Axial Seamount terus meningkat. Pembaruan pada Oktober 2024 melaporkan bahwa laju inflasi, serta aktivitas seismik di sekitarnya, telah stabil.

    “Letusan tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi tidak akan terjadi selamanya,” simpul Chadwick. Ia menyatakan bahwa letusan di Axial Seamount antara sekarang dan akhir 2025 tidak dapat dihindari.

    Para ilmuwan berharap bahwa dengan terus memantau Axial Seamount, mereka dapat mempelajari lebih banyak tentang gunung berapi lainnya di seluruh dunia. Untungnya, gunung berapi paling aktif di Pacific Northwest menyediakan laboratorium ilmiah yang sempurna.

    (rns/rns)

  • BGN Tegaskan Menu Serangga di Makan Bergizi Gratis Hanya untuk Wilayah Tertentu

    BGN Tegaskan Menu Serangga di Makan Bergizi Gratis Hanya untuk Wilayah Tertentu

    Jakarta – Kepala Badan Gizi Nasional Prof Dadan Hindayana menekankan pemberian serangga pada makan bergizi gratis (MBG) sebagai sumber protein hanya akan disesuaikan di wilayah tertentu, yakni wilayah yang sudah terbiasa mengonsumsinya.

    Pemerintah membuka opsi tersebut sebagai keberagaman sumber pangan lokal, bergantung masing-masing daerah. Prof Dadan meminta masyarakat tidak salah paham mengenai jenis menu MBG yang diberikan.

    “Menu makanan bergizi gratis tidak kami tetapkan secara nasional, yang terpenting 30 persen protein, 40 persen karbohidrat, dan 30 persen serat. Oleh karena itu, di setiap satuan pelayanan kami merekrut ahli gizi untuk menyusun menu berbasis sumber pangan lokal,” terang dia kepada detikcom, Jumat (31/1/2025).

    “30 persen protein sumbernya tidak perlu selalu sama, misalnya di satu daerah banyak telur, pakai telur. Daerah lain ayam, dan daerah lainnya lebih banyak ikan, jadi sumbernya tergantung kearifan lokal dan mungkin saja ada daerah yang sangat suka serangga,” lanjutnya.

    Serangga seperti belalang hingga ulat sagu selama ini juga dikonsumsi sebagai sumber protein. Pengurus Kesehatan Lembaga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) sekaligus Dosen Kesehatan Gizi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Fahmi Arif Tsani, menyebut serangga dan ulat sagu, bisa saja menjadi bahan makan alternatif yang tepat untuk lauk di wilayah tertentu yang biasa mengonsumsi belalang atau ulat sagu.

    “Saya pernah merasakan makan belalang di Gunung Kidul, enak juga,” jelas Fahmi dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Jumat (31/1/2025).

    Menurutnya, kandungan gizi pada belalang dan ulat sagu sudah tepat jika dilihat dari protein, bahkan jika makanan itu diolah dalam bentuk kering atau sudah digoreng.

    “Kandungan per 100 gram bisa 15-20 gram artinya itu mencukupi sebagian dari kebutuhan protein harian,” jelasnya.

    Selain tinggi protein, ulat sagu dan belalang juga kaya vitamin dan mineral. Bukan hanya di Indonesia, negara tetangga seperti Singapura bahkan sudah mengizinkan secara resmi konsumsi 16 serangga.

    Badan Pengawas Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) membolehkan warganya mengonsumsi 16 jenis serangga termasuk jangkrik, belalang, belalang, ulat bambu, dan ulat sutera.

    (naf/naf)

  • PT SMI dan LMI Tanam 1.500 Terumbu Karang di Pantai Mutiara Trenggalek

    PT SMI dan LMI Tanam 1.500 Terumbu Karang di Pantai Mutiara Trenggalek

    Trenggalek (beritajatim.com) – Lembaga Manajemen Infaq (LMI) menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan melakukan transplantasi terumbu karang di Pantai Mutiara, Trenggalek. Sebanyak 1.500 terumbu karang dan 100 bioreftek cinta ditanam dalam kegiatan tersebut.

    Program ini mendapat dukungan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Keindahan alam Pantai Mutiara menjadi saksi upaya pelestarian lingkungan yang melibatkan berbagai pihak.

    Dalam kegiatan tersebut, hadir Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Rembeng Raya Pantai Mutiara, serta puluhan relawan LMI.

    Kepala Lembaga Perwakilan LMI Jawa Timur, Luqman Hadi, mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan pantai di Trenggalek. Ia berharap langkah yang dilakukan LMI bersama SMI dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan di wilayah tersebut.

    “Melalui dana CSR, kami berupaya menjaga kelestarian alam dengan menanam terumbu karang. Semoga program ini bermanfaat dan membawa berkah,” ujarnya.

    Selain menanam terumbu karang, LMI juga menyerahkan satu unit perahu kepada Pokmaswas Rembeng Raya. Perahu tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi pengawasan dan juga sebagai wahana wisata menuju lokasi terumbu karang.

    “Tak hanya di Trenggalek, kami juga mengelola CSR SMI di beberapa daerah lain, seperti Banyuwangi, Gunung Kidul, dan beberapa wilayah luar Jawa Timur,” tambah Luqman.

    LMI melakukan transplantasi terumbu karang di Pantai Mutiara, Trenggalek.

    Terumbu Karang Cinta, Simbol Kepedulian Lingkungan

    Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Cusi Kurniawati, mengapresiasi upaya yang dilakukan LMI dan SMI. Menurutnya, kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat dan sektor usaha.

    Ia menyebut, terumbu karang yang ditanam memiliki bentuk hati, sehingga disebut Terumbu Karang Cinta. Sebelumnya, model serupa juga pernah ditanam oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

    “Ini sejalan dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Trenggalek, yaitu mencapai net zero carbon pada 2045. Program ini sangat relevan dan patut didukung,” kata Cusi.

    Ia juga berharap agar bantuan yang diberikan tidak berhenti pada transplantasi terumbu karang dan perahu saja, melainkan ada dukungan lain bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan di Trenggalek.

    “Kami berterima kasih kepada LMI dan berharap ada program lain yang turut membantu masyarakat dalam menjaga lingkungan,” jelasnya.

    Susanto, SPV PB Laznas LMI, menyampaikan bahwa LMI mengupayakan perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Poin 14 Ekosistem Lautan dan Poin 13 Penanganan Perubahan Iklim.

    “Kami akan terus memonitor agar upaya ini tidak berhenti pada penanaman saja, tetapi sampai adanya pertumbuhan hingga revitalisasi terumbu karang ini bioreftek cinta ini betul-betul nyata.” tutupnya. [nm/aje]

  • Tim SAR Cari Warga yang Hilang di Hutan Halmahera Timur Saat Berburu

    Tim SAR Cari Warga yang Hilang di Hutan Halmahera Timur Saat Berburu

    Halmahera Timur, Beritasatu.com – Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate (SAR Ternate), Maluku Utara, melakukan pencarian terhadap Ali Mustofa (27), seorang warga Desa Subaim, Kabupaten Halmahera Timur, yang diyatakan hilang saat berburu burung di hutan Gunung Putih.

    Proses pencarian ini dilakukan setelah Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate menerima laporan terjadi kondisi membahayakan jiwa manusia  pada, Jumat (31/01/25) sekitar pukul 04.50 WIT.

    Kronologis kejadian pada Rabu (29/1/2025) pukul 10.00 WIT, korban bersama kedua rekannya pergi berburu burung di wilayah kawasan Gunung Putih, di Desa Subaim, Kecamatan Wasile. Namun, saat perjalanan pulang korban terpisah dengan rekannya di sekitar Kali Tolawi.

    Masyarakat Desa Subaim bersama keluarga korban telah berupaya melaksanakan pencarian, tetapi hasilnya masih nihil. Selanjutnya pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut dan memohon bantuan SAR Ternate.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Iwan Ramdani menyampaikan, setelah menerima laporan pada Jumat (31/1/2025) pukul 05.10 WIT, tim Rescue Kansar Ternate bergerak menuju lokasi untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban hilang. 

    Dia juga menyampaikan pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan tim SAR bersama masyarakat dan keluarga korban dengan harapan korban segera ditemukan.

    “Sementara unsur yang terlibat dalam operasi SAR. tim Rescue Kansar Ternate, BPBD Halmahera Timur, Babinsa Subaim, Polsek Subaim, keluarga korban, dan masyarakat setempat,” ujarnya tentang pencarian korban hilang saat berburu tersebut.

  • Kesaksian Warga Soal Banjir Bandang Melanda Dusunnya, Darmin Pasrah Rumahnya Jebol & Hartanya Hilang

    Kesaksian Warga Soal Banjir Bandang Melanda Dusunnya, Darmin Pasrah Rumahnya Jebol & Hartanya Hilang

    TRIBUNJATIM.COM – Darmin hanya bisa pasrah ketika rumahnya jebol diterjang banjir bandang.

    Perabotan hingga baju pun tak tersisa akibat bencana alam tersebut.

    Salah seorang warga memberikan kesaksian soal banjir bandang yang melanda dusunnya.

    Banjir bandang yang menimpa Dusun Josaren, Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (28/1/2025) sore menyisakan trauma mendalam bagi warga.

    Betapa tidak, banjir bandang selama satu jam itu telah menghancurkan rumah-rumah warga.

    Isi rumah warga pun hanyut terbawa banjir. Salah satunya, rumah Darmin (60).

    Ia tak mampu banyak bercerita setelah banjir bandang menghanyutkan isi perabotan rumah sampai semua pakaiannya.

    Ditemui di rumahnya, Rabu (29/1/2025), Darmin berdiri menatap kosong sisa rumahnya yang temboknya jebol dihantam banjir bandang, Selasa (28/1/2025) sore.

    Tampak kayu dan ranting berserakan di dalam rumahnya.

    Sesekali, ia menghela napas lantaran masih tak percaya banjir bandang yang datang telah menghilangkan hartanya.

    “Semuanya hanyut terbawa banjir bandang. Televisi, perabotan makan, piring, gelas, sampai baju-baju juga tak tersisa terbawa banjir,” ujar Darmin.

    Menurut Darmin, banjir bandang besar menerjang kampung halamannya mulai Selasa (28/1/2025) sore.

    Sebelum banjir datang, hujan lebat sempat melanda desanya.

    Tak lama kemudian, ia mendapatkan kabar bahwa wilayah Kecamatan Gemarang yang berada di lereng Gunung Wilis diterjang banjir.

    Mendapatkan kabar buruk tersebut, Darmin bersama keluarganya bergegas menata barang untuk ditaruh di tempat lebih tinggi, seperti di atas lemari.

    “Saya mendapatkan informasi di wilayah Gemarang (lereng Gunung Wilis) juga sudah banjir besar. Kami siap naikkan barang-barang itu langsung lari dan keluar,” kata Darmin.

    BANJIR BANDANG DI MADIUN – Darmin (60), warga Dusun Josaren, Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur menunjuk tembok rumahnya yang jebol dihantam banjir bandang, Rabu (29/1/2025). (KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI)

    Beberapa saat kemudian, banjir bandang benar-benar datang menghantam dusunnya.

    Ia pun tidak tahu bagaimana banjir bandang setinggi dua meter itu menjebol tembok rumah dan membawa sebagian besar harta bendanya.

    “Saya tidak tahu bagaimana banjir menjebolkan tembok rumah saya. Saya hanya mendengar tembok jatuh diterjang banjir,” ungkap Darmin.

    Kini, Darmin hanya bisa pasrah. Banyak barang perabotannya hanyut dan rusak tak terselamatkan.

    Dari sisa yang ditinggalkan banjir, Darmin beruntung masih menemukan sertifikat lahan dan BPKB sepeda motor miliknya.

    Kepala Dusun Josaren, Bonadi bercerita tentang derasnya arus banjir yang merusak banyak rumah warganya.

    Terlebih, ketinggian air banjir bandang dua hari lalu hingga di atas dua meter.

    Bonadi bersaksi kejadian banjir bandang akibat hujan deras di lereng Gunung Wilis merupakan banjir terbesar yang pernah menimpa dusunnya.

    “Banjir kemarin itu merupakan banjir terbesar yang melanda di dusun kami,” kata Bonadi.

    Tak hanya air, banjir bandang yang menerjang Dusun Josaren membawa material sampah bambu, sampah plastik, serta lumpur.

    Akibatnya, 135 rumah terendam dan 10 di antaranya dindingnya jebol dihantam banjir.

    “Ada juga 10 KK warga RT 40 yang terisolir karena jembatan penghubung putus dihantam banjir. Untuk melewati daerah sebelah, warga harus memutar jauh,” tutur Bonadi.

    Sebelum banjir besar menghantam desanya, sebulan yang lalu, banjir menggenangi rumah warga.

    Sebab, dusun ini berada di dekat Sungai Kelok yang acap kali meluap saat hujan deras terjadi di lereng Gunung Wilis.

    Hanya saja, banjir yang terjadi Desember 2024 tidak sedahsyat kali ini.

    “Kemarin hujannya sekitar satu jam. Kemudian sekitar pukul 16.00 air mulai naik dan satu jam kemudian sudah surut. Tetapi airnya cukup tinggi dan deras,” kata Bonadi.

    Kepala BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, yang dikonfirmasi terpisah menyatakan, Josaren menjadi daerah terparah terdampak bencana banjir bandang dua hari lalu.

    Namun, dipastikan tidak ada korban jiwa dan korban luka.

    “Josaren memang daerah terparah (terdampak banjir).

    Banjir sudah terjadi dua kali di dusun itu. Pertama pada 5 Desember 2024 dan kedua pada 28 Januari 2025,” kata Boby.

    Menurut Boby, dusun itu menjadi daerah terparah terdampak banjir lantaran berdekatan dengan Sungai Kelok yang sering meluap saat hujan deras melanda wilayah lereng Gunung Wilis.

    Boby meminta warga tetap waspada mengingat cuaca ekstrem diprediksikan akan terus terjadi hingga awal Februari 2025.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Pembegal Sopir Taksi Online di Surabaya, Maria Livia Dituntut 12 Tahun Penjara

    Pembegal Sopir Taksi Online di Surabaya, Maria Livia Dituntut 12 Tahun Penjara

    Surabaya (beritajatim.com) – Maria Livia (23), perempuan asal Ende, NTT, menghadapi tuntutan 12 tahun penjara atas kasus pembegalan yang menewaskan sopir taksi online, Pujiono (47).

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Galih Riana Putra menyampaikan tuntutan tersebut dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (30/01/2025).

    Dalam sidang tersebut, JPU menegaskan bahwa terdakwa terbukti bersalah melakukan pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

    “Kami memohon majelis hakim menyatakan terdakwa Maria Livia bersalah dan menjatuhkan pidana penjara selama 12 tahun,” ujar Jaksa Galih Riana Putra dalam persidangan.

    Keluarga Korban Anggap Tuntutan Kurang Adil
    Usai sidang, Dimas Andika Krisna Puri, anak dari korban, menyatakan rasa kecewa atas tuntutan yang dianggap terlalu ringan. Menurutnya, hukuman tersebut belum memenuhi rasa keadilan mengingat kasus ini menyangkut nyawa ayahnya.

    “Saya pribadi merasa tuntutan 12 tahun itu sangat kurang karena ini menyangkut nyawa. Seharusnya bisa lebih dari itu,” tegas Dimas.

    Terkait adanya perdamaian antara pihak keluarga pelaku dan korban, Dimas tidak menampik bahwa keluarga terdakwa memberikan santunan sebesar Rp 125 juta. Santunan tersebut sebagai kompensasi untuk biaya pengobatan dan pemakaman korban.

    “Uang itu bukan kami yang minta, tapi keluarga pelaku yang menawarkan diri. Sebenarnya pengobatan sudah ditanggung oleh Dinsos, tapi keluarga pelaku ingin bertanggung jawab,” jelasnya.

    Kronologi Pembegalan Tragis di Gunung Anyar
    Kapolsek Gunung Anyar Iptu Sumianto Harsya mengungkapkan bahwa insiden pembegalan terjadi pada 1 Oktober 2024. Saat itu, pelaku yang tinggal di sebuah apartemen kawasan Surabaya Timur memesan taksi online dari Mulyosari menuju kawasan Gunung Anyar.

    Setibanya di Perumahan Royal Park Residence, pelaku tiba-tiba menyerang korban dengan menjerat lehernya menggunakan tali tas.

    “Karena korban melawan, pelaku mengeluarkan pisau yang sudah dipersiapkan dari rumah dan menusuk leher korban,” terang Iptu Sumianto.

    Meski terluka, korban berhasil keluar dari mobil dan berteriak meminta pertolongan. Pelaku yang panik kemudian menabrak kendaraan warga hingga mobilnya tidak dapat digerakkan.

    “Pelaku akhirnya diamankan oleh sekuriti kompleks dan diserahkan ke polisi,” tambahnya.

    Tersangka Terancam Hukuman Berat

    Maria Livia saat itu ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Jaksa menuntut hukuman penjara selama 12 tahun, meski keluarga korban berharap hukuman yang lebih berat.

    Kasus ini menjadi sorotan publik karena aksi kekerasan yang dilakukan oleh pelaku perempuan, yang kini menanti vonis akhir dari majelis hakim. (ted)

  • Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Petir! Berikut Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo Akhir Januari 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Petir! Berikut Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo Akhir Januari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Jumat (31/1/2025) berpotensi hujan.

    “Sejumlah daerah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan ringan dan bahkan disertai petir pada pagi hari ini,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr..

    Berikut ini informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di Surabaya Raya hari ini.

    Cuaca di Surabaya

    Pada pagi hari cuaca Surabaya diprediksi sempat terjadi hujan petir. Termasuk yang terjadi di kecamatan Gunung Anyar, Rungkut, Tambaksari, hingga Genteng. Adapun selebihnya, cuaca cenderung berawan.

    Untuk suhu hari ini cukup rendah, sekitar 24 derajat celcius, kelembapan sekitar 90-93 persen, dan kecepatan angin 11,5 km/jam dari Barat.

    Cuaca di Sidoarjo

    Sama seperti Kota Pahlawan, cuaca di Sidoarjo pagi ini diprakirakan hujan dengan disertai petir. Termasuk di Sedati, Buduran, Waru, Krembung, dan Jabon Selebihnya, cuaca cenderung berawan.

    Suhu di sini cukup rendah, yakni 25 derajat celcius. Sedangkan untuk kelembapannya sekitar 82-86 persen, dan kecepatan angin 20,5 km/jam dari Barat.

    Cuaca di Gresik

    Gresik pun juga sama, sejumlah titik mengalami hujan petir, sebagian lainnya diguyur hujan ringan di pagi hari. Termasuk di kecamatan Menganti, Benjeng, Wringinanom, dan Balongpanggang.

    Suhu di sini juga cukup rendah, antara 25-26 derajat celcius, kelembapan sekitar 89-92 persen, dan kecepatan angin 26 km/jam dari Barat Daya.

    Itulah cuaca di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini menurut BMKG Juanda. Prakiraan cuaca tersebut mungkin bisa berubah-ubah, sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu antisipasi payung atau jas hujan saat berkegiatan di luar ruangan. (fyi/ian)

  • Kondisi Membaik, Satu Korban Selamat dari Ombak Pantai Drini Bisa Pulang ke Mojokerto

    Kondisi Membaik, Satu Korban Selamat dari Ombak Pantai Drini Bisa Pulang ke Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua korban ombak Pantai Drini di di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito. Namun satu korban, Ariona Reza sudah diizinkan pulang.

    Kabar bahagia tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro saat temu media di Sabha Mandala Madya Pemkot Mojokerto. “Masih ada dua yang tertinggal di RSUP Dr Sardjito atas nama Ariona Reza dan Ahmad Muzaki. Kondisi kesehatan kedua sudah sangat baik,” ungkapnya, Kamis (30/1/2025).

    Masih kata Mas Pj, update terakhir korban atas nama Ariona Reza sudah diizinkan pulang. Kondisi siswa SMPN 7 Kota Mojokerto ini semakin prima sehingga diizinkan pulang ke Kota Mojokerto. Namun kondisi Ahmad Muzaki masih harus menjalani perawatan di rumah sakit di Sleman, DIY tersebut.

    “Karena memang kondisi awal Ahmad Muzaki ditemukan tingkat keparahan kondisi medis memang lebih parah dari Arione. Jadi Ahmad Muzaki ini dipasang alat ventilator karena posisi paru-parunya dipenuhi oleh air. Sehingga itu harus kembali difungsikan secara normal,” katanya.

    Meskipun dipasang ventilator dan tidak bisa berbicara karena mulut korban dipasang alat untuk memompa cara kerja paru-parunya namun siswa kelas 7 tersebut sudah dalam keadaan siuman. Pihaknya juga mendapatkan laporan dari dokter yang menangani jika kondisi korban sudah mendekati 100 persen.

    “Kesehatan paru-parunya sehat dan dimungkinkan hari ini, ventilator sudah mulai dilepas sehingga bisa bernafas seperti sedia kala. Ini tentu sebuah berita yang sangat menggembirakan bagi kita semua, maka kita pastikan per hari ini masih ada satu korban yang insya Allah tidak lama lagi pulang ke Kota Mojokerto,” jelasnya.

    Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini menambahkan pembiayaan apa pun terkait kejadian di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025) kemarin, menjadi tanggung jawab Pemkot Mojokerto. Ada empat korban meninggal dunia dalam kejadian tersebut.

    Yakni Alfian Aditya Pratama asal Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates, Malvein Yusuf Adh Dhuqa, asal Jalan Al-Azhar dan Rifky Yoeda Pratama asal Perumahan The Suam Residence Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. [tin/ian]