kab/kota: Gunung

  • Telusuri Jejak Manusia Purba di Sangiran, Menbud Fadli Zon Tekankan Komitmen Pemerintah Bangun Literasi Sejarah Peradaban Bangsa – Page 3

    Telusuri Jejak Manusia Purba di Sangiran, Menbud Fadli Zon Tekankan Komitmen Pemerintah Bangun Literasi Sejarah Peradaban Bangsa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Situs Manusia purba Sangiran (Homeland of Java Man) yang terletak di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah menyimpan sejuta cerita mengenai jejak peradaban manusia di masa awal sejarah yang terlihat dari berbagai bukti arkeologi yang ditemukan di kawasan yang memiliki lima klaster yakni Bukuran, Krikilan, Manyarejo, Ngebung, dan Dayu ini.

    Kawasan Sangiran yang merupakan pusat awal sejarah peradaban manusia memiliki urutan geologi yang sangat signifikan dari Pliosen atas hingga akhir Pleistosen Tengah dengan menggambarkan evolusi manusia, fauna, dan budaya dalam 2,4 juta tahun terakhir. Situs ini juga menghasilkan lantai hunian arkeologi penting yang berasal dari Pleistosen Bawah sekitar 1,2 juta tahun yang lalu.

    “Berbagai temuan di kawasan ini seperti Sangiran 17 atau S17, yang merupakan temuan Homo erectus terlengkap di Asia Tenggara, serta ratusan temuan Homo erectus lainnya yang berasal dari setidaknya 1,5 juta tahun yang lalu menunjukkan betapa tuanya peradaban manusia di Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam evolusi manusia yang merupakan bagian kompleks dalam sejarah peradaban dunia,” ungkap Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon.

    Klaster Bukuran yang merupakan situs pertama di antara lima Situs Manusia Purba Sangiran merupakan titik temuan sebagian besar manusia purba jenis Homo erectus. Klaster Bukuran menampilkan fosil-fosil yang bukan hanya berasal dari Sangiran tapi dari berbagai situs paleoantropologi di seluruh dunia. Situs ini juga menampilkan narasi audio visual yg menggambarkan kehidupan flora dan fauna purba serta diorama rekonstruksi 3 tipe Homo erectus, yaitu Arkaik, Tipik, dan Progresif, yang pernah hidup di Jawa.

    Klaster Krikilan yang merupakan titik kedua di Situs Manusia Purba Sangiran menampilkan temuan seperti rekonstruksi Homo erectus dari fosil Sangiran 17, tengkorak Homo erectus paling lengkap di Asia, dan juga fosil fauna purba, artefak, dan lapisan tanah tua Sangiran. Di sini juga terdapat diorama yg menampilkan fosil hewan-hewan purba seperti gajah (Mastodon, Stegodon, dan Elephas), kerbau, banteng, rusa, dan kuda sungai.

    Selain itu, juga terdapat Museum Lapangan Manyarejo yang menjadi contoh kolaborasi antara pengetahuan ilmiah dan tradisi lokal tentang penggalian dalam mencari jejak purba. Titik ini juga menyimpan berbagai fragmen tulang rusuk dan panggul gajah dan tengkorak banteng yang menunjukkan jejak binatang purba di kawasan ini.

    Klaster Ngebung, yang merupakan titik keempat Museum Manusia Purba Sangiran menampilkan berbagai artefak budaya serta fosil binatang, artefak, dari Pleistosen Bawah hingga tengah yang merepresentasikan budaya manusia purba di situs Sangiran. Sementara itu, berbeda dengan keempat klaster lainnya, Museum Dayu yang merupakan titik kelima dari kawasan Situs Manusia Purba Sangiran yang terletak di Karanganyar, menggambarkan secara berurutan evolusi lingkungan sejak Sangiran berupa rawa, pengangkatan daratan dan material erupsi gunung api purba, hingga menjadi daratan, yg meliputi lima lapisan, secara berurutan dari yg tertua yaitu formasi kalibeng, formasi pucangan, formasi grenzbenk, formasi kabuh, dan formasi notopuro.

    “Berbagai tinggalan yang ditemukan di lima titik di wilayah Situs Manusia Purba Sangiran ini menunjukkan betapa nenek moyang kita memiliki kontribusi besar dalam peradaban manusia di dunia dan tentunya hal ini menjadi sumber pengetahuan penting mengenai evolusi manusia, fauna, kebudayaan, dan lingkungan,” tambah Fadli Zon.

     

  • Cagar Budaya Situs Gua Selomangleng Kediri Jadi Sasaran Vandalisme

    Cagar Budaya Situs Gua Selomangleng Kediri Jadi Sasaran Vandalisme

    Kediri, Beritasatu.com – Situs gua Selomangleng yang terletak di Kota Kediri, Jawa Timur, baru-baru ini menjadi sasaran aksi vandalisme yang dilakukan oleh orang tidak dikenal. Gua Selomangleng yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi, tercoret-coret dengan cat berwarna putih di beberapa titik.

    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kediri Zachrie Ahmad mengatakan, aksi vandalisme tersebut pertama kali diketahui oleh petugas setempat. Sehingga, pada Kamis (6/8/2025) segera dilakukan pembersihan oleh tim pemelihara situs.

    “Tim juru pelihara, yang sebelumnya sudah terlatih dalam pemeliharaan batu-batu di museum, segera diberi obat pembersih dan membersihkan cat tersebut. Alhamdulillah, cat itu berhasil mengelupas,” ujar Zachrie kepada Beritasatu.com pada Jumat (7/2/2025).

    Zachrie menyatakan, meskipun aksi vandalisme tersebut menodai tampilan gua Selomangleng, beruntungnya tidak merusak bentuk asli batu gua tersebut. Ia juga mengecam keras tindakan tersebut dan mengimbau kepada masyarakat, terutama pengunjung gua Selomangleng agar tidak melakukan vandalisme atau merusak situs bersejarah ini.

    “Gua Selomangleng adalah situs cagar budaya yang harus kita lestarikan. Ini adalah bagian dari warisan sejarah yang penting bagi masyarakat untuk belajar, memperluas wawasan tentang kebudayaan dan sejarah di Kediri,” jelasnya.

    Zachrie juga menegaskan, situs cagar budaya seperti gua Selomangleng dilindungi oleh undang-undang. Oleh karena itu, pelaku vandalisme bisa terancam dengan hukuman pidana. Untuk mencegah kejadian serupa, pihaknya berencana meningkatkan pengawasan di sekitar area tersebut.

    “Saya telah meminta agar petugas lebih sering melakukan patroli di sekitar gua dan memastikan pengawasan lebih ketat,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, gua Selomangleng yang terbentuk dari batu andesit raksasa, memiliki nilai sejarah yang tinggi. Gua ini dahulu digunakan sebagai tempat pertapaan Dewi Kilisuci, putri dari Raja Airlangga. Penelitian terbaru juga mengungkap bahwa gua di kaki Gunung Klotok ini digunakan sebagai makam terbuka (open burial) pada masa Kerajaan Kadiri.

  • Minta Adanya Evaluasi Polemik Siswa Gagal Ikuti SNBP, Wakil Ketua DPR RI: Jangan Memupus Mimpi Anak-Anak

    Minta Adanya Evaluasi Polemik Siswa Gagal Ikuti SNBP, Wakil Ketua DPR RI: Jangan Memupus Mimpi Anak-Anak

    PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta adanya evaluasi terkait polemik siswa yang terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akibat kelalaian dalam melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) agar tidak kembali terjadi di tahun tahun berikutnya.

    “Jangan memupus mimpi anak-anak karena kelalaian pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab mengemban amanat ini. Harus ada evaluasi ke depan,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta. Pada Kamis, 06 Februari 2025.

    Ia sangat menyesalkan dengan adanya polemik ini, mengingat tidaklah sedikit sekolah yang lalai menjalankan tugas dalam mendaftarkan siswanya agar ikut SNBP.

    Lanjutnya, polemik SNBP yang terjadi ini sangatlah serius, karena menyangkut masa depan generasi penerus bangsa, dimana mereka berhak mendapatkan kesempatan untuk memasuki dunia perkuliahan tanpa melalui tes.

    “Anak-anak ini punya mimpi untuk masa depan mereka, tapi jadi korban karena kelalaian pihak sekolah. Jadi ini bukan hanya soal masalah administrasi, tapi terbuangnya satu kesempatan bagi anak-anak berprestasi meraih cita-cita mereka,” ujarnya.

    Cucun kemudian menyinggung soal dalih sejumlah pihak sekolah yang gagal memfinalisasi data karena kendala infrastruktur hingga jaringan.

    “Saya pikir semua sekolah pasti punya tantangan masing-masing ya. Bahkan berdasarkan keterangan panitia SNBP, ada sekolah yang kualitas infrastruktur jaringan lebih parah tapi berhasil menyelesaikan tugasnya sebelum tenggat waktu berakhir,” terangnya.

    Meskipun begitu, Wakil Ketua DPR RI ini mengapresiasi upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam mengatasi persoalan finalisasi PDSS melalui berbagai layanan, serta berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang mengurus soal pendaftaran SNBP.

    “Karena ini menyangkut nasib anak-anak berprestasi kita yang merupakan calon-calon pemimpin bangsa ke depan. Jangan abaikan mereka karena kelalaian pihak lain,” ujar Cucun.

    Terkait kebijakan Kemendiktisaintek yang memberikan perpanjangan bagi pihak sekolah agar dapat kembali mengakses PDSS, Cucun turut mendukung keputusan tersebut, sehingga siswa-siswi berprestasi dapat mendaftar SNBP 2025.

    “Karena anak-anak ini tidak salah tapi justru jadi korban, jangan mereka yang ikut terkena sanksi akibat kelalaian guru atau pihak sekolah. Jadi kalau mau ada tindakan tegas ya dilakukan kepada pihak-pihak yang gagal menginput data, bukan ke siswa,” katanya.

    Wakil Ketua DPR RI menilai, atas kelalaian pihak sekolah, harus ada upaya tambahan dari mereka sebagai bentuk tanggung jawab karena menyebabkan siswa berprestasi terancam tak bisa mengikuti SNBP.

    Ia juga menekankan, dengan adanya polemik ini agar dapat menjadi catatan penting bagi sekolah untuk lebih siap lagi dalam memastikan siswanya bisa mendaftar SNBP di tahun tahun selanjutnya.

    Cucun berharap, ini dapat menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak, termasuk bagi pihak kementerian untuk mengadakan tim khusus yang mengawasi sekolah-sekolah dalam proses pendaftaran siswa untuk berkuliah melalui jalur prestasi.

    “Termasuk agar sistem pendaftaran semakin dipermudah, misalnya dengan metode automatically yang bisa mengambil data siswa secara lebih cepat. Jadi bisa mengurangi missed atau kendala teknis di lapangan,” paparnya.***(Sri Wulandari/UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BPBD Lumajang Waspadai Sebaran Abu Vulkanik Gunung Semeru yang Terbawa Angin, Sebabkan Iritasi Mata

    BPBD Lumajang Waspadai Sebaran Abu Vulkanik Gunung Semeru yang Terbawa Angin, Sebabkan Iritasi Mata

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

    TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG – Angin terpantau bertiup kencang di kawasan pegunungan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur akhir-akhir ini.

    Akibatnya sejumlah Kecamatan di kawasan pegunungan Semeru terdampak sebaran abu vulkanik yang terbawa angin kencang.

    Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Nurcahyo menerangkan wilayah yang terdampak sebaran abu meliputi Kecamatan Pasrujambe, Candipuro, dan Pronojiwo.

    “Dampaknya cukup terasa karena abu banyak beterbangan. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk memakai masker agar melindungi pernapasan dan kacamata untuk mencegah iritasi mata,” beber Nur ketika dikonfirmasi, Jumat (7/2/2025).

    Nur menambahkan, angin kencang membuat sebaran abu vulkanik cepat meluas sehingga kolom abu dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru sukar diamati.

    Sementara itu, BPBD memastikan jika  dampak abu vulkanis masih dalam batas aman dan belum meluas.

    Abu disebutkan dapat meluas bukan disebabkan oleh erupsi, melainkan longsoran material vulkanik di tebing-tebing Semeru yang terhempas oleh angin kencang.

  • Gunung Merapi di Yogyakarta Kembali Aktif, Masyarakat Diminta Waspada

    Gunung Merapi di Yogyakarta Kembali Aktif, Masyarakat Diminta Waspada

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Aktivitas Gunung Merapi dalam beberapa hari terakhir masih tinggi. Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode 6 Februari 2025 pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat meluncurkan 27 kali guguran lava. BPPTKG meminta masyarakat tetap waspada.

    “Teramati guguran lava 27 kali ke arah Kali Bebeng,Kali Krasak (Barat daya) dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan resminya, Jumat (7/2/2025).

    Secara visual, Gunung Merapi terpantau jelas dengan kondisi cuaca bervariasi dari cerah, berawan, hingga mendung. Asap kawah bertekanan lemah berwarna putih teramati dengan intensitas tebal dan mencapai ketinggian 25 meter di atas puncak.

    Dari sisi kegempaan, BPPTKG mencatat 120 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 1-25 mm dan durasi 35,91-213,78 detik. 

    Selain itu, terjadi 45 kali gempa hybrid atau fase banyak, satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 32 mm dan durasi 8,8 detik.

    Gunung Merapi saat ini masih berstatus Level III (Siaga). BPPTKG mengingatkan bahwa potensi bahaya utama berupa guguran lava dan awan panas guguran (APG) di sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong (maksimal 5 km), serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal 7 km). 

    Sementara itu, di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro (maksimal 3 km) dan Sungai Gendol (maksimal 5 km).

    BPPTKG memperingatkan suplai magma masih berlangsung, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam zona potensi bahaya. 

    “Warga diminta mewaspadai ancaman lahar dan APG, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Merapi, serta mengantisipasi dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari,” lanjutnya.

    Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, BPPTKG akan segera melakukan evaluasi terhadap status Gunung Merapi. Masyarakat di sekitar lereng diharapkan tetap mengikuti arahan dari otoritas setempat dan selalu memperbarui informasi terkait perkembangan aktivitas Merapi.

  • Cuaca Ekstrem Mengancam, Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup

    Cuaca Ekstrem Mengancam, Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup

    Malang (beritajatim.com) – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) resmi menutup aktivitas wisata di kawasan Ranu Regulo mulai 6 hingga 21 Februari 2025. Keputusan ini diambil menyusul peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut.

    “BMKG telah mengeluarkan imbauan terkait angin kencang dan hujan dengan intensitas tinggi sepanjang Februari 2025. Demi keselamatan pengunjung, kami memutuskan untuk menutup sementara Ranu Regulo,” ujar Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, Jumat (7/2/2025) saat ditemui beritajatim.com.

    Tak hanya Ranu Regulo, jalur pendakian Gunung Semeru yang sebelumnya ditutup sejak 2 Januari 2025 juga kembali diperpanjang. Hingga kini, belum ada kepastian kapan jalur tersebut akan dibuka kembali.

    Menurut pihak TNBTS, kondisi saat ini terlalu berbahaya bagi para pendaki maupun wisatawan. Angin kencang dan banyaknya pohon tumbang membuat jalur pendakian tidak aman.

    “Banyak angin dan pohon tumbang, itu faktor risiko yang cukup tinggi. Kami tidak berani mempertaruhkan keselamatan pengunjung. Lebih baik kita pantau dulu hingga kondisi memungkinkan, agar wisatawan bisa kembali menikmati Semeru,” ujar Rudijanta.

    TNBTS menegaskan bahwa siapa pun yang mencoba menerobos kawasan wisata yang ditutup akan mendapatkan peringatan keras dan tindakan tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    “Kami menghimbau para wisatawan dan penyedia jasa wisata untuk tidak nekat masuk ke kawasan konservasi secara ilegal. Keselamatan adalah yang utama,” tegas Rudijanta.

    Pada akhir Desember lalu, kuota wisata di kawasan Ranu Regulo tercatat mencapai 300 orang per hari, sementara kuota di Ranu Kumbolo 200 orang per hari. Dengan adanya penutupan ini, banyak wisatawan yang terpaksa membatalkan rencana perjalanan mereka.

    Hingga kini, pihak TNBTS belum bisa memberikan kepastian kapan jalur pendakian Gunung Semeru maupun kawasan Ranu Regulo akan kembali dibuka. Keputusan ini akan terus dievaluasi berdasarkan perkembangan cuaca dan rekomendasi dari BMKG. [dan/beq]

  • Siapa di Balik Tambang Pasir Ilegal di Blitar?

    Siapa di Balik Tambang Pasir Ilegal di Blitar?

    Blitar (beritajatim.com) – Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Blitar Kota baru-baru ini menertibkan tambang pasir ilegal di aliran lahar Gunung Kelud. Dalam operasi ini, polisi menemukan sejumlah alat berat di lokasi tambang pasir.

    Dari keterangan polisi, alat berat tersebut sudah dalam kondisi rusak dan tidak beroperasi. Namun, yang menjadi sorotan adalah tidak adanya sanksi bagi para penambang liar. Para pelaku hanya diberikan imbauan untuk memindahkan alat berat yang biasa digunakan untuk mengeruk pasir.

    “Seperti yang kita lihat, tidak ada aktivitas pertambangan dengan alat berat. Alat berat yang ada ini, sudah lama sekali. Nanti kita cari siapa pemiliknya, dan kita minta untuk mengeluarkan dari lokasi tambang pasir ini,” kata Kanit Tipidter Satreskrim Polres Blitar Kota, Iptu Yuno Sukaito saat menggelar patroli usai melakukan penutupan tambang pasir, Kamis (6/2/2025).

    Penertiban tambang pasir ini memunculkan banyak pertanyaan. Mengapa tidak ada sanksi tegas? Mengapa penertiban baru dilakukan sekarang, padahal tambang pasir ilegal di kawasan ini telah beroperasi selama belasan tahun? Fakta bahwa tambang ini bebas beraktivitas selama bertahun-tahun menimbulkan dugaan ada pihak tertentu yang melindungi operasi ilegal ini.

    Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur pun mendesak agar tambang ilegal ini ditutup secara permanen, bukan hanya untuk sementara waktu. Walhi juga menuntut agar pelaku tambang dijatuhi sanksi sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.

    “Terkait penambangan ilegal jelas-jelas merupakan kejahatan serius yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pelaku yang melakukan aktivitas penambangan tanpa izin resmi dapat dijatuhi hukuman pidana hingga 10 tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 miliar,” kata Wahyu Eka Setyawan, Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur, Selasa (4/2/2025).

    Desakan serupa datang dari kalangan mahasiswa. Mereka menuntut aparat kepolisian untuk bertindak tegas terhadap para pelaku tambang ilegal di Blitar.

    “Siapa saja yang terlibat dalam aktivitas tambang tersebut harus ditindak. Mereka harus diberikan efek jera sebagai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilakukan,” ujar Ketua PMII Blitar, M. Thoha Ma’ruf.

    Mahasiswa juga menekankan bahwa penutupan tambang ini tidak boleh hanya bersifat sementara. Mereka meminta kepolisian melakukan patroli berkala guna memastikan tambang ilegal ini tidak kembali beroperasi.

    “Harus ditertibkan, pasalnya dampaknya sangat buruk, belum lagi ada potensi konflik sosial antara perusahaan tambang dan masyarakat lokal karena ada kerusakan jalan. Terus ada potensi eksploitasi pekerja anak dan perbudakan,” tegasnya.

    Kini, masyarakat menanti langkah konkret dari aparat kepolisian. Apakah tambang ilegal ini benar-benar akan berhenti beroperasi untuk selamanya atau hanya akan kembali muncul setelah situasi mereda? [owi/beq]

  • Program Sambal Pedas Dorong Peternak Malang Menjadi Mandiri dan Profesional

    Program Sambal Pedas Dorong Peternak Malang Menjadi Mandiri dan Profesional

     

     

    Tribunjateng.com, KABUPATEN MALANG—Program ‘Sambal Pedas’ (Sama-Sama Belajar Peduli Desa) yang diinisiasi Koperasi Pendowo Jatimulyo dan didukung oleh Dr Aqua Dwipayana menjadi wadah bagi para peternak di Kabupaten Malang untuk meningkatkan kapasitas diri dan usaha mereka. Program ini tidak hanya fokus pada aspek teknis peternakan, tetapi juga pada penguatan mental dan motivasi para peternak.

     

    Menjelang melaksanakan kegiatan yang digelar pada 6 Februari 2025, Dr Aqua Dwipayana menyampaikan bahwa kemandirian dan profesionalisme peternak merupakan kunci utama untuk menghadapi persaingan di era modern. “Peternak harus terus belajar, berinovasi, dan membangun jaringan yang kuat. Dengan begitu, mereka bisa bersaing dan meningkatkan kesejahteraan,” ujar pria rendah hati ini.

     

    Program ‘Sambal Pedas’ juga mendapat apresiasi dari pemerintah setempat. Diharapkan, program ini dapat menjadi model bagi koperasi lain di wilayah Jawa Timur untuk memberdayakan peternak dan masyarakat desa. Melalui kolaborasi antara koperasi, pakar komunikasi, dan pemerintah, diharapkan peternak di Kabupaten Malang dapat mencapai kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

     

    Dengan adanya kegiatan ini, para peternak semakin termotivasi untuk mengembangkan usaha mereka agar profesional serta mampu menghadapi tantangan dalam dunia peternakan dengan lebih percaya diri.

     

    Koperasi Jasa Pendowo Jatimulyo yang menaungi para peternak di Desa Kebobang, Kecamatan Widosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur terus berupaya mewujudkan visi besar yaitu kesejahteraan bersama melalui koperasi yang dikelola secara profesional. Mereka optimis dapat merealisasikan niat baik itu.

     

    Dalam rangka mencapai visi tersebut, koperasi telah menyusun sejumlah strategi, termasuk tata kelola yang baik, pembenahan kondisi internal, perekrutan anggota yang kompeten, kebijakan finansial yang sehat, serta promosi dan ekspansi pasar.

     

    Pembina kelompok usaha, Nafsi Hartoyo, menjelaskan bahwa nilai-nilai jujur, komitmen, integritas, sinergi, dan kebersamaan selalu ditanamkan kepada seluruh anggota koperasi. “Nilai-nilai ini menjadi fondasi bagi kami dalam menjalankan usaha peternakan dengan penuh tanggung jawab,” ujar Nafsi.

     

    Koperasi Pendowo Jatimulyo juga aktif mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi para peternak, seperti kegiatan Sharing Komunikasi dan Motivasi bersama Dr Aqua Dwipayana. Harapannya, para peternak semakin termotivasi untuk mengembangkan usaha mereka secara mandiri dan profesional. Selain itu, koperasi terus mendorong anggotanya untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam meningkatkan produktivitas ternak.

     

    *Menekuni Usaha*

    Dr Aqua Dwipayana kembali mengunjungi Malang, untuk melakukan serangkaian kegiatan silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi. Di antaranya ketemu para peternak yang sedang giat-giatnya menekuni usaha mereka.

     

    Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu bersama putra bungsunya Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana setelah sukses melaksanakan serangkaian kegiatan di Ambon, Maluku, yang memberi manfaat kepada banyak orang, melanjutkan aktivitas mereka di Malang. Mereka kompak melakukannya bersama-sama.

     

    Rabu 5 Februari 2025 hampir sepertiga hari digunakan Dr Aqua Dwipayana dan Ero melakukan perjalanan udara dan darat. Rutenya dari Ambon ke Malang.

     

    Mereka naik pesawat Garuda Indonesia GA 647 pukul 16.00 WIT dari Bandara Pattimura Ambon ke Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Kemudian pakai GA 328 pukul 18.45 WIB ke Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo. Melanjutkan perjalanan menggunakan mobil ke Malang. Tiba di Kota Pelajar itu pukul 23.00.

     

    Menariknya meski telah melakukan perjalanan panjang, sekira sembilan jam termasuk saat transit, mereka tidak lelah. Itu karena mereka ikhlas melaksanakan semua aktivitas, sangat menikmatinya, dan bersyukur sekali.

     

    *Visi Besar*

    Kali ini di Malang, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu berbicara kepada para peternak. Mereka yang jumlahnya sekira 50 orang berhimpun dalam wadah koperasi jasa.

     

    Sharing yang bertajuk “Mewujudkan Impian Peternak Mandiri dan Profesional Melalui Program ‘ Sambal Pedas’ (Sama-Sama Belajar Peduli Desa)” pada Kamis 6 Februari 2025 di Kantor Koperasi Jasa Pendowo Jatimulyo Gunung Kawi Jalan Raya Tumpang Rejo No 01 Rt 03 Rw 07 Desa Kebobang, Kecamatan Widosari Kabupaten Malang.

     

    Menjelang menyampaikan materinya Dr Aqua Dwipayana menekankan pentingnya komunikasi efektif dalam menjalankan usaha peternakan. Ia juga mendorong para peternak untuk terus berinovasi, bekerja sama, dan mengembangkan diri agar dapat mencapai kesejahteraan yang lebih baik.

     

    Kelompok masyarakat (Pokmas) Jatimulyo 1 dan 2, sebagai wadah koperasi yang menaungi para peternak, memiliki visi besar yaitu mewujudkan kesejahteraan bersama melalui koperasi pemasaran yang dikelola secara profesional berdasarkan nilai-nilai luhur kehidupan dan prinsip koperasi. Untuk mencapai visi tersebut, koperasi telah menyusun strategi yang mencakup tata kelola yang baik, pembenahan kondisi internal, perekrutan anggota yang kompeten, kebijakan finansial yang sehat, serta promosi dan ekspansi pasar.

     

    Pembina kelompok usaha, Nafsi Hartoyo, selalu menanamkan nilai-nilai seperti jujur, komitmen, integritas, sinergi, dan kebersamaan kepada seluruh anggota. Nilai-nilai ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi setiap anggota koperasi dalam menjalankan usaha mereka dengan penuh tanggung jawab.

     

    Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peternak semakin termotivasi untuk mengembangkan usaha mereka agar lebih profesional dan mampu menghadapi tantangan dalam dunia peternakan dengan lebih percaya diri.

     

    *Intens Komunikasi*

    Dr Aqua Dwipayana mendadak melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada para peternak. Meski kegiatan itu telah lama direncanakan.

     

    Rabu pagi 5 Februari 2025 saat sedang di Ambon, lewat WhatsApp (WA) call Dr Aqua Dwipayana mengontak Nafsi. Menginfokan rencana ke Malang pada sore itu. Kemudian menawarkan untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi sesuai pembicaraan mereka pada 2024.

     

    Nafsi menyambutnya dengan antusias. Langsung menyatakan siap. Ia bersyukur dan bahagia sekali karena akhirnya Dr Aqua Dwipayana melaksanakan rencana sharing yang pernah mereka bicarakan.

     

    Jadwal Dr Aqua Dwipayana di Malang cukup padat. Setelah melihat agendanya secara keseluruhan, mereka sepakat pelaksanaannya pada Kamis sore 5 Februari 2025. Itu juga menyesuaikan keluangan waktu para peserta.

     

    Setelah itu mereka intens komunikasi. Nafsi menyiapkan semua data yang dibutuhkan Dr Aqua Dwipayana untuk pembuatan materinya. Juga penekanan yang perlu disampaikan saat sharing.

     

    “Terima kasih banyak Pak Aqua yang telah berkenan sharing dengan kelompok kami di Gunung Kawi. Kehadiran bapak sangat bermanfaat,” ujar Nafsi.(*) 

  • Pulihkan Ekosistem, 1.400 Bibit Tumbuhan Asli Semeru Ditanam di Lahan Kritis Ranupani

    Pulihkan Ekosistem, 1.400 Bibit Tumbuhan Asli Semeru Ditanam di Lahan Kritis Ranupani

    Liputan6.com, Malang – Aksi tanam pohon digelar di Blok Ledok Tirem Ranupani kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Gerakan itu sebagai upaya konservasi dan memulihkan tutupan lahan hutan yang mengalami degradasi. Aksi digelar pada Selasa, 4 Februari 2025 melibatkan 325 peserta dari berbagai kalangan seperti pelajar, komunitas pecinta alam dan penduduk setempat. Sebanyak 1.400 bibit pohon cemara gunung dan kesek ditanam dilahan hutan Ranupani Semeru. “Gerakan itu untuk mengembalikan tutupan lahan di areal resapan air di Ranupani yang mengalami degradasi,” kata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama.

    Tutupan lahan yang kritis itu menyebabkan air hujan tidak terserap maksimal ke tanah. Dampaknya air langsung mengalir ke Danau Ranupani. Air bercampur lumpur tanah menimbulkan sedimentasi dan pendangkalan danau. “Ada dua penyebab utama areal tutupan lahan mengalami degradasi,” ujar Endrip.

    Pertama, areal yang ada di lahan penduduk rusak disebabkan pola pertanian yang tidak berkelanjutan. Kedua, lahan bekas kebakaran hutan dan dahulu lahan itu merupakan lokasi penduduk mengambil kayu dan memanfaatkannya sebagai kayu bakar. “Lokasi itu selama dua dekade ini belum pulih kembali menjadi hutan,” tutur Endrip.

    Karena itu, lanjut dia, pemulihan ekosistem hutan Semeru sangat penting dilakukan. Sebab alam belum tentu dapat pulih dengan sendirinya dampak kerusakan pada masa lalu. Tanpa campur tangan manusia, alam baru bisa pulih sendiri dalam waktu lebih dari 50 tahun. “Karena itu perlu dilakukan aksi penanaman pohon sebagai upaya pemulihan ekosistem,” kata dia.

    Tradisi Ojung atau aksi saling pukul rotan antar warga Suku Tengger di Desa Ngadas, Poncokusumo, Malang, pada 27 Agustus 2024. Tradisi ini rutin digelar setiap tahun sekali tepat pada hari terakhir penutupan perayaan Hari Raya Karo

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 2 Kali pada Kamis Malam

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 2 Kali pada Kamis Malam

    JAKARTA – Gunung Lewotobi Laki-Lak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi sebanyak dua kali pada Kamis (6/2) malam.

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan erupsi terjadi pada pukul 21.03 Wita dan pukul 22.04 Wita.

    Pada erupsi pertama tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 7 detik.

    Sementara pada erupsi kedua tinggi kolom abu juga tidak dapat teramati.

    Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 1 menit 31 detik.

    Ssaat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level III (Siaga), oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 km dari pusat erupsi dan sektoral Barat Daya – Timur Laut sejauh 6 km.

    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.