kab/kota: Gunung

  • Momen Utusan Khusus Presiden ke Pengungsian Erupsi Semeru, Disambati Anak-Anak Soal Bangunan Sekolah yang Rusak

    Momen Utusan Khusus Presiden ke Pengungsian Erupsi Semeru, Disambati Anak-Anak Soal Bangunan Sekolah yang Rusak

    Lumajang (beritajatim.com) – Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani mengunjungi posko pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Semeru pada, Sabtu (22/11/2025).

    Kunjungan Zita disambut antusias oleh warga, utamanya anak-anak yang masih bertahan di titik pengungsian.

    Salah satu titik yang dikunjunginya adalah pengungsian di bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Pronojiwo.

    Terlihat di lokasi, Zita berupaya menghibur hingga mengajak anak-anak di pengungsian untuk bermain dan bernyanyi bersama.

    Selain itu, Zita juga datang dengan membawa bantuan logistik berupa sembako maupun kebutuhan dasar lain yang dibutuhkan pengungsi.

    Saat momen berbincang, Zita terlihat dicurhati salah seorang anak di pengungsian terkait bangunan sekolah dasar negeri (SDN) Supiturang 2 yang habis disapu erupsi Semeru.

    Anak perempuan itu mengaku tidak masuk sekolah sejak bangunan tersebut habis hanya menyisakan fondasi.

    “Sekolah saya rusak dan sekarang harus diam di pengungsian dan tidak bisa sekolah,” ucap anak perempuan itu kepada Zita, Sabtu (22/11/2025).

    Zita menjelaskan, kunjungannya ini bertujuan untuk memastikan langsung keselamatan warga terdampak erupsi.

    Selain itu, ia juga memastikan bahwa pemerintah pusat akan memenuhi kebutuhan dasar para warga yang masih bertahan di titik pengungsian.

    “Ya saya hadir di sini memastikan pemerintah pusat bahwa warga di sekitaran Semeru aman, lekas pulih juga, memastikan bahwa pemerintah hadir untuk memberikan bantuan,” terang Zita di titik pengungsian.

    Menurutnya, kunjungannya ini juga menjadi upaya untuk memastikan penanganan pasca bencana telah berjalan dengan baik dan optimal.

    Ia juga mengapresiasi upaya pemerintah daerah maupun relawan dalam penanganan dampak bencana.

    “Kami juga memastikan pasca kejadian penanganannya berlangsung dengan baik, cepat, dan juga terukur. Saya juga berterima kasih kepada pemerintah daerah dan semua relawan yang secara sukarela jaga membantu di sini,” ungkap Zita. (has/ian)

  • Pemkab Lumajang Pastikan Tidak Membuka Donasi Publik untuk Korban Erupsi Semeru

    Pemkab Lumajang Pastikan Tidak Membuka Donasi Publik untuk Korban Erupsi Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur menegaskan tidak membuka donasi publik atau open donation bagi korban terdampak erupsi awan panas Gunung Semeru selama masa tanggap darurat. Kebijakan ini dilakukan untuk memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran melalui mekanisme resmi pemerintah.

    Keputusan tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Lumajang Agus Triyono setelah evaluasi pos komando Penanganan Darurat Bencana (PDB) erupsi Semeru. Ia menyebut bahwa penghimpunan donasi mandiri rawan menimbulkan ketidakteraturan dan potensi penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

    “Ini potensi donasi liar bisa menumpuk di satu titik sementara pengungsi lain kekurangan bantuan. Hal ini bisa menimbulkan ketidakadilan sekaligus membingungkan warga,” terang Agus, Sabtu (22/11/2025).

    Menurutnya, kebijakan tanpa donasi publik juga bertujuan mencegah penipuan berkedok bantuan bencana. Masyarakat kerap kesulitan membedakan lembaga resmi dan tidak resmi, sehingga kanal resmi pemerintah menjadi rujukan utama dalam menyalurkan bantuan.

    Agus menegaskan bahwa distribusi logistik dilakukan berdasarkan data lapangan yang akurat dan disesuaikan dengan kebutuhan dasar setiap warga terdampak.

    “Jadi, dengan sentralisasi bantuan, setiap warga yang terdampak mendapat perlindungan yang tepat. Tidak ada yang kelebihan, tidak ada yang kekurangan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas utama kami,” ujarnya. [has/beq]

  • Status Gunung Sangeangapi di Bima NTB Naik ke Level Waspada, Warga Diminta Jauhi Radius 3 Km

    Status Gunung Sangeangapi di Bima NTB Naik ke Level Waspada, Warga Diminta Jauhi Radius 3 Km

    Selain itu, data kegempaan sepanjang 1–22 November 2025 menunjukkan intens meningkat. Pada 18 November, gempa hembusan tercatat melonjak hingga 43 kali.

    Selain itu, PVMBG juga merekam 5 kali gempa Tornilo, 25 kali Gempa Vulkanik Dalam, 6 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 31 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 56 kali Gempa Tektonik Jauh.

    Peningkatan ini menjadi dasar evaluasi bahwa aktivitas vulkanik Sangeangapi sedang mengalami perubahan signifikan dan memerlukan peningkatan status kewaspadaan.

  • Gunung Semeru Kembali Semburkan Asap, Kali Ini Setinggi 1.000 Meter

    Gunung Semeru Kembali Semburkan Asap, Kali Ini Setinggi 1.000 Meter

    Bisnis.com, JAKARTA – Gunung Semeru dilaporkan menyemburkan asap setinggi 1.000 meter dari puncak pada Sabtu (22/11/2025) pukul 00.10 WIB.

    Dilansir dari Antara, laporan tersebut sebagaimana hasil pengamatan petugas Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Badan Geologi dalam keterangan resminya menyebutkan aktivitas visual menunjukkan gunung api itu tampak jelas hingga sempat tertutup kabut level 0–II, sedangkan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tinggi, membumbung sekitar 1.000 meter di atas puncak pada pukul 00.10 WIB.

    Cuaca di sekitar Gunung Semeru tercatat cerah hingga hujan, dengan angin lemah bertiup ke arah tenggara dan selatan, serta suhu udara berkisar 21–24 derajat Celcius. Pada aktivitas kegempaan, terekam 157 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10–22 mm dan durasi 58–185 detik.

    Selain itu, tercatat 17 kali gempa guguran, 19 kali gempa hembusan, satu gempa vulkanik dalam, enam gempa tektonik jauh, serta satu gempa getaran banjir dengan amplitudo mencapai 43 mm berdurasi 6.499 detik.

    Badan Geologi menegaskan bahwa masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 kilometer dari puncak.

    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta menjauhi sempadan sungai minimal 500 meter karena potensi awan panas dan lahar masih dapat terjadi. Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius delapan kilometer dari kawah Gunung Semeru mengingat potensi bahaya lontaran batu pijar.

    Selain itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan terhadap potensi awan panas guguran, aliran lava, dan lahar di sepanjang sungai berhulu puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang menjadi anak alirannya.

    Sebelumnya, Gunung Semeru dilaporkan meletus pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak.

    Dalam letusan itu, Gunung Semeru menyemburkan awan panas yang memiliki jarak luncur mencapai tujuh kilometer dari arah puncak dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.

    Badan Geologi menetapkan status Level IV atau Awas untuk mengantisipasi aktivitas lanjutan yang masih berpotensi terjadi. Hal ini sekaligus menjadi dasar ditetapkannya Status Tanggap Darurat Bencana Alam yang berlaku aktif hingga 26 November oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

  • Potensi Hujan Petir! Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 22 November 2025

    Potensi Hujan Petir! Ini Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 22 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Sabtu 22 November 2025.

    “Beberapa wilayah di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo tampak akan diguyur hujan ringan pada sore dan malam hari ini. Adapun beberapa wilayah diprediksi hujan disertai petir. Untuk suhu, yakni antara 24°C hingga 34°C. Sedangkan kelembabannya antara 65%-97%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Jumat (21/11/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut sejumlah wilayah di Surabaya diprediksi turun hujan ringan pada siang hingga sore harinya. Adapun hujan petir diprediksi terjadi pada malam harinya. Termasuk di antaranya Kecamatan Gunung Anyar, Jambangan, Gayungan, Rungkut, Tenggilis Mejoyo, Wonocolo, dan Karangpilang.

    Suhu udara: 24°C – 34°C
    Kelembapan: 68% – 96%
    Kecepatan angin: 27 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Hampir sama seperti Kota Pahlawan, cuaca di beberapa wilayah Sidoarjo diprediksi akan diguyur hujan ringan hari ini. Bahkan beberap wilayah hujan disertai petir. Termasuk di antaranya Kecamatan Sedati, Sukodono, Taman, Gedangan, Waru, dan Buduran.

    Suhu udara: 25°C – 34°C
    Kelembapan: 65%-97%
    Kecepatan angin: 27,8 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, di Gresik cuaca juga tampak hujan dengan intensitas ringan pada sore dan malam hari ini. Termasuk di antaranya seperti Kecamatan Dukun, Gresik, Cerme, Kedamean, Menganti, dan Benjeng.

    Suhu udara: 26°C – 30°C
    Kelembapan: 72%-92%
    Kecepatan angin: 22,5 km/jam dari arah Barat.

    Masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/beq]

  • Koperasi Pemulung Tangsel: Raup Omzet Miliaran dari Sampah Botol Plastik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 November 2025

    Koperasi Pemulung Tangsel: Raup Omzet Miliaran dari Sampah Botol Plastik Megapolitan 22 November 2025

    Koperasi Pemulung Tangsel: Raup Omzet Miliaran dari Sampah Botol Plastik
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Di sebuah halaman luas, tak jauh dari TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan, terlihat deretan karung putih menyambut siapa pun yang datang.
    Karung-karung itu berisi botol plastik bekas dengan jumlah sampai ribuan datang silih berganti sepanjang hari.
    Di sinilah
    Koperasi Pemulung Berdaya
    , atau
    Recycle Business Unit
    (RBU) Serpong, mengubah limbah botol plastik berjenis
    Polyethylene Terephthalate
    (PET) menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang.
    Di tempat itu, botol-botol plastik bekas dikumpulkan dari berbagai lokasi, dipilah satu per satu, kemudian dicacah menjadi serpihan plastik bernilai jual.
    Sama sekali tak terbayang bahwa tempat sederhana yang berdiri tak jauh dari TPA Cipeucang itu mampu mengelola ratusan ton sampah setiap bulan.
    Sekretaris Koperasi Pemulung Berdaya, Julaeha (35), mengatakan, koperasi ini berawal dari program CSR Danone pada 2010. Ketika itu belum berbentuk koperasi, hanya unit daur ulang yang menggandeng NGO.
    Tiga tahun kemudian, Danone bekerja sama langsung dengan pemulung di Kampung Cipeucang, Desa Kademangan, mendirikan koperasi agar pengelolaan menjadi lebih terstruktur.
    Dari yang awalnya hanya mengumpulkan sekitar 5 ton per bulan, kini kapasitasnya melonjak hingga 150 ton per bulan.
    Pick-up dan truk juga datang bergantian, membawa botol plastik dari 300–400 lapak, bank sampah, restoran, hingga instansi perkantoran.
    Sementara untuk pemulung jika ditotal, ada sekitar 4.000 orang di Jabodetabek yang terhubung dengan koperasi ini melalui para pelapak.
    “Kalau anggota yang kerja langsung di sini (koperasi pemulung) ada 53 orang,” kata Julaeha.
    Anggota-anggota itulah yang setiap hari memilah botol berdasarkan standar, seperti label dilepas, tutup dibuang, tidak boleh terbakar, tidak berbau menyengat, dan warnanya harus sesuai.
    Dari sekitar 6 ton botol yang masuk per hari, sekitar 90 persen bisa diproses dan sisanya dikembalikan ke pelapak karena tidak memenuhi kriteria.
    Dari proses-proses itu, mereka mampu meraup omzet hingga miliaran, bahkan jika kondisi pengiriman sedang ramai, omzet mereka bisa mencapai Rp 1,2 miliar.
    Namun omset hingga miliar itu jarang terjadi di beberapa tahun belakangan ini.
    Juleha mengaku, belakangan ini omzet mereka tengah turun hingga ratusan juta.
    Penyebabnya karena biaya operasional meningkat, harga bahan baku bersaing, mesin yang sering bermasalah, dan penyusutan bahan baku mencapai 10–15 persen.
    “Sebenernya untuk omzet sih kalau pas lagi banyak barang ya, kita bisa Rp 1,2 miliaran, tapi kalau lagi sepi ya paling berapa gitu kan ga sampai segitu,” kata dia.
    Juleha juga menjelaskan, omzet Rp 1,2 miliar itu merupakan pendapat kotor yang masih harus dibagi-bagi lagi untuk keperluan koperasi lainnya.
    Misalnya, untuk gaji karyawan, listrik, perawatan mesin, hingga logistik.
    “Jadi belum tentu juga untung. Usaha daur ulang itu kompleks,” ucap dia.
    Meski begitu, dampak ke masyarakat sekitar sangat terasa. Banyak pekerja, yang mengaku terbantu secara ekonomi sejak bergabung. Terutama ibu rumah tangga.
    Ada yang bisa menyekolahkan anak hingga sarjana, ada yang berhasil membangun kontrakan, bahkan ada yang membeli sawah di kampung.
    Pemulung yang bekerja sama dengan koperasi rata-rata menjual 5–10 kilogram botol PET setiap kali setor, dengan harga beli Rp 5.000 per kilogram.
    Jumlah itu sederhana, tetapi menjadi penghasilan rutin yang membuat roda keluarga tetap berputar.
    Saat ini, Julaeha mengatakan, banyak rencana yang ingin dikembangkan koperasi, termasuk mulai mengelola sampah karton, HDPE, dan multilayer tahun depan.
    Jaringan mereka juga sudah melebar ke berbagai daerah, mulai dari Bekasi, Sukabumi, Gunung Sindur, hingga Labuan Bajo.
    Dengan kondisi itu, Juleha berharap, semakin banyak daerah yang memiliki fasilitas daur ulang mandiri agar sampah plastik tak lagi menumpuk di tempat pembuangan.
    “Sampah itu kalau dipilah benar, nilainya naik. Kalau nyampur, nilainya kecil. Tapi kalau dipilah, bisa jauh lebih tinggi. Bisa jadi cuan banget,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Merapi Muntahkan Lava 2 Km, BPPTKG Ingatkan Potensi Bahaya

    Gunung Merapi Muntahkan Lava 2 Km, BPPTKG Ingatkan Potensi Bahaya

    Sleman, Beritasatu.com – Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas pada Sabtu (22/11/2025) pagi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan sembilan kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya menuju Kali Bebeng dan Krasak dalam periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB.

    Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyampaikan kondisi tersebut menandakan potensi bahaya yang masih tinggi. “Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh 5 kilometer (km) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh 7 km,” jelasnya dalam keterangan resmi.

    Selain guguran lava, aktivitas kegempaan juga terpantau intens. Terdapat 26 gempa guguran dengan amplitudo 2-20 mm berdurasi hingga 199 detik, serta 11 gempa hybrid beramplitudo 3-27 mm. Gempa hybrid ini mengindikasikan suplai magma masih aktif dan berpotensi memicu guguran awan panas.

    Agus menambahkan potensi ancaman tidak hanya berada di sektor barat daya. Di sisi tenggara, bahaya dapat mengancam wilayah aliran Sungai Woro hingga 3 km dan Sungai Gendol hingga 5 km. Jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material dari puncak Merapi diperkirakan dapat menjangkau radius hingga 3 km.

    BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di zona rawan. Warga juga meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan karena potensi aliran lahar dapat meningkat drastis. “Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” tegas Agus.

    Hingga kini, status Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga. BPPTKG memastikan akan memberikan pembaruan apabila terjadi perubahan signifikan pada aktivitas vulkanik.

  • Indonesia Rugi Rp 22 Triliun Setiap Tahun Akibat Bencana Alam

    Indonesia Rugi Rp 22 Triliun Setiap Tahun Akibat Bencana Alam

    Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, suatu kehormatan bagi wilayah Kabupaten Bogor menjadi salah satu venue atau tuan rumah pelaksanaan Hari Pohon Sedunia bersama Menko PMK dan beberapa stake holder terkait.

    “Pelaksanaan penanaman bukan hanya di Eiger Adventure Land, tetapi kami melakukan penanaman pohon di 9 lokasi, lalu di eks Giri Pangrango, eks Pancawati, sampai dengan Sukaraja, Gunung Putri terkait penanganan banjir,” katanya.

    Menurutnya, di Kabupaten Bogor, bencana banjir, tanah longsor, bukan hanya terjadi di tahun 2025-2024 bahkan 5-10 tahun yang lalu sudah terjadi.

    “Selain itu, penanaman pohon yang diinisiasi oleh BNPB, kita lakukan penghijauan di seluruh daerah aliran sungai Cikeas, Ciliwung dan beberapa daerah aliran sungai lainnya,” katanya.

    Kegiatan penghijauan ini, kata dia, menjadi sebuah semangat buat Pemerintah Kabupaten Bogor untuk tidak berjalan sendiri, beberapa kementerian membantu, BNPB turut serta di paling depan, dan tentunya pihak-pihak swasta, para pelaku usaha turut serta membangun bersama-sama untuk bangsa Indonesia.

    Sementara itu, Direktur Utama Eiger Adventure Land, Imanuel Wirajaya berharap, destinasi ini dapat menghadirkan ekowisata yang tidak hanya menawarkan pengalaman wisata alam, tetapi juga membuka jalan bagi upaya restorasi melalui pengembalian fungsi ekologis.

    “Melalui kolaborasi pentaheliks antara swasta, pemerintah, akademisi, komunitas, dan media, kami ingin menjadikan kawasan ini sebagai contoh nyata bahwa ekowisata yang selaras dengan pelestarian alam dapat memberikan kontribusi nyata bagi mitigasi bencana sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

  • Gunung Semeru Kembali Bergolak, Asap Membumbung 1.000 Meter ke Langit

    Gunung Semeru Kembali Bergolak, Asap Membumbung 1.000 Meter ke Langit

    Pada Jumat (21/11/2025), Bupati Lumajang, Indah Amperawati memastikan, bahwa Gunung Semeru tidak lagi mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG).

    “Alhamdulillah, per hari ini Semeru sudah lebih tenang. Tidak lagi mengeluarkan APG. Jika ada letupan, sifatnya kecil dan wajar,” ujarnya di Kantor Kecamatan Candipuro.

    Meski demikian, pemerintah tetap menekankan kewaspadaan. Status Semeru belum diturunkan secara resmi oleh otoritas vulkanologi, sehingga masyarakat di radius 15–20 kilometer dari puncak diminta tetap waspada.

    “Waspada itu penting, tapi tidak perlu panik. Kami memastikan seluruh langkah pengamanan terus berjalan,” tambahnya.

    Pemkab Lumajang, bersama TNI, Polri, dan relawan, terus melakukan pemantauan 24 jam penuh. Sistem peringatan dini diperkuat, jalur evakuasi disiagakan, dan posko pantau gunung tetap aktif untuk memastikan respons cepat jika kondisi berubah.

    “Kami hadir di garda depan untuk memastikan masyarakat aman. Keamanan warga adalah prioritas utama kami,” tegas Bupati Indah.

    Dengan Semeru yang mulai mereda, pengawasan yang diperketat, dan masyarakat yang patuh, Pemkab Lumajang optimistis bahwa situasi akan kembali normal secara bertahap.

    “Kami akan terus berada di samping masyarakat, memastikan keselamatan dan ketenangan, sambil tetap memantau kondisi Semeru dengan cermat.”pungkasnya.

  • Personel Dipastikan Siap untuk Digerakkan

    Personel Dipastikan Siap untuk Digerakkan

    Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit melakukan pengecekan langsung kesiapsiagaan tanggap bencana Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Satbrimobda Polda DIY.

    “Alhamdulillah hari ini saya meninjau langsung terkait dengan bagaiamma kesiapan provinsi DIY dalam hadapi potensi bencana. Ini adalah kegiatan kesekian kali setelah saya mengecek beberapa wilayah untuk memastikan bahwa seluruh stakeholder terkit baik TNI, Polri seluruh institusi yang terkait penanganan bencana betul-betul siap untuk digerakan,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (21/11/2025).

    Berdasarkan laporan BMKG, mulai dari bulan Oktober hingga Januari, saat ini sudah memasuki musim penghujan disertai dengan La Nina skala lemah. Namun, di bulan November rata-rata hujan akan di atas normal.

    Sehingga memunculkan potensi bencana alam berupa banjir, tanah longsor dan lainnya yang berdampak pada keselamatan masyarakat. Antisipasi kesiapsiagaan personel dikerahkan di lokasi rawan bencana hingga tempat wisata.

    Sigit menambahkan, pihaknya beserta instansi terkait juga mewaspadai soal erupsi gunung Merapi. Ia meminta agar dilakukan sosialisasi dan informasi yang kuat untuk keselakatan masyarakat.

    “Dan juga disampaikan dari badan meteorologi bagaimana kondisi kini dari gunung merapi yang memang tiap hari terjadi erupsi sehingga tentunya tanggap bencana untuk terus disosialisasikan,” kata dia.

    “Sehingga masyarakat tiap hari ter-update oleh informasi, sehingga pada saatnya manakala harus dilakukan evakuasi masyarakat sudah terinformasi. Kapan harus evakuasi, arahnya kemana, lalu perlengkapan yanh dibawa apa, semuanya kita harapkan tersosialiasi dengan baik,” sambungnya.