Ramai soal “Pertamax Adalah Pertalite yang Enggak Antre”, Anggota DPR: Jangan Salahkan Rakyat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Anggota Komisi VI DPR RI
Sadarestuwati
menyebut, beredar lelucon di masyarakat bahwa bensin jenis
Pertamax
milik Pertamina sebenarnya adalah Pertalite versi tidak antre.
Terkait beredarnya lelucon tersebut, Sadarestuwati meminta agar Pertamina tidak menyalahkan rakyat atas ketidakpercayaan mereka terhadap Pertamina.
“Pertamina itu harus menghadirkan BBM yang murah dan berkualitas untuk kesejahteraan rakyat. Kasus ini justru memperlihatkan bahwa Pertamina hadir untuk penderitaan rakyat. Ini serba kacau dan berkebalikan. Sampai beredar luas itu lelucon Pertamax adalah Pertalite yang enggak antre. Jangan disalahkan rakyat merasa ada trust issue dan marah,” ujar Sadarestuwati dalam keterangannya kepada
Kompas.com
, Jumat (28/2/2025).
Sadarestuwati lantas meminta pemerintah, Pertamina, dan Kejaksaan Agung untuk mengaudit keseluruhan proses pengadaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite RON 90 dan Pertamax RON 92.
Proses tersebut, menurut dia, harus dilakukan secara transparan mengingat kepercayaan berkurang kepada penyelenggara negara, menyusul kasus mega korupsi Pertamina yang ditangani Kejaksaa Agung (
Kejagung
).
Dia berpandangan bahwa aroma kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) memang sangat menyengat di tubuh perusahaan pelat merah tersebut sejak beberapa tahun terakhir.
“Kami mendengar bahwa kerugian negara yang ditangani Kejaksaan Agung sebesar Rp 193,7 triliun, itu baru perhitungan di satu tahun saja, bukan kerugian selama periode 2018-2023. Artinya, penyelenggaraan BBM ini telah melenceng dari tujuan awalnya,” katanya.
Sadarestuwati mengatakan, Komisi VI DPR akan segera memanggil Pertamina untuk segera menangani masalah Pertalite dan Pertamax dengan solusi yang jelas.
Dia menyebut bahwa ada pula dugaan bahwa kasus ini merupakan fenomena gunung es.
“Coba dihitung, ada berapa konsumen di pabrikan mobil dan bengkel mobil yang mengadu ke Komisi VI terkait urusan ‘Pertalite yang enggak antre’ ini. Korbannya itu masyarakat lho, jangan dianggap enteng. Saya akan minta Badan Perlindungan Konsumen ikut turun tangan biar komprehensif,” ujar Sadarestuwati.
Sadarestuwati pun berharap agar proses audit dan penyelidikan secara menyeluruh terhadap pengadaan BBM Pertamina benar-benar dilandasi prinsip transparansi dan tidak pandang bulu.
Sebab, menurut dia, masih ada dugaan konflik kepentingan di dalam Pertamina.
“Rakyat tahu itu masih ada kaitannya dengan nepotisme. Benar itu, rakyat tahu tapi mereka diam tak berani bersuara,” katanya.
Sementara itu, dia mengungkit rakyat yang menggunakan Pertamax, tapi beberapa kali mesin kendaraannya mengalami kendala kecil seperti tarikan gas kurang lancar.
“Kan kecewa rakyat sudah beli BBM non-subsidi ternyata diperlakukan seperti ini,” ujar Sadarestuwati.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Gunung
-
/data/photo/2023/02/02/63db75807da8c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ramai soal “Pertamax Adalah Pertalite yang Enggak Antre”, Anggota DPR: Jangan Salahkan Rakyat
-

Tanda Kiamat Makin Jelas di Ujung Bumi, Gunung Bergeser
Jakarta, CNBC Indonesia – Gunung es terbesar di dunia terus bergerak dan kini berada di jalur tabrakan dengan pulau South Georgia. Gunung es A23a berjarak sekitar 278 km dari pulau tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi populasi satwa liar di British Overseas Territory.
Sebelumnya, gunung es ini mematahkan Lapisan Es Filchner Antartika pada 1986 dan awalnya tersangkut di dasar laut sebelum akhirnya patah lagi pada Desember 2024.
Sisi gunung es ini memiliki tinggi sekitar 399 meter, dan luas permukaannya saat ini mencapai 1.350 mil persegi. Ukurannya jauh lebih besar daripada negara kepulauan Samoa yang hanya sekitar 1.100 mil persegi.
Temperatur air yang makin menghangat membuat lempengan-lempengan besar pada gunung es tersebut pecah.
BBC melaporkan, A23a dapat pecah menjadi beberapa bagian besar setiap saat, kemudian dapat bertahan selama bertahun-tahun seperti kota es terapung yang melayang tak terkendali di sekitar Georgia Selatan.
“Gunung es pada dasarnya berbahaya. Saya akan sangat senang jika gunung es itu tidak mengenai kami,” ujar Simon Wallace, kapten kapal pemerintah Georgia Selatan, Pharos, kepada BBC, dikutip Jumat (28/2/2025).
Wilayah South Georgia adalah rumah bagi sejumlah besar penguin raja serta anjing laut berbulu dan gajah.
Pada tahun 2004, gunung es A38 tenggelam di landas kontinen Georgia Selatan, yang membuat anak anjing laut dan anak penguin terputus dari makanan mereka. Banyak hewan yang mati pada peristiwa itu.
Sayangnya, gunung es yang mengapung merupakan masalah yang terus meningkat. Pada 2023, gunung es A76 membuat Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan ketakutan.
Pecahan-pecahannya digambarkan dalam berbagai ukuran, dari yang sebesar Stadion Wembley di London hingga sebesar meja biasa. Dan pecahan-pecahan dari A76 masih mengambang di sekitar wilayah tersebut sampai saat ini.
Para pelaut di sekitar kepulauan itu harus tetap waspada. Wallace mengatakan, mereka harus menyalakan lampu sorot sepanjang malam untuk mencoba melihat es-es yang bisa datang entah dari mana arahnya.
Entah sampai kapan gunung es yang pecah akan terus berlanjut karena suhu udara dan lautan yang lebih hangat.
(dem/dem)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2857651/original/076640600_1563505474-selat_nasik.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Melihat Keunikan Rumah Adat Selat Nasik
Liputan6.com, Bangka – Selat Nasik adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Kawasan yang berada terpisah dengan Pulau Belitung ini memiliki keunikan rumah adat sendiri yang berbeda dengan rumah adat Belitung.
Mengutip dari indonesiakaya.com, rumah adat Selat Nasik memiliki ukuran sekitar 100 meter persegi. Selain ukurannya yang lebih kecil, rumah adat ini juga tidak memiliki halaman depan.
Rumah adat Selat Nasik dibangun dengan menggunakan bahan yang didominasi kayu bulin. Bagian atap rumah adat ini didesain lebih tinggi dibanding rumah adat Belitung.
Perbedaan lainnya terletak pada rumah adat Selat Nasik yang tidak memiliki ruang los, yakni ruang penghubung antara ruang utama dan dapur. Rumah adat ini hanya terdiri dari ruang utama dan dua kamar.
Adapun kamar pada rumah adat ini terletak di kanan dan kiri ruang utama. Hal ini membuat ruang utama rumah ini tampak begitu luas. Keunikan lain terdapat pada tidak adanya pintu dan jendela di dalam rumah.
Menariknya lagi, rumah adat Selat Nasik umumnya terletak di pinggir laut, sehingga rumah ini identik dengan pemandangan kapal-kapal yang sedang bersandar. Selain kapal, pemandangan lain yang bisa dilihat adalah pemandangan rumah-rumah penduduk.
Selat Nasik menjadi salah satu kawasan yang cukup tenang di Belitung. Untuk sampai ke sini, pengunjung harus menyebrang menggunakan perahu boat selama 30 menit dari Penggantongan.
Selama perjalanan, pengunjung akan disuguhkan pemandangan pulau dan pegunungan yang indah. Salah satu pemandangan memukau tersebut adalah Pulau Sebongkok yang berada tepat di sebelah kanan selat yang berlatar belakang Gunung Petaling.
Begitu sampai di Pelabuhan Tanjung Nyato, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri empat desa yang berada di Selat Nasik. Dua diantaranya adalah Desa Selat Nasik dan Desa Gual.
Selain melihat rumah adat Selat Nasik, pengunjung juga bisa bepergian ke berbagai destinasi wisata di sini. Beberapa di antaranya adalah Monumen Perjuangan Rakyat Mendanau 1945, Pantai Pasir Panjang, dan Mercusuar Tanjung Lancur di Desa Gual.
Penulis: Resla
-

KAI gandeng Kejati Sumsel percepat pembangunan “flyover” di Muara Enim
Palembang (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Palembang Sumatera Selatan menggandeng Kejaksaan Tinggi (Kejati) setempat untuk mempercepat pembangunan flyover atau jalan layang di Kabupaten Muara Enim Sumsel.
Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti di Muara Enim, Jumat mengatakan bersama Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan Kejaksaan Negeri Muara Enim mengadakan entry meeting (komunikasi tahap awal pemeriksaan atau audit) untuk percepatan rencana pembangunan jalan layang pada perlintasan sebidang yang berada di wilayah Kabupaten Muara Enim.
Entry meeting ini bertujuan meminta bantuan pendampingan hukum dari Kejati Sumsel dan Kejari Muara Enim serta meminta dukungan dari Pemerintah Daerah, pihak pemangku kepentingan terkait lainnya sesuai kewenangan nya dan masyarakat untuk percepatan proses pembangunan jalan layang di wilayah Kabupaten Muara Enim.
“Dalam proses pelaksanaan pembangunan flyover tersebut, KAI berkomitmen untuk terus memegang prinsip Good Corporate Governance (GCG) secara transparan serta akuntabel agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari,” katanya.
Ia menjelaskan untuk rencana jalan layang yang akan dibangun, yaitu Flyover JPL 99 Belimbing, Km.354+5/6, Flyover JPL 104 Gunung Megang, Km.365+2/3, Flyover JPL 106 Gunung Megang, Km.367+3/4, Flyover JPL 111 Ujan Mas, Km.381+1/2, dan Flyover JPL 123 Muara Enim, Km.395+7/8.
“Pembangunan flyover tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang baik itu perjalanan kereta api dan pengguna jalan raya serta untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya di wilayah Kabupaten Muara Enim,” jelasnya.
Selain itu, kegiatan itu juga sebagai langkah awal untuk melakukan tahap pelaksanaan selanjutnya pembangunan jalan layang tersebut.
“Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam mempercepat proses pembangunan flyover pada perlintasan sebidang di wilayah Kabupaten Muara Enim yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel untuk mendukung kelancaran distribusi logistik demi mewujudkan Asta Cita pemerintah,” kata Aida.
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025 -

Artefak Dunia Kuno Ini Punya Fakta Menakjubkan di Baliknya
Machu Picchu (1420 – 1530 SM): Machu Picchu, salah satu situs arkeologi paling banyak dikunjungi, adalah situs Inca abad ke-15 di lereng gunung di Peru. Tahun 1911, Hiram Bingham III, seorang profesor Universitas Yale, menemukan kembali situs tersebut. Reruntuhan kuno tersebut luput dari perhatian penjajah dan pemukim Spanyol. Banyak arkeolog percaya Machu Picchu pernah menjadi tanah kerajaan Pachacuti Inca Yupanqui, penguasa Inca dari abad ke-14. Foto: Bored Panda
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5145242/original/005326200_1740702283-VEN_DUK20250228064144.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gunung Dukono Erupsi Jumat Pagi 28 Februari 2025, Kolom Abu Capai 1.500 Meter
Liputan6.com, Jakarta – Gunung Dukono kembali erupsi pada Jumat (28/2/2025), pukul 08.31 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau sekitar 2.587 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Petugas Pos Pantau Gunung Dukono Bambang Sugiono mengimbau, masyarakat dan wisatawan yang di sekitar Gunung Dukono dilarang beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.
“Direkomendasikan agar masyarakat menyediakan penutup hidung dan mulut,” katanya.
Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2025, Gununung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 13 kali. Hingga hari ini, Jumat, 28 Februari 2025, pukul 07.22 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5145470/original/070241900_1740718312-WhatsApp_Image_2025-02-28_at_11.45.15__1_.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


