Ketika Pemulung Raup Miliaran Rupiah dari Botol Plastik
Penulis
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Deretan karung putih berisi ribuan botol plastik bekas memenuhi halaman luas tak jauh dari TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan.
Di tempat inilah Koperasi
Pemulung
Berdaya, yang juga dikenal sebagai Recycle Business Unit (RBU) Serpong, mengolah limbah botol plastik PET menjadi sumber nafkah bagi ribuan pemulung di Jabodetabek.
Setiap hari, botol-botol plastik dari ratusan lapak, bank
sampah
, restoran, hingga perkantoran datang bergantian ke lokasi tersebut.
Semua botol dibongkar, dipilah, dan dicacah hingga siap dijual kembali sebagai bahan baku industri. Volume pengelolaan yang awalnya hanya sekitar 5 ton per bulan kini melonjak hingga 150 ton per bulan.
Sekretaris Koperasi Pemulung Berdaya, Julaeha (35), menjelaskan bahwa unit ini awalnya berdiri sebagai program CSR Danone pada 2010 sebelum berubah menjadi koperasi pada 2013.
“Kalau anggota yang kerja langsung di sini (koperasi pemulung) ada 53 orang,” ujarnya.
Menurutnya, sekitar 4.000 pemulung di Jabodetabek terhubung ke koperasi melalui jaringan para pelapak.
Setiap hari masuk sekitar 6 ton botol plastik, dengan tingkat kelolosan pemrosesan mencapai 90 persen.
Sisanya dikembalikan ke pelapak karena tidak memenuhi standar kualitas, mulai dari warna, bau, label, hingga kondisi fisik.
“Sebenernya untuk omzet sih kalau pas lagi banyak barang ya, kita bisa Rp 1,2 miliaran, tapi kalau lagi sepi ya paling berapa gitu kan ga sampai segitu,” kata Julaeha.
Namun, ia menegaskan bahwa angka tersebut adalah pendapatan kotor.
“Jadi belum tentu juga untung. Usaha daur ulang itu kompleks,” ujarnya.
Pendapatan itu masih harus dibagi untuk berbagai kebutuhan operasional, seperti gaji karyawan, listrik, logistik, hingga perawatan mesin.
Dalam beberapa tahun terakhir, omzet koperasi turun hingga ratusan juta rupiah akibat naiknya biaya operasional, persaingan harga bahan baku, masalah mesin, serta penyusutan bahan baku 10–15 persen.
Banyak pekerja, terutama ibu rumah tangga, mengaku bisa memperbaiki taraf ekonomi keluarga sejak bergabung.
Ada yang berhasil menyekolahkan anak hingga jenjang sarjana, membangun kontrakan, bahkan membeli sawah di kampung.
Sementara para pemulung umumnya menjual 5–10 kilogram botol PET per setoran dengan harga beli Rp 5.000 per kilogram, memberikan pemasukan rutin yang membantu kebutuhan harian.
Koperasi Pemulung Berdaya kini tak hanya mengelola botol plastik PET. Tahun depan, mereka merencanakan perluasan ke pengelolaan karton, HDPE, dan sampah multilayer.
Jaringan lapak dan pemasoknya pun telah meluas hingga Bekasi, Sukabumi, Gunung Sindur, dan Labuan Bajo.
Dengan aktivitas yang terus berkembang, Julaeha berharap semakin banyak daerah memiliki fasilitas pengolahan mandiri agar beban sampah plastik tidak lagi bertumpuk di TPA.
“Sampah itu kalau dipilah benar, nilainya naik. Kalau nyampur, nilainya kecil. Tapi kalau dipilah, bisa jauh lebih tinggi. Bisa jadi cuan banget,” ujarnya.
(Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Akhdi Martin Pratama)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Gunung
-

BNPB Lakukan Pemetaan Ulang Kawasan Rawan Bencana Erupsi Gunung Semeru dengan Teknologi Drone
Lumajang (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kini tengah melaksanakan pemetaan ulang kawasan rawan bencana (KRB) erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Proses ini dilakukan dengan menggandeng Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan menggunakan teknologi Drone Thermal untuk memetakan daerah yang terdampak erupsi vulkanik, dengan fokus utama pada pemukiman penduduk yang sering terpapar awan panas.
“Pemetaan udara kawasan terdampak erupsi menjadi fokus utama yang akan dilakukan pihak kami,” ujar R. N. Hamisena, Divisi Mitigasi dan Emergency Respon APDI, Minggu (23/11/2025).
Dengan memanfaatkan kamera thermal, pemantauan ini diharapkan dapat memberikan data akurat mengenai jalur baru yang dilalui material vulkanik, serta memungkinkan analisis perbandingan wilayah sebelum dan sesudah terjadinya erupsi.
“Yang pasti nanti dari peta udara tersebut akan di-compare dari sebelum ataupun sesudah kejadian untuk mengetahui citranya seperti apa,” tambah Hamisena. Hal ini akan membantu pemangku kebijakan dalam menentukan langkah-langkah mitigasi bencana yang lebih efektif di masa depan.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati, mengungkapkan pentingnya perubahan peta kawasan rawan bencana.
“Ini penting sekali (pemetaan), dengan adanya pola perubahan, mungkin nanti PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) bisa menjelaskan lagi kawasan rawan yang setelah dideleniasi kejadian beberapa tahun ini,” kata Raditya, mengingat dampak erupsi yang kerap meluas hingga ke permukiman warga dalam lima tahun terakhir.
Perubahan kawasan rawan bencana erupsi Gunung Semeru sendiri sudah terjadi sejak tahun 1996, yang awalnya seluas 72,16 hektar, kini telah meluas menjadi 80,43 hektar pada tahun 2021. Bencana erupsi yang terjadi pada 19 November 2025, misalnya, berdampak pada dua wilayah, yaitu Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.
Raditya menegaskan, pihaknya akan memastikan bahwa kawasan yang terdampak erupsi tidak akan dijadikan pemukiman permanen atau lahan budidaya. “Tentu yang jelas tugas kami adalah untuk memastikan bahwa masyarakat yang ada di sekitar dinyatakan rawan itu tidak dilakukan budidaya ataupun pemukiman permanen,” ungkapnya.
Dengan langkah-langkah pemetaan yang dilakukan ini, BNPB berharap dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kawasan-kawasan yang rawan bencana, sekaligus memperkuat upaya mitigasi bencana di wilayah yang rentan terhadap erupsi Gunung Semeru. [has/suf]
-
/data/photo/2025/11/22/6921cb9f37edc.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Serba-serbi Gibran di KTT G20: Dari soal Bebas Visa hingga Kepalan Tangan
Serba-serbi Gibran di KTT G20: Dari soal Bebas Visa hingga Kepalan Tangan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2025 dengan sejumlah momen penting dan pernyataan yang menjelaskan posisi diplomatik dan ekonomi Indonesia di panggung global.
Jurnalis Kompas.com Rahel Narda Chaterine ikut serta dalam kunjungan kerja rombongan Wapres Gibran di Afrika Selatan.
Ikuti laporan langsung tentang kegiatan Wakil Presiden Gibran di sini.
Dalam forum tersebut, Gibran perdana memamerkan sistem pembayaran digital asal Indonesia,
QRIS
.
Di hadapan para petinggi negara dan delegasi G20, Gibran menegaskan bahwa Indonesia mendorong inklusi keuangan.
“Sistem pembayaran digital nasional kami, QRIS, menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan berbiaya rendah dapat mendorong partisipasi dalam perekonomian dan meminimalkan ketimpangan,” kata Gibran, dalam pidatonya, Sabtu (22/11/2025).
Menurut Gibran, teknologi yang sedang berkembang seperti aset kripto, token digital, dan Bitcoin dapat menciptakan peluang sekaligus risiko.
Dia juga mengatakan, Indonesia mendorong agar forum G20 dapat membuka dialog soal intelijen ekonomi.
“Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang intelijen ekonomi,” ujar dia.
Gibran juga menyampaikan bahwa Indonesia yakin pertumbuhan global tidak hanya harus kuat, tetapi juga harus adil dan inklusif dalam rangka untuk memajukan setiap bangsa.
Indonesia juga turut menyambut baik fokus G20 pada sektor keuangan berkelanjutan.
Gibran juga mengumumkan bahwa Indonesia-Afrika Selatan menyepakati
bebas visa
.
Dia mengatakan, kesepakatan bebas visa itu dicapai saat Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengunjungi Indonesia dan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada 22 Oktober 2025.
“Kunjungan Presiden Ramaphosa beberapa minggu lalu ke Indonesia mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara,” kata Gibran.
“Kedua presiden sepakat untuk bebas visa masuk, jadi saya pikir ini kabar baik bagi Anda semua, tidak ada lagi visa,” sambung dia.
Di sesi kedua, Gibran memamerkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Sabtu (22/11/2025).
“Presiden Indonesia berfokus pada ketahanan pangan dan makanan bergizi gratis bagi 80 juta pelajar dan ibu hamil sebagai investasi strategis,” kata Gibran, dalam pidatonya, Sabtu.
Sebab, ketahanan pangan bukan sekadar agenda ekonomi, melainkan kebutuhan mendasar bagi rakyat Indonesia.
Menurut dia, program MBG di Indonesia sekaligus mendorong pengusaha lokal sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat.
“Hal ini mendorong penggunaan produk lokal, memberdayakan petani dan peternak, sekaligus memperluas kegiatan ekonomi di berbagai bidang,” tutur dia.
Gibran juga menyoroti krisis di berbagai belahan dunia. Karenanya, diperlukan solidaritas global.
“Solidaritas global dan kepemimpinan yang tegas dibutuhkan untuk mengatasinya,” kata dia.
Gibran juga menyoroti soal bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia.
Bagi Indonesia, kata dia, ketahanan bukanlah slogan, melainkan kenyataan sehari-hari.
“Sebagai negara kepulauan yang terletak di Cincin Api Pasifik, Indonesia menghadapi lebih dari 3.000 bencana setiap tahun, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga letusan gunung berapi,” ujar Gibran.
Dari situlah Indonesia mempromosikan konsep ketahanan berkelanjutan.
Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia hingga perlindungan lingkungan.
“Indonesia mempromosikan konsep ketahanan berkelanjutan, sebuah kerangka kerja yang memungkinkan pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan lingkungan berjalan selaras,” kata Gibran.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Gibran juga beberapa kali terlihat mengepalkan tangan.
Gestur itu menekankan pesan-pesan pentingnya tentang pertumbuhan global yang adil, inklusif, dan pembiayaan berkelanjutan.
Mantan Wali Kota Solo ini mengepalkan satu tangannya saat menyebut bahwa KTT G20 tahun 2025 merupakan momen bersejarah karena digelar di benua Afrika.
“Ini adalah KTT G20 bersejarah, yang pertama kali diselenggarakan di benua Afrika,” kata Gibran.
Dia juga kembali mengepalkan tangan ketika menyinggung pertumbuhan global harus adil dan inklusif.
“Indonesia meyakini bahwa pertumbuhan global harus tidak hanya kuat, tetapi juga adil dan inklusif, untuk meningkatkan kesejahteraan setiap negara,” ujar dia.
Selanjutnya, Gibran mengepalkan tangan saat menyampaikan pembiayaan berkelanjutan yang adil dan seimbang.
“Indonesia menyambut fokus G20 pada pembiayaan berkelanjutan, namun ambisi harus lebih jauh untuk menutup kesenjangan dan mengejar adaptasi, mitigasi, serta transisi yang adil dan seimbang,” kata dia.
Menutup pidatonya, Gibran tampak mengepalkan kedua tangannya di dada.
Kedua tangan dikepalkan dan diangkat ke depan dada saat menyebut kata ‘memberdayakan’ dan ‘mengangkat’.
“Kerja sama harus memberdayakan, bukan mendikte. Kerja sama harus mengangkat, bukan menciptakan ketergantungan,” tegas Gibran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Terorisme Anak, RKUHAP Disahkan dan Semeru Erupsi
Sepekan terakhir ini publik dikejutkan dengan pengungkapan jaringan terorisme yang menyasar anak-anak oleh Densus 88. Jaringan ini diketahui merekrut korban melalui media sosial dan game online, hingga ratusan anak teridentifikasi terpapar propaganda.
Yang tak kalah dapat sorotan, DPR resmi mengesahkan RKUHAP menjadi undang-undang. Sementara itu, Gunung Semeru kembali erupsi dan memuntahkan abu vulkanik, membuat warga di sekitar lereng meningkatkan kewaspadaan.
-

Gibran di G20: Program MBG dari Prabowo adalah investasi strategis
Presiden Indonesia berfokus pada ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis bagi 80 juta pelajar dan ibu hamil sebagai investasi strategis. Hal ini mendorong penggunaan produk lokal, memberdayakan petani dan peternak, sekaligus memperluas kegiatan eko
Johannesburg, Afrika Selatan (ANTARA) – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyatakan program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan investasi strategis, yang disampaikannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11).
Dalam sesi kedua KTT G20 yang dihadiri puluhan pimpinan negara, Gibran menyatakan ketahanan pangan dan program MBG bukan sekadar agenda ekonomi.
“Presiden Indonesia berfokus pada ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis bagi 80 juta pelajar dan ibu hamil sebagai investasi strategis. Hal ini mendorong penggunaan produk lokal, memberdayakan petani dan peternak, sekaligus memperluas kegiatan ekonomi di berbagai bidang,” kata Wapres Gibran yang disaksikan melalui ruang media KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu.
Pada pertemuan tingkat tinggi itu, Gibran mengatakan program MBG telah membawa efek berganda, seperti penggunaan bahan baku lokal dan pemberdayaan petani dan peternak sebagai pemasok.
Dalam sesi kedua KTT G20, tema yang dibahas berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.
Dalam hal itu, Gibran menyatakan bahwa solidaritas global dan kepemimpinan yang tegas dibutuhkan untuk mengatasi krisis yang semakin intensif.
Pemerintah Indonesia pun mengajak Afrika Selatan untuk memajukan ketahanan energi, air dan pangan.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan terletak di cincin api Pasifik, menghadapi lebih dari 3.000 bencana setiap tahun, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga letusan gunung berapi.
Gibran mengatakan bahwa karena kondisi geografis tersebut, ketahanan pangan, air, dan energi bukan sebuah slogan bagi Indonesia, melainkan kenyataan yang harus dihadapi sehari-hari.
“Berangkat dari pengalaman-pengalaman ini, Indonesia mempromosikan konsep ketahanan berkelanjutan, sebuah kerangka kerja yang memungkinkan pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, dan perlindungan lingkungan berjalan selaras,” kata Gibran.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Ada Potensi Banjir Lahar Dingin Semeru, 477 Warga Bertahan di Pengungsian
Jakarta –
Prajurit TNI meninjau Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang usai Gunung Semeru erupsi. Ratusan warga masih mengungsi.
“Sebanyak 477 jiwa masih bertahan di dua titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, sementara aktivitas masyarakat di wilayah Candipuro telah kembali normal,” kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi, Minggu (23/11/2025).
Selain itu, masih ada tiga warga yang mengalami luka bakar akibat awan panas dan saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Lumajang dan Pasuruan.
Tim Aju Setiap Saat Siap Bergerak (S3B) Divisi Infanteri (Divif) 2/Kostrad bersama Koramil 0821-14/Pronojiwo melakukan asesmen menyeluruh terkait tingkat risiko serta aktivitas yang dinyatakan aman maupun berbahaya bagi warga.
Personel Divif 2 Kostrad bersama Babinsa Koramil 0821-14/Pronojiwo bergerak sejak pagi hingga malam menembus kondisi alam yang tidak menentu. Di lokasi, cuaca dilaporkan mendung, potensi banjir lahar dingin juga masih ada.
Personel berupaya menjangkau area-area yang membutuhkan penanganan cepat. Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan, tercatat 22 rumah warga, satu bangunan sekolah, dan satu gardu listrik mengalami kerusakan berat, disertai dampak signifikan pada lahan pertanian serta hewan ternak.
Pos Komando didirikan di depan Balai Desa Supiturang, serta pos siaga ditempatkan di Dusun Gemuk Mas dan Dusun Sumbersari guna memastikan tindakan cepat dapat dilakukan setiap saat.
“Satuan TNI di lapangan akan terus memperkuat sinergi dan kesiapan operasi kemanusiaan hingga situasi dinyatakan aman sepenuhnya, sebagai bentuk komitmen TNI membantu pemerintah daerah dalam melindungi rakyat dari ancaman bencana alam,” katanya.
(jbr/dek)
-

3 Korban Luka Akibat Awan Panas Semeru Masih Dirawat Intensif
Lumajang (beritajatim.com) – Erupsi awan panas Gunung Semeru yang melanda wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memang tidak sampai memakan korban jiwa.
Namun, terdapat 3 orang yang terkonfirmasi mengalami luka bakar akibat terkena material vulkanik sisa erupsi awan panas. Saat ini, kondisi ketiga korban luka akibat awan panas Semeru ini diketahui telah berangsur membaik.
Sebelumnya, dua korban terdampak ini adalah pasangan suami istri asal Kabupaten Kediri, bernama Hariyono dan Normawati.
Keduanya mengalami luka bakar di bagian lengan dan wajah usai menerobos jembatan Besuk Kobokan saat awan panas melintas pada Rabu (19/11/2025). Sedangkan satu korban lainnya adalah Husen, warga Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Husen mengalami luka saat nekat menerobos bekas awan panas yang menerjang permukiman di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Lumajang, dr Rosyidah, mengatakan saat ini ketiga korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto.
Menurutnya, kondisi terbaru ketiga korban terdampak sudah menunjukkan progres penyembuhan yang sangat baik. Hanya saja, ketiga korban masih diharuskan untuk menjalani perawatan lebih lanjut. “Untuk kondisi ketiga korban baik, tapi memang masih harus dilakukan rawat inap,” terang Rosyidah, Sabtu (22/11/2025).
Rosyidah menjelaskan, luka bakar akibat terkena material awan panas yang diterima ketiga korban terbilang cukup parah.
Hal ini mengharuskan korban menjalani rawat inap untuk sementara waktu agar proses penyembuhan bisa optimal. “Jadi, akan lihat perkembangan penyembuhan luka baru bisa diperbolehkan pulang, karena butuh perawatan luka jadi sementara masih harus rawat inap dulu,” ungkap Rosyidah. (has/kun)
-

Erupsi Semeru 2025 Rusak Banyak Rumah, Pemerintah Pertimbangkan Resettlement Warga dari Jalur Lahar
Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah masih mempertimbangkan secara detail mekanisme pemulihan rumah warga yang rusak akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025).
Pertimbangan tersebut mencakup apakah bangunan akan dipulihkan di lokasi yang sama atau harus dipindahkan ke wilayah yang lebih aman (resettlement), mengingat rumah warga yang rusak pada erupsi Rabu (19/11/2025) kemarin berada di jalur aliran lahar.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Menurutnya, hingga kini pihaknya masih terus memantau kondisi dan menunggu laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di lapangan.
“Saya sendiri masih terus memantau laporan dari BPBD terkait dengan apakah kerusakan ini, kerusakan yang harus melibatkan rekonstruksi, atau bahkan resettlement—jadi pemukiman kembali di tempat lain,” jelas Emil saat diwawancara, Sabtu (22/11/2025).
Ia juga mengungkapkan tidak ingin terburu-buru untuk memastikan mekanisme pemulihan, karena sampai hari ini proses pendataan bangunan rumah rusak masih berlangsung dan dilakukan secara saksama. “Ini kami mohon waktu karena pendatannya dilakukan secara saksama oleh teman di lapangan,” jelasnya.
Wakil Gubernur Emil menambahkan bahwa situasi di lokasi erupsi sudah berangsur membaik, namun petugas masih membatasi aktivitas warga yang berada di zona merah dan mengarahkan mereka agar ke tempat pengungsian yang lebih aman.
“Warga yang diminta untuk mengungsi sebagai langkah preventif juga masih ada, karena mereka (BPBD) ada petanya mengenai alur-alur aliran lahar. Nah ada zona merah ini yang memang harus dihindari,” ucap Emil.
Untuk diketahui, berdasarkan data BPBD Jawa Timur per hari Kamis (20/11/2025), total ada 200 rumah warga rusak akibat erupsi, 21 di antaranya rusak berat, meliputi bangunan di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. (rma/kun)
-

Material Erupsi Gunung Semeru Setinggi 1 Meter Menumpuk di Rumah Warga, Pembersihan Mulai Dilakukan
Lumajang (beritajatim.com) – Warga Dusun Gumuk Mas, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mulai melakukan pembersihan material erupsi Gunung Semeru yang menumpuk di rumah-rumah, Sabtu (22/11/2025).
Sebagai informasi, Dusun Gumuk Mas menjadi salah satu titik terdampak saat erupsi awan panas Gunung Semeru menerjang pada, Rabu (19/11/2025).
Sejumlah warga memilih untuk melakukan pembersihan lebih awal karena ingin segera kembali ke rumah dan meninggalkan posko pengungsian.
Material erupsi ini terlihat menumpuk hingga ketinggian lebih dari 1 meter menimbun banyak rumah-rumah.
Riki, salah satu warga Dusun Gumuk Mas mengaku, pembersihan dilakukan secara manual menggunakan alat seadanya seperti cangkul.
Menurutnya, meski terdampak bencana, lokasi tempat tinggalnya masih belum masuk dalam mategori zona merah.
Sehingga, ia memilih untuk melakukan pembersihan lebih awal agar bisa segera kembali tinggal di rumahnya.
“Ini kalau materialnya sekitar satu meter menutupi halaman rumah jadi sekarang saya bersihkan. Untuk di sini belum zona merah,” terang Riki saat dijumpai sedang membersihkan halaman rumahnya, Sabtu (22/11/2025).
Bonimon, warga lain mengatakan, banyak rumah warga ikut terdampak material vulkanik yang dimuntahkan Gunung Semeru.
“Semua kena, rumah saya yang di belakang kondisinya juga kayak gini (tertimbun material), ada kayu-kayu dan lumpur,” katanya.
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Lumajang Agus Triyono menjelaskan, selama masa tanggap darurat pihaknya terus melakukan asesmen untuk mengetahui dampak erupsi Gunung Semeru.
Selain itu, Agus juga menyebut bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama. Untuk itu pihaknya mengimbau agar warga tetap mengikuti rekomendasi dari petugas.
“Sebagaimana ketentuan di masa tanggap darurat bencana ini yang difokuskan adalah evakuasi penyelamatan warga. Kemudian juga asesmen untuk mendata dan memperbaiki infrastruktur yang mungkin bisa diperbaiki,” ungkap Agus. (has/ian)
/data/photo/2025/11/22/6921211f7d6ce.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
