kab/kota: Gunung

  • 1
                    
                        Menangis Lihat Kerusakan Alam Puncak, Dedi Mulyadi: Siapa yang Beri izin?
                        Bandung

    1 Menangis Lihat Kerusakan Alam Puncak, Dedi Mulyadi: Siapa yang Beri izin? Bandung

    Menangis Lihat Kerusakan Alam Puncak, Dedi Mulyadi: Siapa yang Beri izin?
    Editor
    KOMPAS.com

    Gubernur Jawa Barat
    ,
    Dedi Mulyadi
    , tak kuasa menahan tangis saat menyaksikan kerusakan alam akibat alih guna lahan di kawasan
    Puncak

    Bogor
    , Jawa Barat.
    Ia tertunduk dan berulang kali menyeka air mata setelah melihat langsung dampak dari pembangunan yang merusak ekosistem Gunung Gede Pangrango.
    Dari kejauhan, Dedi Mulyadi melihat tanah yang terbelah dan longsor, yang diduga akibat proyek pembangunan ekowisata, salah satunya jembatan gantung, di Megamendung, Kabupaten Bogor.
    “Lah, itu sudah ada bangunan ya (jembatan gantung), itu yang paling melanggar. Lihat itu terbelah sampai longsor,” ujar Dedi dengan nada geram sambil menunjuk lokasi pembangunan tersebut.
    Dedi menegaskan bahwa pembangunan di kawasan itu tidak seharusnya dilakukan karena berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem dan merugikan masyarakat sekitar.
    “Enggak boleh harusnya ini (dibangun wisata jembatan). Tempatnya memang bagus begini, tetapi kan ada yang terganggu (warga jadi korban). Masak alam kayak gini aja diganggu,” lanjutnya.
    Saat berdiskusi dengan pejabat yang turut hadir dalam kegiatan penyegelan, Dedi mempertanyakan siapa yang memberikan izin pembangunan tersebut.
    “Yang memberi izin ini siapa?” tanya Dedi.
    Salah satu pejabat menyebut bahwa izin itu dikeluarkan oleh Bupati Bogor sebelumnya.
    Mendengar hal tersebut, Dedi langsung meminta penjelasan dari Bupati Bogor saat ini, Rudy Susmanto.
    “Terus, Pak Bupati sekarang siapa? Nanti koordinasi KLH ya, minta dievaluasi izinnya dulu,” ujarnya.
    Tak lama kemudian, petugas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mendekati Dedi untuk memberikan penjelasan.
    Namun, Dedi tetap mempertanyakan legalitas proyek di kawasan hutan lindung tersebut.
    “Ini kan udah berizin dikeluarkan bupati (sebelumnya), dari sisi aspek regulasi bisa direkomendasikan untuk dicabut?” tanyanya kepada petugas KLH.
    “Itu kan sudah hutan lindung, tetapi kenapa dirusak?” tambahnya.
    Setelah bertemu dengan Rudy Susmanto, awak media dilarang mendekat karena terjadi perbincangan tertutup antara keduanya.
    Kunjungan kerja ini dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan, Wakil Menteri LH/Wakil Kepala BPLH Diaz Hendropriono, serta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
    Mereka mengevaluasi kondisi lahan kritis dan menindak perusahaan-perusahaan yang diduga melanggar ketentuan lingkungan.
    Dalam inspeksi tersebut, Menteri LH/Kepala BPLH langsung memimpin penyegelan dan penghentian operasional sejumlah perusahaan yang terbukti melanggar persetujuan lingkungan.
    “Tindakan ini adalah bagian dari upaya pemerintah menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah dampak buruk bagi masyarakat sekitar,” ujar Hanif Faisol Nurofiq.
    Adapun penyegelan dilakukan terhadap empat perusahaan,
    Di setiap lokasi, Menteri LH/Kepala BPLH bersama tim Deputi Penegakan Hukum Lingkungan memasang segel dan papan peringatan.
    (Penulis Kontributor Bogor Kompas.com: Afdhalul Ikhsan)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina pastikan pasokan energi mudik aman di tengah cuaca ekstrem

    Pertamina pastikan pasokan energi mudik aman di tengah cuaca ekstrem

    Ilustrasi – PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi aman selama masa periode Ramadhan hingga Idul Fitri 2025. ANTARA/HO-PT Pertamina Patra Niaga

    Pertamina pastikan pasokan energi mudik aman di tengah cuaca ekstrem
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 10:00 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi dalam kondisi aman selama masa periode Ramadhan hingga Idul Fitri 2025 di tengah perkiraan cuaca ekstrem.

    Pelaksana Tugas Harian (PTH) Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan Pertamina Patra Niaga telah berkoordinasi dengan lintas kementerian dan lembaga (K/L) untuk memantau kepadatan lalu lintas hingga prediksi cuaca.

    Mars Ega mengatakan pihaknya mendapatkan akses perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    “Di dalam tim lintas kementerian dan lembaga ini, ada BMKG. BMKG memberikan akses kepada kami, bagaimana perkiraan cuaca, termasuk perkiraan arus laut, itu kami diberikan aksesnya. Kita bisa melihat di daerah mana nanti yang diperkirakan kesulitan penyandaran kapal dan lain-lain,” katanya.

    Menurut dia, untuk memastikan kelancaran distribusi energi tersebut, Pertamina Patra Niaga menyiapkan empat langkah strategis.

    Pertama, memastikan ketersediaan energi di berbagai titik layanan yang sudah ada, seperti SPBU serta pangkalan dan agen LPG agar masyarakat senantiasa mendapatkan akses energi yang diperlukan.

    “Pertama, kita memastikan layanan energi dengan layanan ataupun aset-aset yang kita berikan eksisting saat ini, yaitu SPBU, pangkalan LPG, agen LPG, dan lain-lain,” ujar Mars Ega.

    Menurut dia, dari perkiraan BMKG dan hasil survei Kementerian Perhubungan terkait rencana pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran, Pertamina Patra Niaga juga memetakan wilayah rawan bencana dan terpencil (remote).

    Khusus di daerah terpencil, lanjutnya, pihaknya menambah stok energi sebelum puncak arus mudik.

    Selain itu, untuk mengantisipasi gangguan di jalur distribusi, Pertamina Patra Niaga juga mempersiapkan alternatif rute yang aman, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana alam seperti longsor atau erupsi gunung berapi.

    “Daerah-daerah remote ini biasanya dua minggu sebelum menjelang puncak mudik, kami sudah melakukan build up stock di lokasi-lokasi outlet kami. Jadi di SPBU yang 3T (terpencil, tertinggal, dan terdepan) itu, kita tambahkan stoknya. Bisa dengan kita taruh mobil tanking di dekatnya situ, bisa juga dengan kita tambahkan drum-drum di lokasi SPBU secara temporary. Selain itu, kita juga menyiapkan untuk rute-rute yang rawan bencana,” tutur Mars Ega.

    Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan BBM menjelang puncak arus mudik Lebaran, menurut dia, Pertamina Patra Niaga menyiagakan mobil tangki di kantong area yang diperkirakan padat.

    Selain itu, ada motorist yang siaga menyediakan kebutuhan BBM bagi kendaraan yang terjebak kemacetan.

    “Misalnya, kehabisan di tengah jalan, bisa menghubungi ke 135 atau ke MyPertamina. Nanti motorist-nya akan datang, motorist-nya juga sudah mendapatkan izin dari Korlantas Polri, sehingga bisa masuk ke jalan tol, bisa mengakses di sela-selanya, walaupun ada kemacetan,” kata Mars Ega.

    Sumber : Antara

  • Pemerintah Segel 4 Bangunan di Kawasan Puncak Bogor, Ternyata Milik BUMN dan BUMD, Ini Daftarnya!

    Pemerintah Segel 4 Bangunan di Kawasan Puncak Bogor, Ternyata Milik BUMN dan BUMD, Ini Daftarnya!

    JABAR EKSPRES – Sebanyak empat bangunan komersial milik BUMN dan BUMD yang berdiri di kawasan puncak Bogor terpaksa disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) karena dianggap telah melanggar aturan dalam mendirikan bangunan.

    Keempat bangunan tersebut, diduga telah menjadi penyebab banjir di wilayah bodebek dan berdiri di lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air.

    BACA JUGA: PT Jaswita Diduga Langgar Aturan! Bangun Tempat Wisata di Kawasan Konservasi Puncak Bogor

    Adapun keempat bangunan tersebut di antaranya, Pabrik Teh Ciliwung, Hibisc Fantasy, bangunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Agro Wisata Gunung Mas, dan Eiger Adventure Land.

    Penyegelan dilakukan dengan memasang plang yang dihadiri langsung oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    BACA JUGA: PT Jaswita Lempar Tanggung Jawab, Proyek Tempat Wisata di Puncak Bogor Dilakukan oleh Anak Perusahaan!

    Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, pelanggaran yang dilakukan dengan mendirikan bangunan dilahan hijau ini bisa masuk ke ranah pidana.

    Namun, untuk menjerat pelaku pelanggaran tersebut perlu pendalaman dan penyedikan lebih lanjut. Jika ini terbukti, semua bangunan akan disita dan menjadi milik negara.

    BACA JUGA: Kawasan Puncak Bogor Rusak, Pemerintah Gegabah Berikan Izin Penggunaan Lahan!

    “Jadi kalau ini terbukti semua tenant akan disita dan diserahkan sepenuhnya kebijakannya kepada pak Menko dan pak Gubernur,” kata Hanif.

    Hanif menilai, kawasan puncak sudah masuk ke dalam kawasan zona hijau, namun dalam prakteknya terjadi banyak pelanggaran dengan mendirikan bangunan.

    Dampak dari berkurangnya wilayah resapan air ini, mengakibakan bencana banjir dengan kerugian material yang sangat besar dan mengakibatkan korban jiwa.

    BACA JUGA: Pembongkaran Tahap 2 di Puncak Bogor Kembali Dilakukan, Pemkab Tebang Pilih?

    Untuk itu, agar masalah bencana banjir ini cepat teratasi, pemerintah pusat harus mengambil langkah serius dengan menata kembali kawasan puncak menjadi zona hijau.

    “Ini pemerintah pusat tidak boleh diam, kita harus mengambil langkah-langkah serius dan ini kejadian ini sudah berulang ulang,’’ ujarnya.

  • Tangisan Dedi Mulyadi Pecah saat Lihat Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor

    Tangisan Dedi Mulyadi Pecah saat Lihat Alih Fungsi Lahan di Puncak Bogor

    JABAR EKSPRES – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tak kuasa menahan emosinya saat menyaksikan alih fungsi lahan secara sembarangan di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, pada Kamis (6/3).

    Dengan mata berkaca-kaca, ia mempertanyakan pihak yang memberi izin atas perubahan penggunaan lahan tersebut.

    “Ini yang memberikan izinnya siapa? Dari sisi regulasi, apakah bisa rekomendasikan untuk dicabut?” tanya Dedi Mulyadi kepada salah seorang petugas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang mendampingi di lokasi wisata Eiger Adventure Land, Megamendung, Kabupaten Bogor.

    Dedi terkejut melihat bangunan yang berdiri kokoh di area yang berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), yang akan terhubung dengan Eiger Adventure Land melalui jembatan gantung.

    BACA JUGA: Dedi Mulyadi Minta Warga Jakarta Tidak Bangun Villa di Puncak Bogor

    Proyek yang masih dalam tahap pembangunan itu jelas mengundang kekhawatiran bagi Dedi, mengingat lokasinya sangat rawan terhadap dampak lingkungan.

    Eiger Adventure Land merupakan salah satu dari empat tempat wisata yang disegel di kawasan Puncak karena diduga melanggar aturan alih fungsi lahan.

    Langkah ini diambil sebagai respons atas adanya pelanggaran yang dapat merusak ekosistem dan meningkatkan risiko bencana alam.

    Sebagai bagian dari tindakan tegas, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Dedi Mulyadi, dan Bupati Bogor Rudy Susmanto turut hadir dalam penyegelan empat tempat wisata yang dinilai melanggar peraturan.

    Penyegelan ini bertujuan untuk menegakkan hukum dan melindungi lingkungan.

    BACA JUGA: Dedi Mulyadi Tegaskan Pembongkaran untuk Pelanggar Aturan, Tak Ada Toleransi!

    “Dalam rangka dari KLH, kami menerima banyak aduan dari masyarakat terkait dampak banjir yang sangat besar. Kami perlu menegakkan aturan hukum agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Zulkifli Hasan usai penyegelan.

    Keempat lokasi yang disegel tersebut meliputi Pabrik Teh Ciliwung di Telaga Saat, Hibisc Fantasy, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Agro Wisata Gunung Mas, dan Eiger Adventure Land.

    Menko Pangan Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa lebih banyak tempat wisata yang melanggar bisa saja ditindak dalam waktu dekat.

  • Seru! Ngabuburit di Museum Masjid Agung Demak yang Penuh Sejarah

    Seru! Ngabuburit di Museum Masjid Agung Demak yang Penuh Sejarah

    Demak, Beritasatu.com – Mengisi waktu menunggu berbuka puasa atau ngabuburit, mengunjungi museum Masjid Agung Demak yang kaya akan nilai sejarah peradaban Islam di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, bisa menjadi pilihan yang menarik. 

    Di museum ini, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi bersejarah, mulai dari mushaf Al-Qur’an tulisan tangan Sunan Bonang hingga sejumlah barang peninggalan kerajaan Islam tempo dulu yang menambah kesan mendalam selama ngabuburit.

    Museum yang terletak di kompleks Masjid Agung Demak, tepatnya di sudut Alun-alun Kota Demak ini selalu ramai dikunjungi warga setiap sore, khususnya pada Ramadan. Museum ini menjadi destinasi populer untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa.

    Keksi pada museum Masjid Agung Demak, Rabu 5 Maret 2025. – (Beritasatu.com/Jamaah)

    Pengunjung dapat menikmati berbagai koleksi berharga, seperti mushaf Al-Qur’an tulisan tangan kuno berusia 4,5 abad, peninggalan Sunan Bonang. Selain itu, terdapat juga saka guru atau bagian dari tiang penyangga Masjid Agung Demak yang berasal dari Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, dan Sunan Ampel. 

    Koleksi lainnya termasuk Gentong Kong dari Dinasti Ming yang diberikan oleh putri Campa pada abad ke-14, kentongan, bedug masjid abad ke-15, serta ratusan barang bersejarah lainnya yang menggambarkan syiar Islam di masa lalu.

    Salah seorang pengunjung Lia Mengungkapkan, ia sengaja memilih museum ini sebagai tempat ngabuburit bersama keluarganya. Ia mengaku terkesan dengan koleksi yang masih terjaga dengan baik, serta foto-foto masjid tempo dulu yang dilengkapi dengan keterangan sejarah yang membantu menambah wawasan.

    “Cocok banget buat ngabuburit pas Ramadan, asyik sekali. Banyak sejarah yang bisa dipelajari di sini,” kata Lia, kepada Beritasatu.com pada Rabu (5/3/2025).

    Pengunjung museum Masjid Agung Demak lainnya, Hadil Adzim asal Malang juga merasa puas bisa memperkaya pengetahuan sejarah Islam di tanah Jawa, sambil menikmati suasana ngabuburit. Ia menambahkan, keberadaan takjil di sekitar Alun-alun Demak dan Masjid Agung Demak membuatnya lebih mudah untuk berbuka puasa di satu lokasi.

    “Biar lebih tahu sejarah di sini. Koleksi dan penjelasannya tertata rapi dan mudah dipahami. Ngabuburit di sini juga asyik, dekat masjid, bisa salat magrib juga,” ujar Hadil.

    Khusni Mubarok, pengurus Masjid Agung Demak menjelaskan, koleksi yang ada memang erat kaitannya dengan sejarah Masjid Agung Demak dan kerajaan Islam pertama di Jawa, yakni Kerajaan Bintoro Demak. 

    Ia mengungkapkan, di museum Masjid Agung Demak ini banyak dikunjungi masyarakat, terutama pada bulan Ramadan, untuk ngabuburit.

    Mushaf Al-Qur’an di museum Masjid Agung Demak, Rabu, 5 Maret 2025. – (Beritasatu.com/Jamaah)

    “Benda-benda yang ada di sini jumlahnya lebih dari seratus. Biasanya, di Masjid Agung Demak juga ada pembagian takjil, jadi banyak pengunjung yang datang sekalian berburu takjil,” kata Khusni.

    MUseum Masjid Agung Demak ini dapat dikunjungi tanpa biaya masuk, namun pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan. Setelah ngabuburit menyaksikan koleksi di museum, pengunjung dapat melangkah beberapa langkah menuju Masjid Agung Demak untuk berbuka puasa dan melaksanakan salat Magrib.

  • Zulhas Pimpin Penyegelan 4 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan di Bogor

    Zulhas Pimpin Penyegelan 4 Perusahaan yang Diduga Rusak Lingkungan di Bogor

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memimpin langsung penyegelan empat lahan perusahaan yang diduga melakukan perusakan lingkungan di daerah Cisarua Bogor. Kerusakan lingkungan ini diduga memicu bencana alam di Jabodetabek.

    Zulhas melakukan penyegelan di Kawasan Resapan PT Perkebunan Nusantara I-Unit Agrowisata Gunung Mas, Cisarua Bogor, Jawa Barat, hari ini. Dia mendukung penuh tindakan yang dilakukan Menteri KLH dan Gubernur Jawa Barat.

    “Kita mendukung penuh yang dilakukan oleh Menteri KLH dan Pak Gubernur Jawa Barat untuk menertibkan kawasan,” kata Zulhas dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/3/2025).

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Turut hadir dalam penyegelan tersebut Menteri Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Hanif Faisol Nurofiq dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    Dia mengatakan penyegelan tersebut dilakukan atas dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan. Setidaknya terdapat 7 dugaan pelanggaran yang telah dilakukan oleh perusahaan yakni:

    1. PT Perkebunan Nusantara I Regional 2 – Unit Agrowisata Gunung Mas menambah luasan kegiatan wisatanya yang semula ± 162.318,45 m2 menjadi ± 350.800 m2.
    2. Penambahan lingkup kegiatan agrowisata dari 9 jenis kegiatan menjadi 13 jenis kegiatan (perubahan lingkup kegiatan dokumen lingkungan).
    3. Tidak melakukan pemantauan erosi tanah.
    4. Tidak dilakukan pengukuran langsung pada badan air permukaan.
    5. Tidak melakukan pengujian kualitas udara ambien dan kebisingan.
    6. Tidak dilakukan pengujian kualitas air di saluran umum (selokan)/kali Cisampay.
    7. Tidak menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan setiap 6 bulan sekali kepada instansi lingkungan hidup.

    Zulhas yang juga Ketua Umum PAN ini mengatakan harusnya kawasan tersebut tidak boleh untuk mendirikan bangunan. Sebab kawasan tersebut memiliki fungsi untuk menyerap air yang berada di hulu.

    “Melihat perkembangan setelah mendapatkan data lengkap, saya menugaskan Menteri lingkungan hidup untuk kawasan-kawasan. Di sini kan daerah lindung dan taman nasional tidak boleh dibangun,” tuturnya.

    Selain itu, upaya penyegalan tidak hanya dilakukan lokasi tersebut aja. Dalam kesempatan yang sama, Menko Zulhas bersama Menteri LH, dan Gubernur Jabar total melakukan penyegelan bangunan terhadap 4 perusahaan yang diduga merusak lingkungan. Adapun keempatnya yakni memiliki PT Perkebunan Nusantara I Regional 2 – Unit Agrowisata Gunung Mas, Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi Pakuan, PT Jaswita Jabar, dan Eiger.

    Menurutnya, perusahaan di atas diduga melakukan pelanggaran yakni tidak memanfaatkan lahan seperti fungsi utamanya. Sehingga hujan tidak terserap secara maksimal imbasnya memicu terjadinya bencana alam seperti banjir.

    Dia menjelaskan langkah tegas ini dijalankan sudah sesuai dengan aturan dan Undang-Undang yang berlaku.

    “Disegel dan dibongkar untuk menegakan aturan dan Undang-Undang,” ungkap Zulhas.

    Sementara itu, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan hal serupa. KLH menilai daerah tersebut harusnya berfungsi untuk menampung atau menyerap air kalau hujan lebat dan berfungsi untuk mencegah banjir di daerah Jabodetabek.

    “Kalau terjadi hujan yang lebat dengan landscape seperti ini seperti pak gubernur bilang itu akan turun langsung ke Jakarta. Sehingga Pak Menko memerintahkan saya untuk melakukan tindakan tegas,” tuturnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi berharap agar penyegelan tersebut bisa mendorong perusahaan untuk mengembalikan lahan sesuai dengan fungsi awalnya. Sehingga risiko bencana alam seperti banjir yang melanda Jabodetabek bisa diminimalisir.

    “Ya yang paling utama saya sebagai Gubernur Jawa Barat itu meminta kepada PTPN untuk kembali lagi ke rencana bisnisnya. Sebagaimana namanya yaitu PT Perkebunan,” tutur Dedi.

    Dia pun berterima kasih kepada Menko Bidang Pangan karena telah mau memberikan dukungan agar penyegelan bangunan yang merusak lingkungan bisa dilakukan.

    “Untung ada Menko (Bidang Pangan) yang mau mem-backup,” tutup Dedi.

    (rdp/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Andien Aisyah Siap Tampil dalam Festival Jazz di NTT

    Andien Aisyah Siap Tampil dalam Festival Jazz di NTT

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi Andien Aisyah mengungkapkan, musik jaz atau jazz memiliki kekuatan luar biasa untuk menyatukan banyak orang. Apalagi ketika dimainkan dalam festival jazz di tengah keindahan alam.

    “Saya sangat menantikan momen untuk tampil di International Golo Mori Jazz 2025. Dengan alunan musik yang penuh kenangan dan romansa, saya yakin acara ini akan menjadi momen yang tak terlupakan bagi setiap penonton,” kata Andien di Jakarta pada Rabu (5/3/2025) malam.

    Andien mengungkapkan, festival ini akan menyajikan harmoni musik jazz yang berpadu dengan pesona alam eksotis dari Indonesia Timur. Oleh karena itu, ia sangat antusias untuk tampil di Golo Mori Jazz 2025 yang sempat ditunda sebelumnya.

    Andien mengaku, ia telah mempersiapkan event ini secara matang agar penampilannya tampil sempurna, serta dapat menghibur para penonton.

    “Sebenarnya, pada tahun lalu persiapannya sudah hampir selesai. Latihan sudah dilakukan, dan daftar lagu sudah ditentukan. Seharusnya tidak ada perubahan,” ujar Andien Aisyah.

    Nantinya, Andien juga akan memperkenalkan lagu barunya dalam festival jazz tersebut. Festival ini juga menjadi bentuk sinergi antara industri musik dan pariwisata.

    Direktur Utama Jazz Gunung Indonesia Bagas Indyatmono mengungkapkan, pihaknya sangat antusias dapat menjadi bagian dari festival jazz ini. Nantinya akan menyajikan orkestra musik yang menggabungkan keindahan alam Indonesia bagian timur dengan kekayaan budaya lokal yang unik.

    “Acara ini bukan hanya sekadar perayaan musik jazz, tetapi juga komitmen kami untuk memajukan ekosistem musik serta memperkenalkan ragam budaya yang ada di Indonesia Timur,” ujar Bagas.

    Sementara itu InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengembang kawasan The Golo Mori berkomitmen untuk mengembangkan destinasi pariwisata berbasis meetings, incentives, conferences, and exhibitions (MICE) yang berkelanjutan.

    Dalam festival jazz tersebut, pengunjung akan disuguhkan dengan penampilan musisi legendaris yang menghadirkan musik penuh kenangan dan nuansa romantis. Suasana yang hangat dan harmonis ini diharapkan dapat menciptakan pengalaman yang tak terlupakan, serta momen spesial yang akan selalu dikenang menciptakan momen spesial yang selalu dikenang.

    Selain Andien Aisyah, festival jazz ini akan menghadirkan sejumlah musisi ternama Tanah Air, seperti Andien, Maliq & D’Essentials, Sheila Majid, serta Tohpati yang akan tampil dalam format orkestra. Festival ini akan digelar pada 12 April 2025 di Bukit Golo Mori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

  • 6 Maret 1905: Mengenal Pahlawan Nasional Sekaligus Penggagas Puskesmas Johannes Leimena

    6 Maret 1905: Mengenal Pahlawan Nasional Sekaligus Penggagas Puskesmas Johannes Leimena

    Liputan6.com, Yogyakarta – Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Johannes Leimena merupakan salah satu tokoh penting di dalamnya. Lahir di Ambon pada 6 Maret 1905, sosok yang akrab disapa Om Jo ini merupakan Menteri Kesehatan yang menggagas terciptanya pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

    Mengutip dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia, kegiatan keorganisasiannya mulai aktif ketika ia melanjutkan pendidikan kedokteran di School Tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) Surabaya pada 1930. Pada Desember 1932, Johannes Leimena bersama Ir. C. L. van Doorn dan Dr. Hendrik Kraemer menjadi pembicara dalam konferensi Batavia Christelijke Studenten Vereeniging op Java  (CSV) di Kaliurang, Yogyakarta. Dalam konferensi tersebut, ia juga ditetapkan sebagai Ketua Umum CSV hingga periode 1939.

    Sebelum itu, Leimena juga terlibat dalam organisasi pemuda di daerahnya, Jong Ambon, yang berhasil menggerakkan Kongres Pemuda II di Batavia. Dalam susunan panitia Sumpah Pemuda, Leimena didapuk menjadi Pembantu IV.

    Leimena sempat melanjutkan pendidikan kedokteran di Geneeskunde Hogeschool (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Kariernya sebagai dokter dimulai di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ) Batavia (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo).

    Ketika Gunung Merapi meletus, Leimena ditugaskan ke Yogyakarta. Setelahnya, ia dipindahtugaskan ke RS Zending Immanuel Bandung dari 1931 hingga 1941.

    Sementara itu, kariernya di bidang organisasi masih terus berjalan. Pada 1945, ia ikut membentuk Pengurus Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI) dan terpilih sebagai ketua umum.

    Pada tahun tersebut, Partai Kristen Indonesia (Parkindo) juga terbentuk dan Leimena memutuskan untuk bergabung di dalamnya. Pada masa kemerdekaan, Leimena masih berkarier sebagai dokter hingga akhirnya Soekarno memintanya menjadi Menteri Muda Kesehatan dalam Kabinet Sjahrir II. 

    Selama menjabat sebagau Menteri Muda Kesehatan, tugasnya sebagai Ketua Umum PMKI diserahkan kepada dokter Engelen.

    Ide-idenya banyak yang menjadi fondasi dalam bidang kesehatan hari ini. Salah satu gagasan Leimena yang terus dirasakan manfaatnya hingga sekarang adalah Puskesmas.

    Pada 1950, Leimena terpilih menjadi Ketua Umum Parkindo hingga 1957. Beberapa wakil PMKI dan CSV berkumpul dan sepakat akan melebur dalam suatu organisasi bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Leimena pun diangkat sebagai ketua umum hingga kongres pertama GMKI diadakan.

    Ia juga berperan dalam pembentukan Dewan Gereja Indonesia (DGI) yang saat ini menjadi Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia. Pembentukan DGI tersebut sesuai dengan hasil Kongres Pembentukan Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI) pada 21-28 Mei 1950 di Sekolah Theologia Tinggi (sekarang Sekolah Tinggi Teologi Jakarta). Hasil kongres menerangkan bahwa Leimena menjadi wakil ketua komisi gereja dan negara.

    Sebagai tokoh politik, Leimena termasuk sosok yang paling sering menjabat sebagai menteri, mulai dari Kabinet Syahrir II hingga Kabinet Dwikora III. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Muda Kesehatan, Menteri Sosial (Kabinet Djuanda 1957-1959), Wakil Perdana Menteri II sekaligus Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (Kabinet Dwikora II 1966), hingga jabatan terakhir sebagai Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Umum (Kabinet Dwikora III 1966).

    Leimena sekaligus menjadi satu-satunya pejabat negara yang menjabat sebagai menteri selama 21 tahun tanpa putus. Dalam Operasi Trikora, Leimena terlibat sebagai anggota Komando Operasi Tinggi berpangkat Laksamana Madya (Tituler) TNI Angkatan Laut.

    Pada masa pemerintahan Soeharto, ia diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung hingga 1973. Pada 29 Maret 1977, Johannes Leimena menghembuskan nafas terakhirnya.

    Untuk mengenang jasa-jasanya, dibangun patung Johannes Leimena di Jalan Ir. M. Putuhena, Poka, Ambon, Maluku. Dijuluki sebagai Monumen dr. J. Leimena ini diresmikan pada 2012.

    Penulis: Resla

  • Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.100 Meter ke Arah Barat Daya

    Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.100 Meter ke Arah Barat Daya

    Liswanto mengatakan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.

    Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

     

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 6 Maret 2025: Langit Siang Mayoritas Turun Hujan Ringan – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 6 Maret 2025: Langit Siang Mayoritas Turun Hujan Ringan – Page 3

    Musibah banjir di Kabupaten Kampar meluas ke Kecamatan Gunung Sahilan. Setidaknya ada 3 desa terdampak bencana hidrometeorologi itu dan membuat 900 jiwa tidak beraktivitas seperti biasa.

    Hingga kini, bantuan logistik seperti makanan dan minuman bersih belum semuanya menjangkau korban bencana banjir. Pemerintah daerah setempat beralasan masih mendata untuk meminta bantuan ke pemerintah provinsi.

    Di sisi lain, Polda Riau bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada korban banjir. Wakil Kapolda Riau Brigadir Jenderal Adrianto Jossy Kusuma ikut turun menyalurkan bantuan ke desa tersebut.

    Adrianto bersama pejabat utama Polda Riau membawa ratusan paket sembako ke 3 desa terdampak banjir. Selain itu, Bidang Dokter dan Kesehatan turut dikerahkan memberikan pelayanan kesehatan.

    “Bid Dokkes memeriksa kesehatan korban banjir serta memberikan vitamin,” kata Adrianto usai menyerahkan bantuan, Rabu petang, 15 Januari 2025.

    Adapun 3 desa terdampak banjir di Kecamatan Gunung Sahilan adalah Desa Sahilan Darussalam, Desa Gunung Sahilan dan Desa Subarak. 

    Adrianto menjelaskan, kecamatan itu menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Banjir biasanya berlangsung beberapa hari kemudian surut lagi ketika intensitas hujan menurun.

    “Meski demikian, kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang,” katanya.

    Adrianto turun ke lokasi banjir untuk memastikan yang dikerahkan tepat sasaran. Bantuan diharap meringankan beban masyarakat.

    Korban banjir di Desa Gunung Sahilan terdiri dari 98 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 351 jiwa. Selanjutnya di Desa Sahilan Darussalam 194 KK yang terdiri dari 582 jiwa dan Desa Subarak berjumlah 10 KK yang terdiri dari 25 jiwa.

    “Banjir mulai berangsur surut, tidak ada warga yang mengungsi, warga tetap bertahan dan mulai membersihkan rumah,” jelas Adrianto.

    Adrianto memerintahkan personel Polres Kampar berjaga di lokasi banjir. Polisi diharap bekerja sama dengan masyarakat mengantisipasi potensi gangguan keamanan.