kab/kota: Gunung

  • Petani Ladang Ganja Lereng Semeru Diajari Cara Tanam dan Memupuk, Dapat Bagian Rp4 Juta Tiap Panen – Halaman all

    Petani Ladang Ganja Lereng Semeru Diajari Cara Tanam dan Memupuk, Dapat Bagian Rp4 Juta Tiap Panen – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) menyatakan temuan kawasan konservasi di lereng Gunung Semeru yang ditanami ganja mencapai 0,6 hektar atau 6.000 meter persegi tersebar di 59 lokasi. 

    Lokasi penanaman ganja tersebut berada di Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, seperti terungkap saat sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Lumajang, Selasa (11/3/2025).

    Menurut Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha BBTNBTS, mengatakan bahwa hasil konversi luasan lahan di 59 titik ini berjumlah 0,6 hektar. 

    Setiap ladang ganja memiliki luas yang berbeda antara 4 meter persegi hingga 16 meter persegi. “Luasan sekitar 0,6 hektar, ada di 59 titik berbeda,” kata Septi melalui pesan singkat, Selasa (18/3/2025).

    Seperti dilansir dari Kompas.com pada Jumat (20/9/2024), ketika polisi dan warga menyisir ladang ganja di 16 lokasi berbeda, luasannya mulai dari 5×10 meter sampai 10×20 meter. 

    Kala itu, polisi menemukan 10.000 batang tanaman ganja berbagai ukuran, mulai dari 20 sentimeter hingga 2 meter. 

    Septi mengklaim saat ini sudah tidak ada lagi tanaman ganja di kawasan konservasi TNBTS.  “Saat ini sudah dipastikan tidak ada tanaman itu lagi (ganja),” kata dia.

    Septi menjelaskan, lahan-lahan yang rusak akibat ditanami ganja ini akan ditanami lagi dengan jenis tumbuhan asli TNBTS. 

    Namun tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan ekosistem yang rusak agar kembali seperti semula, termasuk biaya yang dibutuhkannya. 

    Selain itu Septi menyebut bahwa beberapa jenis tumbuhan yang akan ditanam adalah dadap, cemara gunung, putih dada, dan kesek. 

    PENANAM GANJA LERENG SEMERU- Terdakwa kasus ladang ganja di kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) keluar dari Ruang Sidang Kartika Pengadilan Negeri Lumajang, Selasa (18/3/2025). Saat persidangan, para terdakwa menyebutkan ciri-ciri pelaku utama.

    Saat ini kasus temuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tengah dipersidangkan di Pengadilan Negeri Lumajang, Selasa (18/3/2025). 

    Agenda persidangan memasuki tahap pemeriksaan para terdakwa, yakni Tomo, Tono dan Bambang, warga Argosari Lumajang. 

    Ketiga terdakwa merupakan seorang petani yang berafiliasi dan membantu perawatan tanaman ganja. Mereka mengaku dipekerjakan untuk mengurus tanaman ganja oleh seorang warga bernama Edy. 

    Edy diduga kuat merupakan otak inisiator penanaman ganja di wilayah pegunungan Desa Argosari. Kini, Edy masih berstatus buron alias masuk daftar pencarian orang (DPO).

    Keberadaannya masih misterius sehingga tengah dilakukan upaya pengejaran oleh polisi. 

    Majelis hakim persidangan diketuai oleh Hakim Ketua Redite Ika Septiana. Beranggotakan dua hakim anggota yakni Adhi Gandha Wijaya serta Faisal Ahsan.

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan kali ini adalah Prasetyo Pristanto. 

    Ketika dicecar pertanyaan oleh para hakim, terdakwa Bambang mengaku jika dirinya mau membantu Edy menanam ganja lantaran tergiur nominal upah bayaran. 

    “Saya dijanjikan upah Rp 150 ribu per hari oleh Edy,” ujar Bambang di hadapan majelis hakim. 

    Bambang mengutarakan dirinya diberi tugas oleh Edy untuk merawat tanaman ganja di salah satu titik yang sudah ditentukan. 

    Kepada majelis hakim, ia mengakui keterampilan menanam ganja diajarkan langsung oleh Edy sang DPO.  “Cara menanam memupuk semua diberi tahu. Setiap ke lokasi itu bawa 5 kilogram pupuk,” bebernya.

    Terkait keberadaan pelaku yang buron, Bambang sontak mengakui tidak tahu menahu tentang keberadaan Edy.

    Kepada majelis hakim, Bambang mengungkap ciri-ciri fisik sang pelaku utama. 

    Sehari-hari, Edy diketahui merupakan petani yang menanam sayur dan juga berdagang sayuran. Edy merupakan warga Dusun Pusung Duwur, Lumajang.

    “Edy orangnya (berkulit) putih, berkumis,” jelasnya singkat. 

    Sementara itu, terdakwa Tomo menuturkan motif utama dirinya tergiur masuk dalam sindikat ladang ganja karena motif ekonomi. 

    Penghasilannya sebagai petani tak terlalu baik sehingga dirinya memutuskan menerima tawaran Edy menanam ganja. 

    “Kalau saat panen upah yang dijanjikan mencapai Rp 4 juta setiap kali panen,” beber Tomo. 

    Senada dengan dua terdakwa lainnya, terdakwa Tono lantang menyebut jika upah yang dijanjikan tak kunjung dibayarkan hingga akhirnya dirinya tertangkap polisi. 

    “Sampai sekarang saya tak pernah menerima upah. Seperti semuanya diperdaya saja oleh Edy,” tutur Tono. 

    Selama bekerja di ladang ganja yang ditentukan Edy, para terdakwa kompak mengaku tak mengetahui jika lahan tersebut merupakan kawasan konservasi TNBTS. 

    “Selama ini bebas masuk keluar hutan tak ada penjagaan,” ujar para terdakwa. 

    Hakim Ketua Redite Ika Septiana menyarankan agar sketsa pelaku utama yang kini buron disebar di wilayah Desa Argosari. 

    “Foto Edy ini bisa dipasang di pintu-pintu masuk desa (Argosari),” pesan Redite. 

    Di sisi lain, sidang lanjutan kasus ladang ganja Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur akan dilanjutkan dua pekan ke depan.

    Agenda pemeriksaan di persidangan yang akan datang adalah penggalian keterangan dari saksi para terdakwa. Meliputi keluarga terdakwa dan pihak-pihak yang terkait. 

    Laporan Reporter: Erwin Wicaksono | Sumber: Tribun Jatim

  • Saat Dasco hingga Sri Mulyani Turun Gunung Redam Gejolak IHSG

    Saat Dasco hingga Sri Mulyani Turun Gunung Redam Gejolak IHSG

    Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ‘kebakaran’ pada Selasa (18/3/2024) hingga membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) harus menghentikan perdagangan sementara (trading halt) untuk pertama kalinya sejak 2020. Beberapa anak buah Presiden Prabowo Subianto bahkan harus ‘turun gunung’ untuk meredam gejolak di pasar modal. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, IHSG ditutup melemah 3,84% ke level 6.223,39 pada Selasa (18/3), dengan 118 saham menguat, 554 saham melemah, dan 139 saham stagnan.

    Sebelumnya, IHSG sempat anjlok 6,12% pada sesi I perdagangan, memaksa BEI melakukan trading halt selama 30 menit. Sesuai regulasi BEI, suspensi perdagangan diberlakukan jika IHSG turun lebih dari 5%.

    Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan IHSG terperosok, salah satunya adalah isu-isu aktual yang berkembang.

    Pertama, ada Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI. Agung menyebut bahwa hal ini utamanya berkaitan mengenai soal supremasi sipil yang dianggap terancam. 

    Pasalnya, sebagai informasi, RUU ini dikhawatirkan dapat menghidupkan kembali Dwifungsi ABRI, meskipun Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi telah membantah anggapan tersebut. Adapun, pada Selasa (18/3), Komisi I DPR RI menyetujui revisi UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI untuk dibawa ke tingkat paripurna.

    “Kedua, terdapat keraguan dalam pengelolaan Danantara dengan dana jumbo tersebut. Keraguan ini juga terjadi di tengah maraknya kasus-kasus korupsi di BUMN,” ujar Hadi kepada Bisnis, Selasa (18/3/2025). 

    Adapun, Presiden Prabowo Subianto sempat mengatakan bahwa Danantara memiliki dana kelolaan hingga US$900 miliar atau setara dengan Rp14.715 triliun. Bahkan, beberapa saat lalu, ramai juga soal korupsi Pertamina. 

    Ketiga, dikatakan bahwa terdapat beberapa program mercusuar yang menelan biaya besar. Sebab demikian, muncul kekhawatiran masyarakat terhadap pengelolaan dana jumbo tersebut. 

    “Apakah bisa bertanggung jawab atau malah mengulang kejadian-kejadian yang sudah-sudah soal korupsinya marak,” imbuhnya. 

    Terakhir, dia juga mengatakan bahwa terdapat praktik nepotisme yang terjadi di kemudian hari. Menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) sempat dikaitkan dengan penurunan IHSG, Hadi menilai tidak ada korelasi langsung antara kebijakan tersebut dan kinerja pasar modal.

    Adapun, Isu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mundur, menurut Hadi, juga menjadi salah satu alasan mengapa pasar di Tanah Air bergejolak. 

    Perbesar

    Anak Buah Prabowo Berjibaku ‘Padamkan’ IHSG 

    Kemerosotan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco, bersama Ketua Komisi XI Misbakhun dan sejumlah anggota Komisi XI, mengunjungi Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Rombongan DPR disambut oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman beserta jajaran direksi lainnya sekira pukul 13.39 WIB. Saat tiba, IHSG terpantau berada di level 6.200, atau turun 4,19% dibandingkan sesi sebelumnya.

    Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad memberikan respons soal trading halt yang diberlakukan BEI setelah IHSG amblas hingga lebih dari 5%

    “Menyikapi pembekuan otomatis dari akibat koreksi dari IHSG 5% yang emang otomatis dan bukan kali ini saja, udah pernah pas Covid-19. Pada hari ini, [kami] memberikan dukungan dan support meyakinkan kepada pasar agar tetap tenang. Bahwa kemudian kami akan mendukung pemerintah untuk mengambil langkah perlu dengan tempo yang sesingkat-singkatnya agar pasar kembali meningkat,” kata Dasco di BEI, Selasa (18/3/2025). 

    Selain itu, Dasco juga memastikan Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak akan mundur di tengah dinamika ekonomi yang terjadi. Dia juga menegaskan kondisi fiskal Indonesia tetap kuat.

    “Kalo ditanya persepsi investor luar saya kurang paham, tapi kalau soal Bu Sri Mul, saya pastikan tidak akan mundur dan fiskal kita kuat,” ujar Dasco. 

    Pernyataan itu merespons berbagai spekulasi terkait kebijakan fiskal dan dinamika pasar keuangan belakangan ini. Menurut Dasco, pemerintah tetap berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi nasional.

    Ketua Komisi XI Misbakhun menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan respons positif terhadap kondisi pasar dan meredam kepanikan akibat penurunan tajam IHSG.

    “Kami ingin menciptakan respons positif terhadap bursa, tidak ada kepanikan apa pun,” ujar Misbakhun kepada wartawan di BEI, Selasa (18/3/2025).

    Di lokasi berbeda, Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Istana Kepresidenan, Selasa (18/3/2025). Pemanggilan Airlangga menjadi menarik di tengah IHSG yang anjlok hingga 6,2%

    Menurut pantauan Bisnis, Airlagga tiba di lingkungan Istana Kepresidenan sejak pukul 15.46 WIB dengan mengenakan jas berwarna hitam. Dengan derap langkah sigap. Airlangga terlihat terburu-buru untuk menemui Kepala Negara.

    Saat ditanyai mengenai kondisi IHSG, mantan Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar) itu menyebut bahwa ketibaannya memang akan melaporkan kondisi-kondisi ekonomi yang tengah berkembang. 

    “Tentu perkembangan perekonomian akan dilaporkan ke Bapak Presiden,” ucapnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (17/3/2025).

    Airlangga pun optimistis bahwa dari segi fundamental keadaan perekonomian kuat sehingga apabila terjadi penurunan IHSG memang terjadi di seluruh Negara.

    “Ini terjadi di berbagai negara saham naik turun itu biasa dan saham-saham negara lain minggu lalu turun cukup dalam dan sekarang mungkin kita yang kemarin belum terlalu kena. Namun, sekarang kena imbas satu dua hari,” tandasnya. 

    Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menepis isu terkait dirinya dan Menkeu Sri Mulyani yang dikabarkan mundur dari kabinet Prabowo. Airlangga memastikan dirinya akan tetap bekerja bersama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    “Pertama, saya tetap bekerja konsentrasi bekerja dan tidak ada rencana mundur,” ujarnya. 

    Tak hanya itu, Airlangga juga menekankan bahwa isu serupa yang melibatkan nama Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mundur dari kabinet juga dipastikan olehnya adalah hoaks.

    “Bu Sri Mulyani juga sudah saya komunikasi tadi siang, beliau juga sedang bekerja penuh. Jadi hoaks itu [kami mundur],” tandas Airlangga.

    Pada sore hari, Menkeu Sri Mulyani dan jajaran petinggi Kementerian Keuangan langsung menggelar konferensi pers terkait kondisi ekonomi terkini. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani langsung menjawab rumor mundur dari kabinet. Namun, dia menegaskan bahwa tetap bekerja untuk pemerintahan Prabowo.

    “Banyak rumor mengenai posisi saya, sampai sekarang saya tetap fokus menjalankan tugas negara, kepercayaan presiden untuk mengelola APBN dan keuangan negara secara profesional,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil lelang SUN di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Dia tidak menampik rumor itu, tidak juga membenarkannya dalam pernyataan pertamanya. Setelah itu, awak media kembali memastikan maksud pernyataannya, Sri Mulyani berkelakar bahwa dia berdiri di tempat itu menyampaikan konferensi pers dan tidak mundur dari tempatnya.

    “Saya tegaskan, saya ada di sini, berdiri dan tidak mundur, iya kan? Saya tegaskan saya mengelola APBN, dan bersama-sama dengan tim Kementerian Keuangan terus menjaga keuangan negara,” ujar Sri Mulyani.

    Bagaimana Seharusnya Pemerintah Merespon?

    Direktur Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio di platform X (Twitter) yakni @satriohendri ikut berkomentar soal amblasnya IHSG yang direspons oleh Wakil Ketua DPR RI ke BEI. 

    “Pasar saham anjlok itu tanda pasar gak punya TRUST ke pemerintah. Gak bisa diselesaikan dengan langkah politik,” tulis @satriohendri. 

    Senada dengan Satrio, Agung Baskoro menuturkan bahwa sentimen negatif pasar menurutnya tidak direspon dengan aksi politik, namun juga dari aksi ekonomi dari pemerintah. 

    Dia kemudian berpendapat bahwa pemerintah perlu memperbaiki komunikasi publik ke semua jajarannya, mulai dari Presiden, Menteri, hingga ke level birokrasi terbawah. Hal ini diperlukan karena pasar membutuhkan kepastian, arah dalam bagaimana pemerintah berjalan dan menghindari kegaduhan yang selama ini mengemuka. 

    Selain itu, penegakan hukum terhadap kasus korupsi juga harus diperkuat. Hal ini agar pasar dapat nyaman berinvestasi di Indonesia. 

    Dia memberi contoh jika hukuman kepada koruptor rendah, lemah, tidak mencerminkan komitmen masyarakat yang sudah jenuh dengan kasus-kasus korupsi tersebut, dia khawatir pemerintah akan mendapat tantangan luar biasa di internal.

    “Terlepas ada tantangan eksternal yang luar biasa,” ujar Agung, merujuk pada kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta konflik geopolitik. “Terakhir, isu-isu maupun rumor-rumor yang berkembang di masyarakat menurutnya harus disudahi. Misalnya seperti soal reshuffle ataupun kinerja tim kabinet di bidang ekonomi.
     

  • Ladang Ganja di Hutan Konservasi Gunung Semeru Seluas 6.000 Meter Persegi, Tersebar di 59 Titik
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Maret 2025

    Ladang Ganja di Hutan Konservasi Gunung Semeru Seluas 6.000 Meter Persegi, Tersebar di 59 Titik Surabaya 19 Maret 2025

    Ladang Ganja di Hutan Konservasi Gunung Semeru Seluas 6.000 Meter Persegi, Tersebar di 59 Titik
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Balai Besar
    Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
    (BBTNBTS) menyebut bahwa kawasan konservasi yang ditanami
    ganja
    di lereng
    Gunung Semeru
    seluas 0,6 hektar atau 6.000 meter persegi.
    Luasan tersebut terbagi di 59 lokasi berbeda di Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur.
    Hal ini terungkap saat sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Lumajang, Selasa (11/3/2025).
    Kepala Bagian Tata Usaha BBTNBTS, Septi Eka Wardhani, mengatakan bahwa hasil konversi luasan lahan di 59 titik ini berjumlah 0,6 hektar.
    Menurutnya, setiap ladang ganja memiliki luas yang berbeda antara 4 meter persegi hingga 16 meter persegi.
    “Luasan sekitar 0,6 hektar, ada di 59 titik berbeda,” kata Septi melalui pesan singkat, Selasa (18/3/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Jumat (20/9/2024), saat polisi dan warga menyisir ladang ganja di 16 lokasi berbeda, luasannya mulai dari 5×10 meter sampai 10×20 meter.
    Kala itu, polisi menemukan 10.000 batang tanaman ganja berbagai ukuran, mulai dari 20 sentimeter hingga 2 meter.
    Septi juga memastikan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi tanaman ganja di kawasan konservasi TNBTS. “Saat ini sudah dipastikan tidak ada tanaman itu lagi (ganja),” lanjutnya.
    Septi menjelaskan bahwa lahan-lahan yang rusak akibat ditanami ganja ini akan ditanami lagi dengan jenis tumbuhan asli TNBTS.
    Tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
    pemulihan ekosistem
    yang rusak agar kembali seperti semula, termasuk biaya yang dibutuhkannya.
    Namun, Septi menyebut bahwa beberapa jenis tumbuhan yang akan ditanam adalah dadap, cemara gunung, putih dada, dan kesek.
    “Akan dilakukan pemulihan dengan penanaman jenis asli TNBTS, contohnya jenis dadap, putih dada, cemara gunung, kesek,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ladang Ganja di Hutan Konservasi Gunung Semeru Seluas 6.000 Meter Persegi, Tersebar di 59 Titik
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Maret 2025

    TNBTS Pastikan Sudah Tidak Ada Lagi Ladang Ganja di Hutan Gunung Semeru Surabaya 19 Maret 2025

    TNBTS Pastikan Sudah Tidak Ada Lagi Ladang Ganja di Hutan Gunung Semeru
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Balai Besar Taman Nasional
    Bromo
    Tengger Semeru (BB
    TNBTS
    ) memastikan bahwa saat ini sudah tidak ada tanaman
    ganja
    di kawasan hutan konservasi
    Gunung Semeru
    .
    “Saat ini sudah dipastikan tidak ada lagi tanaman itu (ganja),” kata Kabag TU BBTNBTS, Septi Eka Wardhani, melalui pesan singkat, Selasa (18/3/2025).
    Sebelumnya, polisi menemukan puluhan ladang ganja di lereng Gunung Semeru, Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten
    Lumajang
    , pada September 2024.
    Polisi juga sudah menangkap enam orang yang sedang menjalani proses persidangan. Semuanya adalah warga setempat yang berperan sebagai penanam.
    Enam terdakwa ini yakni Ngatoyo, Bambang, Tomo, Tono, Suari, dan Jumaat.
    Ngatoyo meninggal dunia saat ditahan di Lapas Kelas IIB akibat penyakit diabetes yang dideritanya.
    Sedangkan Suari dan Jumaat baru menjalani sidang pembacaan dakwaan, Selasa (18/3/2025) siang.
    Septi mengatakan, terdapat 59 titik ladang ganja yang ditemukan di TNBTS.
    Hasil konversi luasannya berjumlah 0,6 hektar atau 6.000 meter persegi.
    Menurutnya, setiap ladang ganja memiliki luas yang berbeda, antara 4 meter persegi hingga 16 meter persegi.
    “Luasan sekitar 0,6 hektar, ada di 59 titik berbeda,” kata Septi melalui pesan singkat, Selasa (18/3/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Jumat (20/9/2024), saat polisi dan warga menyisir ladang ganja di 16 lokasi berbeda, luasannya mulai dari 5×10 meter sampai 10×20 meter.
    Kala itu, polisi menemukan 10.000 batang tanaman ganja berbagai ukuran, mulai dari 20 sentimeter hingga 2 meter.
    Septi menjelaskan bahwa lahan-lahan yang rusak akibat ditanami ganja ini akan ditanami lagi dengan jenis tumbuhan asli TNBTS.
    Tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
    pemulihan ekosistem
    yang rusak agar kembali seperti semula, termasuk biaya yang dibutuhkannya.
    Namun, Septi menyebut beberapa jenis tumbuhan yang akan ditanam adalah dadap, cemara gunung, putih dada, dan kesek.
    “Akan dilakukan pemulihan dengan penanaman jenis asli TNBTS, contohnya jenis dadap, putih dada, cemara gunung, kesek,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ladang Ganja di Hutan Konservasi Gunung Semeru Seluas 6.000 Meter Persegi, Tersebar di 59 Titik
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Maret 2025

    TNBTS Bantah Larangan Menerbangkan Drone gara-gara Ada Ladang Ganja di Semeru Surabaya 19 Maret 2025

    TNBTS Bantah Larangan Menerbangkan Drone gara-gara Ada Ladang Ganja di Semeru
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Balai Besar Taman Nasional
    Bromo
    Tengger
    Semeru
    (BB
    TNBTS
    ) membantah larangan menerbangkan drone di kawasan taman nasional berhubungan dengan adanya
    ladang ganja
    .
    Sebelumnya, ramai tudingan di media sosial yang menyebut TNBTS sengaja menutupi keberadaan ladang ganja di lereng
    Gunung Semeru
    dengan menerapkan larangan menerbangkan drone dan memasang tarif mahal seharga Rp 2 juta untuk bisa menerbangkan drone.
    Kepala BBTNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menjelaskan, pelarangan menerbangkan drone di kawasan TNBTS sudah berlaku sejak 2019.
    Sedangkan, keberadaan ladang ganja di kawasan taman nasional baru diketahui pada September 2024.
    “Aturan larangan penerbangan drone di jalur pendakian Gunung Semeru sudah berlaku sejak tahun 2019 sesuai dengan SOP Nomor SOP.01/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/4/2019 tentang Pendakian Gunung Semeru di
    Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
    ,” ungkap Rudijanta dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).
    Rudi menjelaskan, aturan ini dibuat sebagai langkah antisipasi agar para pendaki tidak sampai celaka karena fokusnya terbagi dengan aktivitas penerbangan drone.
    Mengingat, jalur pendakian Gunung Semeru memiliki jalur yang cukup rawan terjadi kecelakaan.
    Selain itu, larangan juga dilakukan demi menjaga kesakralan yang ada di kawasan taman nasional.
    “Pelarangan penggunaan drone dalam pendakian ini adalah untuk menjaga fokus pendaki agar tidak terbagi dengan aktivitas menerbangkan drone yang berpotensi membahayakan pengunjung karena jalur pendakian cukup rawan dengan terjadinya kecelakaan serta untuk menghormati kawasan sakral yang ada di kawasan,” jelasnya.
    Rudi juga menyebut, tarif menerbangkan drone yang disebut-sebut terlalu mahal dengan nominal Rp 2 juta sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 tentang jenis dan tarif penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup.
    “Aturan tentang tarif ini terbit pada 30 September 2024 dan berlaku secara nasional di seluruh kawasan konservasi,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesona Pantai Ora, Wisata Alam Cantik di Maluku yang Dijuluki ‘Maldives-nya Indonesia’

    Pesona Pantai Ora, Wisata Alam Cantik di Maluku yang Dijuluki ‘Maldives-nya Indonesia’

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wisata bahari sangat beragam. Adapun salah satu pulau yang menyimpan banyak keindahan pantai adalah Maluku yang terletak di bagian timur Indonesia.

    Maluku populer dikenal sebagai surga tersembunyi dengan keindahan alam yang luar biasa. Terutama pada sektor wisata laut dan pantainya dengan menawarkan panorama yang begitu memukau.

    Lautan biru yang jernih, pasir putih yang lembut, serta terumbu karang yang masih alami menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam tropis. Salah satu destinasi yang terkenal adalah Pantai Ora di Pulau Seram.

    Pantai ini sering disebut sebagai “Maldives-nya Indonesia” karena air lautnya yang begitu bening dan tenang. Wisatawan dapat melakukan snorkeling dan menyaksikan langsung keindahan terumbu karang serta ikan-ikan berwarna-warni yang hidup di bawah laut.

    Keindahan alam bawah laut di Pantai Ora membuat banyak orang jatuh cinta pada pesona Maluku. Selain Pantai Ora, ada juga Pantai Ngurbloat di Pulau Kei yang terkenal dengan pasir putihnya yang sangat halus.

    Uniknya, pasir di pantai ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling lembut di dunia. Suasana yang tenang dan pemandangan laut yang luas membuat Pantai Ngurbloat menjadi tempat yang cocok untuk bersantai dan menikmati matahari terbenam.

    Adapun melalui artikel ini akan mengenal lebih jauh tentang keindahan Pantai Ora dan daya tariknya.

     

    Badai Hujan Es di Puncak Gunung Slamet, Pendaki Luka dan Hipotermia

  • Heboh Penemuan Ladang Ganja di Area Gunung Bromo dan Semeru, Begini Kata Menhut – Page 3

    Heboh Penemuan Ladang Ganja di Area Gunung Bromo dan Semeru, Begini Kata Menhut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni angkat suara terkait penemuan ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Antoni menjelaskan, penemuan ladang ganja tersebut merupakan kerja sama Kemenhut, dalam hal ini Balai Besar TNBTS dengan aparat kepolisian.

    “Bahwa ladang ganja itu bukan hasil karya teman-teman Taman Nasional di sana. Tapi itu bekerja sama dengan kepolisian untuk menemukan ladangnya,” ujar Menhut Antoni di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Antoni menyebut, penemuan area ladang ganja ini dilakukan dengan menggunakan drone dan pemetaan bersama pihak kepolisian hingga Polisi Hutan. Dia mengatakan, hal ini sekaligus membantah isu yang mengaitkan penutupan TNBTS lantaran adanya lahan ganja.

    “Pakai drone segala macam, dan itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional. Kan isunya ‘oh ditutup supaya ganjanya tidak ketahuan’. Justru dengan drone, dan temen-temen di Taman Nasional yang menemukan titiknya bersama Polhut, itu kita cabut dan menjadi barang bukti yang kita bawa ke polisi,” ujar Antoni.

    “Insyaallah staf kami tidak ada yang begitu. Ada juga paling nanam singkong,” sambungnya.

    Sementara itu, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko menyatakan, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru justru membantu mengungkap area lahan yang ditanami ganja tersebut.

    Pihaknya menurunkan petugas, Polisi Hutan, hingga Manggala Agni untuk mengecek lokasi ladang ganja dengan menggunakan drone.

     

  • BBTNBTS Klarifikasi Isu Penemuan Ganja dan Larangan Drone di Kawasan TNBTS

    BBTNBTS Klarifikasi Isu Penemuan Ganja dan Larangan Drone di Kawasan TNBTS

    Surabaya (beritajatim.com) – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) memberikan klarifikasi terkait penemuan tanaman ganja di kawasan konservasi serta isu yang berkembang mengenai larangan penggunaan drone dan kebijakan pendakian di Gunung Semeru.

    Klarifikasi ini disampaikan sebagai respons terhadap berbagai narasi yang beredar di media sosial. Terkait penemuan tanaman ganja di TNBTS, tim gabungan yang terdiri dari BBTNBTS, Kepolisian Resor Lumajang, TNI, serta perangkat Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, telah melakukan operasi pada 18–21 September 2024.

    Hasilnya, ditemukan ladang tanaman ganja yang tersembunyi di Blok Pusung Duwur, wilayah Resort Pengelolaan TN Wilayah Senduro dan Gucialit, yang secara administratif berada di Kecamatan Senduro dan Gucialit, Kabupaten Lumajang.

    “Kawasan ini sulit dijangkau karena tertutup oleh vegetasi lebat seperti kirinyu, genggeng, dan anakan akasia, serta memiliki kemiringan yang curam. Sehingga perlu menggunakan drone untuk mengidentifikasi lokasi tanaman ganja dan menentukan akses menuju area tersebut,” ujar Rudijanta Tjahja Nugraha, Kepala Balai Besar dalam rilisnya kepada beritajatim.com, Selasa (18/3/2025).

    Adapun hingga saat ini, Kepolisian Resor Lumajang telah menetapkan empat tersangka yang merupakan warga Desa Argosari. Proses persidangan tengah berlangsung di Pengadilan Negeri Lumajang.

    Menanggapi narasi yang menghubungkan peristiwa ini dengan beberapa kebijakan yang diterapkan di TNBTS, seperti larangan penggunaan drone, penutupan pendakian Gunung Semeru, dan aturan wajib pendamping bagi pendaki, Rudijanta menjelaskan bahwa lokasi temuan tanaman ganja tidak berada di jalur wisata.

    “Ladang ganja ditemukan di sisi timur kawasan TNBTS, jauh dari jalur wisata Gunung Bromo dan jalur pendakian Gunung Semeru. Jaraknya sekitar 11 km dari kawasan wisata Bromo dan 13 km dari jalur pendakian Semeru,” jelasnya.

    Lokasi penemuan tanaman ganja di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). (Foto: Istimewa)

    Adapun aturan larangan drone sudah ada sejak 2019. Di mana larangan penggunaan drone di jalur pendakian Gunung Semeru sudah berlaku sejak tahun 2019 berdasarkan SOP Nomor SOP.01/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/4/2019.

    Aturan ini dibuat untuk menjaga keselamatan pendaki, karena aktivitas menerbangkan drone dapat mengalihkan perhatian dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalur pendakian yang terjal. Sedangkan mengenai tarif penggunaan drone mengacu pada regulasi nasional.

    “Pengenaan tarif untuk penggunaan drone di kawasan konservasi, termasuk TNBTS, merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang Berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Peraturan ini mulai berlaku secara nasional pada 30 Oktober 2024,” jelasnya.

    Rudijanta juga menekankan tentang kebijakan wajib pendamping bagi pendaki Gunung Semeru. Di mana aturan wajib pendamping bagi pendaki Semeru bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pendaki dengan edukasi dan interpretasi dari pemandu lokal, sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar kawasan taman nasional.

    Sedangkan penutupan pendakian Gunung Semeru sendiri merupakan kebijakan rutin yang sifatnya sementara. Terlebih jalur pendakian Gunung Semeru pada awal tahun bukan kebijakan baru, melainkan langkah rutin yang juga diterapkan di taman nasional lain.

    Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, badai, dan tanah longsor yang berpotensi membahayakan keselamatan pendaki. Dengan adanya klarifikasi ini, BBTNBTS berharap masyarakat mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai kebijakan di kawasan TNBTS.

    Masyarakat juga diimbau untuk ikut menjaga kelestarian taman nasional dengan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

    Kolaborasi antara pengelola kawasan, aparat penegak hukum, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan kelangsungan ekosistem TNBTS. Langkah ini penting agar TNBTS tetap menjadi destinasi wisata alam yang lestari dan aman bagi pengunjung. (fyi/kun)

  • Starlink Ditinggal, Ramai-ramai Boikot Kerajaan Bisnis Elon Musk

    Starlink Ditinggal, Ramai-ramai Boikot Kerajaan Bisnis Elon Musk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerajaan bisnis Elon Musk satu per satu menunjukkan tanda-tanda kehancuran. Gerakan boikot Tesla kian meluas, ditandai dengan amukan massa di showroom Tesla di beberapa wilayah di Amerika Serikat (AS).

    Tak cuma itu, pengguna Tesla ramai-ramai menempel stiker yang menghujat Musk sebagai sang pemilik. Presiden AS Donald Trump sampai turun gunung membeli mobil Tesla baru dan menyebut aksi boikot Tesla ilegal.

    Sebelumnya, eksodus pengguna X juga bikin heboh. Pengguna X kecewa dengan manuver politik Musk untuk memenangkan Trump lewat propaganda di media sosial tersebut. Banyak yang akhirnya meninggalkan X dan beralih ke layanan serupa seperti BlueSky, Mastodon, dan Threads.

    Terbaru, Starlink ikut kena getahnya. Internet berbasis satelit tersebut bertujuan menghubungkan masyarakat di area terpencil yang tak terjangkau jaringan seluler dan broadband. Saat ini, Starlink masih mendominasi industri layanan internet satelit, tetapi perlahan-lahan mulai ditinggalkan.

    Dikutip dari The Guardian, Selasa (18/3/2025), banyak pengguna yang berlangganan Starlink menunjukkan rasa frustasi terhadap sikap politik Musk. Bahkan, tak sedikit yang berkomitmen untuk berhenti menggunakan Starlink sepenuhnya.

    Barry Nisbet, seorang pemain biola Skotlandia yang bisnisnya di Shetland menggabungkan musik dengan pelayaran, menyebut penghormatan kontroversial Musk di acara pelantikan Trump sebagai salah satu alasan ia meninggalkan Starlink, meskipun hal itu merugikannya.

    “Saya sudah lama merasa tidak nyaman dengan Musk dan perannya dalam pemilu AS. Monopoli [bisnis Musk] juga sangat membuat saya terganggu,” kata Nisbet, dikutip dari The Guardian.

    Maraknya pengguna yang meninggalkan Starlink di Eropa menjadi momentup tepat bagi layanan internet satelit buatan Eropa yang bisa dijadikan alternatif. Eutelsat asal Prancis mendadak mengalami lonjakan nilai saham hingga 500% sejak perselisihan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    CEO Eutelsat mengatakan kepada Bloomberg bahwa layanannya akan menggantikan Starlink di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan.

    Viasat dari Inggris juga dilaporkan sudah berdiskusi dengan pemerintah Eropa untuk menggantikan Starlink milik Musk.

    Di Inggris, Starlink umumnya digunakan oleh rumah tangga dan bisnis di wilayah remot yang memiliki akses broadband buruk. Seorang penginstal Starlink untuk bisnis dan rumah tangga di wilayah selatan Inggris mengatakan saat ini belum ada alternatif sebaik Starlink untuk memberikan akses internet cepat.

    “Di satu sisi, [Starlink] adalah tool dan solusi yang ada bagi banyak area remot, tertutama yang infrastrukturnya buruk. Namun di sisi lain, kami harus berurusan dengan Elon yang bodoh,” ia menuturkan.

    Richard Opie, seorang konsultan di area semi-remot di Northumberland mengatakan ia berlangganan Starlink sejak pandemi. Namun, kini ia mempertimbangkan untuk beralih jika ada alternatif yang bisa diandalkan.

    “[Starlink] adalah berkah di area remot, namun perkembangan politik sekarang berubah. Elon Musk adalah figur yang berbeda. Showroom Tesla sudah digeruduk. Saya tak nyaman melihat Musk dekat dengan Trump dan sikap Musk secara umum,” kata Opie.

    “Ini adalah dilema. Kami ingin mencari alternatif lain, tetapi sekarang masih terjebak [dengan Starlink],” kata dia.

    Pengguna Starlink lainnya Mel Sayer mengatakan ia menolak menginap di hotel milik Trump karena tak mau memberikan uang sepeser pun untuk Trump.

    “Sekarang, saya menolak mendanai Musk setelah sikapnya dengan pose salute,” kata dia.

    Starlink tumbuh pesat di Inggris. Penggunanya makin banyak dari 13.000 menjadi 87.000 pada tahun lalu.

    (fab/fab)

  • PELNI Jakarta siapkan sembilan kapal layani penumpang angkutan mudik

    PELNI Jakarta siapkan sembilan kapal layani penumpang angkutan mudik

    Jakarta (ANTARA) –

    PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Cabang DKI Jakarta menyiapkan sembilan kapal penumpang untuk melayani angkutan mudik 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Kami memiliki satu kapal dengan muatan 3.000 penumpang, enam kapal dengan kapasitas 2.000 penumpang dan dua kapal dengan muatan 1.000 penumpang,” kata Kepala Cabang PELNI DKI Jakarta Dicky Dermawan di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan sembilan kapal tersebut adalah KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Gunung Dempo, KM Labobar, KM Tidar, KM Kelud, KM Bukit Raya, KM Ngappulu dan KM Kelimutu.

    “Seluruh kapal sudah melakukan ‘ramp check’ atau uji petik yang dilakukan ‘marine inspector’ (inspektur kelautan) dari KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan),” kata dia.

    Menurut dia, “ramp check” ini merupakan pengecekan kondisi kapal secara menyeluruh, mencakup antara lain kelengkapan dokumen, peralatan navigasi, peralatan komunikasi.

    Kemudian permesinan dan peralatan keselamatan yang dilakukan dua kali setahun yaitu di setiap periode musim ramai (peak season) atau periode dengan permintaan tajam yaitu menjelang Lebaran dan Natal dan Tahun Baru (Nataru)

    Selain itu, seluruh kapal ini juga telah melakukan pemeliharaan besar tahunan (annual docking) untuk memastikan keselamatan serta kondisi kapal yang akan mengantarkan penumpang nantinya.

    “Hasilnya seluruh kapal ini layak laut dan layak untuk beroperasi,” kata dia.

    Pihaknya juga telah melakukan perbaikan kapal yang dilakukan pada saat kapal sedang dalam pelayaran.

    “Umumnya merupakan perbaikan-perbaikan minor yang langsung ditangani,” kata dia.

    Ia mengatakan sembilan kapal ini melayani rute pelayaran ke sejumlah pelabuhan mulai dari pelabuhan di wilayah barat seperti Belawan dan Batam. Kemudian jalur tengah ke Ambon, Banda, Bau-Bau, Larantuka, Kupang hingga ke wilayah timur di Papua.

    “Kami siap melakukan layanan mudik dan mengantarkan penumpang selamat sampai tujuan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025