kab/kota: Gunung

  • Gunung Berapi Raksasa di Alaska Diprediksi Bakal Segera Meletus

    Gunung Berapi Raksasa di Alaska Diprediksi Bakal Segera Meletus

    Bisnis.com, JAKARTA – Para ilmuwan memprediksi gunung berapi besar di Alaska tampaknya “semakin dekat untuk meletus,”.

    Dilansir dari livescience, Gunung Spurr, yang terletak 81 mil (130 kilometer) di sebelah barat Anchorage, kini melepaskan gas vulkanik dalam jumlah yang tidak biasa di dekat puncaknya dan dari ventilasi sisi yang terakhir meletus pada tahun 1992.

    Gunung berapi setinggi 11.000 kaki (3.370 meter) ini telah mengalami peningkatan gempa bumi dan pencairan salju serta es di lerengnya tahun lalu, yang mengindikasikan pergerakan magma di bawah permukaan. Kini, menurut para ilmuwan di Alaska Volcano Observatory (AVO), kemungkinan besar kerusuhan ini akan berakhir dengan letusan.

    Itu merupakan peningkatan risiko dari penilaian terakhir observatorium pada bulan Februari, yang mengukur bahwa Gunung Spurr kemungkinan besar akan mereda seperti halnya meletus. Kini, pengamatan terhadap peningkatan emisi karbon dioksida dan sulfur dioksida dari gunung berapi tersebut telah mengarah pada kemungkinan terjadinya letusan, kata Matt Haney, ilmuwan yang bertanggung jawab atas AVO di Survei Geologi AS.

    “Periode kerusuhan ini kemungkinan besar akan berakhir dengan letusan dahsyat seperti yang terjadi pada tahun 1953 dan 1992,” kata Haney.

    Letusan tersebut terjadi di Crater Peak, sebuah lubang angin sekitar 2 mil (3,2 km) dari puncak gunung berapi strato. Terakhir kali puncak gunung meletus kemungkinan lebih dari 5.000 tahun yang lalu, kata Haney, jadi para ilmuwan tidak memperkirakan akan terjadi letusan di sana kemungkinan besar, batuan antara magma yang dapat meletus dan kawah puncak sangat padat dan akan sulit bagi magma untuk menerobos.

    Letusan apa pun kemungkinan akan terjadi di Crater Peak, yang baru-baru ini aktif dan mungkin memiliki jalur yang lebih mudah ke permukaan bagi magma untuk bergerak.

    Crater Peak meletus tiga kali selama beberapa bulan pada tahun 1992 dan sekali pada tahun 1953. Dalam kedua kasus tersebut, abu meletus setidaknya 50.000 kaki (15.240 meter) di atmosfer, kata Haney.

    Salah satu letusan pada tahun 1992 membuat awan melayang di atas Anchorage, menyelimuti kota itu dengan debu setebal seperdelapan inci (3,1 milimeter). Pada tahun 1953, Anchorage mengalami hujan abu setebal seperempat inci (6,4 mm).

    Jika pergerakan magma di bawah gunung berapi tidak mereda, tanda letusan berikutnya kemungkinan besar adalah getaran vulkanik, kata Haney.

    Tidak seperti gempa bumi kecil dan singkat yang mengguncang gunung berapi selama setahun terakhir, tremor vulkanik adalah guncangan yang berlangsung lama dan terus-menerus yang dapat berlangsung selama beberapa menit, jam, atau hari. Ini menunjukkan bahwa magma sedang naik dan letusan kemungkinan akan segera terjadi.

    Pada tahun 1992, tremor vulkanik dimulai sekitar tiga minggu sebelum Gunung Spurr meletus. Gunung berapi terdekat lainnya yang meletus pada tahun 2009, Gunung Readout, menunjukkan tremor vulkanik selama dua bulan sebelum puncaknya meletus.

    “Jika kita melihat [tremor],” kata Haney, “itu akan menjadi tanda berikutnya bahwa Spurr semakin maju menuju letusan.”

  • 7
                    
                        Viral Video Preman di Bekasi Minta THR ke Perusahaan, Ngaku Jagoan Cikiwul
                        Megapolitan

    7 Viral Video Preman di Bekasi Minta THR ke Perusahaan, Ngaku Jagoan Cikiwul Megapolitan

    Viral Video Preman di Bekasi Minta THR ke Perusahaan, Ngaku Jagoan Cikiwul
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Video seorang pria diduga preman berbadan besar meminta tunjangan hari raya (THR) ke salah satu perusahaan di Kelurahan Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, viral di media sosial.
    Dalam video berdurasi 2 menit 29 detik yang diunggah akun Instagram
    @
    infobekasi, terlihat preman yang mengenakan rompi hitam dan kaos marun itu berdebat dengan seorang sekuriti karena memaksa bertemu dengan pemilik perusahaan.
    Sang sekuriti kemudian memberikan sejumlah uang kepada preman tersebut agar tak bertemu pemilik perusahaan. Namun, preman terdebut enggan menerima dan tetap memaksa bertemu bos perusahaan.
    “Gue enggak mau itu duit lu, gue mau pimpinan lu, sini,” kata preman tersebut kepada sang sekuriti dalam video yang diunggah akun Instagram
    @
    Infobekasi, Kamis (20/3/2025).
    “Jangan gitu Pak, hargai saya, saya kerja di sini, Pak,” ujar sekuriti.
    “Kalau lu kerja di sini, sampaikan, ini amanah lho,” kata sang preman.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh Info Bekasi (@infobekasi.coo)
    “Sudah saya sampaikan, amanah, Pak,” jawab sekuriti.
    Tak puas dengan jawaban tersebut, pria tersebut kemudian mengintimidasi sekuriti dengan mengaku sebagai jagoan di Cikiwul.
    Bahkan, ia megancam akan menutup akses jalan depan perusahaan apabila tak bisa bertemu dengan pemilik pabrik.
    “Lu makan b***k di sini, lu enggak menghargain gue lu. Kalau lu pengen tahu, gue jagoan yang megang Cikiwul. Massa gue banyak di sini. Kalau gue tutup jalan depan bisa bergerak?” ujar sang preman.
    Preman tersebut juga mengaku terpaksa “turun gunung” setelah anak buahnya berungkali gagal menemui pemilik perusahaan. Setelah turun, preman tersebut merasa tidak dihargai oleh perusahaan.
    “Gua selama ini enggak pernah turun, yang turun selama ini anak buah gua, sekarang gua turun pengen tahu bukti ternyata begini, enggak menghargai lingkungan. Di sini gue yang megang pabrik-pabrik semua,” tegas dia.
    Tak lama kemudian, preman tersebut memperlihatkan sebuah amplop putih yang berisi secarik kertas kepada sang sekuriti.
    Selanjutnya, ia menunjukkan tulisan dalam isi kertas tersebut sembari mengklaim dirinya “turun gunung” dalam rangka membela negara.
    “Gue bukannya nyari keributan, gua ngasih gini, baik-baik lho, gua bela negara di sini, gua mati-matian,” tambah dia.
    Sementara itu, Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi membenarkan peristiwa tersebut.
    “Kejadiannya hari Senin tanggal 17 Maret jam 11.00 WIB,” kata Sukadi kepada
    Kompas.com
    .
    Sukadi mengaku sudah mendatangi lokasi kejadian. Diketahui preman tersebut bernama Suhada yang datang ke perusahaan bersama tiga rekannya. Keempatnya merupakan warga Bantargebang.
    “Mereka preman berkedok ormas,” ungkap Sukadi.
    Sukadi menuturkan, mereka mendatangi perusahaan untuk meminta THR. Oleh sekuriti perusahaan, keempatnya kemudian diberi uang THR sebesar Rp 20.000.
    “Tapi dia enggak mau, pengen ketemu pimpinannya,” ungkap Sukadi.
    Sukadi menambahkan, Suhada saat ini telah kabur ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Sementara, tiga rekannya masih dilacak keberadaannya.
    Ia menyatakan akan menerapkan penegakkan hukum apabila keempatnya terbukti memenuhi unsur pelanggaran pidana pemerasan.
    “Sekarang klarifikasi dulu minta keterangan, ada unsur pidana atau tidak. Kalau ada kita tindaklanjuti penegakkan hukum,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengakuan Terdakwa Kasus Ladang Ganja di Bromo, Tak Pernah Bertemu Polisi Hutan saat Berladang – Halaman all

    Pengakuan Terdakwa Kasus Ladang Ganja di Bromo, Tak Pernah Bertemu Polisi Hutan saat Berladang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Empat petani ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yaitu Ngatoyo, Bambang, Tomo, dan Tono menjadi terdakwa.

    Saat sidang pemeriksaan di Pengadilan Negeri (PN) Lumajang, Jawa Timur, mereka mengaku tak pernah bertemu polisi hutan saat berladang.

    Hakim ketua yang memimpin persidangan, Redite Ika Septiana mulanya menanyakan, apakah para terdakwa pernah bertemu polisi hutan saat menanam ganja.

    Pertanyaan tersebut berdasarkan aktivitas penanaman yang sudah cukup lama.

    Seorang terdakwa, Bambang mengaku tak pernah bertemu polisi hutan sama sekali saat melakukan aktivitas penanaman ganja.

    Ia juga menuturkan, tak ada pintu masuk dari pemukiman warga menuju hutan konservasi.

    “Tidak pernah (bertemu polisi hutan) Yang Mulia, tidak ada (pintu masuk),” ujar Bambang kepada majelis hakim, dikutip dari Kompas.com.

    Selain itu, di sekitaran kawasan hutan juga tak ada rambu larangan masuk yang dipasang.

    Lokasi tempat penanaman ganja juga berada di hutan konservasi yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga.

    “Tidak ada rambu larangan,” kata dia.

    Diketahui, puluhan titik ladang ganja itu ditemukan di lereng Gunung Semeru, Blok Pusung Duwur, Resort Pengelolaan Taman Nasional wilayah Senduro dan Gucialit, di Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

    Bambang juga menyebutkan, selama ini tak pernah mendapat sosialisasi dari pihak TNBTS dan pihak desa tentang kawasan hutan konservasi yang tak boleh sembarang dimasuki orang maupun tanaman yang dilarang untuk ditanam.

    Mengutip Surya.co.id, keempat orang yang menjadi terdakwa itu adalah petani dan semuanya warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

    Saat proses persidangan, salah satu terdakwa, Ngatoyo meninggal dunia pada awal Maret 2025.

    Menurut keterangan tim medis, terdakwa meninggal akibat penyakit komplikasi TBC dan hepatitis,” ujar Kasi Intel Kejaksaan Negeri Lumajang, Yudhi Teguh Santoso.

    Status Ngatoyo sebagai terdakwa pun gugur karena ia meninggal.

    “Untuk sidang bagi terdakwa lainnya tetap lanjut,” beber Yudhi.

    1 Orang DPO

    Dalam kasus yang terungkap pada September 2024 lalu ini, ada satu orang yang masih belum diringkus.

    Satu orang bernama Edi tersebut kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    Kompas.com mewartakan, Edi hingga kini belum terdeteksi keberadaannya.

    Edi diduga sebagai otak intelektual di balik 59 ladang ganja yang ditemukan.

    “Pencarian intensif masih terus kami lakukan, kami ingin misteri ini bisa segera terpecahkan,” ujar Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu.

    Kesulitan yang dihadapi polisi ini karena Edi tak pernah melakukan perekaman identitas apapun.

    “Kesulitan kami adalah Edi ini tidak punya identitas, dia gak pernah melakukan perekaman KTP,” ujar Untoro.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Beda Nasib Petani di Ladang Ganja di Bromo dan Pemiliknya: Pekerja Meninggal, Bos Bebas Berkeliaran

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Surya.co.id, Erwin Wicaksono)(Kompas.com, Miftahul Huda)

  • Gunung Marapi Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1 Kilometer

    Gunung Marapi Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1 Kilometer

    Jakarta

    Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Kamis dini hari pukul 02.29 WIB. Gunung Marapi melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter.

    “Terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 02.29 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak,” kata petugas Pos Gunung Api, Gunung Marapi Teguh di Padang, dilansir Antara, Kamis (20/3/2025).

    Berdasarkan laporan pantauan pos gunung api, kolom abu Marapi berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi Gunung Marapi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum milimeter serta berdurasi sekitar 54 detik.

    Saat ini, aktivitas vulkanik Gunung Marapi berada pada status level II (waspada). PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

    Selain itu, PVMBG mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi, selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

    Kemudian jika terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan akut (ISPA). PVMBG juga meminta semua pihak menjaga suasana yang kondusif di masyarakat dengan tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pasangan Suami Istri Apoteker Dirikan Pabrik Skincare Ilegal di Tangsel: Sebulan Untung Rp1 Miliar – Halaman all

    Pasangan Suami Istri Apoteker Dirikan Pabrik Skincare Ilegal di Tangsel: Sebulan Untung Rp1 Miliar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIPUTAT- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggerebek pabrik skincare abal-abal di Kota Tangerang Selatan, Banten, Rabu (19/3/2024) 

    Pabrik skincare ilegal tersebut berada di sebuah rumah mewah di Kampung Gunung, Cireunde, Ciputat Timur.

    Saat memasuki rumah itu, terlihat ruang pengemasan yang dipenuhi dengan botol-botol berwarna kuning, yang diduga merupakan kemasan untuk produk kosmetik ilegal.

    Di bagian belakang rumah, terlihat lokasi produksi skincare tanpa merek yang diduga diproduksi secara ilegal.

    Di dalam ruangan tersebut, terdeteksi adanya sebuah mesin aduk atau mixer besar yang mampu menghasilkan hingga 25 kilogram base krim dalam sekali produksi.

    Mesin ini digunakan memproduksi produk skincare dalam jumlah besar, tanpa memperhatikan standar keamanan dan kesehatan.

    “Mereka sekali produksi banyak sekali, bisa sampai ribuan. Ini kan sama saja penipuan untuk masyarakat banyak,” ujar Ketua BPOM RI Taruna Ikrar.

    Tak hanya itu, di ruangan lainnya, terdapat tumpukan kardus cokelat yang dipakai untuk kemasan produk skincare tersebut.

    “Sebulan keuntungan 1 miliar,” kata Taruna Ikrar.

    Terlihat ada ruangan khusus yang difungsikan untuk penyimpanan zat kimia yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut.

    Zat-zat kimia yang digunakan dalam produksi skincare tersebut ditempatkan dalam berbagai wadah penyimpanan. 

    Beberapa di antaranya diletakkan dalam jerijen plastik berwarna biru dan putih dengan berbagai ukuran. 
    Adapun pabrik skincare sudah beroperasi selama dua tahun, yaitu sejak tahun 2023. 

    “Pengakuannya sementara sudah dua tahun tapi nanti setelah penyelidikan lebih dalam pasti akan ketahuan berapa tahunnya,” jelas dia.

    Kini, sang pemilik skincare ilegal tersebut sudah diamankan oleh pihak BPOM RI dan tengah penyelidikan lebih lanjut.

    “Pelaku sedang kita amankan dan faktanya, mereka sudahelanggar Undang-undang Nomor 17 Pasal 435 dan 436 tentang kesehatan,” Tutup Taruna.

    Sementara itu, ketua RT 02/04 Adi Mulyadi menceritakan bahwa sekitar dua tahun lalu usaha skincare ini telah berdiri di wilayah kepemimpinannya.

    “Ini baru sebulan, sebelumnya gak jauh dari sini, kurang lebih dua tahun, tapi disitu udah ada usaha,” ucap Adi Mulyadi.

    Kata Adi, ia tak tau pasti apakah usaha tersebut memiliki izin yang sah atau tidak, ia hanya menerima laporan dari warga yang akan tinggal di wilayah kepemimpinannya.

    “Dia laporan mau buka usaha untuk alat kecantikan, kita gak tau ada ijin atau tidak, yang penting lapor, yang penting tidak menggangu lingkungan,” pungkasnya.

    Dimiliki suami istri apoteker

    Pemilik pabrik skincare ilegal tersebut merupakan sepasang suami istri (pasutri) berinisial K dan IKC yang berprofesi sebagai apoteker. 

    Dengan keahlian tersebut, kedua pelaku sangat paham cara menyimpan dan mengolah zat-zat berbahaya yang digunakan untuk memproduksi skincare ilegal.

    “Pemiliknya ini atas nama K dan IKC yang juga berprofesi sebagai apoteker,” ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Taruna Ikrar usai menggerebek pabrik skincare ilegal tersebut, Rabu (19/3/2025).

    Berdasarkan pengakuan pelaku, K dan IKC mengoperasikan pabrik skincare ilegal tersebut sejak dua tahun lalu atau 2023.  

    “Tapi nanti setelah penyelidikan lebih dalam pasti akan ketahuan berapa tahunnya,” kata Taruna.

    Adapun K dan IKC memproduksi berbagai jenis produk skincare, seperti krim siang dan malam, sabun muka, dan lotion.

    Seluruh produk tersebut tak mencantumkan merek ataupun nomor izin edar. Dalam sehari, pelaku bisa memproduksi 5.000 skincare ilegal yang dijual ke berbagai wilayah Indonesia, khususnya Semarang, Medan, dan Makassar.

    “Omzet penjualan sekitar Rp 1 miliar per bulan,” jelas dia.

    Usai penggeledahan, K dan IKC diamankan pihak BPOM RI. Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam dikenai hukuman maksimal 12 tahun penjara atau denda Rp 5 miliar.

    “Mereka sudah melanggar Undang-undang Nomor 17 Pasal 435 dan 436 tentang Kesehatan,” ucap Ikrar. (Tribun Tangerang/Kompas.com)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul BPOM Gerebek Rumah Produksi Skincare Ilegal di Ciputat Tangsel, Raup Cuan Rp 1 Miliar Per Bulan

  • Ladang Ganja Ditemukan di Taman Nasional Bromo, DPR Panggil Kemenhut

    Ladang Ganja Ditemukan di Taman Nasional Bromo, DPR Panggil Kemenhut

    PIKIRAN RAKYAT – Komisi IV DPR RI akan memanggil Kementerian Kehutanan untuk meminta penjelasan terkait temuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

    Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan, menegaskan akan memastikan kejadian serupa tidak terjadi di taman nasional lain atau wilayah yang berada dalam kendali pemerintah.

    “Karena letak dari ladang ganja ini kan di tengah-tengah Taman Nasional. Yang seharusnya dalam kendali pemerintah,” ujar Daniel Johan di DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

    “Dalam kendali Kementerian Kehutanan. Kita akan segera memanggil,” lanjutnya.

    Ia juga meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat.

    “Sehingga masyarakat bisa memahami. Tidak bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi. Tentu yang kedua, kita minta hal ini tidak terulang. Karena jangan-jangan tidak hanya di Taman Nasional yang ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) mengungkapkan bahwa ladang ganja di lereng Gunung Semeru berada di area konservasi seluas 0,6 hektare atau 6.000 meter persegi.

    Ladang tersebut tersebar di 59 lokasi berbeda di Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kemenhut Tak Terlibat Penanaman Ganja di Kawasan TNBTS, Raja Juli: Staf Kami Paling Menanam Singkong – Halaman all

    Kemenhut Tak Terlibat Penanaman Ganja di Kawasan TNBTS, Raja Juli: Staf Kami Paling Menanam Singkong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penemuan ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Desa Argosari, Kecamatan Senduro terungkap setelah adanya larangan menerbangkan drone yang ramai di media sosial.

    Menanggapi kabar tersebut, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Rudijanta Tjahja buka suara.

    Pihaknya menepis anggapan yang mengaitkan tarif penggunaan drone dengan penemuan ladang ganja.

    Dalam pernyataan resmi yang diterima, Rudijanta menjelaskan larangan menerbangkan drone di kawasan TNBTS telah diberlakukan sejak 2019.

    Aturan tersebut tercantum dalam standar operasional prosedur (SOP) Nomor.SOP.01/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/4/2019 tentang Pendakian Gunung Semeru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

    Dalam aturan tersebut, tertulis larangan penggunaan drone bertujuan agar para pendaki tetap fokus selama perjalanan.

    Pihaknya juga menegaskan, lokasi ladang ganja di sekitaran Bromo berada cukup jauh dari kawasan wisata.

    “Lokasi tersebut (temuan ganja) berada di sisi timur Kawasan TNBTS. Sedangkan Wisata Gunung Bromo berada di sisi barat dengan jarak sekitar 11 kilometer. Serta jalur pendakian Gunung Semeru berada di sisi selatan dengan jarak sekitar 13 kilometer,” katanya. 

    Sementara itu, Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni mengatakan bahwa staf di lingkup Kementerian Kehutanan dan taman nasional tidak ada yang menanam ganja di kawasan TNBTS.

    Ia menekankan bahwa stafnya lebih memilih menanam singkong daripada ganja.

    “Inshaallah staf kami tidak ada yang menanam yang begitu (ganja), paling menanam singkong,” kata Menhut Raja saat ditemui di Jagat Satwa Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2025).

    Ia juga menegaskan, penutupan wilayah dan pembatasan penggunaan drone di Taman Nasional tidak ada kaitannya dengan ditemukannya ladang ganja di Bromo. 

    “Itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional, kan isunya sengaja ditutup supaya tanam ganjanya tidak ketahuan. Justru drone yang dimiliki oleh teman-teman Taman Nasional yang menemukan titiknya,” jelas Raja Juli, dikutip dari Kompas.com.

    Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengungkapkan, ladang ganja di TNBTS pertama kali ditemukan pada September 2024.

    Kasus penemuan ganja telah memasuki persidangan

    Sidang kasus penemuan ganja di kawasan TNBTS tersebut digelar oleh Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (18/3/2025).

    Dalam kasus ini melibatkan empat terdakwa. Mereka adalah Bambang, Ngatoyo, Tomo, dan Tono. 

    Namun, Ngatoyo meninggal dunia akibat sakit saat proses persidangan berlangsung. 

    Keempat terdakwa tersebut diketahui merupakan warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

    Saat ini, pihak kepolisian tengah memburu seorang warga bernama Edy. Namanya beberapa kali kerap disebut dalam persidangan oleh para terdakwa.

    Edy diduga sebagai aktor intelektual penanaman ganja di wilayah tersebut.

    Kini nama Edy telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

    Salah satu terdakwa, Bambang, mengatakan bahwa Edy merayunya dengan upah Rp 150 ribu agar mau bekerja di ladang ganja tersebut.

    “Saya dijanjikan upah Rp 150 ribu per hari oleh Edy,” ujar Bambang di hadapan majelis hakim yang diketuai Redite Ika Septiana, dilansir dari Surya.co.id.

    Bambang mengutarakan dirinya diberi tugas oleh Edy untuk merawat tanaman ganja di lokasi yang telah ditentukan.

    Di hadapan majelis hakim, ia mengakui bahwa keterampilan menanam ganja diperolehnya langsung dari Edy, yang saat ini berstatus sebagai buronan.

    “Cara menanam memupuk semua diberitahu. Setiap ke lokasi itu bawa pupuk,” bebernya.

    Saat ditanya mengenai keberadaan Edy, Bambang menyatakan bahwa ia tidak mengetahuinya.

    Kepada majelis hakim, Bambang mengungkap ciri-ciri fisik sang pelaku utama.

    Edy diketahui sehari-hari bekerja sebagai petani sekaligus pedagang sayuran. Ia merupakan penduduk Dusun Pusung Duwur.

    “Edy orangnya (berkulit) putih, berkumis,” jelasnya singkat.

    Sedangkan, terdakwa Tomo menuturkan alasan dirinya tergiur masuk dalam sindikat ladang ganja karena ekonomi.

    Karena penghasilannya sebagai petani tidak mencukupi, ia akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran dari Edy.

    “Kalau saat panen upah yang dijanjikan mencapai Rp 4 juta setiap kali panen,” beber Tomo.

    Senada dengan 2 terdakwa lainnya, terdakwa Tono dengan tegas menyatakan bahwa upah yang dijanjikan tak pernah ia terima hingga akhirnya ia ditangkap oleh polisi.

    “Sampai sekarang saya tak pernah menerima upah. Seperti semuanya diperdaya saja oleh Edy,” tutur Tono.

    Para terdakwa mengaku tidak menyadari bahwa ladang ganja tempat mereka bekerja atas arahan Edy berada di kawasan konservasi TNBTS.

    “Selama ini bebas masuk keluar hutan tak ada penjagaan,” ujar para terdakwa.

    Sementara itu, Hakim Ketua Redite Ika Septiana menyarankan agar sketsa wajah pelaku utama yang masih buron disebarluaskan di wilayah Desa Argosari.

    “Foto Edy ini bisa dipasang di pintu-pintu masuk desa (Argosari),” pesan Redite.

    Di sisi lain, sidang lanjutan terkait kasus ladang ganja di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Lumajang, Jawa Timur, akan digelar pada dua pekan mendatang.

    Sidang berikutnya akan berkonsentrasi pada pemeriksaan saksi, termasuk keluarga para terdakwa serta pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus ini.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Dalang Ladang Ganja di Taman Nasional Bromo Masih DPO, Terdakwa Petani Semua, Ini Pengakuannya 

    (Tribunnews.com/Falza) (Surya.co.id/Erwin Wicaksono) (Kompas.com/Suci Wulandari Putri Chaniago)

  • Sambut Libur Lebaran, Menhut Minta 191 Wisata Alam Patuhi Batasan Kuota Pengunjung – Halaman all

    Sambut Libur Lebaran, Menhut Minta 191 Wisata Alam Patuhi Batasan Kuota Pengunjung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meminta pengelola 57 taman nasional dan 134 taman wisata alam untuk memastikan keselamatan dan keamanan wisatawan, termasuk kesiapan sarana dan prasarana, selama masa libur panjang Lebaran Idul Fitri 2025.

    Setiap balai pengelola diminta menginformasikan ke masyarakat, seperti kapan jadwal pembukaan dan penutupan gunung untuk pendakian dan taman nasional saat lebaran. 

    Hal ini dilakukan untuk menghindari kepadatan berlebihan yang dapat mengganggu pengalaman wisatawan sekaligus menjaga kelestarian alam.

    Hal ini disampaikan Menhut dalam rapat koordinasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Rapat ini diikuti oleh 26 Balai Besar/ Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA/BKSDA) dan 48 Balai Besar/Balai Taman Nasional.

    “Nanti mohon direkap ulang Rinjani, Tambora, dicatat kembali kapan ditutupnya, kapan dibukanya dan ini diinformasikan mulai besok paling tidak di media kita,” kata Raja Antoni dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).

    Selain itu, Raja Antoni juga meminta setiap balai taman nasional mematuhi kuota atau batasan pengunjung di masing – masing tempat wisata. 

    Tujuannya untuk menghindari padat sesak di dalam kawasan, sekaligus mencegah sampah menumpuk yang bisa mengganggu kenyamanan.

    Raja Antoni menegaskan tidak kompromi soal keselamatan pengunjung saat liburan. 

    “Saya mohon diperhatikan soal daya tampung, seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, kuota yang ada mohon ditaati. Karena ini berkaitan dengan kenyamanan, kenyamanan pasti akan terganggu, sampah pasti akan menumpuk. Mohon diperketat, umumkan soal kuota tersebut pada masyarakat sejak dini kalau kuota sudah habis,” jelas dia.

    Dengan pengelolaan yang baik, Raja Antoni berharap libur Lebaran 2025 bisa berlangsung aman dan menyenangkan bagi semua pengunjung, serta menjaga kelestarian alam yang menjadi daya tarik wisata utama di Indonesia.

  • Mau Naik Sleeper Bus Jakarta-Surabaya? Segini Tiket Terbaru 2025

    Mau Naik Sleeper Bus Jakarta-Surabaya? Segini Tiket Terbaru 2025

    Jakarta

    Naik bus menjadi lebih nyaman jika memilih fasilitas sleeper bus. Pilihan sleeper bus cocok buat detikers yang bepergian jauh, seperti saat mudik. Salah satu rute populer adalah Jakarta-Surabaya.

    Sleeper bus berbeda dengan fasilitas reclining seat atau kursi yang bisa sedikit direbahkan. Sleeper bus memiliki tempat khusus yang lebih privat, mirip seperti kamar tidur di dalam bus.

    Ada bus yang didesain khusus untuk sleeper dan ada digabung dengan kursi biasa. Buat detikers yang ingin melakukan perjalanan rute Jakarta-Surabaya, berikut daftar harga tiket sleeper bus terbaru 2025.

    Daftar Harga Sleeper Bus Jakarta-Surabaya

    Berikut ini adalah harga tiket sleeper bus Gunung Harta Solutions, Rosalia Indah, Juragan99 Trans, Agra Mas, Mutiara Express, dan Sinar Jaya untuk rute Jakarta-Surabaya.

    1. Gunung Harta Solutions

    PO Gunung Harta Solutions menyediakan fasilitas sleeper bus pada bus tipe double decker. Di lantai bawah terdapat empat ruang sleeper dengan fasilitas bantal, selimut, hingga port USB.

    Detikers bisa memilih titik keberangkatan, seperti di Lebak Bulus, Pasarebo, Pondok Pinang, dan Pulogebang, kemudian turun di Medaeng. Harga tiket sleeper bus Gunung Harta Solutions mulai dari Rp 820 ribu.

    2. Rosalia Indah

    Bus double decker Rosalia Indah memiliki fasilitas sleeper bus. Ada 3 kelas yang bisa dipilih, yaitu executive plus double decker, super top double decker, dan first class double decker.

    Beberapa fasilitas yang tersedia adalah reclining seat, LCD TV, AC, selimut, bantal, foot rest, leg rest, makan prasmanan, Wi-Fi, air minum, toilet, musik, hingga layanan pramugara-pramugari. Harga tiket sleeper bus Rosalia Indah rute Jakarta-Surabaya mulai dari Rp 605 ribu.

    3. Juragan99 Trans

    Juragan 99 Trans menawarkan sleeper bus yang menawan dengan tempat duduk yang eksklusif. Pilihan kelas sleeper ada pada business class, sleeper class, sleeper top, dan first class.

    Beberapa fasilitasnya seperti reclining and relaxing seat, meja lipat, TV, snack dan air mineral, servis makan 1x, masker dan earphone, dispenser air panas dan dingin, toilet, serta smoking area.

    Fasilitas tambahan untuk tipe Private Class ada air purifier dan CCTV. Harga sleeper bus Juragan99 rute Jakarta-Surabaya mulai dari Rp 500 ribuan.

    4. Agra Mas

    PO Agra Mas Suite Class memberikan fasilitas lengkap seperti selimut, bantal, guling, AC, LCD TV, music player, snack, dan toilet gratis. Harga tiketnya mulai dari 680 ribu.

    Detikers bisa berangkat dari Terminal Pondok Pinang atau Bambu Apus Taman Mini, kemudian turun di Terminal Bungurasih. Jam pemberangkatannya antara lain pukul 16.30 WIB, 17.10 WIB, 17.20 WIB, 18.30 WIB, dan 19.30 WIB.

    5. Mutiara Express

    Mutiara Express juga menyediakan rute Jakarta-Surabaya PP, yakni berangkat dari Kemayoran dan turun di Medaeng. Harga tiket sleeper bus Mutiara Express mulai dari Rp 485 ribu.

    Beberapa fasilitasnya AC, kursi rebahan plus cup holder, port USB, tempat menyimpan sandal, lampu baca, audio video on demand (AVOD) personal di setiap kursi. Ada juga fasilitas smoking room, toilet, bantal dan selimut.

    6. Sinar Jaya

    Terakhir ada PO Sinar Jaya yang memiliki cukup banyak armada sleeper bus. Fasilitasnya antara lain kursi reclining sleeper, selimut, bantal, guling, AC, LCD TV, cemilan dan air mineral selama perjalanan.

    Detikers bisa naik dari Terminal Pulo Gebang, Lebak Bulus, Kampung Rambutan, Kelapa Gading, Kalideres, atau Tanjung Priok. Fasilitas ini terdapat pada berbagai bus double decker Sinar Jaya, seperti pada kelas Normal, Super Executive, dan Sleeper. Harga tiketnya di kisaran Rp 510 ribu.

    Detikers bisa pesan tiket sleeper bus Jakarta-Surabaya di website resmi atau aplikasi pemesanan tiket. Pastikan tiket tersedia di jadwal keberangkatan yang telah ditentukan detikers.

    (bai/row)

  • DPR Bakal Panggil Kemenhut Terkait Temuan Ladang Ganja di Bromo

    DPR Bakal Panggil Kemenhut Terkait Temuan Ladang Ganja di Bromo

    DPR Bakal Panggil Kemenhut Terkait Temuan Ladang Ganja di Bromo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi IV DPR RI bakal memanggil Kementerian Kehutanan terkait temuan
    ladang ganja
    seluas 6.000 meter persegi di kawasan
    Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
    (TNBTS), Jawa Timur. 
    “Kita akan segera memanggil, meminta penjelasan dari pihak Kementerian Kehutanan yang memang bertanggung jawab terhadap pengelolaan taman nasional,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (19/3/2025).
    Johan mengaku terkejut dengan isu temuan ladang ganja itu.
    Pasalnya, TNBTS adalah kawasan konservasi yang seharusnya di bawah kendali dan pengawasan ketat pemerintah, khususnya Kementerian Kehutanan (Kemenhut).
    “Ya tentu ini suatu hal yang mengejutkan ya. Bukan hanya buat masyarakat, tapi juga buat segenap Komisi IV. Karena letak dari ladang ganja ini kan di tengah-tengah taman nasional, yang seharusnya dalam kendali pemerintah, dalam kendali Kementerian Kehutanan,” kata dia.
    Johan mengatakan, pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI pun berencana memanggil jajaran Kemenhut untuk meminta penjelasan lebih lanjut terkait temuan ladang ganja itu.
    Di samping itu, lanjut Johan, Komisi IV juga ingin memastikan apakah temuan ladang ganja juga terjadi atau tidak di taman-taman nasional lain di Tanah Air.
    “Kita juga akan memastikan hal yang sama tidak terjadi di taman nasional lain, atau di tempat-tempat yang ada di dalam pengendalian pemerintah,” pungkasnya.
    Diberitakan sebelumnya, beredar narasi di media sosial yang menyebutkan ada ladang ganja di 59 titik di kawasan wisata Gunung Bromo.
    Luasnya disinyalir mencapai 6.000 meter persegi.
    Narasi itu kemudian dikaitkan dengan larangan penerbangan drone di lokasi tersebut atau harus membayar senilai Rp 2.000.000 agar bisa tetap menerbangkan drone.
    Merespons kabar tersebut, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyampaikan, pembatasan drone dan penutupan TNBTS tidak ada kaitannya dengan penemuan ladang ganja.
    “Itu tidak terkait dengan penutupan Taman Nasional, kan isunya sengaja ditutup supaya tanam ganjanya tidak ketahuan. Justru drone yang dimiliki oleh teman-teman Taman Nasional yang menemukan titiknya,” kata Raja Juli saat ditemui di Jagat Satwa Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (18/3/2025).
    Menurut Raja Juli, ladang ganja yang ditemukan di TNBTS bukanlah milik Taman Nasional.
    Justru, pihak TNBTS bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menemukan ladang ganja menggunakan drone.
    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Satyawan Pudyatmoko, mengatakan, ladang ganja yang ada di TNBTS ditemukan pada September 2024 lalu.
    Pada saat itu, katanya, memang terdapat kasus penyelidikan temuan ganja di kawasan TNBTS dan penetapan tersangka oleh Polri.
    “Kita dari Taman Nasional membantu mengungkapkan di mana ladang ganja itu karena ladang ganja biasanya ditanam di tempat-tempat yang relatif sulit untuk ditemukan,” kata Satyawan.
    Pada 18-21 September 2024, tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar TNBTS, Polres Lumajang, TNI, hingga perangkat desa menemukan lokasi ladang ganja di Blok Pusung Duwur, Kecamatan Senduro dan Gucialit.
    “Proses pemetaan dan pengungkapan lahan ganja dilakukan menggunakan teknologi drone. Tim menemukan bahwa tanaman ganja berada di lokasi yang sangat tersembunyi, tertutup semak belukar lebat, serta berada di lereng yang curam,” ungkap Satyawan.
    Setelahnya, tim gabungan membersihkan dan mencabut pohon ganja sebagai barang bukti.
    Dalam pengungkapannya, polisi menetapkan empat tersangka yang merupakan warga Desa Argosari.
    “Keempatnya saat ini tengah menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Lumajang,” jelas Satyawan.
    Sementara itu, Balai Besar TNBTS memastikan bahwa saat ini sudah tidak ada tanaman ganja di kawasan hutan konservasi Gunung Semeru.
    “Saat ini sudah dipastikan tidak ada lagi tanaman itu (ganja),” kata Kabag TU BBTNBTS, Septi Eka Wardhani, melalui pesan singkat, Selasa (18/3/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.