Gunung Lewotobi Berdentum Keras Diikuti Hujan Kerikil, Status Naik ke Level IV Awas
Tim Redaksi
FLORES TIMUR, KOMPAS.com
– Status
Gunung Lewotobi Laki-laki
dinaikkan dari level III siaga ke level IV awas pada Kamis (20/3/2025) malam.
Kenaikan status ini menyusul meningkatnya
aktivitas vulkanik
Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Berdasarkan informasi dari pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, status sudah naik dari Level III siaga ke Level IV awas pada pukul 22.30 Wita.”
Demikian pernyataan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur Avelina Manggota Hallan saat dihubungi, Kamis malam.
Avelina mengimbau agar warga selalu waspada. Kini BPBD masih menunggu laporan dari desa-desa yang terdampak erupsi.
Rosalia Oca (35), warga Desa Hokeng Jaya, mengungkapkan bahwa gunung itu mengeluarkan suara dentuman kuat.
Suara dentuman ini membuat mereka panik, sebab atap rumah, pintu, dan jendela bergetar. “Seng-seng getar. Kami semua panik,” ujar Rosalia.
Rosalia menambahkan, berdasarkan informasi, beberapa desa di lereng Gunung Lewotobi Laki-laki dilanda hujan kerikil dan pasir.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Gunung
-
/data/photo/2025/03/20/67dc384a39149.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gunung Lewotobi Berdentum Keras Diikuti Hujan Kerikil, Status Naik ke Level IV Awas Regional 20 Maret 2025
-

Kemenhut Duga Ada yang Tak Senang Penerbangan Drone Berbayar, Viralkan Kasus Lama Ladang Ganja Bromo – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho menjelaskan ada kesalahpahaman terkait penemuan ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pasalnya kasus tersebut merupakan perkara tahun lalu yang sudah ditangani oleh Kepolisian Resor Lumajang.
“Saya klarifikasi, bahwa itu sebetulnya kasus lama. Kasus lama yang ditangani oleh Polres. Bahkan kawan-kawan Taman Nasional yang sebetulnya sangat membantu untuk menemukan di lokasi. Itu data-data lama,” kata Dwi ditemui selepas konferensi pers di Kementerian Kehutanan, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Dia menduga ada pihak tertentu yang sengaja memunculkan kasus temuan ladang ganja itu, dan disisipi narasi larangan penerbangan drone hingga menuding pengelola taman nasional ikut bermain.
Dwi menduga pihak tersebut sengaja memviralkan kasus lama karena tidak puas dengan regulasi wajib pendamping bagi pendaki Gunung Semeru yang berlaku per 23 Desember 2024, dan larangan penerbangan drone di kawasan taman nasional.
Sehingga kebijakan wajib pendamping dan larangan penerbangan drone itu dituding jadi cara pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup-nutupi keberadaan ladang ganja dari para pendaki atau wisatawan.
“Kami menduga ada pihak-pihak tertentu yang memang dari sisi kebijakan tidak puas terkait dengan pendamping, ada kaitan dengan penggunaan drone,” jelas dia.
Menurutnya framing ini justru merugikan masyarakat sekitar taman nasional yang mencari penghasilan sebagai pemandu wisata.
“Itu sangat-sangat merugikan Kementerian Kehutanan juga masyarakat yang terdampak akibat dari framing ini,” ucap Dwi.
Sebelumnya Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko menjelaskan ladang ganja itu ditemukan pada bulan September 2024. Lokasi tersebut merupakan hasil pengembangan kasus narkotika yang ditangani Kepolisian Resor Lumajang.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membantu mengungkap area lahan yang ditanami ganja dengan menerjunkan petugas, polisi hutan dan pengecekan lokasi yang diduga ada ladang ganja menggunakan drone.
Tanaman ganja itu ditemukan di lokasi yang tersembunyi, tertutup semak belukar lebat dan berada di lereng curam.
Selanjutnya Balai Besar TNBTS bersama kepolisian melakukan pencabutan tanaman ganja itu untuk diserahkan sebagai barang bukti ke pihak kepolisian dan proses hukum.
“Itu kan sebenarnya temuan pada bulan September 2024, waktu itu memang ada penyelidikan Polri yang menangkap tersangka yang punya ladang ganja tersebut, lalu kita dari Taman Nasional ini membantu mengungkapkan dimana ladang ganja itu,” kata Satyawan.
Para tersangka yang ditangkap adalah warga setempat dengan peran sebagai penanam. Mereka adalah Ngatoyo, Bambang, Tomo, Tono, Suari dan Jumaat. Mereka baru menjalani sidang pembacaan dakwaan pada Selasa (18/3/2025). (*)
-

Chord Gitar Arti Ucapmu Adera
TRIBUNJATENG.COM- Chord gitar Arti Ucapmu Adera.
Berikut chord gitar Arti Ucapmu Adera:
Capo : 2nd
A Fm
Daun-daun berguguran, ditiup angin dingin gunung,
D F E
Mencoba mencari arah tuk dapatkan keindahannya
A Fm.
Saat hati ku bergetar keras ingin mengerti arti ucapmu
D F E
Air mataku mencari noda hitam dalam jiwaku.
D E C#m A
Mungkinkah ku yg salah, yang tak dapat membuatmu bahagia
D E Fm C#m Bm E
Haruskah ku mengalah membiarkan semua menjadi nyata.
A Fm
Saat hatiku bergetar keras ingin mengerti arti ucapmu.
D F E
Air mataku mencari noda hitam dalam jiwaku.
D E C#m A
Mungkinkah ku yg salah, yang tak dapat membuatmu bahagia
D E Fm C#m Bm E
Haruskah ku mengalah membiarkan semua menjadi nyata.
D E C#m A
Akankah kita abadi walaupun kau tak bersamaku,
D E Fm C#m Bm E D
Mungkinkah kita bahagia yang ku tunggu semua ini terlewati
-

BPJN Lampung petakan 39 titik rawan longsor jelang mudik Lebaran 2025
Bandarlampung (ANTARA) – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Lampung (BPJN) Lampung telah memetakan 39 titik atau ruas jalan nasional yang rawan terjadi longsor menjelang periode mudik Lebaran 2025.
“Kami sudah melakukan persiapan menjelang periode mudik Lebaran 2025, salah satunya dengan memetakan ruas jalan yang menjadi kewenangan kami yang rawan terjadi longsor,” ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Lampung Susan Novelia saat dihubungi di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan bahwa pemetaan ruas jalan rawan longsor tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pengguna jalan nasional selama periode mudik Lebaran 2025.
“Inventaris titik rawan longsor ada di ruas Simpang Tanjung Karang-Kilometer 10 rawat terjadi longsor lereng dan bahu, dua titik rawan longsor di ruas Balimbing Kota Agung Timur sebab lokasi banyak jalan tebing,” katanya.
Kemudian ada 18 titik rawan longsor pada ruas jalan Kota Agung-Bengkunat sebab banyak tebing dan jurang alami di bagian kanan kiri badan jalan.
“Lalu ada dua titik di ruas jalan Lintas Barat dengan kondisi jalan di kiri kanan bertebing, kemudian ada tiga titik di ruas jalan Lemong Lintas Barat, ruas jalan Lintas Barat Ruas Kota Liwa- Simpang Gunung Kemala ada lima titik rawan longsor,” ucap dia.
Ia melanjutkan bahwa titik rawan longsor juga ada di Lintas Barat Ruas Karya Penggawa, di ruas jalan Krui-Liwa Way Krui ada dua titik rawan longsor.
“Kemudian ruas jalan Krui-Liwa Balik Bukit ada dua titik longsor, ruas jalan Padang Tambak-Batas Kota Liwa, dan dua lokasi longsor karena kontur jalan berlereng di Bukit Kemuning,” imbuhnya
Sedangkan ruas jalan nasional yang rawan mengalami banjir ada di batas Kabupaten Lampung Tengah-Batas Kabupaten Lampung Timur, Simpang Tanjung Karang-Kilometer 10 ada dua titik rawan banjir.
“Kemudian di Pringsewu karena drainase tertutup, dan jalan di daerah Rajabasa Bandarlampung karena ada box culvert (gorong-gorong) daerah Nyunyai,” ujar dia.
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025
/data/photo/2025/03/20/67dbc70b23ffe.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


