kab/kota: Gunung

  • Pesona Kebun Mawar Situhapa, Wisata Alam Cantik dan Asri di Garut untuk Bersantai

    Pesona Kebun Mawar Situhapa, Wisata Alam Cantik dan Asri di Garut untuk Bersantai

    Liputan6.com, Bandung – Garut menyimpan keindahan alam yang masih alami dan menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin bersantai dan melepas penat dari kesibukan kota. Daerah ini dikelilingi oleh pegunungan, perbukitan, serta area persawahan yang hijau.

    Selain itu, Garut menghadirkan suasana tenang yang menyejukkan jiwa sehingga tidak heran jika Garut dijuluki sebagai “Swiss van Java” karena pesonanya yang memikat. Salah satu daya tarik utama Garut adalah keberadaan wisata alam seperti gunung dan kawah yang memesona.

    Gunung Papandayan misalnya menjadi destinasi favorit para pendaki pemula maupun profesional. Kawah Papandayan menyuguhkan pemandangan kawah belerang aktif yang eksotis lengkap dengan hamparan bunga edelweiss yang mekar.

    Selain itu, udara sejuk dan jalur pendakian yang relatif bersahabat membuat tempat ini cocok untuk liburan bersama keluarga atau teman-teman pecinta alam. Tak hanya gunung, Garut juga memiliki wisata air yang menakjubkan.

    Kemudian ada juga air terjun seperti Curug Orok dan Curug Sanghyang Taraje dua air terjun yang menghadirkan suasana alami dengan aliran air jernih dari pegunungan cocok bagi mereka yang ingin menyatu dengan alam sambil berfoto atau bermain air.

    Garut juga menawarkan kawasan wisata yang dikelola cukup baik untuk dinikmati para wisatawan. Baru-baru ini terdapat destinasi wisata menarik untuk bersantai dengan pemandangan cantik yaitu Kebun Mawar Situhapa.

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki 4 Kali Erupsi Jumat Pagi 25 April 2025, Kolom Abu Capai 3.500 Meter

    Gunung Lewotobi Laki-Laki 4 Kali Erupsi Jumat Pagi 25 April 2025, Kolom Abu Capai 3.500 Meter

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT, mengalami beberapa kali erupsi besar sepanjang Jumat dini hari (25/4/2025) hingga pagi hari ini. Erupsi terbesar tercatat pada pukul 02.09 Wita, dengan tinggi kolom abu letusan Gunung Lewotobi laki-Laki mencapai 3.500 meter di atas puncak, atau sekitar 5.084 meter di atas permukaan laut. 

    Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 102 detik.

    Sekitar 20 menit kemudian terpatnya pada pukul 02.28 Wita, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali meletus dengan tinggi kolom abu mencapai 2.500 meter di atas permukaan laut.

    Di pagi harinya, pukul 05.36, gunung kembar itu kembali meletus dengan kolom abu setinggi 1.200 meter di atas permukaan laut. Lali pada pukul 06.20 Wita, kembali meletus dengan kolom abu 1.000 meter di atas permukaan laut. 

    Petugas Pos Pantau Gunung lewotobi Laki-Laki Yohannes Kolli mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” imbaunya.

    Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk waspada potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” katanya.

    Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur tercatat sudah meletus sebanyak 378 kali. Hingga hari ini, Jumat, 25 April 2025, pukul 06.15 WIB, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Siaga (Level III).

     

  • Daya Tarik Pantai Sambolo, Destinasi Wisata Alam Cantik di Anyer

    Daya Tarik Pantai Sambolo, Destinasi Wisata Alam Cantik di Anyer

    Liputan6.com, Bandung – Anyer memiliki keindahan garis pantai yang membentang luas di pesisir barat Pulau Jawa sehingga menjadikannya sebagai tempat favorit bagi wisatawan baik dari wilayah Jabodetabek maupun luar daerah.

    Pantai-pantai di Anyer menawarkan pemandangan matahari terbenam yang memukau serta suasana tenang yang cocok untuk melepas penat dari hiruk-pikuk kota. Selain panorama pantainya yang indah, ombak di pantai Anyer juga relatif tenang.

    Tempat ini cocok digunakan untuk berbagai aktivitas seperti berenang, bermain pasir, hingga olahraga air seperti banana boat dan snorkeling. Terdapat banyak pilihan pantai di sepanjang kawasan ini seperti Pantai Sambolo, Pantai Marbella, dan Pantai Cibeureum.

    Fasilitas penunjang seperti penginapan, restoran, dan tempat parkir pun semakin berkembang menjadikan Anyer tempat yang nyaman untuk berlibur. Anyer juga memiliki nilai sejarah terutama karena keberadaan Mercusuar Anyer yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1885.

    Mercusuar ini menjadi salah satu daya tarik wisata yang mengingatkan kita akan letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang berdampak besar bagi kawasan pesisir barat Banten.

    Keberadaan mercusuar ini sekaligus menambah kekayaan cerita dari kawasan Anyer yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga penuh dengan jejak historis. Adapun dari banyaknya pantai indah di Anyer artikel ini akan membahas Pantai Sambolo.

  • Pernyataan Lengkap Wiranto soal Desakan Purnawirawan TNI Ganti Wapres Gibran

    Pernyataan Lengkap Wiranto soal Desakan Purnawirawan TNI Ganti Wapres Gibran

    Bisnis.com, JAKARTA — Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto akhirnya turun gunung untuk menanggapi 8 poin tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang salah satunya terkait Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Wiranto adalah mantan Panglima ABRI (sekarang TNI) yang pada akhir era Orde Baru merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam).

    Dia mengemukakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mencermati dan menghargai pernyataan sikap para purnawirawan TNI. Namun demikian, Wiranto menekankan presiden kendati memiliki jabatan sebagai Panglima Tertinggi TNI, juga memiliki keterbatasan.

    “Sehubungan dengan surat usulan atau saran-saran dari Forum Purnawirawan TNI yang isinya 8 poin ya, 8 butir itu” ujar Wiranto di Kantor Presiden, Kamis (24/4/2025).

    Menurut Wiranto, Prabowo menghargai dan memahami isi dari delapan poin tuntutan tersebut karena memiliki kedekatan emosional dan sejarah perjuangan yang sama dengan para purnawirawan.

    “Di sini tentunya presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu karena kita tahu beliau dan para purnawirawan, satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian, dan tentu punya sikap moral yang sama, ya dengan jiwa Sapta Marga, ya, dan sumpah prajurit itu. Oleh karena itu, beliau memahami itu,” kata Wiranto.

    Kendati demikian, meski menghargai pandangan tersebut, Prabowo belum dapat langsung memberikan tanggapan atas tuntutan-tuntutan itu.

    “Namun tentunya presiden, sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Panglima Tertinggi TNI, tidak bisa serta-merta menjawab itu. Spontan, menjawab tidak bisa, karena apa? Beberapa alasan, ya,” ujar Wiranto.

    Wiranto menjelaskan alasan Prabowo tidak merespons secara cepat, salah satunya karena perlu waktu untuk mempelajari secara rinci isi tuntutan yang dianggap sangat fundamental.

    “Yang pertama, kan beliau perlu pelajari dulu isi dari statement itu, isi dari usulan-usulan itu. Dipelajari satu per satu karena itu masalah-masalah yang tidak ringan, masalah yang sangat fundamental,” kata Wiranto.

    Kewenangan Terbatas

    Selain itu, dia menambahkan bahwa kewenangan presiden dibatasi oleh sistem trias politika, sehingga ada batasan dalam merespons hal-hal yang berada di luar wewenang eksekutif.

    “Artinya kekuasaan beliau, kekuasaannya terbatas juga. Dalam negara yang menganut trias politika, ada pemisahan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, tidak bisa saling mencampuri di situ. Maka usulan-usulan yang ya bukan bidangnya presiden, bukan domain presiden, tentu ya presiden tidak akan ya menjawab atau merespons itu,” jelas Wiranto.

    Dia juga menegaskan bahwa pengambilan keputusan oleh presiden tidak hanya berdasarkan satu sumber informasi, namun mempertimbangkan berbagai aspek dan masukan dari berbagai pihak.

    “Presiden mendengarkan, tapi tidak hanya satu sumber kemudian presiden mengambil keputusan, mengambil kebijakan. Harus banyak sumber-sumber lain yang beliau dengarkan. Juga beliau memberi keputusan bukan hanya fokus kepada satu bidang, banyak bidang-bidang lain yang harus dipertimbangkan presiden sebelum mengambil keputusan. Nah dengan demikian, maka kalau ada anggapan bahwa presiden tidak merespon, bukan seperti itu. Presiden ya telah menjelaskan seperti itu,” ujar Wiranto.

    Prabowo juga mengimbau masyarakat agar tidak ikut memperkeruh suasana dengan berpolemik mengenai isu ini.

    Prabowo, kata Wiranto, turut berpesan agar masyarakat tidak ikut berpolemik masalah tersebut dan tidak ikut menyikapi pro dan kontra karena hanya akan menimbulkan kegaduhan-kegaduhan yang akan menggangu kebersamaan sebagai bangsa.

    “Ya sehingga dengan demikian maka kita mengharapkan bahwa saatnya nanti ya tentu ada penjelasan-penjelasan resmi ya yang bisa mendinginkan suasana. Kita sedang menghadapi banyak masalah ya tentunya yang kita harapkan adalah satu ketenteraman di masyarakat. Kita harmonisan kebersamaan untuk menghadapi hal-hal yang benar-benar dihadapi di negara,” tambahnya.

    Mengganti Gibran

    Dalam sesi tanya jawab, Wiranto membenarkan bahwa salah satu poin dalam tuntutan Forum Purnawirawan adalah usulan untuk mengganti Wakil Presiden Gibran melalui MPR.

    “Iya, kan ada kan delapan poin itu, kan sudah beredar di medsos ya. Sudah banyak berita yang muncul maka inilah ya sikap presiden bukan mengacaukan tapi tetap menghargai karena kita paham bahwa perbedaan itu ada, ada yang pro, ada yang kontra,” ujar Wiranto.

    Dia menilai perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun diharapkan tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.

    “Perbedaan itu jangan sampai mengeruhkan suasana pada saat kita sedang menghadapi banyak-banyak tantangan. Saya kira itu pesan presiden,” ucapnya.

    Dia menekankan bahwa delapan poin tersebut adalah usulan yang ditujukan kepada presiden, yang tentu akan dipertimbangkan dengan matang sebelum diberikan tanggapan.

    “Itu kan usulan, usulan dari para Forum Purnawirawan TNI ya. Ditujukan kepada presiden gitu kan. Nah presiden kan tidak buru-buru merespons karena dengan alasan yang saya sebutkan tadi. Itu ya,” pungkas Wiranto.

  • Gunung Lewotobi Meletus Disertai Ledakan Dahsyat dan Lontaran Lava Pijar
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 April 2025

    Gunung Lewotobi Meletus Disertai Ledakan Dahsyat dan Lontaran Lava Pijar Regional 25 April 2025

    Gunung Lewotobi Meletus Disertai Ledakan Dahsyat dan Lontaran Lava Pijar
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com

    Gunung Lewotobi Laki-laki
    yang terletak di Kabupaten Flores Timur,
    Nusa Tenggara Timur
    (NTT), kembali meletus disertai ledakan dahsyat pada Jumat (25/4/2025).
    Letusan ini menciptakan ketinggian kolom
    abu vulkanik
    mencapai 3.500 meter.
    “Terjadi erupsi
    Gunung Lewotobi Laki-laki
    pukul 02.09 Wita dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 3.500 meter di atas puncak sekitar 5.084 meter di atas permukaan laut,” demikian disampaikan Yohanes Kolli Sorywutun, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki dalam keterangannya, Jumat pagi.
    Yohanes melaporkan kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut.
    Berdasarkan data seismogram, erupsi tersebut berdurasi lebih kurang 1 menit 42 detik, dengan amplitudo maksimum 47,3 mm.
    “Erupsi disertai dengan ledakan besar serta lontaran lava pijar,” kata dia.
    Yohanes mengimbau masyarakat sekitar untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi.
    Ia juga menyarankan agar selalu mengenakan masker atau alat pelindung saat beraktivitas di luar rumah untuk menghindari bahaya abu vulkanik terhadap gangguan kesehatan.
    Ia menambahkan bahwa saat ini tingkat aktivitas gunung api tipe strato itu berada di level III siaga.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Papua Pegunungan makan bersama dan bakar batu dengan ribuan warga Papua 

    Gubernur Papua Pegunungan makan bersama dan bakar batu dengan ribuan warga Papua 

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

    Gubernur Papua Pegunungan makan bersama dan bakar batu dengan ribuan warga Papua 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 24 April 2025 – 19:45 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo bersama Wakil Gubernur, Ones Pahabol menggelar syukuran bakar batu yang dihadiri ribuan masyarakat simpatisan di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

    Dalam kegiatan persta rakyat bakar batu dan makan bersama tersebut, Gubernur John Tabo meminta seluruh masyarakat bersatu dan meninggalkan segala perbedaan karena Pilkada telah berakhir.bupaten Jayapura, Papua, pada Rabu (23/4/2025).

    “Kita semua sekarang harus bersatu tidak ada lagi perbendaan-perbedaan, karena kita adalah satu bapa, satu ibu, satu nene, satu tete, dan Yesus hanya satu, tak ada lagi Tuhan yang lain,” kata Gubernur John Tabo.

    Menurut dia, persatuan adalah kunci kemajuan bagi Papua Pegunungan, sehingga kita  harus meninggalkan ego dan perbedaan, serta bekerja sama untuk membangun Papua Pegunungan yang lebih baik.

    “Lewat pesan damai ini, saya berharap masyarakat Papua Pegunungan bekerja sama untuk membangun daerah yang lebih baik dan sejahtera kedepan,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Kamis (24/4). 

    Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo dan Ones Pahabol juga mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas partisipasi ribuan rakyat dalam acara ini.

    “Kami sangat berbahagia atas semangat ribuan rakyat yang telah menghadiri momentum pesta rakyat makan bersama,” kata Gubernur.

    Gubernur John menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah sebagai ungkapan syukur bersama rakyat dari wilayah Papua Pegunungan yang berada di Jayapura.

    “Selain itu, kami juga meminta doa dan dukungan dari semua pihak untuk mendukung perjalanan kepemimpinan kami,” tambahnya.

    “Kami memulai tugas baru untuk memimpin dan melayani masyarakat Papua Pegunungan, terutama mereka yang berada di lembah-lembah, gunung dan lereng-lereng,” kata Gubernur John Tabo.

    Sementara Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Ones Pahabol, menekankan pentingnya persatuan di antara masyarakat Papua, meskipun Provinsi Papua telah dibagi menjadi 6 wilayah administratif.

    “Papua kini terbagi menjadi 6 provinsi namun kita bersatu di atas tanah Papua,” kata Wakil Gubernur Ones Pahabol dengan tegas.

    Kunci kemajuan

    Wakil Gubernur Ones Pahabol menjelaskan bahwa persatuan adalah kunci kemajuan dan kejayaan bagi masyarakat untuk membangun Papua Pegunungan.

    “Kita harus tetap bersatu, saling mendukung, dan bekerja sama untuk membangun Tanah Papua yang lebih baik,” tambahnya.

    Dia juga mengajak masyarakat Papua untuk tidak memandang perbedaan wilayah administratif sebagai pemisah, melainkan sebagai kesempatan untuk saling belajar dan bekerja sama.

    “Marilah kita jadikan perbedaan sebagai kekuatan, bukan sebagai pemisah. Kita adalah satu, kita adalah Papua,” pungkas Wakil Gubernur Ones Pahabol.

    Wakil Gubernur Ones Pahabol menjelaskan bahwa mereka akan segera memulai tugas untuk melayani 8 kabupaten di Papua Pegunungan.

    “Sentani adalah rumah kita bersama, dan kita akan selalu mengingat akar kita yang kuat di sini,” tambahnya.

    Wakil Gubernur Ones Pahabol juga mengungkapkan rasa syukur atas cuaca yang baik yang diberikan Tuhan sehingga acara dapat berlangsung dengan lancar.

    “Hari ini juga Tuhan terus memberikan cuaca yang baik sehingga pelaksanaan acara ini boleh terlaksana dengan baik,” kata Wakil Gubernur Ones Pahabol.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Cerita Mbok Yem sebelum Meninggal, Kesaksian sang Cucu: Nafsu Makan Hilang hingga Minta Mandi – Halaman all

    Cerita Mbok Yem sebelum Meninggal, Kesaksian sang Cucu: Nafsu Makan Hilang hingga Minta Mandi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Magetan – Masyarakat Kabupaten Magetan berduka atas meninggalnya Mbok Yem, sosok legendaris yang telah menjadi penjaga setia Puncak Gunung Lawu selama puluhan tahun.

    Mbok Yem, yang juga dikenal dengan nama Wakiyem, menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 23 April 2025, di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

    Kondisi Kesehatan yang Memburuk

    Cucu Mbok Yem, Saiful Bachri, menjelaskan bahwa kondisi kesehatan neneknya semakin memburuk dalam tiga hari terakhir.

    “Nafsu makan beliau hilang dan hanya bisa bertahan dengan beberapa teguk susu. Seharusnya hari Jumat, 25 April 2025, beliau kontrol ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan,” ungkap Saiful.

    Di hari kepergiannya, Mbok Yem sempat meminta untuk mandi sebelum beristirahat.

    Setelah mandi, almarhumah tidur dan tidak bangun lagi.

    Pernyataan Kepala Dusun

    Kepala Dusun Dagung, Slamet, mengonfirmasi kabar duka tersebut.

    Ia menyebutkan bahwa Mbok Yem menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 14.00 WIB.

    “Beliau memang tengah mengalami komplikasi yang cukup parah. Setelah dirawat hampir tiga pekan di RS Siti Aisyiyah Ponorogo, beliau pulang untuk dirawat di rumah oleh keluarga. Meski sempat membaik, kesehatannya kembali menurun dalam beberapa hari terakhir,” jelas Slamet.

    Slamet menambahkan bahwa meskipun Mbok Yem menghabiskan sebagian besar hidupnya di ketinggian Hargo Dumilah, ia tetap dekat dengan masyarakat kampung halamannya.

     “Setiap tahun, Mbok Yem hanya turun gunung sekali saat Lebaran, namun kehadirannya selalu dinanti dan dirindukan,” katanya.

    “Mbok Yem orangnya sangat baik dan suka membantu siapa pun. Tetangga di sini semua mengenalnya dengan rasa hormat dan kasih sayang,” kenang Slamet.

    Jenazah Mbok Yem dimakamkan pada Kamis malam, di dekat makam suaminya, Kamsir, yang berlokasi sekitar satu kilometer dari rumahnya.

    (TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gunung Semeru Meletus 5 Kali Kamis Pagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 April 2025

    Gunung Semeru Meletus 5 Kali Kamis Pagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter Surabaya 24 April 2025

    Gunung Semeru Meletus 5 Kali Kamis Pagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami
    erupsi
    pada Kamis (24/4/2025).
    Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa
    Gunung Semeru
    mengalami erupsi sebanyak 5 kali sejak pukul 00.00 hingga 09.00 WIB.
    Erupsi
    pertama terjadi pada pukul 01.32 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 600 meter di atas puncak kawah yang mengarah ke barat daya.
    Disusul pada pukul 06.03 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi berupa kolom abu berintensitas tebal dengan tinggi 700 meter yang juga mengarah ke barat daya.
    Selanjutnya, terjadi 3 kali erupsi secara berurutan dengan tinggi letusan 600 meter pada pukul 07.28, 07.49, dan 08.28 WIB.
    “Terjadi
    erupsi Gunung Semeru
    pada hari Kamis, 24 April 2025 pukul 06.03 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak,” kata petugas PPGA Semeru, Ghufron Alwi, dalam keterangan tertulis pada Kamis (24/4/2025).
    Sebagai informasi, pada Selasa (23/4/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 38 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Ladang Ganja Gunung Semeru, Terdakwa Mengaku Terima Rp 2 Juta untuk Tanam dan Dijanjikan Rp 15 Juta saat Panen
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 April 2025

    Kasus Ladang Ganja Gunung Semeru, Terdakwa Mengaku Terima Rp 2 Juta untuk Tanam dan Dijanjikan Rp 15 Juta saat Panen Surabaya 24 April 2025

    Kasus Ladang Ganja Gunung Semeru, Terdakwa Mengaku Terima Rp 2 Juta untuk Tanam dan Dijanjikan Rp 15 Juta saat Panen
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Enam orang terdakwa dalam kasus
    penanaman ganja
    di
    Lumajang
    , termasuk
    Suwari
    dan Jumaat, mengaku terlibat dalam praktik ilegal ini setelah diajak oleh Ngatoyo.
    Nama yang disebut terakhir ini merupakan terdakwa yang bulan lalu telah meninggal dunia saat ditahan di Lapas Kelas IIB Lumajang.
    Suwari, salah satu terdakwa, mengungkapkan bahwa ia menerima tawaran pekerjaan dari Ngatoyo karena sedang membutuhkan pekerjaan.
    Sebelumnya, Suwari hanya bekerja serabutan sebagai buruh tanam dan angkut hasil panen dengan gaji yang tidak mencukupi.
    “Ngatoyo datang ke rumah nawarin pekerjaan upahnya Rp 2 juta, karena butuh pekerjaan akhirnya saya ambil,” kata Suwari pada Rabu (23/4/2025).
    Berbeda dengan tiga terdakwa lainnya, yaitu Tomo, Tono, dan Bambang, yang mengaku belum menerima imbalan, Suwari menyatakan bahwa ia telah mendapatkan upah sebesar Rp 2 juta dari Ngatoyo.
    Selain itu, Suwari juga diiming-imingi uang sebesar Rp 15 juta saat panen.
    “Saya ambil uangnya di rumah Ngatoyo, setelah itu langsung diajak ke lahannya ditunjukkan cara nanam,” lanjutnya.
    Ngatoyo kemudian meminta Suwari mencari orang lain untuk membantu menanam ganja, yang akhirnya mengarah pada keterlibatan Jumaat.
    “Saya disuruh cari orang, akhirnya saya ajak Jumaat,” ungkap Suwari.
    Saat ini, keenam terdakwa yang menjalani
    persidangan
    adalah Tomo, Tono, Bambang, Suwari, dan Jumaat.
    Satu terdakwa, Ngatoyo, telah meninggal dunia saat ditahan.
    Untuk terdakwa Tomo, Tono, dan Bambang, sidang putusan dijadwalkan berlangsung di Pengadilan Negeri Lumajang minggu depan.
    Sementara itu, pihak kepolisian masih memburu satu orang bernama Edi, yang diduga sebagai otak dari penanaman ganja di lereng Gunung Semeru.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Awal Mula Mbok Yem Buka Warung di Puncak Gunung Lawu, Tolong Pendaki Kehabisan Bekal
                        Surabaya

    10 Awal Mula Mbok Yem Buka Warung di Puncak Gunung Lawu, Tolong Pendaki Kehabisan Bekal Surabaya

    Awal Mula Mbok Yem Buka Warung di Puncak Gunung Lawu, Tolong Pendaki Kehabisan Bekal
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Siapa sangka, Wakiyem (82) atau dikenal dengan
    Mbok Yem
    membuka warung di puncak
    Gunung Lawu
    berawal dari ketidaksengajaan.
    Inspirasi untuk mendirikan warung di ketinggian itu berawal ketika Mbok Yem menolong para
    pendaki
    yang melaksanakan ritual dan kehabisan bekal sekitar tahun 1980-an.
    Warung itu akhirnya bertahan hingga saat ini dan menjadi jujukan para pendaki hingga melegenda di puncak
    Gunung Lawu

    Cerita tersebut disampaikan Mbok Yem saat
    Kompas.com
    berkunjung ke rumahnya pada hari Jumat, 5 Juni 2020, saat ia memiliki hajatan menikahkan cucunya.
    “Awalnya tidak tahu ada yang memanggil-manggil saat kita membuat api unggun. Ternyata ada pendaki yang melakukan ritual kehabisan bekal,” ujarnya kala itu.
    Mbok Yem mengaku sempat dikira bukan bangsa manusia oleh pendaki ritual yang kehabisan bekal karena di tahun 1980-an jarang sekali perempuan mendaki.
    “Awalnya ditanya apakah saya orang, ya saya jawab orang. Dikiranya saya bangsa lelembut,” katanya.
    Sejak saat itu, Mbok Yem mengaku diminta berjualan oleh salah satu petugas pemangku kawasan hutan Gunung Lawu.
    “Ya, diminta untuk jualan di Gunung Lawu,” ujar Mbok Yem.
    Syaiful Gimbal, cucu Mbok Yem, mengaku sempat merasakan betapa beratnya pekerjaan Mbok Yem saat masih mencari tumbuhan jamu herbal di Hutan Gunung Lawu sebelum membuka warung di dekat
    puncak Gunung Lawu
    .
    Dia mengaku saat masih kelas 5 sempat menyusul Mbok Yem dan sempat bermalam di tengah hutan Gunung Lawu.
    “Kalau bermalam di Gunung Lawu dulu, Mbok Yem tidurnya gali sisi bukit, gali tanah seperti di dalam galian biar hangat. Kalau di luar dingin sekali. Saya pernah ikut sekali saat kelas 5 SD,” kenangnya.
    Awalnya membuka warung adalah ketika ada pendaki yang membutuhkan makanan karena tak membawa bekal.
    “Ya, awalnya itu kan ada pendaki yang butuh makanan karena tidak membawa bekal. Kemudian Mbok Yem akhirnya mencoba berjualan dari bekal yang dia bawa untuk mencari jamu,” imbuhnya.
    Saelan, salah satu anak Mbok Yem, mengaku untuk memasok bahan makanan seperti beras, minyak goreng, dan sejumlah kebutuhan warung, ia bisa mengantar 3 kali naik turun Gunung Lawu setiap minggu.
    “Minimal itu bawa 35 kilogram beban, ya beras, minyak, semua kebutuhan untuk warung. Awalnya itu minimal 3 kali mengirim,” ucapnya.
    Saelan mengaku butuh waktu 5 hingga 6 jam untuk mengantarkan sembako untuk jualan ibunya.
    Di awal jualan, Mbok Yem kondisi jalur pendakian ke
    Puncak Gunung Lawu
    tidak semudah saat ini.
    “Dulu jalan setapak ya licin kalau hujan. Barang yang dibawa beratnya minimal 35 kilogram sampai 40 kilogram. Kalau tidak hujan ya 5 jam sampai puncak, kalau hujan bisa sampai 6 jam,” imbuhnya.
    Di awal tahun 2019, Mbok Yem mengaku mendapat bantuan panel tenaga surya dari pendaki Jakarta untuk penerangan dan membantu pendaki yang membutuhkan cas HP.
    Saat itu, pendaki tersebut memberikan panel surya, 3 buah aki untuk menampung listrik, dan 4 buah bola lampu.
    “Yang bantu pendaki dari Jakarta membawakan itu listrik matahari sama 3 buah aki dan 4 lampu,” cerita Mbok Yem kala itu.
    Dengan memiliki panel surya, jika malam hari Mbok Yem tak lagi mengalami kegelapan atau mengandalkan lampu minyak.
    Mbok Yem juga memahami kebutuhan para pendaki untuk mengecas HP yang mereka bawa.
    “Boleh cas HP tapi saya batasi sampai jam 4 sore, kalau siang mau bisa ngisi akinya, kalau malam untuk penerangan kita sendiri,” ucap Mbok Yem.
    Mbok Yem mengaku mengutip biaya cas Rp 5.000 setiap HP untuk biaya perawatan peralatan panel surya miliknya.

    Yo tak tarik limangewu sak HP
    (Ditarik Rp 5.000 per HP). Lha kok enak betul kalau tidak ditarik.
    Ngunu kuwi yo enek sing ora mbayar
    (Meski begitu masih ada yang tidak bayar),” katanya sambil tertawa.
    Meski sulit membawa bahan makanan untuk jualan di warungnya, Mbok Yem tidak mematok harga mahal untuk menu nasi pecel andalannya.
    Satu porsi nasi pecel dia jual Rp 13.000, sementara nasi soto atau rawon dijual dengan harga Rp 15.000.
    Untuk minuman seperti kopi, teh, dan minuman lainnya, rata-rata dijual dengan harga Rp 5.000.
    Tak terasa lebih dari 35 tahun Mbok Yem telah membuka warung di Puncak Gunung Lawu.
    Sudah ribuan pendaki yang merasa tertolong dengan keberadaan warung Mbok Yem di Puncak Gunung Lawu.
    Setelah pulang dari perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo karena sakit pneumonia, rencananya Mbok Yem akan istirahat berjualan dan akan menunggu cucunya.
    Sayangnya, keinginan Mbok Yem belum kesampaian.
    Mbok Yem meninggal pada Rabu siang sekitar pukul 13:30 WIB.
    “Kalau ditotal dari mencari jamu sampai buka warung ya 40 tahun lebih. Rencananya memang mau istirahat mau nunggu cucunya kalau sudah pulih. Kalau soal warung mau dibicarakan nanti karena kita fokus bagaimana Mbok Yem sembuh dulu,” ucap Syaiful Gimbal.
    Legenda Gunung Lawu Wakiyem (82) atau lebih dikenal Mbok Yem, meninggal dunia Rabu siang sekitar pukul 13:30 WIB di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur.
    Mbok Yem sempat dirawat di RSU Aisyiyah selama lebih dari 2 minggu karena menderita pneumonia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.