kab/kota: Gunung

  • Mbok Yem Meninggal karena Pneumonia, Benarkah Tinggal di Puncak Gunung Berisiko Idap Penyakit Paru? – Halaman all

    Mbok Yem Meninggal karena Pneumonia, Benarkah Tinggal di Puncak Gunung Berisiko Idap Penyakit Paru? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemilik warung di puncak gunung Lawu, Wakiyem atau biasa disapa Mbok Yem meninggal dunia pada Rabu siang (25/4/2025).

    Sebelum menghembuskan nafas terakhir, berdasarkan pemeriksaan medis Mbok Yem menderita pneumonia.

    Mbok Yem memiliki keseharian di puncak gunung.

    Ia melayani pembeli yang ingin menyantap nasi pecel dan kopi panas sebagai pelepas dahaga pendaki yang naik ke puncak Gunung Lawu.

    Merujuk dari kesehariannya, apakah benar orang yang tinggal di ketinggian berisiko terkena masalah paru seperti pneumonia?

    Berikut penjelasan Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama.

    Ia mengatakan, tidak ada kaitan langsung antara ketinggian dengan risiko terkena pneumonia.

    Pada dasarnya, pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur (parasit).

    “Memang benar bahwa di ketinggian 3.000 meter maka kadar oksigen lebih rendah dari di permukaan laut, tapi kan benar juga bahwa banyak orang yang tinggal di ketinggian dan hidup sehat dengan baik. Perlu diketahui pasti yang jadi penyebab Pneumonia pada Mbok Iyem ini, apakah karena virus, bakteri atau jamur,” tutur dia kepada Tribunnews.com, Jumat (25/4/2025).

    Prof Tjandra mengatakan, pneumonia bisa dicegah dengan berbagai cara, seperti vaksinasi, menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat.

    Pneumonia bisa berujung komplikasi ketika seseorang memiliki penyakit penyerta atau komorbid maupun masalah pernafasan lainnya.

    “Apalagi sebelum terkena pneumonia, seseorang itu memiliki komorbid seperti diabetes atau ada masalah pernafasan yang dialami sebelumnya maka bisa memperparah keadaan,” jelas Prof Tjandra.

    Dikutip dari Surya.co.id (Tribunnews.com network), sang cucu Saiful Bachri menceritakan, kondisi kesehatan neneknya mulai memburuk dalam tiga hari terakhir.

    “Nafsu makan hilang, dan hanya bertahan dengan beberapa teguk susu. Seharusnya hari Jumat (25/4/2025) beliau kontrol ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan,” ujar Saiful.

    Di hari kepergiannya, nenek tercinta sempat meminta untuk mandi, lalu beristirahat.

    Setelah mandi, almarhumah tidur, dan sejak itu tidak bangun lagi.

    Masih mengutip Surya.co.id, Kepala Dusun Dagung, Slamet mengatakan Mbok Yem menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 14.00 siang.

    Menurutnya, Mbok Yem memang mengalami komplikasi yang cukup parah.

    “Beliau sempat dirawat selama hampir tiga pekan di RS Siti Aisyiyah Ponorogo. 

    Setelah itu, pulang untuk dirawat di rumah oleh keluarga. Meski sempat membaik, kesehatannya kembali menurun dalam beberapa hari terakhir,” terang Slamet.

     

     

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dashyat Senin Malam 27 April 2025, Kolom Abu Capai 4.000 Meter

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dashyat Senin Malam 27 April 2025, Kolom Abu Capai 4.000 Meter

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT kembali erupsi dahsyat pada Minggu malam (27/4/2025), pukul 21.15 Wita. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati mencapai 4.000 m di atas puncak, atau sekitar 5584 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 64 detik.

    Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Herman Yosef mengimbau masyarakat dan wisatawan yang ada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” katanya.

    Dirinya juga mengimbau, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” katanya.

    Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 382 kali. Hingga hari ini, Senin (28/4/2025), pukul 05.54 WIB, gunung di Flores Timur itu masih berstatus Siaga (Level III). 

     

     

  • Pendaki Gunung Merbabu Tewas Terhantam Badai, Menhut Ingatkan Pecinta Alam Utamakan Keselamatan – Halaman all

    Pendaki Gunung Merbabu Tewas Terhantam Badai, Menhut Ingatkan Pecinta Alam Utamakan Keselamatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua kabar duka datang dari dunia pendakian gunung dalam kurun satu pekan terakhir. 

    Meninggalnya pemilik warung makan di Puncak Gunung Lawu, Wakiyem (82) atau akrab disapa Mbok Yem; dan pendaki senior Sugeng Parwoto (50) yang sempat dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Merbabu.

    Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengenang sosok Mbok Yem yang memang terkenal di kalangan pendaki, karena warungnya yang berada di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    “Minggu ini kita memiliki dua berita duka yang sangat menyayat hati kita bersama. Pertama almarhum Mbok Yem di puncak Gunung Lawu seorang pedagang yang selama ini melayani para pendaki yang menikmati Gunung Lawu beliau terkenal dengan layanan dan makanannya yang sangat enak,” kata Raja Antoni dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Minggu (27/4/2025).

    Kemudian saat mendengar kabar meninggalnya Sugeng, Raja Antoni langsung menelepon Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Anggit Haryoso untuk menanyakan proses pencarian dan evakuasi jenazah.

    Anggit menjelaskan bahwa Sugeng sempat hilang selama empat hari saat mendaki Merbabu.

    Jenazah Sugeng ditemukan oleh relawan dengan kondisi tidak bernyawa di ketinggian 2.400 mdpl.

    Lokasinya berada di antara pos 4 dan pos 5.

    Sugeng diduga terjebak badai yang menerjang antara pukul 24.00 – 02.00 pagi.

    Raja Antoni mendoakan almarhum dan almarhumah mendapat tempat di surga.

    “Mas Sugeng, pendaki senior yang ditemukan akhirnya setelah empat hari hilang di Merbabu, berkat teman-teman relawan akhirnya ditemukan, kita berdoa agar Mbok Yem dan Mas Sugeng husnul khotimah,” ucapnya.

    Perihal kejadian yang menimpa almarhum Sugeng, Raja Antoni mengingatkan para pendaki agar berhati-hati dalam melakukan pendakian gunung.

    Ia meminta para pendaki tetap mengedepankan keselamatan.

    “Sekaligus jadi pengingat kepada kita bersama terutama dengan kejadian yang menimpah almarhum Mas Sugeng, agar tetap berhati-hati dalam pendakian kita,” pungkas dia. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

     

     

     

  • Kementerian HAM Turun Gunung Tangani Kasus Sirkus Taman Safari

    Kementerian HAM Turun Gunung Tangani Kasus Sirkus Taman Safari

    Bisnis.com, Jakarta — Kementerian Hak Asasi Manusia atau KemenHAM akan turun gunung membantu pemulihan hak korban terkait perkara Oriental Circus Indonesia atau OCI Taman Safari.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian HAM, Novita Ilmaris mengatakan bahwa pihaknya telah menerima pengaduan dari para korban terkait perkara tersebut.

    Berikutnya, menurut Novita, Kementerian HAM bakal memanggil pihak Oriental Circus Indonesia (OCI) dan Taman Safari untuk menggali keterangan lebih lanjut. 

    “Kementerian HAM akan menjadi leading sektor untuk menindaklanjuti rekomendasi yang sudah dihasilkan baik oleh Komnas HAM maupun Komnas Perempuan termasuk fokus pada upaya-upaya pemulihan,” tutur Novita, dikutip Minggu (27/4/2025).

    Selain itu, Novita juga akan menindaklanjuti semua arahan dari DPR yang meminta agar Kementerian HAM memimpin semua rapat koordinasi sekaligus untuk menindaklanjuti rekomendasi.

    “Kami segera lakukan upaya pengendalian tersebut tentu saja dengan melibatkan Komnas HAM dan Komnas Perempuan,” katanya.

    Dia optimistis perkara tersebut bisa segera diselesaikan dengan baik-baik sekaligus hak korban bisa dipulihkan dengan tuntas.

    “Sehingga penuntasan kasus ini bisa cepat diselesaikan dengan baik dan utamanya pemulihan hak-hak korban bisa kita lakukan dengan tuntas,” ujarnya.

    DPR Apresiasi 

    Sementara itu, Anggota Komisi XIII DPR RI Sohibul Iman mengapresiasi Kementerian HAM yang sudah siap menjalankan semua rekomendasi dari DPR.

    “Jadi biar pihak Kementerian HAM ini bisa mengonsolidasikan dan menyinergikan untuk menyelesaikan persoalan ini,” tutur Sohibul.

    Berdasarkan catatan Bisnis, pengakuan eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) atas dugaan eksploitasi hingga penganiayaan viral di media sosial. 

    OCI hingga Taman Safari Indonesia- yang disebut dimiliki oleh orang yang sama – telah buka suara terkait tudingan tersebut.  

    Penanganan dugaan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) ini pun melibatkan beberapa pihak berwenang yakni Kepolisian, Kementerian PPPA hingga Kementerian HAM.

  • Belum Genap 2 Tahun, Jalan Penghubung Antar-kabupaten di Ambon Rusak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 April 2025

    Belum Genap 2 Tahun, Jalan Penghubung Antar-kabupaten di Ambon Rusak Regional 27 April 2025

    Belum Genap 2 Tahun, Jalan Penghubung Antar-kabupaten di Ambon Rusak
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Belum genap dua tahun
    jalan penghubung
    Kabupaten
    Maluku Tengah
    dan
    Kota Ambon
    di Pulau Ambon, Maluku, rusak parah.
    Jalan sepanjang 3.075 kilometer itu memecah gunung yang menyambungkan dua wilayah di Pulau Ambon.
    Warga dari Kota Ambon yang hendak ke desa-desa di Maluku Tengah seperti Wakal, Hitu, Mamala, dan Morela hanya membutuhkan waktu 15 menit.
    Sedangkan jika mengikuti jalur lama, bisa memakan waktu 30 menit lebih.
    Sayangnya, belum lama, sudah ada enam kerusakan jalan.
    Dari yang berupa lubang kecil hingga patahan jalan yang kian menambah durasi berkendara.
    Kondisi ini sudah terjadi selama empat bulan dan belum ada perbaikan.
    Padahal cuaca di Ambon dan sekitarnya mulai memasuki musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
    Pembangunan ruas jalan Wakal-Taeno itu menelan anggaran sebesar Rp 24 miliar, dikerjakan setelah diterbitkannya Inpres Nomor 3 tahun 2023 tentang percepatan konektivitas jalan.
    Kondisi itu pun menjadi perhatian pemerintah Maluku Tengah.
    Anggota DPRD Maluku Tengah, Subhan Nur Fatta, mengatakan, kerusakan jalan ini sangat memprihatinkan dan berharap agar Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pekerjaan Umum segera memperbaiki jalan tersebut.
    Dia pun berharap Gubernur Maluku dapat menilik kerusakan tersebut.
    “Jalan ini sangat penting bagi masyarakat karena memperkecil jarak tempuh dan menjadi alternatif untuk melakukan aktivitas dari dan ke Kota Ambon,” ujar Ketua DPC PAN Maluku Tengah itu.
    “Kami berharap agar Gubernur Maluku dapat memperhatikan masalah ini dan berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Maluku dan Dinas PU Provinsi Maluku untuk segera melakukan perbaikan,” harapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 Tambang Emas Raksasa Dunia, Indonesia Termasuk?

    10 Tambang Emas Raksasa Dunia, Indonesia Termasuk?

    Jakarta, CNBC Indonesia — Indonesia ternyata menjadi salah satu negara dengan tambang emas terbesar di dunia. Setidaknya, ada sembilan negara lain yang memiliki tambang emas terbesar di dunia dan memproduksi hingga 12% produksi emas global

    Hal itu memberi keuntungan dan berkah bagi negara tersebut karena emas menjadi salah satu komoditas yang kerap ditransaksikan masyarakat dunia, sebab menjadi bagian dari instrumen safe haven pilihan investor. Lokasi penambangannya pun akan memberikan berkah bagi perekonomian negaranya.

    Lantas negara mana saja yang memiliki tambang emas besar? Berikut rinciannya:

    1. Nevada Gold Mines di Amerika Serikat

    Tambang emas Nevada atau Nevada Gold Mines merupakan kompleks pertambangan emas terbesar di dunia dengan lokasi enam tambang yang menghasilkan lebih dari 3,3 juta ons per tahun.

    Kompleks pertambangan emas yang menyumbang 2,9% produksi emas dunia itu merupakan wilayah dua penambang emas terbesar di dunia, Barrick Gold dan Newmont Corporation, yang telah menggabungkan operasi mereka sejak 2019 dalam bentuk joint venture.

    2. Muruntau di Uzbekistan

    Kompleks pertambangan Muruntau yang terletak di Uzbekistan memiliki kemampuan produksi sekitar 2,99 juta ons per tahun atau 2,6% produksi dunia. Kompleks tambang ini dikelola oleh perusahaan milik negara, Navoi.

    Kompleks tambang ini memiliki panjang lebih dari 3,3 km, lebar 2,5 km, dan kedalaman hampir 600 m dan menjadi salah satu lokasi tambang terbuka terdalam di dunia.

    3. Grasberg di Indonesia

    Grasberg bukan hanya tambang emas, melainkan salah satu tambang tembaga terbesar di dunia yang dikelola oleh perusahaan BUMN Indonesia dan Amerika Serikat, yakni PT Freeport-McMoRan. Produksi emas kompleks pertambangan ini mencapai 1,37 juta ons per tahun atau 1,2% total produksi dunia.

    Lokasi pertambangan Grasberg terletak di 4.100 m di atas permukaan laut dekat Puncak Jaya, gunung tertinggi di Papua dan ditemukan oleh seorang ahli geologi Belanda pada 1936. Grasberg menjadi lokasi penambangan bawah tanah dengan metode block-caving terbesar di dunia.

    4. Olimpiada di Rusia

    Tambang Olimpiada mulai berproduksi pada 1996 dan total produksinya per tahun sekitar 1,18 juta ons atau menyumbang sekitar 1% dari produksi dunia. Lokasi tambang ini menjadi tempat operasi perusahaan penambang emas Rusia, yakni Polyus.

    5. Pueblo Viejo di Dominika

    Tambang Pueblo Viejo di Republik Dominika mampu memproduksi emas sekitar 814 ribu ons per tahun atau berkontribusi 0,7% produksi dunia. Lokasinya hanya berjarak sekitar 100 km barat laut dari ibu kota Santo Domingo.

    Tambang ini dioperasikan oleh perusahaan bernaman Pueblo Viejo Dominicana Corporation. Perusahaan ini merupakan joint venture antara Barrick (60%) dan Newmont (40%).

    6. Kibali di Kongo

    Tambang emas Kibali terletak di Republik Demokrasi Kongo, berdekatan dengan kota Doko dan 210 km dari Arua di perbatasan Uganda. Lokasi pertambangan ini mampu memproduksi 812 ribu ons per tahun atau setara 0,7% produksi dunia.

    Kibali dimiliki bersama oleh AngloGold Ashanti (45%), dan Barrick Gold Corporation (45%) setelah merger dengan Randgold Resources, serta Société Minière de Kilo-Moto (SOKIMO) (10%), sebuah perusahaan tambang emas milik negara.

    7. Cadia di Australia

    Cadia merupakan lokasi tambang emas terbesar di Australia dengan total produksi 764,89 ribu ons per tahun, namun menempati posisi ke-7 dunia. Tambang ini dioperasikan oleh perusahaan tambang Australia, yakni Newcrest.

    8. Lihir di Papua Nugini

    Tambang emas Lihir dioperasikan oleh Newcrest Mining Limited dan berlokasi di Pulau Niolam di Provinsi New Ireland, sekitar 900 km sebelah timur laut Port Moresby, Papua Nugini. Lokasi tambangnya terletak di kawah gunung berapi yang aktif secara geothermal, dengan curah hujan tahunan yang sangat tinggi.

    Lihir mampu memproduksi emas sekitar 737,08 ribu ons per tahun dan berkontribusi sekitar 0,6% produksi dunia. Umur cadangan emas tambang ini sekitar 30 tahun, dengan cadangan bijih emas sebesar 22 juta ons, dan menjadikannya aset yang berumur panjang.

    9. Canadian Malartic di Kanada

    Lokasi tambang ini dimiliki bersama oleh Yamana Gold dan Agnico Eagle dengan produksi per tahun sekitar 714,78 ribu ons per tahun atau menyumbang sekitar 0,6% produksi dunia.

    10. Boddington di Australia

    Tambang emas Boddington dioperasikan oleh Newmont dan mengandung cadangan emas sekitar 12,35 juta ons. Total produksi lokasi tambang ini sekitar 696 ribu ons per tahun atau setara 0,6% produksi dunia.

    (mkh/mkh)

  • Erupsi di Rentang Tiga Hari, Badan Geologi Pantau Terus Gunung Semeru

    Erupsi di Rentang Tiga Hari, Badan Geologi Pantau Terus Gunung Semeru

    Liputan6.com, Bandung – Badan Geologi terus memantau aktivitas Gunung Semeru di Jawa Timur. Dalam tiga hari ini, sejak tanggal 22-24 April 2025, teramati beberapa kali erupsi dengan tinggi kolom abu vulkanik yang variatif.

    Merujuk hasil laporan Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, menyampaikan terjadi erupsi di Gunung Semeru pada Kamis ini, 24 April 2025, pukul 07:49 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 2 menit 1 detik.

    Sehari sebelumnya, yakni Rabu, tanggal 23 April 2025. Erupsi Gunung Semeru terpantau terjadi petang hari yakni sekira pukul 18:21 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 meter di atas puncak.

    Sementara, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 2 menit 28 detik.

    Masih di hari yang sama, sekira pukul 06:28 WIB telqh terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 900 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 2 menit 3 detik.

    Sementara, pada Selasa (22/4/2025), Gunung Semeru setidaknya tercatat dua kali erupsi yakni pada pukul 05.55 WIB dan 06.30 WIB. Dengan tinggi kolom di sekitar 700-800 meter dari puncak.

    Rekomendasi Badan Geologi 

    Saat ini Gunung Semeru dinyatakan berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi:

    1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

    2. Tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

    3. Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

  • 10 Tahun Yamaha Nmax di Indonesia, Segini Populasinya

    10 Tahun Yamaha Nmax di Indonesia, Segini Populasinya

    Jakarta

    Yamaha Nmax sudah berkiprah sejak Februari 2015 di Tanah Air. Artinya sudah 10 tahun motor bongsor itu ditawarkan ke masyarakat Indonesia.

    Rifki Maulana, Manager Public Relation, YRA & Community, menjelaskan kehadiran Nmax generasi ketiga ini sudah menjadi role model di segmen skutik 150 cc.

    “Sejak pertama kali diperkenalkan di tahun 2015, Nmax sukses menciptakan trend setter baru di pasar skutik premium tanah air dan laris terjual hingga lebih dari 3 juta unit sampai dengan saat ini,” kata Rifki.

    Artinya sekitar 330 ribuan Nmax diproduksi setiap tahunnya. Ini hanya untuk produksi domestik, sebab sebagai produk global, Nmax juga diketahui dikapalkan untuk pasar ekspor.

    “Itu artinya, NMAX telah menjadi pilihan favorit konsumen Indonesia yang tidak hanya dapat diandalkan untuk mendukung berbagai macam kebutuhan bermobilitas melalui fitur-fitur unggulannya, tetapi lebih dari itu, motor ini juga dinilai menjadi simbol rasa bangga serta gaya hidup bagi para penggunanya,” tambahnya lagi.

    Perjalanan Nmax dimulai pada 15 Februari 2015. Motor ini untuk pertama kalinya debut global di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.

    Yamaha Nmax generasi kedua diluncurkan pada 3 Desember 2019. Motor ini mendapat perubahan total dari generasi sebelumnya termasuk dari sisi fitur, dan desain.

    Teranyar, Nmax telah memasuki generasi ketiga yang baru diperkenalkan pada 2024. Nmax datang dengan teknologi pamungkas, yaitu YECVT yang memungkinkan penggunanya merasakan sensasi berkendara TURBO melalui fitur Riding Mode dan juga Y-Shift, serta adanya sistem Navigasi yang menampilkan peta digital di layar speedometer

    Sebagai bentuk apresiasi kepada konsumen, pada momen satu dekade Nmax Yamaha menggelar event selebrasi bertajuk “Nmax Experience: Ride A Decade” yang mengajak para awak media, blogger, vlogger, komunitas dan juga konsumen umum untuk kumpul dan riding bersama menggunakan motor Nmax.

    Tim redaksi detikOto mengikuti pembukaan seri “Nmax Experience: Ride A Decade”. Perjalanan singkat ini jalan dari Amie Jaya Motor, Jl. Alternatif Cibubur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menuju Karawang.

    Selebrasi ini akan digelar di 10 kota besar yang melibatkan ribuan biker. Adapun ke-10 kota tersebut meliputi Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Bali, Surabaya, Lombok, Medan, Makassar dan juga Balikpapan.

    (riar/rgr)

  • Cerita di Balik Pencarian Iptu Tomi Marbun yang Hilang 4 Bulan, Anggota Sempat Kritis Diserang Lebah – Halaman all

    Cerita di Balik Pencarian Iptu Tomi Marbun yang Hilang 4 Bulan, Anggota Sempat Kritis Diserang Lebah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TELUK BINTUNI – Sudah 4 bulan lamanya Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun dinyatakan hilang.

    Iptu Tomi Marbun sebelumnya dinyatakan hilang di Sungai Kali Rawara. saat tengah bertugas menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua pada Desember 2024 lalu.

    Hingga kini belum diketahui nasib Iptu Tomi Marbun.

    Berbagai upaya pun telah ditempuh aparat untuk menemukan Iptu Tomi Marbun.

    Namun hasilnya masih nihil.

    Terkini dilakukan Operasi Alpha Bravo Moskona 2025 (AP Moskona) untuk mencari Iptu Tomi Marbun.

    Berbagai hambatan dan rintangan selama operasi AB Moskona ini dialami para personel.

    Dari mulai rawannya lokasi pencarian yang masuk dalam area KKB hingga medan yang berat serta cuaca yang tidak mendukung.

    Salah satunya dialami Bharatu Komang Ngurah, Satgas SAR Korbrimob Polri yang tergabung dalam Operasi AB Moskona.

    Dia sempat kritis usai diserang lebah hutan saat bertugas melakukan pencarian Iptu Tomi Marbun bersama dengan rekan lainnya.

    Namun kini kondisinya sudah membaik.

    Hal ini seperti dituturkan Kaposko Operasi AB Moskona, KBP Teguh Triwantoro dalam wawancara yang digelar di Posko Operasi AB Moskona.

    Teguh mengatakan, pada Sabtu (26/4/2025), satu personel Polri mengalami insiden serius tersengat kawanan hewan (lebah) saat menjalankan tugas SAR di tengah medan berat hutan Papua.

    “Tadi baru saja kita evakuasi darurat, personel Satgas SAR Korbrimob Polri yang tergabung dalam Operasi Alpha Bravo Moskona 2025. Untuk Satgas SAR ini sudah mendahului berada di hutan,” ujar KBP Teguh.

    Ia menjelaskan, insiden terjadi ketika tim tengah menyusuri area di antara Kali Cempedak dan lokasi dugaan hilangnya Iptu Tomi Marbun. 

    Ibunda Iptu Tomi Samuel Marbun yakni Elfrida br Gultom masih berharap putranya bisa ditemukan. Sejak delapan hari pencarian, tak ada perkembangan apapun, Kamis (26/12/2024) (Tribunmedan.com/ Alija Magribi)

    Sekitar pukul 13.00 WIT, laporan diterima melalui HT satelit bahwa salah satu anggota, Bharatu Komang Ngurah, mengalami sengatan hewan beberapa kali di tubuhnya.

    “Pada waktu kita drop logistik ke jajaran tim, kami mendapatkan laporan bahwa ada satu anggota terkena sengatan hewan, dalam hal ini lebah. Lokasinya ada di tengah hutan, di antara Kali Cempedak dan TKP hilangnya Iptu Tomi,” terang KBP Teguh.

    Teguh mengatakan medan yang sulit dan juga arus sungai yang deras, menjadi hambatan besar bagi proses evakuasi. 

    Bahkan helikopter yang dikerahkan untuk evakuasi sempat kesulitan mendarat di lokasi.

    “Koordinat sudah dikirim, namun helikopter tidak bisa mendarat karena landing zone-nya tertutup arus sungai. Kami sempat melakukan manuver beberapa kali namun tetap tidak memungkinkan, sehingga kami kembali ke posko untuk konsolidasi,” ungkapnya.

    KBP Teguh menambahkan, kondisi Bharatu Komang sempat kritis akibat sengatan yang terjadi di beberapa titik. 

    Namun berkat kesigapan tim evakuasi, Subsatgas Dokkes dan semangat para personel, proses penyelamatan akhirnya berhasil dilakukan meski cuaca buruk menghambat kegiatan.

    Dua Jalur Operasi Pencarian

    Pada operasi AB Moskona hari keempat, Sabtu (26/4/2025) proses pencarian Iptu Tomi Marbun dimulai sejak pagi melalui dua jalur, yakni: 

    penyisiran menggunakan longboat menyusuri Kali Rawara di tiga zona pencarian yaitu Zona Merah, Zona Kuning dan Zona Hijau oleh masing-masing tim di tiap Zona

    penyisiran darat menembus hutan lebat dan rawa-rawa dengan berjalan kaki oleh personel gabungan.

    Fokus pencarian yang berada di wilayah yang dikategorikan sebagai Zona Merah, adalah area rawan perlintasan KKB yang diyakini sebagai titik hilangnya korban. 

    Zona Merah Pencarian dengan luas total area pencarian mencapai sekitar 132 kilometer persegi ini terbentang sepanjang 22 kilometer mengikuti aliran Kali Rawara, dengan lebar area pencarian +-300 Meter dari bibir kali di sisi kiri dan kanan menyesuaian dengan kontur dan hambatan medan yang dilalui. 

    Kegiatan penyisiran darat ini dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir bersama 120 personel gabungan yang terdiri dari 60 Personel SAR Brimob, 50 Personel Pengamanan Brimob, dan 10 Personel Polres Teluk Bintuni. 

    Seluruh Tim bergerak dengan berjalan kaki menyusuri setiap sektor secara menyeluruh.

    Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pencarian dilakukan dengan kehati-hatian dan meneliti setiap bagian area yang dilintasi. 

    “Selain penyisiran menggunakan perahu, personel juga melakukan pencarian darat dengan berjalan kaki, menyisir semak belukar, hutan belantara, tumpukan kayu, hingga area-area tersembunyi di sepanjang tepian kali,” ujarnya.

    Operasi pencarian ini akan terus dilanjutkan hingga diperoleh titik terang keberadaan Iptu Tomi Marbun. 

    Polda Papua Barat menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan proses ini secara tuntas dan memberikan kejelasan bagi keluarga serta institusi.

    “Kami mengharapkan kesabaran dari semua pihak terhadap hasil proses pencarian ini, proses pencarian telah diupayakan maksimal namun hambatan alam baik hujan lebat dan angin, kuatnya arus sungai pasca hujan dan medan hutan lebat dan rawa-rawa, kami juga mempertimbangan keselamatan personel di lapangan,” 
    kata Kombes Benny.

    Operasi AB Moskona tahap ketiga ini terus menunjukkan semangat tinggi dan dedikasi personel Polri meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan berat.

    Dengan dukungan penuh dari semua pihak, upaya pencarian Iptu Tomi Samuel Marbun diharapkan segera membuahkan hasil.

    Tak Ada Sabotase

    Sebelumnya Polisi memastikan tidak ada unsur sabotase kasus hilangnya Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun ketika menumpas KKB pada Desember 2024 lalu.

    Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Ongky Isgunawan menuturkan Tomi hanyut di sungai berarus deras saat operasi gabungan bersama TNI memburu KKB.

    “Saya garis bawahi tidak ada di sini dugaan sabotase kejahatan dan sebagainya,” kata Kombes Ongky saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).

    Menurutnya, sungai yang dilintasi Iptu Tomi sangat deras. 

    Ongky menyebut sungai itu jarang dilintasi warga.

    “Ini sungainya itu yang memang sungai masih perawan tidak pernah dilewati oleh orang, hanya orang segelintir aja yang pernah melewati, jadi arusnya sangat deras,” imbuhnya.

    Ketika itu, ada dua tim yang melakukan operasi memburu KKB.

    Tim pertama berhasil melewati derasnya arus sungai.

    Sementara tim kedua (Iptu Tomi Marbun) sempat dicegah untuk tidak menyeberang.

    Namun dia tetap bersikeras menerjang arus sungai hingga berujung terseret arus.

    “Pak Tomi ini memutuskan untuk tetap menyeberang di situ lah terseret arus. Memang pada saat itu, bulan November dan Desember itu sudah hujan di sini tinggi,” ujar dia.

    Tim melakukan upaya pencarian namun hingga kini Iptu Tomi tidak ditemukan.

    Kronologis Hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun

    Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Ongky Isgunawan mengungkap kronologis hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.

    Saat itu personel gabungan TNI-Polri melakukan pergerakan untuk menangkap buronan KKB di Kampung Meyah Lama.

    “Pergeseran pasukan TNI-Polri untuk mengejar dan menangkap buron KKB dimulai 15 Desember dengan titik awal di Kampung Argosigemerai SP 5, Teluk Bintuni,” kata Ongky Isgunawan di Manokwari, Minggu (22/12/2024). 

    Pada 16 Desember 2024, pasukan tiba di Kali Meyerga selanjutnya berjalan kaki menuju Kali Biru melewati gunung Meyerga. 

    “Pada 17 Desember 2024, perjalanan dilanjutkan menuju Kali Cempedak, sebagian tim stand by dan sebagian tim bergerak ke Kampung Meyah Lama, lokasi pos KKB pimpinan Marten Aikinggin,” kata Ongky Isgunawan. 

    Pada 18 Desember pukul 06.30 WIT, tim memantau wilayah menggunakan drone di sekitar kebun milik Marten Aikinggin.

    Setelah terdeteksi keberadaannya, personel gabungan bergerak menuju kebun di seberang Kali Rawara.

    “Dalam perjalanan menuju target lokasi, Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi S Marbun tergelincir kemudian hanyut terbawa derasnya arus kali Rawara,” ucap Ongky Isgunawan.

    Tim yang belum berhasil menyeberang mencari Tomi S Marbun, sementara tim yang sudah berhasil melewati kali Rawara melanjutkan perjalanan menuju Dusun Sagu Kampung Meyah Lama. 

    “Sekira pukul 08.00 WIT Rabu (18/12/2024) terjadi kontak tembak yang mengakibatkan Marthen Aikinggin tewas,” ujarnya. 

    Kabid Humas membenarkan bahwa pencarian Kampung Meyah Lama masih terus berlangsung.

    Ia mengatakan Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wachid, bersama personel gabungan TNI-Polri serta elemen SAR dibantu dengan helikopter milik Baharkam Polri serta 1 heli lainnya masih melakukan pencarian Kampung Meyah Lama.

    “Kami akan terus berusaha secara maksimal. Mohon doa dari seluruh masyarakat agar Iptu Tomi bissa ditemukan,” harapnya.

     

  • Jejak Perkembangan Motif Batik Betawi

    Jejak Perkembangan Motif Batik Betawi

    Motif tumpal merupakan pengembangan dari bentuk cagak yang menjadi bagian dari ragam hias pada leher periuk tanah. Konon, ragam hias ini sudah ada sejak zaman neolitikum.

    Bentuk cagak dan tumpal diartikan sebagai kekuatan dan penolak bala. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan nenek moyang masyarakat Betawi terkait gunung yang memiliki kekuatan karena cagak maupun tumpal ini sebenarnya merupakan bentuk lain dari gunung.

    Memasuki abad ke-20, motif batik Betawi semakin berkembang. Semakin banyak bermunculan kreasi baru batik Betawi yang selaras dengan perkembangan zaman.

    Pada era ini, lahir motif sungai ciliwung, nusa kelapa, rasamala, salakanegara, dan ondel-ondel. Motif nusa kelapa mengadopsi ide dari peta Ceila buatan Pangeran Panembong masa Prabu Siliwangi (1482-1521) yang menunjukkan bahwa nenek moyang orang Betawi menyebut kampung halaman mereka sebagai Nusa Kelapa.

    Adapun motif rosamala menggambarkan alam Sunda Kelapa (nama lama Jakarta). Motif ini menonjolkan gambaran hutan belantara yang ditumbuhi pepohonan rasamala, yakni sebutan untuk pohon jati yang kulit kayunya wangi.

    Berbeda lagi dengan motif salakanegara yang menggambarkan kerajaan pertama di Tanah Betawi. Kerajaan yang didirikan oleh Aki Tirem pada 130M ini memiliki kepercayaan terhadap kekuatan Gunung Salak.

    Pada motif batik ondel-ondel, terdapat kepercayaan bahwa motif ini konon dapat menolak bala. Sementara motif sungai ciliwung pada batik Betawi berakar dari kehidupan masyarakat yang hidup di pinggiran Sungai Ciliwung.

    Penulis: Resla