kab/kota: Gunung

  • Pasukan Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL menjaga perdamaian dan duta budaya Indonesia di kanca internasional

    Pasukan Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL menjaga perdamaian dan duta budaya Indonesia di kanca internasional

    Rabu, 9 April 2025 12:35 WIB

    Pasukan Kontingen Garuda UNIFIL melakukan yel-yel usai mengikuti upacara Pelepasan Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL 2025 di Lapangan Prima, Mabes TNI, Jakarta, Rabu (9/4/2025). Satgas tersebut selain sebagai penjaga perdamaian di daerah konflik juga berperan sebagai duta bangsa di kancah internasional dengan memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto berjalan usai melakukan pemeriksaan pasukan pada upacara Pelepasan Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL 2025 di Lapangan Prima, Mabes TNI, Jakarta, Rabu (9/4/2025). Sebanyak 1.090 personel Satgas yang dipimpin oleh Kolonel Inf Raja Gunung Nasution tersebut akan melaksanakan misi perdamaian dunia di Lebanon selama satu tahun. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

    Pasukan Kontingen Garuda UNIFIL mengikuti upacara Pelepasan Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL 2025 di Lapangan Prima, Mabes TNI, Jakarta, Rabu (9/4/2025). Satgas tersebut selain sebagai penjaga perdamaian di daerah konflik juga berperan sebagai duta bangsa di kancah internasional dengan memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus dengan Dentuman Keras

    Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus dengan Dentuman Keras

    Foto

    REUTERS/The Centre for Volcanology and G – detikNews

    Senin, 28 Apr 2025 19:30 WIB

    Nusa Tenggara Timur – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus Minggu (27/4) malam. Letusan ini disertai dentuman keras.

  • Daftar 59 Kampus Pilihan untuk UM-PTKIN 2025, Pendaftaran Dibuka hingga 28 Mei 2025 – Halaman all

    Daftar 59 Kampus Pilihan untuk UM-PTKIN 2025, Pendaftaran Dibuka hingga 28 Mei 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Simak inilah 59 kampus pilihan untuk daftar Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2025.

    Dikutip dari um.ptkin.ac.id, pendaftaran UM-PTKIN 2025 telah dibuka sejak Selasa (22/4/3035) pukul 8.00 WIB.

    Pendaftaran akan ditutup pada Rabu, 28 Mei 2025 pada pukul 15.00 WIB.

    UM-PTKIN diselenggarakan dalam satu sistem yang terpadu secara serentak oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia.

    Pada tahun 2025 UM-PTKIN diselenggarakan secara luring di PTKIN Titik Lokasi Ujian yang dipilih oleh peserta dan menggunakan aplikasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE).

    SSE adalah aplikasi ujian yang menggunakan komputer (PC/Laptop).

    Melalui SSE, pelaksanaan ujian tidak lagi menggunakan kertas (paperless), baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban. 

    Selengkapnya, inilah daftar 59 kampus pilihan untuk UM-PTKIN 2025 yang dikutip dari laman resmi um.ptkin.ac.id.

    59 Pilihan Kampus

    UIN Sumatera Utara Medan
    UIN Sultan Syarif Kasim Riau
    UIN Ar-Raniry Banda Aceh
    UIN Imam Bonjol Padang
    UIN Syahada Padangsidimpuan
    UIN Mahmud Yunus Batusangkar
    UIN Syech M. Djamil Djambek Bukittinggi
    UIN Raden Fatah Palembang
    UIN Raden Intan Lampung
    UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
    UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
    UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu
    UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
    UIN Walisongo Semarang
    UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan
    UIN Raden Mas Said Surakarta
    UIN Profesor K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
    UIN Salatiga
    UIN Sunan Ampel Surabaya
    UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
    UIN Antasari Banjarmasin
    UIN Mataram
    UIN KH.Achmad Siddiq ( KHAS ) Jember
    UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
    UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
    UIN Alauddin Makassar
    UIN Datokarama Palu
    IAIN Lhokseumawe
    IAIN Langsa
    IAIN Takengon
    IAIN Kerinci
    IAIN Curup
    IAIN Metro Lampung
    IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
    UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
    IAIN Pontianak
    IAIN Kudus
    IAIN Madura
    IAIN Kediri
    IAIN Ponorogo
    IAIN Palangka Raya
    IAIN Sultan Amai Gorontalo
    IAIN Ambon
    IAIN Manado
    IAIN Parepare
    IAIN Bone
    IAIN Palopo
    IAIN Kendari
    IAIN Ternate
    IAIN Fattahul Muluk Papua
    IAIN Sorong
    STAIN Bengkalis
    STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh
    STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
    STAIN Mandailing Natal
    STAIN Majene
    Universitas Singaperbangsa Karawang

    Alur Pendaftaran

    1. Calon peserta mendaftar Akun UM-PTKIN. Pilih Daftar Bagi Calon Pendaftar yang memiliki NISN dan belum memiliki akun SPAN-PTKIN. Username dan Password didapat setelah melakukan pendaftaran dan dikirim melalui email yang dicantumkan saat pendaftaran akun UM-PTKIN.

    2. Pilih Login. Gunakan Username/NISN dan Password.

    3. Mengisi biodata secara online di https://um.ptkin.ac.id/ atau menggunakan aplikasi mobile Android UM-PTKIN 2025 hingga mendapat INVOICE dan nomor VA (Virtual Account), Informasi nominal yang harus dibayarkan serta tatacara pembayaran.

    4. Calon peserta melakukan pembayaran pada Channel Pembayaran Bank Mandiri atau Bank lain dengan ketentuan sebagai berikut :

    Melalui Bank Mandiri, pembayaran dapat dilakukan di seluruh Teller Kantor Cabang Bank Mandiri, ATM Bank Mandiri, LIVIN by Mandiri dengan menunjukkan / memasukkan nomor VA/Kode Bayar.
    Selain Bank Mandiri, pembayaran dapat dilakukan di ATM Bank lain, dan Transfer dengan Nomor Rekening tujuan ke VA (Virtual Account) melalui Bank Non-Mandiri di seluruh Indonesia yang mendukung transfer antar bank dengan nomor VA (Virtual Account) sebagai nomor rekening tujuan . (ada tambahan biaya tergantung mitra).

    5. Peserta mendapat bukti pembayaran. Biaya seleksi yang sudah dibayar tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.

    6. Peserta melanjutkan pendaftaran online di https://um.ptkin.ac.id/ atau menggunakan aplikasi mobile Android UM-PTKIN 2025 dengan mengecek status pembayaran, kemudian dilanjutkan dengan memilih program studi dan PTKIN/PTN titik lokasi ujian hingga cetak kartu peserta ujian.

    7. Mengikuti ujian SSE UM-PTKIN pada PTKIN/PTN titik lokasi ujian yang dipilih oleh peserta.

    Biaya Pendaftaran

    Biaya pendaftaran sebesar Rp. 200.000 (Dua Ratus Ribu Rupiah), belum termasuk biaya tambahan jika transaksi menggunakan bank selain Bank Mandiri.

    Jadwal UM-PTKIN 2025

    Pendaftaran: 22 April 2025 pukul 08.00 WIB – 28 Mei 2025 pukul 15.00 WIB
    Pembayaran: 22 April 2025 pukul 08.00 WIB – 28 Mei 2025 pukul 23.59 WIB
    Finalisasi Pendaftaran: 22 April 2025 pukul 08.00 WIB – 31 Mei 2025 pukul 23.59 WIB
    Cetak Kartu Peserta Ujian SSE UM-PTKIN: Dimulai pada 1 Mei 2025 pukul 08.00 WIB
    Pelaksanaan Ujian SSE UM-PTKIN : 10-12 Juni 2025, 14-18 Juni 2025
    Pengumuman: 30 Juni 2025

    Informasi selengkapnya klik di sini.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • Viral, Video Mbah Bingah Pungut Sampah Gunung Merbabu, Berhenti sejak 2017?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 April 2025

    Viral, Video Mbah Bingah Pungut Sampah Gunung Merbabu, Berhenti sejak 2017? Regional 28 April 2025

    Viral, Video Mbah Bingah Pungut Sampah Gunung Merbabu, Berhenti sejak 2017?
    Tim Redaksi
    BOYOLALI, KOMPAS.com
    – Video
    Mbah Bingah
    memungut sampah para pendaki di Gunung Merbabu baru-baru ini viral di media sosial.
    Video itu salah satunya diunggah oleh pemilik akun Instagram @mountain***.
    Hingga Senin (28/4/2025) malam, video itu telah dilihat lebih dari 86.000 pengguna Instagram dan mendapatkan banyak komentar.
    Pemilik akun juga menuliskan keterangan dalam video tersebut.
    “Kisah Mbah Bingah, Tiap Hari Naik Turun Gunung Memanggul 40 Kilogram Sampah Para Pendaki”.
    Dalam video itu tampak Mbah Bingah memanggul tumpukan sampah yang telah dimasukkan dalam plastik berukuran besar.
    Mbah Bingah dengan semangat menggendong tumpukan sampah itu sampai ke rumahnya.
    Berdasarkan keterangan unggahan itu, video Mbah Bingah memungut sampah merupakan peristiwa pada 2014.
    Lantas, bagaimana penjelasannya?
    Tetangga Mbah Bingah, Sumali mengatakan, aktivitas Mbah Bingah memungut sampah Gunung Merbabu berlangsung dari tahun 2015 sampai 2017 atau selama dua tahun.
    “Untuk Mbah Bingah itu mulai dari tahun 2015 sampai tahun 2017. Tahun 2017 awal sudah berhenti (mungut sampah),” kata Sumali saat dihubungi
    Kompas.com
    , Senin (28/4/2025).
    Menurut dia, alasan Mbah Bingah memungut sampah berupa barang bekas di Gunung Merbabu karena peduli dengan lingkungan.
    “Sepengetahuan saya sih berhubung sampah di atas menumpuk jadi kepedulian dia untuk mengambilnya. Juga untuk menambah ekonomi dia,” katanya.
    Mbah Bingah imbuhnya merupakan petani, di mana setiap hari pergi ke ladang.
    Ladang Mbah Bingah dekat dengan tempat pembuangan sampah pendaki di Obyek Wisata Gancik atau dekat pintu rimba.
    Mbah Bingah memanfaatkan waktu istirahat dengan mengambil sampah barang bekas untuk kemudian dia bawa pulang.
    Sampah botol bekas itu Mbah Bingah pilah kemudian dijual untuk kebutuhan tambahan di rumah.
    “Dia kan petani, jadi berhubung ladangnya dekat situ. Dia istirahat sambil
    ngumpulkan
    barang bekas contohnya botol bekas air minum seperti itu,” tambah warga Selowangan, Kacamatan Selo, Boyolali ini.
    Dia menambahkan, alasan Mbah Bingah tidak lagi memungut sampah di Gunung Merbabu karena usianya sudah tua.
    Kemudian, aturan para pendaki yang diwajibkan membawa turun sampahnya seusai mendaki Gunung Merbabu.
    “Iya, pertama itu (usia sudah tua). Kedua sampah sudah dikondisikan dari
    basecamp
    masing-masing. Jadi sampah yang dibawa para pendaki harus dibawa pulang ke
    basecamp
    . Dan di situ kemungkinan ada pengecekan atau apa,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Semeru Meletus Senin Petang, Semburkan Kolom Abu Setinggi 900 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        28 April 2025

    Gunung Semeru Meletus Senin Petang, Semburkan Kolom Abu Setinggi 900 Meter Surabaya 28 April 2025

    Gunung Semeru Meletus Senin Petang, Semburkan Kolom Abu Setinggi 900 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami
    erupsi
    pada Senin (28/4/2025) petang.
    Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru yang berlokasi di Gunung Sawur, erupsi terjadi pada pukul 17.51 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas sedang setinggi 600 meter yang mengarah ke utara.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 28 April 2025 pukul 17.51 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 600 meter di atas puncak,” ungkap Liswanto, petugas PPGA Semeru, dalam keterangan tertulisnya.
    Hingga pukul 18.00 WIB, PPGA Semeru melaporkan telah terjadi tujuh kali letusan.
    Namun, beberapa erupsi tidak dapat teramati secara visual akibat cuaca berkabut yang menyelimuti Gunung Semeru.
    Yudhi Cahyono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, menyatakan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak.
    Selain itu, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat menjangkau hingga 13 kilometer dari puncak gunung.
    Yudhi menambahkan, saat ini kawasan sekitar Gunung Semeru sering diguyur hujan lebat, yang meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lippo Group Klaim Proyek Meikarta Rampung 100% pada 2027

    Lippo Group Klaim Proyek Meikarta Rampung 100% pada 2027

    Bisnis.com, JAKARTA – Entitas usaha Lippo Group yakni PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) memastikan pembangunan proyek hunian vertikal Meikarta yang berlokasi di Kabupaten Bekasi bakal sepenuhnya rampung pada 2027.

    Coporate Secretary LPCK, Peter Adrian menjelaskan bahwa seluruh pembangunan unit Meikarta ditargetkan selesai tepatnya pada Juli 2027. Di mana, saat ini proses konstruksi masih terus berlangsung. 

    “Pembangunan Apartemen Meikarta sedang berjalan dan akan diselesaikan secara bertahap sampai dengan bulan Juli 2027,” jelas Peter dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (28/4/2025).

    Peter menyebut, hingga saat ini proses konstruksi tidaklah terkendala masalah material. Dia juga menyebut proses pembangunan tengah dalam penyelesaian dan berjalan sesuai target.

    Pada saat yang sama, LPCK memastikan bahwa pengembang Meikarta yakni PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU) berkomitmen menyelesaikan tuntutan yang beberapa waktu lalu disampaikan oleh konsumen Meikarta.

    “MSU berkomitmen untuk menyelesaikan kewajiban terhadap sejumlah konsumen sesuai dengan hasil pertemuan dan arahan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) pada tanggal 23 April 2025,” tambahnya.

    Adapun, sumber dana yang bakal digunakan untuk menyelesaikan kewajiban permohonan refund sejumlah konsumen Meikarta itu bakal menggunakan kas pribadi perseroan.

    Sebelumnya, CEO Lippo Group, James Riady juga sempat turun gunung memberikan penjelasan usai polemik sengketa apartemen Meikarta kembali berhembus. James memastikan pihaknya telah menyerahkan hingga 16.000 unit ke konsumen.

    Berdasarkan catatan Bisnis, James juga menekankan bahwa PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) selaku pemrakarsa proyek tersebut memiliki kecukupan finansial untuk dapat merampungkan proyek Meikarta. 

    “Sampai sekarang yang sudah dibangun sudah diserahkan yang terkait dengan Meikarta hampir 16.000-an [unit],” kata James saat ditemui di Kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

  • Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Sugeng Parwoto di Gunung Merbabu – Halaman all

    Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Sugeng Parwoto di Gunung Merbabu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, mengonfirmasi tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh Sugeng Parwoto (50), pendaki yang ditemukan meninggal setelah hilang di Gunung Merbabu.

    Sugeng, yang berasal dari Temanggung, diduga meninggal akibat luka dalam setelah tergelincir saat mendaki melalui jalur Timboa, Dukuh Margomulyo, Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

    Sugeng Parwoto dilaporkan hilang pada Jumat (18/4/2025), saat mendaki Gunung Merbabu.

    Setelah pencarian yang dilakukan oleh tujuh pendaki lainnya, jenazahnya baru ditemukan sepekan kemudian, Jumat (25/4/2025). 

    “Dari hasil autopsi tidak ada hal yang mencurigakan. Penyebab dari kematiannya karena benda tumpul,”  kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto.

    Ia menambahkan, Sugeng mengalami pendarahan di bagian dalam kepala, namun tidak ada pendarahan di bagian luar, yang mengindikasikan tidak ada kekerasan pada tubuh korban.

    Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), Sugeng diduga tergelincir ke jurang dan kepalanya terbentur batu.

    “Ini identik dengan luka tergelincir atau luka jatuh dari ketinggian,” imbuh Kapolres.

    Sugeng diperkirakan meninggal dunia pada hari Sabtu (19/4/2025), setelah tujuh pendaki lainnya tidak menemukan korban usai diterjang badai di lokasi flying camp di pos 5.

    Hasil pengamatan dari BMKG dan Lanud Adi Soemarmo menunjukkan adanya potensi awan cumulonimbus pada saat kejadian.

    Namun, pihak berwenang belum dapat memastikan apakah penyebab tergelincirnya korban disebabkan oleh badai atau faktor lain.

    Yang pasti tidak ada luka yang disebabkan dugaan kriminalitas. 

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Yamaha Nmax Turbo Terlalu Mudah Diajak Nanjak

    Yamaha Nmax Turbo Terlalu Mudah Diajak Nanjak

    Jakarta

    Menyambut umur 10 tahun Nmax di Indonesia, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing melakukan agenda touring tipis-tips dengan tajuk “Nmax Experience: Ride A Decade” pada Sabtu (26/4/2025).

    Saya mengendarai Yamaha Nmax Turbo dari titik pertama di dealer Amie Jaya, Jl. Alternatif Cibubur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menuju Koffie Hideung yang berada di ketinggian 620 meter di atas permukaan laut (Mdpl), kaki Gunung Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang.

    Untuk menuju ke lokasi tersebut, bikers perlu mempersiapkan kendaraan yang sehat dan tentunya ahli dalam tanjakan karena rute jalan cukup terjal dan curam.

    Yamaha Nmax Turbo Terlalu Mudah Diajak Nanjak

    Nmax Turbo menawarkan dua mode: T (town) dan S (sport). Mode T merupakan opsi standar yang bisa dipakai di wilayah perkotaan, sementara mode S menawarkan pengalaman berkendaraan yang lebih agresif.

    Berdasarkan pengalaman saya, dalam kondisi konstan, peralihan mode dari T ke S membuat putaran mesin naik 500-1.000 rpm. Sementara untuk mengganti mode tersebut, pengendara tinggal menekan tombol khusus di setang kiri.

    Rombongan mulai menemukan obstacles berupa tanjakan dan jalur yang berkelok saat melalui Jalan Cintalaksana, Tegalwaru, Karawang.

    Jujur, saya lebih sering menggunakan mode S, sebab akselerasinya lebih responsif ketimbang mode T.

    Sensasi respons S mode itu benar-benar agresif. Apalagi saat tuas Y-Shift dipencet, terdapat dorongan tenaga tambahan yang emang berasa.

    Yamaha Nmax Experience: Ride A Decade Foto: Yamaha

    Sensasi turbo ini lebih terasa untuk membantu tarikan awal. Berdasarkan pengalaman pribadi, figur sensasi turbo pada Nmax terasa di bawah 7.000 rpm atau sebelum VVA (Variable Valve Actuation) aktif.

    Ohiya, fitur ini juga membantu saat hendak menyalip kendaraan besar. Sebab akselerasi awalnya lebih spontan!

    Dengan Nmax Turbo, tanjakan itu dengan mudah dilewati, meskipun tanpa mengaktifkan tombol Y-Shift. Namun jika tombol Y-Shift ditekan pada rpm bawah, terbukti memang terasa ada dorongan tenaga tambahan. Menanjak pakai Nmax Turbo pun bukan halangan berarti!

    Akselerasi datang dari teknologi YECVT. Jadi ada bantuan motor listrik pada transmisinya untuk menggerakkan pulley depan dan menggantikan kinerja roller yang sudah ditinggalkan.

    Kalau kalian mencari motor touring dengan tenaga agresif, perpaduan Nmax dengan Y-Shift plus S mode adalah pilihan tepat. Nmax jadi terasa lebih galak! Saat gas dibejek, aliran tenaganya benar-benar responsif tanpa hambatan.

    Di sisi lain penamaan “Turbo” ini sepertinya jadi cara Yamaha untuk mengenalkan teknologi YECVT. Sebab sensasi turbonya emang ada, terutama saat akselerasi awal. Memang seru sih! Apalagi saat hendak gonta-ganti karakter motor, tidak perlu oprek roller lagi, tinggal pencet tombol saja!

    Nah, untuk deselerasi, Yamaha Nmax Turbo ini juga punya fitur yang benar-benar diandalkan. Apalagi pakai mode S, ada kesan deselerasi seperti motor dengan transmisi manual, efek perlambatan motor saat di turunan terasa sangat kuat. Ini merupakan sensasi baru di kelas motor matik 150 cc.

    (riar/din)

  • Awal Pekan, Cek Aturan Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Senin 28 April 2025 – Page 3

    Awal Pekan, Cek Aturan Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Senin 28 April 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Memasuki awal pekan, Senin (28/4/2025), kebijakan ganjil genap di wilayah Jakarta kembali diterapkan seperti biasa.

    Setelah akhir pekan yang bebas dari pembatasan pelat nomor kendaraan, para pengendara roda empat atau lebih harus kembali memperhatikan aturan ini untuk menghindari sanksi tilang dan mendukung kelancaran lalu lintas.

    Pemberlakuan ganjil genap Jakarta mengacu pada sejumlah regulasi utama, seperti Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019 tentang perubahan atas Pergub Nomor 155 Tahun 2018.

    Selain itu, penerapan aturan ini juga mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) dan Surat Edaran (SE) dari Kementerian Perhubungan yang menjadi dasar hukum pendukung dalam upaya pengendalian lalu lintas dan penurunan tingkat polusi udara di Jakarta.

    Sebagaimana ketentuan yang berlaku, aturan ganjil genap di Jakarta diterapkan setiap hari kerja, yakni dari Senin hingga Jumat dan tidak berlaku saat akhir pekan Sabtu Minggu serta tanggal merah hari libur nasional.

    Penerapan dilakukan dalam dua periode waktu, yaitu pagi hari pukul 06.00 hingga 10.00 WIB dan sore hingga malam hari pukul 16.00 hingga 21.00 WIB. Di luar jam tersebut, kendaraan dengan pelat nomor ganjil maupun genap dapat melintas tanpa pembatasan.

    Sistem ini mengatur bahwa kendaraan dengan angka terakhir pelat nomor ganjil hanya boleh melintas di tanggal ganjil, sedangkan kendaraan berpelat genap hanya boleh melintas di tanggal genap.

    Untuk hari ini di awal pekan, Senin (28/4/2025) karena tanggalnya adalah angka genap, maka kendaraan dengan pelat nomor genap yaitu 0, 2, 4, 6, dan 8 diperbolehkan melintasi ruas-ruas jalan yang masuk dalam cakupan ganjil genap. Sebaliknya, kendaraan berpelat ganjil yaitu 1, 3 ,5, 7, dan 9 tidak diperbolehkan melintas di ruas tersebut pada jam operasional aturan.

    Saat ini, ada 26 ruas jalan di Jakarta yang diberlakukan sistem ganjil genap. Selain itu, beberapa area persimpangan juga menjadi bagian dari pengawasan agar penerapan aturan semakin optimal.

    Pengawasan dilakukan dengan dua metode, yaitu patroli langsung petugas di lapangan dan sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang tersebar di sejumlah titik strategis.

    Bagi pengendara yang melanggar aturan, ancaman sanksi berupa denda tilang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Denda maksimal bagi pelanggar dapat mencapai Rp500.000 atau sanksi pidana kurungan.

    Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta menegaskan bahwa kebijakan ganjil genap merupakan salah satu upaya penting untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan menekan tingkat emisi gas buang kendaraan bermotor.

    Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.

    Mengingat pentingnya kepatuhan terhadap aturan ini, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan jadwal, ruas jalan yang terdampak, dan karakteristik penerapan aturan sebelum memulai perjalanan.

    Penggunaan aplikasi navigasi digital juga disarankan untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time dan mencari rute alternatif yang tidak terkena pembatasan ganjil genap.

    Dengan kerja sama dari seluruh pengguna jalan, diharapkan mobilitas di Jakarta dapat berlangsung lebih tertib, lancar, dan aman untuk semua pihak.

    Kebijakan ganjil-genap di DKI Jakarta diterapkan mulai Senin (06/06) pagi ini di 25 titik. Jalan Pramuka-Jalan Gunung Sahari jadi salah satu titik ganjil-genap terbaru. Adanya penyesuaian rute dan waktu oleh bus Transjakarta.

  • Mbok Yem Meninggal karena Pneumonia, Benarkah Tinggal di Puncak Gunung Berisiko Idap Penyakit Paru? – Halaman all

    Mbok Yem Meninggal karena Pneumonia, Benarkah Tinggal di Puncak Gunung Berisiko Idap Penyakit Paru? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemilik warung di puncak gunung Lawu, Wakiyem atau biasa disapa Mbok Yem meninggal dunia pada Rabu siang (25/4/2025).

    Sebelum menghembuskan nafas terakhir, berdasarkan pemeriksaan medis Mbok Yem menderita pneumonia.

    Mbok Yem memiliki keseharian di puncak gunung.

    Ia melayani pembeli yang ingin menyantap nasi pecel dan kopi panas sebagai pelepas dahaga pendaki yang naik ke puncak Gunung Lawu.

    Merujuk dari kesehariannya, apakah benar orang yang tinggal di ketinggian berisiko terkena masalah paru seperti pneumonia?

    Berikut penjelasan Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama.

    Ia mengatakan, tidak ada kaitan langsung antara ketinggian dengan risiko terkena pneumonia.

    Pada dasarnya, pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur (parasit).

    “Memang benar bahwa di ketinggian 3.000 meter maka kadar oksigen lebih rendah dari di permukaan laut, tapi kan benar juga bahwa banyak orang yang tinggal di ketinggian dan hidup sehat dengan baik. Perlu diketahui pasti yang jadi penyebab Pneumonia pada Mbok Iyem ini, apakah karena virus, bakteri atau jamur,” tutur dia kepada Tribunnews.com, Jumat (25/4/2025).

    Prof Tjandra mengatakan, pneumonia bisa dicegah dengan berbagai cara, seperti vaksinasi, menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat.

    Pneumonia bisa berujung komplikasi ketika seseorang memiliki penyakit penyerta atau komorbid maupun masalah pernafasan lainnya.

    “Apalagi sebelum terkena pneumonia, seseorang itu memiliki komorbid seperti diabetes atau ada masalah pernafasan yang dialami sebelumnya maka bisa memperparah keadaan,” jelas Prof Tjandra.

    Dikutip dari Surya.co.id (Tribunnews.com network), sang cucu Saiful Bachri menceritakan, kondisi kesehatan neneknya mulai memburuk dalam tiga hari terakhir.

    “Nafsu makan hilang, dan hanya bertahan dengan beberapa teguk susu. Seharusnya hari Jumat (25/4/2025) beliau kontrol ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan,” ujar Saiful.

    Di hari kepergiannya, nenek tercinta sempat meminta untuk mandi, lalu beristirahat.

    Setelah mandi, almarhumah tidur, dan sejak itu tidak bangun lagi.

    Masih mengutip Surya.co.id, Kepala Dusun Dagung, Slamet mengatakan Mbok Yem menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 14.00 siang.

    Menurutnya, Mbok Yem memang mengalami komplikasi yang cukup parah.

    “Beliau sempat dirawat selama hampir tiga pekan di RS Siti Aisyiyah Ponorogo. 

    Setelah itu, pulang untuk dirawat di rumah oleh keluarga. Meski sempat membaik, kesehatannya kembali menurun dalam beberapa hari terakhir,” terang Slamet.