kab/kota: Gunung

  • Kopi Sumatera Unjuk Gigi di AS, Bawa Harum Nama Indonesia – Page 3

    Kopi Sumatera Unjuk Gigi di AS, Bawa Harum Nama Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, melalui Program Xpora menampilkan keunggulan kopi nusantara di ajang Specialty Coffee Expo (SCE) 2025 di Houston, Texas, Amerika Serikat. PT Alko Sumatra Kopi menjadi salah satu peserta yang dibawa BNI Xpora pada ajang bergengsi tersebut.

    SCE 2025 berlangsung di Brown Convention Center, Houston, Texas, Amerika Serikat pada 25–27 April 2025. Sebanyak 649 peserta hadir, termasuk petani kopi, roaster, eksportir, importir, barista, peneliti, hingga pelaku usaha ritel.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, kehadiran BNI membawa Alko Sumatra Kopi di ajang internasional tersebut menjadi bagian dari komitmen BNI mendukung pelaku usaha lokal meraih pasar global.

    “Momentum ini menjadi panggung strategis bagi Indonesia untuk memperkuat citra dan daya saing kopi lokal di pasar premium Amerika Utara dan global,” kata Okki dalam keterangan tertulis.

    PT Alko Sumatra Kopi berdiri sejak 2014 dan berkantor pusat di Gunung Tujuh, Kerinci, Jambi. Alko telah membina ratusan petani di lebih dari 20 desa.

    Pada ajang tersebut, Alko berhasil meraih beberapa kesepakatan ekspor, di antaranya konsumen dari Dubai yang menyatakan minat untuk membeli kopi robusta. Sementara itu, salah satu roastery di Houston, Texas, sepakat akan membeli kopi Alko. Selain itu, ada juga pembeli eksisting yang meminta tambahan pasokan hingga Desember 2025. Estimasi nilai transaksi mencapai USD 4 juta.

    CEO Alko Suryono mengatakan, budidaya kopinya tidak merambah kawasan hutan lindung. Selain itu, Alko juga mengadopsi teknologi keterlacakan berbasis blockchain untuk transparansi rantai pasok, memungkinkan konsumen menelusuri asal-usul kopi melalui pemindaian QR code.

    “Inovasi ini meningkatkan kepercayaan pasar internasional terhadap kopi Indonesia,” kata dia.

    BNI Xpora melalui pilar Go Global memberikan akses kepada UMKM lokal meraih pasar internasional. Langkah ini sekaligus mempertegas peran BNI bukan hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai akselerator pertumbuhan pelaku usaha lokal agar mampu bersaing dan tumbuh di kancah global. 

  • Polemik Foto Prambanan: Hotel Tentrem Yogyakarta Digugat Rp 3,4 Miliar
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Mei 2025

    Polemik Foto Prambanan: Hotel Tentrem Yogyakarta Digugat Rp 3,4 Miliar Regional 1 Mei 2025

    Polemik Foto Prambanan: Hotel Tentrem Yogyakarta Digugat Rp 3,4 Miliar
    Editor

    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Sengketa hak cipta kembali mencuat ke ruang publik setelah fotografer asal Yogyakarta, Bambang Irawan, resmi mengajukan gugatan terhadap
    Hotel Tentrem
    Yogyakarta di Pengadilan Negeri (PN) Semarang pada Rabu (30/4/2025).
    Bambang menilai hotel berbintang lima tersebut telah menggunakan karya fotografinya secara ilegal selama 7 tahun tanpa seizin dirinya.
    Foto yang menjadi pokok perkara adalah potret Candi Prambanan dengan latar Gunung Sumbing yang diabadikannya pada 2016 dan diunggah ke akun Instagram pribadinya pada bulan September di tahun yang sama.
    Menurut data yang dihimpun Bambang,
    Hotel Tentrem Yogyakarta
    telah memakai foto tersebut sejak 2017 dan baru mencabutnya dari laman resmi hotel pada Desember 2024.
    Kuasa hukum Bambang, Julian Duwi Prasetia, menyampaikan bahwa selain pihak hotel, seorang individu bernama Venny Wong juga turut digugat dalam perkara ini.
    “Hak cipta merupakan hak eksklusif yaitu yang terdiri dari hak moral dan hak ekonomi perlindungan yang timbul sejak dideklarasikan,” ujar Julian, Rabu (30/4/2025).
    Julian menekankan pentingnya penghormatan terhadap hak eksklusif pencipta, tanpa pembenaran karena ketidaktahuan atau alasan lainnya dalam kasus pelanggaran hak cipta.
    “Perlindungan karya seni di Indonesia itu telah dijamin dalam Undang-Undang dan dalam proses perwujudannya maka pengadilan menjadi salah satu tempat untuk memberikan perlindungan tersebut,” tambahnya.
    Lebih lanjut, ia berharap pengadilan dapat memberikan putusan yang berpihak pada perlindungan dunia seni dan mendorong kesadaran publik untuk mendukung seniman dalam memperjuangkan hak-haknya.
    “Serta tidak memberi ruang bagi pelanggar hak cipta, pencuri hak cipta maupun orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas pelanggaran hak cipta,” ucapnya.
    “Mendorong untuk terus bersuara atas ketidakadilan yang terjadi akibat peristiwa pelanggaran hak cipta,” imbuhnya.
    Dalam gugatan yang diajukan, Bambang Irawan menuntut ganti rugi sebesar Rp 3,4 miliar, terdiri dari Rp 2,1 miliar kerugian materiil dan Rp 1,3 miliar kerugian immateriil karena selama tujuh tahun karyanya digunakan tanpa atribusi.
    Menanggapi gugatan tersebut, Public Relation Hotel Tentrem Yogyakarta, Venta Pramushanti, menyatakan bahwa pihaknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
    “Kami mengikuti, kami tidak mencoba lari atau seperti apa. Kami mencoba ikuti apa yang beliau jalankan dibawa ke ranah hukum kami mengikuti. Sekarang sudah sidang di Pengadilan Niaga Semarang,” kata Venta, Rabu (30/4/2025).
    Venta mengungkapkan bahwa penggunaan foto tersebut bermula pada 2017 hingga 2018 saat pihak hotel bekerja sama dengan vendor eksternal untuk mengelola laman situs web Hotel Tentrem.
    Ia menjelaskan bahwa konten foto yang dipermasalahkan diambil dari hasil pencarian di Google oleh pihak ketiga tersebut.
    “Kalau kami tahu dari awal bahwa foto ini memang harus dimintakan izin, kami akan mengikuti proses tersebut,” ucapnya.
    “Ternyata tujuh tahun kemudian di akhir 2024 baru terjadi masalah. Kami baru ngeh ternyata foto ini istilahnya melanggar
    copyright
    dicantumkan tanpa izin,” lanjutnya.
    Venta juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaktahuan pihaknya dan mengakui bahwa pengelolaan situs sepenuhnya dipercayakan kepada web developer yang mereka anggap profesional.
    “Kami menyesal sudah memakai itu, kami memohon maaf. Kami istilahnya kan tidak tahu. Kami mengira foto itu sudah oke karena sudah dicantumkan oleh web developer yang kami kira profesional ternyata tidak demikian,” katanya.
    Pihak hotel pun menyatakan kesiapan untuk menaati keputusan hukum, termasuk bila diminta membayar kompensasi.
    “Sebenarnya simpelnya adalah seperti apa keputusan pengadilan akan dijalankan. Termasuk misalnya harus membayar sekian untuk kompensasi ya tidak apa-apa, akan dibayarkan,” tutup Venta.
    (Sumber:Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo, Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Ihsanuddin, Sari Hardiyanto)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Badan Geologi Sampaikan Evaluasi Aktivitas Gunung Dukono, Apa yang Mesti Diwaspadai?

    Badan Geologi Sampaikan Evaluasi Aktivitas Gunung Dukono, Apa yang Mesti Diwaspadai?

    Liputan6.com, Bandung – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, telah menyampaikan hasil evaluasi terkait aktivitas vulkanik Gunung Dukono di wilayah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Masyarakat pun diimbau untuk memperhatikan rekomendasi yang disampaikan Badan Geologi. 

    Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menyampaikan, selama 2025 tingkat kejadian letusan atau erupsi cukup tinggi berkisar antara 60 hingga 394 kejadian atau rata-rata 227 kejadian per hari, dengan ketinggian kolom letusan berkisar antara 200 hingga 2.500 meter di atas puncak.

    “Erupsi yang secara intensif terjadi pada saat ini adalah erupsi magmatik yang eksplosif,” katanya dalam laporan tertulis diterima Liputan6.com di Bandung, Rabu, 30 April 2025.

    Wafid juga menyebut, aktivitas vulkanik Dukono terpusat di kawah Malupang Warirang dengan ketinggian 1.086 meter di atas permukaan laut. Sejak 27 Maret hingga 30 April 2025 telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom letusan berkisar antara 1.000 – 1.400 m di atas puncak.

    Kolom letusan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Timur, Barat dan Barat laut, yaitu dominan mengarah ke arah Kota Tobelo sehingga abu vulkanik akan banyak jatuh di arah pemukiman dan kota. 

    Berdasarkan evaluasi, sambung Wafid, potensi ancaman erupsi Gunung Dukono berada dalam tingkat aktivitas Level II (Waspada), dengan rekomendasi jarak aman di luar radius 4 (empat) km dari pusat aktivitas. 

    “Potensi ancaman bahaya Gunung Dukono di sekitar kawah saat ini adalah lontaran batu di sekitar puncak dan hujan abu di desa-desa yang berada di sektor barat dan timur sesuai arah dan kecepatan angin di sekitar puncak Gunung Dukono,” katanya.

    Selain itu, terdapat bahaya sekunder yakni berupa aliran lahar pada saat musim hujan berpotensi terjadi di sepanjang aliran Sungai Mamuya (sektor utara), serta Sungai Mede dan Tauni (sektor timur laut).

  • Jokowi Turun Gunung, Laporkan Langsung Penyebar Isu Ijazah Palsu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

    Jokowi Turun Gunung, Laporkan Langsung Penyebar Isu Ijazah Palsu Megapolitan 1 Mei 2025

    Jokowi Turun Gunung, Laporkan Langsung Penyebar Isu Ijazah Palsu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) turun langsung untuk melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).
    Jokowi mendatangi Polda Metro Jaya didampingi sejumlah kuasa hukum untuk membuat laporan di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
    Usai membuat laporan di SPKT, Jokowi langsung menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
    Jokowi baru melaporkan isu tersebut ke polisi karena dahulu ia masih menjabat sebagai presiden. Selain itu, tudingan ijazah palsu tersebut terus bergulir sehingga ia merasa perlu melaporkannya secara langsung.
    “Dulu kan masih menjabat. Saya pikir sudah selesai, ternyata masih berlarut-larut. Sehingga dibawa ke ranah hukum lebih baik,” kata Jokowi di Polda Metro Jaya.
    Jokowi bilang, tudingan ini sebenarnya merupakan masalah ringan.
    “Tetapi memang perlu dibawa ke ranah hukum agar semuanya jelas dan gamblang,” ujar dia.
    Selain itu, alasan Jokowi langsung mendatangi Polda Metro Jaya karena hal yang dilaporkan merupakan delik aduan sehingga tidak bisa diwakilkan.
    Jokowi menunjukkan ijazah asli saat melapor ke Polda Metro Jaya terkait tuduhan penggunaan ijazah palsu.
    “Iya, tadi Pak Jokowi sudah memperlihatkan secara jelas ijazah SD, SMP, SMA, hingga kuliahnya di UGM (Universitas Gajah Mada),” ujar kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan.
    “Semua sudah diperlihatkan kepada para penyelidik. Pak Jokowi juga tegas memberitahukan kepada kami,” imbuh dia.
    Selain ijazah, Jokowi juga membawa bukti video yang berkaitan dengan tuduhan ijazah palsu, yang diserahkan kepada penyidik Polda Metro Jaya.
    “Kami sampaikan peristiwanya ada 24 obyek (video) yang Pak Jokowi sudah melaporkan. Itu juga diduga dilakukan oleh beberapa pihak, mungkin inisialnya kalau boleh saya sampaikan ada RS, ES, RS, T, dan K,” jelas Yakup.
    Yakup menambahkan, timnya telah menyerahkan sejumlah bukti dan nama kepada penyidik, dan kini mereka menghormati proses yang dilakukan oleh Polda.
    Tim kuasa hukum Jokowi menilai, tuduhan ijazah palsu merupakan fitnah yang sangat kejam.
    “Tuduhan-tuduhan tersebut sangat-sangat kejam, karena telah merusak nama baik martabat Pak Jokowi, berdampak bagi Pak Jokowi, baik keluarga, dan yang paling penting ini merusak nama baik Indonesia,” ujar Yakup
    “Bayangkan kalau seorang presiden yang dipilih langsung oleh rakyat sudah menjabat selama 10 tahun, dituduh seakan-akan memiliki ijazah palsu,” lanjut dia.
    Yakup menilai, tuduhan ijazah palsu seakan-akan Jokowi sudah menggunakannya sejak menjabat Wali Kota Solo.
    “Jadi ini kan martabat Indonesia yang dipertaruhkan, nama baik Indonesia, nama baik pemerintah Indonesia, dan nama baik bangsa Indonesia juga,” kata dia.
    Jokowi melaporkan tuduhan ijazah palsu ke polisi untuk membuat kasus ini terang benderang.
    Polda Metro Jaya memastikan sudah menerima laporan Jokowi terkait tuduhan ijazah palsu.
    “Laporan beliau (Jokowi) sudah diterima, kemudian beliau diambil keterangannya di Subdit Kamneg (Keamanan Negara) Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary.
    Terdapat 35 pertanyaan yang ditanyakan penyidik kepada Jokowi terkait tuduhan ijazah Palsu itu.
    Saat ini, kasus yang dilaporkan Jokowi tengah diselidiki penyidik Polda Metro Jaya.
    “Sedang melakukan tahap pendalaman dalam proses penyelidikan, untuk terlapor dalam laporan yang kami terima tadi pagi dalam penyelidikan ,” ucap Ade Ary.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Kereta Api yang BLB Stasiun Jatinegara Imbas Kegiatan Hari Buruh Internasional – Halaman all

    Daftar Kereta Api yang BLB Stasiun Jatinegara Imbas Kegiatan Hari Buruh Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberlakukan pola operasi Berhenti Luar Biasa (BLB) untuk sejumlah perjalanan kereta api di Stasiun Jatinegara pada Kamis (1/5/2025).

    Pemberlakuan BLB ini dilakukan untuk mengantisipasi penumpang kereta api yang akan menuju Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen bertepatan dengan kegiatan Hari Buruh Internasional di Jakarta.

    “Mengantisipasi adanya kegiatan Hari Buruh Internasional di Jakarta, KAI memberlakukan BLB sejumlah perjalanan kereta api di Stasiun Jatinegara,” tulis @kai121_ dalam sebuah caption di Instagram.

    Adapun BLB tersebut akan berlaku untuk 21 perjalanan kereta api dari Stasiun Gambir dan 18 perjalanan kereta api dari Stasiun Pasar Senen.

    Daftar Kereta Api

    *) Kereta api yang berhenti Stasiun Jatinegara dari arah Gambir:

    – KA Argo Semeru (Gambir-Surabaya Gubeng) Keberangkatan 06:20 WIB

    – KA Parahyangan (Gambir-Bandung) Keberangkatan 07:30 WIB

    – KA Taksaka (Gambir-Yogyakarta) Keberangkatan 07:45 WIB

    – KA Argo Bromo Anggrek (Gambir-Surabaya Pasar Turi) Keberangkatan 08:20 WIB

    – KA Argo Dwipangga (Gambir-Solo Balapan) Keberangkatan 08:50 WIB

    – KA Gunung Jati (Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng) Keberangkatan 09:00 WIB

    – KA Sembrani (Gambir-Surabaya Pasar Turi) Keberangkatan 10:20 WIB

    – KA Manahan (Gambir-Solo Balapan) Keberangkatan 10:30 WIB

    – KA Cakrabuana (Gambir-Cirebon) Keberangkatan 10:50 WIB

    – KA Taksaka (Gambir-Yogyakarta) Keberangkatan 14:00 WIB

    – KA Brawijaya (Gambir-Malang) Keberangkatan 15:45 WIB

    – KA Bima (Gambir-Surabaya Gubeng) Keberangkatan 17:00 WIB

    – KA Gajayana (Gambir-Malang) Keberangkatan 18:50 WIB

    – KA Cakrabuana (Gambir-Purwokerto) Keberangkatan 19:10 WIB

    – KA Sembrani (Gambir-Surabaya Pasar Turi) Keberangkatan 19:30 WIB

    – KA Pandalungan (Gambir-Jember) Keberangkatan 19:55 WIB

    – KA Argo Bromo Anggrek (Gambir-Surabaya Pasar Turi) Keberangkatan 20:30 WIB

    – KA Argo Lawu (Gambir-Solo Balapan) Keberangkatan 20:45 WIB

    – KA Purwojaya (Gambir-Cilacap) Keberangkatan 20:55 WIB

    – KA Taksaka (Gambir-Yogyakarta) Keberangkatan 21:20 WIB

    – KA Gunung Jati (Gambir-Cirebon) Keberangkatan 22:05 WIB.

    *) Kereta api yang berhenti Stasiun Jatinegara dari arah Pasar Senen:

    – KA Fajar Utama Yogya (Pasar Senen-Yogyakarta) Keberangkatan 07:35 WIB

    – KA Airlangga (Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi) Keberangkatan 09:15 WIB

    – KA Serayu (Pasar Senen-Purwokerto via Kiaracondong) Keberangkatan 09:30 WIB

    – KA Tegal Bahari (Pasar Senen-Tegal) Keberangkatan 10:40 WIB

    – KA Gaya Baru Malam Selatan (Pasar Senen-Surabaya Gubeng) Keberangkatan 11:10 WIB

    – KA Matarmaja (Pasar Senen-Malang) Keberangkatan 11:25 WIB

    – KA Sawunggalih (Pasar Senen-Kutoarjo) Keberangkatan 13:15 WIB

    – KA Brantas (Pasar Senen-Blitar) Keberangkatan 14:10 WIB

    – KA Cikuray (Pasar Senen-Garut) Keberangkatan 17:20 WIB

    – KA Majapahit (Pasar Senen-Malang) Keberangkatan 17:40 WIB

    – KA Tawang Jaya (Pasar Senen-Semarang Poncol) Keberangkatan 18;45 WIB

    – KA Senja Utama Yogya (Pasar Senen-Yogyakarta) Keberangkatan 19:00 WIB

    – KA Serayu (Pasar Senen-Purwokerto via Kiaracondong) Keberangkatan 19:25 WIB

    – KA Sawunggalih (Pasar Senen-Kutoarjo) Keberangkatan 20:10 WIB

    – KA Madiun Jaya (Pasar Senen-Madiun) Keberangkatan 21:10 WIB

    – KA Gumarang (Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi) Keberangkatan 21:30 WIB

    – KA Singasari (Pasar Senen-Blitar) Keberangkatan 21:55 WIB

    – KA Tawang Jaya Premium (Pasar Senen-Semarang Tawang Bank Jateng) Keberangkatan 23:50 WIB

    Sebagai Catatan:

    – Penumpang dari kereta api yang telah disebutkan di atas yang akan naik dari Stasiun Jatinegara harap memperhatikan waktu keberangkatan KA sesuai yang tertera pada tiket.

     

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Marak Kekerasan Seksual, Ketua DPR Minta Pemerintah Bangun Warning System di Ruang Publik

    Marak Kekerasan Seksual, Ketua DPR Minta Pemerintah Bangun Warning System di Ruang Publik

    JAKARTA – Ketua DPR Puan Maharani menilai kasus kekerasan seksual yang belakangan marak terjadi di tanah air harus mendapat penanganan extra ordinary. Bukan hanya berfokus pada penegakan hukum, namun menurutnya, penanganan harus dibarengi dengan upaya pencegahan yang konkret.

    “Kasus kekerasan seksual di Indonesia yang sudah seperti gunung es perlu penanganan komprehensif yang terstruktur, termasuk bagaimana Negara membangun sistem yang mampu mencegah kejahatan seksual terjadi sejak awal,” ujar Puan Maharani, Rabu, 30 April

    Misalnya, lanjut Puan, Pemerintah melalui kementerian terkait dapat membangun sistem pengamanan dan peringatan dini (warning system) di ruang-ruang publik. Serta lingkungan sosial terutama yang rawan menjadi tempat perburuan predator seksual. Khususnya bagi anak-anak dan perempuan yang kerap menjadi korban kekerasan seksual.

    “Kita bisa mengadopsi dari negara-negara sahabat. Di sejumlah negara maju, sistem perlindungan anak telah dilengkapi dengan alarm sosial, pelacakan digital, hingga kontrol ketat terhadap konten dan aktivitas daring yang menyasar anak-anak. Indonesia harus segera menyusul,” kata dia.

    Puan menilai, sarana sistem peringatan seperti itu dapat mengurangi kasus kekerasan seksual sedikit demi sedikit. Terlebih, kata dia, Indonesia tengah dalam kondisi darurat kekerasan seksual yang banyak menyasar anak-anak perempuan.

    “Maka harus ada terobosan-terobosan yang dilakukan Negara, termasuk melalui langkah-langkah menciptakan sistem peringatan terhadap ancaman tindak kekerasan seksual,“ kata Puan. 

    “Sama seperti bencana alam, kita memiliki early warning system. Metode seperti ini yang juga harus diciptakan untuk mengurangi dampak buruk yang berpotensi terjadi. Caranya seperti apa dan bagaimana, ini harus menjadi kerja bersama para stakeholder terkait,” imbuhnya.

    Seperti diketahui, baru-baru ini seorang pemuda berusia 21 tahun di Jepara, Jawa Tengah, ditangkap pihak kepolisian karena melakukan kasus kekerasan seksual seksual berbasis online (KBGO).

    Predator seksual itu diduga merekam aktivitas seksual korban yang masih remaja dan memeras korban dengan ancaman akan menyebarkan video mereka. Korbannya mencapai puluhan orang ABG dengan rentan usia 12, 14, sampai 18 tahun.

    Tak hanya itu, seorang ustaz atau pendakwah muda di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) berinisial AHA (34) diduga juga mencabuli mahasiswi berinisial N (18). Atas dugaan itu, AHA dilaporkan ke Polda Sumut.

    Puan pun menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang terjadi di Jepara dan Medan. Ia berharap para pelaku mendapat sanksi pidana tegas.

    “Pelaku harus mendapatkan ganjaran atas perbuatannya sesuai hukum yang berlaku. Dan saya mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memastikan perlindungan bagi para korban,” tegas Puan.

    Puan pun mendorong adanya kebijakan yang menjamin keamanan dan kenyamanan anak melalui integrasi teknologi, keterlibatan aparat lokal, dan pengawasan komunitas. Ia juga mendorong keterlibatan aktif masyarakat, sekolah, dan tokoh-tokoh lokal dalam menjaga lingkungan yang aman bagi anak-anak dan remaja.

    “Pemerintah harus membangun iklim yang membuat anak-anak dan perempuan merasa aman saat berada di luar rumah atau saat sedang mobilitas,” kata Puan. 

    “Kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah pusat dan daerah, aparat hukum, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, hingga keluarga dalam menciptakan ekosistem perlindungan anak sangat diperlukan,” pungkasnya.

  • Lapangan dan Empang Itu Kini Berubah Jadi Gunung Sampah…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Mei 2025

    Lapangan dan Empang Itu Kini Berubah Jadi Gunung Sampah… Megapolitan 1 Mei 2025

    Lapangan dan Empang Itu Kini Berubah Jadi Gunung Sampah…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gunungan sampah di Jalan Reformasi, Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara, dibiarkan begitu saja bertahun-tahun.
    Menurut sejumlah warga, tumpukan sampah itu sudah mulai ada sejak 10 tahun ke belakang.
    “Sudah lama jadi tempat sampah, dari saya masih belum menikah, sampai sekarang punya anak tiga. Sekitar tahun 2015 mulai banyak sampah yang menumpuk,” ujar warga bernama Tony (bukan nama sebenarnya) (37) saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Rabu (30/4/2025).
    Awalnya, lahan tumpukan sampah tersebut merupakan lapangan bola dan empang.
    Namun, lambat laun, lapangan dan empang tersebut justru dipenuhi dengan sampah hingga menggunung seperti sekarang ini.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi,
    gunung sampah
    itu kini sudah mencapai 10 meter dan melebihi atap rumah warga.
    Sejumlah warga menyebut gunungan sampah itu bukan milik warga sekitar.
    Melainkan sampah kiriman dari restoran dan mal yang ada di Jakarta.
    “Kalau sampah warga mah enggak ada, justru sampah kiriman. Paling sampah warga sedikit doang. Sampah dari mobil. Itu sampah dari resto-restoran mungkin, buang di situ,” jelas Tony.
    Sampah-sampah itu dibiarkan menumpuk begitu saja.
    Alhasil, sampah terus bertambah dan semakin menggunung hingga saat ini.
    Lahan yang dipenuhi tumpukan sampah itu diduga dikelola oleh salah satu warga.
    Warga tersebut pun menerima bayaran dari pihak mal dan restoran agar bisa membuang sampah di tempat itu.
    “Ada pengelolanya warga sekitar,” ujar salah satu warga bernama Rudi (bukan nama sebenarnya) (74) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu.
    Sedangkan warga lain bernama Yuniar (bukan nama sebenarnya) (54) menyebut oknum tersebut dilindung oleh salah satu orang yang memiliki kuasa.
    Hal itu lah, yang diduga membuat tumpukan sampah masih terus menggunung di Jalan Reformasi hingga kini.
    Terus menumpuk selama 10 tahun, membuat warga tak lagi tahan dengan bau sampah tersebut.
    Menurut sejumlah warga, aroma sampah itu akan semakin menyengat ketika hujan dan malam tiba.
    Yuniar mengatakan, sebenarnya masalah tumpukan sampah itu sudah berkali-kali diprotes oleh warga.
    “Soalnya, dulu udah banyak yang demo, tapi enggak bisa juga. Warga dari seberang kan kebauan,” ucap Yuniar.
    Protes warga tak digubris karena pengelola lahan tersebut dibeking seseorang.
    Hal itu lah yang membuat warga yang berdemo lelah sendiri dan akhirnya menyerah begitu saja.
    Aroma sampah yang menyengat tentu saja berpotensi menganggu kesehatan anak-anak di sekitar Rawa Malang.
    Menurut Yuniar, banyak anak yang sesak napas imbas mengirup aroma sampah itu.
    “Kalau anak-anak suka batuk, pilek, sesak napas, tapi udah biasa sih,” ujar Yuniar.
    Bahkan, ia sendiri sering batuk dan pilek.
    Namun, karena sudah terbiasa dengan aroma sampah, ia hanya bisa pasrah.
    “Enggak sudah biasa, jadi sudah berserah aja. Kalau misal kita sakit batuk atau apa, ya, udah kita berobat aja,” jelas Yuniar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Batik Giri Wastra Pura, Warisan Budaya di Tanah Wingit Makam Raja dan Presiden – Halaman all

    Batik Giri Wastra Pura, Warisan Budaya di Tanah Wingit Makam Raja dan Presiden – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

    TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR – Di lereng Gunung Lawu yang berselimut kabut dan udara sejuk, terbentang sebuah desa yang menyimpan warisan tak ternilai bernama Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.

    Untuk mencapainya, pengunjung harus menyusuri jalanan berkelok khas pegunungan selama sekitar satu jam dari pusat kota Solo, menempuh jarak 34 kilometer yang terasa seperti perjalanan melintasi ruang sejarah dan kebudayaan.

    Di desa yang diapit dua kompleks makam bersejarah di Jawa Tengah, yakni Astana Mangadeg dan Astana Giribangun, hidup sebuah karya budaya yang tetap bernapas dari zaman raja hingga kini.

    Astana Mangadeg adalah tempat peristirahatan terakhir Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I, lebih dikenal dengan nama Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said, pendiri Pura Mangkunegaran generasi Mataram Islam pelopor gerakan perlawanan terhadap penjajah.

    Masih di area pemakaman, dimakamkan juga Mangkunegara II, Mangkunegara III dan kerabat dekat.

    Sementara tak jauh dari sana, Astana Giribangun menjadi saksi sejarah Indonesia modern, terdapat kompleks makam keluarga Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, beserta Tien Soeharto.

    Di antara keheningan pusara agung itulah, kain batik tulis Giri Wastra Pura lahir dan tumbuh menjadi simbol warisan budaya yang tak lekang oleh zaman.

    Partinah, seorang perempuan berusia 57 tahun, menjadi sosok penjaga warisan itu, sekaligus pelaku sejarah kecil yang membentangkan kebudayaan dengan canting dan malam.

    Ia adalah generasi keempat dari keluarga pembatik di Girilayu, sebuah garis keturunan yang mengalir sejak era Mangkunegaran berdiri sekitar tahun 1775.

    Usahanya yang bernama Giri Wastra Pura bukan hanya menjadi penghidupan, tapi juga simbol dari kelangsungan tradisi batik tulis yang kini makin langka.

    Pada 2019, Giri Wastra Pura terpilih menjadi bagian dari program BRI Incubator, sebuah dukungan untuk pelaku UMKM agar mampu berkembang di era digital dan kompetitif.

    Namun lebih dari itu, nilai istimewa Giri Wastra Pura terletak pada ciri khas motif, salah satunya adalah motif Tugu Tri Dharma, monumen kecil yang berdiri hening di antara dua tokoh besar yang bersemayam di Girilayu.

    Tugu itu bukan sekadar bentuk, tetapi simbol yang memuat filosofi persatuan, pengabdian, dan semangat spiritual yang diwariskan dari Pangeran Sambernyawa hingga Presiden Soeharto.

    “Muncul pula motif-motif batik lain seiring perkembangan batik kontemporer, tentu motif batik klasik seperti Wahyu Tumurun, Gringsing, Sido Luhur, Parang hingga Truntum juga masih dilestarikan,” ujarnya mengawali perbincangan dengan Tribunnews pada Kamis (10/4/2025).

    Motif-motif batik lainnya juga merefleksikan alam sekitar dan nilai luhur budaya Jawa.

    Semuanya dikerjakan dengan teknik tulis manual yang memerlukan kesabaran dan ketelitian tinggi.

    Dari galeri batik Giri Wastra Pura, Partinah menunjukkan sehelai kain batik yang mencapai 2,6 meter panjangnya, dengan lebar antara 1,2 hingga 1,5 meter.

    Cukup luas untuk menjadi bahan pakaian maupun pajangan artistik.

    Harga kain bervariasi tergantung kompleksitas motif dan proses pengerjaan, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta untuk batik mentahan yang belum diwarnai.

    Sedangkan batik yang sudah melalui proses pewarnaan lengkap, seringkali dengan teknik pewarnaan alamiah, dibanderol mulai dari Rp 1,5 juta hingga lebih.

    Mewarnai selembar batik bukanlah pekerjaan sehari dua hari, prosesnya bisa memakan waktu empat bulan bahkan enam bulan jika musim hujan memperlambat pengeringan.

    Dalam balutan waktu yang panjang itulah kualitas batik tulis Giri Wastra Pura tumbuh, setiap guratan canting adalah hasil dari konsentrasi, pengalaman, dan cinta terhadap budaya.

    Meski berada di desa kecil, pemasaran batik ini tak sebatas pada area lokal.

    Partinah memasarkan produknya langsung dari rumahnya di Dukuh Wetankali, tapi juga bekerja sama dengan beberapa lokasi strategis seperti Hotel Nava dan Rumah Atsiri di kawasan wisata Tawangmangu.

    Dari titik-titik itu, batik Giri Wastra Pura mengalir ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, hingga melintasi pulau ke Sumatra dan Kalimantan.

    Adaptasi Dunia Digital

    Kini, Giri Wastra Pura juga mulai beradaptasi dengan dunia digital.

    Partinah mengelola akun Instagram dan sudah membuka opsi pembayaran non-tunai menggunakan QRIS, menyesuaikan dengan kebiasaan belanja masyarakat masa kini.

    Tak hanya menjual kain batik lembaran, Giri Wastra Pura juga menerima pesanan baju batik yang kerap dijadikan suvenir resmi oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

    STUDIO BATIK – Studio batik di Galeri Batik Tulis Giri Wastra Pura

    Baju-baju batik tersebut dikemas dalam kotak eksklusif, mencerminkan nilai budaya yang dibalut estetika modern.

    “Alhamdulillah, kalau ada tamu dari Pemkab Karanganyar, sering kali pesan suvenirnya dari sini,” tutur Partinah dengan senyum bangga.

    Selain batik tulis, Giri Wastra Pura juga terbuka untuk menerima pesanan batik printing, meski pengerjaannya dilakukan lewat kemitraan dengan pelaku usaha lain.

    Usaha ini bukan semata produksi dan penjualan, melainkan juga ruang belajar dan pelestarian budaya.

    Pengunjung yang datang tidak hanya bisa membeli batik, tapi juga merasakan pengalaman membatik secara langsung—sebuah bentuk eduwisata yang mulai menarik banyak wisatawan.

    Bekerja sama dengan Hotel Nava dan Rumah Atsiri, Partinah membuka ruang praktik membatik bagi tamu-tamu yang ingin menyentuh langsung proses penciptaan karya batik.

    Tak jarang pula, Partinah diundang sebagai narasumber pelatihan membatik, baik di dalam maupun luar Pulau Jawa.

    Pada Agustus 2022, ia menghabiskan hampir sepuluh hari di Sulawesi Selatan, memberi pelatihan intensif di dua kota sekaligus: Makassar dan Pare-pare.

    “Selama sembilan hari penuh kami pelatihan, antusiasme peserta luar biasa,” kenangnya.

    Gandeng Warga

    Partinah tak hanya membatik untuk dirinya sendiri, ia menggandeng tangan-tangan terampil di sekitarnya, membentuk sebuah komunitas pembatik yang ia beri nama Giri Wastra Pura atau GWP.

    Bukan sekadar kelompok kerja, GWP adalah rumah bagi 24 perempuan, mayoritas ibu rumah tangga, yang bersama-sama menjaga nyala warisan batik tulis agar tak padam ditelan zaman.

    Kelompok ini merupakan satu dari 12 komunitas pembatik yang kini tumbuh di Desa Girilayu, desa batik yang mekar di bawah bayang-bayang Gunung Lawu.

    “Kami mulai membentuk kelompok sekitar tahun 2019, tujuannya supaya batik tulis tetap hidup di sini, dan ibu-ibu juga punya penghasilan sendiri,” ungkap Partinah.

    Ia menuturkan bahwa dahulu para perempuan di desanya hanyalah buruh batik, bekerja dari balik dinding rumah mereka, lalu menyerahkan hasil kerjanya kepada pemilik usaha batik di Solo.

    Saat itu, pekerjaan mereka terbatas pada proses awal, mencanting atau membuat pola di atas kain, sebelum kemudian dibawa ke kota untuk pewarnaan dan penyelesaian akhir.

    PIALA BATIK – Deretan piala penghargaan di Giri Wastra Pura

    “Dulu hanya ngerjakan di rumah, nanti setengah jadinya dikirim ke Solo untuk diselesaikan. Warga sini cuma dapat bagian awal,” kisahnya, mengenang masa ketika nilai karya belum sepenuhnya milik tangan pembuatnya.

    Namun keadaan itu perlahan berubah.

    Melalui pelatihan, ketekunan, dan dorongan untuk mandiri, kini para perempuan di Girilayu mampu menyelesaikan sendiri seluruh proses pembuatan batik, dari menggambar pola, mencanting, mewarnai, hingga menjualnya secara langsung.

    “Sekarang ibu-ibu sudah bisa semua prosesnya. Jadi batik dari awal sampai jadi ya diselesaikan di sini, dipasarkan juga sendiri,” ujarnya bangga.

    Tak sedikit dari mereka yang tetap bekerja dari rumah, membatik di sela-sela waktu mengurus keluarga.

    Pekerjaan tersebut juga turut menambah penghasilan keluarga, membantu para suami yang kebanyakan berprofesi sebagai petani sesuai dengan wilayah geografis Girilayu kaya akan sawah pegunungan.

    Aktivitas membatik pun menjadi bagian dari rutinitas harian yang menyatu dengan kehidupan desa.

    “Biasanya ngerjakan setelah pekerjaan rumah selesai. Nyanting sambil jaga anak, nanti kalau selembar kain selesai, bisa langsung dijual dan dapat uang,” tambah Partinah.

    BRI Dorong UMKM Naik Kelas

    GWP dalam radar program BRIncubator, sebuah inisiatif untuk mendorong usaha kecil naik kelas.

    Bukan sekadar pelatihan, program itu membuka jalan baru bagi Partinah dan kelompoknya untuk mengenali kekuatan dari usaha mereka sendiri.

    Melalui pendampingan intensif, mereka belajar memahami pasar, membaca tren, dan mengemas produk batik dengan nilai lebih tinggi.

    Pendampingan itu juga mengajarkan bagaimana tradisi bisa tumbuh beriringan dengan teknologi.

    “Banyak yang kami pelajari, terutama soal pemasaran dan pengembangan usaha,” ujar Partinah, mengenang masa-masa awal bergabung dengan BRIncubator.

    Tiga tahun berselang, pada 2022, dukungan itu kembali datang dalam bentuk bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp15 juta.

    Jumlah itu bukan sekadar angka, melainkan bahan bakar untuk melanjutkan mesin tradisi yang sempat terhenti karena pandemi.

    Dana tersebut dimanfaatkan untuk membeli kain, malam, hingga peralatan produksi lainnya yang dibutuhkan para pembatik di Girilayu.

    Termasuk untuk pelatihan 24 pengrajin batik yang tergabung dalam GWP.

    Bagi Partinah, bantuan itu datang di saat yang tepat, ketika para pembatik tengah berjuang bangkit setelah terpukul oleh sepinya pesanan selama Covid-19.

    “Alhamdulillah, sangat membantu saat kondisi belum pulih sepenuhnya,” ucapnya.

    Bantuan modal tersebut sejalan dengan misi BRI dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia.

    Demikian dikatakan oleh Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam keterangan tertulisnya.

    “Secara umum, strategi Bisnis Mikro BRI ke depan akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM, telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi,” terang Supari.

    Program Desa

    Sebuah badan usaha milik desa tersebut terlibat menjadi motor penggerak bagi perempuan dan pemuda lokal untuk mandiri, melalui lembaran batik tulis yang sarat makna.

    Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Girilayu lahir pada tahun 2017, dengan visi besar memberdayakan masyarakat dan mendorong ekonomi desa agar tak sekadar berjalan, tapi melesat.

    “BUMDes ini kami bentuk bukan cuma untuk menjalankan usaha, tapi untuk membawa manfaat langsung bagi warga,” ujar Kepala Desa Girilayu, Slamet, dihubungi terpisah. 

    Dari unit simpan pinjam hingga pengelolaan air dan jasa, BUMDes Girilayu terus bertumbuh, namun sektor batik tetap menjadi nadi utamanya, bukan hanya sebagai produk unggulan, melainkan juga sebagai warisan yang dirawat dan dibagikan.

    Saat ini, sebanyak 12 perajin batik aktif bekerja sama di bawah naungan BUMDes, tergabung dalam paguyuban pembatik bernama Giri Arum.

    Mereka bukan sekadar pengrajin, tapi pelaku sejarah yang meneruskan tradisi batik tulis yang telah hidup di Girilayu sejak zaman Mangkunegaran.

    Pendataan para pengrajin dilakukan secara terbuka melalui sistem pendaftaran, lalu dilanjutkan dengan pembinaan.

    Tak berhenti pada produksi, BUMDes juga mengembangkan eduwisata batik, membuka ruang belajar bagi wisatawan yang ingin mengenal proses batik tulis dari dekat.

    “Produk turunan batik seperti pakaian jadi dan cendera mata sedang kami dorong, sekaligus edukasi membatik untuk pengunjung,” jelasnya.

    Media sosial dan pameran menjadi jembatan penting dalam pemasaran.

    Melalui akun digital, mereka membangun jejak daring untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

    Pendampingan dari berbagai pihak memperkuat gerak BUMDes ini.

    Dari dinas koperasi, dinas pariwisata, hingga kampus-kampus besar seperti UNS, ISI, dan UMS, semua ikut hadir mendampingi melalui pelatihan dan penelitian.

    “Dukungan itu sangat berarti. Kami diberi pelatihan pengelolaan, bahkan bantuan peralatan dari dinas,” kata Slamet.

    Pemerintah desa sendiri sangat terlibat aktif, mulai dari administrasi, penyusunan regulasi, hingga koordinasi lapangan, agar operasional BUMDes berjalan lancar dan transparan.

    Meskipun sistem keuangan masih dilakukan secara manual dan sederhana, laporan keuangan sudah diaudit oleh dinas terkait dan dinyatakan cukup baik, meski butuh pembenahan lebih lanjut.

    “Pendanaan masih dari dana desa. Tapi yang penting, semua tercatat dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

    BUMDes Girilayu memang masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal ketersediaan sumber daya manusia unggul yang bisa mengelola usaha secara profesional.

    Namun Slamet yakin, dengan menguatkan pemahaman kerja dan sistem organisasi, semua perlahan bisa ditangani.

    “Harapan kami sederhana, tapi besar: semoga BUMDes bisa terus berkembang, bisa membuka unit usaha besar ke depan—termasuk sektor wisata yang lebih terintegrasi,” ucapnya penuh semangat.

    (*)

  • Cara Pakai Google Maps Biar Nggak Kena Tilang Ganjil-Genap

    Cara Pakai Google Maps Biar Nggak Kena Tilang Ganjil-Genap

    Jakarta

    Sejumlah jalan di kawasan DKI Jakarta menerapkan aturan ganjil-genap demi mencegah kemacetan. Namun jika detikers melanggar, entah sengaja atau karena lupa, maka bisa bisa didenda maksimal Rp 500 ribu.

    Untuk menghindari tilang ganjil-genap ini, detikers bisa menggunakan aplikasi Google Maps. Simak bagaimana caranya, lengkap dengan regulasi dan jadwal, serta daftar jalan yang menerapkan sistem ganjil-genap.

    Apa Itu Aturan Ganjil-Genap?

    Dikutip dari situs Korlantas Polri, sistem ganjil-genap diatur dalam Pergub Nomor 88 Tahun 2019 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap. Sistem ini diberlakukan untuk membatasi jumlah kendaraan bermotor yang masuk dalam satu ruas jalan, berdasarkan nomor pelatnya.

    Dengan demikian, kepadatan volume kendaraan bisa berkurang, sehingga tidak terjadi kemacetan. Misalnya ketika tanggal ganjil, maka hanya mobil berpelat nomor ganjil yang diperbolehkan melewati jalan yang ditetapkan.

    Cara Menghindari Ganjil-Genap di Maps

    Detikers cukup menggunakan aplikasi Google Maps di HP untuk menyesuaikan aturan ganjil-genap. Caranya adalah sebagai berikut:

    Buka Google Maps di HPKetuk foto profil pada bagian sisi kanan atasPilih opsi ‘Setelan’Ketuk ‘Setelan navigasi’Pilih ‘Hindari tilang ganjil-genap’Pilih ‘Pelat nomor ganjil’ atau ‘Pelat nomor genap’. Sesuaikan dengan pelat nomor kendaraan yang kamu pakai.Ketuk ‘Selesai’.Google Maps akan mencarikan jalan yang sesuai dengan tanggal pemberlakuan ganjil-genap.Aturan dan Jadwal Ganjil-Genap di Jakarta

    Dikutip dari laman Jakarta Smart City, aturan dan jadwal ganjil-genap di DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

    Diberlakukan cuma untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih.Aturan hanya berlaku pada Senin-Jumat.Waktu pemberlakukan adalah pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB.Pada tanggal ganjil, hanya diperbolehkan untuk kendaraan berpelat ganjil.Pada tanggal genap, hanya diperbolehkan untuk kendaraan berpelat genap.Aturan ganjil-genap tidak berlaku saat hari libur nasional.Daftar Jalan yang Memberlakukan Ganjil-Genap

    Ada 26 ruas jalan di kawasan DKI Jakarta yang memberlakukan sistem ganjil-genap. Berikut daftarnya:

    Jalan Medan Merdeka BaratJalan MH ThamrinJalan Jenderal SudirmanJalan Pintu Besar SelatanJalan Gajah MadaJalan Hayam WurukJalan MajapahitJalan SisingamangarajaJalan Panglima PolimJalan Salemba Raya Sisi BaratJalan Salemba Raya Sisi Timur (dari Simpang Jalan Paseban Raya hingga Simpang Jalan Diponegoro)Jalan Kramat RayaJalan Stasiun SenenJalan Gunung SahariJalan Fatmawati (dari Simpang Jalan Ketimun 1 hingga Simpang Jalan TB Simatupang)Jalan SuryopranotoJalan BalikpapanJalan Kyai CaringinJalan Tomang RayaJalan Jenderal S Parman (dari Simpang Jalan Tomang Raya hingga Jalan Gatot Subroto)Jalan Gatot SubrotoJalan MT HaryonoJalan HR Rasuna SaidJalan DI PanjaitanJalan Jenderal Ahmad Yani (dari Simpang Jalan Bekasi Timur Raya hingga Simpang Jalan Perintis Kemerdekaan)Jalan Pramuka.

    Meski Google Maps bisa mencarikan rute terbaik untuk menghindari ganjil-genap, detikers sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan angkutan umum ketika pelat mobilnya tak sesuai jadwal.

    (bai/row)

  • Ibunya Pingsan, Bocah 4 Tahun di Indramayu Alami Luka Bakar Serius Malah Tak Menangis: Mah, Sudah – Halaman all

    Ibunya Pingsan, Bocah 4 Tahun di Indramayu Alami Luka Bakar Serius Malah Tak Menangis: Mah, Sudah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bocah berusia 4 tahun di Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengalami nasib pilu.

    Ia menderita luka bakar serius setelah bermain api bersama teman-temannya.

    Kejadian yang menimpa bocah itu membuat ibunya sampai pingsan.

    Namun, korban tak menangis dan malah menenangkan sang ibu yang khawatir.

    Saat ini, korban tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

    Melansir TribunJabar.id, peristiwa yang menimpa korban terjadi pada Sabtu (1/3/2025).

    Pamong Desa Pranggong, Luhut mengatakan, insiden berlangsung saat korban dan teman-temannya bermain bakar-bakaran.

    Mereka membuat semacam tungku untuk menyalakan api, tanpa sepengetahuan orang dewasa.

    “Kalau kejadian pastinya kurang tahu karena saat itu hanya ada anak-anak itu saja. Pagi pas hari pertama puasa,” kata Luhut, Selasa (29/4/2025).

    Mereka membeli bensin dalam botol bekas air mineral untuk menyalakan api.

    Satu di antara anak itu kemudian menyiram api dengan bensin.

    Api langsung menyambar dan menyebabkan botol bensin terlempar mengenai tubuh korban.

    Korban pun terbakar. Melihat kejadian itu, teman-temannya yang lain langsung berupaya menolong.

    Mereka membawa korban ke musala terdekat dan menyiramkan air ke tubuh korban untuk memadamkan api.

    Setelah itu, korban pulang ke rumah dan mengabarkan kejadian yang menimpanya ke sang ibu.

    Ibu korban yang mengetahui kondisi anaknya langsung pingsan.

    “Orang tuanya langsung pingsan, kami di pemerintah desa yang dapat laporan langsung nyari mobil saat itu juga, korban langsung dibawa ke RSUD Indramayu,” ungkap Luhut.

    Meski mengalami luka parah, korban tak menangis dan malah menenangkan ibunya.

    “Katanya tuh, ‘Mah sudah jangan nangis terus’, dianya juga biasa aja, nanti juga sembuh,” ujar Luhut menirukan ucapan korban kepada ibunya.

    Luhut mengatakan, luka yang dialami korban cukup serius.

    Dari keterangan rumah sakit, korban mengalami luka bakar mencapai 90 persen.

    Dengan kondisi itu, korban dirujuk ke RSD Gunung Jati Kota Cirebon lalu dirujuk kembali untuk mendapatkan perawatan intensif di RSHS Bandung.

    “Korban sekarang sudah dirawat di RSHS Bandung,” ujar Luhut.

    Sementara itu, Bupati Indramayu, Lucky Hakim sempat menjenguk korban di rumah sakit, beberapa hari lalu.

    Lucky Hakim meminta agar korban menjalani perawatan intensif di RSHS Bandung.

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Handhika Rahman)