Menteri Dody Pastikan Infrastruktur dan Fasilitas Sekolah Rakyat Memadai
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan
infrastruktur pendidikan
melalui program
Sekolah Rakyat
.
“Kami memastikan infrastruktur dasar seperti gedung sekolah, asrama, sanitasi, dan fasilitas pendukung pembelajaran lainnya tersedia secara memadai. Ini penting agar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem bisa mengakses pendidikan berkualitas,” kata Dody dalam siaran pers, Minggu (4/5/2025).
Pernyataan itu disampaikan Dody saat meninjau lokasi calon pembangunan Sekolah Rakyat di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (3/5/2025). Peninjauan dilakukan untuk mengecek kesiapan lahan dan sarana prasarana penunjang.
Sekolah Rakyat merupakan program inisiatif Presiden Prabowo yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Di Kabupaten Solok, program Sekolah Rakyat akan memanfaatkan lahan seluas 20.480 meter persegi (m²) persegi milik UPT Balai Latihan Kerja (BLK).
Pembangunan akan dilakukan melalui rehabilitasi bangunan eksisting oleh Direktorat Jenderal Prasarana Strategis
Kementerian PU
dengan total anggaran Rp 7,8 miliar.
Proyek tersebut mencakup perbaikan 19 ruang asrama, tujuh rumah dinas, empat ruang kelas, perpustakaan, ruang UKS, mushola, ruang guru, ruang tata usaha, dan ruang kepala sekolah.
“Program Sekolah Rakyat harus didukung semua pihak, baik kementerian, lembaga terkait, maupun pemerintah daerah. Kami sangat mengapresiasi dukungan nyata dari Pemerintah Kabupaten Solok,” ujar Dody.
Ia menyebut pembangunan tersebut merupakan bukti nyata perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah, terutama bagi masyarakat yang menghadapi kesulitan ekonomi dan keterbatasan akses.
Rehabilitasi BLK Solok merupakan bagian dari tahap pertama pengembangan Sekolah Rakyat di Sumbar.
Selain Solok, dua lokasi lainnya yang akan dibangun adalah di BBPPKS Kota Padang dengan luas lahan 20.480 m² dan Kampus 3 Universitas Negeri Padang seluas 9.733 m².
Untuk tahap kedua, telah dilakukan survei di tujuh lokasi tambahan, meliputi Kabupaten Sijunjung, Dharmasraya, Lima Puluh Kota, Kepulauan Mentawai, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.
Kementerian PU akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait di tingkat provinsi dan pusat untuk mendukung kelancaran program Sekolah Rakyat.
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan bahwa program Sekolah Rakyat bukan hanya tentang membangun gedung sekolah, tetapi merupakan investasi jangka panjang dalam membentuk generasi unggul dan mandiri.
“Terima kasih kepada
Menteri PU
. Program ini sangat strategis untuk
pemerataan pendidikan
, terutama di daerah dataran tinggi yang selama ini terkendala akses dan fasilitas,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Gunung
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5207963/original/082058700_1746302919-Pelajar_NTT.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Momen Sedih Guru dan Pelajar Korban Hardiknas di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Mereka kini melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah darurat di Desa Konga, Kecamatan Titehena.
Meski demikian, semangat guru dan siswa penyintas tetap membara. Mereka menggelar apel di tengah ribuan pengungsi yang tinggal di camp-camp darurat.
Sementara itu, di Poslap Kobasoma, sejumlah anak Taman Kanak-kanak (TKK) tampak sibuk mewarnai. Mereka duduk lesehan pada terpal biru usang. Didampingi sejumlah guru, bocah di bawah enam tahun itu membubuhkan warna di atas gambar bertema pendidikan, seperti ruang kelas, bangunan sekolah, dan lingkungan.
Ruang Refleksi di Tengah Bencana
Salah seorang guru, Eril Ladjar, mengatakan anak-anak tetap ceria selama berada di camp pengungsian.
Hardiknas, ungkapnya, sebagai ruang refleksi tentang sejauh mana pendidikan membawa perubahan di tengah bencana.
“Kami tetap semangat sekalipun menjadi korban bencana. Anak-anak dididik dan dilatih menjadi pribadi yang tangguh,” ujarnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5006370/original/023805400_1731648867-003369400_1621607679-1c-1121313.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berawal dari Teguran, Pria NTT Diduga Dianiaya 4 Anggota TNI
Liputan6.com, Jakarta – Damianus Gatong Werang (32), warga Sukutukang, Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, diduga dianiaya empat anggota TNI yang bertugas di Koramil 1624/06 Boru, Kamis, 1 Mei 2025 pagi.
Akibat kekerasan itu, Damianus mengalami luka lebam dan dilarikan ke Puskemas untuk mendapat perawatan. Menurut Damianus, kejadian bermula saat dia membonceng istri dan anaknya hendak berobat ke Puskesmas Boru.
Dalam perjalanan, mereka berpapasan dengan M, anggota TNI yang memuat rumput untuk pakan ternak dengan sepeda motor. Makanan ternak itu menyapu jalanan yang penuh debu Gunung Lewotobi Laki-laki sehabis erupsi.
Damianus menegur M agar menurunkan kecepatan sehingga tidak menyulitkan pandangan sesama pengguna jalan. Tak terima ditegur, M lalu turun dari sepeda motornya dan menghampiri korban.
“Dia (M) intimidasi saya, karena tidak terima ditegur,” kata Damianus kepada Liputan6.com, Jumat 2 Mei 2025.
Karena terus diintimidasi, Damianus berniat mengeluarkan ponselnya untuk merekam kejadian itu.Video itu, menurutnya, sebagai bukti apa bila terjadi hal-hal tak terduga.
M lalu meminta Damianus menghapus video yang sempat terekam. Keduanya pun beradu mulut, hingga dilerai pengendara yang melintas.
“Video itu saya hapus dan selanjutnya saya antar istri dan anak ke puskesmas,” ungkapnya.
Waduh, 2 WNA Swedia Kemah di Gunung Lewotobi yang Sedang Erupsi
-

Andra Soni Minta Anti Bisa Ular Tersedia di Puskesmas Kawasan Baduy
Serang –
Warga Suku Baduy mengeluhkan soal ketersediaan anti bisa ular kepada Gubernur Banten, Andra Soni, saat acara Seba Baduy di Gedung Negara, Kota Serang, Banten. Andra pun akan meminta jajarannya untuk menyediakan anti bisa ular tersebut.
“Ketersediaan obat atau anti bisa ular, mohon agar anti bisa ular itu disiapkan atau selalu tersedia di sekitar warga Baduy,” ujar Andra Soni dalam acara Seba Baduy di Kota Serang, Sabtu (3/5/2025).
Menurut Andra, yang juga dipanggil Bapak Gede oleh Suku Baduy, ia akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak terkait ketersediaan anti bisa ular.
“Telah diinformasikan bahwa di Ciboleger terdapat Puskesmas milik Pemerintah Kabupaten Lebak yang melayani warga Baduy. Mohon kepala dinas dapat bekerja sama dan berkolaborasi untuk memastikan ketersediaan obat tersebut,” katanya.
Ia juga menyinggung soal ketersediaan anti bisa ular di RSUD Banten dan mewajibkan rumah sakit tersebut untuk memiliki serum anti bisa ular.
“Pernah ada warga yang tergigit ular dan dibawa ke RSUD Banten, namun tidak tersedia obat anti bisa ular. Sebagai rumah sakit pusat terbesar di Banten, saya mohon agar obat tersebut wajib tersedia,” ujarnya.
Jaro Oom menyampaikan sebagaimana ritual tahunan Seba, mereka membawa pesan para tetua adat dari Baduy. Dalam Seba kali ini, mereka membawa 1.769 warga.
Pertama, mereka meminta Pemprov Banten tetap melindungi alam mulai dari gunung Karang karang hingga Ujung Kulon. Sebagai warga adat, mereka juga ingin perlindungan alam khususnya daerah Kanekes.
“Tradisi kami budaya tadi kami kemungkinan ketika masyarakat bertani, kami bertani di leweung kami khusus hayang dikhususkan anti bisa (Tradisi kami adalah bertani, kami bertani di hutan dan ingin ada permintaan terkait anti bisa,”ujarnya.
(aik/wnv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Kapal Penangkap Ikan Terbalik di Lepas Pantai Jepang, 5 WNI dan 1 Warga Jepang Selamat – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sebuah kapal penangkap ikan jenis pukat dasar, Daiichi Yamajin Maru dilaporkan terbalik di lepas pantai Gunung Kinka, Prefektur Miyagi, Jepang, pada Rabu pagi (1/5/2025).
Kapal berbobot 9,7 ton ini diketahui sedang menjaring ikan sarden dalam jumlah besar ketika insiden terjadi.
Beruntung, keenam awak kapal—terdiri dari satu warga Jepang dan lima warga negara Indonesia (WNI)—berhasil diselamatkan dalam keadaan selamat sekitar satu jam setelah laporan kecelakaan diterima oleh Badan Keselamatan Penjaga Pantai Miyagi.
Menurut sumber Tribunnews.com di badan penjaga pantai, insiden terjadi akibat ketidakseimbangan kapal saat mengangkat jaring berisi sarden yang melimpah, menyebabkan kapal terbalik.
“Kapten kapal mengaku sarden yang masuk terlalu banyak, sehingga menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan saat jaring diangkat,” ujar petugas tersebut, Kamis (2/5/2025).
Kecelakaan terjadi di sekitar 15 kilometer tenggara dari Kota Ishinomaki, lepas pantai Gunung Kinka.
Kondisi cuaca dan gelombang laut saat itu dilaporkan relatif tenang, sehingga proses evakuasi berjalan cukup lancar.
Pelajaran dari Kecelakaan Serupa
Kecelakaan seperti ini bukan yang pertama kali terjadi.
Enam tahun silam, tepatnya pada 2019, kapal Daini Yamajin Maru yang beroperasi dengan metode dan bobot serupa juga mengalami kecelakaan tragis di wilayah yang tak jauh dari lokasi insiden kali ini.
Saat itu, satu awak asal Indonesia berusia 25 tahun dilaporkan meninggal dunia akibat kapal terguling ketika jaring berisi ikan diangkat ke geladak.
“Pola kecelakaannya mirip, yakni kelebihan beban akibat hasil tangkapan yang melimpah, tapi tidak diimbangi dengan manajemen distribusi beban yang memadai,” ungkap sumber di industri perikanan lokal.
Keselamatan Kerja Jadi Sorotan
Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya standar keselamatan kerja di sektor perikanan, terutama untuk kapal-kapal kecil yang menggunakan metode pukat dasar.
Pemerintah Jepang terus mendorong operator kapal untuk memperhatikan protokol keselamatan, termasuk pelatihan rutin dan penggunaan alat keselamatan yang memadai bagi para awak kapal.
Badan Keselamatan Penjaga Pantai Jepang juga mengimbau agar perusahaan perikanan lebih cermat dalam memperkirakan volume hasil tangkapan agar tidak melebihi batas aman kapal, serta memastikan distribusi beban saat proses penarikan jaring.
Sebagai bagian dari edukasi dan pertukaran pengalaman, diskusi daring tentang keselamatan kerja di sektor perikanan akan kembali digelar oleh Komunitas Pencinta Jepang secara gratis.
Bagi yang berminat, dapat mendaftar dengan mengirimkan nama lengkap, alamat, dan nomor WhatsApp ke: tkyjepang@gmail.com. (Tribunnews.com/Ricard Susilo)
/data/photo/2025/05/04/6817444f9c395.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2043744/original/066778100_1522428392-13.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
