kab/kota: Gunung

  • Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Bondowoso, Titik Pusat Diduga di Wilayah Pegunungan Argopuro

    Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Bondowoso, Titik Pusat Diduga di Wilayah Pegunungan Argopuro

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,7 mengguncang wilayah Bondowoso pada Jumat (13/6/2025) pukul 00.49 WIB.

    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada koordinat 7,85 Lintang Selatan dan 113,76 Bujur Timur atau sekitar 20 kilometer barat laut dari pusat kota Bondowoso. Kedalaman gempa tercatat sangat dangkal, hanya 2 kilometer di bawah permukaan tanah.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Sigit Purnomo, membenarkan kejadian tersebut dan memperkirakan bahwa episentrum gempa berada di wilayah Pakem, tepatnya di kawasan pegunungan Argopuro.

    “Iya benar. Perkiraan jika 20 km ke barat laut dari titik nol (alun-alun) Bondowoso itu di wilayah Pakem. Jadi titik gempa diperkirakan masuk wilayah pegunungan Argopuro,” ujarnya pada BeritaJatim.com, Jumat (13/6/2025) pagi.

    Ia menjelaskan bahwa secara umum gempa bumi dibedakan menjadi dua jenis, yakni gempa tektonik dan vulkanik.

    Gempa vulkanik terjadi akibat aktivitas gunung berapi, sementara gempa tektonik dipicu oleh pergerakan lempeng bumi.

    “Meski Bondowoso tidak berada di pesisir, kita berada di atas lempeng Eurasia, yang membentang meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku. Artinya, potensi terjadinya gempa bumi tetap ada,” tambahnya.

    Warga Desa Pakem, Kecamatan Pakem, Dedi Fathola, turut merasakan kuatnya guncangan. Ia mengatakan gempa terjadi saat tengah malam dan cukup mengagetkan. “Tadi malam sekitar jam 1 gempanya. Keras sekali. Kaca rumah sampai bergetar,” ungkap Dedi.

    Wawan, warga Kelurahan Badean, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso juga merasakan getaran gempa. “Keras getarannya tapi sebentar. Cuma beberapa detik saja,” akunya.

    BPBD Bondowoso saat ini sedang menghimpun informasi dari para camat di wilayah lereng Argopuro untuk menginventarisasi dampak gempa.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, serta selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. [awi/aje]

  • Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Gunung Semeru Erupsi Empat Kali, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

    Liputan6.com, Lumajang – Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa kembali erupsi pada Kamis (12/6/2025). Kali letusan Gunung Semeru mencapai 1 kilometer atau 1000 meter di atas puncak.

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian mengatakan, erupsi pertama terjadi pada pukul 00.29 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut.

    “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang kearah utara,”ujarnya Kamis (12/6/2025).

    Selang beberapa menit kemudian, erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 00.37 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak.

    Erupsi juga terjadi  pada pukul 09.25 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu juga terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 178 detik.

    Gunung  yang berada di perbatasan  Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu,  kembali erupsi pada pukul 10.20 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal kea rah barat daya dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 132 detik. Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

  • Gempa Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, Dua Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Gempa Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, Dua Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

  • Ustaz di Sumberjambe Berikan Saran kepada BPBD Jember Soal Gunung Raung

    Ustaz di Sumberjambe Berikan Saran kepada BPBD Jember Soal Gunung Raung

    Jember (beritajatim.com) – Gunung Raung yang terletak di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur, mengalami erupsi, Rabu (11/6/2025) pagi. Muzammil, seorang ustaz yang tinggal di Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe, memberikan saran kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember.

    “Ustaz Muzammil menyarankan agar pos pantau dipinjami handy talky untuk mempercepat komunikasi, karena biasanya jika tanda – tanda alam dari Gunung Raung sudah muncul, jaringan handphone sering hilang,” kata Kepala BPPD Jember Widodo Yulianto, Kamis (12/6/2025).

    Selain itu BPBD Jember diminta melatih relawan Desa Gunung Malang, memasang spanduk sebagai tanda posko pantau, dan memantau secara berkala perkembangan erupsi Gunung Raung.

    Muzammil bukan sembarang ustaz. Dia adalah Ketua Desa Tanggap Bencana (Destana) Gunung Malang. Jarak titik rumahnya ke kawah Raung kurang lebih 16 kilometer. Destana adalah program pemerintah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam menghadapi dan mengatasi berbagai jenis bencana.

    Erupi kembali terjadi pada pukul 04.41 WIB, Kamis (12/6/2025) dengan ketinggian kolom abu teramati kurang lebih seribu meter di atas puncak atau kurang lebih 4.332 meter di atas permukaan laut. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah selatan,” kata Widodo.

    Menurut Widodo, erupsi berlangsung menerus. Rekaman seismik didominasi Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 4 milimeter. Status Gunung Raung sendiri pada Level II atau waspada). “Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah,” katanya.

    BPBD Jember sudah berkoordinasi dengan BPBD Banyuwangi dan Bondowoso. “Hari ini kita kirim tim pantau ke pos pantau di Songgon Banyuwangi untuk berkoordinasi dengan petugas pengamat,” kata Widodo.

    “Sejauh ini semua masih aman terkendali. Masyarakat diimbau tidak panik. Mohon informasikan kepada BPBD bila ada dampak aktifitas Gunung Raung terhadap masyarakat,” kata Widodo. [wir]

  • Jelang Menikah, Al Ghazali dan Alyssa Pamer Foto Prewedding

    Jelang Menikah, Al Ghazali dan Alyssa Pamer Foto Prewedding

    Jakarta, Beritasatu.com – Detik-detik menjelang pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise semakin dekat. Keduanya diketahui telah menjalani sesi foto prewedding sebagai bagian dari persiapan menuju hari bahagia mereka.

    “Hitungan mundur menuju selamanya dimulai sekarang,” tulis Al Ghazali memamerkan foto mesranya dengan Alyssa di akun Instagram pribadinya, @alghazali7, dikutip Kamis (12/6/2025).

    Ibunda Al, Maia Estianty, turut mengungkapkan rasa haru dan kebahagiaannya saat melihat potret-potret pranikah putra sulungnya tersebut.

    “So sweet anak-anakku,” tulis Maia.

    Dalam unggahan lainnya, Al juga membagikan foto saat dirinya bersama Alyssa berfoto Gunung Semeru. Pasangan ini menyebut sangat menantikan momen pernikahannya.

    “Menghitung hari,” tulis Al Ghazali singkat.

    Selain melakoni sesi foto prewedding, Al Ghazali juga sudah mengurus berkas pernikahannya di Kantor Unit Agama (KUA) Kebayoran Lama, sesuai dengan domisili atau tempat tinggal Al Ghazali.

    “Bahwa benar, saudara Al Ghazali sudah mengurus semua berkas pernikahan di sini,” kata Kepala KUA Kebayoran Lama Ahmad Chalabi dikutip dari YouTube Reyben Entertainment, Selasa (3/6/2025).

  • Toko Terang Jaya Grand Opening, Warga Makassar Kini Bisa Menikmati Produk Elektronik Canggih Harga Terjangkau

    Toko Terang Jaya Grand Opening, Warga Makassar Kini Bisa Menikmati Produk Elektronik Canggih Harga Terjangkau

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Toko Terang Jaya yang menyediakan produk elektronik canggih grand opening, pada Kamis (12/6) di Jalan Gunung Merapi Kota Makassar.

    Kehadiran toko Terang Jaya ini, menjawab kebutuhan warga Kota Makassar. Mereka kini, bisa menikmati produk elektronik canggih dengan harga terjangkau.

    Itu pengakuan seorang konsumen di Makassar, Siska (25). Menyandang status baru sebagai istri membuat Siska, salah satu pegawai swasta di Makassar tengah mencari perlengkapan memasak di sekitaran rumahnya.

    “Ya, sekarang saya sedang mencari Air Fryer, Oven, Magic Com dan sebagainya. Karena biar bisa memasak makanan khas Makassar untuk suami,” jelasnya.

    Sayangnya, dia kesulitan menemukan toko elektronik terpercaya yang menyajikan produk yang berkualitas. “Saya pernah beli di salah satu toko. Namun tidak lama kemudian produknya rusak. Jadi Saya sekarang lebih berhati-hati,” terangnya.

    Kini rasa kecewa Siska terobati saat menemukan toko elektronik yang sedang grand opening. Toko Terang Jaya namanya. Toko elektronik ini berlokasi di Jalan Gunung Merapi, Kota Makassar.

    Pada toko tersebut, terdapat produk elektronik Home Appliance yang sedang dia butuhkan.

    Advance Digitals favorit warga Makassar saat tengah mencari produk. Mata dan perhatian Siska tertuju pada brand Advance Digitals.

    Sekadar informasi, Advance Digitals merupakan perusahaan elektronik yang sudah 25 tahun berdiri di pasar nasional.

    Selama itu, ragam penghargaan bergengsi berhasil diraih. Seperti penghargaan Top Brand lima tahun berturut-turut sejak 2021.

  • DPRD Surabaya Minta Pengembang Alana Tunda Serah Terima Unit, Ada Apa?

    DPRD Surabaya Minta Pengembang Alana Tunda Serah Terima Unit, Ada Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, meminta PT Tumerus Jaya Propertindo selaku pengembang Perumahan Alana Gunung Sari Indah untuk menunda proses serah terima unit kepada konsumen jika rekomendasi dari dinas teknis belum sepenuhnya ditindaklanjuti.

    Cak YeBe, sapaan akrab Yona, menegaskan bahwa pihaknya telah memantau proses mediasi antara warga Gunungsari Indah dan pengembang, serta mencermati dokumen resmi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM).

    “Kita meminta kepada pengembang untuk segera melaksanakan apa yang menjadi rekomendasi dari DSDABM dan Dinas Lingkungan Hidup sesegera mungkin,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).

    Berdasarkan informasi yang diterima Komisi A, proses serah terima unit dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025. Namun Cak YeBe mengingatkan agar agenda itu tidak dipaksakan jika kewajiban teknis pengembang belum dipenuhi.

    “Maka jangan sampai ada serah terima unit jika apa yang menjadi rekomendasi dan menjadi kewajiban pengembang belum ada tindak lanjutnya, karena ini akan menimbulkan masalah hukum dan ketidakpastian bagi warga,” tegasnya.

    Politisi Gerindra itu menegaskan bahwa DPRD tidak hanya berpihak pada aspek legalitas administratif, melainkan juga pada perlindungan hak masyarakat dan lingkungan hidup. Ia tidak ingin konsumen dan warga sekitar menjadi korban akibat ketidakpatuhan pengembang.

    “Jangan sampai konsumen dan lingkungan serta warga existing menjadi pihak yang dirugikan akibat pengembang tidak melaksanakan apa yang menjadi kewajiban yang harus dituntaskan, terutama terkait rekomendasi DLH dan DSDABM atas temuan di lapangan yang tidak sesuai dengan izinnya,” jelas tokoh masyarakat di Gunungsari Indah ini.

    Dalam dokumen resmi DLH Kota Surabaya tertanggal 4 Maret 2025, ditemukan sejumlah pelanggaran. Salah satunya adalah ketidaksesuaian antara rencana pembangunan yang disampaikan melalui dokumen UKL-UPL dengan kondisi riil di lapangan.

    Surat DLH bernomor 600.4.6/2892/436.7.10/2025 menyebutkan bahwa pembangunan rumah dua lantai tidak tercantum dalam dokumen UKL-UPL, padahal hampir seluruh unit yang berdiri terdiri dari dua lantai, dengan total luas bangunan mencapai 17.943 m².

    Perwakilan pengembang, Ferdi Wijaya, mengakui adanya kekeliruan tersebut dan menyebut revisi telah diajukan. “Ada kesalahan penulisan tipe di lampiran dokumen UKL-UPL Alana Gunung Sari Indah. Kami sudah ajukan revisi terhadap tipe bangunan,” jelas Ferdi.

    Namun persoalan tidak berhenti di sana. PT Tumerus Jaya Propertindo juga mengajukan permohonan pembebasan dari kewajiban membangun kolam tampung (long storage), yang menjadi syarat penting dari DSDABM dalam Surat Persetujuan Teknis Arahan Sistem Drainase.

    Ferdi berdalih bahwa kolam tampung seluas 1.200 m² yang diminta DSDABM sulit direalisasikan karena keterbatasan lahan. “PU minta dibangunkan kolam tampung 1.200 m² di dalam lokasi Alana. Tapi lahan terbuka hijau yang bisa dipakai hanya 300 m². Jadi rekomendasi itu selain tidak ada lokasi yang cocok, juga tidak ada manfaatnya,” ucapnya.

    Namun dalam surat tertanggal 28 April 2025, DSDABM secara tegas menolak permohonan pembebasan tersebut. Dinas menilai kolam tampung tetap wajib dibangun sebagai bentuk kompensasi atas perubahan fungsi lahan serta untuk mengantisipasi limpasan air hujan.

    Komisi A menyatakan akan terus mengawal pelaksanaan semua rekomendasi teknis dari dinas terkait. “Kalau izin dan kewajiban diabaikan, lalu pembangunan terus jalan, apa gunanya aturan? Kami tidak akan tinggal diam,” pungkas Cak YeBe. [asg/beq]

  • Mengalami erupsi, Gunung Raung berada pada level waspada

    Mengalami erupsi, Gunung Raung berada pada level waspada

    Kamis, 12 Juni 2025 12:34 WIB

    Gunung Raung mengeluarkan asap solfatara terlihat dari Sobo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (12/6/2025). Gunung Api Raung yang saat ini berada pada level II (waspada), mengalami erupsi pada pukul 04.41 WIB dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu setinggi 1.000 meter di atas puncak yang mengarahkan ke selatan . ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU

    Gunung Raung mengeluarkan asap solfatara terlihat dari Sobo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (12/6/2025). Gunung Api Raung yang saat ini berada pada level II (waspada), mengalami erupsi pada pukul 04.41 WIB dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu setinggi 1.000 meter di atas puncak yang mengarahkan ke selatan . ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU

  • Gunung Raung di Jatim Erupsi 1.000 Meter, Wisatawan Dilarang Bermalam di Sekitar Kawah

    Gunung Raung di Jatim Erupsi 1.000 Meter, Wisatawan Dilarang Bermalam di Sekitar Kawah

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Raung yang ada di Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Jatim, mengalami beberapa kali erupsi sejak Kamis dini hari (12/6/2025). Erupsi Gunung Raung pertama terjadi pada pukul 00.55 WIB, dengan kolom abu letusan mencapai 1.000 meter. Erupsi kedua terjadi pada pukul 02.05 WIB, kemudian pukul 03.00 WIB. Erupsi selanjutnya terjadi pada pukul 04.30 WIB, dan terakhir terjadi pada pukul 04.41 WIB, dengan kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.332 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Petugas Pos Pantau Gunung Raung Mukijo dalam laporan tertulisnya mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ruang untuk waspada, dilarang mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km dan menuruni kaldera, serta diimbau untuk tidak bermalam di kawasan kawah.

    Sepanjang 2025, Gunung Raung di Jatim tercatat sudah meletus sebanyak 12 kali. Hingga hari ini, Kamis, 12 Juni 2025, pukul 06.33 WIB, Gunung Raung masih berstatus Waspada (Level II).

     

     

  • Mengungkap Keindahan dan Tantangan Mendaki Gunung Leuser

    Mengungkap Keindahan dan Tantangan Mendaki Gunung Leuser

    Pendakian biasanya memakan waktu sekitar 10-14 hari, tergantung pada kecepatan dan kondisi cuaca. Sepanjang jalur, pendaki akan menghadapi berbagai tantangan, seperti sungai yang harus diseberangi, tanjakan terjal yang menguras tenaga, dan kondisi cuaca yang sering berubah secara tiba-tiba.

    Namun, semua kesulitan ini terbayar ketika pendaki mencapai puncak Gunung Leuser. Dari puncak ini, hamparan hutan hijau sejauh mata memandang menjadi pemandangan yang luar biasa, ditambah dengan awan-awan putih yang seolah melayang di kaki gunung.

    Tidak hanya keindahan alamnya, perjalanan mendaki Gunung Leuser juga menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam. Berada di tengah alam liar yang begitu murni, pendaki sering kali merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta.

    Hutan yang seolah tak berujung, udara segar yang bebas dari polusi, dan ketenangan yang memeluk setiap sudut gunung ini menciptakan rasa syukur dan kerendahan hati. Selain itu, interaksi dengan masyarakat lokal di sekitar kawasan TNGL juga menjadi pengalaman berharga.

    Penduduk setempat, yang sebagian besar berasal dari suku Gayo dan Alas, dikenal ramah dan memiliki kearifan lokal yang erat kaitannya dengan pelestarian alam. Bagi para pencinta alam sejati, Gunung Leuser menjadi destinasi yang wajib dikunjungi.

    Tidak hanya memberikan tantangan fisik, tetapi juga pengalaman yang memperkaya jiwa. Keindahan yang ditawarkan oleh Gunung Leuser mengingatkan kita akan pentingnya menjaga alam sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.

    Melalui pendakian ini, setiap langkah yang diambil menjadi pengingat bahwa manusia adalah bagian kecil dari alam semesta yang begitu luas dan megah. Gunung Leuser tidak hanya menjadi tempat untuk menaklukkan ketinggian, tetapi juga untuk menemukan makna hidup dalam setiap hembusan angin dan setiap gemerisik dedaunan di hutan hujan tropisnya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad