kab/kota: Gunung

  • BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Pentingnya Jaminan Sosial di Lereng Argopuro

    BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Pentingnya Jaminan Sosial di Lereng Argopuro

    Bondowoso (beritajatim.com) – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bondowoso menggelar kegiatan sosialisasi jaminan sosial ketenagakerjaan di Desa Bukor, Kecamatan Wringin, Selasa (17/6/2025). Desa yang terletak di lereng Gunung Argopuro itu menjadi salah satu titik pelaksanaan kegiatan, yang merupakan bagian dari kolaborasi antara BPJS dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso.

    Kepala Desa Bukor, Mathari, mengapresiasi kehadiran BPJS Ketenagakerjaan yang menyosialisasikan langsung manfaat program perlindungan sosial kepada warga desa.

    “Kami beruntung dan berterimakasih atas hadirnya BPJS Ketenagakerjaan di desa kami. Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat kami lebih paham pentingnya jaminan sosial,” ungkapnya.

    Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari program perluasan perlindungan ketenagakerjaan bagi kelompok rentan yang didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bondowoso.

    Pada Jumat (13/6/2025) lalu, Pemkab Bondowoso resmi mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk membayarkan premi asuransi ketenagakerjaan bagi 8.445 buruh tani tembakau melalui DBHCHT 2025, dan 5.848 guru ngaji melalui APBD.

    “Khusus untuk 8.445 buruh tani yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan itu anggarannya dari DBHCHT,” terang Kepala DPMPTSP Naker Bondowoso, Nunung Setyaningsih.

    Namun demikian, ia mengakui bahwa belum semua buruh tani di Bondowoso mendapatkan perlindungan karena keterbatasan anggaran tahun 2025. Ia berharap tambahan pagu anggaran di masa mendatang dapat memperluas cakupan kepesertaan.

    “Cover jaminan sosial itu berlaku dari April 2025 hingga 17 Januari 2026 nanti. Seandainya nanti ada tambahan pagu anggaran, Insya Allah akan bertambah cakupan peserta yang akan didaftarkan ke BPJS,” jelas Nunung.

    Dalam sesi dialog interaktif, seorang warga bernama Subakri mengajukan pertanyaan yang memancing gelak tawa peserta sosialisasi. Ia menanyakan apakah santunan BPJS bisa diklaim jika dirinya meninggal akibat angin duduk atau kecelakaan saat memancing.

    “Misalnya saya sudah terdaftar di BPJS, terus saya meninggal terkena angin duduk apakah bisa klaim santunan itu? Terus saya kan punya hobi mancing, kemudian kecelakaan saat mancing apakah juga bisa di-klaim-kan?” tanyanya.

    Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bondowoso, Bayu Wibowo, menjawab pertanyaan itu dengan penjelasan yang lugas. Ia menekankan bahwa manfaat perlindungan BPJS hanya mencakup risiko yang berkaitan langsung dengan profesi atau aktivitas kerja peserta.

    “Jadi kalau misalnya hobi mancing dan terjadi kecelakaan lalu meninggal dunia, itu tidak bisa klaim, pak,” ujar Bayu.

    Namun berbeda halnya jika seseorang mengikuti lomba mancing atau lomba lainnya yang biaya pendaftarannya mencakup premi BPJS.

    “Jika dalam pelaksanaan itu terjadi suatu kecelakaan, maka perlindungan sosial bisa di-klaim-kan,” tegasnya. [awi/beq]

  • Status Gunung Raung Masih Waspada, Pendakian Ditutup Akibat Erupsi dan Hujan Abu

    Status Gunung Raung Masih Waspada, Pendakian Ditutup Akibat Erupsi dan Hujan Abu

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, tercatat mengalami beberapa kali erupsi sejak awal Juni 2025. Meski demikian, hingga kini status gunung tersebut masih berada pada Level II atau tahap waspada sebagaimana ditetapkan sejak Desember 2023.

    Berdasarkan data resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik Gunung Raung saat ini didominasi oleh gempa erupsi yang berupa letusan. Tidak ditemukan adanya gempa vulkanik yang biasa menjadi indikasi peningkatan aktivitas magmatik dari dalam perut bumi.

    Material erupsi yang terpantau sejak 5 hingga 12 Juni 2025 didominasi batuan berukuran abu dengan sebaran terbatas di sekitar kawah. Karena itu, erupsi-erupsi tersebut belum menimbulkan perubahan pada potensi ancaman bahaya yang lebih luas.

    Meski tidak mengancam pemukiman, aktivitas pendakian Gunung Raung resmi ditutup sementara. Penutupan diberlakukan sejak 14 Juni 2025 setelah terjadi hujan abu vulkanik di Pos 7 pendakian.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi aktivitas vulkanik Gunung Raung. Ia juga mengimbau warga agar mematuhi arahan dari petugas yang berwenang.

    “Masyarakat mohon tetap tenang, tidak perlu panik. Ikuti petunjuk dan arahan dari petugas yang berwenang. Mohon patuhi rekomendasi yang dikeluarkan, dan yang terpenting juga jangan mudah percaya dengan informasi hoaks dan tidak bertanggung jawab. Cari informasi yang terpercaya,” kata Ipuk.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartanto, mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Raung yang berlokasi di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Menurut Danang, hasil pemantauan terbaru menunjukkan bahwa status Gunung Raung tetap berada pada Level II (Waspada).

    “Tercatat dalam periode 5–15 Juni 2025 telah terjadi sebanyak 49 kali erupsi. Mayoritas erupsi yang terjadi berupa hembusan asap dari kawah utama yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas bervariasi. Statusnya masih waspada,” ungkap Danang.

    Ia menambahkan, potensi bahaya hanya terbatas di sekitar pusat erupsi. Karena itu, PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Raung.

    “Penutupan ini masih dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan dengan melihat perkembangan selanjutnya,” tutup Danang. [alr/beq]

  • Asal-usul Pasar Setan Gunung Lawu, Kisah Mistis Populer di Kalangan Pendaki

    Asal-usul Pasar Setan Gunung Lawu, Kisah Mistis Populer di Kalangan Pendaki

    Liputan6.com, Bandung – Gunung Lawu adalah salah satu gunung berapi aktif yang berada di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung ini menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pendaki baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

    Selain keindahan alamnya yang menakjubkan dan jalur pendakian yang menantang Gunung Lawu juga menyimpan banyak cerita dan kepercayaan masyarakat yang melekat erat terutama yang berkaitan dengan hal-hal mistis.

    Adapun salah satu kisah mistis yang paling sering dikaitkan dengan Gunung Lawu adalah tentang keberadaan “pasar setan”. Urban legend ini berkembang dari cerita para pendaki yang mengaku mendengar suara riuh seperti di pasar,.

    Kemudian lengkap dengan suara tawar-menawar dan aktivitas perdagangan padahal mereka sedang berada di jalur pendakian yang sunyi dan jauh dari pemukiman. Pasar ini diyakini oleh sebagian orang sebagai tempat berkumpulnya makhluk tak kasat mata.

    Meskipun kisah pasar setan ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah, cerita ini terus berkembang dari mulut ke mulut dan menjadi bagian dari mitos Gunung Lawu. Banyak pendaki yang mempercayai bahwa suara pasar itu adalah ujian bagi pendaki.

    Terutama bagi pendaki yang tidak menjaga sikap atau mengucapkan sesuatu yang sembrono selama perjalanan. Konon, jika seseorang mendengar suara pasar tersebut dan menjawab atau mencoba ikut serta mereka bisa tersesat atau mengalami hal-hal di luar logika.

    Cerita-cerita seperti pasar setan menjadikan Gunung Lawu bukan sekadar lokasi wisata alam tetapi juga bagian dari budaya lisan masyarakat yang kaya akan mitos dan kepercayaan lokal di Indonesia.

    Para pendaki kerap diingatkan untuk tetap menjaga sopan santun dan perilaku selama di gunung sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan hal-hal yang tidak terlihat.

  • BPBD Bondowoso Bentuk Destana di Sumber Gading, Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Raung

    BPBD Bondowoso Bentuk Destana di Sumber Gading, Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Raung

    Bondowoso (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso resmi membentuk Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) di Desa Sumber Gading, Kecamatan Sumberwringin, pada Senin (16/6/2025).

    Langkah ini diambil sebagai upaya tanggap cepat terhadap meningkatnya aktivitas erupsi Gunung Raung yang dalam beberapa hari terakhir terus memuntahkan abu vulkanis.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menjelaskan bahwa pembentukan Destana sangat penting mengingat posisi Desa Sumber Gading yang relatif dekat dengan Gunung Raung.

    “Kawasan ini cukup rentan terhadap dampak erupsi, terutama abu vulkanis yang bisa memengaruhi kesehatan warga dan aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

    Destana dibentuk sebagai sarana penguatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana. Dalam kegiatan ini, warga mendapatkan pelatihan dasar penanggulangan bencana, pengenalan sistem peringatan dini, hingga mekanisme evakuasi mandiri.

    “Tidak hanya secara fisik, ketangguhan masyarakat juga dibentuk dari sisi pengetahuan dan mental. Warga harus tahu apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana. Inilah esensi dari pembentukan Destana,” terang Sigit.

    Diketahui, Gunung Raung menunjukkan peningkatan aktivitas selama dua pekan terakhir.

    Kolom abu vulkanik beberapa kali terpantau mencapai ketinggian antara 400 hingga 750 meter.

    Situasi ini mendorong BPBD untuk mempercepat langkah-langkah mitigasi dengan pendekatan langsung ke desa-desa terdampak.

    Pembentukan Destana di Sumber Gading menjadi titik awal dari program kesiapsiagaan bencana yang akan menyasar seluruh desa berisiko tinggi di lereng Gunung Raung.

    BPBD menargetkan pembentukan Destana dilakukan secara bertahap di wilayah-wilayah rawan.

    “Kami tidak ingin hanya bersikap reaktif saat bencana terjadi. Edukasi dan kesiapsiagaan harus terus ditanamkan, terutama di wilayah rawan. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, kami yakin upaya pengurangan risiko bencana bisa lebih efektif,” pungkas Sigit. (awi/ian)

  • Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diketahui, Wajah Terekam Jelas di CCTV

    Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diketahui, Wajah Terekam Jelas di CCTV

    Sleman, Beritasatu.com – Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) telah mengetahui pendaki ilegal Gunung Merapi pada 8 Juni 2025. Wajah pendaki terekam di kamera pengawas atau CCTV.

    Sebuah video pendakian di Gunung Merapi yang diunggah akun TikTok @chandra.kusuma.fa viral dan memicu perhatian publik. Video yang diunggah pada 8 Juni 2025 itu memperlihatkan aktivitas pendakian di kawasan terlarang, dan telah menarik reaksi cepat dari Balai TNGM.

    Kepala Balai TNGM Muhammad Wahyudi mengonfirmasi, pihaknya menerima laporan terkait video tersebut pada 11 Juni 2025. Tindak lanjut dilakukan dalam bentuk penelusuran dan pendekatan persuasif terhadap pemilik akun.

    “Langkah pertama yang kami lakukan adalah penelusuran mendalam dan pendekatan persuasif kepada pemilik akun tersebut,” ujar Muhammad Wahyudi kepada wartawan, Senin (16/6/2025).

    Hasil identifikasi menyebutkan, pendaki dalam video adalah Chandra Kusuma, yang melakukan pendakian pada 8 Juni 2025. Dalam proses pengecekan, petugas juga mencocokkan rekaman dari kamera pemantau di area gunung dengan pakaian yang dikenakan dalam video TikTok.

    Wahyudi menegaskan seluruh aktivitas pendakian di Gunung Merapi masih dilarang keras, terutama dalam radius 3 kilometer dari puncak, mengingat status aktivitasnya berada di Level III (Siaga), sebagaimana ditetapkan oleh BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi).

    “Larangan ini adalah bagian dari upaya mitigasi terhadap potensi bahaya erupsi Merapi,” tambahnya.

    Untuk mencegah pendakian ilegal, Balai TNGM telah melakukan berbagai tindakan, antara lain memasang tanda larangan di pintu masuk jalur pendakian, menggelar sosialisasi daring dan luring, menempatkan petugas penjaga di kawasan New Selo

    Balai TNGM saat ini masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk kemungkinan pemanggilan resmi terhadap Chandra Kusuma dan pihak lain yang terlibat dalam pendakian ilegal tersebut.

    “Kami imbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang membahayakan keselamatan diri maupun orang lain,” tutupnya.

  • NASA Bikin Heboh, Buat Satelit Raksasa Baru Pemantau Bumi

    NASA Bikin Heboh, Buat Satelit Raksasa Baru Pemantau Bumi

    Jakarta, CNBC Indonesia – NASA bersama badan antariksa India (ISRO) akan meluncurkan satelit observasi Bumi terbaru bernama NISAR (NASA-ISRO Synthetic Aperture Radar) dalam beberapa hari ke depan. Satelit seberat hampir 3 ton ini dijadwalkan meluncur dari Satish Dhawan Space Centre, India.

    Dikembangkan dengan dana mencapai US$ 1,5 miliar, NISAR dipersenjatai radar sepanjang 12 meter dan dirancang untuk mendeteksi perubahan permukaan Bumi hingga ke tingkat sentimeter, secara hampir real-time, siang maupun malam, dan dalam kondisi cuaca apa pun.

    NISAR menggunakan teknologi Synthetic Aperture Radar (SAR) yang memungkinkan pencitraan aktif dengan memancarkan sinyal radar, bukan bergantung pada pantulan cahaya matahari seperti satelit observasi konvensional. Dengan SAR, satelit ini bisa “melihat” melalui awan, asap, bahkan sebagian vegetasi lebat.

    Artinya, NISAR akan sangat berguna di wilayah tropis yang sering tertutup awan, serta saat terjadi bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, hingga letusan gunung berapi.

    Tak hanya itu, radar SAR juga mampu mendeteksi keberadaan air karena karakteristik unik pantulan sinyalnya. Ini menjadikan NISAR alat vital untuk pengelolaan air, pemantauan perubahan iklim, serta pertanian presisi.

    Sang-Ho Yun, Direktur Remote Sensing Lab di Earth Observatory of Singapore, menyebut NISAR sebagai terobosan besar. Yun telah menggunakan data SAR dalam ratusan respons bencana dalam 15 tahun terakhir, termasuk gempa, banjir, dan topan.

    Satelit observasi sebelumnya hanya dapat bekerja di siang hari dan saat cuaca cerah karena mengandalkan pantulan cahaya matahari. Hal ini membuat wilayah tropis dan waktu malam menjadi tantangan.

    NISAR dapat menghapus keterbatasan ini, dan memberi pengawasan global non-stop terhadap perubahan alam Bumi.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 2.000 Orang Tewas Tenggelam Gara-gara Salah Hitung Posisi Bulan

    2.000 Orang Tewas Tenggelam Gara-gara Salah Hitung Posisi Bulan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tenggelamnya kapal raksasa Titanic menyimpan luka mendalam. Insiden tragis tersebut menewaskan ribuan orang yang menumpanginya.

    Penyebabnya ternyata karena salah perhitungan posisi bulan. Hal ini tampak sepele, namun ternyata berdampak besar.

    Para insinyur perusahaan kapal, Harland and Wolff, boleh berbangga diri ketika kapal rakitannya resmi selesai pada 31 Maret 1912. Dengan panjang 269 meter, lebar 28,19 meter, dan dilengkapi teknologi termutakhir, kapal ini diciptakan sebagai benda bergerak buatan manusia yang paling besar, megah, dan paling canggih di dunia kala itu.

    Keganasan ombak samudra pun disebut tak akan jadi masalah besar. Para penumpang dijanjikan kenyamanan dan keamanan mutlak. Kapal ini begitu sempurna sampai muncul pernyataan legendaris, “Tuhan pun tak akan bisa menenggelamkan kapal ini.” Saking hebatnya.

    Sembilan hari setelah perakitan selesai, kapal megah itu akhirnya memulai pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat. Kelak, kapal itu diberi nama RMS Titanic. Ribuan penumpang yang mayoritas kaum elit dan orang-orang terkaya Eropa menaruh harapan dan harta di dalamnya. Sebab mereka percaya kapal itu bakal aman.

    Maka, mereka tak hanya membawa diri, tetapi juga emas, berlian, hingga mobil mewah ke dalam kapal. Total, seluruh harta benda yang diangkut sangat fantastis. Daily Mail menaksir seluruhnya mencapai US$250 juta pada masa sekarang atau sekitar Rp4 triliun.

    Namun, keyakinan itu runtuh empat hari kemudian. Di tengah malam berbintang dan lautan tenang, Titanic menabrak gunung es. Lambung kapal robek sepanjang 90 meter. Air laut segera mengalir deras ke dalam lambung kapal. Bencana tak terhindarkan.

    Tepat hari ini 113 tahun lalu, pada 15 April 1912, Titanic tenggelam di Samudra Atlantik. Sebanyak 2.208 penumpang terpaksa mengakhiri perjalanan bukan di AS, tetapi di lautan antah berantah.

    Dari keseluruhan penumpang, hanya 707 jiwa yang berhasil selamat. Selebihnya, dinyatakan tewas. Ada yang tenggelam bersama kapal di kedalaman 4 kilometer. Ada juga yang membeku perlahan di permukaan laut super dingin.

    Mengungkap Misteri Tenggelamnya Titanic

    Dari sini, cerita legendaris Titanic dimulai. Selama seabad lebih, Titanic terus dibicarakan banyak orang, salah satunya soal barang-barang yang ikut tenggelam. Mengutip BBC Internasional, banyak pihak tergoda menjelajahi bangkai kapal.

    Mereka mencari barang-barang milik penumpang atau benda-benda artefak dari kapal. Mulai dari, jam saku, lukisan, berlian, parfum, tas, hingga guci-guci asal China. Semuanya memang benda mati, tetapi menjadi saksi bisu dari salah satu kejadian paling memilukan di seluruh dunia. Tentu, akan sangat menguntungkan jika dijual.

    Untungnya, sebagian dari benda-benda Titanic tersebut sudah diselamatkan. Sebagai satu-satunya pihak yang berhak mengambil, perusahaan Titanic menyimpan benda-benda tersebut di museum. Alias tidak dijual.

    “Kami ingin memastikan bahwa kami melestarikan kenangan tersebut, karena tidak semua orang bisa pergi ke Titanic, dan kami ingin dapat menyampaikannya kepada publik,” ungkap Direktur Koleksi RMS Titanic, Tomasina Ray.

    Selain perkara harta karun, pembicaraan Titanic sekarang ini juga soal penyebab tenggelam. Di balik cerita legendaris soal “Tuhan tak akan bisa menenggelamkan kapal”, para ahli berupaya mencari jawaban logis atas tragedi kelam itu. Salah satunya terkait keberadaan gunung es yang sebenarnya tidak diprediksi para awak kapal.

    Masih Menyimpan Misteri

    Sejarawan Tim Maltin dalam Titanic: A Very Deceiving Night (2012) mengungkap, salah satu faktor kecelakaan Titanic adalah air pasang lautan. Kala itu, bulan sedang berada di posisi terdekatnya dengan bumi. Air laut pun mengalami kenaikan dan membuat gunung es yang berada di utara terapung hingga ke jalur pelayaran Titanic.

    Sebagai catatan, jalur pelayaran Titanic merupakan jalur lazim yang dilewati kapal dan memang seharusnya tak ada gunung es. Atas alasan ini, awak Titanic tak memasukkan gunung es sebagai ancaman. Maka, ketika gunung es tiba-tiba muncul, bencana pun tak bisa dihindari.

    Tim Maltin pun menyebut, sudah seharusnya tak ada orang yang disalahkan atas tragedi Titanic sebab bukan murni kesalahan manusia.

    Meski begitu, pendapat tersebut hanya menambah daftar panjang teori penyebab tenggelamnya Titanic. Sampai sekarang, penyebab tenggelamnya kapal masih terus diuji oleh para ahli.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Anggota TNI Pembunuh Jurnalis Wanita Banjarbaru Divonis Seumur Hidup

    Anggota TNI Pembunuh Jurnalis Wanita Banjarbaru Divonis Seumur Hidup

    Banjarbaru, Beritasatu.com – Anggota TNI Angkatan Laut (AL) Kelasi Satu Jumran dijatuhi vonis pidana penjara seumur hidup karena terbukti membunuh jurnalis wanita Juwita (23) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Jumran juga dihukum pecat dari kedinasan TNI.

    Vonis itu diputuskan oleh majelis hakim Pengadilan Militer (Dilmil) I-06 Banjarmasin dalam sidang pamungkas di Ruang Antasari, Dilmil I-06 di Banjarbaru, Senin (16/6/2025).

    “Terdakwa Kelasi Satu Jumran terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana. Oleh karena itu, dijatuhi pidana pokok berupa penjara selama seumur hidup,” kata ketua majelis hakim Letnan Kolonel CHK Arie Fitriansyah saat membacakan amar putusannya.

    Selain pidana pokok, majelis hakim juga menjatuhkan pidana tambahan kepada terdakwa pembunuh jurnalis untuk dipecat dari dinas militer TNI AL terhitung sejak dibacakan putusan ini dan memperoleh kekuatan hukum yang tetap.

    “Agar barang bukti milik korban dikembalikan kepada keluarga korban, saksi, serta beberapa barang bukti dikembalikan kepada terdakwa,” ucapnya dikutip dari Antara.

    Selain itu, majelis hakim memerintahkan agar beberapa barang bukti disita dan dirampas oleh negara untuk dimusnahkan. Sedangkan surat-surat tetap dilekatkan dalam berkas perkara serta memerintahkan terdakwa tetap ditahan.

    Majelis hakim juga memerintahkan agar membebankan biaya perkara kepada negara sebagaimana yang dimusyawarahkan oleh para majelis hakim Dilmil I-06 Banjarmasin.

    Setelah membacakan putusan, majelis hakim memberikan waktu kepada terdakwa untuk menentukan langkah selanjutnya apakah menerima, banding, atau pikir-pikir atas vonis pidana penjara seumur hidup tersebut.

    Setelah mendengar perintah hakim, terdakwa Kelasi Satu Jumran berkoordinasi dengan penasihat hukum dan menyatakan pikir-pikir atas putusan majelis.

    Majelis hakim pun memberikan waktu selama 7 hari kepada terdakwa atas sikap pikir-pikir tersebut, terhitung mulai Selasa (17/6/2025), dan apabila tidak ada konfirmasi maka majelis hakim menganggap terdakwa menerima atas putusan pidana penjara seumur hidup itu.

    Sementara itu, Kepala Oditurat Militer (Odmil) III-15 Banjarmasin Letkol CHK Sunandi menyatakan menerima seluruh putusan majelis hakim karena sesuai dengan tuntutan, yakni pidana penjara seumur hidup.

    Kasus pembunuhan jurnalis Juwita itu terjadi di Jalan Trans-Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, pada 22 Maret 2025.

    Jasad korban ditemukan warga tergeletak di tepi jalan sekitar pukul 15.00 Wita bersama sepeda motor miliknya yang kemudian muncul dugaan menjadi korban kecelakaan tunggal.

    Korban bekerja sebagai jurnalis media dalam jaringan (daring) lokal di Banjarbaru dan telah mengantongi uji kompetensi wartawan (UKW) dengan kualifikasi wartawan muda.

    Warga yang menemukan pertama kali justru tidak melihat tanda-tanda korban mengalami kecelakaan lalu lintas. Di bagian leher korban terdapat sejumlah luka lebam, dan kerabat korban juga menyebut ponsel milik Juwita tidak ditemukan di lokasi.

  • Puncak Aneh Cerro El Cono Diyakini Piramida Tersembunyi di Hutan Amazon

    Puncak Aneh Cerro El Cono Diyakini Piramida Tersembunyi di Hutan Amazon

    Jakarta

    Puncak aneh di tengah hutan hujan Amazon mungkin sebenarnya adalah piramida terbesar yang pernah dibangun di dunia kuno.

    Dikenal sebagai Cerro El Cono, formasi besar berbentuk piramida ini diselimuti misteri karena strukturnya yang mencolok dan kesulitan yang ekstrem untuk mencapainya.

    Bukit berbentuk piramida setinggi 399 meter ini terletak di Taman Nasional Sierra del Divisor di Peru, dekat Sungai Ucayali di Amazon.

    Tidak seperti gunung lainnya, puncak yang sangat curam ini memiliki serangkaian permukaan datar yang berbeda, seperti Piramida Agung Giza, yang ditutupi oleh vegetasi selama berabad-abad.

    Selain itu, satu puncak besar ini menonjol dari hutan hujan yang benar-benar datar di sekitarnya, menambah spekulasi bahwa Cerro El Cono mungkin bukan formasi alami.

    Sementara para ilmuwan meyakini bukit raksasa itu hanyalah keanehan geologis atau formasi batuan alami, suku-suku pribumi setempat memuja Cerro El Cono sebagai roh gunung suci yang melindungi mereka. Masyarakat adat setempat menyebutnya ‘Andean Apu.’

    Tradisi kuno pemujaan roh gunung ini sudah ada sejak sebelum Kekaisaran Inca, antara tahun 500 dan 1000 M, tetapi teori lain seputar Cerro El Cono bahkan mendahului mitos-mitos kuno ini.

    Meskipun beberapa penelitian di daerah ini belum menemukan bukti untuk membuktikannya, legenda setempat mengklaim bahwa Cerro El Cono berada di reruntuhan piramida kuno yang dibangun oleh peradaban yang telah lama terlupakan yang hidup di Amazon.

    Menurut media berita Peru, La República, para peneliti pinggiran telah mengambil cerita rakyat setempat dari suku-suku pribumi, yang meyakini bahwa Cerro El Cono ( yang berarti ‘Bukit Kerucut’ dalam bahasa Inggris) adalah bangunan buatan manusia seperti Piramida Agung di Giza.

    Jika ini terbukti benar, maka Cerro El Cono akan menjadi bangunan kuno tertinggi dalam sejarah, melampaui ketinggian Giza yang mencapai 146 meter.

    Bahkan, bangunan yang sangat curam ini akan berdiri lebih dari tiga kali lebih tinggi daripada piramida atau kuil kuno lainnya yang telah ditemukan.

    Cerro El Cono suatu hari nanti mungkin akan bergabung dengan daftar bangunan kuno misterius yang terus bertambah, beberapa di antaranya sudah ada sebelum piramida Mesir.

    Salah satu bangunan kuno semacam ini adalah Gunung Padang, yang pertama kali ditemukan kembali oleh penjelajah Belanda pada tahun 1890, dan dikatakan sebagai piramida tertua di dunia.

    Penelitian menunjukkan bahwa ‘megalit’ sedalam 29 meter yang terendam di dalam bukit batu lava itu berasal dari lebih dari 16.000 tahun yang lalu.

    Pada 2023, para ilmuwan mengatakan bahwa bangunan itu menjanjikan untuk menjungkirbalikkan kebijaksanaan konvensional tentang betapa ‘primitifnya’ masyarakat pemburu-pengumpul sebenarnya, mengungkap ‘kemampuan rekayasa peradaban kuno’ yang sebenarnya.

    Gunung Padang, yang disebut sebagai piramida tertua di dunia, diyakini berasal dari lebih dari 16.000 tahun yang lalu hingga puncak Zaman Es terakhir

    Piramida lain yang diduga bernama monumen Yonaguni terletak 24 meter di bawah permukaan laut dekat Kepulauan Ryukyu di Jepang. Objek misterius ini juga terus membuat para peneliti tercengang sejak ditemukan pad 1986, dengan penelitian baru yang mengungkapkan bahwa bebatuan tersebut berusia sekitar 12.000 tahun.

    Namun, tidak satu pun dari monumen kuno ini yang dapat menandingi tinggi Cerro El Cono jika benar-benar buatan manusia. Gunung Padang tingginya 95 meter dan monumen Yonaguni yang tingginya hanya 27 meter.

    Terlepas dari legenda setempat dan bentuk misterius dari puncak Amazon yang besar, para ilmuwan berpendapat bahwa jawaban yang paling mungkin adalah bahwa Cerro El Cono mungkin merupakan gunung berapi yang telah punah yang muncul tiba-tiba di hutan hujan.

    Secara khusus, itu bisa jadi kerucut gunung berapi berbentuk aneh, sumbat gunung berapi, atau intrusi beku yang terbentuk jutaan tahun lalu. Kerucut gunung berapi adalah bukit atau gunung yang terbentuk oleh akumulasi material vulkanik, seperti lava, abu, dan puing, yang dikeluarkan dari lubang gunung berapi selama letusan.

    Sumbat gunung berapi (juga disebut leher gunung berapi) adalah massa magma padat dan silindris yang mengeras yang terbentuk di dalam lubang gunung berapi atau salurannya. Setelah gunung berapi menjadi tidak aktif, material vulkanik yang lebih lunak di sekitarnya seperti abu terkikis, meninggalkan sumbat yang lebih kuat berdiri sebagai bukit atau puncak yang berbeda.

    Intrusi beku adalah badan magma cair yang mendorong ke dalam atau di antara lapisan batuan yang ada di bawah permukaan Bumi tetapi mendingin dan mengeras sebelum mencapai permukaan. Ketika terkena erosi, intrusi dapat membentuk bukit, punggung bukit, atau puncak, tergantung berakhir pada bentuk dan ukurannya.

    Terlepas dari bagaimana Cerro El Cono terbentuk, itu adalah formasi yang benar-benar unik di Amazon. Faktanya, Cerro El Cono menjulang sangat curam dari hutan hujan yang datar sehingga puncaknya dapat dilihat dengan jelas dari jarak jauh.

    (rns/afr)

  • Ini Lokasi Pemutihan Pajak Kendaraan di Jakarta, Tak Semua Tempat Bisa

    Ini Lokasi Pemutihan Pajak Kendaraan di Jakarta, Tak Semua Tempat Bisa

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menyelenggarakan program pemutihan denda pajak kendaraan bermotor. Ini lokasi pemutihan pajak kendaraan di Jakarta.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta menggelar program pemutihan denda pajak kendaraan dari 14 Juni 2025 sampai 31 Agustus 2025. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor e-0046 Tahun 2025 tentang Penghapusan Sanksi Administrasi Secara Jabatan untuk Jenis Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bemotor.

    Penghapusan sanksi administrasi yang diberikan yaitu:

    Penghapusan sanksi administrasi berupa bunga yang timbul akibat keterlambatan pembayaran pajakPenghapusan sanksi administrasi berupa denda yang timbul akibat keterlambatan pendaftaran.

    Pemilik kendaraan yang menunggak pajak cukup membayar pokoknya saja, tanpa membayar denda akibat keterlambatan. Dalam proses perpanjangan STNK tidak perlu melakukan permohonan karena penghapusan sanksi administrasi ini dilakukan secara otomatis melalui sistem informasi manajemen pajak daerah.

    Untuk tunggakan kurang dari 12 bulan, pengurusan pemutihan denda pajak kendaraan bisa dilakukan melalui berbagai kanal pembayaran yang tersedia seperti gerai SAMSAT, SAMSAT keliling dan SAMSAT induk. Atau kalau sibuk dan tak sempat ke Samsat, bisa menggunakan aplikasi SIGNAL untuk mengurus pajak kendaraan bermotor secara online. Dengan cara online, kamu bisa pilih agar TBPKP dikirim ke alamat yang dihendaki.

    Namun, jika tunggakan pajak kendaraan lebih dari satu tahun, maka pilihan lokasinya lebih terbatas. Pemilik kendaraan yang nunggak pajak lebih dari setahun harus datang ke SAMSAT Induk untuk mengurus pajak kendaraan bermotor. Lokasi SAMSAT ada di masing-masing wilayah Jakarta sebagai berikut:

    SAMSAT Jakarta Pusat: Kantor Bersama Samsat Jakarta Utara Pusat, Jl. Gunung Sahari No.13 Pademangan, Jakarta Utara 14420SAMSAT Jakarta Utara: Kantor Bersama Samsat Jakarta Utara Pusat, Jl. Gunung Sahari No.13 Pademangan, Jakarta Utara 14420.SAMSAT Jakarta Selatan: Komplek Gedung POLDA Metro Jaya, Jl. Jendral Gatot Subroto, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110SAMSAT Jakarta Barat: Kantor Bersama Samsat Jakarta Barat, Jl. Daan Mogot KM.13, Cengkareng, Jakarta Barat 11720SAMSAT Jakarta Timur: Kantor Bersama Samsat Jakarta Timur, Jl. D.I. Panjaitan Kav.55, Jatinegara, Jakarta Timur 13410

    (rgr/din)