kab/kota: Gunung

  • Dekat Dari Jakarta, Ini Staycation Premium & Ramah Lingkungan di Plataran Puncak

    Dekat Dari Jakarta, Ini Staycation Premium & Ramah Lingkungan di Plataran Puncak

    Jakarta: Ekowisata seringkali dipandang sebelah mata, dicap biasanya di daerah yang jauh dan sulit dijangkau, juga seringkali mengorbankan kenyamanan. Namun, Plataran Puncak Resort hadir membuktikan bahwa liburan yang ramah lingkungan tetap bisa nyaman dan berkelas.

    Kawasan Puncak tidak luput dari stigma negatif seperti kemacetan hingga praktik wisata yang konotasinya kurang baik. Plataran Puncak Resort ingin mengembalikan citra kawasan Puncak Kembali ke akarnya, yaitu bukan hanya terkenal dengan udaranya yang sejuk tapi juga punya banyak cerita dan kekayaan budaya.

    President Director of Plataran Indonesia, Anastashia Sri Handayani, mengungkapkan Plataran Puncak ingin mengembalikan pesona puncak sebagai destinasi premium yang terasa dekat dari rumah.  

    Pengalaman di Plataran Puncak Resort mengajak tamu melihat bahwa Puncak bukan sekadar udara sejuk, tapi juga kaya akan cerita dan nilai budaya.

    Berada di ketinggian 1000 mdpl, Plataran Puncak Resort hadir sebagai pelengkap di puncak dengan konsep ramah lingkungan dan melibatkan komunitas.
     

    Kamar dengan pemandangan alam dan fasilitas lengkap
    Bayangkan bangun pagi dengan pemandangan bukit hijau dan udara sejuk yang langsung masuk dari balkon terbuka, itulah yang ditawarkan dari 30 kamar Plataran Puncak. 

    Terbagi menjadi dua tipe kamar yaitu Premiere Suite dan Suite. Luas kamar premiere suite 105 meter persegi dan suite 95 meter persegi. Kedua tipe kamar memiliki fasilitas yang lengkap dan sama seperti AC, bath tub, balkon, TV, sofa dan coffee table, lemari dan lainnya.

    Perbedaan tipe kamar ada pada luas balkon yang disediakan, tipe kamar Suite memiliki area balkon yang lebih kecil dengan halaman kecil untuk para penginap.

    Plataran Puncak mendorong para tamunya untuk meminimalisir penggunaan AC di pagi sampai sore hari dengan menyediakan magnetic net door jadi untuk para tamu yang ingin menikmati udara segar puncak bisa tetap membuka pintu tanpa khawatir tentang nyamuk dan serangga.

    Selain itu, penyediaan fasilitas dan peralatan di kamar seperti air minum tidak menggunakan AMDK (air minum dalam kemasan) plastik namun menggantinya dengan air minum kemasan botol kaca. Peralatan yang ada di wastafel seperti sikat gigi dan shaving kit dari kayu, hingga sisir dan kemasan nya juga menggunakan bahan daur ulang.
     

    Kamar di Plataran Puncak Resort. Foto: tiket.com

    Makan di restoran Plataran Puncak berlatar pemandangan alam
    Tak lengkap rasanya menginap di Plataran Puncak Resort tanpa mencicipi cita rasa khas Nusantara yang disajikan. Mulai dari nasi goreng kecombrang, gado-gado, sampai tongseng domba, semua bisa dinikmati di restoran indoor berkonsep terbuka atau outdoor di Sky Terrace Pangrango yang langsung menghadap pemandangan di Plataran Puncak.

    Plataran Puncak menyediakan beragam menu makanan dan minuman khas Indonesia dan asia sebayak 70 persen dari menu, juga beberapa menu western.

    Melibatkan komunitas dan UMKM, Plataran Puncak memprioritaskan suplai bahan buah dan sayur dari produk jual masyarakat sekitar yang memenuhi standar di Plataran Puncak.
    Aktivitas yang bermakna, berkelanjutan dan seru
    Tak hanya bersantai, para tamu juga diajak untuk terhubung dengan lingkungan dan budaya sekitar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan. Plataran Puncak juga memiliki aktivitas-aktivitas yang seru sekaligus menumbuhkan kesadaran akan ramah lingkungan untuk para tamu.

    “Plataran Puncak dikelilingi oleh bukit, hutan, dan kebun teh. Kami tidak melihat ini sebagai kekurangan, justru inilah kekuatannya. Semuanya menyatu: alam, masyarakat, dan pengalaman tamu,” ujar General Manager Plataran Puncak, Boris Mihaljevic.

    Salah satu pengalaman edukatif yang ditawarkan adalah Nostalgic Tea Walk. Aktivitas ini  mengajak para tamu untuk berjalan menyusuri kebun teh sambil menikmati pemandangan kebuh teh Gunung Mas yang dikelilingi oleh Gunung Pangrango dan Gunung Gede. 
     

    Sambil menyusuri kebun teh, para tamu juga dipandu oleh pemandu tur lokal yang menceritakan tentang sejarah, budaya dan industri teh Indonesia.

    Setelah menyusuri kebun teh dan permukiman warga sejauh 3,5 km, tamu juga bisa memilih untuk melengkapi pengalaman dengan sarapan di tengah kebun teh, tersedia juga aktivitas Tea Garden Alfresco. 

    Dengan biaya terpisah, tim Plataran Puncak akan menyiapkan sajian sarapan dan area piknik terbaik di kebun teh.

    Selebihnya, Plataran Puncak juga menawarkan aktivitas lainnya untuk wisata di kebun the seperti horseback riding, ATV, dan village tour.

    Bukan hanya untuk orang dewasa dan orang tua, anak-anak juga punya ruang khusus untuk bermain dan belajar bersama tentang kesadaran akan alam dari usia dini lewat program Plataran Junior.

    Selain itu juga aktivitas lainnya seperti tree planting dan animal feeding yang bisa diikuti oleh anak-anak dan orang tua. Setiap momen aktivitas ini dirancang untuk membuat tamu tidak hanya menikmati alam tapi juga menghargainya lebih dalam.
    Fasilitas lainnya
    Masih ada beragam fasilitas lain yang tak kalah menarik untuk para tamu resort. Plataran Puncak menyediakan Rahita Wellness yang didalamnya ada berbagai program wellness seperti gym, refleksi, pilates, yoga, spa, massage dan sauna.

    Di Kinandari Deck juga disediakan kolam renang untuk para tamu dewasa dan anak-anak. Ada juga Snake & Ladder, yaitu sensasi bermain ular tangga di dunia nyata. 

    Para tamu bisa memutar dadu di area Kinandari Deck dan bisa naik ke tangga di bukit Snake & Ladder sambil bisa memberi makan hewan-hewan yang ada disana seperti kelinci, domba, ikan, kalkun, dan burung merpati.

    Adapun aktivitas tambahan lainnya yang terkait dengan kuliner yang bisa dinikmati para tamu seperti BBQ Dinner, cooking class, garden tea soiree dan lainnya.

    Plataran Puncak menjadi salah satu pilihan akomodasi yang ada pada fitur Tiket Green di tiket.com menunjukkan bahwa liburan bisa berjalan selaras dengan tanggung jawab dan berkelanjutan tanpa harus mengorbankan kenyamanan. 

    Melalui fitur ini, kamu bisa temukan beragam akomodasi yang mendukung gaya liburan berkelanjutan yang ramah lingkungan, nyaman dan penuh makna. (Arlin Nursophiana)

    Jakarta: Ekowisata seringkali dipandang sebelah mata, dicap biasanya di daerah yang jauh dan sulit dijangkau, juga seringkali mengorbankan kenyamanan. Namun, Plataran Puncak Resort hadir membuktikan bahwa liburan yang ramah lingkungan tetap bisa nyaman dan berkelas.
     
    Kawasan Puncak tidak luput dari stigma negatif seperti kemacetan hingga praktik wisata yang konotasinya kurang baik. Plataran Puncak Resort ingin mengembalikan citra kawasan Puncak Kembali ke akarnya, yaitu bukan hanya terkenal dengan udaranya yang sejuk tapi juga punya banyak cerita dan kekayaan budaya.
     
    President Director of Plataran Indonesia, Anastashia Sri Handayani, mengungkapkan Plataran Puncak ingin mengembalikan pesona puncak sebagai destinasi premium yang terasa dekat dari rumah.  

    Pengalaman di Plataran Puncak Resort mengajak tamu melihat bahwa Puncak bukan sekadar udara sejuk, tapi juga kaya akan cerita dan nilai budaya.
     
    Berada di ketinggian 1000 mdpl, Plataran Puncak Resort hadir sebagai pelengkap di puncak dengan konsep ramah lingkungan dan melibatkan komunitas.
     

    Kamar dengan pemandangan alam dan fasilitas lengkap
    Bayangkan bangun pagi dengan pemandangan bukit hijau dan udara sejuk yang langsung masuk dari balkon terbuka, itulah yang ditawarkan dari 30 kamar Plataran Puncak. 
     
    Terbagi menjadi dua tipe kamar yaitu Premiere Suite dan Suite. Luas kamar premiere suite 105 meter persegi dan suite 95 meter persegi. Kedua tipe kamar memiliki fasilitas yang lengkap dan sama seperti AC, bath tub, balkon, TV, sofa dan coffee table, lemari dan lainnya.
     
    Perbedaan tipe kamar ada pada luas balkon yang disediakan, tipe kamar Suite memiliki area balkon yang lebih kecil dengan halaman kecil untuk para penginap.
     
    Plataran Puncak mendorong para tamunya untuk meminimalisir penggunaan AC di pagi sampai sore hari dengan menyediakan magnetic net door jadi untuk para tamu yang ingin menikmati udara segar puncak bisa tetap membuka pintu tanpa khawatir tentang nyamuk dan serangga.
     
    Selain itu, penyediaan fasilitas dan peralatan di kamar seperti air minum tidak menggunakan AMDK (air minum dalam kemasan) plastik namun menggantinya dengan air minum kemasan botol kaca. Peralatan yang ada di wastafel seperti sikat gigi dan shaving kit dari kayu, hingga sisir dan kemasan nya juga menggunakan bahan daur ulang.
     

    Kamar di Plataran Puncak Resort. Foto: tiket.com

    Makan di restoran Plataran Puncak berlatar pemandangan alam
    Tak lengkap rasanya menginap di Plataran Puncak Resort tanpa mencicipi cita rasa khas Nusantara yang disajikan. Mulai dari nasi goreng kecombrang, gado-gado, sampai tongseng domba, semua bisa dinikmati di restoran indoor berkonsep terbuka atau outdoor di Sky Terrace Pangrango yang langsung menghadap pemandangan di Plataran Puncak.
     
    Plataran Puncak menyediakan beragam menu makanan dan minuman khas Indonesia dan asia sebayak 70 persen dari menu, juga beberapa menu western.
     
    Melibatkan komunitas dan UMKM, Plataran Puncak memprioritaskan suplai bahan buah dan sayur dari produk jual masyarakat sekitar yang memenuhi standar di Plataran Puncak.
    Aktivitas yang bermakna, berkelanjutan dan seru
    Tak hanya bersantai, para tamu juga diajak untuk terhubung dengan lingkungan dan budaya sekitar melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan. Plataran Puncak juga memiliki aktivitas-aktivitas yang seru sekaligus menumbuhkan kesadaran akan ramah lingkungan untuk para tamu.
     
    “Plataran Puncak dikelilingi oleh bukit, hutan, dan kebun teh. Kami tidak melihat ini sebagai kekurangan, justru inilah kekuatannya. Semuanya menyatu: alam, masyarakat, dan pengalaman tamu,” ujar General Manager Plataran Puncak, Boris Mihaljevic.
     
    Salah satu pengalaman edukatif yang ditawarkan adalah Nostalgic Tea Walk. Aktivitas ini  mengajak para tamu untuk berjalan menyusuri kebun teh sambil menikmati pemandangan kebuh teh Gunung Mas yang dikelilingi oleh Gunung Pangrango dan Gunung Gede. 
     

    Sambil menyusuri kebun teh, para tamu juga dipandu oleh pemandu tur lokal yang menceritakan tentang sejarah, budaya dan industri teh Indonesia.
     
    Setelah menyusuri kebun teh dan permukiman warga sejauh 3,5 km, tamu juga bisa memilih untuk melengkapi pengalaman dengan sarapan di tengah kebun teh, tersedia juga aktivitas Tea Garden Alfresco. 
     
    Dengan biaya terpisah, tim Plataran Puncak akan menyiapkan sajian sarapan dan area piknik terbaik di kebun teh.
     
    Selebihnya, Plataran Puncak juga menawarkan aktivitas lainnya untuk wisata di kebun the seperti horseback riding, ATV, dan village tour.
     
    Bukan hanya untuk orang dewasa dan orang tua, anak-anak juga punya ruang khusus untuk bermain dan belajar bersama tentang kesadaran akan alam dari usia dini lewat program Plataran Junior.
     
    Selain itu juga aktivitas lainnya seperti tree planting dan animal feeding yang bisa diikuti oleh anak-anak dan orang tua. Setiap momen aktivitas ini dirancang untuk membuat tamu tidak hanya menikmati alam tapi juga menghargainya lebih dalam.
    Fasilitas lainnya
    Masih ada beragam fasilitas lain yang tak kalah menarik untuk para tamu resort. Plataran Puncak menyediakan Rahita Wellness yang didalamnya ada berbagai program wellness seperti gym, refleksi, pilates, yoga, spa, massage dan sauna.
     
    Di Kinandari Deck juga disediakan kolam renang untuk para tamu dewasa dan anak-anak. Ada juga Snake & Ladder, yaitu sensasi bermain ular tangga di dunia nyata. 
     
    Para tamu bisa memutar dadu di area Kinandari Deck dan bisa naik ke tangga di bukit Snake & Ladder sambil bisa memberi makan hewan-hewan yang ada disana seperti kelinci, domba, ikan, kalkun, dan burung merpati.
     
    Adapun aktivitas tambahan lainnya yang terkait dengan kuliner yang bisa dinikmati para tamu seperti BBQ Dinner, cooking class, garden tea soiree dan lainnya.
     
    Plataran Puncak menjadi salah satu pilihan akomodasi yang ada pada fitur Tiket Green di tiket.com menunjukkan bahwa liburan bisa berjalan selaras dengan tanggung jawab dan berkelanjutan tanpa harus mengorbankan kenyamanan. 
     
    Melalui fitur ini, kamu bisa temukan beragam akomodasi yang mendukung gaya liburan berkelanjutan yang ramah lingkungan, nyaman dan penuh makna. (Arlin Nursophiana)
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • HUT Jakarta, Dishub siapkan rekayasa lalu lintas

    HUT Jakarta, Dishub siapkan rekayasa lalu lintas

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta pada Minggu, 22 Juni 2025.

    “Rekayasa lalu lintas 22 Juni 2025 mulai pukul 16.30-23.00 WIB atau bersifat situasional,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Syafrin menjelaskan pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan pada ruas jalan yang bersinggungan dengan lokasi pelaksanaan HUT di seputar kawasan Lapangan Banteng.

    “Seperti Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jalan Lapangan Banteng Utara, Jalan Pejambon, Jalan Medan Merdeka Timur,” katanya.

    Syafrin menyebutkan para pengguna jalan dapat menggunakan sejumlah rute alternatif, yaitu, dari arah Timur (Pasar Senen) yang akan menuju ke arah Barat (Harmoni) dapat melalui Jalan Senen Raya-Jalan Kwini I-Jalan Abdul Rahman Saleh-Jalan Kramat Kwitang-Jalan Arief Rahman Hakim-Tugu Tani-Jalan M Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Perwira-Jalan Katedral-Jalan Veteran atau dapat melalui Jalan Gunung Sahari-Jalan Budi Utomo-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Katedral-Jalan Veteran.

    Kemudian dari arah Selatan (Cikini) yang akan menuju ke utara (Jalan Veteran) dapat melalui Jalan Menteng Raya-Jalan Arief Rahman-Tugu Tani-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Perwira-Jalan Katedral.

    Dari arah utara (Jalan Gunung Sahari) yang akan menuju ke Selatan (Tugu Tani) dapat melalui Jalan Dr. Sutomo-Jalan Gedung Kesenian-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Katedral.

    Dari arah Jalan Batu III menuju ke arah utara (Harmoni) dapat melalui Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Tani-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Perwira-Jalan Katedral-Jalan Veteran.

    Arah lalu lintas dari arah Barat (Tomang) yang akan menuju ke arah timur (Pasar Senen) dapat melalui Jalan Tomang Raya-Jalan Kyai Caringin-Balikpapan-Jalan Supranoto-Jalan Ir Juanda-Jalan Pos-Jalan Dr Sutomo-Jalan Gunung Sahari.

    “Diimbau kepada para pengguna jalan agar dapat menyesuaikan peraturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan,” ucap Syafrin.

    Dia menambahkan, para pengguna kereta api jarak jauh (KAJJ) yang akan menuju Stasiun Gambir diharapkan dapat menyesuaikan waktu perjalanannya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dampak Letusan Gunung Lewotobi, Transportasi Laut Jadi Alternatif

    Dampak Letusan Gunung Lewotobi, Transportasi Laut Jadi Alternatif

    Jakarta

    Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyebarkan abu vulkanik ke berbagai wilayah menyebabkan terganggunya sejumlah aktivitas penerbangan. Sejumlah bandara ditutup, rute pesawat dialihkan, dan para penumpang pun mencari alternatif transportasi.

    Di tengah situasi ini, Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) memastikan kesiapan penuh armada kapal penyeberangan di lintasan strategis nasional.

    Ketua Umum DPP GAPASDAP Khoiri Soetomo menyatakan bahwa konektivitas antarpulau harus tetap terjaga, apalagi momentum ini bertepatan dengan libur sekolah yang membuat arus wisatawan meningkat. Menurutnya, distribusi logistik, mobilitas masyarakat, dan keberlanjutan sektor pariwisata tetap harus didukung secara maksimal.

    “Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan komitmen kami terhadap konektivitas nasional, GAPASDAP telah menyiagakan dan memastikan operasional penuh seluruh armada kapal penyeberangan di lintasan strategis nasional tetap berjalan 24 jam, 7 hari dalam seminggu,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).

    Beberapa lintasan utama yang siap melayani masyarakat antara lain Ketapang-Gilimanuk dengan 54 kapal, Padangbai-Lembar dengan 26 kapal, Kayangan-Pototano dengan 28 kapal, serta Sape-Labuan Bajo dengan 2 kapal. Seluruh lintasan lainnya juga disebut tetap beroperasi normal, siap menampung lonjakan penumpang maupun kendaraan selama masa darurat berlangsung.

    GAPASDAP memastikan bahwa semua armada anggota telah memenuhi standar keselamatan pelayaran dan menjalankan layanan sesuai minimum service level yang terus ditingkatkan demi kenyamanan penumpang.

    Khoiri juga mengajak masyarakat dan wisatawan untuk mempertimbangkan kapal penyeberangan sebagai moda transportasi alternatif yang aman dan terhubung selama penutupan bandara masih berlangsung. Tiket kapal bisa dipesan secara online lewat aplikasi Ferizy, atau dibeli langsung di pelabuhan-pelabuhan yang belum terintegrasi dengan sistem digital.

    GAPASDAP juga terus berkoordinasi dengan operator pelabuhan, pemerintah daerah, dan instansi keselamatan pelayaran untuk memastikan kelancaran operasional serta pelayanan selama masa darurat ini.

    “Atas nama seluruh anggota GAPASDAP, kami turut mendoakan keselamatan masyarakat yang terdampak dan mengajak semua pihak untuk tetap tenang, waspada, serta memanfaatkan moda transportasi laut sebagai solusi efektif dan aman dalam menjaga mobilitas antarpulau,” tutupnya.

    Tonton juga “Upaya Kemensos Salurkan Bansos Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tepat Sasaran” di sini:

    (rrd/rir)

  • Dispar Sleman siap gelar jelajah wisata motor “Tour de Merapi” 2025

    Dispar Sleman siap gelar jelajah wisata motor “Tour de Merapi” 2025

    Sleman (ANTARA) – Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar kegiatan bersepeda motor menjelajahi destinasi pariwisata di Kabupaten Sleman Tour de Merapi (TdM).

    “Tahun ini merupakan gelaran TdM ke-21 kalinya ini, dengan mengambil tema ‘Dolan Sleman Marai Tuman’ yang akan menempuh tidak kurang dari 100 kilometer,” kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Kus Hendarto di Sleman, Jumat.

    Menurut dia, TdM 2025 akan dilaksanakan pada Minggu, 27 Juli 2025 dengan start di Lapangan Pemda Kabupaten Sleman dan finish di kawasan wisata lereng Gunung Merapi, Bukit Klangon, Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan.

    “Tour de Merapi 2025 ini dimaksudkan untuk mengingatkan dan lebih mengenalkan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Sleman sekaligus sebagai upaya sosialisasi berkendara dengan aman, dengan tetap mentaati aturan lalu lintas yang berlaku,” katanya.

    Ia mengatakan, ditargetkan sekitar 500 sepeda motor akan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

    ” Adapun spesifikasi sepeda motor yang dapat mengikuti gelaran ini adalah sepeda motor dengan kapasitas mesin antara 125cc sampai dengan 250 cc dengan kondisi baik. Karena tidak menutup kemungkinan rute yang dilewati merupakan rute dengan tanjakan atau turunan membutuhkan kondisi motor yang prima,” katanya.

    Kus Endarto mengatakan, dalam kegiatan ini, Dinas Pariwisata Sleman melibatkan Dinas Perhubungan Sleman, Satuan Polisi Pamong Praja Sleman, Kepolisian Republik Resor Kota Sleman, Polisi Pariwisata.

    “Kami juga melibatkan Satuan Karya Pariwisata, Ikatan Dimas Diajeng Sleman, Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten Sleman, Palang Merah Indonesia dan lain-lain,” katanya.

    Ia mengatakan, untuk fasilitas yang didapat peserta Tour de Merapi 2025 adalah asuransi bagi pengendar dan pembonceng, dua kupon makan, dua kupon door prize, satu jaket dan produk sponsor.

    “Terkait hal ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman membuka kesempatan untuk menjadi sponsor dalam kegiatan ini,” katanya.

    Sedangkan beberapa door prize yang disiapkan Dinas Pariwisata Sleman untuk memeriahkan gelaran ini meliputi dua buah sepeda motor Honda Beat, empat unit kulkas, empat unit mesin cuci, tiga sepeda gunung, satu laptop, tiga LED TV, lima kompor gas, lima magic com dan beberapa doorprizes menarik lainnya.

    Pendaftaran Tour de Merapi akan dibuka di Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Jalan KRT Pringgodiningrat No.13, Tridadi, Sleman mulai 23 Juni 2025 jam 08.00 WIB.

    “Pendaftar diharapkan datang langsung ke Dinas Pariwisata dengan membawa kelengkapan pendaftaran berupa salinan KTP/SIM pengemudi dan pembonceng yang masih berlaku, salinan STNK sepeda motor dan uang pendaftaran,” katanya.

    Ia mengatakan, untuk 300 sepeda motor pertama, ditetapkan besaran uang pendaftaran sebesar Rp230 ribu dan selanjutnya menjadi Rp250 ribu.

    “Bagi masyarakat Sleman dan sekitarnya yang berminat mengikuti jelajah wisata ini, segera daftarkan diri untuk menjelajahi destinasi pariwisata di Kabupaten Sleman dan mendapatkan pengalaman bermotor yang tidak terlupakan,” katanya.

    Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Uranium Kalbar Dilirik untuk PLTN, Pemerintah Siapkan Aturan

    Uranium Kalbar Dilirik untuk PLTN, Pemerintah Siapkan Aturan

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan regulasi pengolahan bahan radioaktif, uranium untuk dijadikan sumber energi primer Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Potensi uranium di Kalimantan Barat cukup melimpah.

    Potensi uranium di Kabupaten Melawi, menurut Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kalimantan Barat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034 sebesar ± 24.112 ton.

    “Ini kita lagi siapkan PP-nya (Peraturan Pemerintah). Mudah-mudahan dari PP-nya itu bisa diimplementasikan untuk pemurnian pengolahan bahan radioaktif itu bisa dimanfaatkan untuk energi,” kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2025).

    Yuliot menambahkan, pemerintah tengah menata perizinan penambangan uranium yang masuk ke dalam wilayah usaha radioaktif. Hal ini diperlukan agar aspek lingkungan tetap terjaga.

    Dalam penataan tersebut, ia mengatakan akan melibatkan berbagai pihak, di antaranya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).

    “Jadi kita juga memperhatikan dari aspek lingkungan. Yang kita mau tata adalah yang berasal dari pemurnian pengolahan,” katanya.

    Potensi Energi di Kalimantan Barat

    Sebagai informasi, dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034, Kalimantan Barat memiliki potensi sumber energi yang melimpah berupa tenaga air, biomassa, biogas, batu bara, dan uranium/thorium.

    Potensi tersebut sebagian dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit tenaga listrik. Potensi tenaga air menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), lalu potensi biomassa yang dihasilkan dari limbah perkebunan sawit yang tersebar yang dapat digunakan sebagai bahan energi primer untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa dan Biogas (PLTBm dan PLTBg).

    Kemudian potensi uranium/thorium di Kabupaten Melawi yang dapat digunakan sebagai energi primer Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Potensi uranium di Kabupaten Melawi menurut Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kalimantan Barat sebesar ± 24.112 ton.

    “Namun, pemanfaatan nuklir sebagai energi primer masih menunggu adanya kebijakan dari Pemerintah yang didukung studi kelayakan pembangunan PLTN,” tulis dokumen tersebut dikutip, Senin (16/6/2025).

    Meski begitu, dalam dokumen RUPTL tersebut dijelaskan bahwa pembangunan dan pengoperasian PLTN harus mensyaratkan jaminan pasokan bahan bakar nuklir, pengelolaan limbah radioaktif, memastikan keselamatan dan keamanan, serta memenuhi persyaratan, ketentuan perundangan yang berlaku dan rekomendasi dari IAEA.

    Dengan mempertimbangkan kriteria dan peraturan perundang-undangan, telah dilakukan survei dan studi tapak PLTN oleh BATAN/BRIN di beberapa lokasi. Adapun, survei dan studi tersebut telah mempertimbangkan kondisi kegempaan, besaran peak ground acceleration (PGA), bahaya gunung api dan sesar permukaan.

    Terdapat 28 wilayah potensial, termasuk yang sudah dilakukan evaluasi, survei serta pra survei sebelumnya. Dari 28 wilayah potensial ini bisa dibangun PLTN dengan kapasitas hingga 70 GW. Berdasarkan wilayah potensial tersebut, serta mengacu kepada kebutuhan sistem kelistrikan nasional, potensi PLTN pada tahap awal direncanakan akan dibangun di Sistem Sumatera dan Kalimantan.

    (ara/ara)

  • Ternyata Ini Pemicu Infeksi Menular Seksual di Gen Z Melonjak 3 Tahun Terakhir

    Ternyata Ini Pemicu Infeksi Menular Seksual di Gen Z Melonjak 3 Tahun Terakhir

    Jakarta

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Ina Agustina Isturini, MKM mengatakan dalam tiga tahun terakhir terjadi tren peningkatan kasus infeksi menular seksual (IMS) pada remaja usia 15 hingga 19 tahun.

    Data Kemenkes RI menunjukkan di periode 2024, ada 4.589 kasus IMS. Dalam tiga tahun terakhir peningkatannya seperti berikut.

    Kelompok usia 15-19 tahun:2022: tercatat sebanyak 2.569 kasus2023: tercatat sebanyak 3.222 kasus2024: tercatat sebanyak 4.589 kasus

    Menurut dr Ina, IMS merupakan salah satu faktor risiko utama penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Luka atau peradangan pada area genital dapat membuka jalan masuknya virus HIV ke dalam tubuh.

    “Mayoritas kasus IMS terjadi pada usia produktif yaitu 25-49 tahun. Namun memang tiga tahun terakhir, terjadi tren peningkatan kasus pada usia 15-19 tahun,” ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (20/6/2025).

    Apa Pemicunya?

    Menurut dr Ina, tingginya angka temuan kasus IMS pada remaja usia 15-19 tahun ternyata juga sejalan dengan meningkatnya jumlah tes yang dilakukan. Pada tahun 2022, jumlah orang yang menjalani tes IMS tercatat sebanyak 85.574 orang. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat pada 2023 menjadi 158.378 orang. Lalu di tahun 2024, jumlahnya kembali meningkat tajam menjadi 291.672 orang.

    “Itu kita melihat dari tren tesnya saja sudah meningkat. Jadi sebenarnya memang bisa jadi ini fenomena gunung es yang sudah mencair, karena sudah mulai ada kesadaran, orang semakin sadar melakukan tes infeksi menular seksual. Artinya, seiring dengan peningkatan jumlah tes yang kemudian penemuan kasus kita semakin tinggi,” kata dr Ina.

    Dari keseluruhan kasus IMS pada remaja usia 15-19 tahun, penyakit yang paling banyak ditemukan adalah sifilis. Pada tahun 2024, tercatat ada 4.589 kasus IMS dan sekitar 48 persennya atau 2.191 kasus merupakan sifilis.

    (suc/naf)

  • CSIS sebut Indonesia berpotensi jadi produsen baja hijau dunia

    CSIS sebut Indonesia berpotensi jadi produsen baja hijau dunia

    Jadi sudah ada ekosistem yang terbentuk dari baja hijau.

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen baja hijau dunia, sebuah langkah yang tidak hanya mendukung target dekarbonisasi, tetapi juga membuka pintu ke pasar ekspor global yang kian menuntut produk berkelanjutan.

    Laporan Perdagangan dan Investasi Berkelanjutan Indonesia 2025 yang dirilis CSIS di Jakarta, Jumat, menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil baja terbesar di Asia Tenggara, bahkan Indonesia menempati peringkat ke-4 sebagai eksportir baja terbesar pada 2023, dengan China menjadi tujuan utama ekspor baja (69 persen), diikuti oleh Taipei (8 persen), India (6 persen), dan Vietnam (4 persen).

    Pada 2023, kapasitas produksi baja Indonesia mencapai 16 juta ton dan diperkirakan akan mencapai 33 juta-35 juta ton pada 2030.

    Laporan tersebut menyebut bahwa perkembangan ini, ditambah dengan inisiatif beberapa perusahaan seperti PT Gunung Raja Paksi dan PT Krakatau Posco yang sudah mulai beralih ke teknologi yang lebih bersih, membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasok global industri baja hijau.

    Namun, Research Associate Climate Policy Research Unit CSIS Indonesia Via Azlia mengatakan bahwa perjalanan menuju dominasi baja hijau di pasar global tidak tanpa hambatan. Salah satu tantangan utama adalah harga baja hijau yang lebih tinggi, membuatnya kurang kompetitif di pasar domestik dibandingkan produk konvensional.

    Selain itu, produk baja impor yang belum memenuhi standar lingkungan menciptakan persaingan yang tidak adil bagi produsen domestik yang berupaya untuk lebih berkelanjutan. Via juga menyoroti ketidaksesuaian standar yang kini dimiliki Indonesia dengan standar internasional.

    Dari sisi regulasi, Via menyebut Indonesia masih menghadapi fragmentasi kebijakan terkait industri hijau. Belum ada kerangka kebijakan yang menyeluruh atau “payung” yang dapat mengintegrasikan berbagai inisiatif seperti India yang sudah memiliki green steel taxonomy, yang menciptakan ekosistem pendukung bagi baja hijau.

    “Jadi sudah ada ekosistem yang terbentuk dari baja hijau. Dan juga kalau kita lihat tantangan implementasinya sendiri penggunaan energi memang masih menjadi tantangan karena masih bergantung pada batu bara,” kata Via.

    Laporan tersebut merekomendasikan beberapa kebijakan yang dapat mendorong percepatan transisi menuju industri hijau di Indonesia, antara lain penguatan kebijakan terintegrasi untuk agenda industri hijau, harmonisasi standar serta sertifikasi industri hijau, serta pengembangan ekosistem permintaan terhadap produk hijau.

    Lebih lanjut, laporan tersebut menyebutkan bahwa dekarbonisasi industri-industri dengan emisi tinggi seperti besi dan baja menjadi penting.

    Sebab, dari sisi permintaan, perhatian sektor publik dan swasta di negara-negara maju terkait cara produksi yang lebih hijau dan jasa industri hijau terus bertumbuh, sehingga seringkali menjadi faktor penentu untuk mendapatkan akses pasar ke dalam negeri mereka maupun investasi mereka di luar negeri.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Update Aktivitas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Badan Geologi: Status Masih Awas Level IV 

    Update Aktivitas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Badan Geologi: Status Masih Awas Level IV 

    Wafid melaporkan, berdasarkan pengamatan visual pada periode 18-19 Juni 2025, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut tebal. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 200-1000 meter dari puncak. 

    Terekam Gempa Letusan, namun secara visual tinggi letusan dan warna abu tidak teramati. Guguran teramati dengan jarak luncur 2.000 meter dari puncak, arah luncuran ke arah utara dari puncak Gunung Lewotobi laki-laki.

    “Pasca erupsi pada tanggal 17 Juni 2025, area kawah bagian utara mengalami sedikit perubahan dengan terbongkarnya area bagian kawah sebelah utara yang menyebabkan morfologi bukaan mengarah ke utara,” kata Wafid.

    “Terpantau material lava dengan ukuran sekitar 200 meter panjang dan 150 meter lebar berada di dalam kawah Gunung Lewotobi Laki-laki,” imbuhnya.

    Sementara, data kegempaan dari tanggal 18 hingga 19 Juni 2025 pukul 06.00 WITA tercatat 6 kali Gempa Erupsi, 7 kali Gempa Guguran.

    Selain itu, 17 kali Gempa Hembusan, 20 kali Tremor Non Harmonik, 11 kali Gempa Low Frequency, 3 kali Gempa Hybrid, 1 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 7 kali Gempa Vulkanik Dalam, 1 kali tektonik lokal, 4 kali Gempa Tektonik Jauh.

    “Berdasarkan data kegempaan, mengindikasikan aktivitas vulkanik lebih dominan berada di kedalaman dangkal dan permukaan, namun masih ada suplai magma dari dalam dengan ditandai adanya gempa vulkanik dalam, sehingga masih ada potensi terjadi erupsi kedepannya,” jelasnya.

    Dari data deformasi tiltmeter menunjukkan penurunan namun tekanan pada permukaan masih tinggi sehingga indikasinya material dari dalam berkurang namun belum mencapai kestabilan, sedangkan dari data GPS menunjukkan masih ada indikasi inflasi. 

    “Hal ini menandakan adanya tekanan dari dalam tubuh gunungapi yang dapat berpotensi menjadi erupsi,” sebut Wafid.

     

  • Sumbu Imajiner Yogyakarta Menjadi Pembeda Ajang Lari MJM 2025

    Sumbu Imajiner Yogyakarta Menjadi Pembeda Ajang Lari MJM 2025

    Liputan6.com, Sleman Penghelatan event Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 menghadirkan sumbu imajiner Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai ikon yang diukirkan pada medali sebagai pembeda dari ajang lainnya. Di event yang ketujuh kalinya, 9.200 pelari pada Minggu (22/6/2026) diajak mendukung perkembangan pariwisata olahraga (Sport tourism) Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Mengambil garis awal dan akhir di kawasan Candi Prambanan, Sleman.Mandiri Jogja Marathon2025 mengusung tema ‘Accelerate Your Limit, Embrace The Culture’. Pelari akan diajak melintasi alam dan kehidupan di 16 desa yang menjadi rute.

    Mandiri Jogja Marathon 2025 menghadirkan empat kategori lomba utama mulai dari Marathon (42,1 Km), Half Marathon (21,8 Km), 10K, dan 5K Fun Run. Selain pecinta lari lokal, dari total 9.200 pendaftar hadir pelari dari 17 negara seperti Kenya, Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, Korea Selatan, China, Jepang, Malaysia, Singapura dan lainnya. “Ini menjadikan Mandiri Jogja Marathon sebagai salah satu ajang marathon paling masif dan inklusif di Indonesia tahun ini,” kata SEVP Corporate Relations Bank Mandiri M. Wisnu Trihanggodo di Sleman, Kamis (19/6/2025). 

    Menjadi pembeda dari ajang sebelum-sebelumnya, mulai tahun ini Mandiri Jogja Marathon 2025 menghadirkan medali edisi khusus bertema sumbu imajiner Yogyakarta yang diakui UNESCO. Hingga 2029, medali akan didesain khusus dengan menampilkan lima lokasi yang menjadi penanda sumbu imajiner.

    Tahun ini Pantai Parangtritis yang menjadi ikon medali, kemudian berturut diikuti Panggung Krapyak, Kraton Ngayogyakarta, Tugu, dan Gunung Merapi. Jika kelima medali ini disatukan akan membentuk bentuk pentagon yang simetris dan menampilkan berbagai warna sebagai latar belakang. “Dalam empat tahun kedepan Mandiri Jogja Marathon 2025 dipersiapkan untuk mengakselerasi peran sport tourism sebagai motor pertumbuhan ekonomi serta memperkuat Yogyakarta sebagai destinasi sport tourism unggulan di Asia Tenggara,” lanjut Wisnu.

    Dipaparkan dari riset Mandiri Institute, penyelenggaran Mandiri Jogja Marathon 2025 setiap tahunnya terbukti memberikan dorongan signifikan di Yogyakarta. Di tiga hari persiapan dan perlombaan, terjadi peningkatan pertumbuhan belanja hingga 36 persen dibanding rata-rata periode akhir pekan normal. Dampak tersebut berasal dari pergerakan wisatawan domestik dan mancanegara yang mengikuti rangkaian lomba, serta aktivitas turunan di sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga UMKM lokal. “Ini belum lagi kedatangan pendamping peserta yang kami prediksi mencapai 30 ribu orang,” papar Wisnu.

  • 4
                    
                        Dedi Mulyadi Usul Nama Bandung Barat Diubah, Ini Alasannya
                        Regional

    4 Dedi Mulyadi Usul Nama Bandung Barat Diubah, Ini Alasannya Regional

    Dedi Mulyadi Usul Nama Bandung Barat Diubah, Ini Alasannya
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    mengusulkan agar nama Kabupaten
    Bandung Barat
    (KBB) diubah, tanpa embel-embel kata “Bandung”. Menurutnya, nama tersebut membuat wilayah ini sulit membangun identitas mandiri.
    “Ini memang kalimat ‘Bandung Barat’ jika dilihat dari kacamata branding, agak susah membrandingnya. Disebut Bandung Barat yang terbayang selalu Bandung,” ujar Dedi saat berpidato pada Rapat Paripurna Hari Jadi Kabupaten Bandung Barat ke-18 di hadapan 50 anggota DPRD, Kamis (19/6/2025).
    Dedi menilai, nama Bandung Barat hanya menggambarkan arah mata angin dan terlalu bergantung pada asosiasi dengan Kota Bandung maupun Kabupaten Bandung. Padahal, wilayah ini memiliki kekayaan budaya dan sejarah tersendiri.
    “Nama Bandung Barat sendiri memiliki dua kata yang menggabungkan nama tempat dan arah mata angin yang mana jika digabungkan hanya menunjukkan suatu wilayah Bandung yang berada di sebelah barat,” katanya.
    Menurut Dedi, arah mata angin bersifat relatif dan bisa berbeda tergantung dari mana seseorang melihat.
    “Kata siapa Bandung Barat? Kata orang Bukanagara, Subang. Tapi bagi orang Cianjur bisa jadi Bandung Timur. Bagi orang Purwakarta, Bandung Selatan. Jadi sulit untuk mengidentifikasi wilayah,” sebutnya.
    Dedi mengakui, penamaan awal Kabupaten Bandung Barat tidak mudah karena mempertimbangkan berbagai kepentingan wilayah.
    “Hanya jika memakai nama Mandalawangi, orang Padalarang gak terima, kalau pakai nama Padalarang, orang Lembang gak terima. Akhirnya pakai nama Bandung Barat,” ucapnya.
    Meski demikian, Dedi menyatakan siap membantu apabila ada keinginan untuk mengganti nama daerah tersebut agar memiliki wibawa dan daya tarik branding yang lebih kuat.
    “Biarlah kalau sudah begini namanya. Tapi kalau ada niat untuk membranding, merubah namanya, saya siap membantu agar ada wibawa atau kharismanya,” kata Dedi.
    Sebelum mengganti nama, Dedi mengingatkan pentingnya memahami karakteristik tiap wilayah di KBB. Ia menilai sebagian wilayah di KBB memiliki kultur yang mirip dengan Kota Bandung, sementara sebagian lainnya cenderung dekat dengan Cianjur dan Purwakarta.
    “Sebagian wilayah memiliki kecenderungan kultur yang sama dengan sebagian Cianjur dan Purwakarta. Mereka suka dengan kultur (budaya Sunda) leluhur,” tutur Dedi.
    Menurutnya, pendekatan ekologi dan budaya leluhur penting diterapkan dalam penataan wilayah agar kembali ke fungsi dan bentuk alaminya.
    “Gunung kudu awian, lengkob kudu balongan, lebak kudu sawahan. (Gunung harus tumbuh pohon, cekungan harus berkolam, lembah harus jadi ladang sawah). Maksudnya, jika ingin membereskan wilayah Bandung Barat harus dikembalikan ke asalnya,” ujarnya.
    Pemahaman terhadap karakteristik inilah, lanjut Dedi, yang dapat menjadi kekuatan identitas untuk membangun citra wilayah baru yang mandiri dan khas.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.