kab/kota: Gunung

  • Kata Istana Soal Netizen Brasil Minta Bantuan Prabowo Selamatkan Pendaki Jatuh di Rinjani

    Kata Istana Soal Netizen Brasil Minta Bantuan Prabowo Selamatkan Pendaki Jatuh di Rinjani

    JAKARTA – Pemerintah menindaklanjuti permintaan warga Brasil yang disampaikan via media sosial Instagram agar otoritas berwenang di Indonesia membantu penyelamatan salah satu warganya Juliana Marins yang mengalami musibah di Gunung Rinjani.

    “Ya, nanti kita akan update ya perkembangannya mengenai apa langkah-langkah yang akan kita ambil untuk membantu,” ujar  Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro  dilansir ANTARA, Selasa, 24 Juni.

    Juri mengatakan kasus tersebut bukan satu-satunya yang menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Banyak permintaan bantuan yang masuk melalui media sosial, baik ke akun Presiden maupun jalur lainnya, telah ditanggapi serius oleh tim Presiden.

    “Sebetulnya bukan hanya kasus di Rinjani. Banyak kasus yang sampai ke Presiden dan oleh tim Bapak Presiden sedang diadvokasi. Bahkan kemarin kami juga mengirim tim ke lapangan untuk membantu,” katanya.

    Ia mencontohkan ada juga laporan terkait seorang anak dengan kelainan medis yang kesulitan mendapatkan perawatan di dalam negeri dan Presiden telah mengirim tim untuk memberikan bantuan langsung.

    Menurut Juri, setiap laporan yang masuk ke Presiden akan diperiksa, diverifikasi, dan sebisa mungkin ditindaklanjuti, tanpa membeda-bedakan apakah berasal dari dalam atau luar negeri.

     

    “Presiden tidak hanya memperhatikan hal-hal besar dan makro, tapi juga hal-hal kecil yang bersifat kasuistik, termasuk permintaan dari orang per orang. Sepanjang sampai ke Presiden, itu akan menjadi perhatian,” katanya.

    Akun Instagram resmi Presiden Prabowo dan Republik Indonesia diserbu komentar warga Brasil yang mendesak Pemerintah Indonesia segera mengevakuasi Juliana (27), pendaki asal Brasil yang jatuh ke jurang sedalam 500 meter di Gunung Rinjani, NTB, pada 21 Juni 2025.

    Korban diduga tergelincir akibat kelalaian pemandu. Tim SAR telah menemukan posisinya lewat drone, namun proses evakuasi masih berlangsung karena medan ekstrem dan cuaca berkabut.

  • Faktor Cuaca, Evakuasi Jenazah Kakek dari Jurang Gunung Salak Dilanjut Besok

    Faktor Cuaca, Evakuasi Jenazah Kakek dari Jurang Gunung Salak Dilanjut Besok

    Bogor

    Pria bernama Ayom (60) yang sempat dilaporkan hilang saat hiking ditemukan meninggal dunia di tepi jurang Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Evakuasi jasad Ayom dilakukan besok karena faktor cuaca.

    “Dikarenakan faktor cuaca dan hari sudah larut, maka proses evakuasi korban akan dilaksanakan esok hari,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari, Selasa (24/5/2025).

    Desiana mengatakan evakuasi dilaksanakan oleh Tim SAR gabungan pada pagi hari. Jasad korban rencananya dievakuasi ke Posko di Polsek Tamansari.

    “Tim SAR gabungan melaksanakan debriefing dan akan dilaksanakan evakuasi korban esok hari. Rencana Korban akan dievakuasi menuju Polsek Tamansari,” kata Desiana.

    Sebelumnya, Ayom hilang setelah menuruni lereng sendirian dan temannya menunggu di jalur karena kelelahan.

    “Pada tanggal 22 Juni, sekitar pukul 08.00 WIB, korban dan temannya (satu orang) ingin mencari keringat di area sekitar Gunung Salak wilayah Ciapus,” kata Kadis Damkar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, Senin (23/6/2025).

    “Setelah satu jam tidak kunjung datang menemuinya, teman korban pun memutuskan pulang meninggalkan korban pada pukul 12.00 WIB,” ungkapnya.

    “Namun korban tidak pulang sampai sore hari. Lalu pihak keluarga dan warga melakukan pencarian di sekitar lokasi hingga malam hari. Namun Korban tidak ditemukan dan tidak ada kabarnya,” imbuhnya.

    Korban ditemukan di dasar jurang dengan ketinggian sekitar 120 meter dengan kemiringan tebing 80 derajat. Korban ditemukan tim SAR gabungan yang melakukan pencarian di jalur Sungai Citiis sekitar pukul 15.26 WIB.

    Saat itu tim yang berada di ketinggian 1.026 mdpl melihat korban di tengah jurang.

    “Tim SAR menemukan korban di tepi jurang dalam keadaan meninggal dunia. Ketinggian kurang lebih 120 meter dengan sudut kemiringan kurang lebih 80 derajat,” kata Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari, Selasa (24/5/2025).

    “Pukul 14.40 WIB SRU 1 menginformasikan ada indikasi survivor berada di tengah tebing curam di sekitar LKP. Pukul 15.26 WIB, posisi survivor (korban, red) terlihat kurang lebih 60 meter dari tengah sungai kering Citiis,” kata Desiana.

    (sol/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus "Flying Camp"
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Juni 2025

    Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus "Flying Camp" Regional 24 Juni 2025

    Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus “Flying Camp”
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Proses evakuasi terhadap Juliana (27), pendaki wanita asal Brasil yang jatuh di
    Gunung Rinjani
    , Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), memasuki hari keempat pada Selasa (24/6/2025).
    Juliana dilaporkan terjatuh di kawasan Cemara Nunggal yaitu jurang yang mengarah ke arah Danau Segara Anak di jalur menuju puncak Rinjani pada Sabtu (21/6/2025) pukul 06.30 Wita.
    Keberadaan Juliana terpantau
    drone thermal
    dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter dalam keadaan tidak bergerak pada Senin (23/6/2025).
    Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman mengatakan, sore ini sebanyak 7 orang penyelamat berhasil mendekati titik korban. Namun, karena hari mulai gelap, tim penyelamat melakukan
    flying camp

    “Bersyukur sore ini, 7 orang
    rescuer
    berhasil mendekati titik korban namun harus melakukan
    flying camp
    karena hari mulai gelap,” kata Yarman dalam keterangan resmi, Selasa (24/6/2025). 
    Sementara itu, uji coba bantuan udara melalui helikopter belum berhasil maksimal akibat kabut tebal di sekitar lokasi.
    Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan Brigjen Marinir Edy Prakoso dan perwakilan Kedutaan Besar Brasil, yang tiba di Posko Resort Sembalun ikut memantau proses evakuasi. 
    Yarman mengatakan, evaluasi menyeluruh terus dilakukan untuk mempercepat dan memastikan evakuasi berjalan aman.
    Total 48 personel terlibat dari berbagai unsur. Yakni dari Basarnas, Unit SAR
    Lombok Timur
    , Brimob, Polhut, EMHC, Lorax, Porter hingga Rinjani Squad. Logistik tambahan juga telah didistribusikan untuk mendukung operasional dua hari ke depan.
    Sebelumnya, Juliana (27) dilaporkan terjatuh di kawasan Cemara Nunggal yaitu jurang yang mengarah ke arah Danau Segara Anak di jalur menuju puncak Rinjani pada Sabtu (21/6/2025) pukul 06.30 Wita. 
    Keberadaan Juliana berhasil terpantau menggunakan drone thermal dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter dalam keadaan tidak bergerak pada Senin (23/6/2025).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikawal Ertiga, Truk Ini Ternyata Bermuatan 85 Kg Ganja dari Sumut
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Juni 2025

    Dikawal Ertiga, Truk Ini Ternyata Bermuatan 85 Kg Ganja dari Sumut Regional 24 Juni 2025

    Dikawal Ertiga, Truk Ini Ternyata Bermuatan 85 Kg Ganja dari Sumut
    Tim Redaksi
    BANGKA, KOMPAS.com
    – Petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)
    Bangka Belitung
    berhasil mengamankan 85 kilogram daun ganja kering dari sebuah truk ekspedisi yang melintas di Pelabuhan
    Tanjung Kalian
    , Mentok, Bangka Barat.
    Barang terlarang tersebut disamarkan dalam 83 paket yang dibungkus dengan kertas bubuk kopi.
    Kepala BNNP Bangka Belitung,
    Brigjen Hisar Siallagan
    , mengungkapkan bahwa
    pengiriman ganja
    tersebut berasal dari Sumatera Utara dengan tujuan Tanjung Gunung, Bangka Tengah.
    “Pengiriman berhasil dicegat setelah kendaraan turun dari kapal penyeberangan di Tanjung Kalian, Mentok,” kata Hisar saat jumpa pers pada Selasa (26/6/2025).
    Hisar menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari hasil pengembangan informasi di lapangan pada 3 Juni 2025.
    Petugas kemudian mengetahui adanya pengiriman paket ganja yang dikawal oleh seorang kurir yang mengendarai minibus.
    “Tersangka seorang kurir inisial IR (32) telah diamankan bersama barang bukti,” ujar Hisar.
    Truk yang membawa kardus berisi narkotika jenis ganja menyeberang malam hari melalui Pelabuhan Tanjung Api-api di Palembang, Sumatera Selatan, menuju Pelabuhan Tanjung Kalian.
    Tersangka IR membuntuti truk tersebut dengan mengendarai kendaraan Suzuki Ertiga berpelat nomor BN 1080 IF.
    “Mobil Ertiga hanya berisikan tersangka, sedangkan paket ganja dalam empat kardus besar semuanya berada dalam truk,” jelas Hisar.
    Tersangka mengaku tidak mengetahui siapa penerima barang tersebut dan hanya dijanjikan upah sebesar Rp 350.000 per kilogram.
    Saat ini, tersangka dan seluruh barang bukti telah diamankan di kantor BNNP Bangka Belitung untuk proses hukum lebih lanjut.
    Tersangka dikenakan Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 111 Ayat 2 Undang-undang Nomor 03 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang mengancam hukuman maksimal penjara seumur hidup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Evakuasi Pendaki Brasil, Jalur Pendakian Sembalun Menuju Puncak Rinjani Ditutup Sementara

    Evakuasi Pendaki Brasil, Jalur Pendakian Sembalun Menuju Puncak Rinjani Ditutup Sementara

    Bisnis.com, JAKARTA — Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) telah menutup sementara empat jalur wisata pendakian sembalun menuju Puncak Gunung Rinjani.

    Kepala Balai Balai, Yarman mengatakan penutupan sementara itu berkaitan dengan evakuasi pendaki wanita asal Brasil berinisial JDSP (27).

    “Aktivitas pendakian dari Pelawangan 4 Jalur Wisata Pendakian Sembalun menuju puncak Gunung Rinjani ditutup sementara mulai 24 Juni 2025,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (24/6/2025).

    Yarman mengungkap, alasan penutupan jalur itu dilakukan untuk mempermudah proses evakuasi serta menjaga keselamatan pendaki hingga tim evakuasi yang menggunakan jalur sembalun.

    “Dalam rangka percepatan proses evakuasi korban kecelakaan di Cemara Nunggal jalur menuju Puncak Gunung Rinjani dan mempertimbangkan aspek keselamatan pengunjung,” imbuhnya.

    Di samping itu, Yarman mengungkap bahwa pengunjung masih dapat mendaki di seluruh jalur wisata pendakian TNGR sampai batas Pelawangan 4 Sembalun.

    “Pengunjung masih dapat melakukan aktivitas pendakian di seluruh jalur wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani sampai dengan lokasi Pelawangan 4 Sembalun,” pungkas Yarman.

    Sekadar informasi, korban JDSP terjatuh di tebing sekitar Cemara Nunggal saat menuju puncak Rinjani pada Senin (23/6/2025).

    Sekitar pukul 06.30 WITA, keberadaan Juliana terpantau melalui drone. Dia terlihat tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter. Dari hasil pengamatan visual, dia tampak dalam kondisi tidak bergerak.

  • Istana Respons IG Prabowo Diserbu Netizen Brasil soal Turis Jatuh di Gunung Rinjani – Page 3

    Istana Respons IG Prabowo Diserbu Netizen Brasil soal Turis Jatuh di Gunung Rinjani – Page 3

    Seorang pendaki gunung asal Brasil bernama Juliana Marins, yang jatuh di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih belum bisa dievakuasi. Situasi itu membuat prihatin banyak pihak, termasuk Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

    “Kami prihatin atas kecelakaan pendakian Gunung Rinjani, Sabtu, 21 Juni 2025,” tulis pihaknya dalam rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Selasa (24/6/2025).

    Mereka menuliskan, turis Brasil berusia 26 tahun itu dilaporkan jatuh ke jurang di dekat danau kawah Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 06.30 WITA saat mendaki bersama satu pemandu dan lima peserta lainnya.

    Tim SAR gabungan menemukan posisi korban berada di kedalaman kurang lebih 400 meter, tapi evakuasi sulit dilakukan karena medan ekstrem dan cuaca buruk.

    Operasi SAR terus dilanjutkan menggunakan helikopter, drone thermal, serta dua pendaki profesional berpengalaman, berkoordinasi intens bersama Basarnas, TNI/Polri, Pemprov NTB, dan Kedutaan Brasil.

    “Kami menegaskan bahwa keselamatan wisatawan adalah prioritas utama—seluruh instansi diperintahkan memperkuat SOP dan pengawasan pemanduan di destinasi ekstrem,” tulis pernyataan Kemenpar.

    Kemenpar mengaku, pihaknya akan terus melakukan komunikasi harian dengan keluarga korban dan Kedutaan Brasil agar informasi yang diterima akurat dan transparan.

    “Laporan terakhir dari Basarnas yang kami terima, tim berhasil menemukan korban dengan visualisasi Drone Thermal milik Kansar Mataram pada kedalaman kurang lebih 400 meter dari titik awal jatuhnya korban dan diperkirakan korban dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini, tim persiapan untuk proses evakuasi,” tutup pernyataan tersebut.

  • Elon Musk Turun Gunung, Tesla Langsung Keluar dari Dasar Jurang

    Elon Musk Turun Gunung, Tesla Langsung Keluar dari Dasar Jurang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saham Tesla (TSLA) melonjak tajam lebih dari 9% pada Senin (24/6) waktu setempat. Kenaikan ini terjadi setelah CEO Elon Musk resmi meluncurkan uji coba layanan taksi otomatis tanpa pengemudi (robotaxi) di Austin, Texas.

    Langkah ini menjadi sinyal kebangkitan Tesla yang sebelumnya tertekan gara-gara aksi boikot di mana-mana yang berdampak pada penjualan yang lesu. Di saat bersamaan, persaingan dengan pabrikan China seperti BYD dan Xpeng juga kian menggerus dominasi Tesla di industri mobil listrik. 

    Aksi boikot itu dipicu oleh sikap politik Musk dan porsinya sebagai Kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE). Investor Tesla juga menyorot kesibukan Musk di pemerintahan Trump yang membuat prioritasnya ke Tesla berkurang. 

    Setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, Musk akhirnya memutuskan mundur dari pemerintahan Trump untuk fokus ke kerajaan bisnisnya, termasuk Tesla.

    Musk langsung membuat gebrakan saat kembali aktif di Tesla. Proyek robotaxi yang sudah diumbar selama 1 dekade akhirnya makin dekat jadi kenyataan.

    Pada Minggu (22/6), Tesla melakukan uji coba berskala kecil untuk robotaxi di Austin. Tarif layanan ditetapkan sebesar US$4,20 (Rp60 ribuan) untuk zona tertentu. Meski cakupannya masih terbatas dan pengemudi cadangan tetap ada sebagai pengawas, ini jadi momen bersejarah bagi perusahaan.

    Elon Musk memang sudah sejak lama memposisikan teknologi otonom sebagai masa depan Tesla, menggeser ambisi awal untuk mendominasi pasar mobil listrik massal.

    Uji coba ini dinilai menjadi kunci bagi Tesla untuk membuktikan nilai teknologinya di tengah ketidakpastian industri otomotif global.

    “Pengalamannya sangat nyaman dan aman,” ujar Dan Ives, analis dari Wedbush yang menjajal langsung robotaxi tersebut, dikutip dari Reuters, Selasa (24/6/2025).

    Ia menceritakan saat kendaraan dengan tenang menavigasi jalan sempit di bukit, di tengah mobil-mobil yang parkir dan lalu lintas dari arah berlawanan.

    Meski demikian, perjalanan Tesla menuju peluncuran penuh robotaxi masih panjang. Para analis menyebut, Tesla dan kompetitornya seperti Waymo masih menghadapi tantangan serius, mulai dari regulasi hingga teknologi. Sistem Tesla yang mengandalkan kamera dan AI tanpa sensor cadangan seperti lidar dinilai rentan terhadap kondisi cuaca ekstrem.

    Tesla juga harus menyesuaikan diri dengan hukum baru di Texas yang mulai berlaku 1 September. Aturan ini mengharuskan izin khusus bagi kendaraan tanpa pengemudi, mempertegas kebutuhan akan peluncuran yang bertahap dan hati-hati.

    Meski sempat terpukul sentimen negatif akibat sikap politik Elon Musk yang kontroversial, termasuk dukungannya terhadap Donald Trump, nilai pasar Tesla kini bangkit.

    Jika reli saham ini bertahan, Tesla berpotensi menambah kapitalisasi pasar hampir US$100 miliar, mendekati kembali level US$1 triliun.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Turis Juliana Marins Jatuh di Rinjani, Netizen Ramai Komen IG Prabowo

    Turis Juliana Marins Jatuh di Rinjani, Netizen Ramai Komen IG Prabowo

    Jakarta, CNBC Indonesia – Akun Instagram resmi milik Presiden Prabowo Subianto ramai diserbu warganet Brasil. Akun Instagram @prabowo diserbu karena mereka meminta agar pemerintah Indonesia segera menyelamatkan Juliana Marins, warga negara Brasil yang mengalami kecelakaan di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Juliana diduga jatuh di Danau Segara Anak, tepatnya di sekitar titik Cemara Nunggal, pada Sabtu (21/6) pagi. Insiden nahas itu terjadi saat Juliana hendak menuju puncak Gunung Rinjani.

    Banyak dari warganet Brasil yang menulis “Salvem a Juiana” atau berarti “Selamatkan Juliana”

    Sementara yang lain mengatakan “Wanita Brasil yang jatuh ke gunung berapi di Indonesia telah menunggu pertolongan selama lebih dari 3 hari,”, “SOS JULIANA,”.

    Sedangkan warganet Indonesia membalas dengan mengatakan “Warga brazil mohon bersabar. Timsar masih berusaha sebaik mungkin walau mereka juga mempertaruhlan nyawa mereka sendiri. Sangat tidak mungkin membawa helikopter karna angin sangat kencang,”

    “Penyelamatan di Gunung Rinjani memiliki hambatan besar, terutama cuaca, geografi, dan kesulitan penyelamatan terhambat, anda harus bersabar dan menunggu proses evakuasi berjalan lancar,” .

    Kasus ini mulanya viral di platform X (dulunya Twitter). Foto Juliana di tebing batu tersebar luas di X, warganet Brasil berusaha mencarinya karena sudah hilang sejak 3 hari lalu.

    “Mustahil untuk tidak merasa MARAH dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap Juliana Marins. Hampir tiga hari tanpa air, makanan, dan mereka memperlakukan kehidupan warga Brasil ini dengan sikap tidak peduli yang tidak akan pernah terjadi di Brasil. Sekarang Juliana ditemukan dalam keadaan tidak bergerak, mungkin sudah tidak bernyawa! Memalukan!,” tulis akun @yankisner sambil membagikan foto Juliana. Hingga saat ini cuitan tersebut sudah dilihat 6,2 juta kali, disukai (like) 108 ribu kali, dan mendapat 1.300 tanggapan.

    Pada Senin, 23 Juni 2025, Tim SAR Gabungan terus melanjutkan proses evakuasi terhadap Juliana. Pukul 06.30 WITA, korban berhasil terpantau menggunakan drone, dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman ±500 meter dan secara visual dalam keadaan tidak bergerak.

    “Dua personel rescue diturunkan untuk menjangkau lokasi korban dan mengecek titik pembuatan anchor kedua di kedalaman ±350 meter. Namun, setelah observasi, ditemukan dua overhang besar sebelum bisa menjangkau korban membuat pemasangan anchor tidak memungkinkan, Tim rescue harus melakukan climbing untuk bisa menjangkau korban,” tulis Balai TN Gunung Rinjani.

    Evakuasi ini menghadapi medan ekstrem dan cuaca dinamis, kondisi kabut tebal mempersempit pandangan dan meningkatkan risiko. Demi keselamatan, tim rescue ditarik kembali ke posisi aman.

    Pukul 14.30 WITA, rapat evaluasi digelar via Zoom bersama Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. Gubernur berencana meminjam helikopter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) untuk mempercepat proses penyelamatan.

    “Lakukan kemampuan terbaik kita, termasuk kemungkinan rescue melalui airlifting menggunakan helikopter dengan pilot spesifikasi airlifter. Supaya tidak kehilangan golden time (72 jam) penyelamatan,” ujar Iqbal dalam rapat koordinasi virtual, dikutip dari Detikcom.

    Kepala Kantor Basarnas Mataram secara teknis menjelaskan proses evakuasi mempergunakan helikopter dimungkinkan namun harus dipastikan spesifikasi helikopter paling tidak memiliki Hois untuk air lifting dan cuaca yang sangat cepat berubah juga mempengaruhi bisa tidaknya proses evakuasi mempergunakan helikopter.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 4
                    
                        Netizen Brasil Serbu IG Prabowo, Minta Juliana yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi
                        Nasional

    4 Netizen Brasil Serbu IG Prabowo, Minta Juliana yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi Nasional

    Netizen Brasil Serbu IG Prabowo, Minta Juliana yang Jatuh di Rinjani Dievakuasi
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Netizen Brasil
    ramai-ramai menyerbu kolom komentar akun Instagram Presiden RI Prabowo Subianto, baik @prabowo maupun @presidenrepublikindonesia.
    Usut punya usut, rupanya mereka meminta agar pendaki asal Brasil,
    Juliana
    , dievakuasi dari
    Gunung Rinjani
    , Nusa Tenggara Barat.
    Juliana diketahui jatuh saat mendaki Rinjani.
    Sejumlah
    netizen Brasil
    tampak meminta Juliana segera diselamatkan.
    Ada pula netizen Brasil yang mempertanyakan apakah Indonesia tidak punya helikopter untuk mengevakuasi warga negara mereka.
    Adapun postingan Prabowo yang diserbu netizen Brasil adalah ketika dirinya sedang berpidato dalam St.Petersburg International Economic Forum pada 19 Juni 2025 lalu.
    “SOS Juliana (bendera Brasil),” tulis @arianemribeiro.
    “Are there helicopters in your country? What authorities are waiting for? Please help Juliana (bendera Brasil),” ucap @thais.veras.18.
    “#savejuliana (bendera Brasil),” kata @aleserra2007.
    “WHERE IS
    JULIANA
    ? Why are you lying about her rescue??? She needs help!!!! (SOS) (bendera Brasil),” desak @carolinablini.
    “PRESIDENT, PLEASE! SAVE JULIANA! WE WANT ANSWERS! SAVE JULIANA! (bendera Brasil),” tulis @eukamillamaia.
    Sebenarnya, masih banyak desakan lain dari netizen Brasil terkait evakuasi Juliana ini, baik yang menggunakan Bahasa Inggris maupun bahasa lokal mereka.
    Komentar pada postingan Prabowo tersebut bahkan mencapai angka 11.300, di mana netizen Indonesia turut membalas desakan netizen Brasil.
    Kompas.com telah mencoba meminta konfirmasi kepada Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya hingga Kepala PCO Hasan Nasbi terkait desakan netizen Brasil ini.
    Namun, keduanya belum merespons.
    Diketahui, Tim SAR Gabungan menemukan posisi Juliana (27), pendaki asal Brasil yang jatuh saat mendaki di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Juliana dilaporkan jatuh di tebing sekitar Cemara Nunggal, yaitu jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 06.30 Wita.
    Juliana terpantau menggunakan
    drone thermal
    dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter, pada pencarian hari ketiga, Senin (23/6/2025) pagi.
     
    “Pukul 06.30 Wita, korban berhasil terpantau menggunakan
    drone
    , dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman sekitar 500 meter dan secara visual dalam keadaan tidak bergerak,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, dalam keterangan resmi, Senin.
    Dalam proses evakuasi tersebut, dua personel penyelamat diturunkan untuk menjangkau lokasi korban.
    Petugas penyelamat juga mengecek titik pembuatan jangkar kedua di kedalaman 350 meter.
    “Namun, setelah observasi, ditemukan dua
    overhang
    besar sebelum bisa menjangkau korban, membuat pemasangan
    anchor
    tidak memungkinkan. Tim
    rescue
    harus melakukan
    climbing
    untuk bisa menjangkau korban,” kata Yarman.
    Demi keselamatan, tim penyelamat ditarik kembali ke posisi aman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Terpantau Drone dalam Kondisi Tidak Bergerak

    Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Terpantau Drone dalam Kondisi Tidak Bergerak

    Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memberikan perhatian serius atas insiden jatuhnya seorang wisatawan asal Brasil bernama Juliana (27) ke dalam jurang saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Lombok Timur, pada Sabtu (21/6). 

    Dalam rapat koordinasi yang digelar secara virtual pada Senin (23/6), Gubernur Iqbal menegaskan pentingnya percepatan evakuasi terhadap korban.

    “Pesan saya, bagaimanapun caranya, korban harus segera diselamatkan. Karena waktu seseorang untuk bisa bertahan hidup dalam kondisi darurat hanya sekitar 72 jam, apalagi tanpa bekal. Jadi harus segera dievakuasi,” tegas Gubernur Iqbal. 

    Ia mengungkapkan, medan dan cuaca menjadi kendala utama bagi tim penyelamat di lapangan. Korban diduga jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 400 hingga 500 meter, sehingga evakuasi menjadi sangat berisiko.