kab/kota: Gunung

  • Kondisi Juliana Marins Pasca Jatuh, Dokter Forensik: Organ Rusak-Perdarahan Hebat

    Kondisi Juliana Marins Pasca Jatuh, Dokter Forensik: Organ Rusak-Perdarahan Hebat

    Jakarta

    Juliana Marins (27), turis asal Brasil yang mengalami kecelakaan tragis di Gunung Rinjani, dinyatakan meninggal akibat luka berat yang dialaminya setelah terjatuh ke dalam jurang. Hasil autopsi menunjukkan kematian Juliana bukan disebabkan hipotermia, melainkan benturan keras yang berakhir kerusakan serius pada organ tubuhnya.

    Menurut Ida Bagus Putu Alit, dokter forensik dari RSUP Prof IGNG Ngoerah, ada tanda-tanda kekerasan tumpul hebat. Tulang belakang, dada bagian belakang, punggung, dan paha dilaporkan patah, yang kemudian menyebabkan kerusakan organ dalam serta perdarahan masif.

    “Kami dapat menyimpulkan sebab kematian karena kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan pada organ-organ dalam dan perdarahan,” ujar Alit dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bali Mandara, Jumat (27/6/2025).

    Selain patah tulang, hampir seluruh tubuh Juliana juga dipenuhi luka lecet geser yang menunjukkan adanya gesekan keras dengan benda-benda tumpul selama ia terjatuh dari ketinggian.

    Juliana diketahui terjatuh ke jurang sedalam 200 meter saat mendaki menuju puncak Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6/2025). Meski sempat terlihat masih hidup melalui rekaman drone pada Senin (23/6/2025), dokter forensik memperkirakan Juliana hanya mampu bertahan hidup sekitar 20 menit setelah insiden tragis itu.

    “Dari kondisi luka dan hasil pemeriksaan jaringan, korban diperkirakan meninggal tidak lama setelah terjatuh, sekitar 20 menit,” ungkap Alit.

    Dugaan Juliana meninggal karena hipotermia dibantah tim forensik. Menurut Alit, tidak ditemukan ciri khas kematian akibat suhu ekstrem, seperti perubahan warna pada ujung jari atau penyusutan limpa.

    “Suhu di lokasi memang dingin, tetapi kami tidak menemukan tanda-tanda khas hipotermia. Yang kami temukan justru kerusakan organ karena benturan keras,” jelasnya.

    Jenazah Juliana baru berhasil dievakuasi pada Rabu (25/6/2025), setelah sempat tertahan akibat cuaca buruk dan visibilitas rendah. Ia ditemukan berada di kedalaman sekitar 600 meter dari titik terakhir keberadaannya yang diketahui.

    (naf/up)

  • 47 PLTS Diresmikan Prabowo, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih

    47 PLTS Diresmikan Prabowo, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Indonesia terus meningkatkan utilisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai langkah strategis dalam menghadirkan pemerataan energi di seluruh penjuru tanah air. Terbaru, Pemerintah bersama PT PLN (Persero) dan mitra swasta meresmikan operasional 47 PLTS yang tersebar di 47 desa pada 11 provinsi di Indonesia.

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyatakan bahwa pengembangan energi surya memiliki peran krusial dalam menjangkau wilayah yang selama ini belum teraliri listrik secara optimal, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). 

    “Dengan energi tenaga surya, setiap desa bisa swasembada energi, setiap kecamatan bisa swasembada energi, setiap kabupaten bisa swasembada energi, pulau-pulau terpencil akan punya energi, dan bisa swasembada desa-desa yang sangat terpencil, yang di gunung-gunung juga bisa punya akses terhadap energi, terhadap listrik,” ucap Presiden dalam peresmian 55 proyek EBT yang dipusatkan di PLTP Ijen, Bondowososo, Jawa Timur, Kamis (26/6).

    Presiden pun mengapresiasi sinergi yang tejalin dalam pengembangan PLTS secara masif tersebut. Menurutnya langkah ini tidak hanya penting dalam mewujudkan swasembada energi tapi juga selaras dengan target Net Zero Emissions di tahun 2060.

    “Kita akan mungkin jadi negara di dunia mungkin yang bisa menuju zero carbon emissions tepat pada waktu yang direncanakan. Tetapi yang lebih penting adalah bahwa kita bisa menghasilkan energi dengan memotong jalur-jalur logistik yang mahal inilah dampak daripada program besar kita,” tegas Presiden.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa proyek PLTS akan menjadi tulang punggung pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di desa-desa yang belum terjangkau listrik.

    “Tadi, Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa dalam waktu 4-5 tahun, insyaallah desa-desa yang tidak ada listrik akan kita pasang listriknya lewat PLTS, kerja sama nanti swasta, PLN, sama negara. Inilah kabar baik dalam rangka memberikan pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang belum mendapatkan fasilitas listrik,” ujar Bahlil.

    Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen penuh PLN dalam mendukung pemerintah untuk mewujudkan keadilan energi di wilayah 3T melalui pemanfaatan PLTS secara masif.

    “Program ini bukan sekadar menghadirkan listrik, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam transisi energi global. Ini adalah bentuk gotong royong nasional untuk mewujudkan masa depan yang bersih, hijau, dan inklusif,” ujar Darmawan.

    Ia menjelaskan bahwa 47 PLTS yang diresmikan hari ini memiliki total kapasitas 27,8 megawatt (MW) dan berhasil memberi akses listrik bagi 5.383 rumah tangga di 47 desa, yang tersebar di 11 provinsi seluruh Indonesia.

    “Dulu, anak-anak belajar ditemani lampu minyak, layanan kesehatan terbatas, dan roda ekonomi desa berhenti saat malam tiba. Kini, listrik dari energi bersih mengubah segalanya, anak bisa belajar lebih lama, Puskesmas dapat melayani masyarakat dengan optimal, dan usaha rakyat tumbuh. Inilah keadilan energi. PLN siap menjalankan visi Presiden menuju kemandirian energi lewat akselerasi energi terbarukan,” tutup Darmawan.***

  • Pendaki Malaysia Terpeleset di Gunung Rinjani, Kepala Diperban

    Pendaki Malaysia Terpeleset di Gunung Rinjani, Kepala Diperban

    Jakarta

    Seorang pendaki asal Malaysia berinisial NAH terjatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, kondisi turis tersebut dipastikan selamat.

    Dilansir detikBali, Sabtu (28/6/2025), kabar jatuhnya turis Malaysia di jalur menuju Danau Segara Anak Rinjani beredar di WhatsApp pada Jumat (27/6) siang. Dalam foto yang diterima, NAH tampak bersandar di tebing batu dengan kepala terlilit perban cokelat.

    Korban ditemukan di jalur pendakian 200 meter sebelum jembatan menuju Danau Segara Anak Rinjani. NAH diduga terpeleset. Usai dievakuasi, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Senaru.

    “Korban langsung dievakuasi kemarin, ditandu menuju Torean oleh tim evakuasi,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Yarman.

    Yarman mengatakan usai tiba di base camp Torean, korban kemudian dibawa ke Puskemas Senaru untuk diberikan perawatan, pada Jumat (27/6) malam. Dia mengatakan dari hasil pemeriksaan, NAH mengalami luka ringan.

    “Jadi korban terpeleset ya karena jalur ke Danau Segara Anak itu kan bebatuan. Tersandung batu di jalur makanya terjatuh,” ujarnya.

    “Sudah bisa jalan-jalan. Sekarang korban ikut bersama rombongan menikmati air terjun di Senaru,” ujarnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (amw/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pernah Jatuh-Terselamatkan di Jurang Rinjani, Ini Pengakuan Pendaki Irlandia

    Pernah Jatuh-Terselamatkan di Jurang Rinjani, Ini Pengakuan Pendaki Irlandia

    Jakarta

    Belakangan, Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi perbincangan publik. Ini karena insiden terjatuhnya Juliana Marins, pendaki asal Brasil. Marins meninggal 20 menit usai terperosok ke dalam jurang.

    Hal itu diungkap oleh Ida Bagus Putu Alit, dokter forensik dari RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar. Menurutnya, perempuan 27 tahun tersebut mengalami luka parah akibat benturan keras di beberapa bagian tubuh.

    “Perkiraan 20 menit,” ujarnya terkait perkiraan lamanya korban bertahan hidup, seperti dikutip dari detikBali, Jumat (27/6/2025).

    Jauh sebelum insiden yang dialami Marins, Paul Farrel, pendaki asal Irlandia juga sempat terperosok di jurang gunung dengan ketinggian 3.762 mdpl ini. Paul terjatuh pada Oktober 2024 silam.

    “Tanah di sana (Gunung Rinjani) berbeda, tempat yang membuat Anda seolah melangkah maju satu langkah dan mundur dua langkah. Karena kami berada di gunung berapi, medannya berpasir dan Anda bisa menenggelamkan kaki,” kata Paul, dikutip dari BBC, Sabtu (28/6/2025).

    Paul mengaku dirinya harus melakukan apa saja untuk bertahan hidup usai terjatuh di jurang. Termasuk bersembunyi di bawah batu besar di kedalaman sekitar 200 meter.

    “Meski begitu, aku tidak aman. Di tempat itu, kau bisa terpeleset kapan saja,” katanya.

    “Itu jelas sangat menakutkan. Saya berdoa kepada Tuhan agar saya bisa keluar dari sana dalam keadaan hidup, atau hanya dengan beberapa tulang yang patah,” sambungnya.

    Beruntung, setelah sekitar lima jam tim penyelamat berhasil menemukan lokasinya. Paul mengaku sangat lega ketika benar-benar bisa keluar dari jurang tersebut.

    “Saya menyukai adrenalin dan olahraga ekstrem, tetapi situasi ini sudah sangat mendekati batas,” katanya.

    Medan pendakian Gunung Rinjani memang bisa dikatakan tidak ramah untuk para pemula, sehingga dibutuhkan fisik kuat dan tetap fokus selama mendaki. Menurut Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) area puncak gunung itu terbilang rawan karena berpasir dengan kanan kiri adalah jurang.

    (dpy/up)

  • Polri Kirim Surat, Imbau Instansi Pemerintahan dan Perkantoran di Jakarta Berlakukan WFH 1 Juli 2025 – Page 3

    Polri Kirim Surat, Imbau Instansi Pemerintahan dan Perkantoran di Jakarta Berlakukan WFH 1 Juli 2025 – Page 3

    Lebih lanjut, Komarudin mengatakan, jajarannya juga telah memetakan sejumlah ruas jalan yang berpotensi mengalami kepadatan, antara lain Jalan Medan Merdeka, Sudirman–Thamrin, Tomang–Harmoni, Juanda–Veteran, Gunung Sahari, Tugu Tani, dan kawasan Cempaka Putih. Di lokasi-lokasi ini, pengalihan arus akan diberlakukan secara situasional.

    “Jadi kami berharap hindari ruas-ruas jalan yang nantinya memang akan terjadi kepadatan atau menggunakan akses transportasi publik. Karena insya Allah nanti di tanggal 1 itu 1 rupiah itu yang kami dapatkan dari itu,” ucap dia.

  • Polri Kirim Surat, Imbau Instansi Pemerintahan dan Perkantoran di Jakarta Berlakukan WFH 1 Juli 2025 – Page 3

    Hari Bhayangkara ke-79, Polisi Imbau Warga Hindari Parkir Liar di Sekitar Monas – Page 3

    Lebih lanjut, Komarudin mengatakan Polda Metro Jaya telah membentuk satuan tugas khusus yang akan menyisir titik-titik rawan parkir ilegal, baik di sekitar Monas maupun ruas jalan pendukung seperti Jalan Abdul Muis, Kebon Sirih, hingga Lapangan Banteng.

    “Ini kami pastikan Satgas di sekitar monas, ring dua nya seperti Jalan Abdul Muis, Jalan Kebon Sirih, kemudian juga akses yang banyak itu Lapangan Banteng. Ini akan kami sterilkan tidak boleh ada parkir liar,” ucap dia.

    Lebih lanjut, Komarudin juga mengimbau kepada pengguna jalan untuk menghindari kawasan di sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

    Adapun ruas jalan yang diminta untuk dihindari antara lain Jalan Sudirman–Thamrin arah Harmoni, Juanda, Veteran, Gunung Sahari, Tugu Tani, hingga Cempaka Putih. Komarudin menyarankan masyarakat menggunakan jalur alternatif atau memanfaatkan transportasi publik.

    “Mobilisasi pergerakan pasukan besok akan banyak sekali, kami imbau masyarakat bisa gunakan jalur alternatif. Gunakan akses transprotasi publik, di tanggal 1 Juli Rp 1,” tandas dia.

  • 5
                    
                        Usai Juliana Marins, Pendaki Asal Malaysia Jatuh di Gunung Rinjani, Tergelincir Sejauh 200 Meter
                        Regional

    5 Usai Juliana Marins, Pendaki Asal Malaysia Jatuh di Gunung Rinjani, Tergelincir Sejauh 200 Meter Regional

    Usai Juliana Marins, Pendaki Asal Malaysia Jatuh di Gunung Rinjani, Tergelincir Sejauh 200 Meter
    Tim Redaksi
    LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com
    – Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal
    Malaysia
    , bernama Nazli Bin Awang Mahat (47), yang mendaki puncak
    Gunung Rinjani
    dan turun melalui danau Segara Anak, Kamis, 26 Juni 2025, dilaporkan tergelincir hingga kedalaman 200 meter ke arah danau karena jalur yang licin.
    Pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) membenarkan kejadian tersebut.
    Kejadian ini berdekatan dengan pasca evakuasi terhadap Jualiana Marins, WNA asal Brasil, yang tewas di kedalaman 600 meter jurang Danau Segara Anak.
    Kepala Resort TNGR Taufikurrahman mengatakan pada
    Kompas.com,
    Sabtu (28/6/2025), Nazli Bin Awang Mahat mengalami luka di bagian kepala, kaki terkilir, dan tidak mampu melanjutkan perjalanan lagi.
    “Kami mendapat laporan mengenai WNA asal Malaysia ini dari guide pada Jumat malam, tanggal 27 Juni 2025, sekitar pukul 15.20 Wita, bahwa yang bersangkutan mengalami kecelakaan dan tergelincir di arah menuju Danau Segara Anak,” kata Taufik.

    Tim evakuasi
    langsung menuju lokasi korban yang jatuh pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 Wita dan melakukan evakuasi. Korban berhasil dibawa turun dengan tandu,” jelasnya.
    Korban asal Malaysia ini berhasil dibawa turun oleh
    tim evakuasi
    dari TNGR, SAR
    Lombok
    Timur, TNI, Polri, dan relawan menuju shelter emergency Pelawangan Sembalun pukul 01.30 Wita.
    Selama 2 jam, korban istirahat di Shelter Pelawangan dan kembali ditandu menuju pos 2 Sembalun dan tiba pukul 06.30 Wita.
    Korban kemudian dibawa menggunakan kendaraan roda dua menuju Puskesmas Sembalun untuk mendapat pemeriksaan kesehatan.
    Humas Polres Lombok Timur, AKP Nicolas Oesman, mengatakan bahwa pihaknya juga mendapat laporan terkait kecelakaan yang dialami WNA Malaysia tersebut.
    “WNA Malaysia ini mendaki bersama 12 orang rombongannya ke puncak Rinjani, dan turun menuju Danau Segara Anak. Saat turun itulah dia mengalami kecelakaan atau tergelincir,” kata Nicolas.
    Diketahui pendaki WNA Malaysia ini terregistrasi pada Jumat, tanggal 26 Juni 2025, dan melakukan pendakian dengan tujuan puncak dan turun melalui Danau Segara Anak.
    Atas kejadian yang berturut-turut terjadi di kawasan pendakian Rinjani, para pendaki dihimbau untuk selalu berhati-hati karena kondisi cuaca yang berubah-ubah di Gunung Rinjani, mulai dari kabut dan hujan yang menyebabkan jalur pendakian licin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Patah Tulang Picu Kerusakan Organ

    Patah Tulang Picu Kerusakan Organ

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar duka pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang tewas di jalur ekstrem Gunung Rinjani, NTB, menorehkan catatan panjang kontroversi, mulai dari kondisi jatuh, hasil autopsi, hingga polemik lambatnya proses evakuasi yang menuai kritik publik, terutama warga Brasil.

    Autopsi: Luka Parah Akibat Benturan Tumpul

    Tim dokter forensik Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) membeberkan hasil autopsi jenazah Juliana Marins yang jatuh di Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Rinjani, pada Sabtu (21/6).

    Dokter Spesialis Forensik Ida Bagus Putu Alit mengungkap bahwa tubuh Juliana Marins dipenuhi luka benturan tumpul di hampir seluruh bagian, disertai patah tulang di dada, tulang belakang, punggung, hingga paha.

    “Penyebab kematian karena kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan,” ucap Alit di Denpasar, Jumat 27 Juni 2025.

    Bagian punggung Juliana Marins mengalami luka terparah, memicu kerusakan organ dalam hingga pendarahan masif di rongga dada.

    “Dari patah-patah tulang inilah terjadi kerusakan organ dalam dan pendarahan,” kata Alit.

    Meninggal Singkat Usai Jatuh

    Berdasarkan pemeriksaan medis, dokter forensik meyakini Juliana Marins meninggal hanya dalam rentang waktu sangat singkat usai terjatuh. Luka di kepala tidak menimbulkan herniasi otak, namun pendarahan di dada dan perut cukup besar.

    “Kami tidak menemukan bukti-bukti bahwa kematian itu terjadi dalam jangka waktu yang lama dari luka terjadi,” tutur Alit.

    Meski demikian, pihak forensik masih menunggu hasil uji toksikologi untuk melengkapi kesimpulan final.

    Keluarga Tuding Evakuasi Terlambat

    Di Brasil, kabar duka ini memicu reaksi keras. Akun Instagram @resgatejulianamarins yang mengklaim mewakili keluarga menuduh tim penyelamat lalai.

    “Juliana mengalami kelalaian yang sangat besar dari tim penyelamat. Jika tim penyelamat berhasil menyelamatkannya dalam tujuh jam, Juliana pasti masih hidup,” ucap akun tersebut.

    Ribuan komentar membanjiri akun Basarnas hingga akun resmi Presiden Prabowo Subianto, mempertanyakan mengapa helikopter lambat dikerahkan dan kenapa proses evakuasi memakan waktu tiga hari.

    Fakta di Lapangan: Medan Sulit, Cuaca Buruk

    Juliana Marins dilaporkan jatuh ke jurang sedalam ratusan meter menuju Danau Segara Anak sekira pukul 6.30 WITA. Kendati demikian, rekaman drone menunjukkan korban sempat masih hidup pada Sabtu itu.

    Tim SAR baru mendekati lokasi pada Selasa 24 Juni 2025 karena terhambat medan ekstrem dan cuaca buruk.

    Pendaki senior Ang Asep Sherpa menyoroti keterbatasan peralatan penyelamatan di titik rawan Rinjani.

    “Kasusnya sama, jatuh ke jurang. Itu sudah berkali-kali. Kita perlu alat mountaineering yang lengkap di titik rawan. Kalau ambil alat dulu ke bawah, memakan waktu,” kata Asep.

    Mustaal, operator trekking Rinjani, mengakui peralatan penyelamatan terbatas.

    “Talinya kurang panjang, harus ambil ke Mataram. Itu membuat evakuasi lambat,” ujarnya.

    Pemerintah Membela Diri

    Yarman Wasur, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, membantah anggapan lamban.

    “Kita langsung membentuk tim. Ini harus tim profesional karena menyangkut keselamatan tim evakuasi juga. Lokasi ekstrem, cuaca bisa berubah mendadak,” ujarnya.

    Basarnas pun menyebut helikopter yang disiapkan tidak bisa dioperasikan maksimal karena kondisi medan. Gerry Soejatman, pengamat penerbangan, menjelaskan helikopter AW139 dan AS365 milik Basarnas tidak sanggup hover di ketinggian lereng jatuhnya Juliana Marins.

    Perbaikan Jalur Rinjani Mendesak

    Tragedi ini memicu dorongan evaluasi total jalur pendakian Rinjani. Galih Donikara, pegiat alam senior, menyebut perlunya pagar pengaman, jalur tali, dan SOP penyelamatan darurat.

    “Kalau itu jurang membahayakan, mestinya ada pagar atau pembatas kokoh. Petugas juga harus ada di pos-pos rawan, bukan hanya di registrasi,” kata Galih.

    Ang Asep Sherpa pun mengingatkan banyak pendaki pemula kerap meremehkan medan Gunung Rinjani.

    “Yang mereka lihat keindahannya di media sosial. Tanpa persiapan fisik dan alat memadai, itu bikin celaka,” ucapnya.

    Jalur Sulit, Pendaki Pemula Harus Siap

    Gunung Rinjani memiliki jalur Letter E, terkenal curam, berpasir, dan diapit jurang dengan angin kencang. Menurut Mustaal, pendaki mesti didampingi guide lokal dan porter.

    “Kalau fisik tidak siap, sedikit lengah bisa fatal,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC Indonesia.***

  • Polda Metro Siapkan Kantong Parkir Saat HUT ke-79 Bhayangkara di Monas

    Polda Metro Siapkan Kantong Parkir Saat HUT ke-79 Bhayangkara di Monas

    Jakarta

    Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 akan digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada 1 Juli 2025. Pihak kepolisian telah menyiapkan sejumlah kantong parkir resmi.

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komaruddin mengatakan kantong parkir resmi telah disiapkan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Smesco, Inggom, Kemayoran, hingga sejumlah gedung pemerintahan di sekitar Monas. Untuk mencegah parkir liar, Polda Metro Jaya telah membentuk Satgas khusus yang akan menyisir titik-titik rawan.

    “Kami pastikan areal sekitar Monas bebas dari parkir liar. Petugas resmi akan berjaga di kantong parkir. Jangan percaya pada oknum yang menarik uang parkir ilegal,” ujar Komarudin, dalam keterangannya, Sabtu (28/6/2025).

    Komaruddin menyampaikan bahwa pada hari H peringatan HUT Bhayangkara akan terjadi peningkatan aktivitas di sekitar Monas dan sekitarnya. Untuk itu, ia menghimbau masyarakat untuk menghindari kawasan tersebut sejak dini hari dan tidak memaksakan diri melintas di jalur yang sudah direkayasa.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk hindari ruas-ruas yang berpotensi padat, seperti Sudirman-Thamrin, Tomang-Harmoni, Juanda-Veteran, Gunung Sahari, Tugu Tani, dan Cempaka Putih. Gunakan jalur alternatif atau transportasi publik,” lanjut dia.

    Lebih lanjut Komarudin memohon kesabaran para pengguna jalan. Ia juga mengimbau pengguna jalan agar tidak menggunakan klakson berlebihan.

    Komarudin turut menyampaikan bahwa Mabes Polri telah mengeluarkan surat imbauan agar sejumlah kantor menerapkan sistem Work From Home (WFH) pada 1 Juli demi mengurangi beban lalu lintas di pusat kota.

    Selain itu, Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan sistem kepulangan bertahap bagi peserta dari luar daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten, dengan pengelompokan titik penjemputan agar tidak terjadi penumpukan.

    Tonton juga Video: Prabowo, Megawati, hingga Jokowi Diundang ke HUT ke-79 Bhayangkara

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pria di Bogor Tewas Tertimpa Handlift saat Bekerja, Polisi Selidiki

    Pria di Bogor Tewas Tertimpa Handlift saat Bekerja, Polisi Selidiki

    Jakarta

    Video kecelakaan kerja di sebuah gudang kawasan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial. Seorang pria dilaporkan meninggal dunia.

    Dalam video yang dilihat detikcom, Sabtu (28/6/2025), pria tersebut disebut meninggal usai tertimpa alat handlift. Mulanya, video memperlihatkan sejumlah orang mendorong handlift.

    Mereka kemudian terlihat menambah kecepatan saat mendorong handlift itu. Sehingga handlift terlihat tidak seimbang dan hendak terjatuh.

    Terlihat salah satu pekerja hendak menahan agar handlift tak terjatuh. Namun terlihat handlift tersebut hendak menimpa salah satu pekerja itu.

    Dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Bogor Ipda Yulista mengatakan peristiwa terjadi pada hari Kamis (26/5). Korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Kecelakaan kerja terjadi di salah satu gudang di Kecamatan Gunung Sindur, seorang pekerja meninggal dunia, langsung dibawa ke RS (rumah sakit),” kata Yulista.

    “Kemudian dipindahkan ke rumah duka setelah pihak keluarga membuat surat pernyataan keberatan untuk dilakukan autopsi,” bebernya.

    Meski demikian, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu. Pihak kepolisian telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.

    (rdh/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini