kab/kota: Gunung

  • Menhut serius lakukan evaluasi total terkait keamanan pendakian

    Menhut serius lakukan evaluasi total terkait keamanan pendakian

    Saya ingin ada perbaikan di taman nasional. Kita harus hati-hati sekali tentang pengelolaan taman nasional untuk pendakian

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan serius melakukan evaluasi total prosedur keamanan dalam pendakian gunung di kawasan taman nasional.

    Raja Antoni dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan dirinya ingin ada perbaikan di wilayah taman nasional khususnya yang digunakan untuk pendakian.

    “Saya ingin ada perbaikan di taman nasional. Kita harus hati-hati sekali tentang pengelolaan taman nasional untuk pendakian,” ujar Menhut Raja Antoni.

    Lebih lanjut, Menhut juga bakal melibatkan para pemangku kepentingan terkait, termasuk mengundang perwakilan Tim Rinjani Rescue diantaranya Abd Haris Agam (Rinjani Squard), Herna Hadi Prasetyo (Rinjani Squard), Mustiadi (EMHC) dan Samsul Padli (Unit SAR Lombok Timur).

    Selain itu, ada juga Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi, Ditjen KSDAE, Nandang Prihadi, Kepala Balai TN Gunung Rinjani Yarman, beserta jajaran Kemenhut.

    Raja Antoni menilai penting untuk mendefinisikan keamanan terlebih dahulu (safety first) sebelum melakukan pendakian.

    Dalam mendefinisikan parameter keselamatan ini, ia menilai perlu juga melibatkan guide, porter dan petugas yang bertugas di lapangan.

    “Penting bagi kita untuk mendefinisikan safety first ini seperti apa measurement-nya. Ini dapat diperoleh dengan prinsip teori partisipatif melibatkan orang-orang yang memang berada di lapangan,” ujar dia.

    Dari sejumlah hal yang menjadi evaluasi, salah satunya adalah dengan menambahkan papan petunjuk (sign board), hingga penerapan gelang Radio Frequency Identification (RFID).

    Menhut meminta penerapan RFID khususnya di Rinjani segera dilakukan. Adapun penerapan RFID sendiri diketahui telah diterapkan di Gunung Merbabu.

    “Terkait dengan rencana gelang RFID harus segera diimplementasikan,” kata dia.

    Selain itu, Menhut Raja Antoni juga menginginkan adanya syarat pendakian yang didasari dengan level kesulitan masing-masing gunung di Indonesia.

    Hal ini guna menambah pengamanan keselamatan, terlebih gunung-gunung di Indonesia memiliki kondisi dan tingkat kesulitan yang beragam.

    “Saya punya ide untuk membuat ketentuan prasyarat pendakian yang didasari level kesulitan suatu gunung,” ujar Menhut.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Muncul Pulau Baru dari Bawah Laut, Ilmuwan Ungkap Tanda Kiamat

    Muncul Pulau Baru dari Bawah Laut, Ilmuwan Ungkap Tanda Kiamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perubahan iklim membawa ‘tanda kiamat’ bagi Bumi. Salah satu dampak perubahan iklim adalah memicu perubahan permukaan air. Misalnya, suhu yang memanas akan meningkatkan proses penguapan ke udara dan membuat tinggi air menyurut.

    Di sisi lain, suhu tinggi juga bisa memicu lelehan gunung es dan membuat permukaan air makin tinggi. Salah satu bentuk perubahan iklim yang mengubah permukaan air tampak di Laut Kaspia.

    Laut Kaspia tiba-tiba punya pulau baru. Pulau yang muncul dari laut itu terletak 30 kilometer di barat daya pulau lain bernama Maly Zhemchuzhny.

    Laut Kaspia sendiri berada di persimpangan antara Eropa dan Asia. Ini merupakan perairan terdalam yang paling besar dengan luasnya mencapai 371 ribu persegi.

    Kantor berita Rusia, TASS mengatakan para ilmuwan menemukan tanda pulau yang belum diberi nama itu lewat citra satelit pada November 2024. Terlihat adanya tumpukan pasir dan sedimen muncul ke permukaan dan mulai mengering.

    Peneliti senior di Institut Oseanologi PP Shirshov (IO RAS) Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Stepan Podolyako, menjelaskan alasan kemunculan pulau baru. Ia mengatakan fenomena ini terkait penurunan permukaan air di Laut Kaspia.

    “Kemunculan pulau-pulau baru di Laut Kaspia terkait dengan proses siklus fluktuasi jangka panjang pada permukaan air terkurung daratan. Pulau-pulau yang terendam dan muncul ke permukaan terjadi saat penurunan permukaan laut,” jelasnya dikutip dari Live Science, Rabu (2/7/2025).

    Penurunan air Laut Kaspia bukanlah pertama kali terjadi. Dalam catatan Podolyako pernah terjadi beberapa kali dari 1930-an dan 1970-an serta 2010 lalu.

    Para ilmuwan berupaya melakukan ekspedisi langsung ke pulau baru di Laut Kaspia. Namun, ekspedisi yang dilakukan belum bisa mendekati pulau tersebut.

    Cuaca buruk dan kondisi perairan dangkal menghalangi mereka untuk mengunjungi secara langsung ke sana meskipun telah berhasil mendekati pulau.

    Para ilmuwan tetap berusaha untuk tetap ke sana. mengatakan kemungkinan baru akan terlaksana pada paruh kedua tahun ini.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Topan Ginting Terjaring OTT, KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Sumut di Medan

    Topan Ginting Terjaring OTT, KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Sumut di Medan

    Dugaan praktik korupsi proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera Utara (PUPR Sumut) semakin terang benderang.

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap Kepala Dinas PUPR Sumut, berinisial TOP, diduga kuat telah “main mata” dengan pihak swasta sejak awal survei lokasi proyek.

    Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan KPK, Asep menjelaskan, dugaan kecurangan ini berawal pada 22 April 2025. Saat itu TOP bersama KIR, Direktur Utama PT DNG, serta RES, Kepala UPT Gunung Tua Dinas PUPR Sumut (merangkap PPK), dan staf UPT lainnya melakukan survei off-road di Desa Sipiongot.

    “Survei ini dilakukan untuk meninjau lokasi proyek pembangunan jalan. Seharusnya, pihak swasta yang diikutkan dalam survei, tidak hanya sendirian,” Asep menuturkan saat rilis di Gedung KPK, Sabtu, 28 Juni 2025.

    “Fakta bahwa saudara KIR, Direktur Utama PT DNG, sudah dibawa saudara TOP, Kepala Dinas PUPR Sumut, saat survei. Ini sudah mengindikasikan adanya perbuatan curang,” Asep melanjutkan.

    Lalu, TOP diduga memerintahkan RES untuk menunjuk KIR sebagai rekanan penyedia tanpa melalui mekanisme, dan ketentuan pengadaan barang dan jasa yang semestinya.

    “Hal ini mencolok pada proyek pembangunan jalan Hutaimbaru Sipiongot, dengan nilai sekitar Rp 157,8 miliar,” Asep menuturkan.

  • ‘Harta Karun Tersembunyi’ Terus-terusan Menyembur dari Dalam Bumi

    ‘Harta Karun Tersembunyi’ Terus-terusan Menyembur dari Dalam Bumi

    Jakarta

    Penjelajah Arktik telah menemukan ledakan mencengangkan dari masa lalu yang mereka gambarkan sebagai ‘harta karun tersembunyi’. Penemuan ini terjadi di Laut Barents, sekitar 113 km selatan Pulau Beruang yang terpencil di Norwegia.

    Para peneliti sedang menjelajahi dasar laut ketika mereka menemukan kawah raksasa yang kemungkinan terbentuk pada akhir Zaman Es terakhir, sekitar 18 ribu tahun yang lalu.

    Di dalam kawah tersebut mereka menemukan gunung berapi bawah laut, sekitar 400m di bawah air, yang menyemburkan lumpur dan metana dari dalam kerak Bumi.

    “Menjelajahi dasar laut dan menemukan rembesan metana baru seperti menemukan harta karun tersembunyi,” kata Stefan Buenz, dari UiT The Arctic University of Norway, yang ikut memimpin ekspedisi yang mengungkap fenomena geologi tersebut, dikutip dari Indy100.

    “Setiap kali kami menyelami dasar laut, kami merasa bahwa kami baru saja mulai memahami betapa besar dan luar biasa keragaman sistem tersebut,” imbuh Buenz dalam pernyataan yang diterjemahkan dari bahasa Norwegia asli.

    Satu-satunya gunung lumpur lain yang diketahui ada di perairan Norwegia, bernama Håkon Mosby, ditemukan pada 1995. Gunung ini terletak pada kedalaman 1.250 m di dasar laut selatan Svalbard.

    Gunung berapi unik ini berfungsi sebagai jendela langsung ke bagian dalam Bumi karena meletuskan sedimen dan air dari kedalaman beberapa ratus meter hingga beberapa kilometer di bawah tanah. Temuan ini juga menawarkan petunjuk tentang lingkungan sebelumnya yang pernah ada di Bumi.

    Memahami evolusi dan komposisi cairan membantu kita memahami dampak potensialnya terhadap anggaran metana global dan dapat menginformasikan apa yang terjadi di planet lain, menurut Profesor Giuliana Panieri, pemimpin ekspedisi dan peneliti utama untuk proyek UiT.

    “Melihat letusan bawah laut secara langsung mengingatkan saya betapa hidup planet kita,” tambah Panieri.

    Penemuan baru ini, yang diberi nama Gunung Lumpur Borealis, kemungkinan besar merupakan hasil letusan alam dahsyat yang tiba-tiba melepaskan metana dalam jumlah besar tak lama setelah Zaman Es terakhir.

    Kawah tempatnya berada, yang berukuran sekitar 300m dan kedalaman 25m, menampung kehidupan dasar laut yang kaya, yang tumbuh subur di sisi curam kerak karbonat yang terbentuk ribuan tahun lalu, catat UiT.

    Habitat unik ini mencakup anemon laut, spons, spons karnivora, bintang laut, karang, laba-laba laut, dan krustasea, serta padang rumput luas, dan hamparan bakteri.

    “Selama ekspedisi ini, kami menemukan bahwa kawah letusan ini merupakan tempat perlindungan unik dari dampak manusia, seperti penangkapan hewan laut yang rapuh seperti karang dan spons,” kata peserta dan Direktur Ilmu Kelautan REV, Alex Rogers.

    (rns/rns)

  • Kololi Kie, Ritual untuk Menenangkan Gunung Gamalama oleh Masyarakat Ternate

    Kololi Kie, Ritual untuk Menenangkan Gunung Gamalama oleh Masyarakat Ternate

    Ritual kololi kie mencakup ziarah ke makam leluhur dan ulama besar Kesultanan Ternate. Kegiatan ini juga diiringi pembacaan doa oleh keturunan kesultanan.

    Puncak acara berupa persembahan sajen dari hasil bumi seperti pisang, kelapa, dan beras ketan di titik-titik strategis sekitar gunung. Prosesi ini dipimpin jou se gapi, pemangku adat tertinggi masyarakat Ternate.

    Dalam pelaksanaannya, pemilihan waktu didasarkan pada perhitungan kalender tradisional Ternate yang mempertimbangkan fase bulan dan musim. Biasanya ritual dilakukan pada bulan-bulan tertentu yang dianggap suci dalam tradisi setempat.

    Masyarakat Ternate memandang Gunung Gamalama merupakan entitas spiritual yang memiliki kekuatan. Kepercayaan ini berakar pada sejarah panjang interaksi masyarakat dengan gunung yang telah beberapa kali meletus.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Kerak Usia 3,75 Miliar Tahun

    Kerak Usia 3,75 Miliar Tahun

    Jakarta

    Sebuah studi geologi terbaru dari University of Kopenhagen mengungkapkan bahwa batuan dasar Skandinavia tertua berasal dari Greenland. Penemuan ini menyoroti pembentukan benua dan keunikan keberadaan kehidupan di Bumi dibandingkan dengan planet lain di Tata Surya kita.

    Di sebuah daerah terpencil di Finlandia, terletak di antara beberapa gunung tertua di Eropa Utara, para ilmuwan menemukan jejak bagian kerak Bumi yang sebelumnya tersembunyi dan mengarah ke masa lalu lebih dari tiga miliar tahun lalu dan mengarah ke utara menuju Greenland.

    Jejak-jejak ini ditemukan dalam mineral zirkon, yang setelah melalui analisis kimia, menunjukkan kepada para peneliti dari Department of Geosciences and Natural Resource Management bahwa ‘fondasi’ yang menjadi sandaran Denmark dan Skandinavia, mungkin ‘lahir’ dari Greenland sekitar 3,75 miliar tahun yang lalu.

    “Data kami menunjukkan bahwa bagian tertua kerak Bumi di bawah Skandinavia berasal dari Greenland dan berusia sekitar 250 juta tahun lebih tua dari perkiraan kami sebelumnya,” kata Profesor Tod Waight, ahli geologi di Department of Geosciences and Natural Resource Management.

    Studi para peneliti terhadap zirkon menunjukkan bahwa, dalam beberapa hal, sidik jari kimianya cocok dengan beberapa batuan tertua di planet ini yang ditemukan di Kraton Atlantik Utara di Greenland Barat.

    “Kristal zirkon yang kami temukan di pasir sungai dan bebatuan di Finlandia memiliki tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kristal tersebut jauh lebih tua daripada apa pun yang pernah ditemukan di Skandinavia, dan juga menyamai usia sampel batuan di Greenland,” kata Andreas Petersson, peneliti Department of Geosciences and Natural Resource Management, dikutip dari SciTechDaily.

    “Pada saat yang sama, hasil analisis tiga isotop independen mengonfirmasi bahwa batuan dasar Skandinavia kemungkinan besar terkait dengan Greenland,” sambungnya.

    Foto: Tod WaightDunia air tanpa oksigen

    Denmark, Swedia, Norwegia, dan Finlandia berada di atas bagian kerak Bumi yang dikenal sebagai Perisai Fennoscandian, atau Perisai Baltik.

    Para peneliti percaya bahwa negara ini memisahkan diri dari Greenland sebagai ‘benih’ dan berpindah selama ratusan juta tahun hingga berada di Finlandia saat ini.

    Di sini, lempeng tersebut tumbuh seiring dengan akumulasi material geologi baru di sekitarnya, hingga menjadi Skandinavia. Pada saat kerak Bumi terlepas dari Greenland, planet ini tampak sangat berbeda dibandingkan saat ini.

    “Bumi mungkin merupakan planet berair, seperti dalam film Waterworld, namun tanpa oksigen di atmosfernya dan tanpa kerak yang muncul. Tapi, karena itu terjadi jauh di masa lalu, kami tidak bisa memastikan seperti apa sebenarnya penampakannya,” kata Profesor Waight.

    Menurut para peneliti, fakta bahwa Bumi bahkan memiliki kerak benua yang terdiri dari granit merupakan hal yang cukup istimewa ketika mereka melihat ke luar angkasa dan membandingkannya dengan planet lain di lingkungan galaksi kita.

    “Ini unik di Tata Surya kita. Dan, bukti keberadaan air cair dan kerak granit merupakan faktor kunci dalam upaya mengidentifikasi planet ekstrasurya yang layak huni dan kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi,” jelas Petersson.

    Foto: Tod WaightBenua adalah kunci kehidupan

    Studi baru ini menambahkan potongan teka-teki primordial benua yang dimulai jauh sebelum kehidupan di Bumi benar-benar berkembang, namun sebagian besar telah membuka jalan bagi kehidupan manusia dan hewan.

    “Memahami bagaimana benua terbentuk membantu kita memahami mengapa planet kita adalah satu-satunya planet di Tata Surya yang memiliki kehidupan di dalamnya. Karena tanpa adanya benua dan air yang tetap di antara keduanya, kita tidak akan ada di sini. Memang benar, benua mempengaruhi arus laut dan iklim, yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi,” kata Petersson.

    Selain itu, penelitian baru ini berkontribusi pada semakin banyaknya penelitian yang menolak cara-cara yang selama ini digunakan untuk menghitung bagaimana benua tumbuh, terutama selama miliaran tahun pertama sejarah Bumi.

    “Model yang paling umum digunakan mengasumsikan bahwa kerak benua Bumi mulai terbentuk ketika planet ini terbentuk, sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Sebaliknya, penelitian kami dan beberapa penelitian terbaru lainnya menunjukkan bahwa tanda-tanda kimia yang menunjukkan pertumbuhan kerak benua baru dapat diidentifikasi sekitar satu miliar tahun kemudian. Ini berarti bahwa kita mungkin perlu merevisi banyak pemikiran kita tentang bagaimana benua-benua awal berevolusi,” kata Profesor Waight.

    Sekaligus, hasil penelitian tersebut menambah tambahan penelitian sebelumnya yang menemukan ‘benih’ serupa dari kerak Bumi purba di belahan dunia lain.

    “Studi kami memberi kita petunjuk penting lainnya tentang misteri bagaimana benua terbentuk dan menyebar ke seluruh Bumi, terutama dalam kasus Perisai Fennoscandian. Namun masih banyak yang belum kita ketahui,” jelas Profesor Waight.

    “Di Australia, Afrika Selatan, dan India, misalnya, benih serupa telah ditemukan, namun kami tidak yakin apakah benih tersebut berasal dari tempat lahir yang sama, atau apakah benih tersebut berasal secara independen satu sama lain di beberapa tempat di Bumi. Ini adalah sesuatu yang ingin kami selidiki lebih lanjut menggunakan metode yang kami gunakan dalam penelitian ini,” Profesor Waight menyimpulkan.

    (rns/rns)

  • Komisi VIII: Perlu aksi kolektif hadapi data kekerasan perempuan-anak

    Komisi VIII: Perlu aksi kolektif hadapi data kekerasan perempuan-anak

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Atalia Praratya mengatakan perlu perhatian serius dan aksi kolektif untuk menghadapi tingginya data kekerasan perempuan dan anak tahun 2025.

    Adapun data yang dirilis oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan dan Perlindungan Anak (PPPA) tersebut menunjukkan bahwa dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2025, tercatat sebanyak 13.845 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    “Angka ini adalah pengingat yang menyakitkan bahwa perjuangan kita untuk menciptakan lingkungan yang aman dan setara bagi perempuan masih jauh dari kata selesai,” ujar Atalia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

    Ia menyampaikan keprihatinan mendalam karena setiap angka di dalam data tersebut merepresentasikan kisah pilu, trauma, dan pelanggaran hak asasi manusia yang tidak bisa diabaikan.

    Di sisi lain, Atalia berpendapat bahwa terjadinya kekerasan terhadap perempuan sering kali berhubungan dengan ketidakberdayaan ekonomi, sehingga program pemberdayaan ekonomi perempuan juga menjadi kunci untuk meningkatkan kemandirian dan daya tawar mereka agar lebih terlindungi dari potensi kekerasan.

    Kendati demikian, dia mengapresiasi kerja keras Kementerian PPPA dalam mendata dan merilis informasi tersebut, yang merupakan langkah krusial dalam memahami skala permasalahan, namun turut menekankan pentingnya respons yang lebih komprehensif dan terkoordinasi dari semua pihak.

    Menurutnya, data yang dirilis tidak hanya menunjukkan jumlah kasus, tetapi juga mengindikasikan adanya gunung es permasalahan yang lebih besar.

    “Banyaknya kasus kekerasan, sayangnya, masih belum terungkap atau dilaporkan karena berbagai faktor, mulai dari rasa takut, stigma sosial, hingga minimnya akses terhadap keadilan,” ungkapnya.

    Anggota komisi yang membidangi isu agama, sosial, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak itu turut menyoroti perlunya penguatan sistem pelaporan dan penjangkauan dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    Ditambahkan bahwa pemerintah dan masyarakat perlu terus berupaya memperkuat sistem pelaporan yang mudah diakses, aman, dan responsif.

    Untuk itu, Atalia menekankan pentingnya untuk memastikan bahwa para korban merasa aman untuk melapor dan mendapatkan pendampingan yang mereka butuhkan.

    Hal tersebut, kata dia, termasuk peningkatan kapasitas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan layanan pengaduan lainnya di seluruh wilayah.

    “Kekerasan adalah hasil dari pola pikir dan konstruksi sosial yang salah. Oleh karena itu, edukasi dan pencegahan harus dimulai sejak dini di lingkungan keluarga, lembaga pendidikan, dan masyarakat,” tutur Atalia.

    Dengan demikian, dia berharap seluruh pihak harus bisa mengajarkan kesetaraan gender, membangun budaya saling menghormati, dan menolak segala bentuk diskriminasi serta kekerasan.

    Selain itu, dikatakan bahwa berbagai program edukasi tentang persetujuan, hak-hak perempuan, dan cara-cara melaporkan kekerasan harus diintensifkan.

    Ia pun berharap agar pelaku kekerasan harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku tanpa pandang bulu. Penegakan hukum yang adil dan konsisten, sambung dia, akan memberikan efek jera serta menjamin keadilan bagi para korban.

    Dirinya menambahkan bahwa penting pula untuk meningkatkan pemahaman dan sensitivitas aparat penegak hukum terhadap isu kekerasan berbasis gender.

    “Kita tidak bisa berjalan sendiri. Tokoh agama, tokoh adat, organisasi masyarakat, mahasiswa, dan komunitas punya peran vital dalam mengubah narasi dan mendukung korban,” ucap dia.

    Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak untuk membangun lingkungan yang suportif, di mana korban berani bersuara dan mendapatkan dukungan penuh dari sekitar.

    Atalia menegaskan komitmen Fraksi Golkar di DPR untuk terus mengawal isu tersebut melalui fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

    “Kami akan terus mendorong pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang memadai, memperkuat regulasi yang ada, dan memastikan implementasi kebijakan yang efektif demi tercapainya Indonesia, yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan,” ujar Atalia menambahkan.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Nama Bobby Disebut di 2 Kasus KPK, Dari ‘Blok Medan’ hingga Pembangunan Jalan

    Nama Bobby Disebut di 2 Kasus KPK, Dari ‘Blok Medan’ hingga Pembangunan Jalan

    Bisnis.com, JAKARTA — Nama menantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution dua kali terseret dalam dua perkara dugaan korupsi berbeda yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bobby terseret baik saat menjadi Wali Kota Medan, maupun Gubernur Sumatera Utara.

    Berdasarkan catatan Bisnis, nama Bobby sebelumnya terseret pada perkara suap dan gratifikasi yang menjerat Abdul Gani Kasuba (AGK), Gubernur Maluku Utara saat itu. Nama Wali Kota Medan yang terpilih pada Pilkada 2020 itu disebut dalam nama persidangan terhadap AGK, 2024 lalu.

    Dalam perkembangan yang terbaru, nama Bobby kembali terseret ke kasus dugaan suap dan gratifikasi pembangunan jalan di Sumatera Utara. Dia diduga merupakan orang dekat dari Kepala Dinas PUPR nonaktif Sumut Topan Obaja Putra Ginting, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

    Pada kasus pembangunan jalan, KPK mengaku terbuka terhadap peluang untuk memeriksa Bobby sebagai saksi untuk dugaan suap pembangunan jalan di lingkungan Dinas PUPR serta Satuan Kerja Pembangunan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sumut.

    Pada konferensi pers Sabtu (28/6/2025), Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu menanggapi kabar yang beredar bahwa tersangka Topan adalah orang dekat dari Bobby sejak masih menjabat Wali Kota Medan.

    Hal itu diketahui lantaran Topan baru dilantik Bobby belum lama ini, dan sebelumnya menjabat Kepala Dinas PU/Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan. Topan juga pernah menjabat Plt. Sekda Kota Medan.

    Menurut Asep, penyidik saat ini telah melakukan penelusuran terhadap aliran uang dugaan korupsi itu, atau follow the money. Dia menyebut pihaknya akan mendalami aliran uang diduga suap ke berbagai pihak, tidak terkecuali Bobby sebagai kepala daerah.

    “Seperti saya sampaikan bahwa selebihnya ini sedang kita ikuti. Kalau nanti ke siapapun ke atasannya atau mungkin ke sesama kepala dinas atau ke Gubernur, kemanapun itu dan kami memang meyakini, kami tadi juga sudah sampaikan bahwa kita bekerja sama dengan PPATK untuk melihat ke mana saja uang itu bergerak,” ucapnya, Sabtu (28/6/2025).

    Perwira Tinggi Polri bintang satu itu memastikan, penelusuran aliran uang suap itu tidak akan dikecualikan ke pihak manapun. Dia menyebut pihaknya mendalami bagaimana uang panas itu bisa sampai ke pihak-pihak tertentu.

    “Kalau memang bergerak ke salah seorang, misalkan ke kepala dinas yang lain atau ke Gubernurnya, kita akan minta keterangan, kita akan panggil dan kita minta keterangan. Ditunggu saja ya,” terang Asep.

    Pada kasus tersebut, terdapat total lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting, Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Sumut selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rasuli Efendi Siregar, serta PPK Satker PJN Wilayah I Sumut Heliyanto.

    Kemudian, dua orang tersangka swasta meliputi Direktur Utama PT Dalihan Natolu Grup M. Akhirun Efendi Siregar, serta Direktur PT Rona Na Mora Rayhan Dulasmi Pilang.

    Adapun Bobby menyatakan siap apabila bakal diperiksa penyidik KPK. “Namanya proses hukum, kami bersedia saja,” kata Bobby di Kantor Gubernur Sumut, Senin (30/6/2025).

    KASUS BLOK MEDAN

    Sebelumnya, nama Bobby juga terseret dalam perkara suap dan gratifikasi yang menjerat Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba. Pada 2024 lalu, namanya disebut dalam persidangan terhadap AGK.

    Nama Bobby dikaitkan dengan istilah ‘Blok Medan’, yang diduga merupakan blok tambang di Maluku Utara. Blok tambang itu diduga milik Bobby dan istrinya, anak dari mantan Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu.

    Pada persidangan itu, gubernur dua periode tersebut didakwa menerima suap dan gratifikasi setara dengan lebih dari Rp106 miliar. Suap dan gratifikasi itu ditengarai turut berkaitan dengan izin pertambangan.

    Informasi mengenai ‘Blok Medan’ itu didalami jaksa kepada saksi Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Suryanto Andili.

    JPU bertanya kepadanya ihwal istilah ‘Blok Medan’, serta apabila istilah itu merujuk kepada orang atau perusahaan. Awalnya, informasi mengenai ‘Blok Medan’ didapatkan saat memeriksa saksi Muhaimin Syarif, yang merupakan orang kepercayaan AGK.

    “Apa yang dimaksud dengan Medan? ‘Blok itu milik Medan’?,” tanya jaksa. 

    “Di situ yang saya tahu disampaikan itu Bobby,” jawab Suryanto.

    Pihak jaksa pun mengonfirmasi lagi pernyataan Suryanto mengenai nama Bobby yang merujuk ke ‘Blok Medan’ itu.  “Bobby Nasution,” kata Suryanto.

    “Bobby Nasution? Wali Kota Medan maksudnya?,” tanya JPU.

    “Iya,” terang Suryanto. 

    Secara terpisah, informasi soal ‘Blok Medan’ itu juga telah dilaporkan secara resmi ke KPK melalui Direktorat Pelayanan dan Pengaduan Masyarakat (PLPM) pada 2024 lalu. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, pihak Abdul Gani mengakui adanya pertemuan dengan Bobby. Penasihat hukum Abdul Gani, Junaidi Umar mengungkapkan bahwa anak kliennya bernama Nazlatan Ukhra Kasuba mengonfirmasi pertemuan antara ayahnya dengan Bobby Nasution. Pertemuan itu terjadi pada 2023.   

    Adapun, pihak Abdul Gani yang bertemu Bobby antara lain istrinya, Nazla, Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Suryanto Andili serta Muhaimin Syarif alias Ucu.

    Muhaimin adalah orang kepercayaan AGK yang juga ditetapkan tersangka oleh KPK.   
    Meski membenarkan pertemuan tersebut, Junaidi membantah bahwa ada pembicaraan soal perizinan pertambangan sebagaimana disampaikan di dalam sidang.   

    “Salah satu anak dari AGK itu juga menyampaikan bahwa pada saat mereka bertemu di Medan, bersilaturahmi itu bertemu Bobby, dan tidak ada pembicaraan terkait dengan blok-blok itu. Pokoknya urusan tambang itu tidak ada lah,” katanya saat ditemui Bisnis di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).

    Kendati sudah dilaporkan resmi, KPK mengakui bahwa belum ada pengembangan penyidikan yang dilakukan terkait dengan fakta persidangan ‘Blok Medan’ itu.

  • Hari Bhayangkara ke-79, Tarif TransJakarta, MRT, dan LRT Berlaku 1Rp

    Hari Bhayangkara ke-79, Tarif TransJakarta, MRT, dan LRT Berlaku 1Rp

    Jakarta: Tarif TransJakarta, MRT, dan LRT berlaku Rp1 di Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh Selasa, 1 Juli 2025. Tarif tersebut diberlakukan mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pemberlakuan tarif Rp1 ini selain sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, juga mendukung kelancaran mobilitas warga pada momen penting nasional.

    “Layanan transportasi publik Rp1 kami hadirkan sebagai wujud dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap peringatan HUT ke-79 Bhayangkara sekaligus mendorong penggunaan transportasi umum oleh masyarakat,” kata Syafrin.

    Ia menambahkan, selama kebijakan ini berlangsung, sistem tarif pada kartu elektronik akan mencatatkan biaya Rp1 untuk keperluan perekaman data. 
     

    Sementara itu, layanan angkutan lain yang memang sudah memiliki tarif nol rupiah seperti Mikrotrans, Transjakarta Cares dan layanan sosial lainnya, akan tetap beroperasi seperti biasa tanpa perubahan.

    “Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas ini dengan tertib dan tetap menjaga kenyamanan bersama selama menggunakan transportasi publik,” lanjutnya.

    Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 digelar di Lapangan Monas, Jakarta pada Selasa, 1 Juli 2025 dan dihadiri Presiden Prabowo Subianto.

    Untuk mencegah kemacetan, masyarakat diminta menghindari kawasan Monas dan menggunakan jalur-jalur alternatif. Beberapa ruas jalan dan wilayah yang diprediksi bakal terdampak kemacetan yakni Sudirman-Tamrin, Tomang-Harmoni, Juanda-Veteran, kemudian Gunung Sahari, Tugu Tani, hingga Cempaka Putih. 

    Jakarta: Tarif TransJakarta, MRT, dan LRT berlaku Rp1 di Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh Selasa, 1 Juli 2025. Tarif tersebut diberlakukan mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.
     
    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pemberlakuan tarif Rp1 ini selain sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, juga mendukung kelancaran mobilitas warga pada momen penting nasional.
     
    “Layanan transportasi publik Rp1 kami hadirkan sebagai wujud dukungan Pemprov DKI Jakarta terhadap peringatan HUT ke-79 Bhayangkara sekaligus mendorong penggunaan transportasi umum oleh masyarakat,” kata Syafrin.

    Ia menambahkan, selama kebijakan ini berlangsung, sistem tarif pada kartu elektronik akan mencatatkan biaya Rp1 untuk keperluan perekaman data. 
     

     
    Sementara itu, layanan angkutan lain yang memang sudah memiliki tarif nol rupiah seperti Mikrotrans, Transjakarta Cares dan layanan sosial lainnya, akan tetap beroperasi seperti biasa tanpa perubahan.
     
    “Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas ini dengan tertib dan tetap menjaga kenyamanan bersama selama menggunakan transportasi publik,” lanjutnya.
     
    Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 digelar di Lapangan Monas, Jakarta pada Selasa, 1 Juli 2025 dan dihadiri Presiden Prabowo Subianto.
     
    Untuk mencegah kemacetan, masyarakat diminta menghindari kawasan Monas dan menggunakan jalur-jalur alternatif. Beberapa ruas jalan dan wilayah yang diprediksi bakal terdampak kemacetan yakni Sudirman-Tamrin, Tomang-Harmoni, Juanda-Veteran, kemudian Gunung Sahari, Tugu Tani, hingga Cempaka Putih. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Peninjauan status Geopark Kaldera Toba dilakukan pada 21-25 Juli 2025

    Peninjauan status Geopark Kaldera Toba dilakukan pada 21-25 Juli 2025

    Dijadwalkan ada dua asesor yang akan hadir, yakni Jose Brilha (Portugal) dan Jeon Yong Mun (Korea Selatan),

    Medan (ANTARA) – Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) Global Geopark menyatakan, revalidasi (peninjauan kembali) status Geopark Kaldera Toba dilakukan pada 21-25 Juli 2025.

    “Para asesor atau validator UNESCO akan tiba melalui Bandara Silangit,” kata General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) Azizul Kholis di Medan, Selasa.

    Tim asesor UNESCO ini, lanjut dia, direncanakan akan mengunjungi sejumlah tempat di kawasan Danau Toba, seperti Taman Eden 100 di Desa Sionggang Utara, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

    Dilakukan juga kunjungan ke Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, untuk melihat sejumlah geosite atau situs warisan geologi.

    Kawasan Danau Toba seluas 145 kilometer persegi dikelilingi oleh tujuh kabupaten di Sumatera Utara, yakni Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi.

    Hamparan air danau berwarna biru menjadi pemandangan indah ketika berkunjung ke tanah Batak dengan pohon pinus menjulang tinggi menambah segarnya udara sekitar.

    “Para validator juga akan menuju Merek-Sipiso-piso-Tongging, dan kembali ke Kota Medan,” ungkap Azizul.

    Sejarah mencatat, Danau Toba terbentuk akibat letusan supervulkano atau gunung berapi super sekitar 74.000 tahun silam.

    Letusan tersebut menciptakan kaldera besar yang kemudian terisi air, dan membentuk danau luas dan dalam yang terdapat Pulau Samosir terletak di tengah Danau Toba.

    Kaldera Toba atau lebih dikenal Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, Selasa, 2 Juli 2020.

    “Dijadwalkan ada dua asesor yang akan hadir, yakni Jose Brilha (Portugal) dan Jeon Yong Mun (Korea Selatan),” tegas Azizul.

    Dalam rapat UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4-5 September 2023, kawasan Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba mendapat kartu kuning dari UNESCO.

    Selain Geopark Kaldera Toba, taman bumi lainnya juga mendapat kartu serupa, yakni Gua Zhijindong di Tiongkok, Taman Nasional Regional Luberon di Prancis, Madonie di Italia, dan Colca y Volcanes de Andagua di Peru.

    Kartu kuning merupakan peringatan dari UNESCO yang berarti badan pengelola wilayah tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.

    UNESCO meminta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark melakukan perbaikan, sebelum dilakukan validasi ulang untuk dua tahun kemudian.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.