kab/kota: Gunung

  • Ini Penyebab Juliana Marins Meninggal Menurut Hasil Autopsi Tim Medis Brasil

    Ini Penyebab Juliana Marins Meninggal Menurut Hasil Autopsi Tim Medis Brasil

    Jakarta

    Laporan terbaru dari Institut Kedokteran Forensik Rio de Janeiro mengonfirmasi bahwa Juliana Marins, 26 tahun, meninggal dunia akibat beberapa trauma akibat jatuh dari ketinggian saat mengikuti pendakian di Gunung Rinjani, Indonesia.

    Penyebab langsung kematiannya adalah perdarahan internal yang disebabkan oleh cedera poliviseral dan beberapa trauma, yang sesuai dengan benturan berenergi tinggi.

    Dalam sebuah dokumen yang dilihat oleh media lokal Brasil G1, Juliana dilaporkan meninggal sekitar 10-15 menit setelah terjatuh. Kondisi jenazah, yang telah dibalsem, menghambat beberapa analisis, seperti memperkirakan waktu kematian dan memverifikasi tanda-tanda klinis yang lebih halus.

    Penyebab Juliana Marins meninggal

    Penyebabnya adalah pendarahan internal yang disebabkan oleh beberapa cedera traumatis, termasuk patah tulang panggul, dada, dan tengkorak, yang sesuai dengan jatuh dari ketinggian.

    Laporan tersebut menunjukkan kemungkinan adanya periode penderitaan sebelum jatuh, yang menyebabkan penderitaan fisik dan psikologis.

    Laporan tersebut tidak dapat menyimpulkan apakah penyelamatan yang terlambat merupakan penyebab kematian, karena kurangnya informasi tentang dinamika kecelakaan. Para ahli menekankan perlunya mengklarifikasi berapa kali kejadian terjadi setelah kecelakaan untuk mencapai kesimpulan yang akurat.

    Hasil autopsi di Bali

    Sebelumnya, setelah proses autopsi pada 27 Juni 2025, dokter forensik Ida Bagus Putu Alit mengumumkan hasil autopsi menunjukkan Juliana meninggal dunia sekitar 20 menit setelah terjatuh. Juliana disebut meninggal akibat benturan keras yang menyebabkan kerusakan organ tubuh dan perdarahan.

    Hampir seluruh tubuh Juliana mengalami luka-luka, terutama luka lecet geser yang mengindikasikan tubuh korban bergesekan dengan benda-benda tumpul. Selain itu, ditemukan patah tulang pada bagian dada belakang, tulang punggung, dan paha.

    “Bahkan di dalam organ tubuh terutama organ spleen (limpa), tidak ditemukan mengkerut akibat hipotermia,” jelas dr Alit kepada detikBali, Jumat (27/6).

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Brasil Umumkan Hasil Autopsi Kedua Juliana Marins yang Meninggal di Rinjani

    Brasil Umumkan Hasil Autopsi Kedua Juliana Marins yang Meninggal di Rinjani

    Jakarta

    Brasil mengumumkan hasil autopsi kedua Juliana Marins yang meninggal di dekat kawah Gunung Rinjani, Indonesia. Hasil autopsi dari otoritas Brasil menyebut Juliana diperkirakan bertahan hidup selama sekitar 10 hingga 15 menit setelah benturan.

    Dikutip dari laman Oglobo Globo Brasil, hasil laporan mengatakan bahwa Juliana tidak memiliki peluang untuk bergerak atau memberikan respons yang efektif.

    Dokumen Kepolisian Sipil juga menjelaskan kemungkinan ‘periode agonal’, yakni sebuah fase antara trauma dan kematian. Itu ditandai dengan stres ekstrem dan kegagalan organ progresif.

    Para ahli meyakini perempuan muda itu mengalami luka fatal dan menderita beberapa menit sebelum kematiannya.

    Seperti autopsi pertama yang dilakukan di Indonesia, analisis baru ini tidak dapat menentukan hari dan waktu kematian secara akurat. Keluarga Juliana menuduh pihak berwenang Indonesia lalai, terutama karena keterlambatan operasi penyelamatan.

    Sebelumnya, dikutip dari Independen UK, Juliana disebutkan meninggal karena perdarahan internal yang disebabkan oleh kerusakan organ dan patah tulang akibat trauma benda tumpul. Di laporan tersebut, disebutkan Juliana diperkirakan meninggal dunia kurang dari 20 menit setelah perdarahan terjadi.

    Juliana jatuh dari tebing pada 21 Juni 2025 saat mendaki Gunung Rinjani. Ia masih hidup setelah jatuh, tetapi bantuan baru tiba hampir 90 jam kemudian.

    Jenazahnya baru dievakuasi dari lokasi kejadian pada tanggal 25 Juni, dengan bantuan para relawan dan tim penyelamat setempat.

    Untuk menghormati perempuan muda tersebut, Pemerintah Kota Niterói, di Wilayah Metropolitan Rio, meresmikan sebuah plakat bertuliskan namanya di Camboinhas pada hari Selasa. Tempat pengamatan dan Pantai Sossego juga diganti namanya untuk mengenang Juliana Marins.

    (sao/kna)

  • Waspada Potensi Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki

    Waspada Potensi Banjir Lahar Hujan Gunung Lewotobi Laki-Laki

    Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur juga mengganggu jadwal penerbangan dari dan menuju beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur. PT Angkasa Pura Indonesia Bandara El Tari Kupang mencatat sebanyak delapan penerbangan terpaksa dibatalkan hingga Selasa siang, 8 Juli 2025, akibat dampak sebaran abu vulkanik dari gunung yang masih terus mengalami erupsi.

    “Per siang hari ini, tercatat delapan pesawat membatalkan penerbangan karena erupsi Gunung Lewotobi,” ujar I Gusti Ngurah Yudi Saputra, Pejabat Pengganti Sementara (PGS) Legal, Compliance & Stakeholder Relation Bandara El Tari Kupang, dikutip dari Antara, Selasa.

    Dari delapan penerbangan yang dibatalkan, enam di antaranya dioperasikan oleh maskapai Wings Air. Adapun rute yang terdampak meliputi:

    • Wings Air IW1828 Maumere–Kupang

    • Wings Air IW1829 Kupang–Maumere

    • Wings Air IW1994 Lewoleba–Kupang

    • Wings Air IW1995 Kupang–Lewoleba

    • Wings Air IW1930 Larantuka–Kupang

    • Wings Air IW1931 Kupang–Larantuka

    • Wings Air IW1928 Larantuka–Kupang

    • Wings Air IW1929 Kupang–Larantuka

    “Untuk rute Kupang–Larantuka sendiri dalam satu hari biasanya ada empat kali penerbangan,” terang Yudi.

  • Bos Perempuan Perusahaan Milik Elon Musk Mundur, Disebut Enggak Tahan

    Bos Perempuan Perusahaan Milik Elon Musk Mundur, Disebut Enggak Tahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Secara mengejutkan, Linda Yaccarino mundur dari jabatannya sebagai CEO X, media sosial milik Elon Musk yang dulunya bernama Twitter. Namun dia tak menjelaskan dengan pasti alasannya mundur.

    Dalam unggahannya, dia mengatakan alasan pengunduran dirinya karena keputusan sendiri.

    “Saya memutuskan untuk mundur dari CEO X,” tulis Yaccarino dalam pengumumannya, dikutip dari Reuters.

    Alasan tersebut membantah spekulasi Yaccarino dipecat Musk dari jabatannya sebab orang terkaya di dunia itu dikenal kerap memecat petinggi perusahaannya secara tiba-tiba.

    Musk juga menjawab unggahan Yaccarino itu. Dia mengucapkan terima kasih atas pekerjaan Yaccarino pada perusahaannya.

    “Terima kasih atas kontribusi Anda,” tulis Musk dalam balasan terhadap unggahan Yaccarino.

    Yaccarino baru menjabat sebagai bos X sejak 2023 silam. Dia berupaya membersihkan reputasi X yang dikenal negatif di kalangan pengiklan karena platformnya dikenal menjadi sarang ujaran kebencian dan disinformasi.

    Pengunduran diri ini terjadi saat Musk dan bisnisnya tengah menghadapi banyak masalah. Misalnya chatbot AI X bernama Grok diketahui mengunggah konten yang dinilai antisemitik dengan memuji Adolf Hitler.

    Unggahan juga langsung dihapus karena banyak kontroversi yang muncul. Bahkan Yaccarino juga langsung turun gunung menyelesaikan dan mengembalikan pengiklan dan memprioritaskan keamanan X.

    Selain itu, Musk memiliki banyak masalah dengan perilakunya yang terkadang kontroversial. Misalnya perseteruannya dengan Presiden AS Donald Trump yang didukungnya saat pemilihan presiden tahun lalu.

    Sejumlah perusahaan Musk terdampak dengan manuver politiknya. Mulai dari harga saham Tesla yang terus turun, hingga roket Starship milik SpaceX yang sering bermasalah.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mahfud MD Sentil KPK, Beranikah Panggil Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Proyek Jalan?

    Mahfud MD Sentil KPK, Beranikah Panggil Bobby Nasution dalam Kasus Korupsi Proyek Jalan?

    GELORA.CO  – Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mahfud MD tidak yakin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal melibatkan Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan.

    Hal itu dikatakan Mahfud MD dalam siniar yang ditayangkan melalui kanal YouTube Forum Keadilan TV, Selasa (8/7/2025) lalu.

    Diketahui, nama Bobby Nasution sempat dikaitkan dengan pengusutan kasus dugaan korupsi proyek jalan di Sumatera Utara ini.

    Hal ini menyusul penetapan Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut, Topan Obaja Putra Ginting, sebagai tersangka oleh KPK.

    Topan Obaja Putra Ginting disebut-sebut sebagai orang dekat menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu.

    “Saya tidak melihat Bobbynya ya, (tapi) melihat KPK-nya. KPK ini sekarang, akhir-akhir ini kan kelihatan tidak lagi menarik ya sambutan publik, sorak-sorai publik itu untuk KPK sudah tidak seperti dulu.”

    “Malah sekarang sorak-sorak publik pindah ke Kejaksaan Agung,” ungkap Mahfud.

    Menurut Mahfud, hal ini dikarenakan opini publik memandang KPK saat ini adalah ‘KPK titipan’ untuk menyortir perkara yang boleh dan tidak untuk diungkap.

    “Nah, melihat itu maka mungkin, mungkin ya, agak sulit membayangkan, tapi mudah-mudahan saya salah, agak sulit membayangkan KPK itu akan melibatkan Bobby, akan memanggil, memeriksa apalagi menersangkakan,” ungkap Mahfud.

    “Tentu jawaban Bobby standar kan kalau ‘saya dipanggil siap hadir’, ya tidak ada orang yang tidak, presiden sekalipun akan selalu mengatakan kalau saya perlukan, saya datang, kan gitu.”

    Mahfud mengatakan sampai saat ini dirinya belum bisa membayangkan KPK akan memanggil Bobby.

    “Apalagi melibatkannya dalam kasus ini,” ujarnya.

    “Ini objektif saya, mungkin banyak orang berpikir, “wah, kalau begitu gak benar hukumnya’. Terserah orang mengatakan apa, tapi ini pandangan saya dari sudut politis,” tegas Mahfud.

    Momentum bagi KPK

    Mahfud menilai, ini menjadi momentum bagi KPK untuk mengembalikan kepercayaan publik.

    “KPK akhir-akhir ini sedang berusaha untuk memulihkan dirinya dari persepsi publik bahwa dia lembaga titipan, lembaga boneka dan sebagainya.”

    “Dan momentumnya sedang ada. Karena secara politis bagaimanapun kita melihat Pak Jokowi tidak sekuat dulu lagi cengkeramannya.”

    “Sehingga ke yang lain gak nyengkeram, ke KPK juga cengkeramannya sudah lemah sehingga dia bisa masuk ke urusan Medan,” urai Mahfud.

    Oleh karena itu, Mahfud menyarankan KPK untuk tidak ragu memanggil Bobby apabila diperlukan.

    “Nah, kalau KPK memang begitu mestinya dia segera panggil Bobby Nasution. Dan menurut saya dalam sebulan terakhir ini KPK lumayan loh sudah mulai berani kan.”

    “Mantan gubernur sudah mulai dipanggil, ada penangkapan di sana di sini. Dan yang terakhir yang bagus itu menurut saya ya, Sekretaris Mahkamah Agung begitu bebas ditangkap lagi,” ungkap Mahfud.

    Mahfud berharap agar KPK bisa bangkit menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

    “Mudah-mudahan ini terus agar dia (KPK) bangkit lagi gitu sebagai sebuah lembaga yang dulu pernah sangat legendaris lah sampai sekarang ya.”

    “KPK 10 tahun lalu dan sebelumnya tuh kan hebat banget ya. Sekarang sudah tenggelam. Mestinya dia harus bangkit. Harus dia yang bangkit menunjukkan keberaniannya,” ujar Mahfud.

    KPK Belum Berencana Panggil Bobby

    Sementara itu, KPK memastikan belum ada rencana untuk memanggil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution terkait dugaan kasus korupsi proyek pembangunan jalan di wilayah tersebut. 

    Penegasan ini disampaikan langsung oleh Ketua KPK, Setyo Budiyanto, pada Kamis (10/7/2025).

    “Ya, sementara sih. Sampai dengan hari ini belum ada,” kata Setyo kepada awak media di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

    Setyo menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum ada informasi atau laporan dari tim penyidik KPK yang merekomendasikan pemanggilan menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu.

    Penyidik KPK, menurut Setyo, masih berfokus pada pemeriksaan pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Penyidik masih fokus dengan pokok perkaranya terhadap Kepala Dinas dan PPK. Termasuk juga yang untuk di Balai Besar,” tambahnya.

    Diketahui, lima orang ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait dugaan kasus korupsi proyek jalan.

    Mereka ialah Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut, Topan Obaja Putra Ginting; Rasuli Efendi Siregar (RES) selaku Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut merangkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK); Heliyanto (HEL) selaku PPK Satker PJN Wilayah I Provinsi Sumut; M. Akhirun Efendi Siregar (KIR) selaku Direktur Utama PT Dalihan Natolu Grup (DNG); dan M. Rayhan Dulasmi Pilang (RAY) selaku Direktur PT Rona Na Mora (RN)

  • Posisinya Dikelilingi Gunung, Ini 6 Stasiun Kereta yang Letaknya Tertinggi di Daop Bandung

    Posisinya Dikelilingi Gunung, Ini 6 Stasiun Kereta yang Letaknya Tertinggi di Daop Bandung

    Berikut adalah beberapa stasiun yang kini tidak lagi beroperasi:

    1.⁠ ⁠Adan-Adan (Jawa Timur): Bagian dari Daop VII Madiun, pernah menjadi titik transit penting.

    2.⁠ ⁠Anyer Kidul (Banten): Dulu bagian dari jalur pengangkutan hasil bumi, kini menjadi monumen sejarah.

    3.⁠ ⁠Rangkasbitung-Labuan (Banten): Ditutup pada 1984, jalur ini pernah menjadi penghubung utama pengangkutan hasil perikanan.

    4.⁠ ⁠Saketi-Bayah (Banten): Dibangun oleh Jepang selama pendudukan, jalur ini ditutup pada 1951.

    5.⁠ ⁠Banda Aceh (Aceh): Stasiun utama di Aceh yang kini menjadi kenangan masa lalu.6.⁠ ⁠Setiap stasiun memiliki cerita unik, baik sebagai bagian dari jalur perdagangan, tambang, atau transportasi umum.

    Sementara di Pulau Jawa menjadi pusat pengembangan kereta api pada masa kolonial. Beberapa stasiun yang kini tidak beroperasi adalah:

    •⁠ ⁠Stasiun Banjarnegara (Jawa Tengah): Pernah menjadi penghubung daerah pertanian dan kota besar.

    •⁠ ⁠Stasiun Cibangkong (Jawa Barat): Salah satu jalur yang ditutup pada tahun 1980-an.

    •⁠ ⁠Stasiun Magelang Kota (Jawa Tengah): Kini menjadi situs sejarah yang menarik wisatawan.

    Modernisasi jalur kereta api membuat beberapa jalur lama ditinggalkan. Namun, banyak stasiun yang tetap dipertahankan sebagai cagar budaya.

    Seperti jalur kereta api Saketi-Bayah dibangun oleh pemerintah Jepang pada tahun 1943 untuk mendukung pengangkutan batubara dari tambang Bayah. Jalur ini dikenal sebagai “Jalur Maut” karena dibangun menggunakan tenaga kerja paksa Romusha.

    Setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, jalur ini tetap beroperasi hingga tahun 1951. Namun, keterbatasan dana untuk perawatan dan minimnya populasi di wilayah tersebut membuat jalur ini ditutup. Kini, jejak jalur ini hanya berupa pondasi rel dan bekas stasiun.

    Saat ini, beberapa jalur nonaktif sedang dipertimbangkan untuk diaktifkan kembali. Pemerintah Provinsi Banten, misalnya, berencana mereaktivasi jalur Cigading-Anyer Kidul dan Rangkasbitung-Labuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.

    Reaktivasi jalur ini tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga menjadi upaya pelestarian sejarah. Jalur-jalur ini menyimpan potensi besar untuk mendorong pembangunan kawasan, khususnya di daerah pedesaan.

  • Studi Ungkap Mencairnya Gletser dapat Memicu Letusan Gunung Berapi di Seluruh Dunia

    Studi Ungkap Mencairnya Gletser dapat Memicu Letusan Gunung Berapi di Seluruh Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA – Para peneliti memperingatkan mencairnya gletser dapat membuat letusan gunung berapi lebih eksplosif dan sering terjadi, sehingga memperburuk perubahan iklim.

    Hal ini, karena ratusan gunung berapi di Antartika, Rusia, Selandia Baru, dan Amerika Utara berada di bawah gletser. Namun, seiring planet ini menghangat dan lapisan es ini mencair serta menyusut, gunung berapi ini kemungkinan akan menjadi lebih aktif, menurut penulis sebuah studi baru yang menganalisis aktivitas enam gunung berapi di Chili selatan selama zaman es terakhir.

    “Gletser cenderung menekan volume letusan gunung berapi di bawahnya. Namun, seiring mencairnya gletser akibat perubahan iklim, temuan kami menunjukkan bahwa gunung berapi ini akan meletus lebih sering dan lebih eksplosif,” ujar penulis utama studi Pablo Moreno Yaeger, mahasiswa pascasarjana di University of Wisconsin-Madison, dilansir dari livescience.

    Proses ini telah diketahui telah mengubah Islandia secara fundamental, yang terletak di atas lempeng tektonik Amerika Utara dan Eurasia yang sedang menyimpang. Pada tahun 2002, para ilmuwan menghitung perubahan aktivitas vulkanik Islandia seiring mencairnya gletser di akhir zaman es terakhir, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Gunung-gunung berapi di pulau itu merespons dengan gelombang letusan, yang berhembus dengan kecepatan 30 hingga 50 kali lebih dahsyat daripada sebelumnya atau sesudahnya.

    Namun, bahaya yang mungkin mengintai di dalam sistem vulkanik kontinental masih kurang dipelajari. Untuk menyelidikinya, para ahli geosains mengamati enam gunung berapi yang terletak di Chili selatan, termasuk gunung berapi Mocho-Choshuenco yang kini tidak aktif, dan bagaimana mereka merespons pencairan Lapisan Es Patagonia ribuan tahun yang lalu.

    Dengan menggunakan peluruhan radioaktif argon yang dilepaskan oleh gunung berapi yang meletus di wilayah tersebut sebagai jam isotop, dan dengan mempelajari kristal yang mulai terbentuk di dalam batuan magmatik yang dimuntahkan ketika gunung berapi meletus, para peneliti dapat melacak aktivitas vulkanik di wilayah tersebut dan hubungannya dengan hilangnya es di sana.

    Mereka menemukan bahwa antara 26.000 hingga 18.000 tahun yang lalu, selama puncak zaman es terakhir, lapisan es meredam volume letusan, menyebabkan reservoir magma raksasa terakumulasi di bawah permukaan wilayah tersebut. Ketika lapisan es mencair, tekanan di dalam reservoir ini meningkat dan akhirnya terlepas untuk membentuk gunung berapi Mocho-Choshuenco.

    Ancaman ini bersifat planet dalam lingkupnya: 245 gunung berapi yang berpotensi aktif di dunia terletak di bawah atau dalam jarak 3 mil (5 kilometer) es, menurut sebuah studi tahun 2020.

    Ia menambahkan bahwa wilayah lain yang menjadi perhatian termasuk Amerika Utara, Selandia Baru, dan Rusia, dengan mengatakan bahwa wilayah-wilayah ini “memerlukan perhatian ilmiah yang lebih dekat.”

    Dalam periode waktu yang singkat, letusan biasanya melepaskan aerosol sulfat yang memantulkan sinar matahari kembali ke luar angkasa. Hal ini telah menyebabkan peristiwa pendinginan setelah letusan sebelumnya, beberapa di antaranya telah memicu bencana kelaparan besar. Namun dalam jangka panjang, gas rumah kaca dari gunung berapi ini kemungkinan akan mempercepat perubahan iklim, kata para peneliti.

    “Seiring waktu, efek kumulatif dari beberapa letusan dapat berkontribusi pada pemanasan global jangka panjang karena penumpukan gas rumah kaca,” kata Moreno Yaeger. “Ini menciptakan lingkaran umpan balik positif, di mana gletser yang mencair memicu letusan, dan letusan tersebut pada gilirannya dapat berkontribusi pada pemanasan dan pencairan lebih lanjut.”

  • Penampakan Batu Harga Rp 65 Miliar, Ternyata Berasal dari Sini

    Penampakan Batu Harga Rp 65 Miliar, Ternyata Berasal dari Sini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Baru langka yang berasal dari Mars bernama NWA-16788 akan dilelang bulan ini di Sotheby’s. Nilai jualnya diperkirakan bisa mencapai US$4 juta atau Rp 64,9 miliar.

    Dalam keterangannya di rumah lelang tersebut, NWA-16788 disebut terbentuk dari pendinginan lambat magma Mars. Tandanya berasal dari tekstur berbutir kasar, khususnya dari piroksen, maskelinit dan olivin.

    Mengutip Science Alert, NWA-16788 memiliki berat 24,67 kilogram. Batu tersebut ditemukan di kota kecil Agadez, Niger, dekat Gunung Sahara pada November 2023.

    Foto: Meteorit Mars. (Dok. sothebys.com)
    Meteorit Mars. (Dok. sothebys.com)

    Kemudian, Museum Astronomi Shanghai melakukan penyidikan dengan sampel kecil batu. Kemudian mereka mengonfirmasi tersebut memang berasal dari Mars.

    Terkait lelang, banyak ilmuwan yang mempertanyakan kepentingan aktivitas tersebut. Karena seharusnya objek luar angkasa berada di museum bukan jadi milik seseorang.

    “Sangat disayangkan jika benda ini hilang begitu saja ke dalam brankas seorang oligarki,” kata ahli paleontologi dari Universitas Edinburgh, Steve Brussate.

    “Harusnya benda ini berada di museum, tempat dipelajari, dinikmati oleh anak-anak, keluarga dan masyarakat umum,” dia menambahkan.

    Namun pendapat berbeda dilontarkan ilmuwan dari Universitas Leicester, Julia Cartwright. Menurutnya bisa saja pemilik baru memiliki ketertarikan mempelajari batuan itu.

    “Minat ilmiah masih ada, dan pemilik baru mungkin tertarik belajar darinya, jadi kita mungkin masih mendapatkan banyak ilmu pengetahuan,” jelasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RI di Persimpangan Antara BRICS dan Amerika

    RI di Persimpangan Antara BRICS dan Amerika

    Jakarta

    Negosiasi langsung dilakukan usai pengumuman besaran tarif resiprokal AS untuk Indonesia diumumkan. Dua hari usai keputusan jumlah tarif tersebut, Delegasi Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan U.S. Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative Jamieson Greer.

    Pertemuan yang dilaksanakan pada Rabu (9/7) itu disebut sebagai langkah penting dalam upaya memperkuat kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Amerika. Seperti disampaikan oleh Airlangga, poin-poin diskusi antara lain membahas sejumlah isu yang sebelumnya disebutkan oleh Trump, yaitu kebijakan tarif dan nontariff, ekonomi digital, kebijakan investasi dan sebagainya.

    “Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progres perundingan. Ke depan, kita akan terus berupaya menuntaskan negosiasi ini dengan prinsip saling menguntungkan,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).

    Sejalan dengan pertemuan ini, Indonesia tengah menggodog sejumlah langkah, salah satunya adalah memborong komoditas Amerika Serikat (AS) mulai dari gandum hingga energi. Seperti disebutkan dalam detikFinance, langkah ini jadi ‘pemanis’ dalam negosiasi yang masih berlangsung untuk menekan angka tarif impor yang dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus 2025.

    Di lain pihak, Amerika juga tengah membidik cadangan energi kritis yang dimiliki Indonesia. Hal ini, menurut Airlangga, bisa menjadi semacam daya tawar tambahan bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan kedua negara.

    “AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk memperkuat kemitraan di bidang mineral kritis. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, tembaga dan kobalt, dan kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama pengolahan mineral kritis tersebut,” sebut Airlangga.

    Sementara itu, soal ancaman tambahan tarif impor 10% kepada negara-negara BRICS, Indonesia tidak terlalu ambil pusing. Seperti dikutip dalam detikFinance, ancaman tersebut belum tentu nyata. Sejumlah pihak juga mempertanyakan potensi ancaman tersebut terealisasi. Maka dari itu, Indonesia tetap mengusahakan sejumlah cara untuk menekan tarif resiprokal yang diberikan AS.

    Lalu bagaimana posisi Indonesia saat ini? Benarkah Indonesia berada di persimpangan jalan antara BRICS dan Amerika? Ikuti ulasannya dalam Editorial Review.

    Beralih ke Jawa Timur, detikSore hari ini akan mengulas temuan mencengangkan yang berada di Mojokerto. Seperti diberitakan detikJatim sebelumnya, warga mencurigai adanya aktivitas yang dilakukan kaum gay di kawasan kolam air hangat di persawahan Kedungsari, Kelurahan Gunung Gedangan, Magersari, Kota Mojokerto.

    Kecurigaan ini muncul tatkala warga menemukan sampah-sampah di sekitar kolam berupa saset sampo, bungkus sabun, kondom, pelumas, sabun cuci baju, bungkus pakaian dalam pria, hingga CD pria. Seperti tertulis dalam detikJatim, informasi ini sudah menjadi rahasia umum warga Kedungsari.

    Benarkah ada aksi pembiaran warga terkait aktivitas ini? Ikuti laporan langsung Jurnalis detikJatim selengkapnya.

    Jelang matahari terbenam nanti detikSore akan kembali membahas informasi seputar investasi. Seperti sebelumnya, detikSore akan menggaungkan topik menarik dan relevan dengan masyarakat. Kali ini topik yang akan dibahas adalah mempersiapkan dana darurat.

    Seperti diketahui, dana darurat merupakan piranti berjaga-jaga kala situasi mendesak tengah terjadi. Meski demikian, ada beberapa strategi untuk menjaga agar seseorang dapat menghitung berapa jumlah dana darurat yang perlu mereka miliki. Bagaimana cara menghitungnya? Media apa saja yang dapat digunakan untuk menyimpan dana darurat dengan aman? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk.

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    “Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

    (far/vys)

  • Tanda Dunia Sekarat, Gunung Berapi Meletus Bergantian

    Tanda Dunia Sekarat, Gunung Berapi Meletus Bergantian

    Jakarta, CNBC Indoensia – Krisis iklim yang membuat gletser dan lapisan es mencair berdampak juga pada gunung berapi. Sebuah penelitian mengungkapkan bakal ada serangkaian letusan gunung berapi.

    Hilangnya es akibat “kiamat” pemanasan global, melepaskan tekanan di ruang magma. Pada akhirnya membuat letusan gunung berapi terjadi.

    Penelitian di Cile mengungkapkan adanya lonjakan vulkanisme di sebuah benua sesaat setelah zaman es terakhir berakhir. Nampaknya hal serupa juga bakal terjadi di masa depan.

    “Seiring mencairnya gletser karena perubahan iklim, temuan kami menunjukkan gunung api akan meletus lebih sering dan dahsyat,” karena pemimpin penelitian dari Universitas Wisconsin-Madison, Pablo Moreno-Yaeger, dikutip dari The Guardian, Rabu (9/7/2025).

    Dari hasil penelitian, dia menjelaskan menemukan gunung api meletus lebih banyak setelah gletser mencair. Selain itu juga mengubah komposisi saat magma melelehkan batuan keran saat letusan ditekan.

    Dengan begitu membuat batuan cair lebih kenyal dan eksplosif saat gunung api meletus.

    Proses ruang magma yang tertekan sudah terlihat di Islandia. Namun, diperkirakan juga bisa terjadi di tempat lain di Bumi.

    Salah satunya di Antartika Barat. Di sana terdapat sekitar 100 gunung berapi, saat es juga akan menghilang dalam beberapa dekade karena pemanasan global.

    “Studi kami menunjukkan fenomena tidak terbatas di Islandia, tempat peningkatan aktivitas vulkanik diamati, namun bisa terjadi di Antartika,” kata Moreno-Yaeger.

    “Wilayah benua lainnya seperti sebagian Amerika Utara, Selandia Baru dan Rusia juga perlu jadi perhatian,” dia menambahkan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]