kab/kota: Gunung

  • Isu Politik-Hukum Sepekan: RUU KUHAP Tak Atur Penyadapan

    Isu Politik-Hukum Sepekan: RUU KUHAP Tak Atur Penyadapan

    Jakarta, Beritasatu.com – Isu politik-hukum sepekan dihiasi soal tidak diaturnya penyadapan dalam Rancangan Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP). Selain itu, Badan Pengelola (BP) Haji dan Umrah dipastikan akan mengurus ibadah Haji 2026.

    Isu lainnya terkait keputusan Kejaksaan Agung (Kejagung) yang menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

    Saudagar minyak yang dijuluki The Gasoline Godfather itu juga dicegah ke luar negeri dan segera diperiksa pada pekan depan.

    Berikut lima isu politk-hukum sepekan:

    1. DPR: RUU KUHAP Tak Atur Penyadapan!
    Komisi III DPR memastikan Rancangan Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) yang sedang dibahas pihaknya tidak mengatur ketentuan soal penyadapan.

    “Soal penyadapan, kita sepakati tidak dibahas di KUHAP. Penyadapan akan dibahas di undang-undang khusus terkait penyadapan,” kata Ketua Komisi III DPR Habiburokhman dalam konferensi pers di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    Menurut Habiburokhman, hal ini sudah disepakati saat pembahasan daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU KUHAP bersama pemerintah sehingga regulasi soal penyadapan akan dibahas terpisah.

    Ia menambahkan UU khusus terkait penyadapan akan memakan proses yang panjang dan pembahasan nantinya bakal dilakukan secara terbuka. “Kita uji publik, minta partisipasi masyarakat. Tidak ada pengaturan penyadapan di KUHAP ini,” tegas politikus Partai Gerindra itu.

    2. Prabowo Turun Gunung Lobi Trump, Ini Kata Istana
    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan, ada peluang Presiden Prabowo Subianto turun gunung menemui Presiden Donald Trump terkait tarif.

    Pertemuan tersebut untuk melobi tarif resiprokal impor Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan Trump. Namun, istana belum memastikan jadwal pertemuan antara Prabowo dan Trump terkait pembahasan tarif ekspor produk Indonesia ke AS itu.

    “Ada (rencana pertemuan Prabowo dan Trump), tetapi saya belum bisa memastikan kapan,” kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    3. Istana Tegaskan BP Haji Bertanggung Jawab Laksanakan Haji mulai 2026
    Istana menegaskan pemerintah akan mengalihkan tanggung jawab penyelenggaraan haji dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) ke Badan Penyelenggaraan Haji (BP Haji) mulai 2026.

    Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto sekaligus Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan pengalihan tanggung jawab pelaksanaan haji kepada BP Haji bagian dari upaya meningkatkan tata kelola haji.

    “Memang kita memiliki rencana untuk penyelenggaraan haji itu dilakukan atau dikerjakan oleh Badan Haji,” kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    4. Dicegah ke Luar Negeri, Riza Chalid Segera Diperiksa Kejagung

    Kejaksaan Agung (Kejagung) mencegah Mohammad Riza Chalid (MRC) bepergian ke luar negeri setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

    Penyidik Kejagung kini menjadwalkan pemanggilan terhadap saudagar minyak yang dijuluki The Gasoline Godfather itu untuk diperiksa sebagai tersangka.

    “Jadi tentu penyidik kan masih menyusun rencana-rencana aksinya, rencana-rencana penyidikannya. Mungkin di minggu-minggu yang akan datang akan ada jadwal-jadwal,” kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    5.  Seusai Geledah GOTO, Kejagung Siap Periksa Lagi Nadiem pada 15 Juli

    Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali memanggil mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk diperiksa sebagai saksi, setelah sebelumnya penyidik menggeledah kantor PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Jakarta dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook.

    “Sudah dilakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan, dijadwalkan pada Selasa tanggal 15 Juli 2025,” kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    Agenda ini merupakan penjadwalan ulang setelah Nadiem meminta penundaan pemeriksaan pada Selasa (8/7/2025). Kejagung berharap sosok pendiri Gojek itu dapat hadir untuk memberi keterangan pada pekan depan.

    Penyidik Kejagung sudah menggeledah kantor GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada Selasa (8/7/2025), terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook di Kemendikbudristek. Ada sejumlah barang disita dan sekarang sedang diverifikasi.

    “Barang-barang apa yang dilakukan penyitaan itu dapat kami sampaikan ada berupa dokumen atau surat dan barang bukti elektronik berupa flashdisk,” katanya.

  • Hasil Autopsi Jenazah Juliana Marins Versi Ahli Forensik Brasil dan Forensik RI

    Hasil Autopsi Jenazah Juliana Marins Versi Ahli Forensik Brasil dan Forensik RI

    Jakarta

    Pemerintah Brasil mengumumkan hasil autopsi kedua Juliana Marins. Perempuan yang meninggal di dekat kawah Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Dikutip dari Oglobo Globo Brasil, hasil autopsi dari otoritas Brasil menyebut Juliana diperkirakan bertahan hidup selama sekitar 10 hingga 15 menit setelah benturan (terjatuh).

    Akibat insiden tersebut, Juliana tidak memiliki peluang untuk bergerak atau memberikan respons yang efektif.

    Dokumen Kepolisian Sipil juga menjelaskan kemungkinan ‘periode agonal’, yakni sebuah fase antara trauma dan kematian. Itu ditandai dengan stres ekstrem dan kegagalan organ progresif.

    Para ahli meyakini bahwa Juliana mengalami luka fatal dan menderita, beberapa menit sebelum kematiannya. Analisis terbaru juga tidak dapat menentukan hari dan waktu kematian secara akurat

    Penyebab langsung kematiannya adalah perdarahan internal yang disebabkan oleh cedera poliviseral dan beberapa trauma, yang sesuai dengan benturan berenergi tinggi.

    Keluarga Juliana menuduh pihak berwenang Indonesia lalai, terutama karena keterlambatan operasi penyelamatan.

    Hasil Autopsi Juliana di Indonesia

    Juliana diberitakan terjatuh ke jurang di kawasan Cemara Tunggal, di salah satu jalur pendakian Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6). Proses evakuasi menghadapi sejumlah tantangan, termasuk cuaca ekstrem dan kabut tebal.

    Tim dokter RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar menyimpulkan bahwa Juliana diperkirakan meninggal 20 menit setelah terjatuh.

    “Kami dapat menyimpulkan sebab kematian karena kekerasan tumpul yang menyebabkan kerusakan pada organ-organ dalam dan pendarahan,” kata Ida Bagus Putu Alit, dokter forensik yang melakukan autopsi, dikutip dari detikBali, Jumat (27/6).

    Hasil autopsi menunjukkan adanya patah tulang di bagian tulang belakang, dada bagian belakang, punggung, dan paha korban. Juliana juga mengalami kerusakan organ yang memicu perdarahan hebat.

    “Kami tidak menemukan tanda bahwa korban itu (akhirnya) meninggal dalam jangka waktu lama. Jadi kita perkiraan paling lama 20 menit,” kata Alit.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Hasil Autopsi Penyebab Kematian Juliana Marins”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Brasil Umumkan Hasil Autopsi Kedua Juliana Marins, Dokter Forensik RI Buka Suara

    Brasil Umumkan Hasil Autopsi Kedua Juliana Marins, Dokter Forensik RI Buka Suara

    Jakarta

    Pemerintah Brasil mengumumkan hasil autopsi kedua Juliana Marins, perempuan yang meninggal di dekat puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Autopsi ulang ini dilakukan beberapa hari setelah jenazah Marins diterbangkan dari Bali.

    Merespons hal ini, ahli forensik RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah Denpasar, Ida Bagus Putu Alit mengatakan hasil autopsi yang dilakukan di Indonesia dan di Brasil sama.

    “Itu memang hak dari keluarga untuk mengautopsi ulang. Prinsipnya, dokter forensik bersifat netral, imparsial. Jadi saya yakin dokter di Brasil konsepnya sama, imparsial artinya tidak memihak,” ujar Alit di Bali, dikutip dari detikBali Jumat (10/7/2025).

    Menurut Alit, autopsi ulang merupakan hal yang lumrah dilakukan. Ini merupakan hak dari keluarga korban yang ingin lebih meyakinkan kembali penyebab kematian Marins.

    Alit menegaskan pihaknya tak berkomunikasi dengan tim forensik di Brasil. Namun, ia meyakini prinsip kerja autopsi di mana pun akan sama. Bukti-bukti yang diperoleh akan dibuat opini dan kesimpulan.

    “Jadi mungkin ada perbedaan tapi pada prinsipnya itu sama,” terang Alit.

    Sebelumnya, jenazah Marins diterbangkan ke negara asalnya dengan penanganan khusus, yakni pembalseman atau embalming agar tidak cepat membusuk. Dengan prosedur tersebut, pemeriksaan patologi maupun pemeriksaan jaringan tubuh Juliana tetap bisa dilakukan di Brasil.

    “Dokter forensik di Indonesia menggunakan metode leetule yang dimodifikasi, untuk yang di sana saya tidak tahu. Hanya saja prinsipnya sama, membuka rongga tubuh, dilihat organ-organ dan kelainan-kelainan yang ada,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Sumber Air di Sejumlah Daerah Tercemar Akibat Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki  

    Sumber Air di Sejumlah Daerah Tercemar Akibat Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki  

    Sejumlah maskapai yang melayani penerbangan rute Labuan Bajo, Australia, Singapura dan Korea Selatan membatalkan dan menunda penerbangan karena imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Bandara I Gusti Ngurah Rai menyampaikan hingga Senin siang, ada 24 penerbangan keberangkatan dan kedatangan batal dilakukan karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. 

    “Berdasarkan data yang kami terima hingga Senin, pukul 15.30 Wita, beberapa maskapai yang melayani penerbangan rute Labuan Bajo, Australia, Singapura dan Korea Selatan terkonfirmasi mengalami pembatalan serta penundaan,” ujar General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab, seperti dikutip dari Antara, Senin, (7/7/2025).

    Ahmad Syaugi menuturkan, 24 penerbangan yang terpaksa dibatalkan adalah rute internasional dan domestik baik berangkat maupun datang dengan maskapai Virgin Australia sebanyak enam penerbangan rute Melbourne, Gold Coast dan Sydney.

    Selanjutnya maskapai Jetstar Airways dengan 16 penerbangan batal yaitu rute Melbourne, Brisbane, Cairns, Perth, Adelaide, Sydney dan Singapura; dan terakhir maskapai AirAsia Indonesia dengan penerbangan rute Labuan Bajo.

    “Adapun yang mengalami penundaan terdiri atas Qantas Airways tujuan Sydney dan Melbourne, serta Air Busan tujuan Busan,” ujar Ahmad Syaugi.

    Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Senin pukul 11.05 Wita dengan tinggi kolom abu mencapai 18.000 meter di puncak gunung.

    Menanggapi peristiwa ini, pengelola bandara memastikan seluruh instansi terkait di Bandara I Gusti Ngurah Rai bersama-sama melakukan pengamatan dan pembaruan situasi terkini. 

    Berdasarkan pemantauan pergerakan abu vulkanik sendiri hingga dengan pukul 15.30 Wita sebaran abu vulkanik tidak berdampak pada ruang udara Bali, sehingga sampai saat ini operasional penerbangan berjalan normal.

  • Main Layangan, Bocah di Bogor Terkapar Jatuh dari Lantai 2

    Main Layangan, Bocah di Bogor Terkapar Jatuh dari Lantai 2

    Jakarta

    Video seorang bocah laki-laki terkapar di jalanan Desa Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, beredar di media sosial. Bocah malang itu disebut jatuh dari lantai dua sebuah rumah saat main layangan.

    Dalam video yang dilihat pada Jumat (11/7/2025), bocah tersebut tampak terjatuh sebelum terkapar. Seorang warga kemudian berada di lokasi kejadian dan memanggil warga lainnya.

    Tak lama, sejumlah warga tampak ramai berada di lokasi kejadian. Sementara bocah laki-laki tersebut masih dalam keadaan terkapar di jalan.

    Kasi Humas Polres Bogor Ipda Yulista mengatakan peristiwa itu terjadi pada hari Kamis (10/7) kemarin. Korban merupakan bocah berusia 11 tahun berinisial R.

    “Seorang anak berusia 11 tahun mengalami kecelakaan jatuh dari lantai dua,” kata Yulista saat dikonfirmasi.

    Saat kejadian, terang Yulista, korban sedang bermain layang-layang bersama temannya. Mereka bermain layang-layang di lantai dua sebuah bangunan bengkel.

    Pihak kepolisian telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Sementara itu, korban dilaporkan akan dilakukan tindakan operasi.

    “Bhabinkamtibmas telah melakukan pengecekan lokasi kejadian. Menurut keterangan Ketua RW, korban akan dilakukan tindakan operasi,” imbuhnya.

    (rdh/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • KPK ‘Ciut’ Periksa Bobby Nasution, Mahfud MD Sebut Lembaga ‘Titipan’ hingga ‘Boneka’

    KPK ‘Ciut’ Periksa Bobby Nasution, Mahfud MD Sebut Lembaga ‘Titipan’ hingga ‘Boneka’

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai ‘ciut’ memeriksa Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution dalam perkara dugaan korupsi proyek pengadaan jalan di wilayahnya. Kasus itu terungkap usai KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT).

    Pun, Bobby Nasution dikaitkan dengan pengusutan kasus dugaan korupsi proyek jalan di Sumatra Utara ini. Hal ini menyusul penetapan Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut, Topan Obaja Putra Ginting, sebagai tersangka oleh KPK.

    Menyoal itu, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD juga meyakini KPK tidak berani. “Saya tidak melihat Bobbynya ya, (tapi) melihat KPK-nya. KPK ini sekarang, akhir-akhir ini kan kelihatan tidak lagi menarik ya sambutan publik, sorak-sorai publik itu untuk KPK sudah tidak seperti dulu. Malah sekarang sorak-sorak publik pindah ke Kejaksaan Agung,” kata Mahfud dalam sebuah wawancara dinukil Monitorindonesia.com, Jumat (11/7/2025).

    Menurut Mahfud, hal ini dikarenakan opini publik memandang KPK saat ini adalah ‘KPK titipan’ untuk menyortir perkara yang boleh dan tidak untuk diungkap. “Melihat itu maka mungkin, mungkin ya, agak sulit membayangkan, tapi mudah-mudahan saya salah, agak sulit membayangkan KPK itu akan melibatkan Bobby, akan memanggil, memeriksa apalagi menersangkakan,” beber Mahfud.

    “Tentu jawaban Bobby standar kan kalau ‘saya dipanggil siap hadir’, ya tidak ada orang yang tidak, presiden sekalipun akan selalu mengatakan kalau saya perlukan, saya datang, kan gitu,” timpal Mahfud.

    Dirinya pun mengaku belum bisa membayangkan KPK akan memanggil Bobby. “Apalagi melibatkannya dalam kasus ini. Ini objektif saya, mungkin banyak orang berpikir, “wah, kalau begitu nggak benar hukumnya’. Terserah orang mengatakan apa, tapi ini pandangan saya dari sudut politis,” lanjut Mahfud.

    Hal ini, menurut Mahfud, menjadi momentum bagi KPK untuk mengembalikan kepercayaan publik. “KPK akhir-akhir ini sedang berusaha untuk memulihkan dirinya dari persepsi publik bahwa dia lembaga titipan, lembaga boneka dan sebagainya.” 

    “Dan momentumnya sedang ada. Karena secara politis bagaimanapun kita melihat Pak Jokowi tidak sekuat dulu lagi cengkeramannya. Sehingga ke yang lain gak nyengkeram, ke KPK juga cengkeramannya sudah lemah sehingga dia bisa masuk ke urusan Medan,” jelas Mahfud.

    Oleh karena itu, Mahfud menyarankan KPK untuk tidak ragu memanggil Bobby apabila diperlukan. “Kalau KPK memang begitu mestinya dia segera panggil Bobby Nasution. Dan menurut saya dalam sebulan terakhir ini KPK lumayan loh sudah mulai berani kan,” katanya.

    “Mantan gubernur sudah mulai dipanggil, ada penangkapan di sana di sini. Dan yang terakhir yang bagus itu menurut saya ya, Sekretaris Mahkamah Agung begitu bebas ditangkap lagi,” sambung Mahfud.

    Mahfud pun berharap agar KPK bisa bangkit menegakkan hukum tanpa pandang bulu. “Mudah-mudahan ini terus agar dia (KPK) bangkit lagi gitu sebagai sebuah lembaga yang dulu pernah sangat legendaris lah sampai sekarang ya.”

    “KPK 10 tahun lalu dan sebelumnya tuh kan hebat banget ya. Sekarang sudah tenggelam. Mestinya dia harus bangkit. Harus dia yang bangkit menunjukkan keberaniannya,” imbuh Mahfud.

    KPK sebelumnya menyatakan bahwa tidak akan mencari-cari kesalahan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, dalam perkara dugaan korupsi proyek pengadaan jalan di wilayahnya. Namun jika ditemukan dugaan keterkaitan maka tidak ada alasan untuk tidak memeriksa menantu Joko Widodo alias Jokowi itu.

    Fokus utama penyidik saat ini adalah menyelesaikan pokok perkara secara objektif dan cepat. Adapun proses penyidikan baru berjalan kurang dari 2 minggu, sehingga seluruh perhatian diarahkan untuk membuktikan unsur-unsur utama dugaan korupsi terlebih dahulu.

    “Penyidik fokus kepada perkara pokoknya dulu. Karena ada masa penahanan selama 20 hari dan kemungkinan perpanjangan 40 hari. Jangan sampai masa penahanan habis, sementara perkara belum jelas,” kata Ketua KPK, Setyo Budiyanto, di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    Pun, Setyo memastikan KPK akan bertindak secara profesional dan tidak akan melibatkan seseorang bila tidak memiliki relevansi terhadap kasus.

    “Sampai sekarang belum ada rencana pemanggilan Bobby Nasution. Jika hasil pemeriksaan saksi dan tersangka menunjukkan ada keterkaitan, tentu akan dipanggil, tetapi kalau tidak ada, ya kami tidak akan mencari-cari,” kata Setyo.

    Setyo Budiyanto kembali menekankan, jika Bobby Nasution benar-benar tidak terkait, maka tidak akan ada alasan memanggilnya hanya karena tekanan publik atau opini. “KPK tidak bekerja berdasarkan persepsi publik. Kami bekerja berdasarkan alat bukti dan kebutuhan penyidikan,” pungkas Setyo.

    Sebelumnya KPK menetapkan lima tersangka, di antaranya mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut Topan Obaja Putra Ginting, Kepala UPTD Gunung Tua merangkap PPK Rasuli Efendi Siregar, PPK Satker PJN Wilayah I Heliyanto, Direktur Utama PT DNG M Akhirun Efendi Siregar, dan Direktur PT RN M Rayhan Dulasmi Pilang.

    Di lain sisi, penyidik KPK telah menggeledah rumah Topan Obaja Ginting di Medan pada 2 Juli 2025 menghasilkan temuan mengejutkan. Selain dua pucuk senjata api, KPK juga menemukan uang tunai sebesar Rp 2,8 miliar yang diduga berasal dari pengaturan proyek.

    Adapun perkara ini melibatkan dua proyek infrastruktur besar di Sumatera Utara, yakni pembangunan Jalan Sipiongot-Batas Labuhanbatu Selatan senilai Rp 96 miliar dan pembangunan Jalan Hutaimbaru-Sipiongot senilai Rp 61,8 miliar.

    Jumlah anggaran proyek mencapai Rp 231,8 miliar. KPK menduga Topan Obaja Ginting mengatur pemenang lelang agar mendapat keuntungan ekonomi pribadi. Ia dijanjikan fee sebesar Rp 8 miliar dari pihak kontraktor pemenang proyek.

    Sementara itu, dua tersangka dari pihak swasta, yaitu Akhirun dan Rayhan, telah menarik dana sebesar Rp 2 miliar yang diduga disiapkan untuk disalurkan kepada pejabat yang membantu mereka memenangkan proyek.

    Dalam penanganan kasus ini, KPK ingin memastikan bahwa seluruh proses berjalan transparan, berdasarkan bukti, bukan asumsi.

  • Autopsi Kedua, Juliana Marins Meninggal dalam 15 Menit Pasca Terjatuh di Rinjani

    Autopsi Kedua, Juliana Marins Meninggal dalam 15 Menit Pasca Terjatuh di Rinjani

    Jakarta

    Institut Kedokteran Forensik Rio de Janeiro (IML) sudah menjalankan autopsi kedua Juliana Marins, pendaki Brasil yang meninggal pasca terjatuh saat mendaki di Gunung Rinjani Indonesia.

    Dikutip dari BBC, tim autopsi mengaku kesulitan menentukan waktu kematian Juliana secara presisi lantaran jenazah dalam kondisi diawetkan sebelum tiba di Brasil. Hal itu juga membuat mereka kesulitan memastikan gejala-gejala klinis yang mengarah ke dehidrasi, tanda-tanda kekerasan, hingga hipotermia.

    Meski begitu, kepolisian setempat menjelaskan para ahli memperkirakan Juliana sempat bertahan hidup selama 15 menit pasca terkena benturan keras yang memicu cedera di tubuh.

    Bekas luka dan lecet pada kulit menurut para ahli diakibatkan insiden jatuh ke kedalaman sekitar 600 meter. Bukti yang ditemukan oleh tim autopsi menunjukkan cedera ini berakibat fatal dalam jangka pendek, tetapi ada kemungkinan ia mengalami penderitaan fisik dan psikologis yang singkat, serta stres endokrin, metabolik, dan imunologis, sebelum meninggal.

    Tes belum sepenuhnya rampung, sembari menunggu hasil pemeriksaan genetik. Laporan institut kedokteran Forensik Rio de Janeiro, Brasil menetapkan penyebab kematian Marins adalah perdarahan internal, yang disebabkan beberapa cedera traumatis.

    Ia mengalami patah tulang parah pada panggul, dada, dan tengkoraknya akibat benturan keras.

    (naf/kna)

  • Juliana Marins Meninggal dalam 15 Menit Setelah Jatuh

    Juliana Marins Meninggal dalam 15 Menit Setelah Jatuh

    GELORA.CO – Institut Kedokteran Forensik Rio de Janeiro pada Kamis, 10 Juli 2025 mempublikasikan hasil autopsi jenazah Juliana Marins (26), pendaki Brasil yang meninggal di Gunung Rinjani, Lombok, Indonesia.

    Laporan ini menegaskan bahwa Juliana meninggal karena pendarahan internal hebat dan trauma parah akibat terjatuh dari ketinggian.

    Menurut hasil pemeriksaan forensik, Juliana mengalami fraktur pada panggul, dada, tengkorak, dan beberapa bagian tubuh lainnya cedera yang membuatnya tidak mampu bergerak atau meminta pertolongan.

    Tim forensik Brasil memperkirakan bahwa setelah cedera fatal tersebut, korban masih hidup selama 10 hingga 15 menit sebelum akhirnya kehabisan napas.

    Rentang waktu ini jauh lebih singkat dibandingkan dugaan awal yang menyebut kelangsungan beberapa jam pasca-insiden.

    Autopsi ulang dilakukan pada 2 Juli 2025 oleh dua ahli forensik dari Kepolisian Rio, disaksikan seorang perwakilan dari Kepolisian Federal dan bantuan teknis dari pihak keluarga.

    Sebelumnya, otopsi pertama telah dilakukan di Bali Mandara Hospital sesaat setelah penemuan jenazah, dan kesimpulannya juga serupa yakni penyebab kematian karena trauma tumpul dan pendarahan internal, tanpa adanya tanda-tanda hipotermia.

    Meski demikian, proses pengawetan jenazah di Bali sempat menghambat evaluasi lebih jauh terhadap waktu kematian secara presisi .

    Tubuh korban sudah diawetkan sebelum tiba di Brasil, menyebabkan sulitnya penentuan lebih akurat melalui indikasi rigor mortis atau livor mortis.

    Analisis forensik menyebutkan bahwa dampak fisik dari benturan, terutama pada organ vital seperti paru–paru, jantung, hati, dan pembuluh darah besar, menyebabkan hilangnya kesadaran cepat dan kematian fatal dalam waktu singkat diperkirakan 10–15 menit setelah jatuh

    Namun tim IML Africânio Peixoto juga mencatat kemungkinan adanya penderitaan fisik dan psikologis korban sebelum kehilangan kesadaran sepenuhnya.

    Peristiwa tragis itu bermula ketika Juliana jatuh dari tebing Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025, sekira pukul 06.30 pagi waktu setempat.

    Video drone memperlihatkannya masih hidup beberapa saat setelah jatuh, namun tantangan medan, cuaca, dan kabut tebal menghambat evakuasi segera.

    Jenazahnya ditemukan pada 24 Juni di kedalaman sekitar 600 meter, empat hari pasca-kejadian

    Keluarga korban sempat menyuarakan keberatan terhadap kecepatan dan efektivitas proses evakuasi serta hasil autopsi pertama, sehingga mereka meminta dilakukan otopsi ulang di Brasil

    Pemerintah Brasil pun mendukung langkah ini. Selain itu, mereka mengancam untuk menempuh jalur hukum atas dugaan kelalaian pihak berwenang Indonesia selama operasi penyelamatan.

    Kematian Juliana memicu keprihatinan besar di Brasil dan luar negeri. Pemerintah Brasil melalui Presiden Lula da Silva bahkan menerbitkan dekret khusus untuk memfasilitasi pemulangan jenazahnya

    Di Indonesia, tragedi ini mendorong wacana perbaikan prosedur dan teknologi SAR di kawasan rawan pendakian.

    Dengan dirilisnya temuan otopsi Brasil ini, publik memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi akhir Juliana bahwa meski menderita trauma fatal, ia sempat berada pada detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput.

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi, Kolom Abu Menyeruak 4.000 Meter

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi, Kolom Abu Menyeruak 4.000 Meter

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT, kembali erupsi dahsyat pada Jumat siang (11/7/2025), pukul 14.10 Wita. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan teramati mencapai 4.000 meter di atas puncak, atau sekitar 5.584 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 111 detik.

    Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Laki-Laki Emanuel Rofinus mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan Sektoral Barat Daya – Timur laut 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” imbaunya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diimbau waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” katanya.

    Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 446 kali. Hingga hari ini, Jumat (11/7/2025), pukul 14.29 WIB, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Awas (Level IV).

  • Mengungkap Gunung Bawah Laut 2 Kali Tinggi Burj Khalifa, Tidak Ketahuan

    Mengungkap Gunung Bawah Laut 2 Kali Tinggi Burj Khalifa, Tidak Ketahuan

    Jakarta

    Laut masih menyimpan banyak misteri, termasuk keberadaan gunung bawah laut. Ada yang tingginya sampai 2 kali gedung Burj Khalifa. Lautnya sedalam apa tuh?

    Hal ini pernah diungkap Schmidt Ocean Institute (SOI) dalam salah satu penelitiannya, seperti dilansir detikINET dari situs resminya, Jumat (11/7/2025). Dalam sebuah ekspedisi di musim panas 2023 silam, mereka mendapatkan temuan menakjubkan di lepas pantai Guatemala.

    Alat pindai EM124 multibeam echosounder dari kapal riset Falkor menemukan gunung laut setinggi 1.600 meter dengan luas area 14 km persegi. Gunung laut ini ada di lautan sedalam 2.400 meter, sehingga tidak muncul ke permukaan laut dan baru ketahuan tahun 2023 itu.

    Lokasinya ada di 84 mil laut di luar Zona Ekonomi Eksklusif Guatemala. Sebagai gambaran, Gedung Burj Khalifa sampai ujung antena tingginya adalah 830 meter. Bayangkan ada gunung laut dua kali tinggi Burj Khalifa. Wow!

    “Pada setiap ekspedisi, mereka yang naik Falkor menemukan yang tidak diduga, menginspirasi dan baru,” kata Cofounder dan Presiden Schmidt Ocean Institute, Wendy Schmidt.

    Istilah ilmiah yang dipakai untuk gunung bawah laut temuan SOI ini adalah seamount. Ia bukanlah seperti gunung berapi di daratan, melainkan struktur geologis yang tinggi menjulang. Seamount ini adalah rumah untuk keanekaragaman hayati. Ia menyediakan tempat untuk koral laut dalam, spons, dan invertebrata.

    “Makin banyak yang kita harus pahami seiring banyaknya penemuan, tapi masih banyak yang kita belum tahu di dalam samudra. Kami sungguh senang bisa melanjutkan penjelajahan ini,” imbuhnya.

    Pencitraan satelit dari NOAA Ocean Exploration memperkirakan ada lebih dari 100.000 gunung laut lebih tinggi dari 1.000 meter yang belum dijelajahi. Oleh karena itu, pemetaan bawah laut menjadi kunci yang penting.

    “Gunung laut setinggi lebih dari 1,5 km selama ini tersembunyi di bawah lautan, menunjukkan betapa banyak hal yang belum kita temukan. Oleh karena itu peta dasar laut yang lengkap adalah hal mendasar untuk memahami samudra,” kata Dr Jyotika Virmani, Direktur Eksekutif SOI.

    SOI yang berdiri sejak 2009 adalah bagian dari proyek Seabed 2030 yang diinisiasi Nippon Foundation dan General Bathymetric Chart of the Ocean (GEBCO). Sejak 2013, SOI sudah memetakan 1,44 juta km persegi dasar lautan.

    (fay/fyk)