kab/kota: Gunung

  • Evaluasi Keamanan, Pemerintah Tutup Sementara Taman Nasional Gunung Rinjani – Page 3

    Evaluasi Keamanan, Pemerintah Tutup Sementara Taman Nasional Gunung Rinjani – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah melalui Menko Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan menyatakan akan mengevaluasi menyeluruh perbaikan SOP di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

    Menurut dia, melihat hal yang belakangan terjadi belakangan ini, maka usai dirapatkan bersama Basarnas, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi NTB, Dinas Pariwisata, dan pemangku kepentingan lainnya TNGR ditutup total sementara waktu.

    “Kami telah melaksanakan rapat koordinasi untuk merespons rentetan insiden jatuhnya pendaki di jalur Gunung Rinjani dalam beberapa minggu terakhir. Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk melindungi keselamatan pendaki dan memastikan standar keamanan yang lebih baik, disepakati langkah tersebut (penutupan sementara),” kata Budi dalam siaran pers tertulis diterima, Sabtu (19/7/2025).

    Eks kepala BIN tersebut menyatakan, penutupan sementara dilakukan secara total hingga pemberitahuan lebih lanjut. Selama masa penutupan, akan dilakukan perbaikan SOP pendakian dan SOP evakuasi darurat agar lebih responsif dan efektif dalam kondisi ekstrim.

    “Dilaksanakan perbaikan fasilitas keamanan dan sarana darurat di sepanjang jalur pendakian,” jelas Budi.

    Budi memastikan, sebelum jalur dibuka kembali maka akan dilakukan verifikasi kelayakan oleh Basarnas, TNI-Polri, dan Tim Mountaineering Indonesia.

    “Pembukaan hanya dilakukan setelah semua pihak menyatakan jalur aman dan layak digunakan,” tegas dia.

     

  • Prakiraan Cuaca di Bali Hari Ini Sabtu 19 Juli 2025

    Prakiraan Cuaca di Bali Hari Ini Sabtu 19 Juli 2025

    Liputan6.com, Bandung – Provinsi Bali dikenal sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia bahkan dunia. Pulau ini memiliki daya tarik luar biasa yang membuatnya selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

    Adapun salah satu keunggulan utama Bali adalah kekayaan wisata alamnya yang sangat beragam dan keindahan alam ini menjadikan Bali sebagai surga bagi para pecinta alam dan penjelajah.

    Bali tidak hanya unggul dalam pantainya tetapi juga menyuguhkan keindahan alam pegunungan cantik cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota. Pemandangan sawah yang hijau dan tertata rapi turut menyajikan panorama yang memukau.

    Selain itu, Bali juga memiliki banyak air terjun eksotis seperti Tegenungan dan Sekumpul yang menjadi lokasi favorit untuk kegiatan fotografi maupun menyegarkan diri di alam terbuka.

    Tidak hanya soal pemandangan, Bali juga menawarkan berbagai kegiatan luar ruangan yang menyenangkan. Wisatawan bisa mencoba rafting, menyusuri pedesaan, atau mendaki Gunung sambil menikmati matahari terbit.

    Kegiatan ini memberi pengalaman langsung berinteraksi dengan alam dan budaya lokal yang masih sangat dijaga. Melansir dari situs BMKG pada hari ini, Sabtu, 19 Juli 2025 prakiraan cuaca di sebagian besar wilayah Bali berpotensi cerah dan berawan.

    Cuaca tersebut tentunya mendukung masyarakat dan wisatawan melakukan kegiatan di luar ruangan termasuk berwisata.

  • Pendaki Masih Bisa Upacara HUT RI Sebelum Gunung Semeru Tutup pada 17 Agustus

    Pendaki Masih Bisa Upacara HUT RI Sebelum Gunung Semeru Tutup pada 17 Agustus

    Liputan6.com, Malang – Jalur pendakian ke Gunung Semeru ditutup total selama 17-26 Agustus 2025 mendatang. Kebijakan itu diambil untuk memenuhi permintaan dan penghormatan terhadap masyarakat Suku Tengger yang merayakan Hari Raya Karo selama periode tersebut.

    Aktivitas pendakian Gunung Semeru pada 16 Agustus masih diizinkan dengan batas akhir hanya sampai Ranukumbolo saja. Namun seluruh pendaki wajib turun kembali ke Desa Ranupani esok harinya paling lambat pada pukul 16.00.

    Karena itu, ada sedikit waktu bagi para pendaki yang ingin menggelar upacara bendera di pagi hari pada 17 Agustus di Ranukumbolo. Namun pendakian Semeru harus steril sore harinya sesuai jadwal penutupan total yang sudah ditentukan.

    Pranata Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Endryp Wahyutama, otoritas taman nasional tak menyiapkan acara resmi upacara bendera untuk peringatan kemerdekaan di kawasan taman nasional. 

    “Bebas saja kalau ada pendaki yang ingin upacara bendera di Ranukumbolo,” ujar Endryp, Kamis (17/7/2025).

    Dia menambahkan, penutupan pendakian Semeru merupakan permintaan masyarakat Tengger Ranupani. Aktivitas pendakian melibatkan masyarakat lokal, baik dari pemandu maupun porter. Penutupan dilakukan agar masyarakat dapat fokus melaksanakan Hari Raya Karo.

    “Jadi penutupan ini untuk menghormati masyarakat Tengger Ranupani,” tuturnya.

    Endryp mengatakan, kebijakan penutupan hanya berlaku untuk jalur pendakian saja. Balai besar memastikan tidak akan melayani pemesanan tiket selama periode 17-26 Agustus. Petugas bakal berjaga ketat guna memastikan tak ada pendaki nakal yang nekat masuk.

    Selama Hari Raya Karo, kawasan Ranu Regulo dan wisata Bromo tetap buka untuk kunjungan wisatawan. Sebab, dua obyek wisata itu tak terlalu melibatkan para pelaku jasa wisata dari warga Desa Ranupani. Sedangkan, jalur pendakian Semeru dibuka lagi pada 27 Agustus 2025.

  • Tinggal 36 Murid, SDN Cilodan Cilegon Bakal Ditutup, Tak Ada Siswa Baru sejak 2024
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Juli 2025

    Tinggal 36 Murid, SDN Cilodan Cilegon Bakal Ditutup, Tak Ada Siswa Baru sejak 2024 Regional 18 Juli 2025

    Tinggal 36 Murid, SDN Cilodan Cilegon Bakal Ditutup, Tak Ada Siswa Baru sejak 2024
    Editor
    KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota Cilegon, Banten, akan menutup aktivitas di SDN Cilodan yang berada di Jalan Sunangiri, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon.
    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Heni Anita Susila mengatakan, penutupan sekolah telah disetujui oleh Wali Kota Cilegon Robinsar setelah mempertimbangkan sejumlah kajian.
    Penutupan dilakukan karena jumlah murid sudah sangat sedikit. Saat ini hanya tersisa 36 siswa karena sekolah sudah tidak mendapat murid baru sejak 2024.
    Penutupan juga dilakukan karena SDN Cilodan masuk dalam perluasan kawasan industri yang mulai ditinggalkan penduduk.
    “Kita sudah melakukan kajian, karena sekarang sudah tidak menerima murid baru. Tadi Pak Wali secara lisan, belum ada SK-nya, setuju untuk ditutup karena muridnya sekarang jumlahnya hanya 36 anak,” ujar Heni saat diwawancarai wartawan di kantor Wali Kota Cilegon Rabu (16/7/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Jika surat keputusan wali kota untuk penutupan SDN Cilodan terbit, maka para murid akan dipindahkan ke sekolah-sekolah terdekat seperti SDN Pangabuan dan SDN Gunung Sugih.
    Kegiatan belajar mengajar di sekolah ini masih berlangsung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terapkan Konsep OVOP, Sandiaga Uno Dorong Kemandirian Ekonomi Desa – Page 3

    Terapkan Konsep OVOP, Sandiaga Uno Dorong Kemandirian Ekonomi Desa – Page 3

    Lebih lanjut dipaparkannya, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Magelang memiliki potensi alam yang sangat berlimpah. Misalnya Kabupaten Karawang yang memiliki potensi alam berupa beras dan tanaman hortikultura, seperti buah dan sayur-sayuran. 

    Namun, Kabupaten Karawang memiliki Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 8,04% atau sekitar 100.000 orang dan tingkat kemiskinan 7,86% pada tahun 2024.

    Hal serupa terjadi di Kabupaten Magelang. Kabupaten yang berada di lereng gunung Merapi, Sindoro dan Sumbing ini memiliki tanah yang sangat subur.  Tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan menjadi sektor alam yang berlimpah di sana. 

    Meski demikian, Kabupaten Magelang memiliki persentase penduduk miskin sebesar 10,83% atau 143.800 orang. 

    “Kenapa demikian? alasannya karena hasil alam yang melimpah itu hanya dijual sebatas komoditas, sehingga memiliki nilai ekonomi yang rendah, terlebih jika panen raya, harganya anjlok,” ungkap Sandiaga.

    “Kita harus terus mendorong peningkatan kapasitas SDM di desa. Melalui hilirisasi produk berbasis potensi lokal, saya yakin desa-desa kita bisa menjadi pusat kemandirian ekonomi, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya. 

     

  • Biografi Jenderal Soedirman: Panglima Besar, Ahli Gerilya, Kalahkan Inggris di Ambarawa

    Biografi Jenderal Soedirman: Panglima Besar, Ahli Gerilya, Kalahkan Inggris di Ambarawa

    Bisnis.com, JAKARTA – Jenderal Soedirman adalah Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia yang dikenal karena memimpin perang gerilya saat masa revolusi kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

    Ia lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah, dan sejak muda dikenal sebagai sosok religius, disiplin, dan berjiwa pemimpin.

    Soedirman memainkan peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui strategi gerilya yang cukup merepotkan penjajah mulai dari Palagan Ambarawa hingga Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta.

    Melalui artikel ini, anda akan memahami perjalanan hidup Soedirman, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Biografi Jenderal Soedirman

    Jenderal Soedirman adalah tokoh militer dan pahlawan nasional Indonesia yang sangat dihormati karena pengabdian dan kepemimpinannya dalam masa-masa sulit pasca kemerdekaan.

    Dia lahir dengan nama Soedirman pada tanggal 24 Januari 1916 di desa Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah. Sejak muda, ia dikenal sebagai sosok yang disiplin, religius, dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

    Kepemimpinannya dalam berbagai pertempuran, terutama saat memimpin perang gerilya, menunjukkan dedikasi luar biasa bahkan ketika menghadapi kondisi kesehatan yang sangat buruk.

    Gelar “Panglima Besar” yang disematkan kepadanya bukan hanya simbol kehormatan militer, tetapi juga pengakuan atas perjuangan luar biasa yang menginspirasi banyak generasi.

    Jenderal Soedirman wafat pada 29 Januari 1950 dalam usia yang relatif muda, yaitu 34 tahun. Namun warisannya sangat besar bagi bangsa ini. Ia menjadi salah satu ikon nasional yang namanya diabadikan di berbagai tempat seperti jalan, sekolah, universitas, dan rumah sakit.

    Profil Singkat Jendral Soedirman

    Tanggal Lahir: 24 Januari 1916
    Tanggal Wafat: 29 Januari 1950
    Asal: Purbalingga, Jawa Tengah
    Pangkat: Jenderal Besar (Panglima Besar)
    Gelar: Pahlawan Nasional Indonesia

    Masa Kecil dan Pendidikan Soedirman

    Soedirman kecil tumbuh dalam lingkungan yang penuh kesederhanaan dan nilai religius di Cilacap, Jawa Tengah. Meskipun lahir dari keluarga sederhana, ia menunjukkan kecerdasan dan semangat belajar tinggi sejak dini. Ia sempat diasuh oleh pamannya yang merupakan seorang tokoh agama, yang kemudian banyak memengaruhi pandangan hidupnya.

    Pendidikan formal Soedirman dimulai di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sebuah sekolah dasar Belanda untuk pribumi. 

    Sempat mengenyam pendidikan menengah, dia kemudian masuk ke sekolah guru Muhammadiyah di Solo, di mana ia aktif dalam kegiatan organisasi keislaman dan kepemudaan.

    Di sanalah Soedirman belajar nilai-nilai kepemimpinan, kedisiplinan, dan pengabdian terhadap masyarakat. Ia juga menjadi guru dan kepala sekolah Muhammadiyah.

    Karier Militer Soedirman

    Ketika Jepang menduduki Indonesia pada masa Perang Dunia II, mereka membentuk organisasi militer lokal bernama PETA (Pembela Tanah Air). Soedirman bergabung dalam PETA. Ia mendapatkan pelatihan militer dasar dan menunjukkan bakat strategi serta kepemimpinan.

    Sebagai komandan batalyon PETA di Banyumas, Soedirman memimpin pasukan. Ia berhasil mendapatkan kepercayaan tidak hanya dari pasukannya, tetapi juga dari para tokoh nasional. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, perannya semakin penting dalam membentuk kekuatan militer nasional.

    Pada usia 29 tahun, Soedirman terpilih sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melalui sidang di Yogyakarta. Ia mengalahkan perwira-perwira yang lebih senior karena dinilai lebih mumpuni secara kepemimpinan dan loyalitas terhadap negara. Dari sinilah dimulai kiprahnya sebagai pemimpin tertinggi militer Indonesia.

    Perang Gerilya dan Perlawanan terhadap Belanda

    Saat Agresi Militer Belanda II meletus pada Desember 1948, ibu kota Indonesia di Yogyakarta diduduki oleh Belanda dan para pemimpin pemerintahan ditawan. Namun Jenderal Soedirman yang sedang sakit berat memilih untuk tidak menyerah. Ia meninggalkan Yogyakarta dan memimpin perang gerilya dari pedalaman Jawa.

    Dalam kondisi fisik yang sangat lemah dan paru-paru hanya berfungsi sebagian, Soedirman tetap melakukan perjalanan berbulan-bulan menembus hutan, gunung, dan desa. Dengan ditandu, ia menyemangati pasukannya dan rakyat yang ditemuinya di sepanjang jalan. Strategi gerilyanya membuat Belanda tidak bisa mengklaim kemenangan secara penuh.

    Aksi heroik ini tidak hanya berdampak militer tetapi juga psikologis, memperlihatkan bahwa semangat kemerdekaan Indonesia belum padam. Perjuangan Soedirman selama gerilya menjadi simbol perlawanan rakyat dan menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang sah dan tidak dapat dikalahkan dengan senjata saja.

    Wafat dan Pengaruh Sejarah

    Setelah perjuangan gerilya berakhir dan pengakuan kedaulatan diberikan oleh Belanda pada Desember 1949, kesehatan Jenderal Soedirman semakin menurun. Ia dirawat di Magelang, namun kondisinya yang sudah sangat kritis tidak kunjung membaik. Pada 29 Januari 1950, Soedirman menghembuskan napas terakhir dalam usia 34 tahun.

    Kabar wafatnya Panglima Besar disambut duka mendalam oleh seluruh rakyat Indonesia. Upacara pemakamannya dihadiri ribuan orang dan digelar secara militer penuh penghormatan. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Yogyakarta, dan hingga kini makamnya menjadi tempat ziarah nasional.

    Kepergian Soedirman menandai akhir dari era perjuangan bersenjata, namun semangatnya tetap hidup dalam sanubari bangsa. Ia menjadi simbol keteguhan hati, kepemimpinan sejati, dan pengorbanan yang tulus demi kemerdekaan dan keutuhan negara Indonesia.

    Jasa-Jasa dan Penghormatan Negara

    Jenderal Soedirman adalah Panglima pertama dan satu-satunya dalam sejarah Indonesia yang memimpin langsung perang gerilya dalam kondisi kesehatan yang sangat berat. Sebagai bentuk penghargaan tertinggi, ia dianugerahi pangkat Jenderal Besar, yang hingga kini hanya diberikan kepada tiga tokoh militer.

    Pada tahun 1964, pemerintah Indonesia secara resmi menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional. Namanya diabadikan di berbagai institusi seperti Universitas Jenderal Soedirman, Rumah Sakit Tentara, serta jalan protokol di berbagai kota. Monumen dan patungnya juga dibangun sebagai pengingat perjuangannya.

    Selain itu, banyak kisah hidupnya yang dijadikan inspirasi dalam dunia pendidikan dan militer. Buku-buku biografi, dokumenter, hingga film mengangkat nilai perjuangannya sebagai teladan moral dan patriotisme. Ia bukan hanya tokoh militer, tetapi juga pahlawan karakter dan semangat nasional.

    Fakta Menarik Tentang Soedirman

    Jenderal Soedirman menolak perawatan rumah sakit meskipun dokter menyarankan istirahat total, karena ia merasa tanggung jawab terhadap bangsa lebih penting dari kesehatannya sendiri.
    Dalam kondisi kritis, ia tetap berpidato membakar semangat pasukan dan rakyat. Salah satu pidatonya bahkan dilakukan saat tubuhnya hanya ditopang tandu kayu.
    Rumah yang ia tempati selama gerilya kini menjadi situs sejarah nasional dan museum yang ramai dikunjungi pelajar serta peneliti sejarah perjuangan Indonesia.

    Kata-Kata Mutiara Jenderal Soedirman

    “Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah saya yang sedang berjuang.”
    “Kita tentara Republik akan timbul dan tenggelam bersama negara.”

    FAQ Seputar Jenderal Soedirman

    Kenapa disebut Panglima Besar? Karena beliau adalah Panglima pertama TNI yang memimpin langsung perang kemerdekaan dengan strategi gerilya luar biasa.
    Apakah dia wafat di medan perang? Tidak, beliau wafat di Magelang akibat penyakit paru-paru yang dideritanya sejak lama.

    Referensi Resmi:

    Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

  • Jalur Pendakian Pelawangan di Rinjani Ditutup Sementara Buntut 2 WNA Jatuh

    Jalur Pendakian Pelawangan di Rinjani Ditutup Sementara Buntut 2 WNA Jatuh

    Jakarta

    Jalur pendakian dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak di Gunung Rinjani ditutup sementara. Hal ini ibas dari jatuhnya turis asal Swiss dan Belanda di tempat yang sama.

    “Kami lihat beberapa kejadian banyak terjadi di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Kami lihat dalam waktu dekat, mungkin besok kami mulai bekerja untuk menghindari kecelakaan berikutnya,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, dilansir dari detikBali di Sembalun, Kamis (17/7/2025).

    Yarman mengungkapkan penutupan sementara pendakian Gunung Rinjani untuk memperbaiki jalur menuju Danau Segara Anak dari Pelawangan Sembalun oleh Balai TNGR. Harapannya, jalur tersebut bisa lebih aman dilalui wisatawan.

    “Kalau orang tidak berhati-hati di jalur tersebut sangat berbahaya karena jalurnya cukup ekstrem,” jelas Yarman.

    TNGR masih melakukan asesmen terkait kebutuhan, perbaikan dan konsep perbaikan di jalur tersebut. “Saat ini tim kami masih bekerja, mendata apa-apa kebutuhan di sana entah itu memasang tali atau bentuknya seperti apa itu nanti,” imbuh Yarman.

    Yarman menjelaskan pengunjung yang telanjur memesan tiket masih bisa mendaki menuju puncak Gunung Rinjani. Namun, calon pendaki yang belum memesan tiket tidak bisa melakukan pendakian karena aplikasi eRinjani ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.

    (isa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pendaki Denmark Jatuh di Rinjani, Evakuasi Pakai Helikopter

    Pendaki Denmark Jatuh di Rinjani, Evakuasi Pakai Helikopter

    Denpasar, Beritasatu.com – Tim SAR Mataram mengerahkan satu unit helikopter untuk melakukan evakuasi terhadap pendaki asal Denmark yang terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani.

    Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali memakan korban. Kali ini, seorang pendaki wanita asal Denmark yang sebelumnya dilaporkan sebagai warga negara Belanda, terjatuh saat melewati jalur ekstrem dari Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Korban berinisial SVTH mengalami luka-luka dan membutuhkan evakuasi segera melalui jalur udara.

    Laporan awal diterima Kantor SAR Mataram dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) sekitar pukul 14.00 Wita. Tim rescue dari Pos SAR Kayangan langsung diberangkatkan dengan perlengkapan mountaineering, komunikasi, dan medis lengkap.

    Melihat kondisi medan yang berat dan korban berada di lokasi yang sulit dijangkau, Kepala SAR Mataram Muhamad Hariyadi berkoordinasi dengan SAR Denpasar dan SGI Air Bali untuk menurunkan helikopter.

    “Evakuasi dilakukan oleh SGI Air Bali pada pukul 14.45 WITA dan tim berhasil mendarat di lokasi pada 16.41 Wita,” jelas Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya kepada wartawan, Kamis (17/7/2025).

    Korban berhasil dievakuasi dalam kondisi masih sadar namun mengalami luka di bagian kepala. Setelah berhasil dibawa keluar dari kawasan Rinjani, korban langsung dievakuasi medis ke Poliklinik Nusa Medika di Lombok.

    “Kondisi korban stabil, hanya ada luka di kepala. Selanjutnya dirujuk ke RS BIMC di Kuta, Badung untuk perawatan lebih lanjut,” tambahnya.

    Proses evakuasi ini melibatkan berbagai instansi dan elemen relawan, antara lain kantor SAR Mataram dan Denpasar, BTNGR, SGI Air Bali, Klinik Nusa Medika, Rumah Sakit BIMC, TNI, Polri, BPBD, Rinjani Squad, EMHC, Damkar, porter, guide, dan relawan lokal lainnya.

  • WNA Kembali Terjatuh di Gunung Rinjani, Kali Ini Orang Belanda

    WNA Kembali Terjatuh di Gunung Rinjani, Kali Ini Orang Belanda

    Lombok Timur, Beritasatu.com – Seorang pendaki warga negara asing (WNA) asal Belanda berinisial STVH, yang tinggal di Denmark, mengalami kecelakaan saat menuruni jalur Gunung Rinjani.

    Korban dilaporkan terjatuh saat menempuh rute Plawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, yang dikenal cukup ekstrem dan menantang bagi para pendaki. Kantor SAR Mataram segera merespons laporan tersebut dengan melakukan upaya evakuasi melalui jalur udara menggunakan helikopter milik PT SGI Air Bali.

    Kepala Kantor SAR Mataram, Muhammad Hariyadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan kondisi membahayakan manusia pada pukul 14.00 Wita, Jumat (17/7/2025). Laporan tersebut menyebutkan bahwa seorang WNA perempuan mengalami kecelakaan di jalur Plawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak.

    “Berdasarkan laporan yang kami terima, korban terjatuh dalam perjalanan dari Plawangan Sembalun ke arah Danau Segara Anak. Lokasinya cukup curam dan berbahaya,” kata Hariyadi

    Setelah menerima informasi tersebut, tim Kantor SAR Mataram langsung bergerak cepat. Satu tim penyelamat dari Pos SAR Kayangan dikerahkan dan segera berkoordinasi dengan pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), tracking organizer (penyelenggara pendakian), serta porter dan guide yang mendampingi korban.

    Menghadapi kondisi medan yang sulit dan potensi memburuknya situasi korban, SAR Mataram memutuskan untuk menggunakan jalur udara. Mereka segera melakukan koordinasi dengan Kantor SAR Denpasar dan PT SGI Air Bali untuk mengaktifkan helikopter evakuasi.

    “Pada pukul 15.45 Wita, helikopter PT SGI Air Bali diberangkatkan dari Bali menuju lokasi kejadian. Estimasi waktu penerbangan sekitar 45 menit,” terang Hariyadi.

    Sementara helikopter dalam perjalanan, tim darat dari Pos SAR Kayangan juga digerakkan menuju lokasi. Mereka bertugas untuk menyiapkan area pendaratan serta memberikan bantuan awal jika diperlukan.

    Menariknya, lokasi kecelakaan WNA Belanda ini tidak jauh dari lokasi insiden yang dialami seorang WNA asal Swiss pada hari sebelumnya. Dalam kasus sebelumnya, helikopter juga berhasil mendarat di area yang sama, yang berfungsi sebagai helipad darurat di sekitar Danau Segara Anak.

    “Pukul 16.41 Wita kami menerima laporan bahwa helikopter berhasil mendarat di lokasi yang sama seperti saat evakuasi WNA Swiss. Lokasi ini cukup ideal untuk pendaratan darurat dan telah dipetakan sebelumnya,” jelas Hariyadi.

  • KPK Panggil Mulyono Kasus Suap Proyek Jalan di Daerah Bobby Nasution

    KPK Panggil Mulyono Kasus Suap Proyek Jalan di Daerah Bobby Nasution

    GELORA.CO – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil delapan orang saksi dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan jalan yang menjerat mantan Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting Cs, yang disebut sebagai orang dekat Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.

    Salah satu saksi yang dipanggil adalah mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, Mulyono (MUL).

    “Pemeriksaan dilakukan di Kantor BPKP Perwakilan Medan atas nama MUL, Mantan Kadis PUPR Provinsi Sumatera Utara,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, melalui keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

    Selain Mulyono, saksi lain yang turut dipanggil yaitu Winda, staf Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal; Ryan Lubis, Kasi UPT Gunung Tua Kabupaten Padang Lawas Utara; Suryadi Gozali, pemilik sparepart Daihatsu Motor di Kota Padangsidimpuan; Andi Junaedi, dari UPTD Paluta/Gunung Tua; Addi Mawardi Harahap, Kabid Binamarga Padangsidimpuan; Abdul Azis, staf PU Padangsidimpuan; dan Mardiah, staf honorer Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal.

    “Hari ini, Kamis (17/7), KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan TPK terkait proyek pembangunan jalan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut),” ujar Budi.

    Sebelumnya diberitakan, pada Kamis malam, 26 Juni 2025, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Sumatera Utara. Dalam OTT tersebut, KPK menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Sumut dan Satker PJN Wilayah I Sumut. Total nilai proyek yang menjadi sorotan mencapai Rp231,8 miliar dari enam proyek jalan yang dikondisikan. KPK menyatakan, penyidikan masih terus dikembangkan terhadap proyek-proyek lain yang diduga bermasalah.

    Kelima tersangka yang telah diumumkan dan ditahan adalah Topan Obaja Putra Ginting selaku Kepala Dinas PUPR Sumut; Rasuli Efendi Siregar sebagai Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Sumut sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK); Heliyanto sebagai PPK Satker PJN Wilayah I Sumut; M. Akhirun Efendi Siregar sebagai Direktur Utama PT Daya Nur Global (PT DNG); dan M. Rayhan Dulasmi Piliang sebagai Direktur PT Rukun Nusantara (PT RN).

    KPK memperkirakan total suap dalam kasus ini mencapai sekitar Rp2 miliar dan akan didalami lebih lanjut. Dalam OTT tersebut, penyidik turut mengamankan uang tunai sebesar Rp231 juta yang diduga merupakan bagian dari komitmen fee.

    Dalam konstruksi perkara, kasus pertama terjadi di lingkungan Dinas PUPR Sumut. Topan Obaja Putra Ginting bersama Rasuli Efendi Siregar dan M. Akhirun Efendi Siregar diduga merekayasa pengadaan proyek pembangunan Jalan Sipiongot–Batas Labuhanbatu Selatan dan Jalan Hutaimbaru–Sipiongot senilai Rp157,8 miliar. PT Daya Nur Global ditunjuk sebagai pelaksana proyek tanpa melalui prosedur yang sah. Dalam pelaksanaannya, Akhirun bersama putranya, Rayhan, diduga memberikan uang kepada Rasuli dan Topan sebagai imbalan atas pengaturan proyek tersebut.

    Sementara itu, dalam kasus kedua yang melibatkan Satker PJN Wilayah I Sumut, Heliyanto selaku PPK diduga menerima suap sebesar Rp120 juta dari Akhirun dan Rayhan sebagai balas jasa atas pengaturan proyek melalui sistem e-katalog. Akibatnya, PT DNG dan PT RN memenangkan sejumlah proyek sepanjang 2023 hingga 2025.

    Gubernur Sumut, Bobby Nasution, mengaku siap jika dipanggil oleh KPK terkait kasus yang menyeret Topan Obaja Putra Ginting.

    “Namanya proses hukum kita bersedia saja, apalagi kalau tadi katanya ada aliran uang,” ujar Bobby di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Senin (30/6/2025).