kab/kota: Gunung

  • Mendagri Imbau Alumni IPDN Bekerja Profesional dan Pegang Teguh Nilai Keilmuan – Page 3

    Mendagri Imbau Alumni IPDN Bekerja Profesional dan Pegang Teguh Nilai Keilmuan – Page 3

    Hal ini mengingat peran penting ASN sebagai salah satu kekuatan bagi negara-negara untuk bertahan, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, IPDN sebagai salah satu lembaga pendidikan ASN memiliki peran yang sangat penting.

    “Karena IPDN lulusannya diharapkan akan dapat menjadi motor penggerak sekaligus agen perubahan untuk menciptakan para ASN yang profesional,” jelasnya.

    Ia mengungkapkan, alumni IPDN tidak hanya dididik secara akademik, tetapi juga mental, ideologi, karakter, dan fisik agar mampu bekerja di semua medan. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara yang luas dengan jumlah penduduk yang melimpah. Kondisi ini memberikan tantangan terhadap pengelolaan administrasi pemerintahan Indonesia.

    “Kita ada pulau, ada gunung, ada kota, ada desa, ada hutan, dan semua (alumni IPDN) harus siap untuk ditempatkan di semua medan tersebut,” jelasnya.

     

    (*)

  • Detik-Detik Gunung Dukono Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 1.700 Meter

    Detik-Detik Gunung Dukono Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 1.700 Meter

    Dampak peristiwa itu, masyarakat di sekitar Gunung Dukono maupun wisatawan diimbau tidak beraktivitas mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius empat kilometer.

    “Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap,” tegas Bambang.

    Dia meminta kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

    Sebelumnya Petugas Pos PGA Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, mencatat terjadi 127 kali letusan untuk Gunung Dukono dan yang menyemburkan abu vulkanik dari 1.000 meter hingga 3.500 meter dari atas puncak gunung.

  • Mendagri imbau alumni IPDN berpegang teguh pada keilmuan

    Mendagri imbau alumni IPDN berpegang teguh pada keilmuan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk bekerja secara profesional dan berpegang teguh pada keilmuan, serta harus punya kemampuan berpikir ilmiah yang berbasis pada data dan teori-teori yang telah teruji.

    Tito berpesan agar alumni IPDN yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat bekerja berdasarkan keilmuan, termasuk dalam menyusun kebijakan.

    “Oleh karena itulah, selama empat tahun dididik di IPDN ini adik-adik yang dilantik ini harus siap dengan kemampuan sebagai seorang praktisi di lapangan, tapi juga memiliki kemampuan intelektual sebagai ilmuwan dengan kemampuan metodologi yang diajarkan,” kata Tito saat melantik Pamong Praja Muda lulusan IPDN Angkatan XXXII Tahun 2025 di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin.

    Ia menjelaskan, alumni IPDN tidak hanya dididik untuk menjadi praktisi di bidang pemerintahan, tetapi juga seorang saintis. Oleh karena itu, alumni IPDN diberikan gelar akademik Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan.

    Mendagri menuturkan, IPDN merupakan kawah candradimuka bagi para praja yang dididik untuk menjadi penyelenggara pemerintahan yang profesional sekaligus motor penggerak birokrasi.

    Ia berharap alumni IPDN mampu menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan pemerintahan.

    Hal ini mengingat peran penting ASN sebagai salah satu kekuatan bagi negara-negara untuk bertahan, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, IPDN sebagai salah satu lembaga pendidikan ASN memiliki peran yang sangat penting.

    “Karena IPDN lulusannya diharapkan akan dapat menjadi motor penggerak sekaligus agen perubahan untuk menciptakan para ASN yang profesional,” jelasnya.

    Ia mengungkapkan, alumni IPDN tidak hanya dididik secara akademik, tetapi juga mental, ideologi, karakter, dan fisik agar mampu bekerja di semua medan.

    Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara yang luas dengan jumlah penduduk yang melimpah. Kondisi ini memberikan tantangan terhadap pengelolaan administrasi pemerintahan Indonesia.

    “Kita ada pulau, ada gunung, ada kota, ada desa, ada hutan, dan semua harus siap untuk ditempatkan di semua medan tersebut,” tutur Mendagri.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga di Lereng Marapi Harus Waspada, Bahaya Lahar Dingin Mengintai Saat Hujan Turun

    Warga di Lereng Marapi Harus Waspada, Bahaya Lahar Dingin Mengintai Saat Hujan Turun

    PADANG – Pos Gunung Api (PGA) Marapi mengimbau masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan turun.

    Petugas PGA Gunung Marapi, Teguh Purnomo, mengatakan hujan yang mengguyur wilayah sekitar gunung berpotensi memicu banjir lahar dingin.

    Potensi ini muncul karena masih banyak material vulkanik yang mengendap di puncak gunung sejak erupsi besar terakhir pada 3 Desember 2023.

    “Saat ini sedang turun hujan, kami mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lereng gunung maupun dekat bantaran sungai yang berhulu langsung dari Gunung Marapi untuk waspada,” ujar Teguh di Padang, Antara, Minggu, 27 Juli. 

    Ia menambahkan, hingga kini belum ada penghitungan valid mengenai volume material vulkanik yang masih tersisa di puncak gunung tersebut.

    Pada Minggu siang pukul 13.44 WIB, Gunung Marapi juga dilaporkan mengalami erupsi. Namun, PGA tidak bisa mengamati ketinggian kolom abu karena tertutup awan.

    “Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan durasi 37 detik,” ujar Teguh.

    Saat ini, status Gunung Marapi berada di Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi, termasuk larangan beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari Kawah Verbeek, pusat aktivitas gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

    PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi lahar dingin, khususnya bagi warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi, terutama saat musim hujan.

    Selain itu, jika terjadi hujan abu, masyarakat diminta menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan dari paparan abu vulkanik.

  • 8
                    
                        Teka-teki Sosok di Belakang Topan Ginting yang Beri Perintah Terima Suap
                        Nasional

    8 Teka-teki Sosok di Belakang Topan Ginting yang Beri Perintah Terima Suap Nasional

    Teka-teki Sosok di Belakang Topan Ginting yang Beri Perintah Terima Suap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) menelusuri sosok di balik
    Topan Obaja Putra Ginting
    (TOP), Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi
    Sumatera Utara
    nonaktif, dalam kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan jalan.
    KPK menduga Topan menerima suap dalam proyek pembangunan jalan tersebut atas perintah pihak lain.
    “Kami juga menduga-duga bahwa TOP ini bukan hanya sendirian. Oleh sebab itu, kami akan lihat ke mana yang bersangkutan berkoordinasi dengan siapa, atau mendapat perintah dari siapa,” ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/7/2025).
    Lantas, siapa sosok tersebut?
    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, penyidik masih melakukan pendalaman untuk menelusuri siapa pihak yang diduga memberikan perintah tersebut.
    “Terkait hal tersebut masih didalami penyidik,” kata Budi kepada Kompas.com, Minggu (27/7/2025).
    Budi menyebutkan, proses penyidikan perkara terkait kasus ini masih terus berjalan.
    Dia juga mengatakan, pemeriksaan terhadap para saksi masih dilakukan untuk menguatkan petunjuk dan keterangan yang dibutuhkan.
    Namun, dia tak menyebutkan lama proses pendalaman berlangsung.
    “Penyidikan perkara masih berjalan, pemeriksaan para saksi masih terus berlangsung, dengan pendalaman-pendalaman keterangan yang dibutuhkan penyidik untuk mengungkap dan membuat terang perkara ini,” ujar Budi.
    Berdasarkan catatan Kompas.com, hingga kini, KPK telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus proyek jalan di Sumut ini.
    Mereka yang telah diperiksa di antaranya, sebagai berikut:
    KPK mengungkap, penyidik mendalami keterangan Yasir Ahmadi terkait adanya aliran uang dalam proyek jalan tersebut.
    “Tentu bagaimana proses pengadaannya, kemudian aliran uangnya ke pihak mana saja, itu semua ditelusuri oleh penyidik sehingga dalam perkembangannya tidak hanya terkait dengan proyek-proyek di Balai Besar PJN 1 Wilayah Sumut dan juga di PUPR Provinsi Sumatera Utara,” ujar Budi di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
    KPK juga menemukan petunjuk terkait proyek yang dikerjakan oleh salah satu tersangka dalam kasus proyek jalan tersebut, yaitu Akhirun Efendi (KIR).
    KPK juga menjadwalkan pemeriksaan Kajari Mandailing Natal, Muhammad Iqbal pada 18 Juli 2025 lalu.
    Namun, pemeriksaan belum bisa dilakukan karena membutuhkan koordinasi dengan Kejaksaan Agung.
    KPK juga telah memanggil eks Bupati Mandailing Natal periode 2021-2024, Muhammad Jafar Sukhairi pada 16 Juli 2025.
    Namun, KPK belum menyampaikan hasil pemeriksaannya.
    KPK telah memeriksa eks Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah Sumatera Utara (Sumut) M.
    Ahmad Effendy Pohan pada Selasa (22/7/2025).
    Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik mendalami proses pergeseran anggaran dalam proyek pembangunan jalan di Sumut.
    Selain itu, penyidik juga belum memastikan apakah Gubernur Sumut Bobby Nasution mengetahui adanya pergeseran anggaran tersebut.
    “Kami belum bisa sampaikan secara detail materi penyidikan ini namun, secara umum yang didalami terhadap saksi yang hari ini dipanggil adalah terkait dengan pergeseran anggaran tersebut,” ujar Budi.
    KPK juga telah memeriksa istri Topan Ginting, Isabella Pencawan pada 21 Juli 2025.
    Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih, Jakarta.
    Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik mendalami keterangan Isabella terkait dengan temuan uang Rp 2,8 miliar dari penggeledahan di rumahnya pada Rabu (2/7/2025).
    Dalam perkara ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara (Sumut) pada 28 Juni 2025.
    Mereka adalah Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting (TOP); Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Sumut yang juga merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, Rasuli Efendi Siregar (RES); Pejabat Pembuat Komitmen di Satuan Kerja PJN Wilayah I Sumatera Utara, Heliyanto (HEL); Direktur Utama PT DNG, M. Akhirun Efendi Siregar (KIR); serta Direktur PT RN, M. Rayhan Dulasmi Pilang (RAY).
    Penindakan ini menyeret pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumut dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Sumut.
    KPK sebelumnya menggelar dua operasi tangkap tangan (OTT) terkait proyek jalan di Sumatera Utara.
    Dari hasil penelusuran, total nilai proyek yang diduga bermasalah mencapai Rp 231,8 miliar.
    Dugaan korupsi bermula saat Direktur Utama PT DNG, Akhirun Efendi Siregar (KIR) bersama Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Ginting (TOP), dan Kepala UPTD Gunung Tua merangkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Rasuli Efendi Siregar (RES), meninjau lokasi proyek secara langsung di Sipiongot pada April 2025.
    Dalam pertemuan itu, Topan (TOP) memerintahkan agar proyek senilai Rp 157,8 miliar diberikan langsung kepada Akhirun Efendi (KIR) tanpa lelang resmi.
    Selanjutnya, Akhirun Efendi (KIR) dan timnya melakukan pengaturan agar PT DNG menang dalam sistem e-katalog.
    Prosesnya diduga diatur bersama Rasuli Efendi Siregar (RES) dan staf UPTD.
    Untuk menutupi jejak, mereka bahkan menyarankan agar proyek lain ditayangkan terpisah agar tidak menimbulkan kecurigaan.
    Sebagai imbalan atas pengaturan itu, Rasuli Efendi Siregar (RES) diduga menerima uang dari Akhirun Efendi (KIR) dan Rayhan Dulasmi (RAY), anak KIR yang menjabat Direktur PT RN, melalui transfer rekening.
    KPK juga menduga Topan Ginting (TOP) menerima aliran dana serupa lewat perantara.
    Dalam konstruksi kedua, KPK menyebut bahwa Heliyanto (HEL), PPK Satker PJN Wilayah I Sumut, juga diduga menerima uang sebesar Rp 120 juta dari Akhirun Efendi (KIR) dan Rayhan Dulasmi (RAY) sepanjang Maret 2024 hingga Juni 2025.
    Dana itu diberikan sebagai bentuk imbalan atas pengaturan proyek dalam sistem e-katalog agar PT DNG dan PT RN milik keluarga Akhirun Efendi (KIR) ditetapkan sebagai pemenang.
    Proyek-proyek yang dimenangkan di antaranya juga mencakup jalan-jalan strategis dengan nilai ratusan miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Formas VIII Diharapkan Jadi Pemanasan NTB Menuju PON 2028

    Formas VIII Diharapkan Jadi Pemanasan NTB Menuju PON 2028

    NTB – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diharapkan dapat memanfaatkan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII 2025 sebagai pemanasan sebelum menjadi tuan rumah PON 2028 bersama NTT. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya saat melepas peserta nomor lomba trail Fornas VIII yang digelar di Sembalun, Lombok Timur, Minggu.

    “Fornas ini dapat dimanfaatkan untuk melatih kesiapan Pemprov NTB menuju PON 2028. Mudah-mudahan lokasi ini juga nanti bisa digunakan,” kata Bima didampingi wakil Bupati Lombok Timur HM Edwin Hadiwijaya, dikutip dari ANTARA, 28 Juli.

    Bima mengapresiasi pengurus Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) di semua tingkatan atas keterlibatan mereka menyukseskan Fornas VIII.

    Ia meyakini lari trail sebagai salah satu olahraga rekreasi memiliki dampak luas terhadap perekonomian daerah, karena erat kaitannya dengan sektor pariwisata dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB.

    “Karena ALTI ini banyak irisannya, salah satunya dengan pariwisata dan tourism. Jadi sangat berdampak pada ekonomi masyarakat,” katanya.

    Secara khusus, Bima menyoroti Sembalun yang disebutnya sebagai salah satu kawasan terbaik di Indonesia. Terletak di kaki Gunung Rinjani, Bima menyebut Sembalun sangat cocok untuk olahraga berbasis alam dan memiliki potensi kuat untuk ditingkatkan sebagai lokasi event nasional.

    “Para pelari sangat bahagia, karena bisa berlari di Sembalun, yang merupakan satu dari sekian banyak surga berlari di Indonesia,” katanya.

    Fornas VIII diikuti oleh kontingen 38 provinsi dengan total 12.378 penggiat pertandingan, 3.870 perangkat pertandingan dan ofisial, 74 induk organisasi olahraga (Inorga) dengan 847 nomor pertandingan, 13 Inorga eksibisi, dan 3 Inorga undangan Gubernur NTB.

    Total peserta yang hadir ke Nusa Tenggara Barat melalui Fornas VIII mencapai lebih dari 18.000 orang dengan proyek perputaran ekonomi sebesar lebih dari Rp800 miliar.

  • Hilang di Pantai Siung Gunungkidul, Wanita asal Jakarta Tinggalkan Motor dan Identitas
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        27 Juli 2025

    Hilang di Pantai Siung Gunungkidul, Wanita asal Jakarta Tinggalkan Motor dan Identitas Yogyakarta 27 Juli 2025

    Hilang di Pantai Siung Gunungkidul, Wanita asal Jakarta Tinggalkan Motor dan Identitas
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang warga Jakarta, AN (28), saat ini sedang dalam pencarian oleh
    tim SAR
    setelah meninggalkan sepeda motornya di Kawasan
    Pantai Siung
    , Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
    AN memarkir sepeda motornya sejak Kamis, 24 Juli 2025.
    Sebelumnya, korban diketahui telah mengunjungi tebing Watu Togok, yang merupakan lokasi berbahaya dan tidak diperbolehkan untuk dijamah manusia.
    Lokasi tersebut terletak di balik gunung sebelah timur Pantai Siung.
    Koordinator Rescue Istimewa Wilayah Operasi I Pantai Wediombo, Sunu Handoko Bayu Sagara, menjelaskan bahwa AN adalah warga Jakarta Timur.
    Ia datang seorang diri dan menyewa tenda di Pantai Siung sekitar pukul 17.30 WIB pada hari kedatangannya.
    “AN mendatangi petugas SAR menanyakan jalan menuju lokasi Watu Togok dengan menunjukkan video pada HP, pada Jumat, 25 Juli 2025, pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, oleh SAR dihimbau untuk tidak mendatangi Watu Togok karena tempat tersebut berbahaya dan tidak boleh dijamah oleh pengunjung,” kata Sunu saat dihubungi melalui telepon pada Minggu, 27 Juli 2025.
    Pada Jumat siang, sekitar pukul 13.00 WIB, seorang nelayan melihat seorang perempuan di sekitar Watu Togok dan melaporkannya kepada petugas Satlinmas.

    Petugas segera mengajak AN kembali ke Pantai Siung.
    “Pada hari Sabtu, 26 Juli 2025, pukul 02.00 WIB,
    Tim SAR
    masih melihat AN di depan tenda. Namun, pada pagi harinya, saat pemilik tenda mau membongkar karena masa sewanya sudah habis sekitar pukul 07.00 WIB, dia sudah tidak ada di tempat,” jelas Sunu.
    Hari ini, tim Satlinmas menerima informasi terkait temuan sepeda motor Honda Vario 160 milik AN.
    Setelah itu, tindakan dilanjutkan bersama Polsek Tepus.
    Hasil identifikasi oleh Polsek Tepus menemukan tas berisi HP, pakaian, dan dompet yang di dalamnya terdapat identitas SIM serta sejumlah barang lainnya.
    Terdapat juga helm dan tas di atas sepeda motor tersebut.
    “Sepeda motor dalam keadaan tidak dikunci setang dan kunci kontak ada,” ungkap Sunu.
    Sunu menambahkan bahwa tim Satlinmas bersama TNI/Polri langsung melakukan penyisiran. Pencarian dilakukan melalui darat serta menggunakan drone.
    “Hingga sore ini, saudari AN belum juga ditemukan,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Megathrust ‘Meledak’, Selatan Jawa Pernah Digulung Tsunami Raksasa

    Megathrust ‘Meledak’, Selatan Jawa Pernah Digulung Tsunami Raksasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagai negara yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa. Namun, catatan sejarah mengenai peristiwa tsunami di wilayah ini masih sangat terbatas.

    “Artinya, kita bisa saja melewatkan ancaman besar yang pernah terjadi di masa lalu, sebagaimana kita lihat pada kasus tsunami raksasa Aceh 2004,” ungkap Periset Bidang Sedimentologi, Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Purna Sulastya Putra, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).

    Untuk mengisi kekosongan pengetahuan tersebut, tim BRIN melakukan riset paleotsunami, yaitu studi ilmiah untuk mendeteksi jejak tsunami purba berdasarkan data geologi melalui lapisan sedimen yang tersimpan di tanah dan batuan. Riset ini memungkinkan tim bisa memetakan peristiwa tsunami yang terjadi bahkan ribuan tahun lalu.

    Berdasarkan survei lapangan yang telah dilakukan sejak 2006 hingga 2024, tim mencatat adanya lapisan endapan tsunami purba, salah satunya diperkirakan berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun yang lalu. Endapan tersebut tersebar di wilayah selatan Jawa, seperti Lebak, Pangandaran, Kulon Progo, hingga Pacitan.

    Temuan endapan tsunami dengan umur yang sama di berbagai lokasi sepanjang selatan Jawa mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut sangat besar (tsunami raksasa), kemungkinan merupakan akibat dari gempa megathrust bermagnitudo 9 atau lebih, seperti yang terjadi pada tsunami Aceh 2004.

    Untuk melengkapi temuan tersebut, pada Mei 2025, BRIN melanjutkan kegiatan survei di wilayah selatan Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul, dengan fokus pencarian jejak tsunami yang lebih muda usianya, karena secara hipotesis perulangan gempa besar dengan magnitudo >9.0 di selatan Jawa adalah sekitar 675 tahun sekali.

    Foto: Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)
    Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)

    “Metode yang digunakan adalah pemboran tangan, trenching atau pembuatan kolam paritan, dan pemetaan LiDAR,” jelas Purna.

    “Ekspedisi kami kali ini difokuskan untuk mencari jejak paleotsunami yang usianya lebih muda dari sekitar 1.800 tahun yang lalu, agar kami bisa merekonstruksi berapa kali tsunami raksasa akibat gempa megathrust bermagnitudo lebih dari 9 pernah terjadi di selatan Jawa,” ujar Purna.

    Hasil trenching di kawasan Kulon Progo membuahkan hasil berupa ditemukannya tiga lapisan pasir yang diduga kuat sebagai endapan tsunami purba. Lapisan tersebut mengandung foraminifera laut dan memiliki struktur khas akibat hempasan gelombang besar.

    Purna menerangkan bahwa salah satu lapisan yang ditemukan diduga berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun lalu. Ia juga menambahkan bahwa terdapat lapisan-lapisan lain yang usianya lebih muda, yang mengindikasikan bahwa tsunami besar kemungkinan telah terjadi berulang kali di wilayah tersebut.

    Saat ini, proses analisis terhadap sampel-sampel sedimen tersebut masih berlangsung. Sampel dengan analisis radiocarbon dating sedang dikirim ke laboratorium luar negeri untuk mengetahui waktu kejadian tsunami purba.

    “Temuan paleotsunami ini bukan sekadar catatan akademik. Data tersebut sangat penting untuk menyusun zonasi wilayah rawan bencana, menjadi pertimbangan tata ruang dan pembangunan wilayah pesisir, serta meningkatkan kesadaran publik termasuk simulasi evakuasi tsunami (tsunami drill), khususnya di kawasan wisata Pantai,” tegas Purna.

    Dirinya berharap, temuan ini menjadi bagian dari pengambilan kebijakan berbasis data ilmiah. Sehingga, mitigasi bencana dapat dilakukan secara lebih tepat, efektif, dan menyeluruh.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Trump Turun Gunung, Kamboja-Thailand Isyaratkan Damai

    Video: Trump Turun Gunung, Kamboja-Thailand Isyaratkan Damai

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka suara perihal perang Thailand dan Kamboja. Trump menyebut bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk bertemu dan segera menyusun rencana gencatan senjata untuk mengakhiri konflik.

    Trump juga memperingatkan tidak akan membuat kesepakatan perdagangan dengan keduanya jika konflik perbatasan berlanjut. Thailand dan Kamboja sendiri mengisyaratkan keterbukaan mereka terhadap perundingan gencatan senjata pada hari Minggu (27/7).

    Selengkapnya saksikan di CNBC Indonesia.

  • Kaops: Satgas Damai Cartenz tangkap Wanggol Sobolim KKB di Yahukimo

    Kaops: Satgas Damai Cartenz tangkap Wanggol Sobolim KKB di Yahukimo

    “Pemeriksaan terhadap anggota KKB Wanggol Sobolim masih dilakukan penyidik di Dekai, untuk mendalami keterlibatan pihak lain yang disebutkan dalam pemeriksaan ini, sehingga para pelaku kejahatan terhadap warga sipil dapat ditangkap dan diadili sesuai

    Jayapura (ANTARA) – Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani mengatakan, Satgas Damai Cartenz menangkap Wanggol Sobolim (22) anggota KKB Yahukimo yang diduga terlibat dalam dua aksi yang menyebabkan dua warga sipil meninggal di Dekai.

    “Memang benar Wanggol Sobolim diduga terlibat dalam dua aksi kekerasan yang menewaskan warga sipil yaitu Agustinus Lambi dan La Jahari di bulan Januari dan Mei lalu,” kata Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani di Jayapura, Minggu.

    Dalam pemeriksaan kepada penyidik usai ditangkap di Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo, Sabtu sore (26/7) Wanggol mengaku bergabung dengan kelompok KKB yang menamakan dirinya Batalyon Sisibia sejak tahun 2022, kata

    Dikatakan, Wanggol juga mengaku bila dirinya terlibat dalam aksi yang menewaskan warga sipil.

    Pemeriksaan dipimpin Aipda Harianto Sitompul, anggota KKB itu mengaku sebagai pelaku pembunuhan yang dilakukan tanggal 30 Januari lalu terhadap La Jahari di kawasan jalan Gunung, Yahukimo.

    Sedangkan penyerangan hingga menewaskan Agustinus Lambi, sopir mobil pengangkut galon air, di kawasan Perumahan Sosial jalan Poros Logpon KM 4, tanggal 2 Mei dilakukan bersama dua rekannya yaitu Ben Sobolim dan Kasimbi Silak, kata Brigjen Pol Faizal.

    Ditambahkan, setelah melakukan aksinya pelaku langsung melarikan diri ke kawasan kali Brasa untuk menyembunyikan dirinya.

    “Pemeriksaan terhadap anggota KKB Wanggol Sobolim masih dilakukan penyidik di Dekai, untuk mendalami keterlibatan pihak lain yang disebutkan dalam pemeriksaan ini, sehingga para pelaku kejahatan terhadap warga sipil dapat ditangkap dan diadili sesuai hukum,” kata Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani.

    Pewarta: Evarukdijati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.