kab/kota: Gunung

  • Peru Juga Keluarkan Peringatan Tsunami Usai Gempa Rusia

    Peru Juga Keluarkan Peringatan Tsunami Usai Gempa Rusia

    Jakarta

    Otoritas Peru juga mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa bumi dengan Magnitudo (M) 8,7 mengguncang wilayah lepas pantai timur jauh Rusia.

    “Setelah analisis dan evaluasi oleh Pusat Peringatan Tsunami Nasional, telah ditetapkan bahwa peristiwa ini menimbulkan peringatan tsunami untuk pesisir Peru,” kata Direktorat Hidrografi dan Navigasi Angkatan Laut Peru dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (30/7/2025). Ditambahkan bahwa situasi ini “akan terus dipantau.”

    Menurut laporan AFP, Rabu (30/7/2025), badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa di Rusia tersebut berkedalaman 19,3 km dan berpusat sekitar 125 km di tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, kota pesisir berpenduduk sekitar 165.000 jiwa yang terletak di Teluk Avacha.

    Kamchatka dan kawasan Timur Jauh Rusia sendiri termasuk wilayah yang berada di Cincin Api Pasifik, zona geologi aktif yang kerap dilanda gempa besar dan letusan gunung berapi.

    Guncangan gempa tersebut berdampak luas hingga memicu peringatan tsunami di kawasan Samudra Pasifik, termasuk Jepang, Amerika Serikat (AS), hingga Indonesia.

    Gempa di Rusia hari ini terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025 pukul 06.24 WIB. Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov menyebut gempa ini sebagai yang paling kuat dalam beberapa dekade terakhir.

    Tonton juga video “Momen Pengunjung Pantai Hawaii Evakuasi Diri Buntut Potensi Tsunami” di sini:

    “Gempa bumi hari ini sangat serius dan merupakan yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” kata Solodov melalui video yang diunggah di Telegram. Ia menambahkan bahwa belum ada laporan korban luka, namun satu bangunan taman kanak-kanak dilaporkan mengalami kerusakan.

    Menteri Regional untuk Situasi Darurat, Sergei Lebedev, melaporkan bahwa tsunami dengan ketinggian 3 hingga 4 meter terpantau di sejumlah wilayah Kamchatka. Ia mengimbau warga untuk menjauh dari garis pantai guna menghindari risiko lebih lanjut.

    Tonton juga video “Warga Evakuasi di Atap Kantor Damkar Jepang Susul Peringatan Tsunami” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Peru Juga Keluarkan Peringatan Tsunami Usai Gempa Rusia

    Kekuatan, Pusat Gempa hingga Dampaknya

    Jakarta

    Gempa bumi kuat mengguncang wilayah timur Rusia dan memicu gelombang tsunami setinggi 4 meter. Guncangan tersebut berdampak luas hingga memicu peringatan tsunami di kawasan Samudra Pasifik, termasuk Jepang, Amerika Serikat (AS), hingga Indonesia.

    Gempa di Rusia hari ini terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025 pukul 06.24 WIB. Berikut informasi terkini mengenai gempa besar yang terjadi di Rusia hari ini hingga dampaknya di berbagai negara.

    Titik Pusat Gempa di Kamchatka

    Menurut laporan AFP, Rabu (30/7/2025), Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa tersebut berkedalaman 19,3 km dan berpusat sekitar 125 km di tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, kota pesisir berpenduduk sekitar 165.000 jiwa yang terletak di Teluk Avacha.

    Kamchatka dan kawasan Timur Jauh Rusia sendiri termasuk wilayah yang berada di Cincin Api Pasifik, zona geologi aktif yang kerap dilanda gempa besar dan letusan gunung berapi.

    Gempa Berkekuatan Magnitudo 8,7

    Gempa yang mengguncang Semenanjung Kamchatka memiliki kekuatan magnitudo (M) 8,7. Dilansir Reuters, Rabu (30/7/2025), Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov menyebut gempa ini sebagai yang paling kuat dalam beberapa dekade terakhir.

    “Gempa bumi hari ini sangat serius dan merupakan yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” kata Solodov melalui video yang diunggah di Telegram. Ia menambahkan bahwa belum ada laporan korban luka, namun satu bangunan taman kanak-kanak dilaporkan mengalami kerusakan.

    Tsunami Setinggi 3-4 Meter TerjadiPeringatan Tsunami Samudra Pasifik

    Badan Meteorologi Jepang memperbarui peringatan tsunami, memperkirakan gelombang setinggi 3 meter akan mencapai sejumlah wilayah pesisir sekitar pukul 01.00 GMT. Kantor berita NHK melaporkan bahwa pemerintah telah mengeluarkan perintah evakuasi di beberapa daerah.

    Sistem Peringatan Tsunami juga menyampaikan peringatan gelombang tsunami berbahaya yang diperkirakan melanda pesisir Rusia, Jepang, dan Hawaii dalam tiga jam setelah gempa. Peringatan serupa juga berlaku untuk wilayah kepulauan AS seperti Guam dan beberapa pulau di Mikronesia.

    Badan Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) turut mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa berkekuatan 8,7 mengguncang Kamchatka. Wilayah pesisir Filipina yang berbatasan dengan Samudra Pasifik diperkirakan akan mengalami gelombang tsunami kurang dari satu meter.

    Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi tsunami di 10 wilayah dengan perkiraan ketinggian gelombang di bawah 0,5 meter. Gempa di Rusia ini, menurut BMKG, disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng.

    Tonton juga video “BMKG soal Gempa Rusia: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng” di sini:

    (wia/imk)

  • Tsunami 4 Meter Terjang Rusia Usai Gempa M 8,7, Masyarakat Diminta Menjauh

    Tsunami 4 Meter Terjang Rusia Usai Gempa M 8,7, Masyarakat Diminta Menjauh

    Jakarta

    Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,7 melanda Semenanjung Kamchatka Timur Jauh Rusia. Tsunami 4 meter menerjang wilayah tersebut.

    Dilansir kantor berita Reuters, Rabu (30/7/2025), Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov mengatakan gempa ini sangat dahsyat. Katanya, ini merupakan gempa terkuat selama beberapa dekade terakhir.

    “Gempa bumi hari ini serius dan merupakan gempa terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” ujar Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, dalam sebuah video yang diunggah di aplikasi perpesanan Telegram. Ia menambahkan bahwa menurut informasi awal, tidak ada korban luka, tetapi sebuah taman kanak-kanak rusak.

    Menteri Regional untuk Situasi Darurat Sergei Lebedev mengatakan tsunami dengan ketinggian 3-4 meter (10-13 kaki) tercatat di beberapa bagian Kamchatka. Dia mendesak masyarakat untuk menjauh dari garis pantai semenanjung tersebut.

    Survei Geologi AS menyatakan gempa tersebut dangkal dengan kedalaman 19,3 km (12 mil), dan berpusat sekitar 125 km (80 mil) di timur-tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, sebuah kota berpenduduk 165.000 jiwa di pesisir Teluk Avacha. Survei Geologi AS merevisi magnitudo gempa tersebut naik dari 8,0 sebelumnya.

    Badan Meteorologi Jepang meningkatkan peringatannya, dengan menyatakan bahwa gelombang tsunami setinggi 3 meter (10 kaki) diperkirakan akan mencapai wilayah pesisir yang luas mulai sekitar pukul 01.00 GMT. Siaran NHK melaporkan bahwa perintah evakuasi telah dikeluarkan oleh pemerintah untuk beberapa wilayah.

    Perintah evakuasi untuk kota kecil Severo-Kurilsk, selatan semenanjung, diumumkan karena ancaman tsunami, kata Gubernur Sakhalin Valery Limarenko di Telegram. Kamchatka dan Timur Jauh Rusia terletak di Cincin Api Pasifik, wilayah yang secara geologis aktif yang rawan terhadap gempa bumi besar dan letusan gunung berapi

    Lihat Video ‘Detik-detik Tsunami Hantam Pesisir Rusia’:

    (whn/zap)

  • Antartika Mengandung Harta Karun 50 Ribu Meteorit, Simpan Sejarah Tata Surya

    Antartika Mengandung Harta Karun 50 Ribu Meteorit, Simpan Sejarah Tata Surya

    Jakarta

    Hampir 50 ribu meteorit telah ditemukan di Antartika dan ratusan ribu lainnya dapat ditemukan. Masing-masing meteorit menceritakan kisah evolusi Tata Surya.

    Batuan Bulan pertama yang ditemukan di benua es menunjukkan bahwa material dari benda langit yang lebih besar dari asteroid dapat berakhir di Bumi.

    Menemukannya tidaklah mudah, dan tim harus mengunjungi daerah-daerah terpencil tanpa jaminan akan terlihat. Sejauh ini, para ilmuwan menemukan sekitar 1.000 meteorit di Antartika setiap tahun.

    Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Climate Change memperkirakan bahwa sekitar 5.000 meteorit terkubur tanpa terlihat setiap tahun akibat pemanasan suhu global.

    Untuk memperkirakan perubahan ini, para ilmuwan mengembangkan model yang mengidentifikasi lokasi kemunculan meteorit. Mereka mendasarkan peluang tersebut pada faktor-faktor seperti tutupan salju, suhu permukaan, kecepatan es mengalir, dan kecuraman medan.

    Kemudian, mereka menjalankan simulasi dalam berbagai skenario pemanasan dan menemukan bahwa meteorit tenggelam dan tak terlihat di bawah es seiring kenaikan suhu.

    “Ini merupakan dampak perubahan iklim yang agak tak terduga,” ujar salah satu penulis utama studi ini, Harry Zekollari, seorang ahli glasiologi di Vrije Universiteit Brussel, dikutip dari National Geographic.

    “Tempat-tempat ini berada di bawah titik beku, namun kita masih sangat memengaruhi arsip Tata Surya yang sangat penting,” ujarnya.

    Perburuan Meteorit yang Menantang

    Mayoritas meteorit Antartika ditemukan di dekat kaki gunung atau singkapan tempat es, yang biasanya mengalir ke dataran rendah, terdorong ke atas. Di sana, angin kencang menyapu salju, memperlihatkan es yang begitu tua sehingga tampak berwarna biru cerah.

    Alih-alih mencair, sebagian es juga langsung berubah menjadi uap air, membantu mengungkap meteorit yang seharusnya tetap terkubur. Meteorit di permukaan dapat menghilang dengan cepat.

    Ketika suhu jauh di bawah titik beku, batuan dapat menyerap cukup panas Matahari untuk mencairkan es, menyebabkannya tenggelam. Kemudian, pembekuan ulang membuat meteorit terdampar di kantong lelehannya, tersembunyi dari pandangan.

    “Sangat sulit mengembangkan metode untuk menemukan meteorit ini. Itulah mengapa kita menyebut meteorit tidak dapat ditemukan,” kata salah satu penulis utama studi ini, Veronica Tollenaar, seorang ahli glasiologi di Université libre de Bruxelles.

    Berdasarkan perkiraan pemanasan global berdasarkan kebijakan saat ini, simulasi komputer tim menunjukkan bahwa sekitar sepertiga meteorit yang terlihat akan tenggelam di bawah es sebelum akhir abad ini. Hal ini berarti total kehilangan antara 80.000 hingga 250.000 meteorit.

    Kehilangan Sejarah Tata Surya

    Daftar meteorit Antartika juga mencakup sampel dari Mars yang paling terkenal, ALH 84001. Meteorit in mengandung mineral yang mendukung bukti bahwa Planet Merah itu hangat dan memiliki air di permukaannya miliaran tahun yang lalu.

    “Meteorit lapisan es tersebut juga mengandung material yang dulunya merupakan serpihan debu yang mengambang bebas di Tata Surya awal,” kata Sara Russell, pakar meteorit di Museum Sejarah Alam di London.

    Batuan-batuan ini seringkali mengandung mineral yang telah diubah oleh air yang mencair dari es yang pernah terkandung di dalamnya di luar angkasa. Dengan mempelajari batuan yang telah diubah ini, para peneliti dapat mempelajari bagaimana asteroid yang bertabrakan dengan Bumi mungkin telah memasok molekul air yang membentuk lautan planet kita miliaran tahun yang lalu.

    Meteorit juga memberikan informasi tentang proses lain yang mungkin terjadi pada awal mulanya. Misalnya, apakah gravitasi Jupiter yang sangat besar mencegah material dari berbagai wilayah Tata Surya bercampur.

    Meteorit Antartika juga merupakan batuan antariksa yang paling jarang mengalami pelapukan di Bumi. Lingkungan yang dingin dan kering membantu melestarikannya. Oleh karena itu, para ilmuwan yakin bahwa material mereka mewakili kondisi yang ada di Tata Surya saat terbentuk.

    “Sampel-sampel tersebut juga mencakup batuan unik yang belum ditemukan di tempat lain,” kata Russell.

    Ini bisa jadi berasal dari jenis asteroid baru atau potongan dari jenis yang sudah dikenal yang belum pernah mencapai Bumi sebelumnya, menunjukkan betapa beragamnya populasi benda langit tersebut.

    Perlombaan Menemukan Meteorit Antartika

    “Menemukan lebih banyak meteorit sebelum menghilang bukanlah usaha yang mudah,” kata Ralph Harvey, seorang ilmuwan planet di Case Western Reserve University.

    Harvey menambahkan bahwa jenis pekerjaan yang dilakukan para peneliti dalam studi baru ini sangat cocok untuk memperluas batasan lokasi meteorit dan menunjukkan bagaimana tempat-tempat ini mungkin berubah.

    Zekollari mengatakan bahwa area tertentu penelitian yang diprediksi meteoritnya akan menghilang lebih cepat harus diprioritaskan.

    “Kita tidak punya banyak waktu. Kita perlu pergi bersama lebih banyak orang ke lebih banyak tempat untuk menemukan relik-relik itu,” tutupnya.

    (rns/afr)

  • Rekaman Suara Mengerikan dari ‘Lapisan Es Bernyanyi’ Antartika

    Rekaman Suara Mengerikan dari ‘Lapisan Es Bernyanyi’ Antartika

    Jakarta

    Bukan cuma manusia yang bisa bernyanyi, lapisan es pun, ketika retak, ia akan mengeluarkan suara mirip manusia bernyanyi. Ternyata, ‘nyanyian’ gunung es cukup umum terdengar di Antartika.

    Pada 2014, tim ilmuwan berkeliling ke Ross Ice Shelf (RIS) Antartika, berharap bisa merekam perubahan musiman di lapisan es tersebut. Sebaliknya, mereka tak sengaja mendokumentasikan lanskap suara yang terdengar mengerikan.

    Jejak suara itu bergema melalui es yang tebal, seolah-olah es yang ‘menangis’ itu meneteskan air mata beku meratapi pemanasan global yang makin mengkhawatirkan. Tim tersebut menerbitkan penelitian mereka di Geophysical Research Letters.

    Berbentuk seperti retakan berbentuk segitiga, RIS adalah lapisan es terbesar di Antartika. Ditopang oleh gletser dari lapisan es Antartika Timur dan Barat, RIS kira-kira seukuran Spanyol, Prancis, atau Texas.

    Tentu saja, lapisan es ini telah lama membangkitkan rasa ingin tahu para ahli geologi. Namun mereka tidak pernah menyangka akan disambut dengan dentuman nada seismik yang aneh ini, serta ‘erangan’ dan ‘rintihan’ es yang mencair.

    Dalam makalah tersebut, para peneliti menjelaskan bahwa mereka menemukan anomali spektral aneh yang sulit dijelaskan, menunjukkan adanya gelombang seismik frekuensi tinggi yang terperangkap di beberapa meter teratas salju.

    Lapisan salju lepas beberapa meter teratas disebut firn. Firn ini sangat rentan terhadap perubahan suhu dan pola angin sekecil apa pun. Ketika es mengalami gangguan di permukaan, mereka terperangkap di dalam es sebagai gelombang seismik yang diam-diam beriak dan bergetar melalui lapisan es.

    “Inilah mengapa pencairan firn dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam destabilisasi lapisan es,” ujar Julien Chaput, seorang ahli geofisika dan matematika sekaligus penulis utama studi tersebut, dikutip dari Green Matters.

    Para peneliti menjelaskan, lapisan es tertutupi selimut salju tebal yang di atasnya terdapat bukit pasir salju raksasa, seperti bukit pasir di gurun pasir. Lapisan salju ini bertindak seperti mantel bulu bagi es di bawahnya, melindungi es di bawahnya dari pemanasan dan bahkan pencairan ketika suhu naik.

    Jadi, ketika variasi angin atau suhu memicu pencairan es, daya penahan selimut tebal ini kehilangan kekuatannya. Air gletser yang mengalir di lapisan yang lebih dalam mulai tumpah lebih bebas ke danau-danau di sekitarnya. Hal ini menyebabkan permukaan laut naik dan es mencair.

    Chaput dan timnya menggunakan 34 sensor seismik ultra-sensitif di es dalam di atas firn untuk memetakan struktur getaran paparan. Mereka mempelajari data yang dikumpulkan dari sensor-sensor ini selama 3 tahun, hingga 2017.

    Mereka menemukan bahwa angin yang bertiup kencang di atas bukit salju RIS menyebabkan mantel bulu terus-menerus bergetar dan bergemuruh, seperti yang terdengar dalam video YouTube yang dibagikan oleh @AGUvideos.

    Ahli glasiologi Douglas MacAyeal menyamakan suara itu dengan sekelompok besar serangga yang berdengung atau serangga jangkrik yang melayang di atas rerumputan.

    “Rasanya seperti Anda meniup seruling, terus-menerus, di paparan es,” kata Chaput.

    Yang lebih mencengangkan lagi adalah dengungan seismik ini terus-menerus mengubah nada dan frekuensinya. Perubahan ini sebagian besar terpantau oleh perubahan kondisi cuaca.

    “Seperti musisi yang dapat mengubah nada seruling dengan mengubah lubang tempat udara mengalir atau seberapa cepat alirannya, kondisi cuaca di lapisan es dapat mengubah frekuensi getarannya dengan mengubah topografinya yang seperti bukit pasir,” jelas Chaput.

    Frekuensi yang terdeteksi awalnya tidak terdengar oleh pendengaran manusia, tetapi kemudian dapat didengar oleh Chaput yang mempercepatnya sekitar 1.200 kali. Meskipun terdengar menyeramkan, suara tersebut merupakan bongkahan berharga yang dapat menunjukkan apakah RIS berada di ambang kehancuran total.

    (rns/rns)

  • Gunung Dukono Erupsi Lagi, Kolom Abu Menyeruak hingga 1.200 Meter

    Gunung Dukono Erupsi Lagi, Kolom Abu Menyeruak hingga 1.200 Meter

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Dukono di Halmahera Utara Maluku Utara kembali erupsi pada Selasa (29/7/2025), pukul 17.04 WIT. Laporan Putsa Vulkanologi dan Mitigasi Bencana geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Dukono teramati mencapai 1.200 meter di atas puncak, atau sekitar 2.287 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Dukono teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Petugas  Pos Pantau Gunung Dukono Bambang Sugiono mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Dukono untuk tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.

    “Sediakan masker atau penutup hidung,” katanya.

    Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar G. Dukono untuk selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.

    Sepanjang 2025, Gunung Dukono tercatat sudah meletus sebanyak 454 kali. Hingga hari ini, Selasa (29/7/2025), pukul 15.59 WIB, Gunung Dukono masih berstatus Waspada (Level II).

  • Cerita Pendakian Terakhir Suami Istri Asal Sukabumi di Gunung Slamet Berujung Duka

    Cerita Pendakian Terakhir Suami Istri Asal Sukabumi di Gunung Slamet Berujung Duka

    Yuswandi dan Ati Kusmiati berangkat dari Sukabumi pada Selasa (22/7), menuju Bandung, Purwokerto, dan Tegal. Almarhum merupakan anggota organisasi Kuttab Al-Fatih, sebuah lembaga pendidikan yang ia wakafkan tanahnya untuk pembangunan sekolah TK dan SD sederajat. 

    “Di sini pun dimakamkan di tanah Kuttab yang beliau wakafkan di Kuttab Al-Fatih Sukabumi. Wasiat dimakamkan di tanah wakaf ini karena ada keberkahan di situlah,” jelasnya. 

    Ghazi menceritakan momen penjemputan jenazah dan ibunya. Mereka bertemu dengan ambulans yang membawa jenazah di Cirebon pada habis Subuh, setelah berangkat dari Sukabumi pukul 01.00 WIB. Jenazah tiba di Sukabumi sekitar pukul 08.00 WIB proses pemakaman dilakukan sesampainya di Sukabumi.

    “Ya walaupun ditemani pihak ambulans tapi kan bukan keluarga. Jadi kita pun langsung menyusul untuk menemani. Banyaklah, adik saya, keluarga yang lain, menjemput menemani ibu saya,” tuturnya. 

    Selain hobi mendaki, almarhum Yuswandi juga dikenal sebagai seorang pengusaha di bidang ritel mainan anak. 

    Yuswandi meninggalkan seorang istri, Ati Kusmiati, dan tiga orang anak, dengan Ghazi sebagai anak pertama dan satu-satunya laki-laki, serta dua adik perempuan. Bisnis yang ditinggalkannya meliputi tiga toko di Sukabumi dan satu toko di Bogor.

     

     

  • Wapres Gibran Siap Ditempatkan di IKN atau Papua

    Wapres Gibran Siap Ditempatkan di IKN atau Papua

    Bisnis.com, Jakarta — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan dirinya siap jika ditempatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) maupun Papua.

    Gibran mengemukakan sebagai pembantu Presiden Prabowo Subianto, dirinya harus sudah siap ditempatkan di mana pun, baik di IKN maupun Papua.

    Gibran menegaskan bahwa dirinya hanya tinggal menunggu perintah dari Presiden Prabowo Subianto untuk ditempatkan di wilayah mana.

    “Di Papua maupun di IKN, kami menunggu perintah dari Presiden. Sebagai pembantu Presiden, harus siap,” tuturnya di Jakarta, Senin (28/7).

    Menurut Gibran, fleksibilitas dalam bekerja merupakan bentuk komitmennya untuk memastikan program-program pemerintah berjalan efektif dan sesuai dengan visi misi Presiden.

    Maka dari itu, Gibran mengaku seringkali turun gunung untuk memantau langsung semua program Presiden Prabowo Subianto berjalan dengan lancar.

    “Minggu lalu sudah saya tegaskan, saya bisa berkantor di mana saja karena saya lebih sering di lapangan dan memastikan program-program dan visi misi Pak Presiden tereksekusi dengan baik,” katanya.

    Dalam kunjungan kerjanya di Pekanbaru, Gibran turut mengawal beberapa agenda penting, seperti penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU), kunjungan ke Sekolah Rakyat, serta dijadwalkan menutup Muktamar Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) pada malam harinya.

    “Ya contohnya hari ini, saya mengawal penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU), melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat, dan nanti terakhir kita akan menutup Muktamar Hima Persis,” ujarnya.

  • Jejak Wakidi Calo Bus di Terminal Tirtonadi Solo, Kini Disebut Jadi Mulyono Teman Jokowi

    Jejak Wakidi Calo Bus di Terminal Tirtonadi Solo, Kini Disebut Jadi Mulyono Teman Jokowi

    GELORA.CO – Mencari jejak Wakidi calo bus di Terminal Tirtonadi Solo yang mendadak disorot lantaran kini disebut menjadi Mulyono teman Jokowi alumni UGM.

    Isu soal Mulyono, teman kuliah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang disebut-sebut pernah menjadi calo tiket bus di Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, ramai diperbincangkan.

    Namun, hasil penelusuran TribunSolo.com menunjukkan tidak ada bukti yang menguatkan tudingan tersebut.

    Pernyataan soal keterlibatan Mulyono sebagai calo pertama kali diungkapkan pengacara asal Solo, M. Taufiq, melalui kanal YouTube Muhammad Taufiq & Partners Law Firm, Minggu (27/7/2025).

    Dalam video tersebut, ia menyebut ada sosok bernama Wakidi yang diduga sebagai calo di Terminal Tirtonadi.

    “Saya sudah investigasi, menghubungi pentolan Terminal Tirtonadi. Singkat kata, yang bersangkutan namanya Wakidi, bukan Mulyono. Dia itu calo tiket,” ujar Taufiq didampingi rekannya, Andhika mengutip Tribun Solo.

    Namun, saat TribunSolo.com mencoba menelusuri langsung ke lapangan, hasilnya nihil.

    Sejumlah pekerja di Terminal Tirtonadi, mulai dari agen bus, porter, tukang ojek, hingga pedagang, tak mengenali sosok bernama Wakidi ataupun Mulyono, termasuk saat diperlihatkan foto yang dimaksud.

    Umar Sahid (70), salah satu agen bus senior di Terminal Tirtonadi, mengaku tidak pernah melihat sosok Mulyono ataupun Wakidi di lingkungan terminal.

    “Dereng nate (belum pernah melihat), nggak kenal i,” ucapnya saat ditemui TribunSolo.com di area agen PO Bus Gunung Mulia.

    “Kalau (pekerja) agen-agen itu terdaftar, nama-namanya kenal semua. Tapi kalau Wakidi itu saya belum tahu,” tambahnya.

    Sahid menegaskan bahwa praktik calo tiket di terminal sudah lama diberantas oleh pengelola terminal.

    “Dulu ada memang yang nggak pakai seragam tapi ya nggak tahu nama-namanya. Ya sekitar tahun 1983–1984-an,” ungkap Sahid.

    “Kalau sekarang sudah nggak ada, udah lama disingkirin semua,” tambahnya.

    Hal serupa disampaikan Sambungan Tampubolon (65), agen bus lainnya di Terminal Tirtonadi.

    Ia juga tidak pernah mengenal Mulyono atau Wakidi.

    “Tidak pernah, tidak pernah itu. Cuma ngakunya dia kerja di Terminal,” katanya.

    “Pak Taufiq juga sempat ke sini. Cuma memang tidak ada (orang yang dimaksud),” sambungnya.

    Sambungan menekankan bahwa pengelola Terminal Tirtonadi sudah lama menertibkan calo.

    “Di sini sudah tidak ada calo, positif. Sudah lama, di sini kan juga ada organisasinya, komunitasnya kan ada,” jelasnya.

    Sebagai informasi, penertiban calo tiket bus ilegal di Terminal Tipe A Tirtonadi sudah dilakukan sejak 2018.

    Saat ini, seluruh pekerja terminal tergabung dalam berbagai paguyuban, seperti paguyuban agen bus, porter, pedagang, ojek, hingga taksi.

    Mereka semua dibekali kartu identitas resmi yang diperbarui setiap tahun, sebagai bagian dari sistem pengawasan dan profesionalisme.

    Dengan sistem yang tertib ini, keberadaan calo ilegal di Terminal Tirtonadi bisa dipastikan sudah tidak ditemukan lagi.

    Sosok Mulyono

    Nama Mulyono mencuri perhatian dalam acara peringatan 45 tahun angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), di Aula Integrated Forest Farming Learning Center, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).

    Presiden ketujuh RI, Jokowi, bertemu dengan salah satu peserta reuni bernama Mulyono. 

    Nama itu sontak mengundang tawa dari para peserta karena merupakan nama kecil Jokowi semasa kanak-kanak.

    Menanggapi celetukan soal “Mulyono”, Jokowi yang merupakan alumnus Fakultas Kehutanan UGM itu hanya tersenyum dan melontarkan gurauan.

    Mulyono sendiri mengaku asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Ia mengaku satu kampus dengan Jokowi.

    “Yang jelas nama saya Mulyono, kalau Pak Jokowi kan saya tahunya Pak Joko Widodo. Pernah sama-sama kuliah, satu kampus, ngobrol gitu,” kata Mulyono ditemui wartawan di sela-sela acara itu.

    Ia menyebut masuk UGM tahun 1980, lulus 1987.

    Ia mengatakan Jokowi lulus lebih cepat, lantaran nilai-nilai mata kuliah Jokowi lebih bagus daripada miliknya.

    Sehingga, Jokowi bisa lulus dua tahun lebih cepat darinya.

    Wawancara Mulyono bersama wartawan viral, setelah ia mengatakan di eranya kuliah, tidak ada jurusan di Fakultas Kehutanan UGM.

    “Waktu itu tidak ada jurusan. Kalau saya skripsi ambil manajemen ekonomi,” kata Mulyono.

  • Kebakaran Pasar Taman Puring, 6 Mobil Damkar Diterjunkan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juli 2025

    Kebakaran Pasar Taman Puring, 6 Mobil Damkar Diterjunkan Megapolitan 28 Juli 2025

    Kebakaran Pasar Taman Puring, 6 Mobil Damkar Diterjunkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Enam unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan api di Pasar Taman Puring, Jalan Kyai Maja, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (28/7/2025) sore.
    “Enam unit (mobil damkar),” kata Kapusdatin BPBD Jakarta Selatan, Mohamad Yohan, dalam keterangannya, Senin.
    Yohan menerangkan, insiden ini pertama kali dilaporkan kepada pemadam kebakaran pukul 18.02 WIB. Pemadam tiba di lokasi pukul 18.08 WIB. 
    Upaya pemadaman langsung dilakukan mulai pukul 18.10 WIB hingga saat ini. 
    Belum diketahui penyebab
    kebakaran Pasar Taman Puring
    . Saat ini, BPBD Jakarta Selatan masih mengumpulkan data terkait korban hingga kerugian yang diakibatkan oleh kejadian ini.
    “Personel sedang melakukan asesmen,” kata Kepala Satgas BPBD Jakarta Selatan, Kendar, saat dikonfirmasi, Senin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.