kab/kota: Gunung

  • Gempa M 8,8 Guncang Rusia Picu Tsunami, Jepang Tutup Fasilitas Nuklir Fukushima

    Gempa M 8,8 Guncang Rusia Picu Tsunami, Jepang Tutup Fasilitas Nuklir Fukushima

    GELORA.CO  – Gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,8 skala Richter mengguncang wilayah lepas pantai Semenanjung Kamchatka di Rusia Timur Jauh pada Rabu (30/7/20250.

    Skala Richter adalah sistem pengukuran untuk menentukan kekuatan gempa bumi, berdasarkan jumlah energi yang dilepaskan dari pusat gempa.

    Skala ini bersifat logaritmik, artinya setiap kenaikan satu angka menunjukkan peningkatan energi sekitar 32 kali lipat dan amplitudo gelombang 10 kali lebih besar.

    Gempa tersebut memicu peringatan tsunami luas ke berbagai negara di lingkar Pasifik, termasuk Jepang, Hawaii, Alaska, dan hingga pesisir barat Amerika Serikat (AS).

    Tsunami adalah rangkaian gelombang laut besar yang muncul akibat gangguan mendadak di dasar laut.

    Umumnya dipicu oleh gempa bumi bawah laut yang menggeser lempeng bumi secara vertikal.

    Gelombang ini bisa menjalar ribuan kilometer dan membawa dampak besar saat menghantam pesisir.

    Dikutip dari Reuters, gempa terjadi pada kedalaman dangkal sekitar 19,3 kilometer, yang meningkatkan potensi kerusakan dan tsunami.

    Kerusakan Awal dan Evakuasi di Rusia

    Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov menyebut gempa ini sebagai yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir, dilansir Ria Novosti.

    Beberapa bangunan, termasuk taman kanak-kanak di Petropavlovsk-Kamchatsky, mengalami kerusakan ringan.

    Sementara itu, beberapa warga dilaporkan mengalami cedera ringan saat proses evakuasi.

    Di wilayah Severo-Kurilsk, gelombang tsunami setinggi 3 hingga 4 meter tercatat, menyebabkan genangan air laut di beberapa wilayah pesisir.

    Data Seismik dan Potensi Tsunami

    Menurut USGS, magnitudo awal gempa adalah 8,7, kemudian direvisi menjadi 8,8 setelah data dikonfirmasi.

    Para seismolog mencatat bahwa kedalaman gempa yang dangkal secara signifikan meningkatkan risiko tsunami, dilansir The Economic Times.

    Aktivitas seismik telah terdeteksi sejak 20 Juli 2025, dengan gempa berkekuatan 7,4 dan beberapa gempa lain bermagnitudo 6,6 yang belakangan diidentifikasi sebagai foreshock atau peringatan dini.

    Foreshock adalah gempa pendahuluan yang terjadi sebelum gempa utama (mainshock).

    Dalam konteks gempa Kamchatka 8,8 SR pada 30 Juli 2025, sejumlah gempa telah tercatat sejak 20 Juli 2025, termasuk satu gempa berkekuatan 7,4 dan beberapa lainnya di atas 6,6 magnitudo.

    Gempa-gempa ini kini dianggap sebagai indikator awal atau peringatan alami bahwa akan terjadi gempa yang lebih besar.

    Seismolog Harold Tobin mengidentifikasi pola ini sebagai mirip dengan gempa Tohoku 2011, di mana foreshock mendahului gempa megathrust utama.

    Peringatan Tsunami Diterbitkan di Sejumlah Negara

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami untuk berbagai negara di sepanjang Samudra Pasifik, termasuk:

    Jepang

    Hawaii dan Alaska

    California dan pantai barat AS

    Ekuador, Guam, dan Selandia Baru

    Di Jepang, lebih dari 900.000 warga diperintahkan untuk mengungsi dari wilayah pesisir, termasuk di prefektur Fukushima.

    Pemerintah juga menghentikan sementara operasional reaktor nuklir di Fukushima sebagai langkah pencegahan.

    Situasi Terkini di Jepang

    Di Jepang, sirene peringatan tsunami berbunyi di berbagai wilayah pesisir.

    Warga segera diarahkan untuk mengungsi ke dataran tinggi, atap gedung, dan tempat evakuasi yang telah disiapkan.

    Pemerintah melaporkan bahwa di Prefektur Wakayama, sekitar 175.000 warga berhasil dievakuasi secara terkoordinasi.

    Sebagai bagian dari pengamanan, Bandara Sendai ditutup untuk sementara waktu, dan 41 jalur kereta api dihentikan operasinya guna mendukung kelancaran evakuasi serta menghindari potensi risiko saat gelombang datang.

    Dampak ke Reaktor Nuklir Fukushima

    Sebagai langkah antisipatif terhadap potensi ancaman tsunami, seluruh pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi telah dievakuasi.

    Reaktor Nuklir Fukushima Daiichi adalah kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang terletak di Ōkuma, Prefektur Fukushima, Jepang.

    Reaktor ini menjadi sorotan dunia setelah mengalami bencana nuklir besar pada 11 Maret 2011, akibat gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda wilayah Tōhoku.

    Operator fasilitas, TEPCO, mengonfirmasi bahwa tidak ada gangguan atau kelainan terdeteksi pada sistem reaktor.

    Meski demikian, proses pemantauan ketat tetap diberlakukan untuk memastikan keselamatan seluruh sistem dan mencegah terjadinya krisis serupa seperti tragedi tahun 2011.

    Lebih jauh, pemerintah Jepang mengambil keputusan untuk menghentikan sementara proses pembuangan air olahan radioaktif ke laut.

    Langkah ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian dan untuk merespons kekhawatiran publik terhadap kemungkinan dampak lingkungan di tengah ancaman tsunami.

    Jepang melepas air limbah dari PLTN Fukushima ke laut setelah melalui proses pengolahan dan pengenceran agar dinyatakan aman.

    Air ini berasal dari sistem pendinginan reaktor pasca gempa dan tsunami tahun 2011, dan kini jumlahnya telah mencapai sekitar 1,3 juta ton.

    Pelepasan air limbah dari PLTN Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik dimulai pada 24 Agustus 2023.

    Air tersebut telah diolah menggunakan sistem Advanced Liquid Processing System (ALPS) untuk menghilangkan sebagian besar zat radioaktif.

    Setelah itu, air diencerkan agar kadar tritium berada di bawah batas standar internasional sebelum dilepas secara bertahap selama sekitar 30 tahun.

    Proses ini melibatkan teknologi ALPS yang menyaring hampir semua unsur radioaktif, kecuali tritium.

    Tritium kemudian diencerkan dalam air laut agar mencapai tingkat yang dinilai aman sebelum dilepas ke laut secara berkala.

    Meski Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa langkah ini aman dan sesuai standar, sejumlah negara tetangga dan kelompok nelayan Jepang menyuarakan kekhawatiran.

    Mereka khawatir terhadap potensi dampak jangka panjang bagi laut, ekosistem, dan kesehatan publik.

    Situasi Terkini di Hawaii

    Di Hawaii, otoritas lokal bergerak cepat dengan melakukan evakuasi pesisir, menutup pelabuhan dan menyebarkan imbauan melalui sirene dan media lokal.

    Penduduk diminta tetap waspada dan mengikuti arahan evakuasi dari petugas setempat.

    Peristiwa ini menyoroti betapa rentannya wilayah-wilayah di sekitar Cincin Api Pasifik terhadap ancaman gempa megathrust dan tsunami.

    Koordinasi antarnegara, sistem peringatan dini, dan langkah tanggap darurat terbukti krusial dalam meminimalkan risiko terhadap manusia dan lingkungan.

    Waspada di Cincin Api Pasifik

    Meski tidak ada laporan korban jiwa serius sejauh ini, otoritas Rusia tetap mengimbau masyarakat untuk menjauhi pantai hingga peringatan tsunami dicabut.

    Peristiwa ini kembali mengingatkan bahwa kawasan Cincin Api Pasifik menyimpan potensi besar terhadap bencana megathrust.

    Megathrust adalah jenis gempa bumi besar yang terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik menunjam ke bawah lempeng lainnya.

    Istilah “megathrust” merujuk pada patahan dorong besar (thrust fault) yang menjadi titik kontak antar-lempeng tersebut.

    Cincin Api Pasifik atau Pacific Ring of Fire adalah wilayah berbentuk tapal kuda yang mengelilingi Samudra Pasifik, dikenal sebagai zona paling aktif secara geologis di dunia.

    Daerah ini menjadi tempat terjadinya gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami yang sangat sering terjadi.

    Kesiapsiagaan warga, sistem peringatan dini dan evakuasi cepat adalah kunci mengurangi risiko dari bencana yang datang tanpa peringatan panjang

  • Misteri Hilangnya Azka Usai Datangi Watu Togok Pantai Siung

    Misteri Hilangnya Azka Usai Datangi Watu Togok Pantai Siung

    Liputan6.com, Jakarta Senja di pantai selatan Yogyakarta menyambut kedatangan wanita bertubuh langsing. Usai memarkirkan sepeda motor, dia menuju pantai. Jam menunjukkan pukul 17.30 WIB. Langit berubah gelap. Dia lantas menyewa sebuah tenda berwarna biru untuk bermalam di bibir Pantai Siung.

    Wanita tersebut bernama Azka Nurfadillah. Kamis tanggal 27, dia sendirian datang ke pantai yang terkenal dengan jalur panjat tebingnya itu.

    Di kalangan pelancong, Pantai Siung ibarat surga tersembunyi di balik bukit kapur dan hamparan pohon jati. Lokasinya terpencil, namun hamparan pasir putih dan suara deburan ombak selalu setia menyambut siapa saja yang datang, termasuk Azka.

    Di Pantai Siung terdapat 250 jalur panjat tebing berstandar internasional. Selain itu semua, satu lagi menjadi magnet kuat Pantai Siung adalah Watu Togok.

    Watu dalam bahasa Indonesia berarti batu. Bentuknya tinggi menjulang. Lokasi berada di antara batuan karang. Tidak mudah untuk ke sana. Selain jalan terjal, juga hanya bisa dilakukan saat air laut surut.

    Watu Togok ini juga yang bikin Azka penasaran. Berbekal video, Azka mulai mencari tahu jalur menuju Watu Togok kepada tim SAR. Namun tim SAR mengingatkan agar Azka mengurunkan niatnya.

    “Lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” kata Koordinator SAR Satlinmas Korwil I Yogyakarta Sunu Handoko Bayu Sagara, Selasa (29/7).

    Bukannya balik kanan, Azka tetap nekat. Siang pukul 13.00 WIB, tim SAR menerima laporan dari seorang nelayan. Azka terlacak berada di Watu Togok, yaitu di balik gunung sisi timur Pantai Siung.

    Tanpa menunggu waktu, tim SAR segera menuju lokasi menjemput korban dan membawa kembali ke pantai.

    Hari berganti, Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR masih melihat Azka duduk di depan tendanya. Namun pada pukul 07.00 WIB, Azka sudah tidak ada di tenda.

    Minggu tanggal 27 Juli 2025, tim SAR mendapat laporan dari tukang parkir bahwa sepeda motor yang dikendarai Azka masih berada di parkiran.

  • Begini Sulitnya Pencarian Wisatawan Azka di Watu Togok, 3 Hari Belum Ditemukan

    Begini Sulitnya Pencarian Wisatawan Azka di Watu Togok, 3 Hari Belum Ditemukan

    Azka diketahui pertama kali tiba di Pantai Siung pada Kamis (24/7), sekira pukul 17.30 WIB. Dia menyewa tenda untuk berkemah.

    Keesokan harinya, Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB, yang bersangkutan datang ke pos SAR menanyakan jalan menuju Watu Togok sambil menunjukkan video dari HP-nya.

    “Kami sudah mengimbau agar tidak ke sana karena lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” ujar Sunu.

    Sekira pukul 13.00 WIB, pihaknya menerima laporan dari seorang nelayan bahwa ada perempuan berada di Watu Togok, yaitu di balik gunung sisi timur Pantai Siung. Tim SAR segera menuju lokasi tersebut dan berhasil menemukan korban.

    “Kami sempat menemuinya, memberikan imbauan dan mengajak kembali ke pantai. Saat itu, dia menuruti dan kembali ke tenda,” jelasnya.

    Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR masih melihat Azka duduk di depan tendanya. Namun pada pukul 07.00 WIB, pemilik tenda membongkar perlengkapan karena masa sewa telah habis, dan korban sudah tidak terlihat.

    Minggu, 27 Juli 2025, pihak SAR mendapat laporan dari tukang parkir bahwa terdapat sepeda motor Honda Vario 160 yang sejak Kamis belum diambil pemiliknya.

  • Tentang Kamchatka di Rusia, Wilayah yang Diguncang Gempa Dahsyat Hari Ini

    Tentang Kamchatka di Rusia, Wilayah yang Diguncang Gempa Dahsyat Hari Ini

    Jakarta

    Wilayah Kamchatka di timur Rusia menjadi sorotan setelah diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,7 pada Rabu, 30 Juli 2025. Gempa yang terjadi di dekat pesisir timur Kamchatka ini memicu peringatan tsunami di kawasan Samudra Pasifik, termasuk Indonesia.

    Berdasarkan laporan Pacific Tsunami Warning Center (PTWC), gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami di sejumlah wilayah, seperti Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.

    Mengutip AFP, Kamchatsky merupakan wilayah pesisir berpenduduk sekitar 165.000 jiwa yang terletak di Teluk Avacha. Wilayah Kamchatka juga masuk dalam zona Cincin Api Pasifik yang dikenal rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi.

    Wilayah Kamchatka dan Karakteristiknya

    Menurut Encyclopaedia Britannica, Kamchatka merupakan wilayah Rusia di bagian timur jauh yang resmi dibentuk pada 2007 setelah penggabungan oblast Kamchatka dengan distrik otonom Koryak. Wilayah ini mencakup seluruh Semenanjung Kamchatka dan bagian selatan Pegunungan Koryak.

    Kepadatan penduduk di wilayah ini sangat rendah, hanya sekitar 0,9 orang per kilometer persegi. Sebagian besar penduduknya adalah pemukim asal Rusia, sedangkan kelompok etnis asli terbesar adalah suku Koryak. Selain itu, terdapat pula kelompok suku Evens, Chukchi, dan Itelmen atau Kamchadal.

    Sektor ekonomi utama di Kamchatka adalah perikanan, terutama penangkapan kepiting dan industri pengalengan. Aktivitas pertanian berskala kecil terdapat di lembah Sungai Kamchatka, sedangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Rusia juga berdiri di wilayah ini.

    Luas wilayah Kamchatka mencapai 472.300 kilometer persegi. Berdasarkan data awal 2010, jumlah penduduknya sekitar 321.800 jiwa.

    Letak dan Ukuran Semenanjung Kamchatka

    Panjang wilayah ini sekitar 1.200 kilometer dari utara ke selatan, dengan lebar hingga 480 kilometer di bagian terluas. Luas totalnya diperkirakan mencapai 370.000 kilometer persegi.

    Di sepanjang semenanjung membentang dua pegunungan utama, yakni Sredinny (pegunungan tengah) dan Vostochny (pegunungan timur), yang menjulang hingga ketinggian 4.750 meter. Dari 127 gunung berapi yang ada di kawasan ini, sebanyak 22 gunung masih aktif.

    Habitat Satwa Liar dan Populasi Beruang Coklat

    Sebagian besar wilayah Kamchatka masih berupa hutan belantara yang dilindungi. Kawasan ini menjadi rumah bagi berbagai satwa liar, seperti rusa, elang, burung hantu, serta aneka burung kicau dan pemakan serangga yang ramai muncul saat musim panas.

    Kamchatka juga dikenal sebagai habitat bagi populasi beruang coklat terbesar dan terpadat di dunia. Diperkirakan ada sekitar 10 ribu ekor beruang coklat hidup di kawasan ini. Ukuran beruangnya sebanding dengan beruang grizzly di Amerika Utara, yang rata-rata memiliki berat antara 110 hingga 300 kilogram.

    Selain beruang, wilayah ini juga dihuni oleh domba gunung salju, musang, serigala, elang emas, dan elang laut Steller yang dikenal sebagai spesies elang terbesar di dunia. Sementara perairan pesisir Kamchatka, menjadi tempat tinggal bagi paus biru serta sekitar 2.000 ekor berang-berang laut, terutama di bagian selatan semenanjung.

    Tonton juga video “Detik-detik Tsunami Hantam Pesisir Rusia” di sini:

    (wia/imk)

  • Kronologi Wanita Asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Sempat Nekat ke Watu Togok

    Kronologi Wanita Asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Sempat Nekat ke Watu Togok

    Liputan6.com, Jakarta Azka Nurfadillah, perempuan berusia 28 tahun asal Pondok Ranggon, Jakarta Timur, dilaporkan hilang di kawasan Pantai Siung, Tepus, Gunungkidul, Sabtu (26/7). Keberadaan Azka masih misterius. Proses pencarian dilakukan oleh tim gabungan.

    Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi I, Sunu Handoko menjelaskan bahwa pencarian dilakukan setelah pihaknya menerima laporan kehilangan dari petugas parkir dan hasil pengecekan identitas kendaraan di lokasi.

    Azka diketahui pertama kali tiba di Pantai Siung pada Kamis (24/7), sekira pukul 17.30 WIB. Dia menyewa tenda untuk berkemah.

    Keesokan harinya, Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB, yang bersangkutan datang ke pos SAR menanyakan jalan menuju Watu Togok sambil menunjukkan video dari HP-nya.

    “Kami sudah mengimbau agar tidak ke sana karena lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” ujar Sunu.

    Sekira pukul 13.00 WIB, pihaknya menerima laporan dari seorang nelayan bahwa ada perempuan berada di Watu Togok, yaitu di balik gunung sisi timur Pantai Siung. Tim SAR segera menuju lokasi tersebut dan berhasil menemukan korban.

    “Kami sempat menemuinya, memberikan imbauan dan mengajak kembali ke pantai. Saat itu, dia menuruti dan kembali ke tenda,” jelasnya.

    Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR masih melihat Azka duduk di depan tendanya. Namun pada pukul 07.00 WIB, pemilik tenda membongkar perlengkapan karena masa sewa telah habis, dan korban sudah tidak terlihat.

    Minggu, 27 Juli 2025, pihak SAR mendapat laporan dari tukang parkir bahwa terdapat sepeda motor Honda Vario 160 yang sejak Kamis belum diambil pemiliknya.

    “Kami lakukan pengecekan dan ternyata benar itu kendaraan milik Azka. Di atas motor ada helm dan tas. Motor tidak dikunci setang dan kuncinya masih menempel,” beber Sunu.

    Setelah koordinasi dengan Polsek Tepus, dilakukan pemeriksaan isi tas dan ditemukan dompet berisi SIM, satu unit HP, pakaian dan barang-barang pribadi lainnya milik korban. Menyikapi hal itu, Tim SAR segera menyisir kembali kawasan Watu Togok, baik melalui jalur darat maupun menggunakan drone.

    “Korban belum berhasil kami temukan. Kami akan terus melanjutkan pencarian dengan dukungan personel gabungan dari AL Pos Sadeng, Koramil Tepus, Polsek Tepus, Polair Polres Gunungkidul, serta warga setempat,” tuturnya.

    Dia menambahkan, kondisi medan pencarian sangat sulit karena Watu Togok merupakan kawasan terjal dan tersembunyi. Meski demikian, upaya penyisiran tetap dilakukan secara maksimal.

    “Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan korban atau melihat hal mencurigakan di sekitar lokasi agar segera menghubungi posko SAR atau aparat setempat,” pungkasnya.

  • Puluhan Korban Penipuan Vespa di Bekasi, Ada yang dari Bogor hingga Riau
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Juli 2025

    Puluhan Korban Penipuan Vespa di Bekasi, Ada yang dari Bogor hingga Riau Megapolitan 30 Juli 2025

    Puluhan Korban Penipuan Vespa di Bekasi, Ada yang dari Bogor hingga Riau
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Sebanyak 63 orang diduga tertipu jual beli Vespa oleh seorang pemilik bengkel ternama berinisial AWP di Jalan Cipendawa, Rawalumbu, Kota
    Bekasi
    .
    Korban berasal dari berbagai daerah di Tanah Air dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.
    “Korbannya ada dari Jakarta, Bogor, Palembang, Riau, Karawang, Cikarang, Subang, Wonosobo, dengan kerugian Rp 1,5 miliar,” ujar salah satu korban, Andree Noviar Pradana (32), kepada
    Kompas.com,
    Rabu (30/7/2025).
    Andree mengaku turut menjadi
    korban penipuan
    saat pelaku menawarkannya bisnis jual beli Vespa dengan pihak ketiga senilai puluhan juta pada Januari 2025.
    Tawaran tersebut membuat Andree kaget karena pelaku memiliki relasi luas di kalangan komunitas Vespa, tetapi justru memilih dirinya sebagai rekan dalam jual beli unit Vespa.
    Karena hal ini, akhirnya korban kepincut. Ia kemudian mengirim uang sebesar Rp 25,5 juta ke nomor rekening pelaku.
    Namun, setelah uang diserahkan, korban tak kunjung mendapatkan kepastian mengenai unit Vespa tersebut. Andree lantas berupaya mencari keberadaan pelaku.
    Andree kemudian kehilangan jejak setelah pelaku diduga kabur ke Jawa Tengah. Andree semakin kesulitan mencari persembunyian pelaku setelah bengkel Vespa miliknya tiba-tiba tutup mendadak pada Maret 2025.
    Kondisi ini membuat Andree curiga. Akhirnya, ia mencari informasi mengenai sosok pelaku ke sesama komunitas Vespa.
    Dari pendalaman ini terungkap fakta bahwa pelaku juga menipu puluhan orang lainnya dengan berbagai modus.
    Modus tersebut mulai dari jual beli Vespa, servis, restorasi, hingga jual beli spare part atau aksesori Vespa. Bahkan, beberapa unit Vespa milik konsumen diduga dijual pelaku.
    “Jadi modusnya itu, ada jual beli, servis, restorasi, sama investasi spare part,” tutur warga Jatibening, Pondok Gede itu.
    Setelah berbulan-bulan mencari keberadaan pelaku, Andree akhirnya mendapatkan alamat persembunyiannya di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
    Andree lantas menemui pelaku pada 29 Juni 2025. Dalam pertemuan ini, pelaku berdalih belum bisa mengembalikan uang lantaran tengah menghadapi permasalahan ekonomi.
    Pelaku juga disebut mengakui kesalahannya yang membuat puluhan korban menelan kerugian miliaran rupiah.
    “Dia mengaku salah, bahkan dia ngaku siap dipenjara,” ucap Andree.
    Tak puas dengan jawaban tersebut, ia pun mempertanyakan bentuk pertanggungjawaban pelaku.
    Saat itu, menurut Andree, pelaku mengaku hendak menjual ruko bengkel berlantai dua miliknya senilai Rp 1,7 miliar.
    Setelah ditelusuri, ternyata sertifikat hak milik (SHM) bengkelnya telah dijaminkan ke sebuah bank senilai Rp 1,2 miliar.
    Merasa penjualan ruko tak bisa menutupi seluruh kerugian, Andree dan belasan korban lainnya akhirnya melaporkan pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota pada 17 Juli.
    Laporan tersebut teregistrasi bernomor: LP/B/1.722/VII/2025/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
    “Kami berharap laporan diproses dan pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya,” imbuh dia.
    Kompas.com
    telah mengonfirmasi terkait laporan korban ke Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, namun hingga kini belum direspons.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa M 8,7 Rusia Picu Tsunami, Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?

    Gempa M 8,7 Rusia Picu Tsunami, Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?

    Jakarta

    Gempa bumi dengan magnitudo 8,7 mengguncang perairan Semenanjung Kamchatka di Rusia, sekitar pukul 11.25 waktu setempat pada Rabu (29/07). Gempa ini menimbulkan tsunami dengan ketinggian tiga hingga empat meter di wilayah tersebut.

    Gempa yang disebut terkuat dalam beberapa dekade di Rusia itu juga memicu peringatan tsunami di beberapa negara lain.

    Di Jepang, gelombang setinggi 30 sentimeter telah melanda wilayah Hokkaido, Jepang utara.

    Otoritas Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Alaska dan Hawaii. Peringatan tsunami juga berlaku untuk wilayah Guam, dan pulau-pulau lain di Mikronesia.

    Gempa Rusia ini memicu peringatan dini tsunami di 10 wilayah timur laut Indonesia, dengan ketinggian kurang dari 0,5 sentimeter.

    Wilayah itu meliputi Talaud, Kota Gorontalo, Halmahera Utara,Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong bagian utara, Jayapura, dan Sarmi.

    “Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, kepada wartawan, Rabu (30/07).

    Sebab gelombang tsunami dahsyat yang dipicu gempa pernah menghantam wilayah lepas pantai barat Indonesia 21 tahun lalu.

    Dengan kekuatan 9,1 skala Richter, gempa itu menciptakan tsunami besar yang menyapu pesisir Provinsi Aceh dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia.

    Bencana itu menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Seberapa dahsyat gempa Rusia?

    ReutersGelombang laut menerjang sejumlah bangunan di wilayah Sakhalin setelah gempa terjadi di Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/07).

    Gempa magnitudo 8,7 ini terjadi di sekitar 126 km dari wilayah Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia, pada kedalaman 18 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.

    Gempa tersebut memicu tsunami setinggi hingga empat meter di Kamchatka, menurut Sergei Lebedev, menteri regional untuk situasi darurat di sana.

    Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyebut gempa itu “merupakan gempa terkuat dalam beberapa dekade terakhir.”

    Asisten profesor geofisika dan tektonik di Universitas Hawaii Helen Janiszewski bilang gempa Rusia ini termasuk dalam posisi keenam dari sepuluh gempa terdahsyat yang pernah tercatat.

    Baca juga:

    Akibat bencana ini dilaporkan beberapa orang terluka saat dievakuasi, termasuk seorang perempuan yang melompat dari jendela. Menteri Kesehatan wilayah itu, Oleg Melnikov, mengatakan bahwa mereka semua “dalam kondisi cukup baik”.

    Otoritas Rusia memperingatkan akan adanya gempa susulan yang juga kuat.

    “Gempa susulan yang signifikan dan nyata dengan magnitudo hingga 7,5 diperkirakan akan berlanjut setidaknya selama satu bulan,” bunyi peringatan Layanan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di wilayah Kamchatka.

    Getty ImagesFoto garis pantai di wilayah Kamchatka, Rusia.

    Wilayah semenanjung ini telah diguncang serangkaian gempa bumi dalam 10 hari terakhir.

    Pada 20 Juli, tercatat lima gempa susulan, termasuk satu gempa berkekuatan 7,4 di dekat ibu kota Kamchatka, Petropavlovsk-Kamchatsky.

    Bagaimana respons negara-negara lain?

    Di Jepang, gelombang setinggi 30 sentimeter telah menghantam sebuah wilayah di Hokkaido. Pihak berwenang Jepang pun telah memperingatkan bahwa akan ada potensi gelombang berikutnya yang lebih besar.

    Selain itu, otoritas Jepang juga telah mendesak penduduk di daerah terdampak untuk segera mengungsi. Peringatan evakuasi menjangkau radius ratusan kilometer di sepanjang wilayah pesisir utaranya.

    “Segeralah mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman. Waktu kedatangan tsunami hanyalah perkiraan. Gelombang sebenarnya bisa tiba cepat atau lambat. Teruslah mengungsi selama peringatan masih berlaku,” demikian bunyi peringatan dari pihak berwenang.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC ReutersPara pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima Daiichi dan Fukushima Daini, Jepang telah dievakuasi.

    Para pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima Daiichi dan Fukushima Daini telah dievakuasi dan dipindahkan ke dataran tinggi, menurut pernyataan dari Perusahaan Listrik Tokyo (TEPCO).

    PLTN Fukushima Daiichi merupakan lokasi bencana nuklir besar setelah gempa bumi dan tsunami berkekuatan 9,0 skala Richter yang dahsyat menghantam Jepang pada tahun 2011.

    Selain itu, pejabat Jepang melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang dilaporkan sejauh ini. Namun, para ahli meteorologi memperkirakan bahwa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian tiga hingga empat meter.

    Langkah yang sama juga dilakukan oleh pejabat di Hawaii, AS, yang memerintahkan warganya di Pulau Oahu dan Kota Honolulu untuk melakukan “evakuasi segera”.

    “Ambil tindakan! Gelombang tsunami yang merusak diperkirakan terjadi,” demikian pernyataan Departemen Manajemen Darurat Honolulu dalam peringatan di media sosial.

    Presiden AS Donald Trump dalam akun media sosialnya menuliskan “Silakan kunjungi tsunami.gov/, untuk informasi terbaru. TETAP KUAT DAN TETAP AMAN!”

    Gelombang tsunami setinggi tiga meter juga berpotensi menghantam hingga ke Ekuador setelah gempa Rusia, menurut pusat peringatan tsunami AS.

    Sejarah kelam tsunami di Indonesia dan bagaimana tsunami bisa terjadi?

    BBCSedikitnya 160.000 orang tewas di Banda Aceh. Gelombang laut meratakan hampir semua bangunan dan membawa kapal-kapal ke darat.

    Gelombang tsunami pernah menghantam wilayah lepas pantai barat Indonesia 21 tahun lalu.

    Tepatnya pada 26 Desember 2004, salah satu gempa bumi terbesar yang pernah tercatat menggelegar di lepas pantai barat Sumatera.

    Dengan kekuatan 9,1 skala Richter, gempa tersebut menciptakan tsunami besar yang menyapu pesisir Provinsi Aceh di Indonesia dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia.

    Tsunami tersebut, yang di Indonesia disebut sebagai Tsunami Aceh, menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Di antara mereka terdapat 9.000 wisatawan asing dari berbagai negara.

    Namun, data Tsunami Evaluation Coalition menunjukkan bahwa sedikitnya 275.000 orang tewas. Jumlah itu belum termasuk korban yang tercatat hilang.

    Gelombang mematikan

    BBC

    Salah satu tanda peringatan tsunami adalah surutnya air laut di sepanjang pantai.

    Sejumlah penyintas bahkan menyaksikan pantai mengering sejauh ratusan meter sehingga mereka bisa melihat dasar laut.

    Kurang dari 30 menit setelah gempa bumi, gelombang tsunami mulai menghantam pantai Sumatera bagian utara dan Kepulauan Nicobar di India.

    Dalam waktu dua jam, gelombang tersebut mencapai India Selatan, Sri Lanka, dan Thailand.

    Kemudian dalam waktu tujuh jam, gelombang tsunami menghantam Tanduk Afrika.

    Dampak ekonomi dari bencana tersebut diperkirakan hampir mencapai US$10 miliar (sekitar Rp16,1 triliun).

    PA MediaTsunami menghancurkan Desa Kuede Teunom di Provinsi Aceh pada 2004 lalu.

    Dampak tsunami dan perubahannya 20 tahun kemudian

    Di bawah ini adalah sejumlah foto yang menggambarkan kerusakan akibat gempa dan tsunami pada 2004 dan perubahan lanskap yang terjadi pada 2024 di beberapa negara terdampak, termasuk Indonesia, Thailand, Sri Lanka dan India.

    BBC BBC BBC BBC

    Apa itu tsunami?

    Tsunami adalah kata dalam bahasa Jepang yang berasal dari kata tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang.

    Tsunami terbentuk ketika energi gempa bumi secara vertikal menggeser dasar laut sejauh beberapa meter sehingga memindahkan ratusan kilometer kubik air.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan tsunami sebagai “gelombang yang sering kali tampak seperti dinding air dan dapat menyerang garis pantai serta berbahaya selama berjam-jam.”

    BBC

    Gelombang pertama mungkin tidak selalu menjadi yang terbesar.

    Pada tsunami Samudra Hindia tahun 2004, gelombang terbesar adalah gelombang kedua.

    Sedangkan pada tsunami Alaska tahun 1964, gelombang terbesar adalah gelombang keempat.

    Tsunami dapat dihasilkan oleh gempa bumi, tanah longsor, atau letusan gunung berapi.

    Peringatan tsunami

    Rakyat Jepang adalah yang pertama menghubungkan tsunami dengan aktivitas gempa sejak 1896.

    Hal itu terjadi setelah tsunami Sanriku, yang menewaskan lebih dari 22.000 orang.

    Pada 1923, sebelum negara mana pun memiliki kemampuan untuk mengeluarkan peringatan tsunami, Thomas Jaggar, seorang seismolog dan pendiri Hawaiian Volcano Observatory, adalah ilmuwan pertama yang menyebutkan kemungkinan tsunami setelah gempa bumi Kamchatka di Rusia timur.

    Pada 1941, organisasi peringatan dini tsunami pertama di dunia didirikan di Sendai, Jepang.

    GettyChennai, yang terletak 200km dari pusat gempa, juga terdampak gelombang tsunami pada 2004 lalu.

    Pusat Peringatan Tsunami pertama milik pemerintah AS didirikan pada 1949 di Observatorium Geomagnetik Honolulu. Pusat tersebut kemudian menjadi bagian penting dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.

    Namun, pada 2004 lalu, negara-negara di kawasan Samudra Hindia tidak memiliki sistem peringatan maupun mekanisme untuk memperingatkan dan mengevakuasi penduduk pesisir yang rentan.

    Sistem Peringatan dan Mitigasi Tsunami Samudra Hindia baru dibentuk pada 2005 dengan partisipasi 28 negara. Sistem itu kemudian beroperasi pada 2011.

    Banyak negara di kawasan ini juga menerapkan sistem peringatan tsunami masing-masing.

    Tonton juga video “BMKG soal Gempa Rusia: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng” di sini:

    (ita/ita)

  • Waspada Tsunami Usai Gempa Rusia, Ekuador Evakuasi Warga Galapagos

    Waspada Tsunami Usai Gempa Rusia, Ekuador Evakuasi Warga Galapagos

    Jakarta

    Ekuador juga menjadi salah satu negara yang berpotensi dilanda gelombang tsunami akibat gempa bumi dahsyat di lepas pantai Rusia.

    Badan Pusat Peringatan Tsunami Amerika Serikat mengatakan bahwa Ekuador di Amerika Selatan dan pesisir timur Rusia berpotensi dilanda gelombang tsunami setinggi lebih dari tiga meter (10 kaki) yang dipicu oleh gempa M 8,7 di Rusia.

    Otoritas Ekuador pun memerintahkan evakuasi sebagai pencegahan dari kawasan-kawasan pantai, dermaga, dan daerah dataran rendah di Kepulauan Galapagos di wilayah lepas pantainya pada Selasa (29/7) malam waktu setempat, usai gempa dahsyat mengguncang lepas pantai timur Rusia.

    “Peringatan tsunami telah ditetapkan untuk Wilayah Kepulauan (Galapagos), yang mengindikasikan penghentian segera aktivitas maritim, serta evakuasi preventif di pantai, dermaga, dan daerah dataran rendah,” kata Sekretariat Manajemen Risiko Ekuador dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (30/7/2025).

    Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa M 8,7 di Rusia tersebut berkedalaman 19,3 km dan berpusat sekitar 125 km di tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, kota pesisir berpenduduk sekitar 165.000 jiwa yang terletak di Teluk Avacha.

    Kamchatka dan kawasan Timur Jauh Rusia sendiri termasuk wilayah yang berada di Cincin Api Pasifik, zona geologi aktif yang kerap dilanda gempa besar dan letusan gunung berapi.

    Guncangan gempa tersebut berdampak luas hingga memicu peringatan tsunami di kawasan Samudra Pasifik, termasuk Jepang, Amerika Serikat (AS), hingga Indonesia.

    Gempa di Rusia hari ini terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025 pukul 06.24 WIB. Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov menyebut gempa ini sebagai yang paling kuat dalam beberapa dekade terakhir.

    “Gempa bumi hari ini sangat serius dan merupakan yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” kata Solodov melalui video yang diunggah di Telegram. Ia menambahkan bahwa belum ada laporan korban luka, namun satu bangunan taman kanak-kanak dilaporkan mengalami kerusakan.

    Menteri Regional untuk Situasi Darurat, Sergei Lebedev, melaporkan bahwa tsunami dengan ketinggian 3 hingga 4 meter terpantau di sejumlah wilayah Kamchatka. Ia mengimbau warga untuk menjauh dari garis pantai guna menghindari risiko lebih lanjut.

    Tonton juga video “Warga Evakuasi di Atap Kantor Damkar Jepang Susul Peringatan Tsunami” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Peru Juga Keluarkan Peringatan Tsunami Usai Gempa Rusia

    Peru Juga Keluarkan Peringatan Tsunami Usai Gempa Rusia

    Jakarta

    Otoritas Peru juga mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa bumi dengan Magnitudo (M) 8,7 mengguncang wilayah lepas pantai timur jauh Rusia.

    “Setelah analisis dan evaluasi oleh Pusat Peringatan Tsunami Nasional, telah ditetapkan bahwa peristiwa ini menimbulkan peringatan tsunami untuk pesisir Peru,” kata Direktorat Hidrografi dan Navigasi Angkatan Laut Peru dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (30/7/2025). Ditambahkan bahwa situasi ini “akan terus dipantau.”

    Menurut laporan AFP, Rabu (30/7/2025), badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa di Rusia tersebut berkedalaman 19,3 km dan berpusat sekitar 125 km di tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, kota pesisir berpenduduk sekitar 165.000 jiwa yang terletak di Teluk Avacha.

    Kamchatka dan kawasan Timur Jauh Rusia sendiri termasuk wilayah yang berada di Cincin Api Pasifik, zona geologi aktif yang kerap dilanda gempa besar dan letusan gunung berapi.

    Guncangan gempa tersebut berdampak luas hingga memicu peringatan tsunami di kawasan Samudra Pasifik, termasuk Jepang, Amerika Serikat (AS), hingga Indonesia.

    Gempa di Rusia hari ini terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025 pukul 06.24 WIB. Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov menyebut gempa ini sebagai yang paling kuat dalam beberapa dekade terakhir.

    Tonton juga video “Momen Pengunjung Pantai Hawaii Evakuasi Diri Buntut Potensi Tsunami” di sini:

    “Gempa bumi hari ini sangat serius dan merupakan yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” kata Solodov melalui video yang diunggah di Telegram. Ia menambahkan bahwa belum ada laporan korban luka, namun satu bangunan taman kanak-kanak dilaporkan mengalami kerusakan.

    Menteri Regional untuk Situasi Darurat, Sergei Lebedev, melaporkan bahwa tsunami dengan ketinggian 3 hingga 4 meter terpantau di sejumlah wilayah Kamchatka. Ia mengimbau warga untuk menjauh dari garis pantai guna menghindari risiko lebih lanjut.

    Tonton juga video “Warga Evakuasi di Atap Kantor Damkar Jepang Susul Peringatan Tsunami” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Peru Juga Keluarkan Peringatan Tsunami Usai Gempa Rusia

    Kekuatan, Pusat Gempa hingga Dampaknya

    Jakarta

    Gempa bumi kuat mengguncang wilayah timur Rusia dan memicu gelombang tsunami setinggi 4 meter. Guncangan tersebut berdampak luas hingga memicu peringatan tsunami di kawasan Samudra Pasifik, termasuk Jepang, Amerika Serikat (AS), hingga Indonesia.

    Gempa di Rusia hari ini terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025 pukul 06.24 WIB. Berikut informasi terkini mengenai gempa besar yang terjadi di Rusia hari ini hingga dampaknya di berbagai negara.

    Titik Pusat Gempa di Kamchatka

    Menurut laporan AFP, Rabu (30/7/2025), Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa tersebut berkedalaman 19,3 km dan berpusat sekitar 125 km di tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, kota pesisir berpenduduk sekitar 165.000 jiwa yang terletak di Teluk Avacha.

    Kamchatka dan kawasan Timur Jauh Rusia sendiri termasuk wilayah yang berada di Cincin Api Pasifik, zona geologi aktif yang kerap dilanda gempa besar dan letusan gunung berapi.

    Gempa Berkekuatan Magnitudo 8,7

    Gempa yang mengguncang Semenanjung Kamchatka memiliki kekuatan magnitudo (M) 8,7. Dilansir Reuters, Rabu (30/7/2025), Gubernur Kamchatka Vladimir Solodov menyebut gempa ini sebagai yang paling kuat dalam beberapa dekade terakhir.

    “Gempa bumi hari ini sangat serius dan merupakan yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” kata Solodov melalui video yang diunggah di Telegram. Ia menambahkan bahwa belum ada laporan korban luka, namun satu bangunan taman kanak-kanak dilaporkan mengalami kerusakan.

    Tsunami Setinggi 3-4 Meter TerjadiPeringatan Tsunami Samudra Pasifik

    Badan Meteorologi Jepang memperbarui peringatan tsunami, memperkirakan gelombang setinggi 3 meter akan mencapai sejumlah wilayah pesisir sekitar pukul 01.00 GMT. Kantor berita NHK melaporkan bahwa pemerintah telah mengeluarkan perintah evakuasi di beberapa daerah.

    Sistem Peringatan Tsunami juga menyampaikan peringatan gelombang tsunami berbahaya yang diperkirakan melanda pesisir Rusia, Jepang, dan Hawaii dalam tiga jam setelah gempa. Peringatan serupa juga berlaku untuk wilayah kepulauan AS seperti Guam dan beberapa pulau di Mikronesia.

    Badan Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) turut mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa berkekuatan 8,7 mengguncang Kamchatka. Wilayah pesisir Filipina yang berbatasan dengan Samudra Pasifik diperkirakan akan mengalami gelombang tsunami kurang dari satu meter.

    Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan potensi tsunami di 10 wilayah dengan perkiraan ketinggian gelombang di bawah 0,5 meter. Gempa di Rusia ini, menurut BMKG, disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng.

    Tonton juga video “BMKG soal Gempa Rusia: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng” di sini:

    (wia/imk)