kab/kota: Gunung

  • Geber MAXimal! Yamaha NMAX TURBO Tuntaskan Touring di Lombok & Sumbawa

    Geber MAXimal! Yamaha NMAX TURBO Tuntaskan Touring di Lombok & Sumbawa

    Jakarta

    Deretan skutik MAXi Yamaha terus menghadirkan kejutan sepanjang tahun, seperti NMAX Experience: Ride A Decade, MAXi Yamaha Day, Gathering Team Aerox (GTA). Kemudian, salah satu yang terbaru adalah kegiatan bertajuk MAXi Yamaha “TURBO” Experience yang digelar pada 23-24 Juli 2025.

    Dalam event ini, Yamaha mengajak awak media dan blogger untuk touring menjelajah Pulau Lombok dan Sumbawa sambil merasakan langsung performa Yamaha NMAX “TURBO”. Tak hanya disuguhi keindahan alam seperti sunrise dari Bukit Mantar, pemandangan Gunung Rinjani, dan udara sejuk Sembalun, para peserta juga diajak menjajal kemampuan NMAX “TURBO” menaklukkan berbagai kondisi jalan yang menantang.

    “Event MAXi Yamaha ‘TURBO’ Experience menjadi salah satu cara spesial dari kami untuk terus memperkuat image dan spirit NMAX ‘TURBO’ sebagai first class premium skutik masa kini. Dalam event ini, kami secara spesial mengundang rekan-rekan media dan blogger untuk tidak hanya merasakan langsung performa teknologi dan fitur pada motor yang sudah canggih selama touring, namun juga memahami mengapa motor ini layak diposisikan sebagai premium skutik yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan di level tertinggi. Semoga melalui event ini kami dapat terus konsisten untuk selalu berada di depan dalam menghadirkan produk-produk berkualitas serta excitement yang utuh kepada pelanggan setia,” ujar Chief Yamaha Area Teritori IV (Jawa Timur, NTT, dan NTB), Larry Asnan dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/8/2025).

    Perjalanan dimulai dari Sentral Yamaha Lombok pada pagi hari (23/7). Rombongan lalu bergerak menuju Pelabuhan Kayangan dan menyeberang ke Pulau Sumbawa. Setelah menempuh sekitar 150 km, etape pertama selesai di dealer Yamaha Surya Utama Perkasa, Sumbawa.

    Pada hari kedua (24/7), peserta kembali ke Pulau Lombok dengan jarak tempuh lebih dari 250 km. Perjalanan dimulai sejak dini hari agar peserta bisa menikmati sunrise dari Bukit Mantar, yang dikenal sebagai ‘Negeri di Atas Awan’. Jalur menuju bukit yang bergelombang, menanjak, dan berbatu sukses dilalui berkat fitur Traction Control System (TCS) pada NMAX “TURBO” yang mengurangi risiko selip dan menjaga akselerasi tetap stabil. Dual channel ABS juga memberi kualitas pengereman yang lebih aman dan presisi.

    Touring NMAX Turbo Foto: dok. Yamaha

    Setelah puas menikmati pemandangan sunrise dan membuat konten bersama motor masing-masing, peserta melanjutkan perjalanan menuju Sembalun. Jalur pegunungan dengan tikungan, tanjakan, dan turunan curam dilewati tanpa hambatan. Fitur performance damper memberikan kestabilan handling, sedangkan teknologi Y-Shift mendukung akselerasi dan deselerasi agresif di kondisi jalan yang tidak rata.

    Touring NMAX Turbo Foto: dok. Yamaha

    “Menurut saya acaranya sangat menarik, karena ini kali pertama saya bisa coba langsung NMAX ‘TURBO’, sekaligus diajak eksplor ke berbagai wilayah dengan kondisi jalan yang menantang mulai dari Lombok, Sumbawa, Bukit Mantar, Sembalun, dan kembali lagi ke Lombok tepatnya di Sirkuit Mandalika. Sepanjang perjalanan, motor ini memang enak banget dan saya merasa dapat handling yang mantap buat nikung, berkelok, maupun saat menurun dan menanjak. Y-Shift itu sih yang bikin jadi asyik. Terima kasih Yamaha untuk kesempatannya,” ujar Majid, salah satu peserta touring.

    Untuk informasi lebih lanjut terkait produk, event, dan aktivitas seru dari MAXi Yamaha, kunjungi website resmi Yamaha Indonesia di https://www.yamaha-motor.co.id/ atau dealer Yamaha terdekat di kota Anda.

    (prf/ega)

  • Saat Siswa di Lumajang Pulang Diantar Ekskavator Seberangi Aliran Lahar Gunung Semeru
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        2 Agustus 2025

    Saat Siswa di Lumajang Pulang Diantar Ekskavator Seberangi Aliran Lahar Gunung Semeru Surabaya 2 Agustus 2025

    Saat Siswa di Lumajang Pulang Diantar Ekskavator Seberangi Aliran Lahar Gunung Semeru
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Puluhan siswa SDN Jugosari 3, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, diangkut dengan ekskavator untuk bisa pulang ke rumahnya.
    Hal ini lantaran jembatan limpas yang jadi akses satu-satunya untuk pulang ke Dusun Sumberlangsep, tertutup material vulkanik yang dibawa banjir lahar
    Gunung Semeru
    .
    Adapun, Dusun Sumberlangsep berada di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro.
    Dusun ini sudah terisolasi selama 5 hari akibat Sungai Regoyo yang memisahkan Dusun Sumberlangsep dan Dusun Sumberkajar diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru.
    Akibatnya, jembatan limpas yang jadi akses satu-satunya warga Sumberlangsep untuk keluar dari dusun tertutup material vulkanik Gunung Semeru yang terbawa derasnya banjir lahar.
    Anak-anak di Dusun Sumberlangsep pun sempat tiga hari tidak sekolah karena derasnya banjir yang tidak mungkin untuk dilewati.
    Pagi tadi, anak-anak berangkat sekolah dengan diantar orangtuanya digendong melewati derasnya aliran lahar.
    Pulangnya, anak-anak diseberangkan oleh ekskavator milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas yang tengah melakukan normalisasi sungai agar Dusun Sumberlangsep tidak terisolasi lagi.
    Tampak, anak-anak ada yang naik di bagian kemudi dan di bagian
    bucket
    atau alat pengeruk pada ekskavator.
    “Senang, seru (naik ekskavator), enak tidak basah,” kata Fatmawati salah satu siswa asal Dusun Sumberlangsep, Sabtu (2/8/2025).
    Sofi, siswa lainnya mengatakan, usai naik ekskavator untuk menyeberang, ia sudah dijemput orangtuanya di seberang sungai.
    “Tidak takut (naik ekskavator), ibu nunggu di sana (sebrang sungai),” ujar Sofi.
    Petugas BBWS Brantas Nur Afandi mengatakan, pihaknya membantu anak-anak menyeberang sungai karena kebetulan sedang melakukan normalisasi di Sungai Regoyo agar Dusun Sumberlangsep tidak lagi terisolasi.
    “Tim sedang melakukan normalisasi terus berbarengan dengan anak-anak mau pulang sekolah jadi sekalian kita antar sampai ke seberang,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bandara Ngurah Rai: Penerbangan domestik kembali terdampak Lewotobi

    Bandara Ngurah Rai: Penerbangan domestik kembali terdampak Lewotobi

    Denpasar, Bali (ANTARA) – Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyampaikan penerbangan domestik kembali terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab di Denpasar, Bali, Sabtu, mengatakan setidaknya hingga pukul 12.00 Wita, enam penerbangan mengalami keterlambatan (delay) dan satu penundaan keberangkatan (postpone).

    “Beberapa penerbangan domestik yang mengalami keterlambatan antara lain Batik Air tujuan Denpasar-Labuan Bajo sebanyak tiga penerbangan, Wings Air tujuan Denpasar-Tambolaka, satu penerbangan, dan Lion Air tujuan Denpasar-Kupang dua penerbangan,” kata dia.

    Sedangkan yang mengalami penundaan keberangkatan adalah satu penerbangan dengan AirAsia tujuan Denpasar-Labuan Bajo.

    Hingga saat ini Bandara Ngurah Rai mengumumkan belum ada penerbangan internasional yang terdampak erupsi sejak Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menyemburkan awan panas pada Sabtu pukul 01.05 Wita.

    Di luar itu, Ahmad Syaugi memastikan operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai secara keseluruhan berjalan dengan normal dan lancar.

    “Namun demikian, kami bersama seluruh jajaran komunitas bandara bersama-sama melakukan monitoring secara berkelanjutan guna memastikan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan,” ujarnya.

    Guna menjaga pelayanan dan kenyamanan penumpang yang mengalami keterlambatan, pengelola bandara melakukan pengaturan ruang tunggu dan bekerja sama dengan maskapai untuk memberikan edukasi kepada penumpang terkait kondisi penerbangan yang terdampak.

    Selain itu, Syaugi mengatakan pihak maskapai memberikan pelayanan kepada para penumpang yang membutuhkan pengaturan ulang (reschedule) atau pengembalian dana (refund).

    “Kami akan terus melakukan koordinasi secara aktif dengan seluruh stakeholder terkait untuk memastikan kondisi pelayanan penumpang maupun penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan lancar dan berharap kondisi dapat segera normal kembali,” kata dia.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ruang Udara Labuan Bajo Sudah Terpapar Abu Vulkanik Gunung Lewotobi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Agustus 2025

    Ruang Udara Labuan Bajo Sudah Terpapar Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Regional 2 Agustus 2025

    Ruang Udara Labuan Bajo Sudah Terpapar Abu Vulkanik Gunung Lewotobi
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Ruang udara
    Labuan Bajo
    , Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah terpapar abu vulkanik
    Gunung Lewotobi Laki-laki
    pada Sabtu (2/8/2025) siang.
    Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan satelit, abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki sudah masuk ke ruang udara Labuan Bajo dan sekitarnya.
    “Iya, di ruang udaranya. Ini tadi mulai masuk pukul 11.00 Wita,” kata Maria saat dikonfirmasi Sabtu siang.
    Ia melanjutkan, satelit memantau pergerakan abu vulkanik secara
    real-time
    .
    Ia mengungkapkan, prediksi awal abu vulkanik akan masuk di ruang udara wilayah itu pada Sabtu sore.
    “Prediksi awal kan sore, di-
    update
    lagi ternyata siang,” ujar Maria.
    Ia menjelaskan, arah, kecepatan angin, sebaran abu vulkanik, tinggi kolom erupsi, durasi dan intensitas erupsi mempengaruhi banyaknya abu vulkanik di udara. Hal ini membuat peluang sebarannya ke berbagai arah juga semakin besar.
    “Didukung dengan musim kemarau yang identik dengan kelembaban rendah dan udara kering. Partikel abu menjadi ringan dan dapat bertahan lama di udara,” katanya.
    Seperti diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur kembali meletus dahsyat pada Jumat malam dan Sabtu dini hari.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Kolom Abu Capai Ketinggian 18 Ribu Meter – Page 3

    Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Kolom Abu Capai Ketinggian 18 Ribu Meter – Page 3

    Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Terjang Permukiman, Warga Mengungsi ke Hutan

    Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas). Oleh karena itu masyarakat dan pengunjung diimbau PVMBG untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam km dan sektoral barat daya-timur laut tujuh km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    PVMBG juga meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

    Selain itu, masyarakat diimbau memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

  • Ngeri, Ini Daftar Kematian Paling Menyakitkan dan Bagaimana Tubuh Bereaksi

    Ngeri, Ini Daftar Kematian Paling Menyakitkan dan Bagaimana Tubuh Bereaksi

    Jakarta

    Kematian adalah misteri yang tidak bisa dihindari setiap manusia. Cara seseorang menghadapinya bisa berbeda-beda.

    Beberapa kondisi menyebabkan prosesnya sangat menyakitkan. Setiap kematian memilik respon biologisnya masing-masing.

    Kematian Paling Menyakitkan

    Kematian paling menyakitkan di antaranya dehidrasi, tenggelam, hingga terpapar radiasi. Berikut penjelasannya.

    1. Dehidrasi

    Menurut National Institute of Health, sekitar 2/3 berat badan seseorang adalah air. Semua sel dalam tubuh membutuhkan air untuk bekerja dan air merupakan dasar dari semua cairan tubuh, seperti air liur, darah, keringat, urine dan cairan sendi.

    Manusia hanya bisa bertahan hidup dalam waktu singkat tanpa air. Ketika tidak ada air, tubuh tidak memproduksi keringat. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang berbahaya dan memberi tekanan pada cairan dalam tubuh, termasuk darah.

    Jika kondisi ini menyebabkan penurunan volume darah, sirkulasi darah dalam tubuh akan berkurang dan menyebabkan penurunan darah yang signifikan. Hal ini bisa menyebabkan hilangnya kesadaran dan kematian.

    Tak hanya karena penurunan volume darah, kematian juga bisa disebabkan karena penumpukan racun akibat dehidrasi. Tanpa air, tubuh racun akan menumpuk dan menyebabkan kegagalan organ yang meluas.

    Senada dengan hal tersebut, dikutip dari Scientific American, saat seseorang berhenti berkeringat, dia akan mulai kepanasan. Orang tersebut akan mulai kehilangan kesadaran dan kulitnya akan mengering. Pada tahap selanjutnya, gagal ginjal dan hati akan terjadi, merusak organ secara serius dan meracuni orang tersebut hingga meninggal dunia.

    2. Tenggelam

    WHO mencatat, ada sekitar 300.000 kematian akibat tenggelam setiap tahunnya di seluruh dunia. Tenggelam adalah proses mengalami gangguan pernapasan akibat terendam dalam cairan.

    Dikutip dari laman Healthline, enggelam bisa terjadi sangat cepat namun secara bertahap. Tahapan-tahapan ini bisa berlangsung sekitar 10-12 menit sebelum kematian terjadi.

    Selama beberapa detik setelah air terhirup, orang yang tenggelam dalam kondisi melawan karena berjuang untuk bernapasSaat saluran napas mulai menutup, orang akan mulai menahan napas tanpa sadar. Proses ini berlangsung hingga 2 menit sampai mereka kehilangan kesadaranOrang tersebut kehilangan kesadaran. Selama tahap ini, dia masih bisa diselamatkan melalui resusitasi dan memiliki peluang untuk pulih kembali. Pernapasan berhenti dan detak jantung melambat. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa menit.Tubuh mengalami kejang hipoksia. Tanpa oksigen, tubuh penderita akan tampak membiru dan mungkin bergerak-gerak tidak beraturanOtak, jantung, dan paru-paru mencapai kondisi yang tidak memungkinkan untuk pulih kembali. Tahap akhir dari tenggelam disebut dengan hipoksia serebral dan diikuti dengan kematian klinis.

    3. Terbakar

    Dalam artikel berjudul Forensic Pathology of Thermal Injuries yang ditulis oleh pakar forensik Valerie Rao, MD, orang yang terbakar sampai mati melihat kulit mereka menghitam dan kemudian terbelah, serta memperlihatkan jaringan di bawahnya terkena kobaran api. Proses ini berlaku untuk orang yang terjebak dalam kobaran api.

    Berbeda dengan kematian yang berhubungan langsung dengan gunung berapi. Pada tahun 2018, Live Science melaporkan adanya kasus seorang pria yang jatuh ke dalam salah satu kolam Norris Geyser Basin di Taman Nasional Yellowstone. Dalam waktu kurang dari sehari, air yang hampir mendidih dan sangat asam melarutkan jenazahnya sepenuhnya.

    4. Terpapar Radiasi

    Jika dalam dosis kecil, radiasi bisa digunakan untuk mengobati kondisi kanker dengan membunuh sel-sel berbahaya. Namun dalam kasus ekstrem, radiasi bisa menyebabkan kematian.

    Dikutip dari laman CDC, salah satu skenario radiasi yang bisa menyebabkan kematian yaitu ledakan nuklir. Orang yang berada di arah angin dari ledakan bisa terpapar radiasi hingga menyebabkan penyakit atau kematian dalam beberapa hari.

    Kematian dapat terjad di atau dekat titik nol yang disebabkan oleh ledakan, panas, radiasi langsung, atau puing-puing yang beerbangan. Cedera akibat ledakan meliputi:

    Gendang telinga berlubangCedera paru-paru dan gastrointestinalTrauma akibat serpihan yang beterbanganPatah tulangMenghirup asapPerburukan kondisi kronis

    Cedera karena panas atau termal mencakup luka bakar kilat atau luka bakar api.

    Kematian akibat paparan radiasi dialami oleh Hisashi Ouchi, seorang pekerja berusia 25 tahun yang bekerja di pabrik pengolahan bahan bakar nuklir di Jepang.

    Pada tahun 1999, dia dan dua rekannya sedang berdiri di tangki bahan bakar saat salah satu dari mereka menambahkan 35 pon ranium ke dalam prosesor, yang tujuh kali lebih tinggi dari batas aman.

    Mereka melihat kilatan cahaya biru sebelum terkena ledakan radiasi. Ouchi terpapar radiasi 17.000 millisievert, radiasi terbanyak yang pernah tercatat dalam satu waktu.

    Meski awalnya tampak sehat, kondisinya memburuk dalam 83 hari. Kulitnya mulai mengelupas hingga mengeluarkan banyak cairan melalui daging yang terbuka.

    Jaringan paru-parunya rusak. Radiasi tersebut juga membunuh sel-sel dalam sistem pencernaan yang seharusnya menyerap makanan dan obat-obatan. Dia kemudian meninggal karena kegagalan multi-organ.

    (elk/kna)

  • Daftar Pemenang Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Ini Prestasi Pembalap Indonesia

    Daftar Pemenang Tour de Banyuwangi Ijen 2025, Ini Prestasi Pembalap Indonesia

    Liputan6.com, Jakarta Tour de Banyuwangi Ijen kembali melahirkan juara baru. Tahun ini Pembalap DC Fukuoka Jepang, Benjamin Reverte Prades berhasil menjuarai kompetisi balap sepeda agenda resmi Union Cycliste Internationale (UCI) atau Federasi Balap Sepeda Dunia tersebut.

    Bagi pembalap asal Spanyol tersebut, kemenangan ini merupakan penantian selama 11 tahun untuk bisa menjuarai Tour de Banyuwangi Ijen.

    Pembalap berusia 41 tahun itu berhasil menjadi yang tercepat Etape Empat dengan catatan waktu 4 jam 9 menit 42 detik. Sementara peringkat dua diraih Adne Van Engelen dari Terengganu Cycling Team Malaysia, dan peringkat tiga oleh Nicolo Pettiti dari Swat Club Italia, dengan selisih waktu masing-masing 2 detik dan 47 detik.

    Etape terakhir tersebut start di RTH Maron Genteng dan finish di Paltuding Gunung Ijen, Kamis (31/7) yang juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.

    Benjamin pertama kali mengikuti TdBI mulai 2014. Ini merupakan keenam kalinya dia mengikuti kompetisi yang memasuki tahun ke-10 tersebut.

    Tour de Banyuwangi Ijen pertama kali digelar pada 2012. Sempat terhenti tiga tahun karena pandemi Covid-19 pada 2020 dan kembali digelar pada 2024.

    “Ini enam kalinya saya ikut. Saya pernah meraih finish di posisi dua dan tiga, tapi belum pernah juara sebelumnya. Saya bahagia karena balapan ini luar biasa. Ini salah satu balapan favorit saya,” kata Benjamin.

    Bahkan karena berhasil meraih juara TdBI, Benjamin berpikir ulang untuk pensiun. “Setelah melihat hasil ini, saya jadi bertanya mengapa harus berhenti, kalau saya masih bisa tampil bagus. Sekarang saya punya satu alasan lagi untuk lanjut setidaknya satu tahun lagi,” katanya.

    Benjamin mengaku tak menyangka bisa menjadi juara, karena tipikalnya bukan pembalap climber sejati. “Saya pikir tidak akan pernah menang di sini. Karena lintasannya cocok untuk climber sejati. Sementara saya bukan. Saya hanya lakukan terbaik untuk menang,” tambahnya.

    Benjamin mengatakan Tour de Banyuwangi Ijen tahun ini lebih menantang. “Tahun ini litasannya lebih bervariasi dan menantang. Ditambah hujan, membuat balapan menjadi lebih sulit,” katanya.

    Hasil ini membuat Benjamin berhak atas Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey).

    Peraih Jersey di Tour de Banyuwangi Ijen tahun ini diraih oleh pembalap yang berbeda-beda. Meski Benjamin keluar sebagai juara, namun Pembalap Italia, Pettiti yang finish di posisi tiga berhasil mempertahankan Polkadot Jersey (Raja Tanjakan) yang didapatnya dalam dua etape terakhir.

    “Tanjakannya sangat berat dan panjang. Bahkan ada lintasan sepanjang satu kilometer dengan kemiringan lebih dari 20 persen. Saya tidak tahu apakah ada tanjakan lain seperti di sini,” kata Pettiti.

    “Saya sangat berharap bisa ikut lagi. Saya sangat menikmati balapan di sini. Saya suka tempat ini, saya suka orang-orangnya. Ini pengalaman terbaik hidup saya. Saya tidak akan melupakan momen ini,” tambah Pettiti.

    Sementara Blue Fire Jersey (Green Jersey/Best Sprinter Classification) tetap diraih pembalap Belanda, Jeroen Meijers dari Victoria Sports Pro Cycling Filipina.

    Pembalap Indonesia, Syelhan Nurahmat Muhammad, dari ASC Monster Indonesia, berhasil mempertahankan Best Indonesian Rider (Banyuwangi Reborn Jersey).

    Hasil Etape Empat Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) 2025

    Individual General Classification by Time (Ijen Sulfur Jersey)

    1. 61 Prades Reverte Benjamin VC Fukuoka 13:47:40

    2. 13 Van Engelen Adne Terengganu Cycling Team 13:48:30

    3. 181 Pettiti Nicolo Swatt Club 13:49:02

    Stage Individual Classification

    1. 61 Prades Reverte Benjamin VC Fukuoka

    2. 13 Van Engelen Adne Terengganu Cycling Team

    3. 181 Pettiti Nicolo Swatt Club

    Stage Best Indonesian Rider

    1. 55 Syelhan Nurahmat Muhammad ASC Monster Indonesia

    Best Indonesian Rider (Banyuwangi Reborn Jersey)

    1. 55 Syelhan Nurahmat Muhammad ASC Monster Indonesia

    2. 191 Raihan Maulidan Muhammad Pontianak Wijaya Racing

    3. 125 Ramadhan Ilham Dzukri Nusantara

    Best Sprinters Classification (Blue Fire Jersey)

    1. 72 Meijers Jeroen Victoria Sports Pro Cycling

    2. 61 Prades Reverte Benjamin VC Fukuoka

    3. 4 Bettles Carter Roojai Insurance

    Best Climbers Classification-KOM (Polkadot Jersey)

    1. Nicolo Pettiti

    2. Prades Reverte Benjamin

    3. Van Engelen Adne

    Team General Classification by Time

    1. Swatt Club

    2. Thailand National Team

    3. Roojai Insurance

    Best Indonesian Team

    1. ASC Monster Indonesia

    2. Nusantara – BYC

    3. Pontianak Wijaya Racing

  • 1 Agustus Hari Apa? Ada Hari Kanker Paru hingga World Wide Web – Page 3

    1 Agustus Hari Apa? Ada Hari Kanker Paru hingga World Wide Web – Page 3

    Setiap tanggal 1 Agustus, dunia memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran global akan bahaya kanker paru-paru, yang merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Kampanye ini juga menekankan pentingnya pencegahan, deteksi dini, serta pola hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit tersebut.

    Selain itu, 1 Agustus juga dikenal sebagai Hari World Wide Web. Peringatan ini mengingatkan kita akan peran besar internet dalam kehidupan sehari-hari sejak ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989. Momen ini menjadi ajakan untuk menggunakan internet secara bijak, produktif, dan aman.

    Tanggal ini juga menandai awal Pekan ASI Sedunia, yang berlangsung hingga 7 Agustus. Peringatan ini, yang didukung oleh WHO dan UNICEF, bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi. ASI memberikan nutrisi terbaik dan perlindungan alami terhadap berbagai penyakit.

    Beberapa peringatan lain yang jatuh pada 1 Agustus meliputi Hari Pacar Nasional, Hari Bebas Anak Internasional, dan Hari Syal Pramuka Sedunia. Hari Bir Internasional juga dirayakan pada Jumat pertama bulan Agustus, yang pada tahun 2025 jatuh tepat di tanggal 1 Agustus. Ada pula Hari Pendakian Gunung Nasional, Hari Mahjong Internasional, Hari Menghormati Orang Tua, Hari Kesadaran Donor Minoritas, Hari Kue Krim Raspberry Nasional, dan Hari Balon Air Nasional yang dirayakan pada Jumat pertama bulan Agustus.

  • Tentang Gunung Klyuchevskaya Sopka yang Meletus Usai Gempa Rusia

    Tentang Gunung Klyuchevskaya Sopka yang Meletus Usai Gempa Rusia

    Jakarta

    Klyuchevskaya Sopka, gunung berapi tertinggi di Semenanjung Kamchatka, Rusia, meletus tak lama setelah wilayah itu diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8. Letusannya menghasilkan gumpalan abu hingga puluhan kilometer ke langit.

    “Gumpalan abu dari letusan itu meluas setidaknya 1,5 mil (2,5 kilometer) di atas dan 36 mil (58 km) timur gunung berapi,” kata Tim Tanggap Letusan Gunung Berapi Kamchatkan dalam unggahan di Telegram, seperti dilansir Live Science, Rabu (30/7/2025). Mereka juga memperingatkan bahwa ledakan abu setinggi 5 mil (8 km) dapat terjadi kapan saja.

    Letusan Klyuchevskaya juga menambah daftar panjang aktivitas vulkanik di kawasan Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Gunung ini merupakan salah satu yang paling aktif dan tertinggi di Eurasia, serta dikenal memiliki riwayat erupsi yang cukup intens. Berikut profil dan catatan sejarah letusannya.

    Gunung Api Tertinggi di Rusia yang Masih Aktif

    Klyuchevskaya Sopka adalah stratovolcano aktif yang terletak di bagian timur laut Semenanjung Kamchatka, Rusia. Dengan ketinggian sekitar 4.750 meter di atas permukaan laut, gunung ini tercatat sebagai gunung berapi tertinggi di Eurasia. Menurut Earth Observatory NASA, Klyuchevskaya terbentuk sekitar 7.000 tahun yang lalu dan merupakan bagian dari kompleks vulkanik besar di Kamchatka.

    Gunung ini berada dalam zona subduksi yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik, wilayah yang mencakup mayoritas gunung api aktif dunia. Aktivitas geologinya sangat intens karena terletak di pertemuan lempeng Pasifik dan Eurasia. NASA mencatat bahwa dari waktu ke waktu, kawah puncaknya maupun celah-celah samping di lerengnya kerap mengeluarkan abu, gas vulkanik, dan lava.

    Riwayat Letusan dan Aktivitas Terbaru

    Salah satu letusan signifikan terjadi pada Oktober 2020. Dalam laporan Earth Observatory NASA, aktivitas termal yang kuat terdeteksi dari satelit Terra dan Aqua. Gambar citra memperlihatkan aliran lava dari kawah utama ke lereng bagian timur gunung, disertai semburan abu yang membubung hingga ke atmosfer.

    Letusan terbaru pada 27 Juli 2025 terjadi beberapa jam setelah gempa berkekuatan M 8,8 mengguncang wilayah utara Kamchatka. Menurut laporan Live Science yang mengutip ahli vulkanologi, aktivitas seismik sebesar itu dapat memicu ketidakstabilan magma dan mempercepat terjadinya erupsi, terutama pada gunung yang sudah aktif secara geologis seperti Klyuchevskaya.

    Dampak Abu Vulkanik dan Sistem Pemantauan

    Dampak utama dari letusan ini adalah meluasnya abu vulkanik ke atmosfer bagian atas. Earth Observatory NASA menyatakan bahwa kolom abu dari letusan Klyuchevskaya pada Juli 2025 mencapai ketinggian lebih dari 12 kilometer. Awan abu yang terbentuk menyebar ke arah timur dan membentang puluhan kilometer dari lokasi kawah.

    Abu vulkanik sangat berbahaya bagi penerbangan, karena partikel halus dapat masuk ke dalam mesin dan menyebabkan kerusakan serius. Oleh sebab itu, Pusat Vulkanologi Rusia (KVERT) segera mengeluarkan peringatan penerbangan “kode merah” setelah erupsi terjadi.

    Menurut Live Science, pemantauan gunung ini dilakukan secara berkelanjutan menggunakan sistem seismik dan observasi satelit. Tim Tanggap Letusan Gunung Berapi Kamchatkan juga memperingatkan potensi ledakan lanjutan yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam beberapa hari setelah erupsi besar.

    (wia/imk)

  • PKS: MPR Tak Perlu Turun Gunung Sikapi Putusan MK soal Pemisahan Pemilu
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Juli 2025

    PKS: MPR Tak Perlu Turun Gunung Sikapi Putusan MK soal Pemisahan Pemilu Nasional 31 Juli 2025

    PKS: MPR Tak Perlu Turun Gunung Sikapi Putusan MK soal Pemisahan Pemilu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS Mulyanto menilai MPR tidak perlu ikut turun tangan menyikapi polemik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait
    pemisahan pemilu
    serentak nasional dan pemilu serentak lokal.
    Menurut Mulyanto, keterlibatan MPR dalam menafsirkan
    putusan MK
    justru dapat menimbulkan persoalan baru, yakni potensi terjadinya dualisme tafsir antarlembaga tinggi negara, yang pada akhirnya bisa menciptakan ketidakpastian hukum.
    “MPR RI tidak perlu turun gunung terkait perkara ini. Biarkan DPR dan Pemerintah membahas soal ini dalam kapasitas sebagai pembentuk UU,” kata Mulyanto dalam keterangannya, Kamis (31/7/2025).
    “Kita khawatir kalau MPR ikut membahas masalah ini maka dapat menimbulkan masalah baru, yakni dualitas tafsir antarlembaga tinggi negara, yakni antara MK dengan MPR RI, yang dapat berkembang dan memicu ketidakpastian hukum,” tambahnya.
    Mulyanto menegaskan bahwa secara konstitusional, kewenangan untuk menafsirkan Undang-Undang Dasar 1945 secara otoritatif berada di tangan MK, sebagaimana diatur dalam Pasal 24C UUD 1945.
    Karena itu, putusan MK bersifat final dan mengikat.
    “Hal tersebut dapat juga dipandang sebagai intervensi politik (MPR RI) terhadap kekuasaan kehakiman (MK), dan ini berpotensi melanggar prinsip pemisahan kekuasaan, yang sangat kita jaga,” tegas anggota DPR periode 2019-2024 itu.
    Putusan MK
    Nomor 135/PUU-XXII/2024 sebelumnya menuai polemik karena mengubah format pemilu serentak menjadi dua bagian: pemilu nasional (presiden, DPR, dan DPD) dan pemilu lokal (kepala daerah dan DPRD).
    Sebagian pihak menilai MK telah bertindak sebagai
    positive legislator
    karena dinilai membentuk norma baru, bukan sekadar menguji konstitusionalitas undang-undang.
    Mulyanto menyarankan agar pembahasan teknis terhadap dampak putusan tersebut dilakukan oleh pembentuk undang-undang, yakni DPR bersama pemerintah.

    Apalagi, saat ini Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu dan RUU Pilkada telah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.
    “Pimpinan lembaga tinggi perlu menghayati betul soal ini dan membahas serta mencari solusinya secara teknis di tingkat pembentuk UU, yakni DPR RI dan Pemerintah,” ungkapnya.
    Ia juga mengingatkan bahwa persoalan pemilu bukan hanya soal teknis pelaksanaan, tetapi juga menyangkut kualitas demokrasi secara keseluruhan.
    Karena itu, menurutnya, dibutuhkan sikap kenegarawanan dalam menyusun aturan main politik ke depan.
    “Jangan sampai demokrasi kita jalan di tempat, karena pemilu yang ruwet dengan politik uang dan menghasilkan pemimpin yang cenderung populis serta menomorduakan kompetensi,” ujar dia.
    “Hampir tiga puluh tahun Reformasi, namun masih dirasakan di sana-sini ketidakpuasan terhadap kualitas demokrasi kita. Kita membutuhkan banyak negarawan dalam pembentukan UU ini,” sambungnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.