kab/kota: Gunung

  • Geger Dunia Hilang Ditemukan di Wilayah RI, Peneliti Ungkap Lokasinya

    Geger Dunia Hilang Ditemukan di Wilayah RI, Peneliti Ungkap Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan mengatakan Sumba adalah rumah bagi hewan yang sebagian besar telah punah sekitar ribuan tahun lalu. Hal ini yang menimbulkan asumsi bahwa Sumba merupakan ‘dunia’ yang hilang.

    Beberapa hewan yang pernah hidup di ‘dunia’ hilang tersebut adalah gajah mini, tikus, kadal raksasa, hingga dengan spesies komodo.

    Pernyataan itu terungkap dalam jurnal berjudul ‘Proceedings of the Royal Society B’. Laporan merujuk pada penemuan fosil hewan-hewan tersebut. Laporan itu menyebut fosil beragam spesies tersebut hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, dikutip dari Mongabay, Sabtu (2/11/2024).

    Bahkan, laporan itu mendapati temuan serius yang memungkinkan bahwa hewan-hewan langka awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini makin meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores.

    Penemuan itu kemudian memancing asumsi bahwa hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.

    Ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL). Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai ‘Wallacea’. Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.

    Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.

    Hingga kini, riset tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei soal fosil dan kehidupan liar di sana belum terlalu banyak dilakukan.

    “Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.

    Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.

    “Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” terang Turvey.

    Dunia Hilang di Spanyol

    Dunia hilang tak cuma ditemukan di Indonesia. Ternyata Spanyol juga menyimpan misteri yang patut diselidiki lebih lanjut. 

    Pasalnya, Atlantis yang dikenal sebagai dunia yang hilang berhasil ditemukan melalui sebuah penelitian dari Spanyol. Peneliti menemukan beberapa pulau yang tenggelam di dekat Kepulauan Canary.

    “Ini mungkin asal muasal legenda Atlantis,” kata kepala proyek yang mempelajari aktivitas gunung berapi di Kepulauan Canary, Luis Somoza, dikutip dari Live Science.

    Lokasi tersebut, Gunung Los Atlantes adalah serangkaian pulau pada zaman Eocene dari 56 juta hingga 34 juta tahun lalu. Namun gunung telah berhenti meletus dan laharnya memadat, membuat pulau-pulau tenggelam.

    Gunung Los Atlantes berada paling timur dari Kepulauan Canary. Pulau berada di gunung bawah laut yang tidak aktif dengan diameter 50 kilometer dan berada di 2,3 km bawah permukaan laut.

    “Ini merupakan pulau-pulau di masa lalu dan tenggelam, sekarang masih tenggelam persis seperti yang diceritakan dalam legenda Atlantis,” imbuhnya.

    Para peneliti menemukannya saat menjelajahi dasar laut lepas pantai timur Lanzarote. Mereka menggunakan kendaraan yang dikontrol dari jarak jauh (remotely operated vehicle/ROV) pada kedalaman antara 330 hingga 8.200 (100-2.500 meter).

    Menurutnya, tim peneliti berhasil menemukan bagian pantai, tebing dan bukit pasir di lokasi tersebut. Pasir yang menutupi batuan vulkanik kemungkinan telah mengendap saat tenggelam.

    Para peneliti juga menemukan beberapa pantai tidak tenggelam terlalu dalam. Kedalamannya berkisar 60 meter di bawah permukaan laut.

    Mereka juga menemukan gunung berapi tidak aktif dan menjadi pulau saat permukaan air laut rendah saat zaman es terakhir. Sementara saat era tersebut berakhir, pulau akhirnya tenggelam.

    “Pulau-pulau ini dihuni oleh para satwa liar,” ucapnya.

    Nah, itu dia dua fakta soal ‘dunia hilang’ yang kembali ditemukan dari hasil studi. Tentu saja perlu penelusuran lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta di dalamnya, agar kita bisa memiliki pengetahuan lebih jelas terkait sejarah masa lalu. 

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Baca Dulu Baru Berenang, Cara Unik Ciciek dan Suami Tingkatkan Minat Baca di Jember Lewat Tanoker Raspati
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 Agustus 2025

    Baca Dulu Baru Berenang, Cara Unik Ciciek dan Suami Tingkatkan Minat Baca di Jember Lewat Tanoker Raspati Surabaya 11 Agustus 2025

    Baca Dulu Baru Berenang, Cara Unik Ciciek dan Suami Tingkatkan Minat Baca di Jember Lewat Tanoker Raspati
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Gemercik air kolam seluas 21×8 meter mengiringi canda tawa anak-anak desa di kaki Gunung Raung yang berenang di Kolam Renang Baca Tanoker Raspati, di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember
    Kolam renang tersebut ibarat surga bermain bagi mereka yang kerap datang sepulang sekolah. Anak-anak TK, SD, SMP, bahkan tingkat SMA pun bermain di sana. 
    Mereka tahu apa yang harus dilakukan sebelum berenang, yakni membaca satu buku dari perpustakaan Tanoker yang dipenuhi dengan berbagai genre buku anak.
    Membaca merupakan syarat jika mereka ingin berenang gratis di Kolam Renang Baca Tanoker Raspati.
    Setelah membaca, mereka akan diminta mempresentasikan isi buku yang telah dibaca kepada pendamping yang berjaga.
    Budaya itu tercipta dari sepasang suami istri bernama Farha Ciciek dan Supoharjo sekaligus pendiri komunitas Tanoker Ledokombo sejak 15 tahun lalu. 
    Ciciek menyebutnya sebagai literasi air, pendekatan yang dilakukan demi budaya membaca di desanya terwujud.
    “Paling tidak anak-anak seminggu sekali membaca, karena iklim di keluarga dan mungkin di lembaga pendidikan secara umum belum memasyarakatkan budaya membaca,” kata aktivis perempuan dan anak itu.
    Ia dan suaminya sangat menyukai membaca dan meyakini bahwa buku adalah jendela dunia.
    Sadar bahwa literasi Indonesia rendah, maka pendekatan yang dilakukan pun harus menyenangkan.
    Berenang adalah semangat awal yang dibawa dari rumah, membaca memang terkadang menjadi sebuah jalan satu-satunya yang terpaksa dilakukan agar bisa bermain di kolam renang.
    Namun, lambat laun, kata Ciciek, hal yang tak disukai itu perlahan berubah.
    Momen bagaimana anak-anak di desanya mampu menceritakan kembali dan menjadikan buku itu sebagai dialog kecil adalah hal yang emosional baginya.
    “Kadang-kadang juga mengekspresikannya dalam bentuk pantun dan puisi,” ujar perempuan kelahiran Ambon itu kepada
    Kompas.com.
    Ciciek menyebut perpustakaan dengan koleksi buku yang juga donasi dari banyak pihak itu sebagai taman baca masyarakat (TBM). Dari dalam maupun luar negeri.
    Awalnya, kolam renang yang lebih tampak seperti kolam ikan berukuran 4×4 pada masa awal Tanoker berdiri 2010 telah mengundang antuasiasme anak-anak sekitar.
    Makin ramai, banyak di antaranya yang memohon kepada Ciciek dan Supo untuk membuat yang lebih luas dan bagus seperti di pusat Kota Jember.
    “Puji syukur ada rezekinya, ada aja jalannya, sehingga dreams come true, kolam renang yang menjadi kebanggaan Ledokombo, menjadi kebahagiaan anak-anak terwujud dengan gandeng tangan berbagai pihak,” kata Ciciek yang menyebut itu adalah bagian dari hak anak.
    Dua kolam renang yang lebih luas pun terwujud 2018. Makin ramai anak-anak yang datang membudayakan literasi air, mereka memiliki kartu anggotanya masing-masing, catatan bacaan mereka terarsip rapi.
    Ciciek juga menggalakkan Rabu Membaca. Siang sepulang sekolah, anak-anak akan datang untuk membaca bersama, berdialog dan presentasi di pelataran Tanoker.
    Ada alat musik jimbe dan gendang di dalam perpustakaan, di depan TBM ada egrang yang turut dimainkan bersama.
    Satu kali, anak-anak pernah diajak oleh putra sulung Ciciek membaca di Kuburan China tak jauh dari Tanoker.
    Cicek menceritakan bagaimana Tanoker juga menularkan semangat toleransi kepada anak-anak desanya.
    Perempuan berdarah Arab dan Jawa itu memandang bahwa kebiasaan bermain
    gadget
    bisa dipecah melalui olahraga renang. Kolam renang menjadi sarana membaca dan melupakan sejenak game
    online.
    Kini TBM Tanoker memiliki banyak pendamping. Ibu-ibu yang berasal dari Sekolah Eyang juga kerap hadir.
    Bagi mereka semboyan “cucumu cucuku cucu kita semua” juga termasuk dalam menggiatkan budaya literasi air.
    “Bagian dari pengasuhan gotong royong yang menjadi sesuatu yang dikembangkan Tanoker. Jadi ruang literasi ini adalah bentuk dari satu wadah mendidik anak-anak kita semua di Kecamatan Ledokombo supaya meningkat kemampuan literasinya, menjadi anak-anak dengan masa depan yang membanggakan,” kata Ciciek.
    Kegiatan rutin di Utara Jember itu menjadi langkah kecil yang sudah dilakukan belasan tahun.
    Mereka yang datang tak hanya anak-anak Desa Ledokomba, tetapi juga dari desa-desa di sekitarnya, seperti Suberlesung, Sumberbulus, dan Lembengan.
    Suasana hijau dan Tanoker selalu disulap menjadi taman bermain yang menyenangkan. Anak-anak tanpa sadar belajar dan mereka tumbuh di dalamnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Raline Shah Siap Meriahkan LPS Financial Festival Medan, Ini Profilnya

    Raline Shah Siap Meriahkan LPS Financial Festival Medan, Ini Profilnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – LPS Financial Festival tidak lama lagi bakal hadir menyapa warga Medan, Sumatera Utara. Acara yang akan digelar di Regale International Convention Center, Medan pada 20-21 Agustus 2025 ini akan menghadirkan beberapa sosok terkenal yang mengisi sesi educational class. Salah satunya Raline Shah.

    Dalam acara ini, artis kelahiran Medan Raline Shah rencananya akan menjadi pembicara dalam sesi educational class di LPS Financial Festival Medan. Sebagaimana diketahui, Raline Shah kini menjabat sebagai Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengingat pengalamannya di bidang global dan pendidikan digital dianggap relevan untuk peran ini.

    Wanita dengan nama lengkap Raline Rahmat Shah ini lahir pada 4 Maret 1985 di Jakarta, Indonesia. Meskipun terlahir di Jakarta, keluarga Raline Shah berasal dari Medan, terutama dari keluarga ayahnya. Tak hanya itu, Raline Shah juga menghabiskan masa kecil di Medan, kemudian Raline meneruskan studinya di National University of Singapore. Dari universitas tersebut, ia lulus pada tahun 2008 dengan menyabet dua gelar, yaitu Ilmu Politik serta Media dan Komunikasi Baru.

    Bukan cuma Raline Shah, Aktor Herjunot Ali pun turun gunung menjadi pembicara di sesi educational class di festival tersebut. Tak kalah menarik, acara ini akan semakin daging karena educational class juga diisi oleh Financial & Investment Expert, Michele Yeoh. Dengan begitu, peserta bisa mendapatkan ilmu berharga dari praktisi dan aktor-aktor yang berpengalaman di bidangnya.

    LPS Financial Festival Medan bakal semakin meriah dengan kehadiran RAN, Wali, Judika, dan Setia Band yang akan manggung di acara tersebut. Selain itu, Grup Stand Up Comedy dari Agak Laen juga akan memeriahkan acara tersebut melalui aksi komedi mereka.

    Lebih lanjut, berbagai tokoh penting di sektor keuangan juga akan hadir di LPS Financial Festival Medan. Di antaranya adalah Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa; Pendiri CT Corp Chairul Tanjung; dan Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun.

    Tak ketinggalan, LPS Festival Medan juga akan dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara, M. Bobby Afif Nasution yang akan memberi keynote speech di acara tersebut. Akan hadir pula dalam acara ini adalah Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas.

    LPS Financial Festival Medan tentu membawa semangat yang sama seperti penyelenggaraan di kota sebelumnya Surabaya, yaitu menggencarkan literasi keuangan demi memperkuat sektor keuangan di Indonesia.

    Sebagai informasi, LPS Financial Festival hadir untuk meningkatkan literasi keuangan, memperluas wawasan generasi muda, serta mendorong terciptanya ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui sejumlah rangkaian kegiatan edukatif dan interaktif, festival ini memiliki tujuan untuk memberdayakan generasi muda melalui pengetahuan keuangan.

    Para peserta LPS Financial Festival Medan akan mendapat ilmu penting dari berbagai tokoh penting di industri keuangan, mulai dari LPS hingga praktisi keuangan. Tak hanya ilmu, para peserta juga akan disuguhkan hiburan dari beberapa artis atau musisi yang tampil di acara tersebut.

    Oleh sebab itu, jangan sampai ketinggalan untuk menghadiri LPS Financial Festival di Medan. Tunggu apalagi? Daftarkan diri segera di sini.

    Jangan lupa pantau terus Cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menjaga Demokrasi Tetap Hangat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        11 Agustus 2025

    Menjaga Demokrasi Tetap Hangat Nasional 11 Agustus 2025

    Menjaga Demokrasi Tetap Hangat
    Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung
    DEMOKRASI
    sebenarnya rumah besar yang dibangun dari rasa saling percaya, dialog, dan kesetaraan warganya. Rumah besar ini memiliki atap yang bernama konstitusi sebagai pelindungnya. Sementara itu, kebebasan merupakan penghangat ruangannya.
    Kehangatan demokrasi akan membuat warga merasa aman berbicara dan nyaman berbeda pendapat. Mereka akan percaya bahwa perbedaan pandangan bukan alasan untuk saling menyerang dan meniadakan.
    Namun, sejarah politik di banyak negara saat ini menunjukkan bahwa kehangatan ini sering diganggu oleh “orang iseng” yang ingin merebut “selimut” demokrasi. Selimut yang mestinya milik semua warga berubah milik segelintir pihak.
    Mereka yang iseng itu kerap menyusup dalam bentuk populis oportunis, kelompok buzzer yang pandai memanipulasi emosi publik, atau bentuk lainnya.
    Modus mereka adalah mempersonalisasi demokrasi dan mengganti ruang bersama menjadi ruang milik pribadi. Mereka mengendalikan “termometer” politik agar kehangatan hanya dirasakan oleh kelompoknya.
    Perilaku iseng seperti ini berbahaya. Kehangatan demokrasi yang seharusnya menyatukan banyak orang bisa berubah menjadi suhu sempit yang menguntungkan satu kubu dan membuat dingin warga lain. Akibatnya, warga mulai merasa tidak lagi memiliki rumah bersama.
    Ketika perilaku iseng yang menjadi gangguan ini terjadi, demokrasi bisa retak dari dalam. Institusi melemah, hukum ditarik ke arah kepentingan sempit, dan kebebasan berubah menjadi selektif, hak istimewa yang terbatas.
    Agar demokrasi tetap hangat dan bukan milik eksklusif orang tertentu, paling tidak ada empat langkah yang harus kita sadari.
    Pertama, pengelolaan kekuasaan harus selalu mengacu pada prinsip
    checks and balances
    yang sebenarnya, bukan basa-basi. Lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif jangan berkomplot, tapi harus saling menjaga.
    Jika tidak demikian, maka selimut akan demokrasi mudah dihela oleh tangan-tangan jahil yang ingin membungkus dirinya sendiri.
    Kedua, pemanfaatan ruang digital yang sehat sebagai sumber panas yang menjaga suhu demokrasi tetap stabil kehangatannya.
    Biarkan masyarakat berpartisipasi secara bebas, namun “diliterasi” secara terencana dan terpola. Untuk yang kedua ini perlu tenaga besar untuk mengupayakannya.
    Ketiga, partai politik harus memperkuat literasi masyarakat. Niatkan dan usahakan secara sistematis agar warga paham haknya, memahami proses politik, agar tidak mudah dikelabui oleh retorika kosong.
    Literasi inilah akan melindungi demokrasi dari “embusan angin dingin” manipulasi informasi.
    Keempat, demokrasi tidak cukup hanya diatur oleh hukum. Ia membutuhkan
    political virtue
    , yaitu etika politik yang dijunjung tinggi.
    Para aktor politik harus menyadari bahwa perebutan kekuasaan adalah bagian dari permainan demokrasi, tetapi memonopoli “kehangatan” adalah pengkhianatan terhadap semangatnya.
    Kehangatan demokrasi bukan api yang membakar lawan, melainkan api unggun yang mengundang semua duduk melingkar.
    Agar api itu tetap menyala, kita harus waspada terhadap orang iseng yang ingin menarik selimut untuk dirinya sendiri.
    Sebab, jika selimut itu hilang dari tangan rakyat, api demokrasi akan menyusut. Dan lambat laun “rumah besar kita” akan menjadi dingin, kosong, bahkan asing bagi penghuninya.
    Demokrasi itu ibarat api unggun di tengah malam, dibuat untuk memberi cahaya, mengusir dingin, dan menyatukan orang-orang dalam lingkaran kehangatan.
    Namun, api unggun demokrasi memiliki sifat ganda. Ia bisa menghangatkan, tetapi juga bisa membakar jika terlalu panas (
    overheat
    ).
    Kehangatan yang berlebihan terjadi ketika rasa nyaman berubah menjadi mabuk kuasa. Ketika konsensus berubah menjadi kolusi. Dan, ketika aturan main yang jelas diabaikan oleh mereka yang seharusnya menjadi penjaga “api unggun”.
    Overheat
    ini sering dimulai dari rasa percaya diri yang berlebihan pada stabilitas sistem. Para politisi, hakim, hingga media, sebagai operator demokrasi, merasa bahwa rumah demokrasi ini sudah terlalu kokoh untuk runtuh.
    Mereka mulai longgar mematuhi prosedur (SOP) yang semestinya menjaga api tetap terkendali.
    Rapat publik yang seharusnya terbuka berubah menjadi pertemuan eksklusif. Mekanisme
    check and balances
    dilonggarkan demi “efisiensi”. Kebebasan berpendapat dibungkus dengan retorika, lalu dibatasi pelan-pelan atas nama ketertiban.
    Kehangatan demokrasi berubah menjadi panas tak terkendali ketika sistem mulai memanjakan segelintir aktor. Partai politik yang terlalu nyaman di kursi kekuasaan menjadi malas berkompetisi secara sehat.
    Media yang terlalu akrab dengan penguasa kehilangan keberaniannya untuk mengkritik.
    Mencegah demokrasi dari
    overheat
    berarti mengembalikan kepatuhan pada SOP demokrasi. Supremasi hukum yang tegas, transparansi pengambilan keputusan, dan partisipasi publik yang aktif.
    Ketika menjadi terlalu “hangat” tanpa kendali dan protokol SOP yang tegas, demokrasi dapat berubah menjadi bentuk dominasi terselubung. Demokrasi bukan lagi sistem yang inklusif, tetapi alat untuk mengutak-atik kekuasaan.
    Sangat penting untuk disadari oleh para operator demokrasi bahwa kita bukan pemilik api, melainkan sama-sama sebagai penjaganya.
    Ketika kita sadar bahwa menjaga kehangatan demokrasi adalah tugas bersama, bukan kesempatan untuk menguasainya, maka lingkaran warga akan tetap rapat.
    Masyarakat akan saling memandang dalam cahaya. Merasa akan merasa bahwa rumah besar ini aman dari kobaran liar yang merusak segalanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aktris Korsel Kang So Ra Sukses Pangkas 20 Kg dengan ‘Puasa’ Mi Instan

    Aktris Korsel Kang So Ra Sukses Pangkas 20 Kg dengan ‘Puasa’ Mi Instan

    Jakarta

    Aktris Korea Selatan, Kang So-ra, baru-baru ini mengejutkan penggemar setelah mengungkapkan bahwa ia tidak makan mi instan selama empat tahun.

    Dikenal karena berhasil menurunkan berat badan hingga 20 kg setelah melahirkan, Kang So-ra memang menjaga pola makannya dengan sangat ketat dan disiplin.

    Dikutip dari Korea Times, dalam episode terbaru acara varietas MBC, “I’m Sunny Thank You”, Kang So-ra bersama para aktris lain menikmati mi gelas di ketinggian 1.100 meter di Gunung Beizi, China.

    Saat seorang rekannya menyebut bahwa Kang So-ra sudah tidak makan mi instan bertahun-tahun, Kang pun menjawab, “Terakhir kali saya makan adalah setelah pernikahan, jadi sudah sekitar empat tahun.”

    Alasan Kang So-ra Menghindari Mi Instan

    Rupanya, pilihan Kang So-ra untuk menjauhi mi instan didasari oleh alasan kesehatan yang kuat. Rata-rata satu bungkus mi instan mengandung antara 450 hingga 550 kilokalori, yang sebagian besar berasal dari tepung olahan dan lemak tinggi pada bumbu.

    Selain itu, kandungan sodiumnya sangat tinggi, seringkali memenuhi 70 hingga 100 persen asupan harian yang disarankan (sekitar 2.000 mg) dalam satu porsi.

    Konsumsi sodium berlebih ini dapat menyebabkan kembung, tekanan darah tinggi, dan retensi air, yang semuanya merupakan hambatan dalam penurunan berat badan. Mi instan juga dikenal miskin nutrisi penting seperti protein, serat, dan vitamin esensial.

    Cara makan mi instan dengan sehat

    Meskipun mi instan dikenal tidak sehat, para ahli gizi menyebut bahwa dengan beberapa modifikasi, mi instan masih bisa dinikmati lebih sehat, bahkan saat sedang diet.

    Kurangi Kalori dan Sodium: Gunakan hanya setengah porsi mi dan rebus secara terpisah untuk menghilangkan sebagian minyak dan garam. Bisa ganti mi instan dengan mi shirataki, mi tahu, atau mi gandum utuh.Perhatikan Bumbu: Hindari meminum kuahnya atau gunakan bumbu instan dalam jumlah yang lebih sedikit untuk mengurangi asupan sodium. Bisa juga membuat saus rendah sodium sendiri dari kecap asinatau perasan lemon untuk menambah rasa.Tambahkan Nutrisi: Kunci utamanya adalah menyeimbangkan hidangan. Tambahkan topping protein seperti telur rebus, dada ayam, udang, tahu, atau sayuran berserat tinggi seperti pok choy, tauge, kol, bayam, dan paprika.

    Para ahli juga merekomendasikan untuk mengonsumsi mi instan saat makan siang daripada larut malam, serta tidak dalam keadaan perut kosong. Untuk menyeimbangkan efeknya, kurangi asupan karbohidrat pada makanan lain di hari itu dan perbanyak minum air putih untuk membantu mengeluarkan kelebihan sodium dari tubuh.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Kunjungan Wisata Gunung Rinjani Kembali Dibuka Mulai Hari Ini Senin 11 Agustus 2025

    Kunjungan Wisata Gunung Rinjani Kembali Dibuka Mulai Hari Ini Senin 11 Agustus 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyatakan setelah melalui proses evaluasi secara intensif, kunjungan wisata alam di kawasan Gunung Rinjani Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali dibuka mulai hari ini, Senin (11/8/2025).

    “Kami informasikan kegiatan wisata alam pendakian di 6 destinasi Taman Nasional Gunung Rinjani akan resmi dibuka kembali mulai tanggal 11 Agustus 2025,” ujar Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram, melansir Antara, Senin (11/8/2025).

    Ia mengatakan, pembukaan kunjungan wisata alam tersebut setelah setelah melalui proses evaluasi intensif dan pembenahan menyeluruh terhadap tata kelola pendakian di kawasan Gunung Rinjani.

    “Jalur pendakian di kawasan telah dilakukan perbaikan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengunjung,” ucap Yarman.

    Dia menjelaskan, ada pun poin penting yang perlu diketahui pengunjung setelah revisi standar operasional (SOP) pendakian telah dilakukan, termasuk penyesuaian kelas jalur (grade IV), rasio guide, dan sistem asuransi, serta kontijensi keselamatan

    Selain itu, kata Yarman, pengunjung harus melakukan pembelian tiket secara online melalui aplikasi resmi yang telah ditetapkan.

    “Kemudian kebijakan ini akan terus dievaluasi secara berkala untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan seluruh pengunjung,” terang dia.

    Sebelumnya, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai 1 Agustus 2025.

    Penutupan semua jalur pendakian itu berdasarkan hasil rapat koordinasi tindak lanjut penanganan kecelakaan yang terjadi di Jalur Danau Segara Anak Rinjani.

    “Penutupan ini berlaku 10 hari mulai tanggal 1 hingga 10 Agustus 2025,” kata Yarman.

     

    Pendakian menuju puncak Gunung Rinjani bakal ditutup selama 10 hari. Penutupan dilakukan untuk perbaikan jalur pendakian sekaligus mengurangi risiko kecelakaan para pendaki.

  • 7
                    
                        Bakal Dipugar, Gunung Padang Diperkirakan Tiga Kali Lebih Besar dari Borobudur
                        Bandung

    7 Bakal Dipugar, Gunung Padang Diperkirakan Tiga Kali Lebih Besar dari Borobudur Bandung

    Bakal Dipugar, Gunung Padang Diperkirakan Tiga Kali Lebih Besar dari Borobudur
    Tim Redaksi

    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Rencana pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menghadapi tantangan besar. Situs purbakala ini diperkirakan memiliki volume bangunan tiga kali lipat Candi Borobudur, dengan ketinggian mencapai sekitar 100 meter.
    “Kalau Borobudur dipugar selama 10 tahun dengan biaya sekitar Rp 200 miliar pada 1983, maka jika disesuaikan dengan nilai sekarang, biayanya tentu berkali-kali lipat,” ujar arkeolog Ali Akbar saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (10/8/2025).
    Saat ini, tim peneliti yang dipimpin Ali tengah melakukan kajian mendalam, melibatkan 100 ahli lintas disiplin dan teknologi konservasi modern.
    Ia menekankan pentingnya kepastian hukum serta kesinambungan proses, mengingat pemugaran Gunung Padang akan membutuhkan waktu dan dana besar.
    Dari segi ukuran, Gunung Padang melampaui Candi Borobudur. Volume bangunannya diperkirakan tiga kali lipat dengan ketinggian sekitar 100 meter. Sebagai perbandingan, Borobudur berdimensi 123 x 123 meter dengan tinggi 35 meter.
    Hingga kini, belum ada angka resmi mengenai total biaya yang dibutuhkan. Namun, berdasarkan skala situs dan perbandingan historis dengan Borobudur, kebutuhan anggarannya diyakini akan sangat besar.
    Meski demikian, Ali optimistis pemugaran Gunung Padang bisa lebih cepat dari Borobudur, berbekal pengalaman dan kemajuan teknologi konservasi masa kini.
    “Kalau dipugar, jangan berhenti di tengah jalan. Jangan hanya dikerjakan sepertiga lalu berhenti menunggu kabar lagi. Itu tidak bisa,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Improvisasi Jadi Menu Utama Kevin Yosua Trio dan Fabien Mary di BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen

    Improvisasi Jadi Menu Utama Kevin Yosua Trio dan Fabien Mary di BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen

    BANYUWANGI – Kevin Yosua Trio jadi salah satu penampil yang mengisi BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen yang digelar di Amfiteater Taman Gandrung Terakota, Jiwa Jawa Resort, Banyuwangi pada Sabtu, 9 Agustus.

    Kali ini, Kevin Yosua (contrabass) bersama Rio Manuel (kibor) dan Hansen Arief (drum), bermain dengan seorang pemain trumpet asal Prancis, Fabien Mary.

    Kolaborasi antara Kevin Yosua Trio dengan Fabien Mary ini menampilkan sederet lagu jazz standard, seperti “I Should Care”, “Close Your Eyes”, “Take The A Train”, “I’m Getting Sentimental Over You”, “All Too Soon”, “I’ll Close My Eyes”, dan “Bean And The Boys”.

    Kevin mengungkap, ini adalah pertemuan pertamanya dengan Fabien—yang baru mendarat di Indonesia dua hari sebelum gelaran BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen dilangsungkan.

    “Kali ini spesial, karena kita punya bintang tamu. Fabien baru landing kayaknya dua hari lalu. Jadi kita cuma benar-benar ngomongin lagu apa yang kita bakal mainin, tapi di situ lah keseruannya main jazz,” kata Kevin ditemui seusai penampilannya oleh Ivan Two Putra dari VOI.

    Meski baru bertemu, mereka berhasil menghibur para penikmat jazz yang hadir malam itu. Hujan yang sebelumnya turun tidak membuat penonton pergi meninggalkan area Amfiteater.

    Pada kenyataannya, inilah penampilan jazz. Improvisasi jadi tema utama yang dihadirkan di atas panggung, di samping tema lagu yang familiar bagi kalangan penggemar.

    Lebih lanjut, Fabien menjelaskan, tidak ada kesulitan berarti ketika bermain dengan Kevin Yosua Trio. Mereka semua adalah musisi jazz yang sudah mengerti apa yang harus dimainkan.

    “Sebenarnya kami mempersiapkan seumur hidup kami. Kami mempersiapkan (penampilan ini) 20 tahun. Lalu ketika kita bertemu, kita sudah bersedia untuk bermain bersama,” ujar Fabien.

    “Meskipun kita tidak mengenal satu sama lain, kita memiliki bahasa yang sama. Jadi, kami bisa bermain lagu yang sama. Jadi sangat mudah,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, musisi jazz dikenal dengan kemampuannya untuk tampil tanpa persiapan berlebih. Mereka biasanya sudah memiliki perbendaharaan lagu-lagu jazz, yang biasa disebut jazz standard.

    Yang mereka perlu ketahui hanyalah tema lagu beserta progresi akor. Sisanya, improvisasi ditampilkan sebagai menu utama.

  • Tanah Terlantar 2 Tahun Bakal Diambil Negara, Petani Sawit Buka Suara

    Tanah Terlantar 2 Tahun Bakal Diambil Negara, Petani Sawit Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan pemerintah terkait pengambilalihan tanah yang tidak dimanfaatkan selama dua tahun menuai pro dan kontra di masyarakat. Pengurus DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Akhmad Indradi mengatakan dirinya mendukung penertiban tanah terlarang sesuai dengan PP Nomor 20 Tahun 2021, namun pelaksanaanya harus memenuhi sejumlah syarat agar adil dan bermanfaar bagi masyarakat.

    Akhmad menilai pemerintah harus terlebih dahulu mendorong dan memfasilitasi upaya pemanfaatan tanah oleh masyarakat. Misalnya bagi area yang terpencil dan kesulitan akses jalan, maka pemerintah harus memfasilitasi pembangunan jalan yang layak.

    “Di Kalimantan khususnya, masyarakat itu tidak mampu mengelola lahan miliknya secara berkelanjutan karena tidak ada akses jalan produksi untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan,” ujar Akhmad dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

    Banyak masyarakat yang hanya mampu membuka dan menanami satu dua kali saja tanaman padi gunung sampai kesuburannya berkurang, setelah itu dibiarkan terlantar. Padahal lahan itu sangat potensial ditanami tanaman perkebunan/pertanian yang bisa menyejahterakan dalam jangka panjang, misalnya sawit, karet, kakao, pisang dan sayuran.

    Selain akses jalan yang layak, Akhmad menilai pemerintah juga harus membimbing dan memfasilitasi usaha-usaha yang sesuai dengan potensi daerah dan kebutuhan pasar, misalnya dengan bantuan bibit, permodalan, pelatihan, dan lainnya.

    Foto: Thomson Reuters Foundation / Michael Taylor
    Seorang petani kelapa sawit (kanan) dan konsultan Wild Asia mendiskusikan ide pertanian berkelanjutan di perkebunan dekat Johor, Malaysia 22 Maret 2018. Yayasan Thomson Reuters / Michael Taylor

    “Pada sisi lain, masyarakat juga harus proaktif dan bersungguh-sungguh mengupayakan pemanfaatan lahannya, misalnya membuat proposal pembangunan jalan dan kegiatan-kegiatan awal sebagai bukti keseriusan dalam mengelola lahan,” ujarnya.

    Kedua, Akhmad menyoroti tingginya biaya sertifikasi tanah. Dirinya menjelaskan di Kalimantan harga tanah per hektare hampir sama dengan biaya pembuatan sertifikat.

    “Harga tanah 8 juta per ha, sedangkan biaya perolehan sertifikat tanah sekitar Rp 6-7 juta per bidang. Kalau pemerintah tidak mampu melanjutkan program PTSL /Prona, ya setidaknya biaya sertifikasi mandiri harus dibuat murah. BPN kan sudah digaji, difasilitasi dan dibiayai negara tapi kok masyarakat bikin sertifikat aja harus bayar mahal, ini kan ironis,” ujarnya.

    Selain itu, mekanisme dan langkah-langkah penertiban itu harus dijalankan sesuai aturan dan memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Jika tidak maka akan terjadi keresahan, kericuhan, konflik sosial dan sikap tidak percaya masyarakat pada pemerintah.

    “Proses sosialisasi juga harus dilakukan dengan benar, berikan waktu yang cukup dan memastikan masyarakat paham aturan tersebut. Jangan asal main pasang plang saja seperti Satgas PKH dalam penertiban kawasan hutan padahal belum dilaksanakan penetapan kawasan hutan sesuai tahapan dalam aturan yang ada,” ujarnya.

    Dirinya pun menilai pengambilan lahan harus memberikan rasa keadilan. Akhmad menilai sudah banyak kasus lahan masyarakat dirampas secara legal lalu diberikan kepada kaum elit /pengusaha besar dengan dalih sudah sesuai aturan atau demi proyek strategis nasional, apalagi dengan cara-cara yang represif.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ketua DPD RI: Kekuatan militer wujudkan Astacita Presiden Prabowo

    Ketua DPD RI: Kekuatan militer wujudkan Astacita Presiden Prabowo

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Baktiar Najamudin menegaskan DPD RI akan terus mendukung Program Astacita Presiden Prabowo Subianto dengan mengawal kebijakan pertahanan nasional melalui fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran.

    “Kekayaan alam Indonesia ada di daerah-daerah. Ini bagian dari dukungan DPD RI terhadap Astacita Presiden Prabowo yang ingin memperkuat sistem pertahanan keamanan negara. Bagaimanapun negara ini harus dilindungi dengan militer yang kuat agar tidak dianggap sepele,” kata Sultan Najamudin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Hal itu disampaikan Sultan Najamudin usai menghadiri Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu.

    Menurut Sultan, konsep pertahanan rakyat semesta bukan hanya soal kesiapan militer, tetapi juga melibatkan keamanan sosial, kemandirian ekonomi, dan kesiapsiagaan masyarakat di seluruh provinsi.

    “Sebagai senator, tugas kami memastikan alokasi anggaran, infrastruktur pertahanan, dan pelatihan masyarakat merata di semua wilayah. Tidak boleh ada daerah yang tertinggal,” ujarnya.

    Sultan juga mengapresiasi peresmian enam Kodam, 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkatan Udara, serta berbagai satuan baru.

    “Kami di DPD RI akan memastikan setiap provinsi, kabupaten, dan kota mendapat perhatian adil dalam pembangunan infrastruktur pertahanan. Keamanan nasional dimulai dari keamanan daerah,” kata Sultan.

    Sebagai putra daerah Bengkulu, Sultan menegaskan komitmennya untuk memperkuat kesiapan pertahanan di wilayah pesisir barat Sumatera dan hal ini harus menjadi cacatan Pangdam XXI/Raden Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi yang Kodam-nya baru didirikan.

    “Bengkulu adalah pintu gerbang Samudra Hindia. Posisi strategis ini harus diimbangi dengan kesiapan strategis. Saya ingin memastikan suara daerah didengar,” kata mantan Wagub Bengkulu 2013–2015 ini.

    Selain itu, ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap pesan Presiden yang menegaskan bahwa NKRI tidak akan pernah bisa ditaklukkan.

    Menurut Sultan, semangat pertahanan rakyat semesta yang disampaikan Presiden selaras dengan peran DPD RI sebagai lembaga negara yang merepresentasikan kepentingan daerah.

    “Kita bangsa yang tidak suka perang, tetapi kita juga tidak mau dijajah kembali. Presiden menegaskan, sejengkal tanah pun tidak boleh diganggu. Semua harus bersatu padu mempertahankan negara,” jelasnya.

    Sultan menyoroti beberapa momen penting dalam acara tersebut, termasuk kenaikan pangkat Danjen Kopassus menjadi bintang tiga, pelantikan beberapa Pangdam di daerah Kodam baru, serta pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh militer berjasa baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.

    Empat tokoh militer mendapat Jenderal Kehormatan, yakni Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala BIN Herindra, Agus Sutomo, almarhum Ali Sadikin, dan Yunus Yosfiah.

    “Presiden mengatakan kita adalah bangsa besar dan kaya yang pernah dijajah. Pengalaman itu harus menjadi pelajaran bahwa kita tidak boleh lagi dijajah. Karena itu militer harus kuat bersama masyarakat,” ujarnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo dalam upacara tersebut menegaskan bahwa pertahanan Indonesia mencakup seluruh wilayah, dari kampung hingga gunung. Presiden juga melantik sejumlah panglima baru dan meresmikan satuan-satuan pertahanan baru di tiga matra.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.