kab/kota: Gunung

  • Kejar Pakaian Hanyut, Anak di Sampang Tewas Tenggelam

    Kejar Pakaian Hanyut, Anak di Sampang Tewas Tenggelam

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang siswi inisial WAH (11) meninggal dunia setelah tenggelam di aliran Sungai Kembang Kuning, Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang.

    Kejadian berawal saat delapan anak seusia korban datang ke sungai untuk mandi dan makan rujak. Setelah selesai mandi, rombongan hendak naik ke daratan. Namun dua anak kembali turun ke sungai karena salah satunya kehilangan pakaian yang hanyut terbawa arus.

    “Keduanya turun lagi ke sungai untuk mengambil baju yang terhanyut air,” ujarnya, Minggu (7/12/2025).

    Saat mencoba mengambil pakaian, arus sungai tiba-tiba semakin deras dan menyeret kedua anak tersebut. Satu anak berhasil menyelamatkan diri dengan meraih tepian, sementara satu lainnya terbawa arus hingga akhirnya tenggelam.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Mohammad Hozin, membenarkan peristiwa tersebut.

    “Korban ditemukan sudah tidak bernyawa, kemudian jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan,” pungkasnya. [sar/but]

  • Beringin Tumbang Timpa Mobil di Jalur Gumitir Jember, 2 Orang Terluka

    Beringin Tumbang Timpa Mobil di Jalur Gumitir Jember, 2 Orang Terluka

    Jember (beritajatim.com) – Sebuah pohon beringin tumbang. menimpa mobil Suzuki XL7, di jalur Gunung Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (6/12/2026) malam.

    Insiden terjadi pada pukul 22.30 WIB. Mendadak pohon beringin yang Berdiameter kurang lebih tiga meter itu tumbang menimpa Suzuki bernomor P 1219 YF yang dikemudikan Febi, warga Genteng Maron, Banyuwangi.

    Febi terluka parah. Sementara penumpang mobil itu, Sulistyo Utami Ningsih (45) terluka ringan. “Mereka dievakuasi ke Rumah Sakit Krikilan, Banyuwangi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Indra Tri Purnomo, Minggu (7/12/2025).

    Tak hamya beringin yang tumbang malam itu. Sebuah pohon gondang berdiameter 1,2 meter juga tumbang menutup jalur yang menghubungkan Jember dengan Banyuwangi tersebut.

    Tumbangnya dua pohon itu membuat lalu lintas Jember-Banyuwangi macet total selama kurang lebih dua jam. Petugas BPBD Jember segera memotong dua pohon itu dan baru selesai sekitar pukul dua dinihari.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati bila terjadi hujan yang disertai angin kencang,” kata Indra. [wir/suf]

  • 5
                    
                        Menguras Hutan Lalu Berkhotbah tentang Pembangunan
                        Nasional

    5 Menguras Hutan Lalu Berkhotbah tentang Pembangunan Nasional

    Menguras Hutan Lalu Berkhotbah tentang Pembangunan
    Penggerak Taman Literasi Merdeka (TLM)
    ALBERT
    Einstein pernah mengatakan bahwa apa yang ia saksikan di alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat dipahami manusia secara menyeluruh dan bahwa kesadaran akan keterbatasan itu seharusnya membuat manusia dilingkupi perasaan rendah hati.
    Kalimat ini terdengar seperti renungan personal seorang ilmuwan tetapi sesungguhnya ia merupakan peringatan etis yang sangat mendasar. Peringatan bahwa manusia tidak pernah benar benar mengetahui apa yang ia sentuh dan karena itu harus menahan diri.
    Namun dalam konteks Indonesia peringatan itu terdengar semakin sayup digantikan gema ambisi pembangunan yang nyaris tak mengenal batas. Pembangunan yang tidak disertai kerendahan hati berubah menjadi proyek yang membabi buta. Hutan dibuka atas nama konektivitas nasional. Lahan dibakar untuk transformasi ekonomi. Gunung ditambang demi devisa negara. Setiap kebijakan seolah dibuat dengan keyakinan bahwa manusia memiliki pengetahuan yang cukup untuk menata ulang alam.
    Padahal sebagaimana diingatkan Einstein kita bahkan tidak memahami sepersekian dari mekanisme ekologi yang menopang hidup manusia. Ilmu pengetahuan modern memang memberi kemampuan teknis tetapi bukan pemahaman total. Kita mampu membangun bendungan raksasa tetapi tidak memahami perubahan kecil pada siklus air yang dapat menghancurkan peradaban. Kita mampu meratakan bukit untuk jalan raya tetapi tidak memahami implikasi jangka panjangnya bagi iklim mikro dan keberlangsungan satwa.
    Paradoks terbesar pembangunan Indonesia hari ini adalah keyakinan bahwa percepatan ekonomi adalah pengetahuan yang pasti sementara kerusakan ekologis hanya risiko yang dapat dikelola. Padahal sejarah modern menunjukkan bahwa kerusakan alam adalah utang yang selalu ditagih dengan bunga yang jauh lebih besar.
    Tetapi logika pemangku kebijakan sering kali menempatkan alam sebagai hambatan bukan sebagai ruang hidup. Hutan yang dulu menjadi jantung kehidupan kini dilihat sebagai ruang kosong yang menunggu untuk diefisiensikan. Padahal apa yang tampak kosong itu sesungguhnya adalah ekosistem yang memerlukan waktu ribuan tahun untuk tercipta.
    Tatanan agung yang dilihat Einstein bukan sekadar metafora tetapi kenyataan ilmiah yang rapuh. Alih fungsi hutan menjadi infrastruktur negara adalah contoh paling jelas tentang bagaimana manusia memperlakukan alam seperti papan catur. Sebuah daerah dianggap maju ketika memiliki jalan tol yang membelah hutan atau kawasan industri baru di daerah yang sebelumnya merupakan habitat satwa liar.
    Hutan yang hilang diganti janji reboisasi yang hanya menjadi angka di atas kertas. Padahal hutan bukan sekadar kumpulan pohon tetapi jaringan kehidupan yang tidak bisa dikembalikan melalui penanaman seragam dalam satu musim hujan. Kita memperlakukan ekosistem seperti aplikasi yang dapat diinstal ulang kapan saja. Dan sikap ini menunjukkan seberapa jauh kita tersesat dari kerendahan hati epistemik yang ditawarkan Einstein.
    Ekspansi sawit memperlihatkan bentuk lain dari keyakinan berlebihan manusia. Sawit dijanjikan sebagai motor ekonomi baru tetapi kita jarang bertanya mengapa keberhasilan ekonomi harus selalu diukur dengan skala penguasaan lahan.
    Dengan mengganti keanekaragaman hutan menjadi monokultur sawit manusia sedang menghapus ingatan ekologis bumi. Kita menciptakan ruang yang tampak hijau tetapi sebenarnya mati secara biologis. Daun daun sawit yang tampak subur menutupi kenyataan bahwa di bawahnya berkurang kehidupan tanah yang dulu kaya mikroorganisme.
    Kita menggantikan keindahan struktur alam dengan pola bisnis yang mengabaikan kerumitan ekologis. Sebuah bentuk kesombongan manusia yang percaya bahwa alam akan selalu menyesuaikan diri tanpa batas.
    Tambang adalah babak lain dari cerita yang sama tetapi dengan luka yang lebih dalam. Kawasan tambang yang menganga seperti tubuh bumi yang dipaksa menyerahkan organ vitalnya bukan karena kebutuhan manusia tetapi karena ketamakan ekonomi. Kita menukar keindahan hutan tropis dengan bongkahan mineral yang akan habis dalam beberapa tahun.
    Kita merusak sungai yang mensuplai kehidupan masyarakat setempat demi bahan baku industri global. Namun politik pembangunan sering memandang aktivitas tambang sebagai harga yang wajar untuk kemajuan nasional. Dalam kenyataan sesungguhnya tambang meninggalkan ruang kosong yang tidak bisa sepenuhnya pulih bahkan setelah beberapa generasi.
    Inilah ironi dari proyek kemajuan yang terlalu yakin pada dirinya sendiri. Ia lupa bahwa bumi memiliki daya dukung yang terbatas dan bahwa setiap luka ekologis akan kembali menghantam manusia. Jika kita melihat seluruh fenomena ini dengan lensa filsafat sains maka krisis lingkungan Indonesia bukan semata masalah teknis tetapi masalah epistemologis.
    Kita salah memahami posisi kita dalam alam. Kita bertindak seolah lebih tahu daripada alam sendiri. Kita percaya bahwa teknologi mampu mengatasi semua masalah padahal teknologi hanya memberikan solusi pada sebagian kecil dari apa yang kita rusak.
    Ketika Einstein mengatakan bahwa alam adalah tatanan agung, ia sedang menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk kecil dalam sistem yang sangat besar. Kesadarannya bukan sikap pasrah tetapi sikap yang memahami batas. Dan batas inilah yang sedang kita langgar.
    Indonesia berada di persimpangan jalan yang menentukan. Kita bisa terus melaju dengan keyakinan bahwa ekonomi adalah pusat segalanya atau kita mulai menyadari bahwa keberlanjutan kehidupan jauh lebih penting daripada target angka pertumbuhan. Kita bisa terus menganggap bahwa manusia adalah penguasa alam atau kita mulai memahami bahwa manusia hanyalah bagian dari jaringan besar yang harus dijaga keseimbangannya.
    Kerendahan hati yang dimaksud Einstein bukan sikap yang melemahkan pembangunan tetapi sikap yang membuat pembangunan menjadi lebih jangka panjang dan manusiawi. Sebab membangun tanpa menghormati alam hanyalah menunda keruntuhan.
    Pertanyaan akhirnya sederhana tetapi konsekuensinya tidak. Beranikah kita mengakui bahwa manusia tidak tahu segalanya. Atau kita akan terus mengingkari tatanan agung alam sampai akhirnya alam sendiri yang menunjukkan batasnya dengan cara yang paling menyakitkan.
    Indonesia masih punya waktu untuk memilih tetapi waktu itu semakin tipis. Kita bisa mendengarkan peringatan Einstein atau mengabaikannya sampai suara alam berubah dari bisikan menjadi kemarahan yang tidak dapat lagi dihentikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar SPBU Shell yang Sudah Jual Bensin Shell Super

    Daftar SPBU Shell yang Sudah Jual Bensin Shell Super

    Jakarta

    Ketersediaan bensin Shell Super kini berangsur normal di banyak SPBU di area Jabodetabek dan Jawa Barat.

    Shell telah memastikan bahwa suplai kembali mengalir ke sejumlah titik strategis di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

    Kabar ini menjadi angin segar bagi pengendara yang beberapa waktu terakhir mencari Shell Super namun ketersediaannya terbatas.

    Shell memastikan bahwa layanan lain seperti Shell V-Power Diesel, toko Shell Select, bengkel SPBU Shell, serta Shell Recharge tetap beroperasi normal di seluruh jaringan.

    Informasi ketersediaan akan terus diperbarui karena pasokan dapat berubah sewaktu waktu.

    Berikut daftar SPBU Shell yang sudah kembali menyediakan Shell Super, disusun per wilayah agar lebih mudah dicari oleh pengendara.

    Jakarta

    Jakarta Barat

    SHELL Arjuna UtaraSHELL Daan MogotSHELL Imam BonjolSHELL JORRSHELL Kyai TapaSHELL LatumetenSHELL Meruya UtaraSHELL Peta SelatanSHELL Pos PengumbenSHELL PuriSHELL S ParmanSHELL West JORR

    Jakarta Pusat

    SHELL Gunung SahariSHELL MentengSHELL SalembaSHELL Suprapto

    Jakarta Selatan

    SHELL AntasariSHELL Arteri Pondok IndahSHELL Ciputat RayaSHELL FatmawatiSHELL Gatot SubrotoSHELL KahfiSHELL Kemang RayaSHELL Lapangan RosSHELL Lenteng AgungSHELL MampangSHELL PetukanganSHELL Radio DalamSHELL SatrioSHELL SoepomoSHELL TB SimatupangSHELL TendeanSHELL Tanjung Barat

    Jakarta Timur

    SHELL Basuki RahmatSHELL JGCSHELL MT HaryonoSHELL PemudaSHELL Raden Inten

    Jakarta Utara

    SHELL Kelapa GadingSHELL PIKSHELL Pluit SelatanSHELL SemperSHELL SunterSHELL Yos SudarsoBanten

    Tangerang dan Sekitarnya

    SHELL Alam SuteraSHELL BintaroSHELL BSD 1 sampai BSD 4SHELL Ceger RayaSHELL CikokolSHELL Citra RayaSHELL Gading SerpongSHELL Graha RayaSHELL Husein SastranegaraSHELL Karang TengahSHELL Lippo KarawaciSHELL Metland Cyber CitySHELL OtistaSHELL PamulangSHELL PIK 2SHELL Pondok CabeSHELL Serang BalarajaSHELL Serang CikupaSHELL Serpong KM8SHELL Soewarna SoettaSHELL Suvarna Sutera

    Cilegon dan Serang

    SHELL Ahmad Yani CilegonSHELL Serang BaratJawa Barat

    Bogor

    SHELL CibinongSHELL Jagorawi KM21SHELL Kota WisataSHELL PajajaranSHELL Pasir AnginSHELL Sentul CitySHELL Yasmin

    Depok

    SHELL CibuburSHELL Cinere RayaSHELL Margonda RayaSHELL Raya MuchtarSHELL Sawangan

    Bekasi

    SHELL Ahmad YaniSHELL Bekasi RayaSHELL Cut MeutiaSHELL DeltamasSHELL Grand WisataSHELL I Gusti Ngurah RaiSHELL JababekaSHELL JatimekarSHELL Lingkar UtaraSHELL Lippo CikarangSHELL MangunjayaSHELL Noer AliSHELL Pondok GedeSHELL Wibawa Mukti

    Bandung

    SHELL Kota Baru ParahyanganSHELL PasteurSHELL Pelajar PejuangSHELL RancaekekSHELL Buah Batu

    Cirebon

    SHELL CitralandSHELL Kesambi

    Karawang

    SHELL Karawang BaratSHELL Syekh Quro

    Shell menegaskan bahwa daftar ini dapat berubah mengikuti kondisi suplai. Pengendara disarankan untuk melakukan pengecekan berkala agar mendapatkan lokasi SPBU yang paling akurat.

    (mhg/rgr)

  • 10
                    
                        Timbunan Material Lahar Semeru Mencapai 4 Meter, Warga Sumberlangsep Evakuasi Barang dan Ternak
                        Regional

    10 Timbunan Material Lahar Semeru Mencapai 4 Meter, Warga Sumberlangsep Evakuasi Barang dan Ternak Regional

    Timbunan Material Lahar Semeru Mencapai 4 Meter, Warga Sumberlangsep Evakuasi Barang dan Ternak
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Warga Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mulai mengevakuasi barang dan ternak, Minggu (7/12/2025).
    Hal ini dikarenakan timbunan pasir di pemukiman warga sudah mencapai 4 meter. 
    Dari pantauan Kompas.com, hanya terlihat genteng-genteng dari rumah warga.
    Sebelumnya, Dusun Sumberlangsep diterjang banjir lahar
    Gunung Semeru
    pada Sabtu (6/12/2025).
    Sebanyak 17 rumah warga dilaporkan tertimbun material pasir dan batu yang terbawa banjir.
    Ada 137 kepala keluarga (KK) di Dusun Sumberlangsep saat itu mengungsi ke atas bukit di atas permukiman agar tidak terdampak banjir lahar.
    Pagi tadi, warga yang sebelumnya mengungsi ke atas bukit mulai turun ke permukiman.
    Warga lantas mengevakuasi barang-barang seperti sofa, kasur, hingga ternak kambing mereka untuk dibawa keluar dari dusun.
    Parnito, salah satu warga mengatakan, rumahnya tidak terdampak langsung saat material banjir lahar menerjang.
    Namun, kata Parnito, saat banjir lahar terjadi, material sudah sampai di teras rumahnya.
    Sehingga, ia khawatir apabila terjadi banjir susulan, rumahnya akan tertimbun material seperti rumah warga yang lain.
    “Memang tidak terdampak langsung, tapi banjirnya sudah di depan rumah, kalau ada banjir lagi pasti habis rumah saya, makanya ini saya evakuasi dulu,” kata Parnito di Sumberlangsep, Minggu (7/12/2025).
    Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Isnugroho mengatakan, hasil asesmen terbaru, terdapat 15 rumah warga yang tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
    Selain itu, sebanyak 3 motor warga dan 1 bangunan masjid juga tertimbun material.
    “Data terbaru di Sumberlangsep saja ada 15 rumah dan 1 masjid, yang di Dusun Kajang Kosong belum kita rekap,” kata Isnugroho.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjalanan Panjang Mbah Sadiman Menanam Ribuan Pohon Beringin

    Perjalanan Panjang Mbah Sadiman Menanam Ribuan Pohon Beringin

    Liputan6.com, Jakarta – Wonogiri punya masa lalu kelam, saat sebuah gunung di wilayah Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Jawa Tengah, berubah menjadi gundukan tanah coklat tak berdaya. Kebakaran besar pada 1963 melahap apapun yang berdiri di atasnya. Pohon-pohon habis, tanah retak, dan saat musim kemarau mata air nyaris berhenti mengalir.

    Saat itu, Mbah Sadiman yang masih muda dan sudah berkeluarga menyaksikan sendiri bagaimana air yang dulunya mengalir deras, tiba-tiba hanya tinggal riak-riak kecil. Melihat itu, dia merasa ada sesuatu yang harus dilakukan, meski tidak yakin usahanya dapat mengubah apa pun. 

    “Waktu itu air nyaris mati nduk,” kenangnya saat berbincang dengan Liputan6.com Jum’at (5/12/2025).

    Bagi sebagian orang, kondisi tersebut hanyalah sekadar bencana alam. Namun bagi seorang buruh tani seperti Mbah Sadiman, itu menjadi pertanda bahwa desanya sekarat. Berbekal pengalaman, dia memilih menanam beringin, pohon yang dikenal dengan akarnya yang dapat mengikat dan mengeluarkan air tanah.

    Pagi-pagi sekali sekitar pukul lima, saat sebagian warga masih memasak air atau bersiap ke ladang, Mbah Sadiman sudah pamit pada keluarganya. “Mencapit”, begitu ia bilang. Biasanya dimaknai mencari rumput untuk ternak.

    Yang keluarganya tak tahu, ternyata selama bertahun-tahun ia berjalan lebih jauh ke dalam ke hutan. Di sanalah Mbah Sadiman mengendap-endap membawa bibit beringin hasil cangkokannya sendiri, kemudian dengan telaten merawat pohon-pohon yang telah ditanami.

    Selama puluhan tahun, pemandangan itu tidak pernah berubah. Seorang lelaki sepuh berjalan memikul cangkokan di bahunya, menanam satu persatu bibit beringin di lereng-lereng yang gersang. Tanpa tepuk tangan, tanpa kamera, bahkan tanpa sepengetahuan keluarganya. 

    Berkat kemahiran tangannya, kawasan tersebut menjadi hijau lagi, mengalirkan deras sumber air bersih yang dapat digunakan warga sekitar secara gratis dan mengatasi masalah kekeringan yang sering terjadi. 

     

     

  • Detik-detik Penemuan Mayat Wanita Tangan Terikat Tergeletak di Jalanan Bogor

    Detik-detik Penemuan Mayat Wanita Tangan Terikat Tergeletak di Jalanan Bogor

    Jakarta

    Polisi menjelaskan detik-detik penemuan mayat wanita tergeletak di pinggir jalan Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Hal itu terungkap dari keterangan saksi di lokasi kejadian.

    “Keterangan dari saksi Hendra awal mulanya sekitar pukul 17.30 WIB, saat itu saksi bersama temannya ingin menuju ke Pasar Griya Bukit Jaya dengan menggendarai sepeda motor,” kata Kapolsek Gunung Putri Kompol Aulia Robby kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).

    Saat di perjalanan, saksi melihat ada seorang dalam posisi tengkurap. Orang tersebut berada di pinggir jalan sebelah mobil angkutan kota (angkot) yang sedang terparkir.

    “Kemudian saksi pun berhenti dan mengeceknya dan benar seorang tersebut sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ucapnya.

    Kemudian, saksi Hendra melaporkan kejadian itu kepada Ketua RT setempat. Lalu Ketua RT setempat melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.

    Viral di Medsos

    Dalam video yang beredar, terlihat mayat wanita itu tergeletak di bawah angkot (angkutan kota) berwarna biru. Sementara situasi tengah diguyur hujan.

    Video viral itu dinarasikan bahwa korban ditemukan dalam keadaan tangan terikat. Namun belum diketahui identitas dari wanita tersebut.

    (rdh/fas)

  • Mayat Wanita Tergeletak di Jalanan Bogor Sempat Dibonceng Pria Pakai Motor

    Mayat Wanita Tergeletak di Jalanan Bogor Sempat Dibonceng Pria Pakai Motor

    Jakarta

    Mayat seorang wanita ditemukan tergeletak di pinggir jalan Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Sebelum mayat ditemukan, saksi bernama Hakim dan Bahul sempat melihat korban dibonceng oleh seorang pria pakai motor.

    “Hakim sedang mengendarai sepeda motor bersama Bahul melintas, kemudian melihat pengendara sepeda motor Honda Vario berboncengan satu orang laki-laki menggunakan helm hitam, jas hujan dan satu orang perempuan yang menjadi penumpang sepeda motor tersebut,” kata Kapolsek Gunung Putri Kompol Aulia Robby kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB sore tadi. Menurut Aulia, saksi melihat bahwa mayat wanita yang dibonceng tersebut tangannya terikat tali.

    “Saat itu cuaca sedang hujan deras, kemudian dalam keadaan tangan terikat tali, terlihat menggunakan jas hujan warna biru, celana panjang warna hitam, terlihat sedang memeluk pengemudi sepeda motor tersebut,” ucapnya.

    Kemudian, saksi Hakim sempat menegur pria yang membawa mayat wanita itu karena badan penumpang dalam keadaan miring serta kaki sebelah kiri terseret di aspal. Hakim tak merasa curiga bahwa yang dibawa pemotor itu mayat.

    Kemudian pemotor pria itu terlihat berhenti di warung pinggir jalan. Pria tersebut terlihat membetulkan posisi duduk penumpang wanita tersebut.

    “Kemudian karena tidak ada respons dari pengemudi sepeda motor tersebut, Hakim dan Bahul melanjutkan perjalanan kembali ke rumahnya,” imbuhnya.

    Viral di Medsos

    Sebelumnya, viral di media sosial video seorang wanita tergeletak di pinggir jalan Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Wanita itu disebut sudah tak bernyawa.

    Dalam video yang beredar, terlihat mayat wanita itu tergeletak di bawah angkot (angkutan kota) berwarna biru. Sementara situasi tengah diguyur hujan.

    Video viral itu dinarasikan bahwa korban ditemukan dalam keadaan tangan terikat. Namun belum diketahui identitas dari wanita tersebut.

    Dihubungi terpisah, Kapolsek Gunung Putri Kompol Aulia Robby Kartika Putra mengatakan sudah mengetahui kejadian tersebut. Saat ini, anggotanya sudah menuju ke lokasi.

    “Anggota menuju ke TKP (tempat kejadian perkara),” kata Robby.

    (rdh/fas)

  • Jenazah Wanita Ditemukan di Pinggir Jalan Gunung Putri Bogor
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Desember 2025

    Jenazah Wanita Ditemukan di Pinggir Jalan Gunung Putri Bogor Bandung 6 Desember 2025

    Jenazah Wanita Ditemukan di Pinggir Jalan Gunung Putri Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Beredar video seorang wanita yang ditemukan tewas di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
    Polisi masih melakukan pengecekan lebih lanjut terkait temuan ini.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @infogunungputri.id, terlihat
    mayat wanita
    itu berada di pinggir Jalan Raya Tlajung Udik.
    Adapun posisinya tertelungkup tepat di samping mobil angkot.
    Sepintas, wanita itu terlihat masih mengenakan jas hujan plastik berwarna biru.
    Sementara itu, dari foto lain yang beredar, wanita itu tampak mengenakan baju berwarna hitam.
    Di sampingnya, terdapat sebuah masker dengan bercak berwarna merah mirip darah.
    Kasat Reskrim Polres
    Bogor
    AKP Anggi Eko Prasetyo membenarkan adanya temuan mayat wanita yang belum diketahui identitasnya itu.
    “Betul kami mendapatkan info tersebut,” kata Anggi dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (6/12/2025).
    Saat ini, jenazah masih dalam penanganan awal oleh Polsek
    Gunung Putri
    .
    Tim Inafis
    Polres Bogor
    juga diterjunkan ke lokasi untuk mengetahui pasti identitas dan lainnya terkait kejadian ini.
    “Tim Pamapta berikut Inafis sedang dilakukan (penanganan),” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Lahar Semeru, Jalur Lumajang-Malang Via Jembatan Gladak Perak Ditutup
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        6 Desember 2025

    Banjir Lahar Semeru, Jalur Lumajang-Malang Via Jembatan Gladak Perak Ditutup Surabaya 6 Desember 2025

    Banjir Lahar Semeru, Jalur Lumajang-Malang Via Jembatan Gladak Perak Ditutup
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Anggota Polsek Candipuro dan Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang melakukan penyekatan dan pengamanan jalur di Jembatan Besuk Kobokan atau Gladak Perak, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (6/12/2025).
    Langkah tersebut dilakukan menyusul terjadinya letusan sekunder Gunung
    Semeru
    yang disebabkan oleh banjir lahar hujan.
    Akibatnya, debu vulkanik pekat naik dari bantaran sungai dan mengganggu jarak pandang pengguna jalan.
    Adapun, banjir lahar Gunung Semeru kembali menerjang aliran Sungai Regoyo sejak pukul 14.00 WIB.
    Menurut laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, getaran banjir terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 40 milimeter.
    Kapolsek Candipuro, AKP Lugito mengatakan bahwa endapan debu vulkanik di sepanjang bantaran Sungai
    Besuk Kobokan
    kembali terangkat akibat letusan susulan, sehingga membahayakan keselamatan pengendara yang melintas di jembatan tersebut.
    “Debu vulkanik yang terbawa ke badan jalan sangat tebal dan mengganggu jarak pandang, baik pengendara roda dua maupun roda empat. Kondisi ini rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas, sehingga kami lakukan penyekatan sementara,” ujar AKP Lugito di
    Gladak Perak
    , Sabtu (6/12/2025).
    Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang Rasmin menjelaskan, durasi penutupan belum bisa ditentukan tergantung kondisi di Jembatan Gladak Perak.
    Menurutnya, meski letusan sekunder tidak lagi terjadi, petugas perlu melakukan pembersihan badan jembatan dari material vulkanik, sebelum akhirnya jalur dibuka kembali.
    “Untuk ditutupnya sampai kapan kita perlu tinjau situasi di lapangan, debu tebal bercampur air yang ada di jembatan ini sangat licin dan berisiko menyebabkan kecelakaan,” kata Rasmin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.