kab/kota: Gunung

  • Gunung Semeru Meletus Sabtu Pagi 16 Agustus 2025, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter ke Arah Utara

    Gunung Semeru Meletus Sabtu Pagi 16 Agustus 2025, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter ke Arah Utara

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Semeru di Lumajang Jatim kembali erupsi pada Sabtu pagi (16/8/2025), pukul 05.37 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Semeru teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4676 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Semeru kali ini teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Liswanto mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). 

    “Waspada aliran lahar,” katanya.

    Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

    Warga juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

    Sepanjang 2025, Gunung Semeru tercatat sudah meletus sebanyak 2.256 Kali. Hingga hari ini, Sabtu, 16 Desember 2025, Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level II). 

  • Warna Langit Berubah Merah Menyala, Bulan Jadi Biru, Sumbernya dari RI

    Warna Langit Berubah Merah Menyala, Bulan Jadi Biru, Sumbernya dari RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada 1883, warna langit saat siang hari tampak merah bercampur dengan hijau dan ungu. Saat malam tiba, warga bulan yang biasanya perah berubah menjadi biru.

    IFL Science menyatakan perubahan warna langit tampak hampir di seluruh dunia, dari Asia hingga Eropa dan Amerika. Penyebabnya ada di Indonesia, yaitu Gunung Krakatau yang meletus dan memuntahkan isi bumi.

    Gunung Krakatau sudah bergemuruh sejak Mei 1883 kemudian meletus pada 27 Agustus tahun yang sama. Ledakan letusan Krakatau diperkirakan setara dengan bom berkekuatan 200 megaton. Sebagai perbandingan, bom yang dijatuhkan di Hiroshima hanya sekitar 15.000 kiloton atau sekitar 0,015 megaton. Bom nuklir dengan kekuatan terbesar yang pernah diledakkan, yaitu Tsar Bomba, hanya punya kekuatan 50 megaton.

    Setelah Gunung Krakatau meletus, langit menjadi gelap hingga ribuan kilometer jauhnya. Suara letusannya yang mencapai 310 desibel cukup keras untuk membuat orang sejauh 64 kilometer, tuli.

    Semburan Krakatau menghancurkan 165 desa dan menewaskan sekitar 36.000 orang. Mayoritas terhempas tsunami yang timbul akibat gempa guncangan letusan. Ribuan orang di Sumatra tewas karena awan panas dan material vulkanik.

    Dampaknya juga terasa di seluruh dunia. Suhu rata-rata global turun 0,6 derajat Celcius selama beberapa bulan ke depan karena abu dan gas yang menghalangi matahari. Abu yang mengambang di langit juga berdampak terhadap cahaya yang “membentuk” warna langit.

    Pada malam yang normal, warna merah dan oranye matahari terbenam terbentuk dari cahaya yang menembus atmosfer dari sudut yang rendah. Gelombang cahaya biru terpencar sehingga warna merah mendominasi.

    Namun saat udara penuh dengan gas dan abu, gelombang cahaya merah ikut terpencar sehingga menyisakan gelombang cahaya berwarna hijau giok. Efek yang sama menyebabkan warna bulan lebih biru dari biasanya selama berbulan-bulan.

    Dalam artikel The New York Times, yang terbit pada November 1883, menyatakan, “Setelah jam 5 pagi, cakrawala di barat seperti terbakar warna merah menyala. Orang-orang di jalan tertegun melihat pemandangan tidak biasa. Awan yang berwarna gelap makin lama berubah menjadi warna merah darah, begitu juga laut.”

    Fenomena tidak biasa itu bahkan menjadi inspirasi lukisan terkenal The Scream karya Edvard Munch. Pada 1883, muncul juga berbagai lukisan dengan warna yang “berani” hasil karya Monet, Manet, Van Gogh, hingga Renoir.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perundingan Global Batasi Polusi Plastik Berakhir Tanpa Hasil

    Perundingan Global Batasi Polusi Plastik Berakhir Tanpa Hasil

    Jakarta

    Perundingan untuk menyusun perjanjian global demi mengatasi polusi plastik berakhir buntu pada Jumat (15/08), tanpa adanya kesepakatan atau sikap bersama.

    Negosiasi selama 10 hari di markas PBB di Jenewa itu seharusnya berakhir pada Kamis (14/08), tetapi dengan sisa waktu 23 menit sebelum hari berakhir, sesi sempat diperpanjang.

    Namun meski negosiasi intensif sepanjang hari, hingga Jumat pagi belum terlihat tanda-tanda tercapainya kesepakatan untuk membatasi produksi atau mengelola limbah plastik.

    Sebanyak 1.000 anggota delegasi berkumpul di Swiss demi menuntaskan negosiasi mengurangi plastik yang mencemari tanah, laut, dan tubuh manusia.

    Menteri Lingkungan Hidup Prancis Agnes Pannier-Runacher mengaku dirinya “merasa gusar, karena kendati upaya yang besar dari banyak pihak dan kemajuan dalam diskusi, tidak ada hasil nyata yang bisa dicapai.”

    Ketua juru runding Kolombia Haendel Rodriguez bahkan secara terang-terangan menuduh negara produsen minyak sebagai biang keladi kebuntuan.

    Menurutnya, proses negosiasi “diblokir oleh sejumlah kecil negara yang benar-benar tidak menginginkan tercapainya kesepakatan.”

    Kekacauan di ruang sidang

    Pada Kamis (14/8), sidang pleno di aula utama Palais des Nations PBB, yang sedianya menjadi pertemuan pamungkas, hanya berlangsung kurang dari satu menit, membuat para delegasi yang memenuhi ruangan terkejut.

    “Suasana ruangan sangat tidak puas,” lanjutnya. “Meski banyak yang merasa kesepakatan tidak mungkin tercapai kali ini, mereka tetap berusaha mendorong isi naskah sesuai kepentingan masing-masing hingga detik terakhir.”

    Sepanjang hari, diplomat asal Ekuador, Vayas, berkeliling menemui delegasi regional untuk mencoba menyusun kesepakatan bersama setelah upaya sebelumnya pada Rabu (13/08) gagal.

    “Kami benar-benar bingung. Sepertinya ada yang hilang,” ujar seorang sumber diplomatik dari salah satu delegasi regional kepada AFP.

    Selama jam-jam panjang menunggu, negosiasi di belakang layar dan pertemuan informal berlangsung. Seorang kepala delegasi mengatakan kepada AFP bahwa mereka yakin akan ada draf kompromi baru, sementara delegasi dari benua lain mengungkapkan kekecewaan karena belum melihat naskah maupun proses yang jelas, khawatir negosiasi panjang yang dimulai lebih dari dua tahun lalu di Nairobi akan gagal total.

    Mencari titik tengah

    Setelah tiga tahun negosiasi, negara-negara yang menginginkan tindakan tegas untuk mengatasi sampah plastik berusaha menjalin kesepakatan dengan kelompok negara penghasil minyak.

    “Kita butuh perjanjian global yang koheren. Kita tidak bisa melakukannya sendiri,” kata Menteri Lingkungan Kenya, Deborah Barasa, yang tergabung dalam Koalisi Ambisi Tinggi yang mendorong tindakan agresif terhadap limbah plastik.

    Barasa mengatakan kepada AFP bahwa negara-negara bisa menyepakati perjanjian sekarang, lalu menyusun detailnya secara bertahap.

    “Kita harus menemukan titik tengah,” ujarnya. “Kemudian kita bisa mengambil pendekatan bertahap untuk membangun perjanjian ini… dan mengakhiri polusi plastik.”

    Sepanjang Kamis (14/08), berbagai kelompok regional dan lintas regional mengadakan pertemuan. Koalisi Ambisi Tinggi, yang terdiri dari Uni Eropa, Inggris, Kanada, serta banyak negara Afrika dan Amerika Latin, ingin ada komitmen untuk mengurangi produksi plastik dan menghapus bahan kimia beracun dalam plastik.

    Sementara itu, kelompok negara penghasil minyak seperti Arab Saudi, Kuwait, Rusia, Iran, dan Malaysia ingin fokus perjanjian lebih pada pengelolaan limbah.

    Kesepakatan tertunda

    Masalah polusi plastik begitu merajalela hingga mikroplastik ditemukan di puncak gunung tertinggi, palung laut terdalam, dan hampir di seluruh bagian tubuh manusia.

    Jika tren saat ini berlanjut, produksi plastik berbasis bahan bakar fosil akan hampir tiga kali lipat pada 2060 menjadi 1,2 miliar ton per tahun, sementara limbahnya akan melebihi satu miliar ton, menurut Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

    “Tentu saja kami tidak dapat menyembunyikan bahwa sangat tragis dan sangat mengecewakan melihat beberapa negara mencoba menghalangi tercapainya sebuah kesepakatan,” kata Menteri Lingkungan Denmark, Magnus Heunicke.

    Padahal, menurutnya, perjanjian diperlukan untuk mengatasi “salah satu masalah polusi terbesar yang kita hadapi di bumi” dan berjanji akan melakukan upaya lebih lanjut untuk mencapai kesepakatan.

    “Kami akan terus bekerja hingga kita memiliki perjanjian yang akan membantu semua negara dalam menyelesaikan masalah ini,” katanya kepada wartawan.

    Editor: Rizki Nugraha

    (ita/ita)

  • KPK Panggil Rektor USU, Saksi Kasus Korupsi PUPR Jalan Sumut

    KPK Panggil Rektor USU, Saksi Kasus Korupsi PUPR Jalan Sumut

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil Rektor Universitas Sumatera Utara/ Rektor USU, Muryanto Amin, sebagai saksi dari kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Provinsi Sumatera Utara.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan bahwa pemanggilan Rektor USU sebagai langkah KPK untuk mengusut kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumut.

    “Hari ini Jumat (15/8/2025), KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan TPK pada proyek pembangunan jalan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut),” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

    Budi menuturkan bahwa pemeriksaan Rektor USU dilakukan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Padang, Sidempuan.

    Selain Rektor USU, Muryanto Amin, KPK juga melakukan pemeriksaan 13 saksi lain di lokasi yang sama.

    Ini nama saksi yang diperiksai KPK terkait dugaan kasus korupsi PUPR Jalan Sumut: 

    Edison selaku Kepala Seksi Dinas PUPR Sumut
    Asnawi Harahap selaku Kabag Pengadaan Barang Jasa Kabupaten Padang Lawas Utara
    Ahmad Juni sebagai Kepala Dinas PUPR Kab. Padang Sidempuan
    Said Safrizal selaku Bendahara BBPJN Sumut
    Manaek Manalu selaku PNS Kementerian PU – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara
    Ratno Adi Setiawan selaku Kasatker Wil III BBPJN Sumut
    Munson Ponter Paulus Hutauruk selaku PPK Wil I 2023 BBPJN Sumut
    PT DELI TUNAS ADIMULIA merupakan SHOWROOM MOBIL
    Rahmat Parinduri selaku PNS/ Kasatker Wil 1 2023
    Deddy Rangkuti selaku Wiraswasta
    Afrizal Nasution sebagai PNS/Sekwan Kab Mandailing Natal
    Randuk Efendi Siregar 
    Sekretaris BPKAD  Pemerintah Kab Mandailing Natal

    Dilansir laman resmi KPK, penyidik melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Sumatera Utara terkait dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta proyek preservasi jalan pada satuan kerja Pembangunan Jalan Nasional (PJN) wilayah I Sumatera Utara, pada 26 Juni 2025. 

    Dalam OTT tersebut, KPK menetapkan lima orang tersangka, yaitu TOP selaku Kepala Dinas PUPR Sumut, RES (Kepala UPTD Gn. Tua Sumut merangkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), HEL (PPK Satker PJN Wilayah I Sumut), KIR (Direktur Utama PT DNG), serta RAY (Direktur PT RN). Para Tersangka kemudian ditahan untuk 20 hari pertama terhitung mulai tanggal 28 Juni s.d 17 Juli 2025 di Rutan Cabang KPK Gedung Merah Putih. Adapun nilai proyek mencapai Rp231,8 miliar.

    Adapun proyek pembangunan jalan pada Dinas PUPR yang sedang didalami oleh KPK adalah pembangunan jalan Sipiongot Batas Labusel dan pembangunan jalan Hutaimbaru-Sipiongot. Sedangkan proyek pada PJN Wilayah I Sumut yaitu Preservasi Jalan Sp. Kota Pinang-Gunung Tua-SP. Pal XI Tahun 2023, Preservasi Jalan Sp. Kota Pinang-Gunung Tua-Sp. Pal XI Tahun 2024, Rehabilitasi Jalan Sp. Kota Pinang-Gunung Tua-Sp. Pal XI dan penanganan longsoran Tahun 2025, dan Preservasi Jalan Sp. Kota Pinang-Gunung Tua-Sp. Pal XI Tahun 2025. Adapun total keseluruhan nilai proyek tersebut ditaksir mencapai lebih dari Rp231,8 miliar.

  • Bupati Sudewo di Ambang Pemakzulan, Tito Karnavian Ingatkan Hal Ini

    Bupati Sudewo di Ambang Pemakzulan, Tito Karnavian Ingatkan Hal Ini

    Dikatakan Heru, kekacauan yang terjadi pada pengelolaan pemerintahan daerah berujung pada sebuah kekacauan.

    “Pada akhirnya Pemda dalam hal ini bupati mengambil langkah sepihak dengan menaikkan pajak PBB yang cukup fantastis, 250 persen,” tukasnya.

    Ketua Kagama Cirebon Raya ini juga menuturkan bahwa kombinasi arogansi politik dan tekanan ekonomi yang menjadikan masyarakat Pati marah besar.

    “Mereka melakukan demo mencengangkan dan mengkhawatirkan terhadap eksistensi rezim lokal maupun nasional,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Heru menduga bahwa Bupati Pati nekat memberlakukan kebijakan karena mendapat dukungan dari orang yang terafiliasi dengan elit politik pusat.

    “Ini yang membuat masyarakat marah, ketika menanyakan kebijakan pajak dan langkah untuk melakukan dialog justru ditanggapi sinis karena bupati ini berdalih, menang didukung elit pusat,” Heru menuturkan.

    Tambahnya, kemarahan ini juga disebabkan karena masyarakat lumpuh secara pendapatan.

    “Kenaikan pajak 250 persen menjadi titik akumulasi kemarahan masyarakat,” terangnya.

    Kata Heru, demo besar-besaran di Pati bisa menjadi fenomena gunung es. Bukan tidak mungkin, Bupati di daerah lain juga merasakan hal sama ketika mengeluarkan kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat kecil.

    “Saya lihat efek dari demo dan keberhasilan masyarakat Pati menekan Pemda pada akhirnya akan diikuti kabupaten lain. Konon saat ini juga bupati Jombang juga sedang ditekan karena menaikkan pajak 30 persen,” tandasnya.

    Bukan hanya itu, Heru juga mengungkapkan bahwa di Banyuwangi juga sudah terjadi kenaikan pajak hingga 200 persen.

  • 8
                    
                        Kisah Fristo Kerja Pulang Pergi Cipanas-Jakarta, Menembus 85 Kilometer Tiap Hari
                        Megapolitan

    8 Kisah Fristo Kerja Pulang Pergi Cipanas-Jakarta, Menembus 85 Kilometer Tiap Hari Megapolitan

    Kisah Fristo Kerja Pulang Pergi Cipanas-Jakarta, Menembus 85 Kilometer Tiap Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Jam di dinding baru menunjuk pukul 04.00 WIB. Udara Cipanas, Puncak, Jawa Barat, begitu dingin, menusuk tulang.
    Saat kebanyakan orang masih terlelap, Fristo (30) sudah bersiap menantang pagi.
    Hari ini, seperti ratusan hari sebelumnya, ia menempuh perjalanan panjang menuju kantornya di Tebet, Jakarta Selatan.
    Dengan mata setengah terpejam, ia menyeret langkah ke kamar mandi.
    Air dingin yang menggigit kulit menjadi “ritual wajib” sekaligus tantangan terberat yang harus ia taklukkan sebelum mengayuh roda nasib ke ibu kota.
    “Bayangin aja kalian lagi di dalam ruangan AC yang suhunya around 16°-19° C terus kalian guyur badan kalian pakai air es yang banyak. Nah, sebegitu menggigilnya saya tiap mandi untuk berangkat kerja,” ucap Fristo saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
    Usai berpakaian rapi dan menyandang tas, ia keluar rumah ketika langit masih pekat.
    Pukul 05.00 WIB, suara mesin motor maticnya memecah kesunyian di halaman.
    Mantel tebal menjadi senjata utama untuk menembus hawa dingin jalur Puncak.
    Dari Istana Cipanas, melewati Puncak Pass, Taman Safari, hingga Tajur, Bogor, ia mengendarai motornya sambil ditemani matahari yang perlahan muncul di balik Gunung Gede Pangrango.
    Bagi Fristo, perjalanan kerja menuju ibu kota layaknya liburan.
    “Berangkat jam segitu tuh seger banget dan view-nya bagus banget, terlebih jam segitu tuh belum macet alias lowong banget jalannya,” kata Fristo.
    Setiap hari kerja, Fristo menempuh total jarak sekitar 85 kilometer.
    Dari rumahnya di Cipanas, ia lebih dulu melaju dengan motor menuju Stasiun Bogor, lalu berganti moda transportasi dengan KRL menuju Tebet, Jakarta Selatan.
    Rata-rata, perjalanan itu memakan waktu 3 hingga 3,5 jam sekali jalan.
    Kalau sedang beruntung, ia bisa tiba dalam 2,5 jam, namun, kondisi seperti itu bisa dihitung dengan jari.
    “Paling cepat 2,5 jam, tapi seringnya sih 3 sampai 3,5 jam kalau lagi rame banget atau macet di Bogornya. Kalau sekarang sepertinya sih 3,5 jam-an karena di Tajur, tiba-tiba ada galian tanah yang bikin super duper macet,” ucap Fristo.
    Perjalanan Fristo tak selalu mulus. Mengingat Bogor dikenal sebagai “kota hujan”, ia kerap harus menepi ketika hujan deras mengguyur.
    “Pernah kalau dalam perjalanan tiba-tiba hujan deras banget, jadi jalannya harus pelan banget takut jatuh soalnya,” kata dia.
    Bagi sebagian orang, jalur Cipanas–Jakarta identik dengan perjalanan wisata.
    Namun bagi Fristo, itu adalah rute sehari-hari untuk mencari nafkah.
    Setiap tikungan, tanjakan, hingga pemandangan kebun teh yang biasanya dinikmati wisatawan, sudah menjadi bagian dari rutinitasnya.
    Banyak orang mungkin akan memilih ngekos di Jakarta demi menghemat waktu dan tenaga.
    Namun bagi Fristo, pilihan itu tidak pernah terasa pas.
    Ia memang pernah sekali mencoba tinggal di kosan dekat kantor, tapi justru tidak betah.
    Malam-malamnya terasa hampa, Fristo sulit tidur, alasannya terlalu rindu dan tidak bisa berjauhan dengan anak dan istrinya di Cipanas.
    “Anak istriku di Cipanas, saya homesick banget kalau tidak pulang ke rumah. Apalagi kalau ngekos, malah tidak bisa tidur kalau tidak ada mereka, saya sudah pernah nyoba soalnya,” kata dia.
    Selain alasan keluarga, ia juga merasa biaya PP tidak lebih mahal dibandingkan ngekos.
    Dalam seminggu, ia menghabiskan sekitar Rp300 ribu untuk bensin, makan, dan biaya penitipan motor di Stasiun Bogor.
    “Lagian sama aja sih kalau ngekos juga biayanya, seminggu sekitar 300 ribuan lah PP sudah semua termasuk transport, makan, dan titip motor,” ujarnya.
    Selain udara dingin pagi hari, perjalanan pulang di malam hari juga memiliki tantangan tersendiri.
    Beberapa titik di jalur Puncak minim penerangan sehingga pengendara harus ekstra hati-hati.
    “Ada spot yang gelap gulita, jadi harus waspada kalau ada lubang atau hambatan,” ungkapnya.
    Meski demikian, Fristo mengaku menikmati perjalanan setiap hari.
    Pemandangan alam, udara segar, dan suasana pagi di Puncak menjadi “bonus” yang membuatnya betah menjalani rutinitas tersebut.
    “Dulu saya sama istri kerja di Jakarta, liburnya malah ke Puncak. Sekarang setiap hari lewat sini, rasanya seperti liburan gratis,” kata dia.
    Bagi Fristo, pulang adalah alasan, dan keluarga adalah tujuan yang membuatnya tak pernah berhenti mengayuh langkah.
    Di ujung setiap perjalanan, lelahnya luruh bersama senyum anak dan istrinya, hadiah paling berharga yang tak tergantikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono angkat bicara soal 48 anak putus sekolah di Jakbar

    Pramono angkat bicara soal 48 anak putus sekolah di Jakbar

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pramono angkat bicara soal 48 anak putus sekolah di Jakbar
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 21:32 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo angkat bicara terkait 48 anak usia SD hingga SMP di Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur, Jakarta Barat, yang diketahui putus sekolah.

    Pramono menyebutkan, dirinya telah meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana untuk mendalami temuan tersebut.

    “Memang ada yang anaknya tidak mau sekolah. Tetapi saya minta, kalau kemudian persoalannya karena tidak punya KJP, maka untuk diprioritaskan mendapatkan KJP,” kata Pramomo di Jakarta Pusat, Kamis.

    Pramono menekankan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan hadir untuk membantu setiap anak di Jakarta agar tetap bisa mengenyam pendidikan.

    “Sebagai Gubernur Jakarta, jangan sampai di Jakarta, anak yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya pendidikan,” katanya.

    Kalau selama karena tidak punya biaya pendidikan, maka pemerintah akan hadir. “Dan untuk itu kami sudah mengatur,” kata Pramono.

    Pramono memastikan telah memberi arahan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera menindaklanjuti dan memastikan bantuan diberikan tepat sasaran.

    Sebelumnya, sebanyak 48 anak usia SD hingga SMP di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Semanan dan Tegal Alur, Jakarta Barat, diketahui putus sekolah.

    Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim saat mengunjungi anak-anak yang putus sekolah di RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Berdasarkan keluhan yang diterima, kata Lukman, anak-anak itu putus sekolah karena kesulitan ekonomi.

    Lukman menyayangkan anak-anak yang putus sekolah tersebut. Padahal dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus cukup besar untuk menyokong biaya kuliah anak-anak tersebut.

    Kendati demikian, kata Lukman, Pemprov DKI melalui Dinas Pendidikan sudah menempatkan beberapa anak yang putus sekolah itu ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 07 Cengkareng.

    Lukman berencana mendaftar anak-anak yang putus sekolah di seluruh wilayah Jakarta. Menurut dia fenomena anak putus sekolah di Jakarta adalah fenomena gunung es yang selama ini tidak terdeteksi.

    Dia meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menyekolahkan anak-anak itu sesuai dengan usia mereka.

    Sumber : Antara

  • HUT RI tarif parkir Rp80 via QRIS di sejumlah titik Surabaya

    HUT RI tarif parkir Rp80 via QRIS di sejumlah titik Surabaya

    Mulai 14-17 Agustus 2025, diberlakukan tarif parkir khusus sebesar Rp80 dengan metode pembayaran QRIS di sejumlah lokasi strategis di Kota Surabaya. Foto: Pemkot Surabaya

    HUT RI tarif parkir Rp80 via QRIS di sejumlah titik Surabaya
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Kamis, 14 Agustus 2025 – 20:32 WIB

    Elshinta.com – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), mulai 14-17 Agustus 2025, diberlakukan tarif parkir khusus sebesar Rp80 dengan metode pembayaran QRIS di sejumlah lokasi strategis di Kota Surabaya.

    Kebijakan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan Bank Indonesia (BI) dan Bank Jatim. Selain untuk merayakan HUT ke-80 RI, program ini juga menjadi bagian dari peringatan HUT ke-64 Bank Jatim dan Pekan Kris Nasional. Angka Rp80 dipilih secara khusus sebagai simbol perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.

    ​Kepala UPTD Parkir TJU Dishub Surabaya, Jeane Mariane Taroreh menjelaskan, program ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat sekaligus memeriahkan suasana perayaan kemerdekaan.

    “Tarif khusus ini berlaku untuk semua jenis kendaraan, baik roda dua (R2) maupun roda empat (R4), yang parkir di area yang telah ditentukan,” jelas Jeane, Kamis (14/8/2025) dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta.

    ​Program ini berlaku di berbagai titik parkir yang dikelola oleh Pemkot Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, yang mencakup parkir tepi jalan umum (TJU) dan tempat khusus parkir (PTKP). Untuk tempat parkir TJU, masyarakat dapat memanfaatkan program tersebut di kawasan parkir Balai Kota Surabaya dan Taman Bungkul.

    “Tarif parkir khusus Rp80 juga berlaku di tempat khusus parkir (PTKP) non progresif yang berlokasi di Lapangan THOR,  Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, THP Kenjeran, Taman Bulak, RSUD Eka Candrarini, UPTSA Siola (mobil),” imbuhnya.

    Tak hanya itu saja, sejumlah lokasi tempat parkir khusus dengan tarif progresif, juga memberlakukan tarif parkir khusus. Lokasi tersebut antara lain, Balai Pemuda, Lapangan Hoki, PTK Gentengkali, PTK Pasar Karah, UPTSA Siola (khusus R2), Convention Hall Adityawarman, Park and Ride Mayjen Sungkono, Tugu Pahlawan, Park and Ride Adityawarman, dan THP Kenjeran sisi selatan.

    ​”Penting untuk diketahui, khusus di lokasi dengan tarif progresif, tarif Rp80 ini hanya berlaku untuk dua jam pertama. Setelah melewati durasi tersebut, tarif parkir akan kembali dihitung secara normal sesuai dengan ketentuan progresif yang berlaku di masing-masing lokasi,” terang dia.

    ​Kebijakan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama para wisatawan dan warga yang beraktivitas di sekitar lokasi-lokasi tersebut. “Dengan adanya event-event seperti Artsub di Balai Pemuda, kami berharap pengguna jasa parkir bisa memanfaatkan program ini untuk merayakan kemerdekaan bersama,” katanya. (Yua/Ter)

     

    Sumber : Radio Elshinta

  • HUT RI, Tarif Parkir Resmi di Surabaya Jadi Rp 80 jika Bayar Pakai QRIS
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 Agustus 2025

    HUT RI, Tarif Parkir Resmi di Surabaya Jadi Rp 80 jika Bayar Pakai QRIS Surabaya 14 Agustus 2025

    HUT RI, Tarif Parkir Resmi di Surabaya Jadi Rp 80 jika Bayar Pakai QRIS
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan diskon tarif parkir menjadi Rp 80 dengan metode pembayaran QRIS di sejumlah lokasi.
    Kebijakan itu berlaku sampai Minggu (17/8/2025).
    Kepala UPTD Parkir TJU Dishub Surabaya, Jeane Mariane Taroreh mengatakan, tarif parkir sebesar Rp 80 tersebut untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI).
    “Tarif khusus ini berlaku untuk semua jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, yang parkir di area yang telah ditentukan,” kata Jeane saat dikonfirmasi, Kamis (14/8/2025).
    Tarif tersebut berlaku di titik parkir yang dikelola oleh Dishub Surabaya, yakni tepi jalan umum (TJU), seperti di kawasan Balai Kota Surabaya serta Taman Bungkul.
    “Tarif Rp 80 juga berlaku di tempat khusus parkir non-progresif, di Lapangan THOR, Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, THP Kenjeran, Taman Bulak, RSUD Eka Candrarini, UPTSA Siola,” ujarnya. 
    Kemudian, untuk tempat parkir dengan tarif progresif yang menerapkan tarif khusus, seperti di Balai Pemuda, Lapangan Hoki, PTK Gentengkali, PTK Pasar Karah, dan UPTSA Siola.
    Selanjutnya, di Convention Hall Adityawarman, Park and Ride Mayjen Sungkono, Tugu Pahlawan, Park and Ride Adityawarman, serta Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran sisi selatan.
    “Khusus di lokasi dengan tarif progresif, tarif Rp 80 ini hanya berlaku untuk dua jam pertama. Setelah melewati durasi itu, tarif parkir akan kembali dihitung secara normal,” ucapnya.
     Jeane berharap kebijakan tarif khusus tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat, terutama para wisatawan dan warga yang beraktivitas di sekitar lokasi-lokasi tersebut.
    “Dengan adanya event-event seperti Artsub di Balai Pemuda, kami berharap pengguna jasa parkir bisa memanfaatkan program (Rp 80) ini untuk merayakan kemerdekaan bersama,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Bogor Tewas Usai Tertimpa Truk Mogok yang Diperbaiki

    Pria di Bogor Tewas Usai Tertimpa Truk Mogok yang Diperbaiki

    Jakarta

    Seorang pria berinisial AS (48) meninggal dunia usai tertimpa truk di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Korban tertimpa saat memperbaiki truk mogok.

    “Korban telah menjadi korban kecelakaan truk dengan bermuatan pasir bangunan,” kata Kadis Damkar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, Kamis (14/8/2025).

    Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 14.55 WIB. Yudi mengatakan truk tersebut sudah mogok di tempat selama dua hari.

    “Ketika hari ini sedang diperbaiki, posisi dongkrak meleset dan korban pun tertimpa truk bermuatan pasir tersebut,” jelasnya.

    Warga setempat kemudian menghubungi panggilan darurat untuk mengevakuasi korban. Menerima laporan warga, petugas damkar segera menuju ke lokasi.

    Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 16.03 WIB. Dia mengatakan evakuasi dilakukan sekitar setengah jam hingga korban berhasil dipindahkan.

    “Situasi akhir kondusif, telah dievakuasi oleh tim. Evakuasi dilakukan selama 35 menit,” pungkasnya.

    (rdh/whn)