kab/kota: Gunung

  • Ada Karnaval Kemerdekaan Nanti Malam, Kawasan Sarinah hingga Bundaran HI Bersolek – Page 3

    Ada Karnaval Kemerdekaan Nanti Malam, Kawasan Sarinah hingga Bundaran HI Bersolek – Page 3

    Demi mendukung kelancaran acara Karnaval Kemerdekaan, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan pihak kepolisian Polda Metro Jaya akan menerapkan rekayasa lalu lintas (lalin) pada pukul 19.30-23.00 WIB di ruas Jalan Medan Merdeka Barat sisi Timur-Jalan MH Thamrin sisi Timur-Jalan Jenderal Sudirman sisi Timur-Simpang Susun Semanggi.

    Berikut rute alternatif pada saat dilakukan pengalihan arus lalu lintas saat Malam Perayaan:

    1) Lalu Lintas dari Selatan ke Utara dialihkan melalui Jalan Hang Lekir I-Jalan Hang Tuah-Jalan Hang Lekir IV-Jalan Hang Lekir II-Jalan Hang Lekir I-Jalan Asia Afrika-Jalan Gerbang Pemuda-Jalan Gatot Subroto-Jalan KS Tubun-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Cideng-dst. Atau dapat melalui Jalan HR Rasuna Said-Jalan Prof. Dr. Satrio-Jalan KH Mas Mansyur-dst maupun pada arah sebaliknya (Utara ke Selatan).

    2) Lalu Lintas dari Utara ke Selatan dialihkan melalui Jalan Ir. H. Juanda-Jalan Pos-JalanGedung Kesenian-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Lapangan Banteng Barat-Jalan Pejambon-Jalan M.I Ridwan Rais ke arah Rasuna Said-dst. Atau dapat melalui Jalan Gunung Sahari-Jalan Kramat Raya-Jalan Salemba-Jalan Proklamasi-Jalan Tambak-Jalan Prof. Dr. Sahardjo-dst.

    3) Lalu Lintas dari Timur (Jalan Batu) ke Barat (Tanah Abang) dapat melalui Jalan MedanMerdeka Timur-Jalan M.I Ridwan Rais-berputar di Tugu Tani-Jalan M.I Ridwan Rasi-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Perwira-Jalan Veteran-Jalan Suryapranoto-Jalan Balikpapan-Jalan Cideng Timur-Jalan Fachrudin-dst, maupun arah sebaliknya (Timur ke Barat).

    4) Lalu lintas dari Timur (Pasar Senen) ke Barat (Tomang raya) dapat melalui Jalan Kramat Kwitang-berputar di putaran barat-barat Jalan Kramat Kwitang-Tugu Tani-Jalan M.I Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Perwira-Jalan Katedral-Jalan Veteran-Jalan Suryapranoto-Jalan Balikpapan-Jalan Kyai Caringin-Jalan Tomang Raya-dst.

  • Dedi Mulyadi Sebut Tata Ruang di Jawa Barat Kacau

    Dedi Mulyadi Sebut Tata Ruang di Jawa Barat Kacau

    JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut tata ruang di Jabar saat ini mengalami kekacauan, karena mengadopsi pendekatan politik, bukan konservasi alam.

    “Perkebunan berubah menjadi kawasan tambang dan industri. Gunung pun kehilangan hutan dan laut kehilangan pantai akibat tata ruang yang kacau,” kata Dedi di Bandung, dikutip Antara, Sabtu, 16 Agustus.

    Dedi mengatakan tata ruang di Jabar saat ini tumpang tindih, seperti daerah yang menjadi destinasi wisata tapi juga berlangsung kegiatan pertambangan, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap tata ruang Jawa Barat.

    Pemprov Jabar, kata dia, berkomitmen mengatur tata ruang di Jawa Barat selaras dengan alam, sebagai upaya mencegah bencana alam.

    “Pada para pejabat, termasuk kepala desa, buatlah tata ruang yang menjauhkan dari musibah. Kalau mengeruk alam seenaknya akan ada musibah,” ujar dia.

    Ia mengatakan tata ruang yang selaras dengan alam bukan berarti meniadakan kawasan industri, permukiman, dan pembangunan lain.

    Namun kelestarian alam tetap harus dijaga, seperti hutan dan mata air.

    “Artinya, gunung indah, air mengalir jernih, sungai berkelok-kelok, pantai bersih, sawah terasering,” ucapnya.

    Dedi juga sempat mengungkapkan keresahannya terhadap tata ruang Jabar di hadapan DPRD Jabar, di mana kesalahan menata ruang telah menghilangkan kawasan hijau seluas 1,2 juta hektare.

    Hilangnya kawasan hijau paling luas terjadi di Bekasi dan Kabupaten Bogor. Perkebunan telah berubah menjadi kawasan pariwisata, permukiman, dan perhotelan.

    Mengetahui masalah tersebut, Dedi berencana mengubah Rencana Tata Ruang Wilayah Jabar pada tahun ini.

    “Kalau tata ruangnya tidak diubah, maka kita akan dikepung bencana longsor dan banjir. Tidak aneh hari ini banjir tidak di daerah dataran, tetapi pegunungan,” kata Dedi.

    Ia menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mendapatkan detail tata ruang Jabar yang telah dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda.

    Menurut dia, Hindia Belanda telah membuat tata ruang Jabar yang selaras dengan alam. Hal itu patut menjadi rujukan dalam merevisi tata ruang Jabar.

    “Tak akan bisa sama dengan zaman kolonial, tetapi kita dekatkan, jangan sampai kita kacau,” ucap Dedi.

  • Bendera Merah Putih berkibar di puncak Gunung Penanggungan

    Bendera Merah Putih berkibar di puncak Gunung Penanggungan

    Minggu, 17 Agustus 2025 14:37 WIB

    Pendaki mengikuti upacara bendera di kawasan Puncak Pawitra Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (17/8/2025). Sekitar lima ribu pendaki dari berbagai daerah melakukan pendakian dan mengikuti upacara memperingati HUT ke-80 RI di gunung tersebut dengan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang seribu meter. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/YU

    Sejumlah pendaki mengikuti upacara bendera di kawasan Puncak Pawitra Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (17/8/2025). Sekitar lima ribu pendaki dari berbagai daerah melakukan pendakian dan mengikuti upacara memperingati HUT ke-80 RI di gunung tersebut dengan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang seribu meter. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/YU

    Sejumlah pendaki mengikuti upacara bendera di kawasan Puncak Pawitra Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (17/8/2025). Sekitar lima ribu pendaki dari berbagai daerah melakukan pendakian dan mengikuti upacara memperingati HUT ke-80 RI di gunung tersebut dengan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang seribu meter. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gebuk Bantal, Titian Air, dan Panjat Pinang Warnai Perayaan HUT RI di Cipinang Melayu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Agustus 2025

    Gebuk Bantal, Titian Air, dan Panjat Pinang Warnai Perayaan HUT RI di Cipinang Melayu Megapolitan 17 Agustus 2025

    Gebuk Bantal, Titian Air, dan Panjat Pinang Warnai Perayaan HUT RI di Cipinang Melayu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ratusan warga memeriahkan Semarak Kalimalang dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di RW 04, Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
    Wakil Ketua RW 04 Cipinang Melayu, Narto, menjelaskan, ada tiga lomba yang digelar, yakni gebuk bantal, titian air, dan panjat pinang.
    “Untuk perlombaan gebuk bantal, titian air, sama panjat pinang, masing-masing RT mengirimkan lima orang perwakilan, jadi ada total sembilan grup (dari 9 RT) untuk masing-masing perlombaan,” ungkap Narto saat ditemui
    Kompas.com,
    Minggu (17/8/2025).
    Menurut Narto, perlombaan ini disambut antusias tidak hanya oleh warga RW 04, tetapi juga masyarakat sekitar.

    Alhamdulilah
    , untuk tahun ini sangat luar biasa. Pas kebetulan ada bantuan dari Wakil Presiden, jadi bisa menarik sembilan RT lainnya dan warga untuk menonton,” tambah Narto.
    Selain memberikan hadiah untuk lomba panjat pinang, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menyalurkan bantuan sosial berupa 500 paket sembako untuk anak sekolah, lansia, dan balita.
    “Sembako itu dari Pak Wapres, untuk dibagikan saja, bukan hadiah lomba,” jelas Narto.
    Sebelumnya, hadiah lomba panjat pinang di aliran Kalimalang yang disumbangkan oleh Wakil Presiden Gibran, hingga Sabtu (16/8/2025), belum berhasil dimenangkan peserta.
    Hadiah utama berupa dua sepeda gunung dan tiga sepeda motor listrik akan kembali diperebutkan pada Minggu (17/8/2025) siang.
    “Belum ada pemenang, hari ini diperebutkan hadiah Wapres,” kata Sekretaris RW 04 Cipinang Melayu, Eko Ariyanto.
    Untuk mengantisipasi potensi insiden selama perlombaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiagakan tim rescue.
    Sejumlah personel BPBD Jakarta Timur mempersiapkan perahu karet lengkap dengan mesin dan ban di sekitar area lomba untuk memudahkan pergerakan di sungai.
    Selain itu, panitia juga menyiapkan berbagai hadiah yang akan diperebutkan peserta, termasuk sepeda dengan tulisan “Hadiah dari Wakil Presiden RI”.
    Komandan Regu BPBD Jakarta Timur, Abu, menjelaskan, timnya menyiapkan lima personel khusus untuk mengantisipasi potensi insiden selama perlombaan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pebalap Muda Veda Ega Kibarkan Merah-Putih di Austria

    Pebalap Muda Veda Ega Kibarkan Merah-Putih di Austria

    Jakarta

    Di tengah hujan deras dan lintasan yang penuh tantangan, Veda Ega Pratama menunjukkan performa gemilang dengan finis di posisi kedua Race 1 Red Bull Rookies Cup 2025 seri Spielberg.

    Hasil ini membuat pebalap kelahiran Gunung Kidul ini berhasil kembali mengibarkan bendera merah putih di panggung balap motor usia muda kelas dunia, Red Bull Rookies Cup.

    “Alhamdulillah, finis di urutan kedua di Race 1 hari ini. Kehilangan P1 di lap terakhir, tapi tetap senang karena bisa meraih urutan ke-2 di tengah kondisi yang sangat menantang. Besok (17/8/2025) adalah Race kedua. Saya akan berjuang lagi! Bismillah,” tulis Veda pada Instagram pribadinya usai balapan kemarin (16/8/25)

    Veda Ega Pratama berhasil meraih juara kedua di Race 1 Red Bull Rookies Cup 2025 seri Spielberg Foto: Instagram @veda_54

    Veda Ega Pratama nyaris mengulang kemenangan beruntun di Red Bull Rookies Cup, sebelum akhirnya harus puas finis runner-up usai disalip Brian Uriarte di tikungan terakhir.

    Balapan sempat tertunda akibat hujan deras. Begitu start dimulai kembali, Veda yang memulai dari pole position langsung melesat di depan. Ia memimpin balapan sejak awal, dengan Uriarte dan David Gonzalez menguntit ketat di belakang.

    Di awal lomba, Veda terlihat begitu percaya diri. Bahkan ia mampu mempertahankan posisi pertama selama 9 lap. Meski begitu, ancaman datang dari Uriarte yang mencatat lap tercepat pada putaran ke-7, membuat jaraknya dengan Veda semakin rapat.

    Lap kedelapan sempat menegangkan. Uriarte berhasil menyalip Veda, namun tidak lama kemudian posisi terdepan direbut kembali oleh rider asal Yogyakarta itu. Veda terus mencoba menjaga jarak hingga mendekati bendera finis.

    Sayangnya, pada lap terakhir, mimpi Veda untuk kembali naik podium tertinggi buyar. Uriarte memanfaatkan tikungan terakhir untuk menyalip, dan berhasil menyentuh garis finis dengan keunggulan hanya 0,073 detik.

    Hasil ini membuat Veda harus puas di urutan kedua, namun tetap mengantongi tambahan 20 poin. Kini ia sudah mengoleksi 150 angka dan masih bertahan di posisi ketiga klasemen.

    Pebalap Indonesia lainnya, Kiandra Ramadhipa, juga memberi kejutan positif. Setelah berjuang keras, ia finis di posisi keempat dengan selisih 7,629 detik dari pemenang. Tambahan 13 poin membuatnya merangsek naik dari papan tengah klasemen.

    Veda Ega akan kembali berlaga di Red Bull Rookies Cup putaran Spielberg pada hari Minggu (17/8/25) ini. Pebalap muda kebanggaan Indonesia ini punya peluang besar untuk kembali mengibarkan merah-putih di tiang tertinggi podium sirkuit Red Bull Ring, Austria.

    Terlebih, dengan sisa tiga race lagi di musim ini, peluang Veda untuk merangsek naik ke posisi dua besar klasemen masih terbuka lebar. Bahkan, perebutan gelar juara dunia Rookies Cup 2025 dipastikan bakal berlangsung sengit hingga balapan penutup.

    (mhg/rgr)

  • Pendaki Dievakuasi saat Memperingati HUT ke-80 RI di Puncak Gunung Bawakaraeng Sulsel, Ini Sebabnya

    Pendaki Dievakuasi saat Memperingati HUT ke-80 RI di Puncak Gunung Bawakaraeng Sulsel, Ini Sebabnya

    GELORA.CO  – Puluhan pendaki dievakuasi tim Search and Rescue (SAR) gabungan saat memperingati HUT ke-80 RI.

    Para pendaki itu semula berencana merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di puncak Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

    Tercatat, ada 4.068 pendaki yang akan memperingati HUT Kemerdekaan RI di puncak Gunung Bawakaraeng.

    Namun, puluhan pendaki di antaranya harus dievakuasi tim SAR gabungan lantaran mengalami hipotermia.

    Ada pula yang tersesat di hutan belantara pada Minggu (17/8/2025).

    Tim SAR gabungan yang menggelar siaga Merah Putih di kaki Gunung Bawakaraeng telah mengevakuasi 25 pendaki yang sebelumnya hendak merayakan HUT Kemerdekaan RI di puncak gunung.

    Umumnya, para pendaki mengalami hipotermia, masalah kesehatan, dan tersesat, hingga terpisah dari rombongan.

    “Hingga (Minggu) pagi ini kami mencatat ada 25 pendaki yang mengalami masalah saat melakukan pendakian,” kata Andi Sultan, Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

    “Sementara jumlah pendaki yang kami data telah mencapai 4.068 orang,” lanjutnya. 

    Setiap tahun, ribuan pendaki melakukan pendakian ke puncak Gunung Bawakaraeng yang memiliki ketinggian 2.830 meter di atas permukaan laut.

    Diatas pendakian, mereka akan menikmati suhu udara hingga 10 derajat Celsius hingga 25 derajat Celsius, serta panorama yang menakjubkan menjadi pilihan utama para pendaki.

     

  • Pagi Ini Poso Diguncang Gempa Magnitudo 6,0

    Pagi Ini Poso Diguncang Gempa Magnitudo 6,0

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8) pukul 05.38 WITA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa berpusat di kedalaman laut 20 km, tepatnya 18 km barat laut Poso, dengan koordinat 1,30 lintang selatan dan 120,62 bujur timur.

    Meski bermagnitudo yang cukup besar, BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    Namun, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

    BMKG juga mengingatkan warga untuk selalu memperhatikan arahan dari otoritas setempat, tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta memastikan keselamatan diri dengan menjauhi bangunan retak atau rawan runtuh.

    Hingga kini belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut.

    Secara geografis, Indonesia merupakan negara yang termasuk bagian dari lintasan The Pasific Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), yaitu suatu lintasan di mana terdapat deretan gunung api, sehingga tidak mengherankan kalau negara yang dilewati cincin api ini terjadi gempa.

  • Bukan Main! “Gunung” Emas Super Raksasa Sembunyi di Perut China

    Bukan Main! “Gunung” Emas Super Raksasa Sembunyi di Perut China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di akhir tahun 2024, sebuah endapan bijih emas “super raksasa” dengan kualitas sangat tinggi berhasil ditemukan di China. Diperkirakan, deposit ini mengandung sekitar 1.000 metrik ton logam mulia, yang merupakan penemuan besar bagi negara tersebut.

    Nilai penemuan ini diperkirakan mencapai 600 miliar yuan, atau sekitar Rp 1,3 kuadriliun. Jika angka ini terverifikasi, cadangan emas ini bisa menjadi salah satu yang terbesar dan paling menguntungkan yang pernah ditemukan, bahkan melebihi 900 metrik ton yang diperkirakan ada di tambang South Deep, Afrika Selatan.

    Meski beberapa ahli masih mempertanyakan skala dan kelayakan deposit tersebut, jika terbukti kebenarannya, penemuan ini akan menjadi tonggak penting bagi China.

    Biro Geologi Provinsi Hunan, seperti yang dilaporkan oleh Xinhua, mengumumkan penemuan 40 urat emas pada kedalaman 2 kilometer di wilayah timur laut Pingjiang, Hunan.

    Satu gua saja diperkirakan mengandung 300 metrik ton emas, dan berdasarkan pemodelan 3D, cadangan tambahan mungkin masih bisa ditemukan hingga kedalaman 3 kilometer.

    “Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan adanya emas yang terlihat,” ujar prospektor biro, Chen Rulin, saat penemuan itu.

    Sampel inti menunjukkan bahwa setiap metrik ton bijih bisa mengandung hingga 138 gram emas. Ini adalah kualitas yang luar biasa, mengingat bijih yang dianggap bermutu tinggi biasanya hanya mengandung lebih dari 8 gram.

    China sendiri sudah menjadi pemain utama di pasar emas global, dengan cadangan yang diperkirakan melebihi 2.000 ton di awal tahun 2024. Industri pertambangan emasnya menyumbang sekitar 10% dari total produksi dunia.

    Pengumuman penemuan ini sempat mendorong kenaikan harga emas yang sudah melambung tinggi. Permintaan terhadap emas memang meningkat tajam di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    Tidak jelas berapa banyak lagi bijih emas berharga yang masih tersembunyi di seluruh dunia. Para ahli masih berselisih pendapat apakah produksi emas global telah mencapai puncaknya.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aksi Heroik Seorang Pria Bentangkan Bendera Merah Putih di Air Terjun Tertinggi Yogyakarta
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        16 Agustus 2025

    Aksi Heroik Seorang Pria Bentangkan Bendera Merah Putih di Air Terjun Tertinggi Yogyakarta Yogyakarta 16 Agustus 2025

    Aksi Heroik Seorang Pria Bentangkan Bendera Merah Putih di Air Terjun Tertinggi Yogyakarta
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, seorang warga Yogyakarta yang bekerja di Jakarta melakukan aksi heroik.
    Ia membentangkan bendera merah putih saat melakukan
    rappelling
    atau menuruni tebing

    dari air terjun setinggi 75 meter di Air Terjun Sidoharjo, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Aksi tersebut dilakukan oleh Tangguh Imdaadi, seorang pegawai perusahaan BUMN yang tengah mudik ke Yogyakarta saat libur panjang cuti bersama hari kemerdekaan.
    “Awalnya lihat di Instagram, sering muncul di FYP. Ternyata tempatnya keren dan ada aktivitas
    canyoning
    . Karena suka olahraga ekstrem, saya penasaran coba,” ujar Tangguh saat ditemui usai melakukan teknik
    rappelling
    , Jumat (16/8/2025).
    Namun, Tangguh tak sekadar datang untuk menantang adrenalin. Ia secara khusus membawa bendera Merah Putih yang dibelinya lewat adiknya di Yogyakarta, untuk dibentangkan saat dirinya menuruni air terjun menggunakan tali karmantel.
    Di tengah menuruni tebing, Tangguh melakukan aksi
    backflip
    —posisi kaki berada di atas menyilang pada tali, kepala di bawah, dengan tangan terentang lebar.
    Aksi tersebut direkam dan difoto oleh teman-teman serta pengunjung yang menunggu di dasar air terjun.
    Sesaat kemudian, ia mengeluarkan bendera merah putih dan membentangkannya di udara.
    Para penonton yang menyaksikan dari bawah dibuat takjub, bahkan terdengar beberapa orang melantunkan sebait syair lagu “Berkibarlah Benderaku”.
    “Rasanya bangga banget. Bisa kibarkan merah putih sehari sebelum 17 Agustus di tempat ekstrem seperti ini. Apalagi posenya juga terbalik sambil melayang di udara. Jadi konten yang menarik juga,” ungkap Tangguh.
    Tangguh mengaku sempat gemetar saat awal menuruni tebing karena tidak ada pijakan. Namun, berbekal pengalaman olahraga ekstrem seperti paralayang dan mendaki gunung, ia bisa mengatasi rasa takutnya.
    “Awalnya memang takut, apalagi pas lepas dari pijakan. Tapi lama-lama terbiasa, terutama waktu mulai kena air, jadi makin enjoy,” tambahnya.
    Air terjun Sidoharjo, yang juga dikenal sebagai air terjun perawan, merupakan objek wisata alam yang sedang berkembang di wilayah Kulon Progo. Terletak sekitar 30 kilometer di sebelah barat Kota Yogyakarta, air terjun ini dapat dijangkau dalam waktu sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota.
    Air terjun ini dikenal sebagai air terjun tertinggi di Provinsi DIY, dengan ketinggian mencapai 75 meter dan dinding vertikal dengan kemiringan hampir 90 derajat.
    Pemandangannya menawan, dikelilingi tebing dan hutan yang masih alami. Di bawahnya terdapat kolam kecil alami yang dapat digunakan untuk bermain air di tepinya.
    Waktu terbaik untuk mengunjungi Air Terjun Sidoharjo adalah saat musim hujan, antara Desember hingga Februari, ketika debit air sedang tinggi. Saat musim kemarau seperti sekarang, debit air cenderung kecil.
    Wisatawan bisa berkendara hingga ke area parkir di sekitar Embung Canggal, kemudian berjalan kaki sekitar 400 meter atau 10 menit menuju air terjun.
    Salah satu aktivitas yang mulai digemari adalah
    canyoning
    , yakni menjelajah ke atas air terjun lalu menuruni tebing menggunakan tali. Aksi Tangguh adalah contoh dari potensi kegiatan ini. Ke depannya, potensi aktivitas
    canyoning
    akan dikembangkan lebih serius.
    Ketua Desa Wisata Sidoharjo, Roji, menyatakan bahwa meski
    canyoning
    masih merupakan aktivitas baru, pihaknya melihat potensi besar dari air terjun Sidoharjo sebagai destinasi unggulan wisata petualangan dan alam.
    “Awalnya kita tidak menyangka kegiatan ekstrem seperti
    canyoning
    bisa dilakukan di sini. Tapi karena ada komunitas yang kompeten dan alat yang sesuai standar, akhirnya kami mulai menjajaki kerja sama untuk mengelola ini lebih serius,” ujar Roji.
    Selain
    canyoning
    , pihak desa juga merancang jalur trekking menuju titik nol air terjun dan pengembangan edukasi pertanian di kawasan Embung Canggal.
    “Nanti di Embung juga akan kami kembangkan kegiatan edukasi menanam dan panen padi sesuai musim. Jadi wisatawan bisa merasakan pengalaman langsung di sawah,” jelasnya.
    Saat ini, pengunjung masih bisa masuk secara gratis. Namun ke depannya, akan diberlakukan tiket masuk sebesar Rp 5.000 termasuk asuransi. Tarif parkir ditetapkan sebesar Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
    Dalam satu bulan terakhir, tercatat sekitar 200–300 wisatawan datang setiap akhir pekan untuk menikmati keindahan alam serta pengalaman ekstrem yang ditawarkan Air Terjun Sidoharjo.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Agustus 2025

    Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia Regional 16 Agustus 2025

    Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS.com
    – Seorang pendaki laki-laki dikabarkan meninggal dunia di Gunung Lawu, Jawa Tengah, Sabtu (16/8/2025). Korban diketahui bernama Paul, asal Magetan, Jawa Timur.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan, Paul melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu via jalur Cetho sekitar pukul 08.15 WIB.
    Saat itu, korban mendaki bersama empat orang temannya yang berasal dari Sragen.
    “Mereka naik, sekira pukul 14.00 WIB salah satu pendaki (korban) muntah-muntah, diduga hipotermia,” kata Hendro saat dihubungi, Sabtu (16/8/2025).
    Paul mengalami kedinginan saat melintasi pos 3. Teman-temannya sempat membantu melakukan pertolongan, tetapi nyawa korban tidak tertolong.
    Hendro mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan sekitar pukul 16.00 WIB. Tim SAR gabungan kemudian mendatangi Pos Candi Cetho untuk persiapan melakukan evakuasi terhadap korban.
    “Sempat dilakukan pertolongan pertama oleh teman-teman relawan dan porter sekira pukul 14.00, tapi kemudian dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.
    Hendro menambahkan, selama proses evakuasi, jalur pendakian Lawu Via Cetho ditutup. Pihak keluarga korban juga sudah dihubungi, agar jenazah korban bisa langsung diserahkan kepada pihak keluarga setelah dibawa ke puskesmas terdekat.
    “Pendakian sementara ditutup. Diperkirakan korban sampai lokasi (Pos Cetho) pukul 19.00-20.00 WIB,” ucapnya.
    Hendro juga mengimbau agar para pendaki mempersiapkan perlengkapan dan fisik yang mumpuni. Meski saat ini musim kemarau, pendakian gunung Lawu cukup dingin.
    “Kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin mendaki untuk tetap berhati-hati, karena cuaca di Lawu kondisinya masih cukup dingin. Meski musim kemarau, sesuai prediksi BMKG saat ini kemarau basah,” tutup dia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.