kab/kota: Gunung

  • Heboh Sungai Kering Muncul Emas, Ternyata Ada Hadistnya

    Heboh Sungai Kering Muncul Emas, Ternyata Ada Hadistnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena yang baru-baru ini muncul menghebohkan warga Raqqa, Suriah. Ratusan orang menyerbu bantaran Sungai Eufrat yang mengering untuk mencari emas mentah setelah muncul gundukan tanah berkilau di dasar sungai.

    Dalam waktu singkat, suasana berubah menjadi “demam emas” dengan tenda-tenda darurat dan aktivitas penggalian siang-malam menggunakan peralatan seadanya.

    “Awalnya hanya rasa penasaran, tapi sekarang semua orang ikut mencari. Ini seperti mimpi,” ujar salah satu warga kepada media lokal Shafaq News, dikutip Jumat (15/8/2025).

    Aktivitas ini turut menggerakkan ekonomi mikro setempat. Harga peralatan tambang bekas melonjak tajam, sementara calo informal bermunculan di desa-desa terdekat untuk memenuhi permintaan para pencari emas.

    Selain itu, belum ada regulasi resmi atau pengawasan dari otoritas lokal. Para penambang bergerak tanpa izin, dan hal ini berisiko terhadap keselamatan maupun kelestarian lingkungan.

    Khaled al-Shammari, seorang insinyur geologi, mengingatkan masyarakat untuk tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa tanah berkilau itu mengandung emas.

    “Sedimen berkilau bisa saja berasal dari mineral lain. Hanya analisis geologi yang bisa memastikan kandungan emasnya,” tegasnya.

    Meski belum ada bukti ilmiah soal fenomena ini. tetapi mengeringnya Sungai Eufrat dan munculnya bongkahan emas sebenarnya sudah pernah dibahas oleh sabda Rasulullah SAW.

    Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab RA, Rasulullah SAW bersabda:

    لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو

    Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi sampai al-Furat (Sungai Eufrat) mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah 99 orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat.” (HR Muslim)

    Melansir Detikcom, Abu ‘Ubaidah dalam ta’liq-nya terhadap kitab An Nihayah Fi Al Fitan wa Al Malahim oleh Ibnu Katsir menyebut bahwa gunung emas dalam hadits tanda kiamat ini sebetulnya kiasan. Gunung emas bisa saja diibaratkan dengan minyak bumi karena keduanya memiliki nilai manfaat yang sama.

    Sementara itu, dalam hadits lain yang berasal dari Abu Hurairah RA turut dijelaskan terkait emas di Sungai Eufrat. Nabi SAW bersabda,

    عَنْ أَبِي هُرَيرَةَ قالَ: قالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: “يُوشِكُ الفُرَاتُ يَحْسِرُ عن كَنْزِ مِنْ ذّهَبِ، فَمَنْ حَضَرَهُ فَلاَ يَأْخُذْ مِنْهُ شَيْئاً

    Artinya: “Hampir terbuka al-Furat dengan (berisi) simpanan emas. Siapa yang mendatanginya jangan sekali-kali mengambilnya.” (HR At Tirmidzi)

    Mengutip buku Al Jannah: Misteri Sugra Terungkap di Akhir Zaman susunan Billy El-Rasheed, Imam Nawawi melalui Syarah Shahih Muslim menyebut bahwa mengeringnya Sungai Eufrat dalam hadits berarti terbukanya dasar sungai karena air yang surut. Menurutnya, ini disebabkan perubahan aliran sungai.

    Sungai Eufrat, yang mengalir melewati Turki, Suriah, dan Irak, telah menjadi sumber kehidupan sejak peradaban Mesopotamia. Namun, debit airnya terus menyusut dalam beberapa tahun terakhir akibat pembangunan bendungan dan perubahan iklim, memicu kekeringan dan perebutan hak air antarnegara.

    Apakah benar ada emas di bawah sungai ini masih menjadi misteri. Tapi di tengah krisis ekonomi yang menghimpit, banyak warga tetap menggali, percaya bahwa mungkin saja nasib mereka bisa berubah oleh harta yang konon tersimpan di dasar Sungai Eufrat.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hadiah Motor Kecil Saat Usia 5 Tahun dari Sang Ayah jadi Saksi, Veda Ega Kini Mengejar Tahta Dunia

    Hadiah Motor Kecil Saat Usia 5 Tahun dari Sang Ayah jadi Saksi, Veda Ega Kini Mengejar Tahta Dunia

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dari tanah tandus Gunung Kidul, lahir seorang anak yang mimpinya tak sekadar angan, tetapi perlahan menjelma jadi kenyataan. Namanya Veda Ega Pratama. Di usia belia, ia tak mengenal sirkuit mewah atau fasilitas berkelas internasional. Sebaliknya, lintasan parkiran Pasar Sapi Wonosari menjadi saksi awal langkahnya, diiringi debu, terik, dan semangat yang tak pernah padam.

    Di balik cerita itu ada sosok sang ayah, Sudarmono, mantan pembalap nasional. Dialah yang menyalakan api mimpi Veda dengan menghadiahkan motor kecil saat anaknya baru berusia lima tahun. Dari kado sederhana itulah, Veda belajar mengendalikan kuda besi, sebelum akhirnya menunggang mesin 250cc dan menembus panggung balap Asia hingga Eropa.

    Kini, di usianya yang baru 16 tahun, Veda sudah menjadi kebanggaan Indonesia. Tepat pada Hari Kemerdekaan, Minggu (17/8/2025), ia menghadirkan kado istimewa bagi Merah Putih. Veda sukses merebut podium runner-up di race kedua Red Bull Rookies Cup Austria 2025 di Sirkuit Red Bull Ring.

    Balapan itu penuh drama. Start dari pole position, Veda sempat tercecer ke posisi keempat. Tekanan dari pembalap Spanyol, Brian Uriarte, serta rival lamanya, Hakim Danish dari Malaysia, membuat jalannya balapan terasa semakin berat. Namun Veda menunjukkan mental baja. Menjelang lap terakhir, ia berhasil kembali ke posisi terdepan.

    Sayang, keunggulannya tak bertahan lama. Uriarte menyalipnya di dua tikungan akhir, membuat Veda harus puas finis di posisi kedua dengan selisih tipis 0,087 detik. Hasil itu mengulang pencapaiannya sehari sebelumnya, saat juga finis sebagai runner-up di race pertama.

  • Sebanyak 6 Penerbangan Dibatalkan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Sebanyak 6 Penerbangan Dibatalkan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono menyatakan total enam penerbangan keberangkatan dan kedatangan batal dilakukan dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    “Penerbangan yang dibatalkan adalah penerbangan dari dan ke Maumere, Ende dan Bajawa,” katanya dilansir dari Antara.

    Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi beberapa kali pada 17-18 Agustus 2025.

    Ceppy menjelaskan Bandara Komodo masih beroperasi normal seperti biasa dan bandara tersebut juga bebas dari sebaran abu vulkanik berdasarkan pemeriksaan menggunakan paper test.

    “Paper test sudah dilakukan setiap jam sekali dan sampai dengan saat ini masih negatif,” katanya.

    Sementara itu, berdasarkan keterangan yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi sekali pada Senin pukul 20.08 WITA.

    Dalam laporan tersebut, tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.084 meter di atas permukaan laut.

    Lebih lanjut, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang condong ke arah utara dan timur laut.

    Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi sementara kurang lebih satu menit 47 detik.

    Lebih lanjut, saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas), oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam km dan Sektoral Barat-Utara-Timur Laut sejauh tujuh km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Masyarakat juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

  • Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga dan Wisatawan Diminta Jauhi Radius 6 Kilometer
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Agustus 2025

    Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga dan Wisatawan Diminta Jauhi Radius 6 Kilometer Nasional 18 Agustus 2025

    Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Warga dan Wisatawan Diminta Jauhi Radius 6 Kilometer
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan wisatawan dan masyarakat untuk menjauhi Gunung Lewotobi Laki-laki dalam radius enam kilometer, setelah kembali mengalami erupsi pada Senin (18/8/2025).
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari meminta warga setempat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
    “Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dan sektoral barat utara – timur laut 7 kilometer dari pusat erupsi,” kata Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima, Senin.
    BNPB mengimbau masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut.
    “Pakai masker untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” ujarnya.
    Diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi dahsyat pada Senin (18/8/2025) sore.
    Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, mencatat bahwa erupsi terjadi pada pukul 17.12 Wita.
    Berdasarkan data seismograf, erupsi ini berlangsung selama 4 menit 5 detik dengan amplitudo maksimum 47.3 mm.
    Herman menjelaskan bahwa letusan ini menghasilkan kolom abu dengan ketinggian mencapai 6 kilometer.
    “Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 6.000 meter atau 6 kilometer di atas puncak sekitar 7.584 meter di atas permukaan laut,” ungkapnya pada Senin sore.
    Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah barat dan barat laut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Warga Tanggamus, Mobil Hilang 8 Bulan Akhirnya Kembali dalam Kondisi Utuh

    Cerita Warga Tanggamus, Mobil Hilang 8 Bulan Akhirnya Kembali dalam Kondisi Utuh

    Liputan6.com, Jakarta Heri Juansyah, warga Pekon Gunung Tiga, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus, akhirnya bisa kembali mengendarai mobil Mitsubishi Colt L300 miliknya yang sempat hilang dicuri delapan bulan lalu.

    Mobil tersebut berhasil ditemukan polisi dalam rangkaian Operasi Sikat Krakatau 2025 yang digelar Polda Lampung.

    “Mobil hilang malam hari di depan rumah delapan bulan lalu. Alhamdulillah ketemu kembali lewat Polsek Pulau Panggung, Polres Tanggamus. Kondisinya masih utuh, tidak ada yang kurang,” kata Heri saat menerima mobilnya kembali di Mapolda Lampung, Senin (18/8).

    Cerita Heri menjadi salah satu bukti keberhasilan Operasi Sikat Krakatau yang resmi ditutup sehari setelah peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Operasi berlangsung selama 14 hari, sejak 4 Agustus 2025, dengan fokus pada pemberantasan kejahatan C3, pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian kendaraan bermotor.

    Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika menyebut operasi tahun ini mencatat hasil signifikan. Polisi menuntaskan 395 target operasi atau 100 persen dari target. Selain itu, terungkap 1.471 kasus non-target dengan total 237 pelaku.

    “Total tersangka yang berhasil diamankan 319 orang, terdiri dari 81 pelaku target operasi dan 238 pelaku non-TO,” kata Helmy.

    Polisi juga menyita beragam barang bukti, antara lain sembilan unit mobil, 101 sepeda motor, 50 senjata api rakitan berikut 58 butir amunisi, 15 senjata tajam, uang tunai Rp16 juta, 72 telepon genggam, serta puluhan barang bukti lain.

    Helmy bilang, dari sisi angka, tren kejahatan selama operasi menurun hingga 130 kasus dibanding minggu sebelumnya. “Ini menjadi indikator bahwa upaya yang dilakukan berdampak nyata,” ujarnya.

    Keberhasilan operasi tersebut, bagi Heri, bukan hanya statistik. Dia kini bisa kembali membawa mobil yang selama ini menjadi tumpuan usaha keluarganya. “Terima kasih kepada Polda Lampung. Semoga selalu sukses,” kata Heri.

  • Ribuan Narapidana di Lampung Dapat Remisi HUT RI, 106 Langsung Bebas

    Ribuan Narapidana di Lampung Dapat Remisi HUT RI, 106 Langsung Bebas

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 5.974 narapidana di Provinsi Lampung menerima remisi umum pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dari jumlah itu, 106 di antaranya langsung menghirup udara bebas.

    Remisi diberikan di 16 lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) yang tersebar di seluruh Lampung. Potongan masa pidana bervariasi, mulai dari satu hingga enam bulan.

    Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Lampung, Jalu Yuswa Panjang mengatakan pemberian remisi merupakan agenda rutin negara sebagai bentuk penghargaan kepada warga binaan yang berkelakuan baik.

    “Di HUT Kemerdekaan tahun ini, 5.868 warga binaan mendapat remisi umum I berupa pengurangan masa tahanan, dan 106 orang memperoleh remisi umum II atau langsung bebas,” kata Jalu, Senin (18/8).

    Dia menegaskan remisi diberikan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan dan Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi.

    Selain itu, pemberian remisi juga diharapkan menjadi motivasi bagi narapidana lain untuk terus memperbaiki diri.

    “Para penerima remisi ini telah memenuhi syarat baik secara administrasi maupun substantif, serta menunjukkan perilaku baik selama menjalani pidana,” jelas dia.

    Dari total 9.160 warga binaan di Lampung, sekitar 65 persen memperoleh pengurangan hukuman pada perayaan kemerdekaan tahun ini.

    Berikut sebaran narapidana penerima remisi HUT ke-80 RI di Lampung:

    • Lapas Kelas I Bandar Lampung: 786 napi (RU I), nihil (RU II)• Lapas Kelas IIA Kotabumi: 655 napi (RU I), 11 napi (RU II)• Lapas Kelas IIA Kalianda: 488 napi (RU I), 13 napi (RU II)• Lapas Kelas IIA Metro: 390 napi (RU I), 11 napi (RU II)• Lapas Narkotika Bandar Lampung: 696 napi (RU I), 10 napi (RU II)• Lapas Perempuan Bandar Lampung: 173 napi (RU I), nihil (RU II)• Lapas Kota Agung: 395 napi (RU I), 6 napi (RU II)• Lapas Way Kanan: 503 napi (RU I), 10 napi (RU II)• LPKA Bandar Lampung: 44 napi (RU I), 1 napi (RU II)• Lapas Gunung Sugih: 489 napi (RU I), 17 napi (RU II)• Rutan Bandar Lampung: 310 napi (RU I), 8 napi (RU II)• Rutan Kota Agung: 140 napi (RU I), 8 napi (RU II)• Rutan Sukadana: 300 napi (RU I), 8 napi (RU II)• Rutan Menggala: 303 napi (RU I), 2 napi (RU II)• Rutan Krui: 130 napi (RU I), 1 napi (RU II)• Rutan Kotabumi: 66 napi (RU I), nihil (RU II).

  • Hari ini tak ada ganjil genap di Jakarta

    Hari ini tak ada ganjil genap di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meniadakan sistem ganjil-genap untuk kendaraan pribadi di berbagai ruas jalan wilayah Jakarta pada Senin.

    “Sehubungan dengan diputuskannya 18 Agustus 2025 sebagai Hari Cuti Bersama berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga Menteri Nomor 3 tahun 2025, pelaksanaan sistem Ganjil Genap di berbagai ruas jalan di Jakarta ditiadakan,” demikian disampaikan Dinas Perhubungan DKI Jakarta melalui laman Instagram resmi yang dikutip Senin.

    Peniadaan sistem ganjil genap itu juga sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 tahun 2019 Pasal 3 ayat 3 yang menyebutkan sistem ganjil genap tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

    Meski demikian, Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengimbau warga agar tetap menjaga keselamatan dan mematuhi rambu lalu lintas.

    Seperti diketahui, sistem ganjil genap diterapkan di 25 lokasi di Jakarta untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi, alih-alih kebijakan sistem jalan berbayar secara elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP).

    Di Jakarta Pusat, ganjil genap diterapkan di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.

    Kemudian, Jalan Salemba Raya sisi barat dan Jalan Salemba Raya sisi timur (mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro), Jalan Kramat Raya, Jalan Stasiun Senen, Jalan Pintu Besar Selatan dan Jalan Gunung Sahari.

    Di Jakarta Selatan, yakni Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan Fatmawati, Jalan Balikpapan, Jalan Kyai Caringin, Jalan Suryopranoto, Jalan Gatot Subroto dan Jalan HR Rasuna Said.

    Sementara di Jakarta Barat dan Jakarta Timur, yakni Jalan Tomang Raya, Jalan Jenderal S Parman, Jalan MT Haryono, Jalan DI Pandjaitan dan Jalan Jenderal A Yani.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Niat Rayakan Hari Kemerdekaan Berujung Duka, 65 Pendaki Dievakuasi dari Bawakaraeng, 1 Nyawa Melayang

    Niat Rayakan Hari Kemerdekaan Berujung Duka, 65 Pendaki Dievakuasi dari Bawakaraeng, 1 Nyawa Melayang

    FAJAR.CO.ID, GOWA — Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, menyebut bahwa jumlah korban yang dievakuasi Tim SAR gabungan terus bertambah seiring perjalanan waktu.

    Dikatakan Sultan, pihaknya akan terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan pendaki merah putih di Gunung Bawakaraeng.

    “Jumlah korban yang di tangani 65 orang, selamat 64 orang, meninggal satu orang,” kata Sultan kepada awak media, Senin (18/8/2025).

    Dikatakan Sultan, sebagian besar korban menderita hyportermia. Sementara yang lainnya menderita asam lambung.

    “Beberapa orang terpisah dari rombongan,” sebutnya.

    Adapun korban yang meninggal dunia, kata Sultan, diketahui bernama Irfan (24), warga kabupaten Bone.

    “Korban pengalami hypotermia berat saat berada di puncak. Dinyatakan meninggal oleh tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” Sultan menuturkan.

    Dijelaskan Sultan, Irfan merupakan peserta kegiatan lintas alam yang melakukan perjalanan dari Bulu Baria menuju Gunung Bawakaraeng.

    “Korban bersama 16 rekannya memulai perjalanan pada 12 Agustus dan tiba di puncak Gunung Bawakaraeng pada sabtu 16 Agustus,” terangnya.

    “Namun pada Minggu pagi ditemukan oleh tim siaga merah putih dalam keadaan hypotermia,” tambah Sultan.

    Sultan bilang, setelah ditangani oleh tim siaga, keadaan korban tidak kunjung membaik, maka tim mengevakuasi korban dengan cara ditandu menuju kaki gunung guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

    “Korban tiba di posko Bulu ballea sekitar pukul 19.05 Wita, kemudian dibawa ke Puskesmas Tinggi Moncong untuk dilakukan pemeriksaan,” tandasnya.

  • 1 Pendaki Gunung Bawakaraeng Saat HUT RI Tewas karena Hipotermia

    1 Pendaki Gunung Bawakaraeng Saat HUT RI Tewas karena Hipotermia

    Jakarta

    Sebanyak 32 pendaki dievakuasi karena mengalami hipotermia hingga menderita asam lambung saat memperingati HUT ke-80 RI di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Satu orang dilaporkan tewas.

    “Sampai sore ini, Minggu (17/8), tercatat 32 pendaki yang mengalami trouble dan ditangani oleh tim siaga. Sebagian besar korban menderita hipotermia dan yang lainnya menderita asam lambung, beberapa orang terpisah dari rombongan,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar Andi Sultan dalam keterangannya, dilansir detikSulsel, Minggu (17/8/2025).

    Sultan mengatakan, satu pendaki di antaranya bernama Irfan (24) meninggal dunia saat berada di puncak Gunung Bawakaraeng karena mengalami hipotermia berat. Korban dinyatakan meninggal dalam perjalanan turun saat tim sedang mengevakuasi.

    “Korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” beber Sultan.

    Sultan menyebut Irfan merupakan peserta kegiatan lintas alam yang melakukan perjalanan dari Bulu Baria menuju Gunung Bawakaraeng. Korban bersama 16 rekannya memulai perjalanan pada 12 Agustus 2025 dan tiba di puncak Gunung Bawakaraeng pada 16 Agustus.

    “Namun pada minggu pagi ditemukan oleh tim siaga merah putih dalam keadaan hipotermia. Setelah ditangani oleh tim siaga namun keadaan korban belum juga membaik,” paparnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (azh/azh)

  • Warga lereng Gunung Sumbing bersama TNI gelar upacara HUT Ke-80 RI

    Warga lereng Gunung Sumbing bersama TNI gelar upacara HUT Ke-80 RI

    Temanggung (ANTARA) – Masyarakat lereng Gunung Sumbing di Desa Banaran, Tembarak, Temanggung bersama prajurit TNI dari Kodim 0706/Temanggung menggelar upacara peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI di lapangan desa setempat.

    “Dengan inspektur upacara Komandan Kodim 0706/Temanggung Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho, upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI menjadi catatan bersejarah bagi Desa Banaran,” kata Kepala Desa Banaran Salim di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu.

    Desa Banaran saat ini menjadi lokasi program TMMD Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung, dipercaya sebagai tuan rumah pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus 2025.

    Ia menuturkan, pelaksanaan upacara tersebut sebagai momentum penting bagi warganya.

    “Ini sejarah pertama bagi Desa Banaran. Kami merasa sangat bangga sekaligus terhormat karena desa kami dipercaya menjadi lokasi upacara HUT Kemerdekaan RI. Apalagi beriringan dengan adanya program TMMD yang membawa pembangunan nyata, tentu menambah semangat masyarakat untuk terus maju,” katanya.

    Ia menyampaikan sinergi TNI dengan masyarakat melalui TMMD dan momentum peringatan HUT RI di desanya bukan hanya sekadar seremoni, tetapi menjadi sumber inspirasi untuk membangun desa lebih baik.

    “TMMD telah menghadirkan pembangunan jalan dan rumah layak huni bagi warga kami. Sekarang, dengan adanya upacara HUT ke-80 RI di Banaran, masyarakat semakin termotivasi untuk menjaga semangat persatuan, gotong royong, dan kemajuan desa,” katanya

    Sementara Komandan Satgas TMMD Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho memimpin jalannya upacara yang diikuti oleh prajurit TNI, aparat desa, pelajar, serta masyarakat Banaran.

    Kehadiran mereka bukan hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai saksi sejarah bahwa perjuangan membangun negeri bisa dimulai dari desa.

    “Peringatan HUT ke-80 RI ni adalah momentum memperkuat semangat kebangsaan dan pengabdian tanpa batas. Tema Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju bukan sekadar slogan, tetapi arah perjuangan kita bersama,” katanya.

    Pewarta: Heru Suyitno
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.