kab/kota: Gunung

  • Sri Mulyani, dari diksi “beban negara” ke “beban deepfake”

    Sri Mulyani, dari diksi “beban negara” ke “beban deepfake”

    Surabaya (ANTARA) – Barangkali, Menteri Keuangan Sri Mulyani hanya sekali saja bicara, dan bahkan pembicaraan tidak menyebut kata-kata “beban negara”, namun satu pernyataan itu langsung disambar dengan ratusan-ribuan konten digital yang menyayangkan sikap pejabat yang “tega” kepada guru.

    Bisa saja, sikap menyayangkan sikap pejabat yang “dihakimi” kurang membela guru itu tujuannya baik karena keberpihakan kepada profesi guru, tapi bagaimana kalau pernyataan yang tega itu sebenarnya tidak diucapkan sang pejabat, tapi muncul dalam puluhan konten yang diviralkan ke jutaan warga itu?

    Itulah masalahnya, apalagi masyarakat yang hidup di era digital saat ini justru berasal dari generasi non-digital. Data BPS tahun 2021 mencatat Generasi Digital (19-24 tahun) berjumlah 64,92 juta atau hanya 23,9 persen dari jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2021. Jadi, 76,1 persen non-digital itu pasti sangat gaduh dan reaktif.

    Parahnya lagi, video atau foto dianggap akurat oleh masyarakat digital yang super reaktif itu, padahal gambar (video/foto) di era digital itu bisa sangat salah, tapi seolah-olah saja benar, karena ada rekayasa teknologi. Itukah yang dikenal dengan deepfake (rekayasa teknologi), lalu menjadi bahan framing (informasi bias dari hasil editan) yang menyebar di akun grup mana pun, hingga ke luar negeri.

    Begitu banyak contoh tentang “tempelan” narasi pada foto atau video tertentu, misalnya “kebakaran” di lereng Gunung Agung pada malam hari, lalu difoto dan dibagikan ke seluruh jagat maya dengan narasi “erupsi”, tentu sangat jauh dari istilah kebakaran dan letusan. Foto dan narasi itu kemudian dipercaya.

    Nah, salah satu dari triliunan contoh deepfake dan framing adalah apa yang dialami Menkeu Sri Mulyani. Informasi deepfake plus framing yang dikirim lewat alat komunikasi seluler itu pun langsung dibagikan tanpa pikir panjang, bahkan dianggap informasi eksklusif, karena merasa dirinya mendapat informasi “penting” paling pertama.

    Hasil pelacakan video dari pidato Menkeu dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 7 Agustus 2025, yang menyebut gaji guru sebagai “beban negara” adalah hasil deepfake dan potongan (framing).

    Dalam forum di ITB itu, Menkeu Sri Mulyani memang sedang membahas pos belanja untuk guru dan dosen, namun pernyataan asli dari Sri Mulyani itu tidak ada kata-kata “beban”, yakni, “Klaster kedua adalah untuk guru dan dosen. Itu belanjanya dari mulai gaji sampai dengan tunjangan kinerja tadi. Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, ‘Oh, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar’. Ini juga salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat.”

    Hal itu juga sudah diluruskan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro membantah hal itu dan menyatakan video itu hasil rekayasa deepfake.

    Kewajiban negara

    Sesungguhnya istilah “beban negara” itu tidak ada dalam pernyataan Menkeu dan istilah itu sangat bermakna negatif bagi negara, tapi istilah “tantangan negara” yang merupakan pernyataan asli Menkeu itu justru sangat positif, karena justru negara yang berkewajiban memenuhi ‘tantangan’ itu. Kalau pun Sri Mulyani mengeluarkan “beban negara”, makna substansi dari istilah itu adalah positif, yakni menjadi tanggung jawab negara. Ketika memandang istilah itu dengan kacamata negatif, maka frasa itu menjadi bahan gorengan untuk menyudutkan pejabat yang dimaksud.

    Buktinya, pernyataan Menkeu Sri Mulyani terkait “tantangan” dan tanggung jawab negara itu justru diwujudkan dengan alokasi anggaran sebesar Rp757,8 triliun dari negara untuk pendidikan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

    Bahkan, Presiden RI Prabowo Subianto dalam Penyampaian Pengantar/ Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan (15/8/2025) menjelaskan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar Rp178,7 triliun (dari Rp757,8 triliun) akan digunakan meningkatkan kualitas atau kompetensi dan kesejahteraan guru/dosen.

    Alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun itu menjadi alokasi anggaran negara yang paling besar (20 persen) dalam sejarah, karena alokasi RAPBN 2026 itu mencapai total Rp1.903,6 triliun untuk delapan prioritas, yang mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi, makan bergizi gratis (MBG), pendidikan, kesehatan, penguatan koperasi desa Merah Putih dan UMKM, pertahanan negara, serta perumahan rakyat.

    Alokasi APBN yang disebut Prabowo sebagai “terbesar sepanjang sejarah NKRI itu digunakan untuk peningkatan kualitas guru, pendidikan vokasi, beasiswa, hingga pembangunan fasilitas sekolah dan kampus.

    Peringkat berikutnya, anggaran ketahanan pangan Rp164,4 triliun (termasuk Rp46,9 triliun untuk subsidi 9,62 juta ton pupuk dan Rp53,3 triliun untuk lumbung serta cadangan pangan), dan ketahanan energi Rp402,4 triliun (subsidi energi, pengembangan energi baru terbarukan/EBT, hingga penyediaan listrik desa).

    Alokasi anggaran berikutnya, program makan bergizi gratis/MBG Rp335 triliun (targetnya menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita), anggaran kesehatan Rp244 triliun (jaminan kesehatan nasional, revitalisasi rumah sakit, penurunan stunting, dan pengendalian penyakit).

    Selain itu, alokasi anggaran lainnya adalah penguatan koperasi desa Merah Putih dan UMKM untuk menggerakkan ekonomi lokal, juga dukungan pembangunan 770 ribu unit rumah rakyat pada 2026.

    Artinya, peta alokasi anggaran APBN 2026 itu membuktikan pendidikan dengan anggaran terbesar justru bukanlah “beban negara”, melainkan menjadi prioritas keuangan negara, karena itu informasi yang beredar di era digital perlu disikapi dengan “kesalehan digital”.

    Bisa saja, informasi pada akun digital tetap bisa dijadikan acuan, tapi bahan dari informasi digital itu melalui proses “kesalehan”, yakni menelusuri akurasi mengenai narasumber yang kompeten, berpijak pada etika atau konten yang tidak memihak, dan mengenai kredibilitas dari informasi itu.

    Dari kasus yang menimpa Menkeu Sri Mulyani ini seharusnya menjadi pelajaran besar bagi semua pihak untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang beredar. Beruntung kalau pelakunya masih belum terjerat oleh hukum, karena semua perbuatan terkait pemelintiran konten itu mengandung konsekuensi hukum, sebagai tindakan kriminal.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Nikmatnya Sego Jagung, Kuliner Legendaris dari Kudus

    Nikmatnya Sego Jagung, Kuliner Legendaris dari Kudus

    Liputan6.com, Kudus – Berkunjung ke Kabupaten Kudus kurang lengkap jika tidak berpetualang rasa dan mencicipi menu kuliner khas dari kota yang luas wilayahnya terkecil di Jawa Tengah ini.

    Selain dikenal sebagai kota destinasi wisata religi bagi umat Islam, dengan keberadaan makam Sunan Kudus dan Sunan Muria, Kudus juga memiliki beragam kuliner unik nan lezat. Sebut saja seperti Soto Kudus, Sate Kerbau, Lentog, hingga Jenang Kudus. Tapi bukan cuma itu, ada satu lagi yang menarik: Sego Jagung khas Pegunungan Muria.

    Menu kuliner legendaris ini bisa ditemukan saat berkunjung di Desa wisata Rahtawu, Kecamatan Gebog Kudus. Bukan hanya lezat di lidah, tapi juga membawa kenangan masa lalu bagi orang yang memakannya.

    Menu legendaris Sego Jagung bisa ditemui di warung makan Griyo Kakung yang ada di Dukuh Semliro, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog. Atau tepat di bawah pos pendakian puncak 29 Pegunungan Muria Kudus.

    Dari tampilan luar, bentuk rumah lawas dengan latar puncak Gunung Muria, langsung memanjakan mata pengunjung yang datang di tempat makan tersebut.

    Begitu pula saat memasuki ke dalamnya, berbagai ornamen yang mengingatkan rumah jadul menghiasi tiap sudut rumah tersebut.

    Suasana nyaman itu semakin bertambah dengan mencicipi beragam menu kuliner yang telah disediakan. Andalannya adalah sego jagung yang dipadukan dengan manas ati atau sambal lombok sayur atau sayur lompong.

    Untuk lauknya, ada beragam yang dapat dipilih seperti ayam goreng atau ndas manyung. Bahkan yang cukup menarik adalah iwak kali yang sangat cocok dipadukan dengan sego jagung.

    “Kami ingin menyajikan suasana legendaris ala kampung tempo dulu. Selain pilihan menunya, tempat makannya juga disetting sedemikian rupa agar semakin ngangenin,” ujar Agung pemilik usaha warung sego jagung khas Pegunungan Muria.

    Dia menyebut, rumah yang digunakan untuk rumah makan itu memang rumah lawas. Peninggalan turun temurun dari kakeknya.

    “Tiang saka dari kayu dan gebyok kayu bahkan sudah ratusan tahun. Karena saya mewarisi enam generasi dari simbah-simbah. Salah satu rumah tertua yang ada di dukuh Semliro,” tukas Agung.

    Untuk menunya sendiri, Agung menyebut sengaja memilih masakan kampung. Menu itu melengkapi wisatawan yang datang dan ingin merasakan suasana berbeda dari perkotaan.

    “Jadi pas. Melepas penat dengan suasana sejuk Gunung Muria dan ketinggian Desa Rahtawu. Makannya menu kampung yang jarang ada di kota. Bahkan bisa mengingatkan menu-menu tempo dulu yang sudah mulai jarang ada,”  Imbuh Agung.

     

  • Inovasi Pengelolaan Sampah Madiun Diapresiasi AHY, Layak Jadi Role Model Nasional – Page 3

    Inovasi Pengelolaan Sampah Madiun Diapresiasi AHY, Layak Jadi Role Model Nasional – Page 3

    Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi, menegaskan pihaknya memilih melakukan terobosan kreatif ketimbang opsi memindahkan TPA Winongo yang membutuhkan biaya hingga Rp120 miliar. Konsep yang diusung adalah mengubah gunungan sampah menjadi ‘Gunung Buah’ sekaligus kawasan wisata ekologi.

    “TPA ini akan jadi ladang rupiah. Gunungan sampah ditanami pohon buah, menjadi kawasan wisata yang menghasilkan oksigen, menyehatkan, sekaligus mendatangkan penghasilan bagi masyarakat,” ungkap Maidi.

    Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan lebih dari tiga bulan dengan dukungan berbagai pihak, mulai dari ITS, TNI-Polri, kejaksaan, hingga kalangan pengusaha. Menariknya, setiap ucapan selamat atau bentuk dukungan diwujudkan dalam bibit tanaman, bukan lagi banner.

    Pengelolaan sampah juga dilakukan sejak dari rumah tangga. Setiap RT mendapat dana Rp10 juta untuk pengelolaan sampah, warga diwajibkan memilah dengan tiga kantong berbeda warna, sementara koperasi “Merah Putih” diberi peran dalam pengelolaan laundry sampah.

    Sampah organik dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk, limbah bangunan digiling kembali, sementara plastik dikirim ke pabrik daur ulang. “Dengan pola ini, sampah bukan lagi masalah, tetapi punya nilai ekonomi,” kata Maidi.

    Ke depan, kawasan TPA Winongo akan dikembangkan lebih jauh menjadi wisata edukasi. Dari puncak, pengunjung bisa menyaksikan panorama Gunung Lawu, jalur kereta api, hingga indahnya matahari terbit dan terbenam. Pemkot juga menyiapkan wahana pembelajaran lingkungan seperti Bukit I Love You Full, rumah bahagia dan rumah sengsara, hingga kelas ekologi.

    “Kota Madiun bukan hanya kota sehat, tapi juga kota wisata oksigen. Ini langkah nyata mengubah masalah sampah menjadi berkah,” tandas Maidi.

  • Dinas PPAPP: banyak korban takut laporkan tindak kekerasan seksual

    Dinas PPAPP: banyak korban takut laporkan tindak kekerasan seksual

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta mengatakan saat ini masih banyak korban yang takut atau tidak berani melaporkan tindak kekerasan seksual yang mereka alami.

    Menurut Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta Iin Mutmainah hal itu disebabkan sebagian besar warga menganggap tindak kekerasan seksual merupakan aib bagi korban yang mengalaminya.

    “Keberanian, memang hari ini kalau disebut fenomena gunung es. Karena ketika bicara soal kekerasan perempuan atau anak, soal TPPO (tindak pidana perdagangan orang) dan yang lainnya, orang sebagian besar masih menganggap ini aib,” kata Iin setelah menghadiri diskusi soal TPPO anak di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jumat.

    Dia menilai kecenderungan korban untuk tidak melapor biasanya dilatarbelakangi oleh kekhawatiran laporan itu akan menjadi masalah baru, yakni aib yang harus ditanggung.

    “Kekhawatiran mereka aibnya terbongkar dan itu menjadi sebuah masalah baru,” ujar Iin.

    Dia juga memaparkan anak-anak yang terlibat atau menjadi korban TPPO sebagian besar putus sekolah atau tidak mengenyam pendidikan lanjut.

    Oleh karena itu, sambung dia, pendidikan menjadi faktor penting agar anak tidak terjerumus TPPO.

    “Makanya, orang tua harus utamakan pendidikan anaknya. Masyarakat juga harus peka terhadap anak-anak di lingkungan, yang tidak lagi sekolah,” ucap Iin.

    Terkait pendidikan, dia menuturkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan fasilitas pendidikan gratis melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP).

    “Semua orang tua wajib, ya, memberikan pendidikan kepada anak-anaknya, dan dari ini, Pemprov DKI Jakarta sangat konsen terhadap pendidikan untuk anak. Ada KJP, bahkan ada pemutihan ijazah,” jelas Iin.

    Lebih lanjut, dia mengungkapkan anak yang berpendidikan biasanya memiliki keberanian untuk melaporkan tindak kekerasan seksual atau upaya TPPO.

    “Jadi, pendidikan itu modal kita bersama untuk mencegah atau menanggulangi kekerasan seksual dan TPPO,” tutur Iin.

    Sepanjang 2024, Dinas PPAPP DKI telah menangani sebanyak 68 kasus anak korban eksploitasi seksual, 29 kasus anak korban eksploitasi ekonomi, dan 27 kasus anak korban TPPO yang terjadi di Jakarta.

    “Secara eksplisit, data itu memang terjadi pelandaian, trennya menurun untuk TPPO khususnya. Tapi ini kan menjadi hal yang harus kita upayakan secara preventif,” pungkas Iin.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gempa Dahsyat Munculkan Gunung Baru di Jawa, Ini Kata Pakar Geologi

    Gempa Dahsyat Munculkan Gunung Baru di Jawa, Ini Kata Pakar Geologi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat di Grobogan, Jawa Tengah, dibuat heboh lantaran kemunculan semburan tanah menyerupai gunung api. Hal ini memicu dugaan soal kemunculan gunung baru akibat gempa.

    Sebagai informasi, wilayah Jawa Tengah diguncang gempa berkekuatan M6,5 pada 22 Maret 2024. Tak lama setelahnya, muncul fenomena yang diduga sebagai gunung baru.

    Foto dan video penampakan gunung baru itu ramai beredar di media sosial. Hal ini lantas diluruskan oleh Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid A.N.

    Ia mengatakan kemunculan gundukan lumpur di Grobogan adalah gunung lumpur atau diistilahkan ‘mud volcano’.

    Gundukan tersebut memiliki ketinggian 25 meter di atas permukaan tanah. Pembentukannya disebabkan natural gas yang naik ke permukaan ketika menemukan sesar mendatar yang tegak (konduit) dan membawa lumpur dengan densitas lebih ringan dari sedimen di sekitarnya, dikutip dari laman resmi EGSA UGM, Kamis (21/8/2025).

    “Berbagai material, seperti lumpur, gas, batuan, belerang, garam, dan air akan diletuskan di permukaan membentuk kerucut seperti gunung,” tertulis dalam artikel pada laman EGSA UGM, mengutip Sabdaningsih, 2020.

    Disebutkan, gempa yang terjadi menyebabkan migrasi hidrokarbon maupun lumpur yang lebih aktif karena rekahan atau patahan sebagai akibat gempa dangkal. Hal ini mendorong lumpur panas keluar dengan kekautan besar menyerupai gunung api.

    EGSA UGM menuliskan bahwa fenomena mud volcano di Grobogan bukan insiden luar biasa. Pasalnya, sering terjadi mud volcano di daerah tersebut.

    Anomali mud volcano di Grobogan dikatakan berasal dari batuan yang mengalami sesar memanjang dari arah Barat Daya menuju timur laut. Sesar yang terjadi kemudian mengakibatkan keluarnya aliran gas ke permukaan Bumi melalui batuan yang mudah dilalui.

    Dampak Munculnya Gunung Lumpur

    Dalam artikel di EGSA UGM, disebutkan bahwa mud volcano tidak terlalu eksplosif seperti letusan gunung api. Namun, semburannya tetap menimbulkan dampak bagi wilayah sekitarnya.

    Salah satunya berupa dampak kerusakan pada lahan pertanian warga di sekitar lokasi. Selain itu, semburan lumpur panas yang keluar berkala dan berpindah-pindah tempat bisa menghancurkan sawah dan ladang warga sekitar.

    Tak cuma itu, gas-gas beracun seperti hidrogen sulfida dan karbondioksida yang dikeluarkan oleh semburan lumpur panas dapat membahayakan keselamatan jika terhirup dalam konsentrasi tinggi.

    “Gas hidrogen sulfida yang berbau menyengat seperti telur busuk dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan jika terhirup dalam jumlah banyak. Sementara gas karbondioksida dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sesak nafas, pusing, dan bahkan kematian jika terhirup dalam waktu lama,” tertulis dalam laporan EGSA UGM.

    Peluang ‘Emas’

    Menghadapi fenomena ini, memang ada dampak yang perlu diwaspadai. Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi alternatif bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena rusaknya lahan pertanian.

    Kendati demikian, fenomena ini juga bisa mendatangkan peluang meas. Misalnya di sektor pariwisata dan industri kreatif, dengan memanfaatkan potensi alam mud volcano.

    “Melalui proses penggabungan kandungan mineral berharga seperti litium, kaolinit, dan kalsit dengan keberadaan mikroorganisme yang unik seperti bakteri halofilik, lumpur pada mud volcano menjadi bahan yang menjanjikan untuk berbagai aplikasi mulai dari industri hingga konservasi lingkungan. Potensi ini dapat dioptimalkan melalui penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan,” tertulis dalam laporan tersebut.

    Lebih lanjut, mud volcano juga bisa dijadikan objek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan geologi, biologi, dan lingkungan. Pasalnya, para ilmuwan bisa mempelajari komposisi kimia dan material yang terkandung dalam semburan lumpur panas.

    Dari situ bisa ditelaah informasi berharga terkait proses-proses kerak bumi, potensi sumber daya alam, serta dampak terhadap lingkungan sekitar. Beberapa komponen yang terkandung dalam lumpur panas juga berpotensi memiliki manfaat dalam industri atau aplikasi lainnya, seperti dalam bidang pertanian, energi, atau bahkan kesehatan.

    Nah, itu dia penjelasan pakar geologi terkait asumsi yang beredar soal kemunculan gunung baru usai gempa dahsyat di Grobogan. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Badan Geologi: Gempa Bekasi Dipicu Aktivitas Zona Sesar Baribis
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 Agustus 2025

    Badan Geologi: Gempa Bekasi Dipicu Aktivitas Zona Sesar Baribis Bandung 20 Agustus 2025

    Badan Geologi: Gempa Bekasi Dipicu Aktivitas Zona Sesar Baribis
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gempa bumi dengan magnitudo 4,7 mengguncang wilayah Jawa Barat, tepatnya di sebelah tengara Kabupaten Bekasi, pada Rabu (20/8/2025) malam, sekitar pukul 19.54 WIB.
    Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa terjadi pada kedalaman 10 km dengan pusat gempa di darat pada koordinat 6,52 derajat LS – 107,25 derajat BT.
    Kepala Badan Geologi M. Wafid mengatakan, secara geologi, daerah sekitar pusat gempa didominasi oleh dataran hingga pegunungan, dengan susunan batuan sedimen tersier, batuan gunung api kuarter, serta endapan aluvium resen.
    Kondisi tanah di kawasan ini bervariasi, mulai dari tanah sangat padat hingga tanah lunak, yang berpotensi memperbesar guncangan.
    “Batuan yang telah mengalami pelapukan dan/atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi,” ucap Wafid dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025).
    Menurut Wafid, analisis menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu oleh aktivitas sesar naik pada zona Sesar Baribis.
    “Analisis parameter sumber gempa bumi menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh sesar naik pada zona Sesar Baribis,” ucapnya.
    Guncangan gempa dirasakan cukup jelas dengan intensitas III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity) di Bekasi, dan III MMI di Purwakarta, Jakarta, Depok, Cikarang, dan Bandung.
    “Daerah ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi gempa bumi berpusat di darat,” ucapnya.
    Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, waspada terhadap gempa susulan, serta selalu mengikuti informasi resmi dari BPBD dan instansi terkait.
    Warga juga disarankan memeriksa kondisi bangunan, memahami jalur evakuasi, serta menghindari daerah rawan longsor, terutama saat hujan.
    “Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh bahaya ikutan, seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi, dan longsoran. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir,” tuturnya.
    Badan Geologi juga mendorong agar bangunan di wilayah rawan gempa menerapkan kaidah tahan gempa dan dilengkapi dengan jalur evakuasi yang memadai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Guncang Bekasi, Warga Panik Saat Air dan Lantai Ikut Bergoyang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Agustus 2025

    Gempa Guncang Bekasi, Warga Panik Saat Air dan Lantai Ikut Bergoyang Megapolitan 20 Agustus 2025

    Gempa Guncang Bekasi, Warga Panik Saat Air dan Lantai Ikut Bergoyang
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gempa tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (20/7/2025) pukul 18.39 WIB. Getaran dirasakan warga di beberapa daerah, memicu kepanikan sementara.
    Warga Bekasi, Helfy (32) mengaku, sempat panik karena getaran yang terasa cukup kuat.
    “Air minum sampai goyang, kirain pusing karena nggak makan malam. Kirain aku aja yang ngerasa,” ujar Helfy, Rabu.
    Selain itu, Warga Bekasi lainnya, Larissa Huda mengatakan, merasakan getaran gempa saat sedang duduk di rumah sambil bekerja.
    “Tiba-tiba, ngerasa lantai bergerak. Saya langsung pastiin ke suami yang di kamar satu lagi. Ternyata juga ngerasain yang sama. Terasa lebih dari lima detik. Pagar sampai bunyi,” kata Larissa.
    Sementara Wita Ayu, warga Gunung Sindur, mengatakan getaran terasa saat ia sedang tiduran.
    “Saya lagi tiduran, tiba-tiba goyang. Saya panik, keluar memastikan apa benar terjadi gempa. Ternyata benar gempa,” tutur Wita.
    Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Bekasi dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) malam.
    Gempa terjadi pukul 19.54 WIB dengan pusat koordinat berada di 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,24 Bujur Timur (BT), atau sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kedalaman gempa dilaporkan 10 kilometer.
    Informasi gempa ini disampaikan langsung melalui akun resmi BMKG di media sosial X, @infoBMKG.
    “#Gempa Mag:4.9, 20-Aug-2025 19:54:55 WIB, Lok: 6.48 LS, 107.24 BT (14 km Tenggara KAB-BEKASI-JABAR), Kedlmn:10 Km #BMKG,” tulis BMKG.
    BMKG menekankan bahwa informasi awal ini mengutamakan kecepatan.
    Data parameter gempa bisa berubah seiring dengan kelengkapan hasil analisis.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi terkait dampak kerusakan maupun korban akibat gempa hari ini yang terjadi di Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peneliti Harvard Ungkap Alien Ada di Bumi Menyamar Jadi Manusia

    Peneliti Harvard Ungkap Alien Ada di Bumi Menyamar Jadi Manusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keberadaan alien masih menjadi tanda tanya besar. Para ilmuwan di Bumi terus-terusan melakukan eksplorasi luar angkasa dan hingga kini belum ditemukan jejak alien yang bisa dipastikan secara absolut.

    Pada 2023 lalu, sempat heboh klaim dari tim peneliti Harvard yang mengaku berhasil menemukan bukti kunjungan alien di Bumi. Para peneliti menemukan pesawat misterius yang letaknya berada jauh di dasar Samudra Pasifik.

    Penelitian yang dilakukan oleh Avi Loeb dan tim, menemukan pecahan meteor alien yang diyakini “IM1” yang jatuh ke Samudra Pasifik tahun 2014.

    Ia percaya objek tersebut berasal dari luar Tata Surya. Bahkan, Loeb meyakini objek misterius itu mewakili teknologi peradaban alien.

    Tim tersebut berlayar membawa peralatan “pengais dasar laut.” Pada 21 Juni 2023, mereka berhasil menemukan pecahan yang disebut spherules yang merupakan campuran besi, magnesium dan titanium.

    Futurism mencatat ketiga bahan campuran tersebut adalah khas meteorit atau asteroid. Material yang ditemukan di dasar Pasifik diperkirakan berasal dari objek yang meledak dengan dahsyat.

    Namun temuan tersebut diragukan oleh sejumlah ilmuwan lain. Objek misterius itu diyakini bisa dengan mudah ditemukan di manapun.

    Kurator debu kosmik NASA, Marc Fries mengatakan pecahan itu sangat umum ditemukan di muka Bumi. Ada kemungkinan lain objek bisa juga berasal dari ratusan meteorit.

    “Berasal dari knalpot mobil, rem kendaraan, pengelasan, gunung api dan mungkin sejumlah sumber lain yang belum diidentifikasi,” ungkap Fries.

    Meski begitu, Loeb bersikukuh dengan pandangannya. Namun dia menambahkan perlu penelitian lebih lanjut untuk detail informasi berikutnya.

    Loeb sebelumnya dikenal menemukan objek asing Oumuamua pada 2017. Temuan itu juga dia sebut sebagai bagian dari teknologi alien.

    Alien Menyamar Jadi Manusia

    Terpisah, kelompok peneliti Harvard lainnya baru-baru ini mengeluarkan laporan terkait jejak alien di Bumi. Disebutkan bahwa alien sudah ada di Bumi dan menyamar menjadi manusia.

    Laporan juga mengatakan ada kemungkinan alien tinggal di pangkalan rahasia yang tersembunyi di bawah tanah atau bahkan di sisi terjauh bulan.

    Artikel ilmiah yang mengejutkan ini menunjukkan bahwa alien “bersembunyi secara diam-diam” atau “bahkan berjalan di antara kita” dalam wujud manusia.

    Artikel tersebut berteori bahwa makhluk luar angkasa (ET) ini adalah “sisa-sisa” peradaban kuno yang telah lama menetap di Bumi, atau mungkin bahkan penjelajah waktu dari masa depan.

    “Kami tidak mengatakan ini benar, kami tidak mengatakan bahwa ini 100 persen benar,” kata profesor Universitas Teknologi Montana, Michael Masters, kepada CBS News, yang ikut menulis makalah tersebut bersama peneliti Harvard, Tim Lomas dan Brendan Case, dikutip dari Yahoo News, Rabu (20/8/2025).

    “Kami mengatakan ini adalah beberapa kemungkinan,” ia menambahkan.

    Menurutnya, penemuan dalam laporan ilmiahnya akan menjelaskan banyaknya penampakan UFO yang telah dicatat selama beberapa dekade oleh pilot pesawat tempur militer dan pengamat sipil.

    Menurut laporan Globe sebelumnya, Pentagon menyelidiki penampakan 1.650 UFO yang setengahnya muncul antara Mei 2023 hingga Juni 2024, dikutip dari CNN International.

    Para petinggi militer menyangkal bahwa semua ini berasal dari alien, meskipun beberapa pesawat melakukan aksi udara yang melampaui batas teknologi modern dan bahkan fisika.

    Anehnya, makalah yang ditulis oleh Masters, Lomas, dan Case dihapus dari ResearchGate, sebuah platform online untuk makalah ilmiah, tak lama setelah diterbitkan pada pertengahan Juli 2025, yang menyebabkan beberapa pemburu UFO menuduh adanya upaya menutup-nutupi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 10 Teka-teki Logika yang Mengasah Fokus dan Ketelitian, Coba Jawab dengan Cepat

    10 Teka-teki Logika yang Mengasah Fokus dan Ketelitian, Coba Jawab dengan Cepat

    Jakarta

    Teka-teki logika dapat menjadi permainan yang mempertajam kemampuan berpikir. Pertanyaannya menyajikan tantangan yang membutuhkan penalaran logis.

    Teka-teki logika juga bisa dijawab bersama dengan teman di tengah waktu luang. Tertarik untuk mencoba? Jawab 10 pertanyaan teka-teki logika berikut ini.

    10 Teka-teki Logika

    Seperti namanya, teka-teki logika dapat menguji kemampuan berpikir logika seseorang. Coba jawab tanpa melihat kunci jawabannya di bagian bawah.

    1. Jika kucing bisa menangkap tikus dalam waktu 5 menit, maka berapa kucing yang dibutuhkan untuk menangkap 100 tikus dalam waktu 100 menit?
    2. Aku punya jalan, tapi tidak punya trotoar, aku punya hutan, tapi tidak punya gedung. Aku punya hutan, tapi tidak punya pohon. Aku punya sungai tapi tidak punya air. Siapakah aku?
    3. Sebelum gunung Everest ditemukan. Gunung apa yang tertinggi di dunia?
    4. Dalam satu ruangan terdapat 4 orang dan keranjang berisi 4 apel. Tiap orang mengambil satu apel, tapi di keranjang tersisa 1 apel. Kok bisa?
    5. Mana sebenarnya yang tidak berwarna putih?

    Beruang kutubBola golfBawang putihSusu

    6. Ada 10 apel di meja. Kamu mengambil 3. Berapa jumlah apel yang kamu punya?

    7. Coba hitung soal berikut ini:

    1+4=5
    2+5=12
    3+6=21
    8+11=?

    8. Rata-rata usia 3 kakak beradik adalah 18 tahun. Jika usia sulung dan bungsu dijumlahkan, rata-rata tetap 18 tahun. Berapa usia anak tengah?

    9. Petugas kebersihan menemukan 6 kantong berisi koin.Kantong pertama berisi 60 koinKantong kedua berisi 30 koinKantong ketiga berisi 20 koinKantong keempat berisi 15 koinKantong kelima berisi 12 koin.

    Berdasarkan pola ini, berapa isi koin kantong keenam?

    10. Ragil menghabiskan tiga hari di rumah sakit. Dia tidak sakit, luka, dan bukan pegawai. Tapi, saat keluar rumah sakit. Ragil harus digendong. Apa yang terjadi dengannya?

    Jawaban Teka-teki Logika

    Yakin sudah menjawabnya dengan benar? Coba lihat berapa banyak yang benar dan salah.

    1. 1 kucing mampu menangkap 1 tikus dalam waktu 5 menit, maka dalam 100 menit setiap kucing hanya bisa menangkap 20 tikus. Jadi, untuk menangkap 100 tikus dalam waktu 100 menit, dibutuhkan 5 kucing.
    2. Peta
    3. Tetap gunung Everest, hanya karena belum ditemukan, bukan berarti gunung Everest tidak ada. Gunung ini tetap jadi yang paling tinggi di dunia.
    4. Orang terakhir mengambil apel sekaligus keranjangnya.
    5. Beruang kutub. Warna kulit beruang kutub sebenarnya adalah hitam. Bulunya tidak memiliki pigmen warna dan hanya memantulkan cahaya.
    6. 3 apel.Karena kamu memang hanya mengambil 3 apel dari meja.
    7. Jawabannya adalah 40. Cukup jumlahkan hasil penjumlahan dengan hasil sebelumnya.
    8. Ketiganya adalah saudara kembar. Semuanya berusia 18 tahun.
    9. Kantong keenam berisi 10 koin. Polanya adalah 60 dibagi urutan kantongnya.

    60:6=10

    10. Ragil adalah seorang bayi yang baru lahir.

    Halaman 2 dari 4

    (elk/up)

  • Gunung Semeru Erupsi Lagi Pagi Ini, Warga Diminta Waspada

    Gunung Semeru Erupsi Lagi Pagi Ini, Warga Diminta Waspada

    Sigit menegaskan, Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level II). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di antaranya: masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda awan panas maupun aliran lahar hingga sejauh 13 kilometer dari puncak.

    “Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” kata Sigit.

    Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.